Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Drama tergolong jenis karya sastra disamping puisi dan prosa. Karya drama diciptakan pengarang berdasarkan pikiran atau imajinasi, perasaan dan pengalaman hidupnya. Drama sebagai karya sastra merupakan objek yang terikat pada pengarang, realitas, dan penikmat. Kata drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti action dalam bahasa Inggris, dan ‘gerak’ dalam bahasa Indonesia. Jadi secara mudah drama dapat kita artikan sebagai bentuk seni yang berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak atau action dan percakapan serta dialog. Drama yang termasuk dalam karya sastra adalah naskah ceritanya. Sebagai karya sastra, drama memiliki keunikan tersendiri. Dia diciptakan tidak untuk dibaca saja, namun jug harus memiliki kemungkinan untuk dipentaskan. Karya drama sebagai karya sastra dapat berupa rekaman dari perjalanan hidup pengarang yang menciptakannya. Pengarang dapat diilhami pengarang lain, disamping masyarakat, lingkungan, dan alam sekitar. Karya drama merupakan tempat kita masuk ke dalam penyatuan secara spiritual dan humanistic dengan pikiran dan kepercayaan pengarang
49

analisis drama.docx

Dec 05, 2015

Download

Documents

Remo Ar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: analisis drama.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Drama tergolong jenis karya sastra disamping puisi dan prosa. Karya drama

diciptakan pengarang berdasarkan pikiran atau imajinasi, perasaan dan

pengalaman hidupnya. Drama sebagai karya sastra merupakan objek yang

terikat pada pengarang, realitas, dan penikmat.

Kata drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti action dalam bahasa

Inggris, dan ‘gerak’ dalam bahasa Indonesia. Jadi secara mudah drama dapat

kita artikan sebagai bentuk seni yang berusaha mengungkapkan perihal

kehidupan manusia melalui gerak atau action dan percakapan serta dialog.

Drama yang termasuk dalam karya sastra adalah naskah ceritanya. Sebagai

karya sastra, drama memiliki keunikan tersendiri. Dia diciptakan tidak untuk

dibaca saja, namun jug harus memiliki kemungkinan untuk dipentaskan.

Karya drama sebagai karya sastra dapat berupa rekaman dari perjalanan hidup

pengarang yang menciptakannya. Pengarang dapat diilhami pengarang lain,

disamping masyarakat, lingkungan, dan alam sekitar. Karya drama merupakan

tempat kita masuk ke dalam penyatuan secara spiritual dan humanistic dengan

pikiran dan kepercayaan pengarang seperti yang diungkap Selden, dalam

Sudjarwadi (2005).

Karya drama merupakan karya humaniora. Karya drama merupakan objek

manusia, faktor kemanusiaan atau fakta kultural, sebab merupakan hasil

ciptaan manusia. Fakta drama merupakan fakta budaya. Pengalaman pribadi di

dalam drama dapat dikatakan benar sebagai dasar sastra yang nyata. Seorang

penulis drama memang tidak sebebas penulis karya sastra yang lain, karena

dalam menulis drama pengarang harus memikirkan kemungkinan-

kemungkinan agar drama itu dapat di pentaskan.

Oleh karena itu, untuk memahami suatu naskah drama seseorang harus

mengetahui unsur-unsur intrinsik adan ekstrinsik naskah drama. Dalam

makalah ini, mengambil contoh naskah drama yang berjudul “Bapak” karya B.

Page 2: analisis drama.docx

Soetarto Penulis akan membahas perihal unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik

naskah tersebut.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana unsur-unsur intrinsik pada naskah drama “untuk cinta”?

b. Bagaimana unsur ekstrinsik pada naskah drama “untuk cinta”?

C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui unsur-unsur intrinsik pada naskah drama “untuk cinta”.

2. Mengetahui unsur ekstrinsik pada naskah drama “untuk cinta”.

Page 3: analisis drama.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Unsur Intrinsik Drama

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri

(Nurgiyantoro, 2002). Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra

hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai

jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah drama adalah

unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan

antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah drana berwujud.

Atau sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita pembaca, unsur-unsur (cerita)

inilah yang akan dijumpai jika kita membaca sebuah naskah drama. Unsur

yang dimaksud yaitu: 1) tema, 2) alur, 3)tokoh, 4) latar, 5) petunjuk laku, 6)

teknik dialog, 7) amanat.

1. Tema

Tema adalah ide yang mendasari cerita sehingga berperan sebagai pangkal

tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya  Tema

dikembangkan dan ditulis pengarang dengan bahasa yang indah sehingga

menghasilkan karya sastra atau drama. Tema merupakan ide pusat atau

pikiran pusat, arti dan tujuan cerita, pokok pikiran dalam karya sastra,

gagasan sentral yang menjadi dasar cerita dan dapat menjadi sumber

konflik-konflik.

Jika dikaitkan dengan dunia pengarang, tema adalah pokok pikiran

didalam dunia pengarang. Setiap karya sastra (fiksi) telah mengandung

atau menawarkan tema. Tema mengikat pengembangan cerita. Tema juga

sebagai premis artinya rumusan inti sari yang merupakan landasan untuk

menentukan tujuan dan arah cerita. Menurut Nurgiyantoro (1995), tema

dibagi dua, yaitu tema mayor ( tema pokok cerita yang menjadi dasar

karya sastra itu) dan tema minor (tema tambahan yang menguatkan tema

mayor).

Page 4: analisis drama.docx

2. Plot atau alur

Menurut Sudjarwadi (2005), plot atau alur dalam drama tidak jauh

berbeda dengan plot atau alur dalam prosa fiksi. Dalam drama juga

mengenal tahapan plot yang dimulai dari tahapan:

a. Pengenalan

Pengenalan merupakan bagian permulaan pementasan drama,

pengenalan para tokoh (terutama tokoh utama), latar pentas, dan

pengungkapan masalah yang akan dihadapi penonton.

b. Pertikaian   

Setelah tahap pengenalan, drama bergerak menuju pertikaian yaitu

pelukisan pelaku yang mulai terlibat ke dalam masalah pokok. 

c. Puncak,

Pada tahap ini pelaku mulai terlibat dalam masalah-masalah pokok dan

keadaan dibina untuk menjadi lebih rumit lagi. Keadaan yang mulai

rumit ini, berkembang hingga  menjadi krisis. Pada tahap ini penonton

dibuat berdebar, penasaran  ingin mengetahui  penyelesaiannya.

d. Penyelesaian

Pada tahap ini dilukiskan bagaimana sebuah drama berakhir dengan

penyelesaian yang menggembirakan atau menyedihkan.  Bahkan dapat

pula diakhiri dengan hal yang bersifat samar sehingga mendorong 

penonton untuk mengira-ngira dan memikirkan sendiri akhir sebuah

cerita.

Berdasarkan kriteria cara pengakhirannya: (Hariyanto, 2000:39),

dikenal adanya plot terbuka dan plot tertutup. Di dalam plot tertutup,

pengarang memberikan kesimpulan cerita kepada pembacanya, atau

penampilan kisahnya diakhiri dengan kepastian atau diakhiri secara

jelas. Sedangkan dalam plot terbuka, cerita sering dan biasanya

berakhir pada klimaks dan pembaca dibiarkan untuk menentukan apa

yang diduga mungkin akan menjadi penyelesaian cerita: akhir cerita

dibiarkan menggantung atau hangat.

Jika ditinjau dari segi criteria jumlah atau kuantitasnya, di kenal

adanya plot tunggal dan plot jamak (Hariyanto, 2000:39). Suatu cerita

Page 5: analisis drama.docx

dikatakan berplot tunggal, apabila cerita tersebut hanya memiliki atau

mengandung sebuah plot dan plot itu bersifat primer atau utama. Plot

tunggal biasanya terdapat pada cerpen pada umumnya. Dalam plot ini

biasanya cerita hanya menmpilkan seorang tokoh protagonis. Cerita

hanya mengikuti perjalanan hidup tokoh tersebut. Sedangkan

dikatakan berplot jamak apabila cerita tersebut memiliki lebih dari satu

plot. Dalam plot ini biasanya cerita hanya menampilkan lebih dari satu

tokoh protagonist.

Berdasarkan kriteria urutan waktu: (Hariyanto, 2000:39) alur

dibedakan atas: alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju

disebut juga alur kronologis, alur lurus atau alur progresif. Yaitu alur

yang bergerak urut dari awal hingga akhir tulisan.. Alur mundur

disebut juga alur tak kronologis, sorot balik, regresif, atau flash-back.

Peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tahap tengah dan

baru kemudian tahap awalnya. Sedangkan Alur campuran merupakan

hasil paduan dari maju dan mundur.

3. Tokoh dan Penokohan

a. Tokoh

Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita

fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah

pelaku dalam karya sastra. Tanpa tokoh aluir tidak akan sampai pada

bagian akhir cerita.

Ada tiga jenis tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatannya dalam

menggerakkan alur, yaitu:

1. Tokoh sentral merupakan tokoh yang amat potensial menggerakan

alur. Tokoh sentral merupakan pusat cerita.

2. Tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar

pengaruhnya terhadap perkembangan alur, walaupun ia terlibat

juga dalam pengembangan alur itu.

Page 6: analisis drama.docx

3. Tokoh latar merupakan tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh

terhadap pengembangan alur. Kehadirannya hanyalah sebagai

pelengkap latar, berfungsi menghidupkan latar.

Diliht dari sifat tokoh, ada dua jenis tokoh, yaitu:

1. Tokoh protagonis merupaka tokoh yang memperjungkan kebenaran dan

kejujuran, serta memiliki  watak yang baik.

2. Tokoh antagonis merupakan tokoh yang melawan kebenaran dan

kejujuran, serta memiliki watak yang jelek. (ingat, tokoh antagnis belum

tentu jahat)

Di lihat dari segi peranannya atau tingkat pentingnya tokoh dalam cerita,

tokoh di bagi menjadi:

1. Tokoh utama adalah toko yang diutamakan penceritaannya dalam cerita

yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan,

baik sebagai pelaku kejadian maupun dikenai kejadian.

2. Tokoh tambahan adalah toko ynag hanya muncul sedikit dalam cerita atau

tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitan dengan

tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung dan hanya tampil

menjadi latar belakang cerita.

b. Penokohan

    Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh

dalam cerita yang ditulisnya, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat

berupa pendangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat-istiadatnya, dan

sebagainya. Dalam penokohan, watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat

dari tiga segi, yaitu:

1. Dialog tokoh,

2. Penjelasan tokoh

3. Penggambaran fisik

      Ada dua jenis penokohan, yaitu:

Page 7: analisis drama.docx

1. Secara langsung atau deskriptif analitik, dimana pengarang langsung

melukiskan atau menybutkan secara terperinci bagaimana watak sang

tokoh , bagaimana cirri-ciri fisiknya, apa pekerjaannya, dsb.

2. Secara tidak langsung/ dramatik, dimana pengarang melukiskan sifat dan

ciri fisik sang tokoh melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh sentral,

melalui gambaran lingkungan tokoh sentral

4.     Latar/Setting

      Latar merupakan unsur struktural yang sangat penting. Latar di dalam lakon

atau crita drama harus mendukung para tokoh cerita dan tindakannya. Pengarang

tentu membuat latar membuat latar yang tepat demi keberj\hasilan dan keindahan

struktur drama. Penggunaan latar yang berhasil juga menentukan keberhasilan

suatu karya drama. Penyaji latar yang tepat dapat menciptakan warna kedaerahan

yang kuat sehingga dapat menghidupkan carita. Latar adalah lingkungan tempat

berlangsungnya peristiwa yang dapat dilihat, termasuk di dalamnya aspek waktu,

iklim, dan periode sejarah. Latar mendukung dan menguatkan tindakan tokoh-

tokoh cerita. Latar memberikan pijakan cerita dan kesan realistis kepada pembaca

untuk menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan

terjadi (Nurgiyantoro, 1995).

Fungsi latar yaitu:

1. menggambarkan situasi

2. proyeksi keadaan batin para tokoh cerita

3. menjadi metafor keadaan emosional dan spiritual tokoh cerita

4. menciptakan suasana

       Latar memberikan pijakan cerita secara kongkrit dan jelas, dan sangat penting

untuk memberikan kesan realitas kepada pembaca. Menciptakan suasana tertentu

yang seolah-olah sungguh ada. (Staton, 1965).

Secara umum latar dibagi dalam:

a.    Latar Tempat

     Latar tempat ialah tempat atau daerah terjadinya sebuah peristiwa dalam cerita.

Sangat mungkin latar tempat sebuah karya fiksi terdapat di dalam ruangan dan

tidak menutup kemungkinan latar tempat terjadi di ruang lingkungan. Di jalanan

atau di sebuah kota misalnya.

Page 8: analisis drama.docx

b.    Latar Waktu

      Latar waktu ialah waktu terjadinya sebuah peristiwa dalam cerita. Latar waktu

bisa berupa detik, menit, jam, jari, minggu, bulan, tahun, dan seterusnya. Tetapi

juga sangat mungkin pengarang tidak menentukan secara persis tahun, tanggal

atau hari terjadinya peristiwa, namun hanya menyebutkan saat Hari Raya, Natal,

tahun baru dan sebagainya yang pada akhirnya juga akan mengacu kepada waktu

seperti tanggal dan bulan tergantung latar tempat dalam cerita. Misalnya tahun

baru di Indonesia identik dengan 1 Januari, namun di Arab tahun baru lebih

identik pada 1 Muharram.

c.    Latar Suasana

      Latar yang mencakup latar suasana, apakah sedih, bahagia dan lainnya, sosial

budaya adalah yang menujukan suasana empati sosial dan lainnya, sedangkan

suasana batiniah dan suasana alamiah adalah suasana yang mewakili perasaan

atau isi hati.

5.    Petunjuk Laku

    Petunjuk laku atau catatan pinggir berisi penjelasan kepada pembaca atau para

pendukung pementasan mengenai keadaan, suasana, peristiwa, atau perbuatan,

tokoh, dan unsur-unsur cerita lainnya. Petunjuk laku sangat diperlukan dalam

naskah drama. Petunjuk laku berisi petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana,

pentas, suara, keluar masuknya aktor atau aktris, keras lemahnya dialog, dan

sebagainya. Petunjuk laku ini biasanya ditulis dengan menggunakan huruf yang

dicetak miring atau huruf besar semua. Di dalam dialog, petunjuk laku ditulis

dengan cara diberi tanda kurung di depan dan di belakang kata atau kalimat yang

menjadi petunjuk laku).

6.    Teknik Dialog   

      Menurut Akhmad Saliman (1996 : 98) dialog adalah mimetik (tiruan) dari

kehidupan keseharian. Dialog drama ada yang realistis komunikatif, tetapi ada

juga yang tidak realistis (estetik, filosopis, dan simbolik). Diksi dialog disesuaikan

dengan karekter tokoh cerita.

     Ada dua macam tenik dialog, yaitu monolog dan konversi (percakapan). Ada

juga teknik dialog dalam bentuk prolog dan epilog. Prolog berarti pembukaan atau

peristiwa pendahuluan yang diucapakan pemeran utama dalam sandiwara.Epilog

Page 9: analisis drama.docx

berarti bagian penutup pada karya drama untuk menyampaikan atau menafsirkan

maksud karya drama tersebut.   

7.    Amanat

     Menurut Akhmad Saliman (1996 : 67) amanat adalah segala sesuatu yang ingin

disampaikan pengarang, yang ingin dinyatakannya secara tidak langsung ke dalam

benak para penonton dramanya.

Harimurti Kridalaksana (183) berpendapat amanat merupakan keseluruhan makna

konsep, makna wacana, isi konsep, dan perasaan yang hendak disampaikan untuk

di mengerti dan di terima orang lain yang digagas atau ditujunya.Seorang

pengarang drama, sadar atau tidak sadar pasti menyampaikan amanat dalam

dramanya. Amanat bersifat kias, subjektif, dan umum. Setiap orang dapat saja

saling berbeda pendapat dalam menafsirkan amanat yang disampaikan pengarang

drama.

      Amanat di dalam drama ada yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya

sengaja disembunyikan secara tersirat oleh penulis naskah drama yang

bersangkutan. Hanya pentonton yang profesional saja yang mampu menemukan

amanat implisit tersebut.

      Amanat terbagi dua yakni pesan religius/keagamaan dan pesan kritik sosial.

1.    Pesan Religius/Keagamaan

      Pesan religius/keagamaan menyatakan pesan keagamaan dari sesuatu sesuai

dengan aturan agama yang ada. Unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah

suatu keberadaan sastra itu sendiri.  Bahkan sastra tumbuh dari sesuatu yang

bersifat religius. 

Istilah religius membawa konotasi pada makna agama. Agama lebih menunjukkan

pada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi,

sedangkan religius bersifat lebih mendalam dan lebih luas dari agama yang

tampak formal dan resmi (Mangunwijaya, 1982:11-12).

2.    Pesan Kritik Sosial

      Pesan kritik sosial yakni pesan berupa kritik sosial di mana pengarang

memberikan kritikan atas kehidupan sosial di lingkungan tertentu. Sastra yang

mengandung pesan kritik dapat juga disebut sebagai sastra kritik yang biasanya

Page 10: analisis drama.docx

akan lahir di tengah masyarakat jika terjadi hal-hal yang kurang beres dalam

kehidupan sosial dan masyarakat.

B.    Unsur Ekstrinsik Drama

     Menurut  Tjahyono (1985), unsur ekstrinsik karya sastra adalah hal-hal yang

berada di luar struktur karya sastra, namun amat mempengaruhi karya sastra

tersebut. Misalnya faktor-faktor sosial politik saat karya tersebut diciptakan,

faktor ekonomi, faktor latar belakang kehidupan pengarang, dan sebagainya.

Mengutip pernyataan Wellek dan Warren, Tjahyono menjelaskan pengkajian

terhadap unsur ekstrinsik karya sastra mencakup empat hal. Salah satunya adalah

mengkaji hubungan sastra dengan aspek-aspek politik, sosial, ekonomi, budaya

dan pendidikan. Bahwa situasi sosial politik ataupun realita budaya tertentu akan

sangat berpengaruh terhadap karya sastra tersebut.

   Uekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara

tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.

Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa unsur ekstrinsik berperan sebagai

unsur yang mempengaruhi bagun sebuah cerita. Oleh karena itu, unsur esktrinsik

karya sastra harus tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting. Sebagaimana

halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik pun terdiri atas beberapa unsur. Menurut

Wellek & Warren (1956), bagian yang termasuk unsur ekstrinsik tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap,

keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu mempengaruhi karya

sastra yang dibuatnya.

2. Keadaan psikologis, baik psikologis pengarang, psikologis pembaca,

maupun penerapan prinsip psikologis dalam karya.

3. Keadaan lingkungan pengarang, seperti ekonomi, sosial, dan politik.

4. Pandangan hidup suatu bangsa, berbagai karya seni, agama, dan

sebagainya.

        Dengan demikian, unsur ekstrinsik tersebut menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari bangunan karya sastra. Unsur ekatrinsik memberikan warna dan

rasa terhadap karya sastra yang pada akhirnya dapat diinterpretasikan sebagai

makna. Unsur-unsur ektrinsik yang mempengaruhi karya dapat juga dijadikan

Page 11: analisis drama.docx

potret realitas objektif pada saat karya tersebut lahir. Sehingga, kita sebagai

pembaca dapat memahami keadaan masyarakat dan suasana psikologis pengarang

pada saat itu.

C.    Naskah Drama:

UNTUK CINTA

Bulan bersinar terang menggantikan cahaya mentari, sementara itu seseorang di

sebuah kamar..

BABAK I

Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya sekelebat kabut

itu menghilang sesaat.. (melamun, sambil memeluk boneka hadiah dari Rezza)

Tok.. tok.. tok..

Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar yang

tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih

sayang, sambil menyelimuti Shelvy)

Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil melempar senyum) Papa

ke mana, Ma?

Mama Rita : (terkejut) mmm… papa kerja di Singapore.

Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy? Shelvy

selalu mencoba telepon papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa, sih Ma? (raut

muka sedih)

Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu (terisak). Yang

penting mama ada di samping kamu saat ini dan selamanya. Ya, kan? (berusaha

tegar)

Shelvy : (memeluk mama). Iya ma, Shelvy sayang sama mama.

Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam. (berdiri dan

meninggalkan kamar)

Shelvy : (melamun) Mama, Shelvy sudah tahu semuanya. Tetapi satu hal yang

tidak diketahui Mama tentang masalahku, itu karena Shelvy sayang mama. Shelvy

gak mau nyusahin mama..

BABAK II

Page 12: analisis drama.docx

Kicau burung mulai menyambut sang mentari. Itulah yang membuat hidup Shelvy

menjadi berarti. Kehidupan di dunia ini harus ditaklukkan.

Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya, Rezza sedang

menyantap bekal.

Nesya : Vy, Za, setelah makan kita kerjain tugas Bahasa Indonesia yuk!

Shelvy : Oh, tugas yang tadi itu? Oke de—uhuk.. uhuk..! (batuk darah)

Nesya : Kamu nggak apa-apa, kan, Vy? (memegang bahu Shelvy)

Shelvy : Oh, nggak! (melamun) aku harus periksa ke dokter tanpa ada yang tahu,

termasuk Rezza dan Nesya.

Rezza : Shelvy, kamu sakit? (menatap Shelvy penuh perhatian)

Shelvy : Gak, Za, nggak apa-apa. Tadi keselek aja. Oiya, Za, Nes, Shelvy harus

pulang. Mama harus check up ke dokter Maria dan Shelvy harus nemenin mama.

Duluan ya.. (langsung berdiri dan pergi)

Rezza & Nesya : Lho, tapi.. (bingung)

BABAK III

Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia tidak ingin merepotkan

orang-orang yang disayanginya. Lalu di Rumah Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas

menuju ruangan dokter Maria.

Tok.. tok.. tok..

Dokter Maria : Silakan masuk. Eh Shelvy.. ada apa dengan mamamu, jangtungnya

kambuh lagi?

Shelvy : Enggak, Dok. Tapi Shelvy udah lama, kira-kira 6 bulan ini Shelvy sering

sekali batuk darah, terus sering pusing. Kira-kira saya kenapa ya, dok?

Dokter Maria : Hmm.. mungkin saya perlu cek kamu di lab, Shelvy. Ayo. (berdiri

mengantar Shelvy ke lab)

Dokter Maria langsung memeriksa Shelvy di laboratorium. Setelah sekitar 20

menit..

Dokter Maria : Sebelumnya dokter minta maaf. Shelvy sepertinya menderita

leukemia stadium 3.

Shelvy : (shock) ya ampun.. lalu, saya punya waktu berapa lama lagi, dok?

Dokter Maria : Kira-kira dua bulan. Ini hasil labnya.

Shelvy : Ehm.. Shelvy minta tolong dokter jangan beritahu siapa-siapa tentang hal

Page 13: analisis drama.docx

ini, termasuk keluarga Shelvy.

Dokter Maria : Tapi kenapa?

Shelvy : Shelvy minta tolong banget, dok!

Dokter Maria : Ya sudah, saya tidak akan beritahu. Kamu yang kuat ya.

Shelvy : Ya. Terima kasih banyak ya, dok. (menyalami dokter Maria dan pergi)

BABAK IV

Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama Rita, yaitu

mamanya Shelvy dengan Tante Dian dan Om Suryo, yaitu om dan tantenya

Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri di balik pintu, mendengar

percakapan.

Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai sama Mas

Andre. Saya nggak terima mbakyu ditelantarkan. Kasihan si Shelvy!

Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi mbakyu, juga

Shelvy.

Tante Dian : Apa yang dikatakan Mas Suryo itu bener, mbakyu. Mas Andre sudah

memilih wanita lain, siapa itu? Si Melly, yang juga punya anak gendut jelek. Toh,

masih mending mbakyu! Kalau sampai Shelvy tahu dia punya saudara tiri di

kampus yang sama, aku nggak tau apa yang akan dilakukan Shelvy.

Om Suryo : Sudahlah Dian, percuma. Mbakyu nggak mungkin dengerin kita.

Mbakyu lebih memilih cintanya yang besar pada Andre. Lebih baik kita pergi.

Mama Rita : Tunggu, kalian jangan pergi! Semenjak papa dan mama meninggal,

mereka sudah menitipkan warisan hartanya kepada kita, termasuk Andre, karena

memang kita berempatlah yang mereka miliki. Itulah alasan kenapa mbakyumu

bersikukuh mempertahankan rumah tangga ini. Dan juga Shelvy tentunya.

Maafkan Mbak Rita. Tapi kalau memang cerai adalah keputusan terbaik menurut

kalian, aku akan menuruti.

(Tiba-tiba Shelvy masuk)

Shelvy : Jadi, selama ini mama membohongi Shelvy ya? (dingin dan agak

nyaring) cukup ma, Shelvy udah cukup menderita (berjalan masuk kamar)

Mama Rita : Tapi Shelvy.. dengerin mama dulu, nak.. Shelvy!

Tante Dian : Sudah, mbakyu. Biarin aja, nanti dia pasti mengerti. Yang pasti,

semua keputusan di tangan mbakyu. Kami pamit pulang dulu ya. (berdiri dan

Page 14: analisis drama.docx

pergi)

(Mama Rita hanya terpaku)

BABAK V

Keesokan harinya di kampus, Shelvy memikirkan apa yang terjadi kemarin.

Shelvy : (bergumam) Dua bulan.. waktu yang begitu singkat untuk hal serumit ini.

Apa yang harus aku lakukan? Masalah mama dan papa, Rezza dan Nesya? Rezza,

yang sudah 2 tahun bersamaku, juga Nesya, sahabatku sejak kecil..

Nesya : Ehemm.. duh, enak nih ngelamun di siang-siang bolong gini!

Shelvy : Huft.. apaan sih, ngaco! Eh Nes, kamu mau nggak bantuin aku, masalah

mama-papaku? Ayo ikut aku! (menarik tangan Nesya)

Nesya : Lho, ikut kemana, Vy? (bingung)

Shelvy : Udah ikut aja, deh pokoknya!

Shelvy dan Nesya mancari-cari Nancy, anak dari Tante Melly, selingkuhan

papanya Shelvy. Sejam kemudian mereka menemukannya.

Shelvy : Nancy, ya? Kenalin, aku Shelvy, dan ini Nesya (berjabat tangan) Kami

mau tanya.

Nancy : Iya.. oh, tanya aja gak apa-apa.

Setelah lama mereka bercerita dan mencari solusi, Nancy akhirnya mengajak

Shelvy dan Nesya ke rumahnya. Ternyata papanya Shelvy benar ada di sana. Di

rumah, mereka bertemu dengan Mama Melly.

Mama Melly : Nancy! (terkejut) Siapa mereka?

Nancy : Mereka ini temennya Nancy, ma! Om Andre di mana? Ternyata dia

bukan cuma sahabat mama, ya? (dengan nada menyelidik)

Mama Melly : Nancy, kenapa kamu ngomong gitu? Denger ya, mama mau jelasin

semuanya.

Nesya : Lebih baik Tante Melly nggak usah jelasin, semua udah jelas.

Mama Melly : Tapi kalian salah paham. Tolong beri saya waktu untuk

menjelaskannya.

Shelvy : Baik, silakan.

Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar. Ternyata Bu Melly adalah

sahabat Papa Andre. Pertengkaran Mama Rita dan Papa Andre itulah

Page 15: analisis drama.docx

penyebabnya, Mama Rita mengusir suaminya. Bu Melly adalah orang yang

menolong Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di rumahnya.

Kesalahpahaman itupun akhirnya dapat dimengerti oleh Shelvy dan Nesya. Tiba-

tiba saja..

Papa Andre : Asslamualaikum.. lho, Shelvy, kok kamu di sini? (kaget)

Mama Melly : Walaikumsalam. Iya, Ndre. Sudah saatnya kamu pulang, kasihan

Shelvy.

Shelvy : Iya, Pa. Ayo pulang, mama udah nungguin! (tersenyum pada papanya)

Papa Andre : Ya, nak, tapi… baiklah. Papa akan pulang. Melly, terimakasih kamu

sudah membantuku.

Mama Melly : Ah.. nggak masalah, kita kan sahabat. (tersenyum simpul)

BABAK VI

Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya senang

bercampur lega. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada Nancy

sebelum meninggalkan rumah Mama Melly. Malam harinya di rumah Shelvy…

Papa Andre : Assalamualaikum, Rita.

Mama Rita : Kok kedengaran seperti Andre… oh, walaikumsalam. Mas Andre,

Shelvy, Nesya.. (setengah tak percaya)

Papa Andre : Rita, maafkan Mas Andre..

Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum)

Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda. Nesya mau pamit.

Nesya : Iya, om, tante. Nesya pamit pulang dulu ya. Vy, aku pulang ya.

(melambaikan tangan)

Shelvy : Iya, makasih ya, Nes. Hati-hati.

BABAK VII

Keesokan harinya, setelah selesai ujian, Rezza mengajak Shelvy bertemu dengan

mamanya. Sesampai di rumah, Rezza langsung memanggil mamanya.

Rezza : Mama.. kenalin, ini Shelvy.

Shelvy : Senang ketemu tante (menjabat tangan Mama Tutik)

Mama Tutik : Tante juga seneng punya calon menantu seperti kamu.

Rezza : Oh iya, Ma. Jangan lupa dateng, besok Rezza sama Shelvy wisuda.

Mama Tutik : Iya, iya.. mama datang. Sebentar ya, mama ke belakang dulu

Page 16: analisis drama.docx

bersih-bersih kamarmu itu lho. Biasa, Shelvy, Rezza itu selalu berantakan!

Shelvy : (tersenyum manis) Mamamu lucu, ya. Mm, Rezza, aku mau ngomong

sesuatu.

Rezza : Ngomong apa sih, Shel?

Shelvy : Rez, aku mikirin Nesya. Menurutmu Nesya itu gimana, sih?

Rezza : Nesya itu baik, cakep, pengertian, semua cowok pasti mau sama dia! Tadi

kamu mau ngomong apa?

Shelvy : Rez, sebenernya aku pengin kamu sama Nesya.

Rezza : Apa??! (terperanjat) Kenapa kamu ngomong kaya gitu?

Shelvy : Waktuku tinggal beberapa hari lagi karena leukemia yang aku derita.

Mungkin kamu nyesel pacaran sama aku. Aku minta maaf ya, Rez.

Rezza : Kamu ngomong apa, sih? Enggak, aku sama sekali nggak nyesel, justru

aku makin sayang sama kamu, seharusnya aku yang minta maaf karena nggak

pernah merhatiin kamu.

Shelvy : Kamu nggak ngerti keadaannya, Rez. Kamu harus sama Nesya..

Rezza : Keadaan apa? Shel, Nesya bisa dapetin yang lebih baik daripada aku. Aku

akan tetap sama kamu, Shelvy.

Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi)

Shelvy akhirnya pulang. Semenjak itu, Shelvy dan Rezza tak pernah bertemu lagi.

Shelvy mengurung diri di kamarnya, tidak mau makan ataupun minum. Hawa

menjadi semakin dingin. Apa yang terjadi?

BABAK VIII

Beberapa hari kemudian, Nesya tampak berlari ke arah Rezza yang sedang berdiri

di depan majalah dinding.

Nesya : Rezza !!

Rezza : Nesya? Ada apa? Kenapa keburu-buru?

Nesya : (masih ngos-ngosan) Shelvy, Rez..

Rezza : (kaget) ada apa dengan Shelvy?!

Nesya : Shelvy masuk Rumah Sakit. Dia kambuh dan sekarang lagi diperiksa.

Aku ke sini memberitahu kamu.

Rezza : Kalo begitu, ayo sekarang beragkat!

Sesampai di Rumah Sakit Sejahtera, sudah ada Papa Andre dan Mama Rita.

Page 17: analisis drama.docx

Mereka menemui Dokter Maria.

Papa Andre : Bagaimana Shelvy, dok?

Dokter Maria : Maaf, Pak Andre, hanya ini yang bisa kami lakukan. Waktunya tak

bisa lebih lama lagi..

Rezza : Nggak mungkin!

Rezza menerobos masuk ke ruang UGD, diikuti orang tua Shelvy, Nesya dan

Budhe Retno, yaitu budhenya Nesya yang merawat Nesya sejak kecil.

Rezza : Shelvy!

Shelvy : Rezza.. maafkan aku ya, Ma, Pa, Nesya, Budhe. Ma, Pa, waktuku nggak

banyak lagi. Aku cuma pengen Mama dan Papa mengangkat Nesya menjadi

penggantiku. Nggak apa-apa kan, Budhe?

Budhe Retno : Aduh nak Shelvy.. nggak usah kayak gitu tho.. Nesya kan cuma

temennya Shelvy..

Shelvy : Nesya udah aku anggep saudara sendiri, Budhe.. gimana, Ma, Pa?

Mama Rita : Iya, Shel, kami pasti akan mengabulkan permintaanmu. Nesya kan

sudah sangat kenal dengan kita.

Budhe Retno : Aduh.. merepotkan Dik Rita dan Dik Andre ini jadinya.. Ya sudah,

Nesya pasti juga senang tinggal sama Shelvy. Terima kasih ya Dik.. (tersenyum

haru)

Papa Andre : Iya, Mbak Retno. Sama-sama.. kami nggak kerepotan kok..

Nesya : Tante, Om.. terimakasih banyak karena sudah menerima Nesya.

(tersenyum bahagia). Vy, kamu emang yang terbaik. Tapi jangan tinggalin kami

secepat itu, Vy..

Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi sepasang

kekasih. Aku tak mau Rezza kesepian dan sedih. Sekarang, Shelvy mau pamit..

maaf dan makasih untuk semuanya..

Rezza : SHELVY …. !! (berteriak kencang)

“Cahaya itu telah mati. Pandanganku gelap, mimpi yang hanya sekelebat itu

sekarang menelanku. Hawa dingin akan terus berhembus.. terus.. terus..”

Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang

terbaik untuk orang-orang yang disayanginya. Dan pada kenyataannya, semua

Page 18: analisis drama.docx

terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas sana Shelvy tersenyum bahagia.

D. ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN UNSUR EKSTRINSIK DRAMA

“UNTUK CINTA”

a. Unsur Intrinsik

1. Tema

a.  Tema Bawahan

 Kasih sayang seorang ibu

”...Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka

pintu kamar yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet

tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil

menyelimuti Shelvy)

Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil

melempar senyum) Papa ke mana, Ma?

Mama Rita : (terkejut) mmm… papa kerja di Singapore.

Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak

menelpon Shelvy? Shelvy selalu mencoba telepon papa, tapi

nggak pernah diangkat. Kenapa, sih Ma? (raut muka sedih)

Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu

(terisak). Yang penting mama ada di samping kamu saat ini

dan selamanya. Ya, kan? (berusaha tegar)

Shelvy : (memeluk mama). Iya ma, Shelvy sayang sama

mama.

Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam.

(berdiri dan meninggalkan kamar)...”

Kebehongan

“…Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia

tidak ingin merepotkan orang-orang yang disayanginya. Lalu

di Rumah Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas menuju ruangan

dokter Maria...”

Page 19: analisis drama.docx

Kesalahpahaman

”...Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar.

Ternyata Bu Melly adalah sahabat Papa Andre. Pertengkaran

Mama Rita dan Papa Andre itulah penyebabnya, Mama Rita

mengusir suaminya. Bu Melly adalah orang yang menolong

Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di rumahnya.

Kesalahpahaman itupun akhirnya dapat dimengerti oleh

Shelvy dan Nesya...”

b. Tema Mayor (Pokok)

Tema pokok dalam drama “Untuk Cinta” yaitu Permintaan Terakhir

Shelvy. Hal itu dapat terlihat dalam kutipan drama berikut:

“…Shelvy : Rezza.. maafkan aku ya, Ma, Pa, Nesya, Budhe. Ma, Pa,

waktuku nggak banyak lagi. Aku cuma pengen Mama dan Papa

mengangkat Nesya menjadi penggantiku. Nggak apa-apa kan, Budhe?

Budhe Retno : Aduh nak Shelvy.. nggak usah kayak gitu tho.. Nesya

kan cuma temennya Shelvy..

Shelvy : Nesya udah aku anggep saudara sendiri, Budhe.. gimana, Ma,

Pa?

Mama Rita : Iya, Shel, kami pasti akan mengabulkan permintaanmu.

Nesya kan sudah sangat kenal dengan kita.

Budhe Retno : Aduh.. merepotkan Dik Rita dan Dik Andre ini

jadinya.. Ya sudah, Nesya pasti juga senang tinggal sama Shelvy.

Terima kasih ya Dik.. (tersenyum haru)

Papa Andre : Iya, Mbak Retno. Sama-sama.. kami nggak kerepotan

kok..

Nesya : Tante, Om.. terimakasih banyak karena sudah menerima

Nesya. (tersenyum bahagia). Vy, kamu emang yang terbaik. Tapi

jangan tinggalin kami secepat itu, Vy..

Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi

sepasang kekasih. Aku tak mau Rezza kesepian dan sedih. Sekarang,

Shelvy mau pamit.. maaf dan makasih untuk semuanya..

Page 20: analisis drama.docx

Rezza : SHELVY …. !! (berteriak kencang)

“Cahaya itu telah mati. Pandanganku gelap, mimpi yang hanya

sekelebat itu sekarang menelanku. Hawa dingin akan terus

berhembus.. terus.. terus..”

Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah

melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang disayanginya. Dan

pada kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas

sana Shelvy tersenyum bahagia.”

3. Alur dan Plot

a. Alur yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” adalah:

1. Jika di tinjau dari pengarang mengakhiri cerita, alur cerita diakhiri

dengan plot tertutup. Karena pada akhir cerita pengarang sudah

memberikan kesimpulan kepada pembaca/ penonton. Dimana, pada

akhir cerita tokoh Shelvy tersenyum bahagia di atas sana karena

semua permintaannya sudah dikabulkan oleh orang-orang yang dia

sayangi.

2. Jika diamati dari suasana hati atau nasib tokoh, pada akhitr cerita 

menggambarkan alur berakhir bahagia (happy ending), karena pada

akhir cerita tokoh Shelvy tersenyum bahagia di atas sana, sebab

dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang terbaik

untuk orang-orang yang disayanginya.

3. Berdasarkan criteria urutan waktu, drama “Untuk Cinta”

menggunakan alur maju. Karena bergerak urut dari awal hingga

akhir dialog. Alur drama tersebut di mulai dari depan atau  awal,

yaitu sejak Shelvy masih hidup sampai Shelvy menghembuskan

nafas terakhirnya.

4. Dari segi criteria jumlah atau kuantitasnya, dalam drama “Untuk

Cinta” yaitu berplot tunggal, karena dalam cerita hanya

menceritakan kisah atau konflik seorang tokoh yang bernama

Shelvy.

Page 21: analisis drama.docx

b. Plot

Tahapan Pengenalan

Bulan bersinar terang menggantikan cahaya mentari, sementara itu

seseorang di sebuah kamar..

BABAK I

Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya

sekelebat kabut itu menghilang sesaat.. (melamun, sambil memeluk

boneka hadiah dari Rezza)

Tok.. tok.. tok..

Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu

kamar yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur,

nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)...

Tahap Pertikaian

Tahap Pertikaian dalam drama tersebut:

Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama

Rita, yaitu mamanya Shelvy dengan Tante Dian dan Om Suryo,

yaitu om dan tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri

di balik pintu, mendengar percakapan.

Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai

sama Mas Andre. Saya nggak terima mbakyu ditelantarkan.

Kasihan si Shelvy!

Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi

mbakyu, juga Shelvy.

Tante Dian : Apa yang dikatakan Mas Suryo itu bener, mbakyu.

Mas Andre sudah memilih wanita lain, siapa itu? Si Melly, yang

juga punya anak gendut jelek. Toh, masih mending mbakyu! Kalau

sampai Shelvy tahu dia punya saudara tiri di kampus yang sama,

aku nggak tau apa yang akan dilakukan Shelvy...

Tahap Puncak

Tahap Puncak dalam drama tersebut:

(Tiba-tiba Shelvy masuk)

Page 22: analisis drama.docx

Shelvy : Jadi, selama ini mama membohongi Shelvy ya? (dingin

dan agak nyaring) cukup ma, Shelvy udah cukup menderita

(berjalan masuk kamar)

Mama Rita : Tapi Shelvy.. dengerin mama dulu, nak.. Shelvy!

Tante Dian : Sudah, mbakyu. Biarin aja, nanti dia pasti mengerti.

Yang pasti, semua keputusan di tangan mbakyu. Kami pamit

pulang dulu ya. (berdiri dan pergi)

(Mama Rita hanya terpaku)

Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian drama tersebut yaitu:

Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya

senang bercampur lega. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih

kepada Nancy sebelum meninggalkan rumah. Mama Melly. Malam

harinya di rumah Shelvy…

Papa Andre : Assalamualaikum, Rita.

Mama Rita : Kok kedengaran seperti Andre… oh, walaikumsalam.

Mas Andre, Shelvy, Nesya.. (setengah tak percaya)

Papa Andre : Rita, maafkan Mas Andre..

Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum)

Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda.

4. Tokoh dan Penokohan

a. Tokoh

Tokoh yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” yaitu :

1. Shelvy

2. Mama Rita

3. Nesya

4. Reza

5. Papa Andre

6. Dokter Maria

7. Tante Dian

Page 23: analisis drama.docx

8. Om Suryo

9. Nancy

10. Mama Meli

11. Mama Tutik

12. Budhe Retno

Tokoh utamanya, yaitu Shelvy. Karena Shelvy merupakan

tokoh yang paling banyak diceritakan,   baik sebagai pelaku

kejadian, maupun di kenai kejadian

Tokoh tambahannya, yaitu Dokter Maria, Tante Dian, Om

Suryo, Nancy, Mama Meli, Mama Tutik, dan Budhe Retno.

Karena mreka merupakan Tokoh yang hanya muncul sedikit

dalam cerita, atau tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya

jika ada keterkaitan dengan tokoh utama, secara langsung

ataupun tak langsung, dan hanya tampil menjadi latar belakang

cerita.

Tokoh protagonis, yaitu Shelvy. Karena ia merupakan tokoh

yang baik dan pembangun sebuah cerita.

Tokoh antagonis, yaitu Reza. Karena ia merupakan tokoh yang

berlawanan karakter dan kehendak dengan tokoh protagonis

Tokoh sederhana, yaitu Mama Rita. Karena ia merupakan

tokoh yang memiliki sifat yang baik dari awal hingga akhir

cerita.

Tokoh datarnya, yaitu Nesya. Karena ia merupakan tokoh yang

dari awal sampai akhir cerita tetap menunjukkan sikap

kebaikannya

Tokoh berkembangnya, yaitu Shelfy. Ia merupakan tokoh yang

cenderung menjadi tokioh yang kompleks. Hal itu disebabkan

adanya berbagai perubahan dan perkembangan sifat, watak dan

tingkah lakunya itu juga di mungkinkan sekali dapat

terungkapkannya berbagai sisi kejiwaannya.

Tokoh Sentralnya, yaitu Shelfy. Karena ia merupakan tokoh

yang sangat potensial dalam menggerakkan alur cerita.

Page 24: analisis drama.docx

Tokoh bawahannya, yaitu Papa Andre. Karena ia merupakan

tokoh yang begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan

alur, walaupun ia terlibat juga dalam pengembangan alur.

Tokoh latarnya, yaitu Dokter Maria, Tante Dian, Om Suryo,

Nancy, Mama Meli, Mama Tutik, dan Budhe Retno. Karena

mereka merupakan tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh

terhadap pngembangan alur. Kehadirannya hanyalah sebagai

pelengkap latar.

b. Analisis Penokohan

Penokohan yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” menggunakan

pelukisan secara langsung, yang masing-masing dapat di bagi sebagai

berikut:

Shelvy, merupakan tokoh yang  tegar. Ia berusaha

menyembunyikan penyakit yang di deritanya dari orang-orang

yang dia sayangi, karena Shelvy tidak Ingin mereka sedih setelah

mengetahui penyakit yang di deritanya.

Mama Rita, merupakan seorang ibu yang sangat baik. Ia selalu

memberikan perhatian dan kasih sayang kepada putrinya (Shelvy).

Ia akan melakukan apapun demi kebahagian keluarganya.

Nesya, merupakan sahabat Shelvy dari kecil. Ia sangat baik dan

selalu membantu Shelvy ketika Shelvy membutuhkan bantuannya.

Ia selalu ada di samping Shelvy, baik Shelvy dalam keadaan

senang maupun sedih.

Rezza, merupakan pacar Shelvy. Ia sangat menyayangi Shelvy dan

juga selalu ada di samping Shelvy, baik SHelvy dalam keadaan

senang maupun sedih.

Papa Andre, merupakan seorang ayah yang baik. Ia sangat

menyayangi putrinya. Ia akan melakukan apa saja demi

kebahagiaan putrinya termasuk menuruti permintaan putrinya

supaya ia pulang ke rumah dan juga mengangkat Nesya sebagai

anaknya.

Page 25: analisis drama.docx

Tante Dian dan Om Suryo, merupakan tokoh yang egois dan suka

memaksakan kehendaknya kepada orang lain.

Mama Melly, merupakan sahabat dari papa Andre. Ia sangat baik

karena mau menolong dan memperbolehkan papa Andre tinggal di

rumahnya

Nancy, merupakan anak dari mama Melly. Ia juga orangnya baik

karena mau membantu Shelvy bertemu dengan papanya.

Dokter Maria, merupakan dokter yang baik. Dia yang merawat dan

memeriksa Shelvy sejak Shelvy sakit

Budhe Retno dan Mama Tutik juga merupakan tokoh yang baik,

karena mereka juga sayang dan perhatian kepada Shelvy.

5. Latar atau Setting

Latar yang terdapat dalam kutipan drama “Untuk Cinta” yaitu:

a. Latar Tempat

Latar tempat yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” diantaranya

adalah sbb:

Kamar Shelvy

Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu

kamar yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur,

nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)

Kantin kampus

Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya,

Rezza sedang menyantap bekal.

Rumah Sakit

Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia tidak

ingin merepotkan orang-orang yang disayanginya. Lalu di Rumah

Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas menuju ruangan dokter Maria.

Rumah Shelvy

Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama

Rita, yaitu mamanya Shelvy dengan Tante Dian dan Om Suryo,

Page 26: analisis drama.docx

yaitu om dan tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri

di balik pintu, mendengar percakapan.

Rumah Nancy

Setelah lama mereka bercerita dan mencari solusi, Nancy akhirnya

mengajak Shelvy dan Nesya ke rumahnya. Ternyata papanya

Shelvy benar ada di sana. Di rumah, mereka bertemu dengan

Mama Melly.

b.   Latar waktu

Latar waktu yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” diantaranya adalah

sbb:

Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda.

Keesokan harinya di kampus, Shelvy memikirkan apa yang terjadi

kemarin. (latar waktu dan tempat)

Shelvy : (bergumam) Dua bulan.. waktu yang begitu singkat untuk hal

serumit ini. Apa yang harus aku lakukan? Masalah mama dan papa,

Rezza dan Nesya? Rezza, yang sudah 2 tahun bersamaku, juga Nesya,

sahabatku sejak kecil..

Keesokan harinya, setelah selesai ujian, Rezza mengajak Shelvy

bertemu dengan mamanya. Sesampai di rumah, Rezza langsung

memanggil mamanya. (latar waktu dan tempat)

Rezza : Oh iya, Ma. Jangan lupa dateng, besok Rezza sama Shelvy

wisuda.

Beberapa hari kemudian, Nesya tampak berlari ke arah Rezza yang

sedang berdiri di depan majalah dinding.

Page 27: analisis drama.docx

c.   Latar suasana

Latar suasana yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” diantaranya adalah

sbb:

    Sedih

Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy?

Shelvy selalu mencoba telepon papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa,

sih Ma? (raut muka sedih)

Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu (terisak).

Yang penting mama ada di samping kamu saat ini dan selamanya. Ya,

kan? (berusaha tegar)

Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi)

Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi

sepasang kekasih. Aku tak mau Rezza kesepian dan sedih. Sekarang,

Shelvy mau pamit.. maaf dan makasih untuk semuanya..

    Bahagia

Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya

senang bercampur lega. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih

kepada Nancy sebelum meninggalkan rumah Mama Melly.

Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah

melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang disayanginya. Dan pada

kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas sana

Shelvy tersenyum bahagia.

    Menegangkan

Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama Rita,

yaitu mamanya Shelvy dengan Tante Dian dan Om Suryo, yaitu om dan

tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri di balik pintu,

mendengar percakapan.

3.     Petunjuk Laku

Petunjuk laku biasanya di tulis dengan menggunakan huruf yang dicetak

miring atau huruf besar semua. Di dalam dialog, petunjuk laku di tulis

dengan cara di beri tanda kurung di depan dan di belakang kata atau kalimat

Page 28: analisis drama.docx

yang menjadi petunjuk laku. Petunjuk laku yang terdapat dalam kutipan

drama “Untuk Cinta” diantaranyaadalah sbb:

Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar

yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan

penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy).

Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam. (berdiri dan

meninggalkan kamar)

Shelvy : Senang ketemu tante (menjabat tangan Mama Tutik)

Shelvy : Ya. Terima kasih banyak ya, dok. (menyalami dokter Maria dan

pergi)

Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi)

Nesya : Kamu nggak apa-apa, kan, Vy? (memegang bahu Shelvy) dll.

4.     Teknik Dialog

Teknik dialog yang digunakan dalam drama “Untuk Cinta” adalah

menggunakan teknik konversi (percakapan) dimana dalam drama terbagi

atas beberapa babak, dan juga percakapan dari masing-masing tokoh. Hal

ini dapat kita lihat dalam kutipan cerpen berikut:

BABAK I

Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya sekelebat

kabut itu menghilang sesaat.. (melamun, sambil memeluk boneka hadiah

dari Rezza)

Tok.. tok.. tok..

Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar

yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan

penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)

Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil melempar

senyum) Papa ke mana, Ma?

Mama Rita : (terkejut) mmm… papa kerja di Singapore.

Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy?

Shelvy selalu mencoba telepon papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa,

sih Ma? (raut muka sedih)

Page 29: analisis drama.docx

Drama tersebut juga menggunakan Teknik Epilog yaitu menggunakan

bagian penutup pada karya drama untuk menyampaikan atau menafsisrkan

maksud karya drama tersebut. Hal ini dapat kita lihat dalam kutipan cerpen

berikut:

Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah

melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang disayanginya. Dan pada

kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas sana

Shelvy tersenyum bahagia.

5.    Amanat

    Penyampaian amanat dalam drama tersebut yaitu secara tidaka

langsung. Amanat dalam drama “Untuk Cinta” adalah:

Pesan Kritik Sosial

1.    Jangan suka memaksakan kehendak kepada orang lain, karena apa

yang kita paksakan itu belum tentu baik untuk orang lain.

Hal tersebut terdapat dalam kutipan drama berikut:

...Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai

sama Mas Andre. Saya nggak terima mbakyu ditelantarkan. Kasihan si

Shelvy!

Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi

mbakyu, juga Shelvy...

2.    Jangan suka berburuk sangka kepada orang lain tanpa mengetahui

apa yang sebenarnya terjadi.

Hal tersebut terdapat dalam kutipan drama berikut:

Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar. Ternyata Bu Melly

adalah sahabat Papa Andre. Pertengkaran Mama Rita dan Papa Andre

itulah penyebabnya, Mama Rita mengusir suaminya. Bu Melly adalah

orang yang menolong Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di

rumahnya. Kesalahpahaman itupun akhirnya dapat dimengerti oleh

Shelvy dan Nesya. Tiba-tiba saja..

Pesan Religius / keagamaan

Papa Andre : Rita, maafkan Mas Andre..

Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum)

Page 30: analisis drama.docx

Pada kutipan drama di atas, amanat yang dapat kita ambil yaitu di

dunia ini tidak ada satupun manusia yang sempurna. Oleh karena itu,

minta maaf lah jika merasa bersalah dan maafkan lah bila ada yang

bersalah.

b. Unsur Ekstrinsik

Dalam drama “Untuk Cinta” ini pengarang tidak mencantumkan aspek

politik, aspek ekonomi, dan aspek budaya, tetapi hanya mencantumkan

aspek sosial dan aspek pendidkan.

Aspek Sosial

Aspek sosial dalam drama tersebut terlihat dalam kutipan drama

berikut:

Dokter Maria langsung memeriksa Shelvy di laboratorium. Setelah

sekitar 20 menit..

Dokter Maria : Sebelumnya dokter minta maaf. Shelvy sepertinya

menderita leukemia stadium 3.

Shelvy : (shock) ya ampun.. lalu, saya punya waktu berapa lama

lagi, dok?

Dokter Maria : Kira-kira dua bulan. Ini hasil labnya.

Dari kutipan drama di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa

pekerjaan seorang dokter merupakan pekerjaan yang sangat mulia

yaitu mengobati dan menyembuhkan orang yang sakit.

Aspek Pendidikan

Aspek pendidikan dalam drama tersebut terlihat dalam kutipan

drama berikut:

Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya,

Rezza sedang menyantap bekal.

Nesya : Vy, Za, setelah makan kita kerjain tugas Bahasa Indonesia

yuk!

Shelvy : Oh, tugas yang tadi itu? Oke de—uhuk.. uhuk..! (batuk

darah)

Dari kutipan drama di atas, kita dapat mengetahui kalau Shelvy,

Nesya, dan Rezza sedang berada di kampus untuk menuntut ilmu.

Page 31: analisis drama.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Drama adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk

diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa Yunani yang

berarti “aksi”, “perbuatan”. Secara umum pengertian drama adalah teks

yang bersifat dialog dan isinya membentangkan sebuah alur (Luxemburg,

1984: 158).

Drama berdasarkan isi diantaranya yaitu drama komedi, drama tragedi,

drama tragedi komedi.

Drama berdasarkan gerak dan music diantaranya yaitu opera, operet,

lelucon, pantomim dan tablau.

Drama memiliki unsure intrinsik dan ekstrinsik, unsure intrinsik drama

diantaranya yaitu tema, alur atau plot, setting, penokohan dan amanat.

Sedangkan unsure ekstrinsik meliputi keadaan subjektivitas, keadaan

psikologis, keadaan lingkungan pengarang, pandangan hidup suatu bangsa

dan latar belakang pengarang.

B. Saran

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kajian sastra, apabila terjadi

kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, kami menerima kritik dan saran

dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Page 32: analisis drama.docx

DAFTAR PUSTAKA

Sulaiman.2012.kajian kesastraan.Bangkalan:Buku Pustaka Radja.