ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM SIARAN HIKMAH FAJAR PADA RADIO REPUBLIK INDONESIA 105,2 FM JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : ZAENAL ABIDIN NIM. 105051001955 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 / 1431 H
55
Embed
ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19477/1/ZAENAL... · penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, ... CV Pedoman Ilmu, 1997),
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS DESKRIPTIF PRODUKSI PROGRAM SIARAN HIKMAH FAJAR PADA RADIO REPUBLIK
INDONESIA 105,2 FM JAKARTA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
ZAENAL ABIDIN
NIM. 105051001955
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2010 / 1431 H
i
ABSTRAK
ZAENAL ABIDIN NIM : 105051001955 Analisis Deskriptif Produksi Siaran Hikmah Fajar Pada Radio Republik Indonesia 105,2 FM Jakarta
Radio adalah salah satu media komunikasi dalam peradaban modern, dimana radio
merupakan media elektronik yang luwes dan cukup diminati, radio memiliki kecanggihan
teknologi modern yang menggunakan sarana gelombang untuk melakukan komunikasi,
dimana hal ini cukup berpengaruh dalam beberapa aspek kehidupan manusia terutama
layanan komunikasi dan informasi.
Program Hikmah Fajar di RRI Jakarata merupakan program yang memadukan unsur
informasi, dakwah, dan ada sedikit hiburan didalamnya dimana acara ini cukup populer di
kota Jakarta, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti. Lalu muncul
pertanyaan: bagaimana proses produksi siaran HIkmah Fajar? Bagaimana kelebihan dan
kekurangan yang terdapat dalam proses produksi siaran Hikmah Fajar?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode analisis deskriptif, seperti menurut Jalaludin Rahmat dalam bukunya Metode
Penelitian Komunikasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan wawancara dan observasi. Setelah data-data diperoleh, barulah di analisis secara
deskriptif dengan menggunakan teori-teori yang ada.
Agar mendapatkan hasil yang diinginkan, dalam menganalisa hasil temuan di
lapangan penulis menggunakan teori produksi yang mencakup tentang tata cara produksi,
diantaranya proses pra produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam program Hikmah Fajar,
tahap perencanaannya dilakukan hanya sebatas penentuan tema atau materi yang akan
disampaikan, dan untuk proses produksi hanya sebatas proses siaran itu sendiri. Untuk proses
pasca produksi, adalah melakukan evaluasi proses produksi dari pra paroduksi hingga
produksi.
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis
Deskriptif Produksi Program Siaran Hikmah Fajar Pada Radio Republik
Indonesia 105,2 FM Jakarta. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
baginda Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman
kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu dan teknologi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
sebagaimana yang diharapkan walaupun waktu, tenaga, dan pikiran telah
diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan penulis miliki demi
terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari partisipasi bebrapa pihak yang
telah membantu, motivasi serta arahan dari berbagai pihak, sehingga patut kiranya
penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan. MA selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si dan ibu Umi Musyarofa, MA sebagai ketua dan
sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Rubiyanah, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak
membimbing dan memberi tuntunan pada penulis.
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah memberikan kontribusi pemikiran melalui pengajaran dan
diskusi yang berkaitan dengan skripsi ini.
ii
5. Pimpinan dan seluruh staff perpustakaan utama dan perpustakaan fakultas
Ilmu Dakwah dan ILmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Hambali selaku kepala program Radio Republik Indonesia 105,2
FM Jakarta serta pengurus dan para staff yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Khusus buat kedua orang tuaku tercinta Bpk. Zakaria alm. dan Ibunda
Hayati yang telah merawat, membesarkan, mendidik, dan mencurahkan
kasih saying serta tak bosan-bosannya memberikan bantuan secara moril,
materil, semangat dan doa buat penulis.
8. Buat kakak-kakakku serta adik-adikku tercinta yang telah memberikan
warna-warni dalam kehidupan penulis.
9. Seluruh teman-teman mahasiswa angkatan 2005 khususnya kelas KPI C
yang selalu bercanda tawa dan telah memberi warna-warni kehidupan
penulis, khususnya Edi Hardian, Ahmad Fadli, Heru Saputro, Nur Husein,
dan Saiful Bahri terima kasih untuk semua dukungan dan perhatian yang
diberikan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini, dan juga kepada
teman-temanku yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, sekali lagi
terima kasih.
Penulis berharap dan berdoa kepada Allah SWT, agar seluruh pengorbanan
yang telah diberikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan yang setimpal
disisiNya, Jazakumullah Khairan Katsira.
Jakarta, Agustus 2010
Penulis
Zaenal Abidin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini, zaman sudah sangat berkembang dan menunjukkan kemajuan yang
sangat pesat, dimana segala bidang telah menunjukkan progress ke arah yang lebih
modern, seperti halnya dalam media komunikasi. Seiring menjamurnya sarana
komunikasi media baik cetak maupun elektronik saat ini mayoritas masyarakat
cenderung hanya memanfaatkannya kepada hal-hal yang bersifat hiburan saja,
padahal radio sebagai media komunikasi massa memiliki tiga fungsi yaitu
mendidik (to educate), menginformasi (to inform), dan menghibur (to intertaint).1
Kemajuan teknologi informasi perkembangannya demikian pesat, hal
tersebut menyebabkan metode dan media yang digunakan dalam berkomunikasi
dan berdakwah juga harus mengikuti serta menyesuaikan perkembangan zaman
tanpa menafikan metode dan media lama yang tradisional dan klasik. Lajunya
perkembangan zaman memacu tingkat kemajuan ilmu dan teknologi komunikasi
sebagai sebuah sarana yang dapat menghubungkan suatu masyarakat di satu
tempat dengan masyarakat di tempat lain. Dan kecanggihan teknologi yang ikut
mempengaruhi aspek kehidupan manusia.2
1 Antonio Darmanto,. Tekhnik Penulisan Naskah Siaran Radio (Yogyakarta: Univ Atmajaya, 1998), cet. ke 1. 2 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, (Jakarta; CV Pedoman Ilmu, 1997), cet. ke-1, h. 33.
1
2
Masyarakat saat ini banyak mengakses media demi kebutuhan informasi
dan komunikasi, dimana salah satu media yang banyak diakses oleh masyarakat
adalah radio, khususnya program siaran radio. Program siaran radio merupakan
pesan informasi ataupun komunikasi yang disampaikan dan akan lebih mengena
kepada masyarakat.
Dibandingkan media cetak dan televisi, radio dianggap sebagai anak kecil,
namun menjelang dan sesudah reformasi, radio menjadi bagian yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat yang sadar akan informasi.3
Pesan yang disampaikan oleh radio menggunakan unsur audio atau suara,
dimana radio memproduksi program-program siaran yang telah deprogram
sedemikian rupa yang bersifat khusus ataupun umum untuk disampaikan pada
pendengar dan masyarakat, keberadaannya bisa membius khalayak banyak
dengan siaran yang disuguhkan dan sangat beragam pula. Radio juga merupakan
salah satu bentuk dari hasil kebudayaan yang kehadirannya saat ini sangat akrab
dengan keseharian manusia.
Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan
hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.
Kelebihan dari media massa elektronik radio siaran ini adalah berada di mana
saja. Kemampuan yang tinggi untuk menjangkau setiap pendengarnya yang
3 Masduki, Jurnalistik radio Menata Profesionalisme Reporter Dan Penyiar, (Yogyakarta:LKIS, 2004),
cet. ke 3.
3
sedang melakukan kegiatan-kegiatan yang lain sekalipun atau bahkan sedang
menikmati media massa lainnya.4
Radio pada saat ini, mengalami Perkembangan yang bisa dikatakan ironis,
atau dengan kata lain mati segan, hidup tak mau. Hal ini adalah karena program
siaran radio saat ini memiliki tantangan yang sangat berat dimana media
komunikasi yang muncul saat ini sangatlah banyak dan beragam serta memiliki
kecanggihan teknologi yang tentu saja membuat masyarakat menjadi beralih dari
radio.
Perhatian masyarakat saat ini mulai beralih pada media-media modern
seperti halnya televisi, handphone, hingga internet. Tentu saja hal ini membuat
media seperti radio mendapatkan pesaing yang sangat berat dalam mengambil hati
para pendengarnya. Demi menarik para penengar, siaran program radio saat
seringkali dikemas dengan sedemikian rupa dan menarik serta unik karena dengan
hal inilah diharapkan pendengar tetap tertarik untuk mendengar siaran radio.
Di tengah persaingan dan kembang kempisnya kehidupan radio dan siaran
radio di Indonesia, timbul pula tantangan yang cukup berat bagi radio yaitu
melakukan produksi program dakwah melalui siaran radio, mengingat masyarakat
Indonesia adalah mayoritas muslim, dimana rakyat Indonesia dengan budaya
timurnya menjunjung tinggi nilai-nilai agama, maka sangat dibutuhkan pula bagi
radio untuk menyiarkan siaran-siaran yang bertema dakwah.
4 Joseph R. Dominick, The Dynamics of Mass Communication. New York: Random House.
4
Penyajian produksi program siaran radio telah menawarkan berbagai
warna yang sangat beragam dan beraneka rupa, dimana tentunya hal ini
disesuaikan dengan fenomena yang sedang terjadi pada masyarakat saat ini. Di
antara keanekaragaman program yang disajikan melalui siaran radio, ada yang
sarat akan nilai-nilai yang sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya di
masyarakat, salah satunya yaitu program Hikmah Fajar pada radio RRI Jakarta
105,2 Fm.
Kecanggihan teknologi komunikasi radio, juga turut serta mempengaruhi
proses produksi suatu program acara, temasuk di dalamnya kegiatan dakwah.
Dengan mengetahui kelebihan radio, maka alat tersebut dapat digunakan sebagai
media dakwah, sebab sangat diharapkan bahwa dakwah yang dilakukan melalui
siaran-siaran radio dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebagai salah satu
pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan.5
Penyampaian pesan isi atau pesan juga seolah-olah langsung antara
komunikator dengan komunikan, dan informasi yang disampaikan mudah
dimengerti karena jelas terdengar secara audio.6
Siaran radio dapat dinikmati oleh semua kalangan dilapisan masyarakat
sesuai dengan minat dan keinginan masyarakat itu sendiri. Program siaran radio
yang berkualitas dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja, selagi norma pada
5 M.Bakhti Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah (
Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997) hal. 33. 6 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa sebuah Analisis Media Telivisi, (Jakarta: PT Rineta Cipta, 1996),
cet.1, h. 5.
5
masyarakat masih berlaku bagi siaran radio tersebut, maka siaran radio juga bisa
dijadikan sebagai sarana yang dapat digunakan untuk media berdakwah. Sebab
sangat diharapkan bahwa dakwah yang dilakukan melalui siaran radio dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
Suatu program yang berkualitas sedikit banyak dipengaruhi oleh
bagaimana program itu diproduksi dan dikemas. Jika proses produksi suatu
program berjalan dengan baik, tentu saja akan menghasilkan sebuah program
yang baik. Berdasarkan hal ini, maka penulis memutuskan untuk menulis skripsi
dengan judul: “Analisis Deskriptif Produksi Siaran Hikmah Fajar Pada Radio
RRI Jakarta 105,2 FM”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk membedakan antara masalah yang
dikemukakan dengan pembahsannya, maka penulis membatasi penelitian lebih
difokuskan pada program acara Hikmah Fajar pada radio RRI Jakarta 105,2 FM
yang meliputi proses pra produksi, produksi, pasca produksi, penelitian dilakukan
pada 10 Desember 2009 – 03 Maret 2010
6
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi siaran
Hikmah Fajar RRI Jakarta 105,2 FM?
b. Apa saja kelebihan serta kekurangan dari program Hikmah Fajar pada
radio RRI Jakarta 105,2 FM?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan pertanyaan penelitian di atas, maka secara
khusus ada beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
a. Untuk mengetahui proses dan konsep siaran acara Hikmah Fajar pada
radio RRI Jakarta 105,2 FM.
b. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari siaran acara Hikmah
Fajar pada radio RRI Jakarta 105,2 FM.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk
memperkaya kajian ilmu komunikasi dan memperkaya wacana pemikiran,
serta sebagai referensi tambahan, khususnya bagi pengembangan
penelitian di konsentrasi komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
7
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan
khususnya pelaku dibidang program radio, kalangan teoritis, kalangan
praktisi, serta aktivis dakwah Islam pada umumnya dan tentunya
diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta khusunya fakultas dakwah dan komunikasi.
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Dalam peneitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif,
penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (Natural setting) dan
data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan
penafsiran terhadap hasil penelitian.7 Metode yang digunakan oleh penulis
adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif
analisis adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa, dimana
pada hakikatnya metode deskriptif adalah mengumpulkan data.8
Pendekatannya adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga
7 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode penelitian komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta Press,
2006), h.41 8 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007) h.24-
25.
8
penulis mengutamakan hasil perolehan data dari observasi, interview ataupun
dokumentasi dari sumber secara langsung yaitu stasiun radio Republik
Indonesia 105,2 FM Jakarta.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh
keterangan.9 Yakni Radio RRI 105,2 FM, Sedangkan objek penelitian disini
adalah suatu hal yang diteliti. Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah siaran di
Radio RRI Jakarta 105,2 FM, sedangkan yang menjadi objek dalam
penelitian ini adalah program siaran radio Hikmah Fajar di radio RRI Jakarta
105,2 FM.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung antara objek
untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut.10 Penulis
mengadakan kunjungan langsung ke kantor dan Radio RRI Jakarta 105,2 FM.
Dimana penulis melakukan peninjauan, disertai dengan pengamatan dan riset.
Observasi dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data tentang program
Hikmah Fajar dimana wawancara dilakukan pada 10 Desember 2009 – 03
public relation, advertising, komunikasi orgaisasi, komunikasi pemasaran (Jakarta: Kencana, 2007) h.106
9
b. Wawancara/Interview
Wawancara atau interview adalah teknis dalam upaya menghimpun
data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah
tertentu, yang sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian.11 Dalam
penelitian ini, penulis mewawancarai direktur program dari Radio RRI Jakarta
105,2 FM yaitu bapak Mariyanto. Selain itu penulis juga mewawancara
penyiar program Hikmah Fajar yaitu Ahmad Wildan.
c. Dokumentasi
Setelah melakukan pantauan dan wawancara, maka penulis melakukan
dokumentasi atau penyimpanan data-data yang diperlukan untuk penelitian.
Bahan-bahan yang didokumentasikan oleh penulis berupa artikel-artikel, hasil
wawancara, foto, serta rekaman video ataupun audio. Bahan-bahan
dokumentasi ini nantinya akan sangat dibutuhkan sebagai bahan penguat atas
kebenaran yang diperoleh.
4. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul berdasarkan hasil dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi, dimana setelah semua data tersebut terkumpul, maka kemudian
penulis mengolah data-data tersebut. Penulis kemudian mendiskripsikan,
menggambarkan, dan menginterpretasikan semua data-data yang terkumpul
dengan apa adanya terlebih dahulu.
11 Wardi Bachtiar. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. (Jakarta: Logos, 1997) cet. ke 1 hal. 72.
10
Setelah semua data-data yang dibutuhkan telah terkumpul sesuai dengan
kebutuhan, maka kemudian penulis menganalisis dan menarik kesimpulan sesuai
dengan tujuan penulisan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif
karena penulis mengumpulkan serta melaporkan data tersebut dengan apa adanya,
dimana kemudian data dilukiskan sedemikian rupa antara hubungan dan
variabelnya, kemudian dilakukan analisis berdasarkan logika.12
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum menentukan judul, dalam penulisan ini penulis mengadakan
survey ke beberapa tempat seperti ke perpustakaan Fakultas dakwah dan
Komunikasi serta ke perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setelah melakukan pengamatan dan survey, penulis menemukan beberapa judul
skripsi mengenai analisis program acara, antara lain:
1. “Analisis Produksi Siaran Spirit In The Morning Di Radio 104,3 FM
TRI FM”, penulisnya adalah Sri Dewi Rhmadianti dengan NIM
105051001942, penelitiannya membahas tentang program Spirit In
The Morning di radio Tri FM 104,3 FM dimana penulis meneliti
tentang proses produksi, evaluasi dan profil mengenai radio Tri FM.
2. “Analisis Produksi Program Dakwah Assalamualaikum di M2 Radio
88,2 FM Bekasi” yang disusun oleh Novita Roliana dengan NIM
105051001868, penelitiannya mengulas tentang program siaran 12 Wardi Bachtiar,. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. (Jakarta: Logos, 1997) cet ke.1 hal. 16.
11
Assalamualaikum di Radio M2 88,2 FM Bekasi, mulai dari pra
produksi hingga pasca produksi.
3. “Analisis Program Embun Pagi Radio Persada 12,78 AM
Tangerang”, penulisnya adalah Awaluddin dengan NIM
203051001423. dalam tulisan ini, penulis mengungkapkan pengaruh
dari program siaran embun pagi di radio persada 12,78 FM, selain itu
penulis juga meneliti tentang kredibilitas seorang penyiar dalam
membawakan acara siaran radio.
Walaupun Penulis melakukan tinjauan terhadap skripsi di atas, akan tetapi
penulis belum menemukan judul serupa yang diajukan oleh penulis, selain itu
penulis juga melakukan penelitian di tempat yang belum pernah diteliti
sebelumnya dan juga mengambil judul yang belum pernah ada sebelumnya yaitu
“Analisis Deskriptif Produksi Siaran HIkmah Fajar pada Radio RRI Jakarta
105,2 FM ”. Perbedaan dari penelitian-penelitian lainnya adalah, program yang
disiarkan dan waktu penelitiannya, dimana objek penelitiannya juga berbeda.
F. Sistematika Penulisan
Demi mempermudah proses penelitian, penulis menguraikan tulisan ini
dalam sub-sub dengan penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka serta
sistematika penulisan.
12
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Bab ini memuat informasi tentang media yang terdiri dari pengertian
media dan jenis-jenis media, kemudian membahas tentang produksi
program radio yang terdiri dari pengertian produksi, pengertian
program, pengertian radio, fungsi radio, serta karakteristik radio serta
media dan perkembangannya.
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO RRI JAKARTA 105,2 FM
Bab ini membahas tentang profil Radio RRI Jakarta 105,2 FM dimana
pada bab ini akan dibahas tentang sejarah berdirinya Radio RRI
Jakarta 105,2 FM, visi dan misi, struktur organisasi, program acara,
profil acara Hikmah Fajar, serta kelebihan dan kekurangannya.
BAB IV ANALISIS PROGRAM SIARAN HIKMAH FAJAR PADA RADIO
RRI JAKARTA 105,2 FM
Pada bab ini berisi tentang deskripsi hasil penelitian penulis dalam
menganalisis produksi program Hikmah Fajar pada Radio RRI Jakarta
105,2 FM dengan pembahasan antara lain produksi program acara
Hikmah Fajar , produksi program Hikmah Fajar, serta kelebihan dan
kekurangan acara Hikmah Fajar.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap perumusan
permasalahan serta saran-saran yang diajukan oleh penulis.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Radio
1. Pengertian Radio
Radio atau lebih tepatnya siaran radio (Broadcasting Radio) merupakan
salah satu jenis media massa, yaitu sarana atau saluran komunikasi massa
(Channel of communication) seperti halnya surat kabar, majalah atau televisi.
Produksi siaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu
rangkaian mata acara dalam bentuk audio atau visual yang ditransmisikan dalam
bentuk sinyal suara melalui udara maupun melalui kabel yang dapat diterima oleh
pesawat penerima (radio) di rumah-rumah. Karenanya proses penyiaran
merupakan proses yang panjang tetapi memerlukan waktu yang relatif singkat.1
Radio adalah media auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat
pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui
gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio. Menurut Masduki,
produksi siaran merupakan keterampilan memadukan wawasan, kreatifitas, dan
kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, karena produksi adalah kawasan
kunci dalam aktivitas di radio siaran.2
1 Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006),
h.10 2 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: Pustaka populer LKIS, 2004), cet
ke-1, h.45
13
14
Dalam proses produksi dibutuhkan sebuah tim, dimana sebuah tim
produksi harus mampu bekerjasama dengan satu tujuan mewujudkan suatu ide
menjadi acara yang berkualitas. Kerjasama ini harus berkesinambungan dari mulai
pra produksi, produksi acara, pasca produksi, hingga sebuah acara disiarkan, tim
tersebut harus menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dalam koridor
perencanaan yang telah disusun.3
Penyiaran dapat terjadi karena tersedianya alat-alat untuk siaran,
sementara itu tujuan penyiaran yang klasik adalah “untuk membuat acara siaran”
dan akhirnya mengarah pada tujuan akhir penyiaran, yakni menghibur, mendidik,
dan mewartakan.4
Terkadang setiap radio memiliki karakteristik dan spesifikasi yang berbeda
dalam melakukan penyiaran berikut dalam format dan materinya, akan tetapi
setiap radio juga memiliki standar khusus agar layak didengar oleh para
pendengarnya.
2. Acuan Dasar Siaran Radio
Ada lima acuan dasar yang sangat penting dalam acuan dasar siaran radio,
dimana hal ini sangat penting dalam di dalam merencanakan, memproduksi dan
menyiarkan suatu acara bagaimanapun bentuk dan sifatnya, lima acuan dasar yang
sangat penting, yaitu ide, pengisi acara, peralatan, satuan kerja produksi dan
pendengar. Kelima acuan ini satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan, akan
3 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus, 2007), cet. Ke-1 4 Howard Gough, Programa Radio, (Jakarta: The Asia Foundation, 1999), h.1
15
saling terkait dengan yang lainnya dan saling melengkapi agar tercipta hasil
produksi yang lebih baik.
a. Adanya Ide
Ide merupakan sebuah rencana dimana pada rencana tersebut akan disusun
pesan-pesan yang akan disampaikan kepada para komunikan (pendengar),
melalui medium radio dengan tujuan tertentu.
b. Pengisi Acara
Pengisi acara terdiri dari penyiar, bintang tamu, artis, seorang tokoh,
seorang pakar, cendekiawan, ulama dan sebagainya yang memiliki
kemampuan tertentu dalam bidangnya untuk tampil dalam sebuah acara
siaran.
c. Peralatan
Setidaknya sebuah studio harus dilengkapi dengan berbagai perlengkapan
misalnya seperangkat mixer audio, player audio (untuk memainkan musik),
speaker, turn table, ear phone, mikrofon, komputer, monitor dan alat
komunikasi yang dapat berhubungan dengan operator room.
d. Organisasi Pelaksana Produksi
Seorang produser harus memikirkan penyusunan organisasi pelaksanaan
produksi yang serapi-rapinya, sebab bila tidak, akan menghambat jalannya
produksi dan itu berarti kerugian waktu dan biaya. Dalam proses produksi
diperlukan waktu yang panjang dan berliku-liku, dan diantaranya kerabat kerja
16
harus mampu menjalin kerjasama yang benar-benar kompak, karena itu harus
mampu menciptakan suatu satuan kerja yang “one well coordinated unit”.
Kelompok kerja produksi dibagi menjadi 3 satuan kerja yang terdiri dari:
1) Satuan kerja produksi/siaran
2) Satuan kerja fasilitas produksi
3) Operator tekhnik atau satuan kerja teknisi (engineering)
e. Pendengar
Mereka adalah sasaran dari setiap acara yang disiarkan dan mereka
merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya acara yang
telah disiarkan.
3. Tahapan Produksi
Dalam memproduksi suatu program acara memiliki Standar Operation
Procedure (SOP), dimana proses produksi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
a. Pra Produksi (perencanaan dan persiapan)
Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci
dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres.
Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini:
1) Penemuan ide
Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau
gagasan dalam membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis
naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
17
2) Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),
Ke 1. Darmanto, Antonius. Teknik Penelitian Naskah Acara Siaran Radio, (Yogyakarta:
Penerbitan Atma Jaya, 1998), cet ke-1. Departemen Program TVRI, Standar Operating Procedure, (Jakarta: PT. TVRI,
2008) Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka) cet ke 1, Dominick, Joseph R. The Dynamics of Mass Communication. New York: Random
House Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Ke-1. Gough, Howard. Programa Radio, (Jakarta: The Asia Foundation, 1999).
Karlinah, Buku Materi Pokok Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas terbuka, 1999) cet ke-1.
Kertapati, Ton. Dasar-dasar Publisistik dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu
Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), cet. Ke-3. Kusnadi, Wawan. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media Televisi, (Jakarta:
Rineka Cipta 1996) Latif, Nasrudin. Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Firma Dara,
1998) Masduki. Jurnalistik radio Menata Profesionalisme Reporter Dan Penyiar,
(Yogyakarta:LKIS, 2004), cet. Ke 3 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: Pustaka populer LKIS,
2004), cet ke-1. Prayudha, Harley. Radio: Penyiar its not just talk, ( Jawa Timur: Bayumedia
Publishing). Rachmatie, Atie. Radio Komunitas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007). Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007). Soebroto, Darwanto Sastro. Produksi Acara Televisi. Soenarto, RM. Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengarug Siaran,
(Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2007). Suprapto, Tommy. Berkarier di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta: Media
Pressindo, 2006). Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Wibowo, Fred. Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus, 2007), cet.