Top Banner
Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 1 Volume 5, No 1, Pebruari 2022 (1-13) e-ISSN 2745-3766 https://e-journal.stteriksontritt.ac.id/index.php/logon Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap Perkembangan Moralitas Anak Usia Dini Fandri Watulingas Sekolah Tinggi Teologi Indonesia [email protected] Abstract: Children as the next generation must get the best parenting in the family for the formation of their morality. Parenting itself is a way for parents to educate, teach, and care from an early age to a certain time, including how parents show good exemplary attitudes that can affect the moral development of children. Deviant behavior from teenagers to adults can not be separated from the parenting pattern of parents who are not wise to their children. In this study, the researcher uses a descriptive qualitative methodology that focuses on bibliographic analysis, especially on journal articles that are closely related to the theme or topic being researched by the researcher. This study describes parenting and morality, where parents are the main role holders in parenting for the development of children's morality from an early age. There are four parenting styles used by parents based on the theory put forward by Diana Baumrind, namely: authoritarian parenting, authoritative parenting, neglectful parenting, and pampering parenting. Keywords: early childhood; morality; parent; parenting Abstrak: Anak-anak sebagai generasi penerus harus mendapatkan pola asuh yang terbaik dalam keluarga untuk pembentukan moralitas mereka. Pengasuhan itu sendiri merupakan cara orang tua mendidik, mengajar, dan merawat sejak dini sampai pada waktu tertentu, termasuk bagaimana orang tua menunjukkan sikap keteladanan yang baik yang dapat mempengaruhi perkembangan moralitas anak. Prilaku yang menyimpang dari anak-anak remaja hingga dewasa tidak lepas dari pola asuh orang tua yang tidak bijaksana terhadap anak-anak mereka. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metodologi kualitif deskriptif yang menitik beratkan pada analisis bibliografis khususnya pada tulisan artikel jurnal yang erat kaitannya dengan tema atau topik yang sedang diteliti oleh peneliti. Pada penelitian ini menguraiakan tentang pola asuh dan moralitas, di mana orang tua adalah pemegang peran utama dalam polah asuh untuk pengembangan moralitas anak sejak usia dini. Ada empat pola asuh yang digunakan orang tua berdasarka teori yang dikemukakan Diana Baumrind yaitu: pola asuh otoriter, pola asuh otoritatif, polah asuh lalai dan polah asuh memanjakan. Kata kunci: anak usia dini; moralitas; orang tua; pola asuh PENDAHULUAN Anak-anak adalah generasi penerus di masa mendatang baik pada pemerintahan maupun dalam gerejawi atau suatu organisasi tertentu. Oleh sebab itu pembentukan moralitas sanget penting ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Karena pembentukan karakter, kecerdasan anak-anak dan perkembangan moral sangat ditentukan pada usia 0-6 tahun di mana pada usia ini anak mulai bersaksi dan memiliki kemampuan untuk meniru apa yang ia lihat (Kudus 2016). Dimasa-masa usia tersebut dianggap sebagai
13

Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

May 06, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 1

Volume 5, No 1, Pebruari 2022 (1-13) e-ISSN 2745-3766 https://e-journal.stteriksontritt.ac.id/index.php/logon

AnalisisDeskriptifPolahAsuhOrangtuaterhadapPerkembanganMoralitasAnakUsiaDini

FandriWatulingasSekolahTinggiTeologiIndonesiafandrywatulingas@gmail.com

Abstract:Childrenasthenextgenerationmustgetthebestparentinginthefamilyfortheformationoftheirmorality.Parentingitselfisawayforparentstoeducate,teach,andcarefromanearlyagetoacertaintime,includinghowparentsshowgoodexemplaryattitudesthatcanaffectthemoraldevelopmentofchildren.Deviantbehaviorfromteenagerstoadultscannotbeseparatedfromtheparentingpatternofparentswhoarenotwisetotheirchildren.Inthisstudy,theresearcherusesadescriptive qualitativemethodology that focuses on bibliographic analysis, especially on journalarticlesthatarecloselyrelatedtothethemeortopicbeingresearchedbytheresearcher.Thisstudydescribes parenting andmorality,where parents are themain role holders in parenting for thedevelopment of children's morality from an early age. There are four parenting styles used byparents based on the theory put forward byDiana Baumrind, namely: authoritarian parenting,authoritativeparenting,neglectfulparenting,andpamperingparenting.

Keywords:earlychildhood;morality;parent;parentingAbstrak:Anak-anaksebagaigenerasipenerusharusmendapatkanpolaasuhyangterbaikdalamkeluargauntukpembentukanmoralitasmereka.Pengasuhanitusendirimerupakancaraorangtua mendidik, mengajar, dan merawat sejak dini sampai pada waktu tertentu, termasukbagaimana orang tua menunjukkan sikap keteladanan yang baik yang dapat mempengaruhiperkembanganmoralitasanak.Prilakuyangmenyimpangdarianak-anakremajahinggadewasatidak lepas dari pola asuh orang tua yang tidak bijaksana terhadap anak-anakmereka. Padapenelitianinipenelitimenggunakanmetodologikualitifdeskriptifyangmenitikberatkanpadaanalisisbibliografiskhususnyapadatulisanartikeljurnalyangeratkaitannyadengantemaatautopikyangsedangditelitiolehpeneliti.Padapenelitianinimenguraiakantentangpolaasuhdanmoralitas, di mana orang tua adalah pemegang peran utama dalam polah asuh untukpengembanganmoralitasanaksejakusiadini.Adaempatpolaasuhyangdigunakanorangtuaberdasarka teori yang dikemukakan Diana Baumrind yaitu: pola asuh otoriter, pola asuhotoritatif,polahasuhlalaidanpolahasuhmemanjakan.

Katakunci:anakusiadini;moralitas;orangtua;polaasuh

PENDAHULUAN Anak-anak adalah generasi penerus di masa mendatang baik pada pemerintahanmaupun dalam gerejawi atau suatu organisasi tertentu. Oleh sebab itu pembentukanmoralitassangetpentingditanamkankepadaanaksejakusiadini.Karenapembentukankarakter,kecerdasananak-anakdanperkembanganmoralsangatditentukanpadausia0-6tahundimanapadausia inianakmulaibersaksidanmemilikikemampuanuntukmeniruapayang ia lihat (Kudus2016). Dimasa-masausia tersebutdianggapsebagai

Page 2: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial, dan Budaya, Vol 5, No 1 (Pebruari 2022)

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 2

masausiaemassepertidiutarakan Jamiatuldkk 1 sesungguhnyamasaanak-anakusiadinimerupakanmasasangatpentingdalamprosespertumbuhanmereka. Masa-masatersebutdikatakansebagaimasakeemasanatauGoldenAge.Padausiainipenguasaankeseluruhanaspekperkembanganmenjadipentingkarenaakanmempengaruhipolahkehidupannyananti.

Tak dapat disangkal bahwa anak-anak dapat memperoleh nilai-nilai kejujuranmoralterutamadalamlingkungankeluarganyayaitudariayahdanibunya.Olehsebabitu, pada pembentukan sikapmoral anak, peranan orang tua sangat penting. Denganperkataandantindakanjujurorangtuadapatmenjadikantolakukurdanmodalutamabagi anak agar dapat melakukan perbuatan jujur dan beradad dalam hidupnya.2Sesunggunyatertanamnyanilaimoralitasyangkokopadaanak-anakdapatmenjadikan-nya sanggup berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun, termasuk sanggupmenghormatioranglainyangjauhlebihtuadariumurnya,memilikikepatuhanterhadapperaturan, menunjukkan sikap sabar dan jujur serta ingin menghargai sesamanya(Nurhayatidkk.,2019).

Ketikamenanamkkannilaimoralitasterhadapanakusiadiniituberartiorangtuasesungguhnya sedangmemberikan latihan ataumendidik perkembangan kecerdasanmoralitasnya.BagiAnandasebagaimanadalamtulisanFitribahwaprosesmengembang-kanmoralitas anak-anakpadakonteksmendidikdanmengajarmempunyai beberapaprisnsipyangmestinyadimengerti pendidik atauorang tua (Ananda,2017)yaitu, a)pendidikmestimemilikikemampuanmembinadengankomunikasiyangbaikdansopankepadaanakdidiknya,denganmaksudsupayanantinyaanak-anak tidakakanmerasatakutkepadaparapendidikmereka;b)pendidikmenjaditeladanterhadapaanak-anak,oleh karena itu para pendidik sudah harusnya mempertunjukkan sikap yang baikterhadapmereka;c)pendidikseharusnyamemberikankebebasanterhadapanak-anakketika mereka memilih dan berkeingan selama tindakan tersebut tidak akanmenimbulkandampakyangbesar;d)Pendidikharusmengajardenganbahasayangramadan sopan; e) Pendidik harus memberikan dorongan dan nasehat-nasihat yang baikterhadapanak-anakdanbukandenganpaksaan;f)Apabilaseoranganakmenunjukkansikap yang tidak baik sudah seharusnya pendidik mengusahakan mengarahkan danmengendalikansikapanak tersebutapabila sudahberlebihan;g)Bagipendidiksudahseharusnya tidak memberikan hukuman dengan sembarangan, tetapi memberikanbimbingandanarahansupayaanaktersebuttidakakanmengulangiperbuatannya.3

Perilaku anak saat ini kebanyakandipengaruhi olehmedia social. Jamaitul dkkpada tulisan Setiawan (Setiawati, 2006) menyatakan bahwa dewasa ini terdapatberbagai fenomena sikapnegatif yang sering kali nampakpada kehidupan anak-anakdalam aktifitas seharian mereka. Dengan adanya berbagai media elektronik terlebihkhusus Handphone mengakibatkan kebanyakan anak-anak memiliki ketergantungan

1JamiatulJamiatul,MuliatulMaghfiroh,andRiaAstuti,“PolaAsuhOrangTuaDanPerkembangan

MoralAnakUsiaDini(StudiKasusDiTKAl-GhazaliJl.RayaNyalaranKelurahanKolpajungKecamatanPamekasanKabupatenPamekasan),”Kiddo:JurnalPendidikanIslamAnakUsiaDini1,no.1(2020):1–9.

2DinarNurInten,“PenanamanKejujuranPadaAnakDalamKeluarga,”FamilyEdu:JurnalPendidikanKesejahteraanKeluarga3,no.1(2017).

3MardiFitri,“FaktorYangMempengaruhiPerkembanganMoralPadaAnakUsiaDini,”Al-Athfaal:JurnalIlmiahPendidikanAnakUsiaDini3,no.1(2020):1–15.

Page 3: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

Fandri Watulingas: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua…

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 3

terhadapbendatersebutdanterkadangdalamperkataansehariharimerekamenunjuk-kan perkataan anak tidak sopan, dan tentunya anakmelakukan hal tersebut denganmengambilperkataanyangkotoryangdidengardari lingkungan sekitarnya termasukdalampenggunaangadgedyangtidakterkontrol.Tentunyakondisiinisangatmempriha-tinkanolehkarenamasausiatersebutseharusnyamenjadikandunianyapenuhdengankegembiraandalammengembangkandiri,denganmengisiwaktunyamelaluipembelaja-randenganberbagaimacampermainandialamsekitarnya.4

PadapenelitianyangdilakukanolehEinsteindanIndrawati(Einstein&Indrawati,2016)dikatakanbahwacontohperistiwaakhir-akhiriniseringkaliterjadidankerapkalimengkhawatirkandimanajumlahtindakankekerasanyangdilakukanolehanak-anaksangatmenonjol.Kebanyakanperilakukekerasantersebutdilakukandalamlingkungansekolah dan uniknya lagi bahwa sasaran aksi tersebut pada umumnya adalah temansebaya mereka. Adapun perilaku kekerasan yang kerap kali terjadi pada umumnyaberkaitan dengan kekerasan fisik hingga menimbulkan akibat yang serius terhadapkorbanmisalnyakematian.5

Mar’atush Sholilah, dalam penelitiannya “Polah AsuhOrang Tua Terhadap Per-kembanganMoralAnakUsiaDiniPadaSiswaAKelompokBdiTamanKanak-kanakAl-Hidayah, Jakarta Selatan”6, menyatakan bahwa Perkembangan moral seorang anakbanyakdipengaruhiolehlingkungannya.Anakmemperolehnilai-nilaimoraldarilingku-ngannya,terutamadariorangtuanya.Melaluibeberapapengaruhtersebutnantinyadiaakanbelajaruntukmengenalnilai-nilaidanberperilakusesuaidenganketentuanyangada dilingkungan tempat tinggalnya tersebut. Dalam mengembangkan moral anak,perananorangtuasangatlahpenting,terutamapadawaktuanakmasihkecil.Beberapasikaporangtuayangperludiperhatikansehubungandenganperkembanganmoralanak,di antaranya yakni: I) Konsistensi dalam mendidik anak, 2) Sikap orang tua dalamkeluarga,3)Penghayatandanpengalamanagamayangdianut,4)Sikapkonsistenorangtuadalammenerapkannorma.

NampakjelaspenelitianSholilahmenitikberatkanpadafactorlingkungandalampembentukan moralitas anak yaitu lingkungan keluarga dengan penekanan padakeempatsikapyangdiutarakandiatasdantidakmemberikanpenekananpadapolaasuhorangtuaberdasarkanteoriDianaBaumrindyangterdiridariempatyaituPolehasuhotoriter, otoritatif, lalai danmemanjakkan.Makadari itu, pada penelitian ini, penelitimenitikberatkan pada Teori Baumrind tentang empat pola asuh orang tua yangmempengaruhi perkembangan moralitas anak pada usia dini yang tidak mendapattekananpadatulisanjurnalSholilah.

METODE PENELITIAN Metodologipenelitianyangdigunakanadalahmetodologikualitatifyangmenitikberat-kanpadaanalisisbibliografiskhususnyapadatulisanartikeljurnalyangeratkaitannyadengan tema atau topik yang sedang diteliti oleh peneliti sebagai data primer atau

4Jamiatul,Maghfiroh,andAstuti,“PolaAsuhOrangTuaDanPerkembanganMoralAnakUsiaDini

(StudiKasusDiTKAl-GhazaliJl.RayaNyalaranKelurahanKolpajungKecamatanPamekasanKabupatenPamekasan).”

5LisdaYuniMardiahandSyahrulIsmet,“DAMPAKPENGASUHANOTORITERTERHADAPPERKEMBANGANSOSIALANAK,”JCE(JournalofChildhoodEducation)5,no.1(2021):82–95.

6Mar’atushSholihah,“POLAASUHORANGTUATERHADAPPERKEMBANGANMORALANAKUSIADINIPADASISWAKELOMPOKB,”Permata:JurnalPendidikanAnakUsiaDini2,no.1(2017):24–34.

Page 4: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial, dan Budaya, Vol 5, No 1 (Pebruari 2022)

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 4

sumberutamadandatasekunderberupabuku-bukusebagaipenunjangpadapenelitianini.Sesungguhnya7tulisanartikeldalamjurnalilmiahadalahbahanyangamatesensialdalampenelitian. Artikel ilmiahdalam jurnalbiasanyamenyajikan isu-isu, teori-teoriatautemuan-temuanterbarutentangmasalah-masalahdibidangnya.Dalammengana-lisisdatapenelitimenggunakananalisisdatadeskriptif.Fitri(Fitri2020)mengungkap-kanbahwaanalisisdatadeskriptifyaitumenggunakanmetodemereduksidata,menga-nalisisdata/displaydatadanmenarikkesimpulan.

PEMBAHASAN Pemahaman Pola Asuh Polaasuhtidaklepasdariperanorangtuaterhadapaanak-anak.BundkkdalamtulisanMorrison (2016: 335) menyatakan bahwa pola asuh orang tua merupakan interaksiantaraorangtuadananakdalammemenuhikeperluananak,mendidikataumengajar,memberikan arahan, menanamkan nilai-nilai yang baik berupa kedisiplinan dalambertingkahlakudanberpengetahuandenganmaksudmenumbuhkembangkanpotensianaksecaraoptimalmelaluipenguatanyangdiarahkanorangtua8

Sesungguhnyakataasuhmempunyaipengertianmendidik,mengajar,danmerawatsaatkehadiranawalanak tersebutsampaipadaakhirwaktu tertentu. Bagaimanapunjugapolaasuhyangdinyatakanorangtuamelaluiperilakudansikap,memilikipengaruhsecaralangsungterhadapperkembangandankesejahteraananak-anakmereka.Disam-pingitu,keluarga,disekolah,tempatanakbermaindanlain-laindapatmempengaruhisetiapsegikehidupananak-anak9

Pemahaman pola asuh dapat diartikan sebagai pola interaksi terhadap anakbersamaorangtuayangmencakupterpenuhinyakebutuhanfisik(sepertimakan,minumdanlain-lain)dankeperluanpsikologisnya(sepertimerasaaman,kasihsaying,merasaditerima dll), serta memberikan pemahaman norma-norma yang diterapkan dalammasyarakat supaya anak bisa hidup sesuai dengan keadaan lingkungannya (Latifah,2011).10 Jadi pola asuh mencakup interaksi antara orang tua dan anak termasuk didalamnya mendidik, mengajar, memberikan arahan-arahan yang baik sertamenanamkannilai-nilaikehidupanyangakandijalaninyabaikdalamkeluargamaupundilingkungansekitarnya.Orang tua Pemeran Utama dalam Pola Asuh Anak Orang tua sebenarnyaharusbertindak sebagai pemeranutama, terlebih khususpadapengasuhananak-anakmereka.Teristimewadalamkedekatananakdanibudikarenakanibunyalahyangmemberi dukungan,melahirkandanmenyusui. Makadari itu, secarapsikologisanakdanibumemilikiikatanyanglebihkuat.Namundisisiyanglainkemung-kinan terjadinya permasalahan hubungan diantara orang tua dan anak dapat terjadisebagianbesarnyaolehkarenaketidakbijaksanaanorang tuaketikamenerapkanpola

7MestikaZed,MetodePenelitianKepustakaan,Ke-2.(Jakarta:YayasanOborIndonesia,2008).8YuliyantiBun,BahranTaib,andDewiMufidatulUmmah,“AnalisisPolaAsuhOtoriterOrangTua

TerhadapPerkembanganMoralAnak,”CahayaPaud2,no.1(2020).9Jamiatul,Maghfiroh,andAstuti,“PolaAsuhOrangTuaDanPerkembanganMoralAnakUsiaDini

(StudiKasusDiTKAl-GhazaliJl.RayaNyalaranKelurahanKolpajungKecamatanPamekasanKabupatenPamekasan).”

10QurrotuAyun,“PolaAsuhOrangTuaDanMetodePengasuhanDalamMembentukKepribadianAnak,”ThufuLA:JurnalInovasiPendidikanGuruRaudhatulAthfal5,no.1(2017):102–122.

Page 5: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

Fandri Watulingas: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua…

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 5

asuh terhadap anak mereka. Perilaku pengasuhan anak dapat tercermin pada polapengasuhananakyangberbeda-bedaolehkarenasetiaporangtuaataukeluargamemi-likipolapengasuhanmasing-masing.11Naulidkkpadatulisan(Berkowitz&Grych,1998)menyatakanbahwatentunyadampakpengasuhanyangdiberikanibusebagaiorangtuamemiliki pengaruh terhadap aspek-aspekmoral terhadappribadi anak. AdaBerbagaikarakteristikmoralitasyangdapatdiinternalisasikepadadirianak,misalnyaorientasisosial,pengendaliandiri,ketaatan,hargadiri,empati,hatinurani,penalaranmoral,danaltruismetidakbisalepasdariperanibu.12

Perkembangan moralitas anak sudah seharusnya menjadi perhatian orang tua.Dengan maksud memberikan pengajaran terhadap anak supaya dapat membedakanmana yang benar dan yang salah, dengan demikian anak bisa berperilaku denganbijaksana(Usakli,2010).Tentusajamoralitaskepadaanakbukanlahwarisanorangtua,tetapidiperolehdengancaraorangtuamenanamkannilai-nilaiyangbaikterhadapanak-anak (Ashfi, 2016). misalnya pada waktu anak-anak melakukan kesalahan, makakewajibanorangtuasudahseharusnyamemberikantegurannyadenganbaikdanmem-berikan pemahamanmengapa ia ditegur termasukmemberikan penjelasan terhadapanakbahwaapayangialakukanituadalahperbuatanyangsalah,danorangtuaharusmemberikancontohyangbenardalammemperbaikikesalahanyanganakperbuat.Peng-asuhanyangsepertiituternyatamemilikipengaruhyangluarbiasaterhadapefektivitasterhadappembentukanmoralitasanak.13

Bundkk.,dalamtulisanShochib(1998:14)mengutarakanbahwapolapertemuanantara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik denganmaksud bahwaorangtuamengarahkananaknyasesuaitujuannya,yaitumembantuanakmemilikidanmengembangkandasar-dasardisiplindirinya.Orangtuadengananaknyasebagaipribadidansebagaipendidik,dapatmenyikapipolaasuhorangtuadalamdisiplindirianakyangtersirat dalam situasi dan kondisi yang bersangkutan.14 Oleh karena orang tuasesungguhnya pertama-tama yang memiliki tanggung jawab dalam membimbing,mengaturdanmemberikanstimulus(Suherman,2000).

Usiadinianakmerupakanusiadimanaanaksangatmembutuhkankontrolyangpenuh terhadap aktifitas, pertumbuhan dan perkembangannya.Masa-masa anak usiadini, peranan orang tua sangatlah intensif dibutuhkan dalam mengasuh anak.Perkembanganpadadirianakbukanhanyasekedarpertumbuhandanperkembanganfisik, tetapi jugapadaperkembanganpsikisnya, termasukdidalamnyaperkembanganmoralitas.Prosesperkembanganmoralitasterhadapdirianakakandipengaruhipolehperilaku atau sikap yang diaktualisasikan orang tuamaupunmaupun lingkungannya(Kasmadi,2019).15

11DwiAnitaApriastuti,“AnalisisTingkatPendidikanDanPolaAsuhOrangTuaDengan

PerkembanganAnakUsia48–60Bulan,”BidanPrada:JurnalPublikasiKebidananAkbidYLPPPurwokerto4,no.01(2013).

12ViennaAniellaNauli,KarnadiKarnadi,andSriMartiniMeilani,“PeranIbuPedagangPasar24JamTerhadapPerkembanganMoralAnak(PenelitianStudiKasusDiKotaBekasi),”JurnalObsesi:JurnalPendidikanAnakUsiaDini3,no.1(2019):241–253.

13Fitri,“FaktorYangMempengaruhiPerkembanganMoralPadaAnakUsiaDini.”14Bun,Taib,andUmmah,“AnalisisPolaAsuhOtoriterOrangTuaTerhadapPerkembanganMoral

Anak.”15Fitri,“FaktorYangMempengaruhiPerkembanganMoralPadaAnakUsiaDini.”

Page 6: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial, dan Budaya, Vol 5, No 1 (Pebruari 2022)

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 6

Berdasarkanargumentasi-argumentasidiatasdapatdikatakanbahwaperanorangtuadalammengasuhanakuntukmengembangkanmoralitasyangbaiksangatlahpenting.Oleh karena itu, sebagai orang tua harus mampu mengajar dan menunjukkan sertamenanamkannilai-nilaikehidupanyangbenarterhadapanaksebagaiketeladananhidupyang secara langsungdiamatioleh seoranganakdan tentuhnyadapatmempengaruhisikapdanprilakuanakitusendiri.Pemahaman Moralitas Pemahaman Moral sebagai mana diungkapkan Kaironi dalam tulisan Farida AgusSetiawati (2006: 43) bahwa Moral berasal dari kata latin mores berarti tatacara,kebiasaandanadat.IstilahMoralselaluterkaitdengankebiasaaan,aturan,atautatacarasuatumasyarakattertentu,termasukpuladalammoraladalahaturan-aturanataunilai-nilal agama yang dipegang masyarakat setempat. Dengan demikian perilaku moralmerupakanperilakumanusiayangsesuaidenganharapan,aturan,dankebiasaansuatukelompokmasyarakattertentu.Kehidupanakandapatberjalandengandamai,tenteram,danpenuhdenganketenanganjikadilaksanakansesuaidengantatacaradanperaturanataunilaikehidupanyangberlakuditempattersebut.Begitupentingnyasetiapindividumampumelaksanakanmoral yang ada di lingkungan tempat tinggalnya sehingga haltersebutharusdibiasakan,ditanamkan,dandibinapadaanaksejakusiadini16

Bundandkk.,17dalamtulisanSeptiarimenjelaskanbahwaperkembanganmoraladalah perubahan prilaku yang dialami di dalam kehidupan keseharian yang eratkaitannyadengantatacara,adat,kebiasaanyangberlakudilingkungan.Polaasuhadakaitannyadengandenganmoralitasanakolehkarenapolaasuhorangtuamerupakaninteraksisocialantaraorangtuaterhadapanaknya,yangmanamaksudorangtuaadalahmembentuk tangkah laku, pengetahuan dan nilai moral yang tentunnya baik padapandanganorangtua.Dalammencapaitujuanorangtuaagartingkah lakuanakdapatditerima pada lingkungan masyarakat, maka orang tua seharusnya bukan sajamemberikan aturan yang harus di taati akan tetapi orang tua juga sudah seharusnyamemberikan teladan yang baik bagaimana kehidupan bermasyarakat. Tentunyapenanaman moralitas ini diharapkan akan berhasil, apabila tindakan yang benarditerima dengan tanggapan yang menyenangkan, misalnya saja dengan pujian.Seandainyasajaorangtuabisamemberikanpolaasuhyangsesuaimakaperkembanganmoralitas anak dapat berkembang sesuai denagan harapan. Pola pengasuhan adalahasuhan yang diberikan ibu atau pengasuh lain berupa sikap, perilaku dalam halkedekatannyadengananak,memberikankesempatankepadaanak,merawat,menjagakebersihan,memberikasihsayang,dansebagainya(Septiari,2012:162).

Fitri18dalamtulisanRaihandanWulandarimengungkapkanbahwaperludipahamiyangmanamoralbukanlahbawaansejaklahirdariorangtuanya,anakyangbarulahirsebenarnya belum mengenal persoalan moral. Moralitas moralitas diajarkan atauditanamkanketikausiadinitahapdemisetahapketiakdilahirkan.Dengandemikian,ia

16MulianahKhaironi,“PendidikanMoralPadaAnakUsiaDini,”JurnalGoldenAge1,no.01(2017):

1–15.17Bun,Taib,andUmmah,“AnalisisPolaAsuhOtoriterOrangTuaTerhadapPerkembanganMoral

Anak.”18Fitri,“FaktorYangMempengaruhiPerkembanganMoralPadaAnakUsiaDini.”

Page 7: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

Fandri Watulingas: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua…

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 7

akan sanggupmengerti danmengaplikasikan prilakumoralitas yang sudah tertanampadadirinya.Makadariitu,moralitasmerupakansisidalampribadimanusiayangharusberkembang sejalan denganperkembanganpribadinya (Raihana&Wulandari, 2017).Maksudnya,moralataumoralitasharusberkembangseiramandenganberkembangnyakemampuan kognitif anak. Jadi secara logikamatematis dapatlah disimpulkan bahwadenganbertambahnyausiaanak-anakmakakemampuankognitifnyaakansemakinber-kembang,sehinggaanaktersebutdapatmenampilkanperilakudenganstandartmora-litasyangbaik.Namun,dalamrealitasnya,tidaksemuanyaberkembangsejalansepertiyangdiharapkan.19

Pendidikanmoralitas adalah pendidikan yang harus ditanamkan kepadah anaksejak usia dini. Hal tersebut dimaksudkan untuk membekali moralitas anak dalammenapakikehidupanyangakandilaluinyadalamberinteraksisocialdenganoranglain.Makadari itu,memperhatikanbetapapentingnyapendidikanmoraltersebutsehinggapendidikanmoralbegitupentingdiberikankepadaanaksejakmasausiadini.20

Adapunprosesperkembanganmoralitasanak,sepertiyangdijelaskanolehPiagetadalahfase-faseperkembanganperilakuanak,yangterbagimenjadidua,yaitu:moralitaskerjasamadanmoralitasotonomi.Padafaseyangpertamaanakberusahaberadaptasiterhadaplingkungannyadanmencobaberkerjasamadenganorang-orangdilingkungan-nya.Sedangkanpadafaseyangkeduaanakakanmencobaberadaptasidengannilai-nilaidanperaturanyangadadi lingkunganmereka.Kohlbergmenyebutkanadatigatahap.Tahap pertamamerupakan tahapan yang dilalui anak dalammentaati nilai-nilai danaturan-aturansertahukuman-hukumandilingkungannya.Tahapyangkeduamerupakantahapanbagianakuntukmemperolehpenghargaansosial.Sedangkantahapyangketigayaitu tahapanbagianakdalammenjalinhubungandengansetiaporangdanmencobauntukberadaptasidenganlingkungansosialyanglebihluas(Hasanah,2019).21

Jadi,moralitasadalahberkaitandenganprilakuyangdijalaniseoranganakdenganmemegang teguh nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dalam suatu komunitasmasyrakattertentutermasuknilai-nilaireligiousyangdiyakini.Pola Asuh yang Memengaruhi Perkembangan Moralitas Anak Usia Dini Dalammemberikanpengasuhandanpendidikanterhadapanak,setiapkeluargamemilikipolaasuhyangberbedaantarakeluargasatudengankeluargalainnya.22MenurutDianaBaumrind, ada empat gaya pola asuh orang tua terhadap anak-anak yaitu: pola asuhotoriter;polaasuhotoritatif;polahasuhlalai;polahasuhmemanjakan.23Polaasuhotoriter(AuthoritarianparentingStyle)Model pola asuh otoriter ini menekankan pada prilaku orang tua yang cenderungmemaksakananakuntukbertindakataumelakukansesuatuberdasarkanpadakeinginanorang tua. Pada pola asuh ini orang tuamemberikan peraturan-peraturan bagi anak-anaknyadanmerekaharusmenaatiperaturan-peraturantersebutdalamdilingkungankeluarga24

19Ibid.20Khaironi,“PendidikanMoralPadaAnakUsiaDini.”21Fitri,“FaktorYangMempengaruhiPerkembanganMoralPadaAnakUsiaDini.”22Ayun,“PolaAsuhOrangTuaDanMetodePengasuhanDalamMembentukKepribadianAnak.”23JohnW.Santrock,Life-SpanDevelopment,13thed.(Dalas:UniversityofTexas,1997).24Bun,Taib,andUmmah,“AnalisisPolaAsuhOtoriterOrangTuaTerhadapPerkembanganMoral

Anak.”

Page 8: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial, dan Budaya, Vol 5, No 1 (Pebruari 2022)

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 8

Pola asuh otoriter menurut Santrock 25 adalah gaya yang membatasi dan menghukum yang mana orang tua memberi dorongan terhadap anak agar mengikuti petunjuk mereka dan menghargai pekerjaan dan usaha orang. Bagi orang tua otoriter, mereka menempatkan batasan dan kendali yang tegas kepada anak-anak dan memungkinkan adanya sedikit pertukaran verbal. Contohnya, orang tua yang otoriter barangkali berkata, “Kamu melakukannya dengan caraku atau yang lain.” Orang tua otoriter juga barangkali akan sering kali memukul anak tersebut, mengokohkan peraturan dengan kaku namun tidak memberikan penjelasannya, dan menunjukkan sikap kemarahan bagi anak-anak mereka. Terkadang anak-anak dari orang tua mereka yang otoriter seringkali merasa tidak bahagia, takut, dan cemas, gagal memulai aktivitas, dan memiliki kesanggupan komunikasi yang lemah.

Adapunbentukpolaasuhotoritermempunyaiciri-ciriorang tuabersikap tegas,sukamenghukum,sedikitmenunjukkankasihsayang,kurangnyasimpatik,memaksakananak agar mematuhi setiap peraturan, dan lebih cenderung mengekang terhadapkeinginananak.Selainitupolaasuhotoriterpenerimaan(responsiveness)rendahdantuntutan (demandingness) orang tua tinggi. Kecendurungan pola asuh otoritermengakibatkan anak kurangnya insiatif, tidak disiplin, kecenderungan ragu-ragu, danterlalumudahgugup.Bagianaklaki-lakikemungkinanakanberperilakuagresif26

Sesungguhnyapolaasuhotoriteradalacaramendidikanak-anakdenganmenggu-nakankepemimpinanyangotoriter,yangmanaorangtuasebagaipemimpinmenentukansemuakebijakanyangada,dandengantugasmenekankanbahwasemuakebijakanharusdijalankan. Bagaimanapun juga pola asuh otoriter mencerminkan prilaku orang tuadengantindakanyangkerasdanlebihcenderungpadadiskriminatif. Hal initentunyaditandai dengan tekanan terahadap anak-anak agar memaatuhi semua perintah dankeinginanorang tua,memberikankontroldenganbegituketat terhadapprilakuanak,anak-anak kurang mendapat kepercayaan dari orang tua, anak sering mendapathukuman,seandainyaanakmemperolehprestasiorangtuajarangmemberi-kanpujianatauhadiah.27

Dapatdisimpulkanbahwapolaasuhotoriterlebihcenderungmerugikanterhadappertumbuhanmoralitasanakdaripadamengembangkannyakarenatidakmenanamkannilai-nilai moral dengan bijaksana dan tidak memberikan kebebasan terhadap anakuntuk berkreasi mengembankan kemampuannya secara mandiri dan bijaksana akantetapiorangtualebihcenderungmemberikanpenghukumanmanakalaanak-anaktidakmengikutiperaturanyangtelahdibuatorangtua.PolahAsuOtoritatif/Demokratis(AuthoritativeParantingStyle)Padapolaasuh ini,orangtuamemberikebebasandandisertaidenganpembimbinganterhadap anak-anak. Orang tua lebih banyak memberikan masukan dan pengarahanterhadapapayangharusdilakukanolehanak.Orangtuabersifatobyektif,memberikanperhatian dan kontroling terhadap setiap perilaku anak.Dalambanyak hal orang tuakebanyakanberdialogdanberembukbersamaanak-anakmengenaiberbagaikeputusan.Memberikanjawabanterhadapsetiappertanyaananakdenganbijaksanadanterbuka.

25Santrock,Life-SpanDevelopment.26Bun,Taib,andUmmah,“AnalisisPolaAsuhOtoriterOrangTuaTerhadapPerkembanganMoral

Anak.”27Ayun,“PolaAsuhOrangTuaDanMetodePengasuhanDalamMembentukKepribadianAnak.”

Page 9: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

Fandri Watulingas: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua…

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 9

Orang tua cenderungmenganggap anak-anak sederajat hak dan kewajiban dibandingdirinya.Polaasuh inimengutamakanmusyawarahsebagaipilardalammenyelesaikanberbagai permasalahan anak-anak, memberikan dukungan dengan penuh kesadaran,danmembangunkomunikasidenganbaikdanbijaksana.28

Pola asuh otoritatif memberkan dorongan kepada anak agar belajar mandiri dan dengan bijaksana menempatkan batasan-batasan dan mengendalikan atas tindakan anak-anak. Bagi orang tua yang berwibawa barangkali merangkul anak-anak dengan cara meng-hibur sambil berkata, “Kamu tahu kamu sebaiknya tidak berbuat itu. Mari berbicara mengenai bagaimana dapat menangani situasi ini dengan lebih baik pada lain waktu." Orang tua yang berwibawa pasti menunjukkan kesenangan dan dukungan saat menanggapi perilaku konstruktif dari anak-anak. Mereka juga pasti mengharapkan sikap yang dewasa, mandiri, dan sesuai dengan perkembangan usia anak-anak. Anak-anak yang memiliki orang tuanya berwibawa mereka sering kali ceria, dapat mengendalikan diri dan mandiri, berorientasi atau berfokus pada prestasi; mereka cenderung ramah dalam hubungan dengan teman-teman sebaya, dapat bekerja bersama dengan orang dewasa, dan mengatasi stres dengan baik 29

MenurutLidyasri30polaasuhotoritatifmemberidoronganterhadapanakagarmandiri, walaupun demikian orang tua harus menetapkan batasan dan selalumemberikan kontrol. Selain itu, orang tua biasanya bersikap hangat, dan penuhdengna belas kasihan terhadap anak, dapat menerima alasan atas semua prilakuanak,memberikandukunganatastindakananakyangkonstruktif.Tentusajaanakyangterbiasamelaluipolaasuhotoritatifakanmembawapengaruhyangmengun-tungkan.Diantaranyaanakpastiakanmerasakankebahagiaan,memilikikontroldiridanperasaanpercayadiriyangterpupuk,dapatmengatasistres,memilikikeinginanuntukberprestasidandapatberkomunikasi,apakahdenganteman-temanmaupundenganorangdewasa.Anakcenderunglebihkreatif,berkomunikasidenganlancar,tidakmemilikisikaprendahdiritetapiberjiwabesar.

Naulidkk.,31dalamtulisanBerkowitzdanGrychmengemukakanbahwaorangtuayangotoritatiflebihcenderungbersifatmencintai,mengendalikan,komunikatif,danmenetapkantuntutankedewasaanyangtinggibagianak-anakmereka.Iniadalahpengasuhanorang tua terakhir yangmenghasilkan karakteristik anak yangpalingpositif,termasukfungsimoralyanglebihtinggi(Berkowitz&Grych,1998).

Mengacupadaargumentasi-argumentasidiatasdapatdisimpulkanbahwapolaasuh otoritatf adalah orang tuamemberikan kebebasa terhadap anak dalam ber-kreatifitas dengan bimbingan dan arahan serta pengawasan orang tua. Selain ituorang tuamembangunkomunikasi yangbaik danbijaksanadenganmenunjukkanketeladananhidupjugamemberikandorongankepadaanakuntukbelajarmandiridanhidupbijaksanadalammenjalankannorma-normayangberlaku.

28ApriliaTinaLidyasari,“PolaAsuhOtoritatifSebagaiSaranaPembentukanKarakterAnakDalam

SettingKeluarga,”Yogyakarta:PGSDFIPUNY(2013).29Santrock,Life-SpanDevelopment.30Lidyasari,“PolaAsuhOtoritatifSebagaiSaranaPembentukanKarakterAnakDalamSetting

Keluarga.”31Nauli,Karnadi,andMeilani,“PeranIbuPedagangPasar24JamTerhadapPerkembanganMoral

Anak(PenelitianStudiKasusDiKotaBekasi).”

Page 10: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial, dan Budaya, Vol 5, No 1 (Pebruari 2022)

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 10

PolaAsuhLalai/Mengabaikan(NeglectfulParentingStyle)Pola asuh lalai adalah sikap yang mana orang tua seungguhnya sangat tidak terlibat pada kehidupan anak-anak. Bagi anak-anak orang tuanya menggunakan polah asuh lalai cende-rung mengembangkan pola pengertian dari aspek lain dalam kehidupan mereka bahwa orang tua nampaknya jauh lebih penting dari mereka. Dari segi social anak-anak cenderung tidak kompenten. Dalam konteks pengendalian diri banyak diantara mereka memiliki pengendalian diri yang buruk. Sering kali mereka memiliki harga diri yang rendah, tidak dewasa, dan barangkali terasing dari keluarga. Pada masa remaja, mereka barangkali menunjukkan sikap pembolos dan nakal.32

PernyataanyangsenadadinyakanAtok33,bahwaPolaasuhdenganpengabaianmerupakangayapengasuhanyangmanaorangtuasesunggunyatidakterlibatpadakehidupan anak-anak mereka. Anak yang orang tuanya memiliki pola asuh yangmengabaikanakanmerasabahwakehidupanorang tuamereka jauh lebihpentingdaripadahidupmerekamereka.KecenderunganAnak-anakdariorangtuadenganpola asuh yang mengabaikan terkadang menunjukkan prilaku dengan cara yangkurangcakapdarisegisocial.Kebanyakandiantaramerekamempunyaikemampuandalam pengendalian diri yang buruk, tidak mandiri, dan tidak termotifasi dalamberprestasi. Dalammasa remajamereka,mereka seringmenunjukkan sikap sukamembolosdannakal.

Jadipolaasuhlalaiadalahcaraorangtuamenunjukkansikapyangkurangpedulidalammemberikandidikanterhadapanakuntukmengembangkanstandarmoralyangbaikkarenaorangtuacenderungtidakpeduliataulalaiterhadapanakmereka,sehiggaanakakanbertumbuhdenganprilakuyangkurangbaik.PolahAsuhMemanjakan/Permisif(IndulgetParentingStyle)Bagi Santrock34, pola asuh yang memanjakan merupakan gaya dengan melibatkan orang banyak. Orang tua demikian lebih cenderung mengbaikan anak-anak mereka dengan melaku-kan apa saja yang diinginkan mereka. Dampaknya terhadap anak-anak dengan polah asuh demikian adalah anak-anak tidak akan pernah belajar bagaimana mengontrol perilaku hidup mereka sendiri dan selalu mengharapkan untuk memperoleh apa saja yang diinginkan mereka. Sesungguhnya ada beberapa orang tua dengan sengaja menggunkan pola asuh ini dalam membesarkan anak-anak mereka olah karena mereka meyakini kombinasi keterlibatan hangat dan sedikit pengekangan dapat menghasilkan seorang anak yang kreatif dan percaya diri. Akan tetapi, anak-anak yang orang tuanya memanjakan jarang belajar menghargai orang lain dan mempunyai kesulitan pada mengendalikan prilaku mereka. Mereka barangkali mendominasi, egosentris, tidak taat, dan mempunyai kesulitan untuk membangun hubungan dengan rekan.

Ayun35menyatakanbahwapolaasuhpermisifataupengabaianadalahmembiarkananak bertingkah laku berdasarkan pada keinginannya, dalam hal ini orang tua tidakmemberikan disiplin atau hukuman sebagai pengendalian diri. Pola asuh seperti ini

32Santrock,Life-SpanDevelopment.33ChresensiaChristanaAtok,“DampakGayaPolaAsuhOrangTuaTerhadapPrestasiBelajarIPA

SiswaKelasVIIB‘Appreciation’SmpJoannesBoscoSemesterGenapTahunAjaran2014/2015,”FakultasKeguruanDanPendidikanUniversitasSanataDharmaYogyakarta(2015).

34Santrock,Life-SpanDevelopment.35Ayun,“PolaAsuhOrangTuaDanMetodePengasuhanDalamMembentukKepribadianAnak.”

Page 11: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

Fandri Watulingas: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua…

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 11

kecenderunganditandaidenganadanyakebebasan tanpaadabatasan terhadapanak-anak dalam berperilaku namun mengikuti sesuai dengan keinginan mereka sendiri.Dalamhaliniorangtuatidakpernahmemberikanperaturandanpengarahanterhadapanak-anak, mengakibatkan anak-anak menunjukkan perilaku berdasarkan dengankeinginanmerekasendirisekalipunterkadangbertentangandengannilainormasosial.Domina36menambahkandalamtuisanHoskinsbahwapolaasuhmemanjakan,sesung-guhnyasangatterlibattetapitidakmemberikanbatasan-batasansikapdanprilakudarianak-anakmereka(hoskins,2014).

Gunarsa(2002) jugamengemukakanbahwaorangtuadenganmenerapkanpolaasuhpermissifmemberikankekuasaanpenuhterhadapanak,tanpamenuntutkewajibandantanggungjawab,kurangmemberikankontrolterhadapperilakuanakdanorangtuahanyaberperansebagaipemberifasilitas,sertakurangmemberiwaktuuntukberkomu-nikasidengananak.padapolaasuhini,sesungguhnyaperkembangankepribadiananak-anakmenjaditidakterarah,danmudahuntukmengalamikesulitanapabilamenghadapilarangan-laranganyangadadilingkungannya.

Berdasarkanargumentasi-argumentasidiatasdisimpulkanbahwapolahasuhlalaimeruoakansikaporangtuayangmemanjakkananakdengantidakmemberikanbatasanterhadapanak-anaksehinggaanak-anakmelakukanapasajayangmerekainginkanseka-lipuntindakanmerekamelanggarnormayangberlaku.Anak-anakdalampolaasuhinilebihcenderungbersikapegois,tidaktaatdansulitmengendalikandirimerekasendiri.

KESIMPULAN Pembentukanmoralitas anak sebaiknyadilakukan sajak anakberusia dini yaitu padaumur0-6 tahun.Padamasa inianakmulaibelajardanmemperhatikanapayangbaikberdasarkanpolahasuhorangtuaterhadapanaktersebut.Padamasainiperananorangtuasangatpentinguntukmembentukstandarmoralitasyangbaikterhadapanak.Olehkarena ituorangtuaberkewajibanmenanamkannilai-nilaimoralyangbaikbagianakdanmenunjukkanketeladanmelaluiperkataanmaupuntindakan.Anakyangmemilikistandarmoralyangbaiktentaunyamemilikikemampuanuntukmenghargaioranglaindandapatmengendalikandirisertamenjalanihidupdengannilai-nilaikehidupanapakahdalamkeluargamaupundalammasyarakat.

Ada empat polah asuh orang tua yang sangat mempengaruhi perkembanganmoralitas anak sejak usia dini berdasarkan teori Diana Baumrind yaitu: pola asuhotoriter;pola asuhotoritatif; polahasuh lalai; polahasuhmemanjakan.Dari keempatpola asuh tersebut, polah asuh otoritatif yang terbaik dalam pembentukanmoralitasanaksejakusiadinikarenapadapolaasuhtersebutorangtuamemberikanteladandanmengajar dengan nilai-nilai kehidupan yang baik. Selain itu orang tua memberikankebebasandenganbataan tertentudanbimbingan terhadapanakuntukberkreatifitassertapengawasan.Ketikaanakmelakukankesalahanmakaorangtuadenganbijaksanamemberikandisiplindanmenjelaskankepadaanakmengapa itudilakukan.Padapolaasuh ini orang tuamenunjukkanperhatian dan kasih sayang terhadap anak sehinggaanakmerasatenangdannyamandalamkeluarganya.

36PDomina,“PolaAsuhOrangTuaDenganMenggunakanKekerasanTerhadapAnakDalam

KeluargaDiManggarai,NTT,”inProsidingSeminarNasional&CallPaper,vol.167,2019,167–173.

Page 12: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial, dan Budaya, Vol 5, No 1 (Pebruari 2022)

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 12

Namunketigapolahasuhorangtuayaitupolaasuhotoriter,polaasuhlalai,danpola asuhmemanjakan cenderungmerugikan anak karena tidakmembentuk standarmoral hidup anak dengan baik. Misalanya polah asuh otoriter, orang tua lebihmemaksakan keinginan mereka terhadap apa yang harus dilakukan anak dannampaknyapolaasuhinilebihcenderungbersifatdiskriminatifkarenaorangtuaseringmemberikan penghukuman terhadap anak ketika anak melakukan apa yang tidakdiinginkanorangtua. Anak-anakdenganpolaasuhsepertiiniakancenderungbelajarlebih keras dalam hidup dan pergaulannya. Sementara pola asu lalai, orang tuacenderung mengabaikan anak-anak mereka dan lebih mengutakan pekerjaan. Olehkarena itubanyakdarianak-anakdenganpolaasuhtersebutmenjadianak-anakyangkurangcakapdanseringmenunjukkanperangaiyangkurangbaikbahkanmelakukankejahatanketikadewasa.Sementarapolaasuhmemanjakanmenjadikananakbersifategoisdanmelakukantindakan-tindakanyangberlawanandengannormayangberlaku.Haltersebutdilakukankarenaorangtuatidakmemberikanaturandanpengarahansertabimbingan yang baik terhadap anak. Anak-anak dengan pola asuh ini cenderungbertumbuh menjadi anak yang tidak taat dan melakukan kejahatan ketika menjadidewasa.

Padapeneltianinitentunyamemilikiketerbatasan,olehkarenaitupenelitiberha-rap,kajianpadapenelitianinikiranyadijadikansebagaisalahsatuacuanbagipeneliti-peneliti yang lain untuk lebihmendalami keempat pola asuh orang tua yang telah diuraikandiatasuntukdikembangkanlagi.

REFERENSI Apriastuti,DwiAnita.“AnalisisTingkatPendidikanDanPolaAsuhOrangTuaDengan

PerkembanganAnakUsia48–60Bulan.”BidanPrada:JurnalPublikasiKebidananAkbidYLPPPurwokerto4,no.01(2013).

Atok,ChresensiaChristana.“DampakGayaPolaAsuhOrangTuaTerhadapPrestasiBelajarIPASiswaKelasVIIB‘Appreciation’SmpJoannesBoscoSemesterGenapTahunAjaran2014/2015.”FakultasKeguruanDanPendidikanUniversitasSanataDharmaYogyakarta(2015).

Ayun,Qurrotu.“PolaAsuhOrangTuaDanMetodePengasuhanDalamMembentukKepribadianAnak.”ThufuLA:JurnalInovasiPendidikanGuruRaudhatulAthfal5,no.1(2017):102–122.

Bun,Yuliyanti,BahranTaib,andDewiMufidatulUmmah.“AnalisisPolaAsuhOtoriterOrangTuaTerhadapPerkembanganMoralAnak.”CahayaPaud2,no.1(2020).

Domina,P.“PolaAsuhOrangTuaDenganMenggunakanKekerasanTerhadapAnakDalamKeluargaDiManggarai,NTT.”InProsidingSeminarNasional&CallPaper,167:167–173,2019.

Fitri,Mardi.“FaktorYangMempengaruhiPerkembanganMoralPadaAnakUsiaDini.”Al-Athfaal:JurnalIlmiahPendidikanAnakUsiaDini3,no.1(2020):1–15.

Inten,DinarNur.“PenanamanKejujuranPadaAnakDalamKeluarga.”FamilyEdu:JurnalPendidikanKesejahteraanKeluarga3,no.1(2017).

Jamiatul,Jamiatul,MuliatulMaghfiroh,andRiaAstuti.“PolaAsuhOrangTua

DanPerkembanganMoralAnakUsiaDini(StudiKasusDiTKAl-GhazaliJl.RayaNyalaranKelurahanKolpajungKecamatanPamekasanKabupatenPamekasan).”Kiddo:JurnalPendidikanIslamAnakUsiaDini1,no.1(2020):1–9.

Page 13: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua terhadap ...

Fandri Watulingas: Analisis Deskriptif Polah Asuh Orang tua…

Copyright© 2022; Logon Zoes, e-ISSN 2745-3766 | 13

Khaironi,Mulianah.“PendidikanMoralPadaAnakUsiaDini.”JurnalGoldenAge1,no.01(2017):1–15.

Lidyasari,ApriliaTina.“PolaAsuhOtoritatifSebagaiSaranaPembentukanKarakterAnakDalamSettingKeluarga.”Yogyakarta:PGSDFIPUNY(2013).

Mardiah,LisdaYuni,andSyahrulIsmet.“DAMPAKPENGASUHANOTORITERTERHADAPPERKEMBANGANSOSIALANAK.”JCE(JournalofChildhoodEducation)5,no.1(2021):82–95.

Nauli,ViennaAniella,KarnadiKarnadi,andSriMartiniMeilani.“PeranIbuPedagangPasar24JamTerhadapPerkembanganMoralAnak(PenelitianStudiKasusDiKotaBekasi).”JurnalObsesi:JurnalPendidikanAnakUsiaDini3,no.1(2019):241–253.

Santrock,JohnW.Life-SpanDevelopment.13thed.Dalas:UniversityofTexas,1997.Sholihah,Mar’atush.“POLAASUHORANGTUATERHADAPPERKEMBANGANMORAL

ANAKUSIADINIPADASISWAKELOMPOKB.”Permata:JurnalPendidikanAnakUsiaDini2,no.1(2017):24–34.

Zed,Mestika.MetodePenelitianKepustakaan.Ke-2.Jakarta:YayasanOborIndonesia,2008.