This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS KELOMPOK
MANAJEMEN SDM
ANALISIS DESAIN JABATAN, SELEKSI, DAN RECRUITMEN DALAM
REFORMASI PENGELOLAAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Dosen Pengampu : Dr. Zainal Mustofa EQ., MM.
Disusun Oleh :
Aldis Septyan Hardiyanto S, S.Sos. (149 11013)
Lita Triayuni Wulandari, SE. (149 11016)
Kartika Mustika sari, SE. (149 11019)
Mazda Halim, SE. (149 11020)
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015
PENDAHULUAN
Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan tersebut di raih dengan mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada.
Kendati berbagai sumber daya yang ada penting bagi oraganisasi, satu-satunya factor
yang menunjukkan keunggulan kompetitif potensial adalah sumber daya manusia dan
bagaimana sumber daya itu dikelola.. salah satu tugas manajemen adalah untuk
mendayagunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal. Pendayagunaan ini sering
berarti mengupayakan agar sumber daya manusia itu mampu dan mau bekerja secara
optimal demi tercapainya tujuan organisasi. Manusia akan mau dan mampu bekerja
dengan baik bilamana ia ditempatkan pada posisi dengan jabatan dan sesuai menurut
minat dan kemampuannya serta bilamana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan
melakukan pekerjaan itu.
Tanpa pengetahuan yang memadai tentang apa yang dilakukan oleh para
karyawan atas pekerjaanya, organisasi tidak akan membentuk prosedur sumber daya
manusia yang efektif untuk memilih ,mempromosikan,melatih, menilai dan memberikan
kompensasi kepada karyawan (Henry Simamora, 2006;77). Hal ini mengkibatkan
pengkajian dan pemahaman pekerjaan melalui proses yang disebut analisis pekerjaan
merupakan bagian vital dari setiap program manajemen sumber daya manusia.
Analisis jabatan memang sangat penting dalam organisasi untuk menempatkan
orang pada suatu jabatan/pekerjaan tertentu. Namun kenyataannya ada organisasi tidak
merasa perlu untuk menbuat uraian jabatan dan spesifikasi jabatan karena beranggapan
bahwa semua karyawan pasti tahu apa yang akan di kerjakan. Hal ini membuat
kegundahan yang sangat mendalam pada karyawan karena merasa pekerjaan yang
dijalaninya tidak sesuai dengan apa yang di bayangkan,selain itu karyawan terkadang
merasa tidak menemukan kecocokan antara pekerjaan dengan kepribadiannya sehingga
evaluasi karirnya juga menunjukkan hasil yang tidak maksimal.kenyataan tersebut
mungkin tidak asing karena hal ini dianggap wajar mengingat bahwa di masa krisis
seperti sekarang ini banyak perusahaan yang melakukan efesiensi dengan
mempekerjakan satu orang untuk beberapa bidang pekerjaan sekaligus. Sehingga sulit
2
membuat uraian jabatan karena nama jabatan sering seringkali tidak sinkron dengan
pekerjaan sehari-hari.
Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling menentukan dalam suatu
organisasi, karena disamping sebagai salah satu unsur kekuatan daya saing bangsa, juga
merupakan sebagai penentu utama dalam mencapai kesuksesan organisasi. Oleh sabab
itu, sumber daya manusia harus memiliki kompetensi dan kinerja tinggi demi kemajuan
organisasi. Sumber daya manusia tidak saja dituntut untuk menjadi profesional dan
sebagai pembangun citra pelayanan publik, tetapi juga dituntut sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Untuk mengatasi berbagai masalah sumber daya manusia, diperlukan
upaya sistematis dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar mampu
bekerja optimal dalam memberikan pelayanan terbaik. Hal tersebut hanya mungkin
tercapai melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam berbagai aspek, baik
aspek intelektual, manajerial maupun perilaku.
Upaya perbaikan manajemen sumber daya manusia akan sangat membantu
perbaikan produktivitas secara langsung dengan menemukan cara yang lebih baik dan
efisien untuk mencapai tujuan, dan secara tidak langsung dengan memperbaiki kualitas
kinerja sumber daya manusia. Keberadaan bagian sumber daya manusia adalah untuk
membantu sumber daya manusia dan pimpinan menjalankan strategi organisasi,
sedangkan aktivitas sumber daya manusia adalah tindakan yang diambil untuk
memperoleh dan memelihara sumber daya manusia yang sesuai bagi organisasi. Sumber
daya manusia merupakan titik sentral untuk mencapai keunggulan bersaing, dimana
sumber daya manusia itu harus memiliki komitmen dan integritas yang tinggi agar dapat
dipertanggungjawabkan dalam segala karya kreativitas dan inovasi. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di bidang pemerintahan telah terjadi
perubahan yang besar. Perubahan dimaksud adalah terwujudnya tata kepemerintahan
yang demokratis dan baik (democratic and good governance).
Upaya dalam mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, bersih, dan
berwibawa selalu menjadi keinginan bagi masyarakat dan pemerintahan di zaman
sekarang ini. Salah satu unsur penyelenggaraan pemerintahan yang perlu memperoleh
perhatian penuh dalam upaya reformasi adalah penataan kembali (right sizing) aparatur
pemerintah, yang meliputi penataan kelembagaan birokrasi pemerintahan, sistem, dan
3
penataan manajemen sumber daya pegawai (PNS). Penataan kembali (right sizing)
aparatur pemerintah bertujuan agar jumlah pegawai dan jumlah lembaga organisasi
seimbang, efektif, dan efisien. Penyebaran pegawai untuk memenuhi tugas dari masing-
masing unit organisasi tidak ada ukuran dan kriteria yang jelas. Sehingga berapa jumlah
pegawai yang dibutuhkan oleh setiap unit organisasi dalam suatu departemen pemerintah,
baik pusat maupun daerah, tidaklah jelas ukuran dan kriterianya dan juga tidak
transparan.
Oleh sebab itu, banyak dirasakan bahwa kebutuhan pegawai kelihatannya tidak
berdasarkan pada kebijakan strategis, yang meliputi adanya perumusan terhadap visi,
misi, tujuan, dan domain yang dimiliki oleh masing-masing organisasi baik pemerintah
pusat maupun daerah. Upaya untuk melakukan penataan kembali (right sizing)
merupakan suatu kebutuhan yang amat mendesak untuk melihat seberapa jauh pegawai
pemerintah dapat berperan aktif dalam menciptakan tata kepemerintahan yang baik.
Begitu juga dengan upaya untuk melakukan evaluasi terhadap sistem, prosedur, dan
proses pengelolaan kepegawaian di dalam pemerintah; perlu juga diketahui dan dilakukan
agar diperoleh suatu sistem yang kondusif terhadap perubahan yang ada. Penataan
kepegawaian terus berlangsung hingga saat ini; dan sekarang manajemen kepegawaian
berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-undang Nomor 49 Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang
Pokok-pokok Kepegawaian, banyak dilakukan perbaikan. Misalnya, proses perpindahan
dan mobilisasi pegawai antar daerah dalam satu provinsi atau antara provinsi dan bahkan
ke departemen pemerintah pusat diperbaiki; dan hubungan bidang kepegawaian antara
pemerintah kabupaten dan kota dengan pemerintah daerah propinsi semakin dilancarkan,
semua lembaga-lembaga yang menangani kepegawaian (manajemen PNS) di pusat
maupun di daerah kembali berfungsi dengan baik sesuai dengan tugas, pokok, dan
fungsinya.
Dengan begitu, manajemen PNS dapat berjalan dengan baik, efektif, efisien, demi
tercapainya kelancaran jalannya pemerintahan. Organisasi publik secara berkala merekrut
pegawai untuk menambah, mempertahankan, atau menyesuaikan kembali keseluruhan
tenaga kerja menurut kebutuhan-kebutuhan SDM. Keberhasilan rekrutmen sangat
ditentukan oleh kematangan perencanaan SDM. Perencanaan SDM merupakan pedoman
4
yang dapat digunakan dalam proses rekrutmen pegawai. Apabila tersedia perencanaan
yang baik dan matang, maka kesalahan dalam proses perekrutan dapat dikendalikan.
Program rekrutmen yang ideal adalah sebuah program dimana sejumlah pelamar
yang berkualitas ditarik dan menerima posisi jabatan tertentu yang dilakukan dengan cara
yang sangat efisien. Menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 dan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004, pelaksanaan manajemen PNS di daerah menjadi
wewenang daerah; dengan lebih menekankan pada kualitas pegawai agar tercapai
pegawai yang profesional. Oleh sebab itu, di era reformasi birokrasi sekarang ini; proses
perekrutan Pegawai Negeri Sipil / Aparatur Sipil Negara harus disesuaikan dengan