Page 1
1
ANALISIS DEIKSIS PRONOMINA PERSONA DAN DEIKSIS
PRONOMINA DEMONSTRATIF PADA TEKS TERJEMAHAN QURAN
SURAH MARYAM
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
TITA ZUDA PARAMITA
A310090213
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
Page 4
1
ANALISIS DEIKSIS PRONOMINA PERSONA DAN DEIKSIS
PRONOMINA DEMONSTRATIF PADA TEKS TERJEMAHAN QURAN
SURAH MARYAM
oleh
Tita Zuda Paramita A. 310090213
Abstrak
Alquran merupakan pedoman hidup umat Islam, seringkali ditemui kesulitan
dalam memahami kandungan makna Alquran. Deiksis merupakan salah satu
cara untuk mempermudah memahami kandungan makna Alquran. Tujuan
penulisan penelitian ini untuk mendeskripsikan wujud dan fungsi deiksis
pronomina persona dan deiksis pronomina demonstratif pada teks terjemahan
quran surah Maryam serta memaparkan kandungan makna teks terjemahan
quran surah Maryam. Objek penelitian ini adalah wujud dan fungsi deiksis
pronomina persona dan deiksis pronomina demonstratif serta kandungan
makna pada teks terjemahan quran surah Maryam. Teknik pengumpulan data
yang digunakan ialah teknik simak dan catat. Keabsahan data menggunakan
triangulasi teori. Analisis data menggunakan metode padan intralingual dan
padan ekstralingual. Hasil penelitian ini adalah wujud dan fungsi deiksis
pronomina persona pertama tunggal maupun jamak dengan wujud –ku, aku,
kami, dan kita dengan fungsi mengarah pada orang yang berbicara. Deiksis
pronomina persona kedua tunggal maupun jamak dengan wujud Zakaria,
Yahya, Maryam, Saudara perempuan Harun, Muhammad, Ibrahim, –mu dan
kamu dengan fungsi mengarah pada orang yang diajak berbicara. Deiksis
pronomina persona ketika tunggal maupun jamak dengan wujud Zakaria,
Keluarga Ya’qub, Yahya, Maryam, Isa, Ibrahim, Harun, Ismail, Idris,
Keturunan Adam, –nya, ia, dia, dan mereka dengan fungsi mengarah pada
orang yang dibicarakan. Deiksis pronomina demonstratif dengan wujud ini
yang fungsinya menunjukkan sesuatu yang lokasinya dekat dengan pembicara
dan wujud itu yang fungsinya menunjukkan sesuatu yang lokasinya jauh dari
pembicara. Kandungan makna teks terjemahan surah Maryam ialah tentang
sebab Nabi Zakaria a.s. yang berdoa memohon keturunan kepada Allah,
terkabulnya doa Nabi Zakaria sebagai bukti kekuasaan Allah, pengangkatan
Nabi Yahya sebagai Nabi dan sifat-sifat keutamaannya. Kisah kehamilan
Maryam tanpa sentuhan laki-laki, kelahiran Nabi Isa, tuduhan terhadap
Maryam dan pembelaan Nabi Isa kepada Ibunya, pertentangan pendapat
tentang Nabi Isa.Kisah Nabi Ibrahim dengan Bapaknya. Azab bagi orang-
orang yang menentang Nabi dan pahala bagi orang-orang yang menaatinya.
Kepalsuan ajaran bahwa Allah mempunyai anak.
Kata Kunci : Deiksis Pronomina Persona, Deiksis Pronomina Demonstratif,
Teks Terjemahan Quran Surah Maryam.
Page 5
2
A. PENDAHULUAN
Upaya pemahaman penggunaan bahasa yang komunikatif, mudah
dipahami, dan mencapai sasaran yang diinginkan menjadi satu hal yang
mendesak untuk dapat menghindari kesalahan dalam tindak tutur. Di sinilah
studi pragmatik menjadi sangat penting untuk dipelajari karena pragmatik
merupakan studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dan
pemakai bentuk-bentuk itu (Yule, 1996: 5). Salah satu studi pragmatik yang
sangat perlu untuk dipelajari adalah deiksis.
Deiksis adalah kata, frasa, atau ungkapan yang rujukannya
berpindah-pindah tergantung siapa yang menjadi pembicara, waktu, dan
tempat dituturkannya satuan bahasa tersebut. Deiksis memiliki beberapa
variasi, dua diantaranya ialah deiksis pronomina persona dan deiksis
pronomia demonstratif. Deiksis pronomina persona merupakan kata ganti
diri karena fungsinya menggantikan diri orang (Slametmuljana dalam
Djajasudarma, 1999: 43). Deiksis pronomina demonstratif ditunjukkan
dengan satuan leksikal yang berhubungan dengan arah dan ruang, yang
berupa ini, itu, sini, situ, dan sana (Djajasudarma, 1999:54). Deiksis tidak
hanya terdapat dalam teks sastra, tetapi juga terdapat dalam teks nonsastra.
Salah satunya dalam teks terjemahan Alquran.
Tidak jarang kita mengalami kesulitan dalam memahami kandungan
makna teks terjemahan Quran. Salah satu cara mempermudahnya dengan
menggunakan deiksis. Dengan demikian, deiksis dalam bidang kajian
pragmatik sangat perlu diperhatikan untuk menganalisis teks terjemahan
Quran.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
wujud dan fungsi deiksis pronomina persona pada teks terjemahan Quran
surah Maryam? Bagaimanakah wujud dan fungsi dan deiksis pronomina
demonstratif pada teks terjemahan Quran surah Maryam? Dan Bagaimana
kandungan makna teks terjemahan quran surah Maryam?
Tujuan penulisan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan wujud
dan fungsi deiksis pronomina persona pada teks terjemahan Quran surah
Page 6
3
Maryam, mendeskripsikan wujud dan fungsi deiksis pronomina
demonstratif pada teks terjemahan Quran surah Maryam dan memaparkan
kandungan makna teks terjemahan Quran surah Maryam.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif
kualitatif, peneliti memaparkan hasil pembahasan dalam bentuk uraian
naratif. Objek penelitian ini adalah deiksis pronomina persona dan deiksis
pronomina demonstratif pada teks terjemahan Quran surah Maryam serta
kandungan makna teks terjemahan Quran surah Maryam.
Data penelitian ini berjumlah 98 yang berupa kata, frasa, atau
ungkapan yang mengandung deiksis pronomina persona dan deiksis
pronomina demonstratif pada teks terjemahan Quran surah Maryam.
Sumber data penelitian ini adalah kata, kalimat pada terjemahan surah
Maryam oleh AL-JUMANATUL„ALI yang diterbitkan CV. Penerbit J-
ART dan disahkan oleh Departemen Agama RI yang diidentifikasi
menggandung deiksis pronomina persona dan deiksis pronomina
demonstratif.
Teknik dan instrumen pengumpul data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tekik simak yang diikuti dengan teknik catat. Teknik
catat merupakan penyediaan data dengan cara mencatat data-data yang
dijadikan objek penelitian. Dalam hal ini yang disimak dan dicatat berupa
deiksis pronomina persona dan deiksis pronomina demonstratif serta
kandungan makna pada teks terjemahan Quran surah Maryam.
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi teori. Triangulasi teori dipergunakan untuk menguji data yang
sudah diperoleh dengan menggunakan beberapa teori untuk memperoleh
keabsahan data yakni teori tentang deiksis pada umumnya. Dari beberapa
teori tersebut akan diperoleh gambaran yang lebih lengkap dan sesuai
Page 7
4
dengan karakteristik data. Kemudian berdasarkan hasil analisis tentang
deiksis dapat ditarik kesimpulan dengan lebih utuh dan menyeluruh.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan
intralingual dan padan ekstralingual yakni dilakukan dengan
mengklasifikasi referen atau deiksis pronomina persona dan deiksis
pronomina demonstratif serta mencari kandungan makna pada teks
terjemahan Quran surah Maryam.
C. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan sebagai titik tolak
dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu tinjauan terhadap penelitian
sebelumnya sangat penting untuk mengetahui relevansinya.
Penelitian Palupi (2006) yang berjudul “Analisis Deiksis Persona
dan Temporal pada Rubrik Jati Diri Harian Jawa Pos Edisi Februari-Maret
2010”. Hasil penelitiannya adalah kategori deiksis persona pada Rubrik Jati
Diri Harian Jawa Pos Edisi Februari-Maret 2010 dalam bentuk kata seperti
saya, kita, kami, anda, kakak, ia, dia, dan mereka. Dalam bentuk frase
seperti ketua fraksi partai Demokrat, DPR RI Anas Urbaningrum, Presiden
SBY, Dirjen Pajak Mohammad Tjiptarjo, Presiden Barack Obama, Wapres
Boediono, Menkeu Sri Mulyani, di bawah bantal mereka, aktivitas mereka,
dsb. Kategori deiksis temporal pada rubrik Jati Diri harian Jawa Pos dalam
bentuk kata, seperti saat, kemarin, nanti, dan dulu; bentuk frase seperti
pekan lalu, 17-19 maret mendatang, jangka pendek, tahun depan, sepuluh
tahun belakangan ini, masa lalu, waktu dekat, 27 Februari nanti,, besuk
dan lusa, hari ini, dsb; Dan bentuk klausa seperti pemerintah keempat yang
sekarang dijalankan dari dalam Green Zone. Distribusi yang berkaitan
dengan letak kata yang terdapat deiksis persona dan temporal pada rubrik
Jati Diri Harian Jawa Pos berada di awal, tengah, akhir kalimat, di tengah
dan akhir kalimat.
Page 8
5
Penelitian Rahmawati (2010) yang berjudul “Pemakaian Deiksis
Persona, Lokasional, dan Temporal dalam Novel Ayat-Ayat Cinta Karya
Habiburrahman El Shirezi”. Hasil penelitiannya adalah ditemukan jenis dan
wujud deiksis persona pertama tunggal maupun jamak, persona kedua
tunggal maupun jamak, persona ketiga tunggal maupun jamak, deiksis
lokasional, dan deiksis temporal. Wujud deiksis persona pertama tunggal
terdapat 6 bentuk. Deiksis persona pertama jamak terdapat 2 bentuk.Deiksis
persona kedua tunggal terdapat 5 bentuk.Deiksis persona kedua jamak
terdapat 1 bentuk. Deiksis persona ketiga tunggal terdapat 5 bentuk, yakni
pada data.Deiksis persona ketiga jamak terdapat 1 bentuk. Deiksis
lokasional yang menunjuk tempat yang dekat dengan penutur terdapat 2
bentuk. Tempat yang tidak terlalu jauh dengan penutur terdapat 1 bentuk.
Tempat yang jauh dengan penutur terdapat 1 bentuk. Menunjuk tempat
secara eksplisit terdapat 11 bentuk. Deiksis temporal yang menunjuk waktu
kini terdapat 4 bentuk. Waktu lampau 6 bentuk. Waktu yang akan datang 5
bentuk. Waktu netral 5 bentuk. Kelas kata pembentuk deiksis yang terdapat
dalam novel Ayat-ayat Cinta adalah pronomina untuk deiksis persona dan
nomina untuk deiksis lokasional dan temporal. Fungsi deiksis persona
sebagai penunjuk kepunyaan terdapat 5 bentuk, perangkai preposisi 1
bentuk, menyatakan subjek tindakan/pelaku 1 bentuk, menyatakan objek
tindakan/pelaku 1 bentuk, dan sebagai penunjuk postpositif terdapat 1
bentuk.
Kedua penelitian di atas sama-sama menganalisis tentang deiksis.
Adapun perbedaannya dengan penelitian penulis terletak pada datanya
yakni deiksis persona dan deiksis pronomina demonstratif pada teks
terjemahan Quran Surah Maryam.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari penelitian akan disajikan tentang wujud dan
fungsi deiksis pronomina persona pada teks terjemahan Quran surah
Maryam, wujud dan fungsi deiksis pronomina demonstratif pada teks
Page 9
6
terjemahan quran surah Maryam, dan kandungan makna yang terdapat pada
terjemahan Quran surah Maryam.
1. Wujud dan Fungsi Deiksis Pronomina Persona pada Teks
Terjemahan Surah Maryam
Deiksis pronomina orangan lebih dikenal dengan deiksis
persona.Purwo (dalam Chaniago, 1999: 45), menyatakan bahwa deiksis
persona mengarah pada pemahaman kata ganti diri.Bahasa Indonesia
dalam hal ini hanya mengenal pembagian kata ganti menjadi tiga yaitu
kata ganti persona pertama, kata ganti persona kedua, dan kata ganti
persona ketiga.
Deiksis pronomina persona memiliki perkecualian yakni bentuk
persona yang mengarah pada Allah (-Nya, Dia, dll). Perkecualian
karena mempunyai rujukan yang tetap dan tidak dapat
berpindah.Deiksis tidaknya kata-kata sangat bergantung pada berpindah
atau bergeser tidaknya referen atau rujukan dari kata-kata tersebut
(Chaniago, 1999: 49).
(2) (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat
Tuhankamu kepada hamba-Nya, Zakaria.
Data pada ayat 2 terdapat deiksis pronomina persona yang
ditunjukkan oleh kata kamu sebagai pronomina persona kedua tunggal
yang mengarah pada orang yang diajak berbicara yakni manusia.
Zakaria sebagai pronomina ketiga tunggal yakni orang yang
dibicarakan.
(16) Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu
ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu
tempat di sebelah timur,
Data pada ayat 16 terdapat deiksis pronomina persona yang
ditunjukkan oleh kata Maryam, ia dan keluarganya (-nya) sebagai
pronomina persona ketiga tunggal yang mengarah pada orang yang
Page 10
7
dibicarakan yaitu Maryam. Wujud ia dan –nya mengarah pada Maryam
sebab dapat diketahui dengan jelas dari dalam wacana ayat 16 tersebut.
(17) maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka
ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia
yang sempurna.
Data pada ayat 17 terdapat deiksis pronomina persona yang
ditunjukkan oleh kata melindunginya (–nya), kepadanya (-nya),
dihadapannya (-nya), dan ia sebagai pronomina persona ketiga tunggal
yang mengarah pada orang yang dibicarakan yaitu Maryam. Kata mereka
menunjuk sebagai deiksis pronomina persona ketiga jamak yang mengarah
pada orang yang dibicarakan yakni keluarga Maryam. Wujud pronomina
persona pada ayat 17 selaras dengan ayat 16.
(16) Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu
ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu
tempat di sebelah timur,
Adapun kata ia (kalimat terakhir) pada ayat 17 sebagai pronomina
persona pertama jamak yang mengarah pada orang yang berbicara yaitu
Malaikat Jibril. Wujud tersebut selaras dengan ayat 19.
(19) Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah
seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak
laki-laki yang suci”.
Kata Jibril sebagai peronomina persona yang diganti dengan kata
ganti ia pada ayat 17.
Page 11
8
2. Wujud dan Fungsi Deiksis Pronomina Demonstratif pada Teks
Terjemahan Surah Maryam
Deiksis yang menyangkut pronomina demonstratif ditunjukkan
dengan satuan leksikal yang berhubungan dengan arah dan ruang, yang
berupa ini, itu, sini, situ, dan sana. Di dalam bahasa Indonesia deiksis
yang menyangkut pronomina demonsratif atau penunjuk dapat
dibedakan dari sudut jauh dekatnya. Pronomina aku dan saya
berkorelasi dengan ini, yakni dekat dengan pembicara; engkau, kamu,
dan anda berkorelasi dengan itu yakni jauh dari pembicara dan dekat
dengan kawan bicara; dia,ia, beliau berkorelasi dengan anu, yakni jauh
dari pembicara maupun kawan bicara (Djajasudarma, 1999:54).
(2) (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat
Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,
Data pada ayat 2 terdapat kata ini yang merupakan wujud dari
deiksis pronomina demonsratif yakni mengarah kepada pembacaan ayat
yang dibicarakan yang berada pada posisi dekat dengan orang yang
berbicara.
(12) Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-
sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia
masih kanak-kanak,
Data pada ayat 12 terdapat kata itu yang merupakan wujud dari
deiksis pronomina demonsratif yakni mengarah pada Al Kitab yakni
Taurat yang berada pada posisi jauh dengan orang yang berbicara dan
dekat dengan kawan bicara.
(19) Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang
utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang utusan
Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang
suci”.
Data pada ayat 19 terdapat kata ini yang merupakan wujud dari
deiksis pronomina demonsratif yakni mengarah kepada orang yang
berbicara yakni Malaikat Jibril yang berada pada posisi dekat dengan
orang yang diajak berbicara.
Page 12
9
(21) Jibril berkata: "Demikianlah." Tuhanmu berfirman: "Hal itu
adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya
suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami;
dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan."
Data pada ayat 21 terdapat kata itu yang merupakan wujud dari
deiksis pronomina demonsratif yakni mengacu pada sesuatu hal yang
sangat mudah bagi Allah yakni memberi Maryam seorang anak laki-
laki padahal Maryam belum pernah berhubungan atau disentuh oleh
seorang lelakipun.
(22) Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri
dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
Data pada ayat 22 terdapat kata itu yang merupakan wujud dari
deiksis pronomina demonsratif yakni mengarah pada apa yang
dibicarakan yakni Maryam dan kandungannya yang akan mnyisihkan
diri ke tempat yang jauh.
(23) Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia
(bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata:
"Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku
menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan."
Data pada ayat 23 terdapat kata ini yang merupakan wujud dari
deiksis pronomina demonsratif yakni mengarah pada sesuatu yang
berada pada posisi dekat yaitu ketika Maryam akan melahirkan.
3. Kandungan Makna Teks Terjemahan Surah Maryam
a. Surah Maryam ayat 1-6 tentang sebab Nabi Zakaria berdoa
memohon keturunan
(1) Kãf Hã Yã „Ain Sãd.
(2) Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat
Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,
(3) yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang
lembut.
Page 13
10
(4) Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah
lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum
pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.
(5) Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku
sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang
mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang
putera,
(6) yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga
Ya'qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang
diridhai."
Makna Surah Maryam ayat 1- 6 adalah tentang kisah Nabi
Zakaria a.s. yang berdoa memohon keturunan kepada Allah dengan
suara yang sangat lembut karena Ia sadar bahwa dirinya telah tua
dan istrinyapun seorang yang mandul. Nabi Zakaria kawatir
terhadap orang-orang yang akan mengendalikan dan melanjutkan
urusannya sepeninggalnya, sebab beliau tidak mempercayai
seorangpun untuk dapat melaksanakan urusannya dengan baik.
Oleh sebab itu, Nabi Zakaria memohon untuk dianugerahi seorang
putera.
b. Surah Maryam ayat 16-22 tentang kehamilan Maryam tanpa
sentuhan laki-laki
(16) Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu
ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat
di sebelah timur,
(17) maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia
menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna.
(18) Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari
padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu
seorang yang bertakwa."
(19) Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang
utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki
yang suci.
Page 14
11
(20) Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak
laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun
menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"
(21) Jibril berkata: "Demikianlah." Tuhanmu berfirman: "Hal itu
adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya
suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan
hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan."
(22) Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri
dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
Makna Surah Maryam ayat 16-22 adalah cerita Maryam di
dalam Alquran ketika Ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu
tempat di sebelah timur. Ia melindungi dirinya dengan tabir/selimut
kemudian Allah mengutus Jibril untuk memberinya seorang anak
laki-laki. Maryam seolah tak percaya dengan perkataan Jibril karena
Maryam bukanlah seorang pezina dan tak seorangpun lelaki pernah
menyentuhnya.Jibril pun berkata bahwa hal tersebut sangatlah
mudah bagi Allah dan agar hal tersebut dapat menjadi suatu tanda
bagi manusia dan menjadi rahmat dari Allah. Kemudian, Maryam
mengandung dan ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke
suatu tempat yang jauh.
c. Surah Maryam ayat 41-45 tentang kisah Nabi Ibrahim dengan
Bapaknya
(41) Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al
Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang
sangat membenarkanlagi seorang Nabi.
(42) Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai
bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak
mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu
sedikitpun?
(43) Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku
sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu,
maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan
kepadamu jalan yang lurus.
Page 15
12
(44) Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang
Maha Pemurah.
(45) Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu
akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka
kamu menjadi kawan bagi syaitan."
Makna Surah Maryam ayat 41-45 adalah tentang perintah
Allah kepada Nabi Muhammad agar menceritakan kisah Nabi
Ibrahim yang ada di dalam Alquran bahwa Ibrahim adalah seorang
Nabi yang amat cepat membenarkan semua hal gaib yang datang
dari Allah. Mengingat ketika Nabi Ibrahim berkata kepada Bapaknya
mengapa Ia menyembah berhala / sesuatu yang tidak mendengar,
tidak melihat dan tidak dapat menolongnya. Padahal telah datang
kepada Ibrahim ilmu pengetahuan agar bapaknya mengikutinya
menuju jalan yang lurus.Nabi Ibrahim melarang bapaknya
menyembah setan karena setan itu durhaka kepada Allah, beliau
kawatir jika Bapaknya ditimpa azab dari Allah karena menjadi
kawan setan.
d. Surah Maryam ayat 88-93 tentang kepalsuan ajaran bahwa Allah
mempunyai anak
(88) Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah
mengambil (mempunyai) anak."
(89) Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara
yang sangat mungkar,
(90) hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi
belah, dan gunung-gunung runtuh,
(91)karena mereka menda'wakan Allah Yang Maha Pemurah
mempunyai anak.
(92) Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah
mengambil (mempunyai) anak.
Page 16
13
(93) Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan
datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang
hamba.
Makna Surah Maryam ayat 88-93 adalah tentang kepalsuan
ajaran bahwa Allah mempunyai anak. Mereka orang-orang kafir
meyakini bahwa Allah mempunyai anak, hal itu adalah suatu perkara
yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah, bumi terbelah,
dan gunung-gunung runtuh karena mereka meyakini Allah
mempunyai anak padahal tidak layak Allah mempunyai anak. Setiap
makhluk di langit dan di bumi akan datang kepada Allah sebagai
seorang hamba.
E. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai
analisis deiksis pronomina persona dan deiksis pronomina demonstratif
pada teks terjemahan quran surah Maryam terdapat beberapa kesimpulan.
1. Wujud dan fungsi deiksis pronomina persona pertama tunggal maupun
jamak dengan wujud –ku, aku, kami, dan kita dengan fungsi mengarah
pada orang yang berbicara. Deiksis pronomina persona kedua tunggal
maupun jamak dengan wujud Zakaria, Yahya, Maryam, Saudara
perempuan Harun, Muhammad, Ibrahim, –mu dan kamu dengan fungsi
mengarah pada orang yang diajak berbicara. Deiksis pronomina persona
ketika tunggal maupun jamak dengan wujud Zakaria, Keluarga Ya’qub,
Yahya, Maryam, Isa, Ibrahim, Harun, Ismail, Idris, Keturunan Adam, –
nya, ia, dia, dan mereka dengan fungsi mengarah pada orang yang
dibicarakan.
2. Deiksis pronomina demonstratif dengan wujud ini yang fungsinya
menunjukkan sesuatu yang lokasinya dekat dengan pembicara dan wujud
itu yang fungsinya menunjukkan sesuatu yang lokasinya jauh dari
pembicara dan dekat dengan kawan bicara.
Page 17
14
3. Kandungan makna terjemahan surah Maryam diantaranya tentang sebab
Nabi Zakaria a.s. yang berdoa memohon keturunan kepada Allah,
terkabulnya doa Nabi Zakaria sebagai bukti kekuasaan Allah,
pengangkatan Nabi Yahya sebagai Nabi dan sifat-sifat keutamaannya.
Kisah kehamilan Maryam tanpa sentuhan laki-laki, kelahiran Nabi Isa,
tuduhan terhadap Maryam dan pembelaan Nabi Isa kepada Ibunya,
pertentangan pendapat tentang Nabi Isa. Kisah Nabi Ibrahim dengan
Bapaknya. Azab bagi orang-orang yang menentang Nabi dan pahala bagi
orang-orang yang menaatinya. Kepalsuan ajaran bahwa Allah
mempunyai anak.
F. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Al-Jumanatul. 2005. Alquran dan Terjemahan. Bandung : CV Penerbit
J-ART.
Chaniago, Sam Mukhtar dkk. 1999. Materi Pokok Pragmatik. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantik 2 Pemahaman Ilmu Makna.
Bandung : PT Refika Aditama.
Palupi, Upik Dyah. 2006. “Analisis Deiksis Persona dan Temporal pada
Rubrik Jati Diri Harian Jawa Pos Edisi Februari-Maret 2010.
Skripsi. Surakarta : UMS.
Rahmawati, Lila Dewi. 2010. “Pemakaian Deiksis Persona, Lokasional, dan
Temporal dalam Novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman
El Shirezi”. Skripsi. Surakarta : UMS.
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.