ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA MAILO BOUTIQUE YOGYAKARTA Naskah Publikasi diajukan oleh Elisabeth Hildegardis 08.12.2956 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA MAILO BOUTIQUE YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Elisabeth Hildegardis
08.12.2956
kepadaSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOMYOGYAKARTA
2012
ANALYSIS AND DESIGN OF INFORMATION SALES ON MAILO BOUTIQUE YOGYAKARTA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA MAILO BOUTIQUE YOGYAKARTA
Elisabeth HildegardisJurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Development of science and technology specially in the field of information technology very quick. Existence computer in this time represent one of the contributing factors are very important for a facility toproduce accurate and timely, especially in terms of data processing.
Mailo Boutique is a boutique that has a quite a lot of a customers are located in Perumahan B40 Seturan-Yogyakarta. Systems used in data processing at Mailo Boutique is still using manual systems. Yhis situation led ineffective use of time, thought, and power of the employer to process the data.
Based on the above issue, the writer will design an informationsystem intended for the sale of the Mailo Boutique. The design of this application is itended to simplify data processing and providetemeli, relevant and accurate.Keywords : Information Systems, Sales of Good
1. Pendahuluan
Sebuah informasi merupakan salah satu sumber pengetahuan yang
diperlukan didalam mengelola suatu bisnis.Keberhasilan suatu sistem informasi
manajemen sangat dipengaruhi oleh system pengolahan data yang lengkap, akurat,
dan mudah dalam menampilkan kembali data-data yang termuat disebuah sistem
pengolahan data. Tak terkecuali dengan sistem yang masih digunakan pada Mailo
Boutique Yogyakarta yang masih berbentuk manual, sehingga suatu informasi yang
diperoleh tidak begitu akurat dan efisien. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem
komputerisasi agar senantiasa dapat mengatasi permasalahan dan menghasilkan
suatu informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Dari laporan penelitian yang akan
dilakukan oleh penulis maka penulis mengambil judul “ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA MAILO
BOUTIQUE YOGYAKARTA”.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep dasar system
Menurut Jogiyanto. HM ,terdapat dua kelompok pendekatan di dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan
pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” Sedangkan pendekatan yang
menekankan pada elemen dan komponen mendefinisikan sistem sebagai
berikut:
“Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.”
2.2 Konsep dasar informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data
adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga
hal, yaitu harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan
(relevance).
2.3 Konsep dasar system informasi
Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi
adalah sebagai berikut:
Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.4 Konsep dasar system informasi manajemen
Menurut Gordon B.Davis :
SIM (Sistem Informasi Manajemen) adalah sistem manusia atau mesin yang
menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Secara umum Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai kumpulan
dari interaksi sistem-sistem informasi yang menghasilkan informasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen dalam suatu organisasi.
2.5 Konsep Penjualan
Menurut Pederden et :
“Penjualan adalah sebagai suatu proses perorangan pembeli untuk membeli
barang/jasa untuk menerapkan perdagangan yang penting bagi penjualan.”
2.6 Sistem Informasi Penjualan
Sistem informasi penjualan merupakan sebuah atau suatu sistem
perhitungan atau pengecekan data transaksi penjualan yang digunakan oleh
suatu toko agar dapat bekerja lebih praktis. Tujuan akhirnya adalah untuk
mengetahui atau untuk mendapatkan data yang akurat dan tepat dari proses-
proses transaksi yang sudah terjadi atau berlangsung.
2.7 Konsep Teori Analisis
2.7.1 Analisis PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap
kinerja (performance), informasi (information), ekonomi (economy),
keamanan (control), efisiensi (efficiency), dan pelayanan (service).
2.7.2 Teori Biaya dan Manfaat
Untuk melaksanakan analisis ini digunakan biaya keuntungan
(cost/benefit analysist) atau analisis biaya/efektifitas
(cost/effectiviteness analysist). Tidak semua pembangunan sistem
dapat dinilai dengan uang, maka untuk mengukurnya dapat
diperkirakan melalui efektivitasnya.
2.7.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Kebutuhan fungsional yaitu Jenis kebutuhan yang berisi proses-
proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem, juga berisi
informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan sistem.
Kebutuhan NonFungsional yaitu berisi property perilaku meliputi
operational,kinerja, keeamanan, politik dan budaya.
2.7.4 Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan merupakan mekanisme untuk menjustifikasi
apakah kebutuhan sistem yang dibuat layak untuk dilanjutkan
menjadi sistem atau tidak. Meliputi : kelayakan teknis, kelayakan
operasional, kelayakan ekonomi, dan kelayakan hukum.
2.8 Konsep Pemodelan
Flowchart atau diagram alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau
skema yang menunjukkan atau mengggambarkan rangkaian
kegiatan program dari awal sampai akhir. Inti dari pembuatan
flowchart ini adalah penggambaran dari urutan langkah-langkah
pekerjaan dari suatu algoritma.
Data Flow Diagram (DFD) adalah cara mempresentasikan proses
model, yaitu bagaimana mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang
dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas
itu.
2.9 Sistem perangkat lunak yang digunakan
2.9.1 Sistem Operasi
Dalam hal ini sistem operasi yang digunakan adalah sistem operasi
Windows. Dalam perancangan, software yang akan digunakan adalah
Visual Basic 6.0. Pada dasarnya Visual Basic 6.0 berorientasi pada program
Windows. Dalam menjalankan software yang akan dirancang, setidaknya
diperlukan sistem operasi Windows 95 keatas. Hal ini dikarenakan bentuk-
bentuk dari program yang dibuat, secara tidak langsung mengakses dari
bentuk dan tampilan program-program yang ada pada sistem operasi
windows tersebut.
2.9.2 Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 merupakan sebuah bahasa pemrograman, juga
sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program
aplikasi yang berbasis windows.
Manfaat dari Visual Basic diantaranya:
a. Untuk membuat program aplikasi berbais windows
b. Untuk membuat objek-objek pembantu program, misalnya control
activex, file help, aplikasi internet dan sebagainya.
c. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir
berakhiran .Exe yang bersifat executabed atau dapat langsung
dijalankan.
2.9.3 Microsoft Access
Microsoft Access adalah salah satu program pengolahan database
yang cukup canggih, yang digunakan untuk mengolah beberapa jenis data
dengan cara kerja pengoperasiannya yang cukup mudah. Pada Microsoft
Access sebuah database disimpan dalam sebuah berkas dengan ekstensi
.mdb. didalam berkas inilah, semua objek yang terkait dengan database,
termasuk semua tabel disimpan dalam Microsoft Access, istilah kolom yang
biasa dipakai pada basis data relasional disebut field dan basis data disebut
record.
3. Analisis
3.1 Analisis Sistem
Analisis system menurut Jogiyanto adalah Penguraian dari sistem
informasi utuh ke dalam bagian–bagian komponenenya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi pada Mailo Boutique Yogyakarta antara lain :
1. Permasalahan Yang Timbul
Dari penyelenggaraan pengolahan data dalam sistem
penjualan terjadi beberapa masalah yang telah terjadi maupun berpotensi
timbul masalah-masalah yang dicakup dalam laporan ini adalah beberapa
masalah berdasrkan keadaan sebenarnya.
Adapun masalah-masalah tersebut sebagai berikut
a. Dalam pencatatan data penjualan barang masih dilakukan secara
manual, sehingga menyebabkan lambatnya pelayanan stok barang yang
tidak akurat.
b. Lambatnya pencarian data barang yang masih tersedia.
c. Kesulitan dalam penulisan dan penyajian laporan karena masih bersifat
manual.
2. Identifikasi Penyebab Masalah
Beberapa masalah tesebut timbul karena beberapa faktor
diantaranya sebagai berikut :
a. Pencatatan-pencatatan dalam stok barang masih manual.
b. Belum adanya aplikasi untuk pengolahan data sistem penjualan dan stok
barang.
3.3 Analisis PIECES
Analisis Kinerja (Performance)
Dari segi jumlah produksi (throughput), pada sistem lama dalam hal
pengolahan data membutuhkan waktu yang lama sekitar 10 menit.
Dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pengolahan data, maka
itu akan memperlambat dalam proses pembuatan laporan.
Dari segi waktu tanggap (response time), banyak waktu yang terbuang
saat menyajikan informasiyang diminta karena banyaknya data yang
harus dicari dalam bentuk catatan-catatan buku dan arsip-arsip yang
menumpuk.
Analisis Informasi (Information)
Dari segi akurat :
Penyajian informasi tidak akurat, misalnya kesalahan ketika
melakukan perhitungan yang berasal dari arsip-arsip yang ada.
Kesalahan dalam menginput data penjualan misal salah menuliskan
data barang dan jumlah yang terjual.
Dari segi tepat waktu :
Informasi yang diperoleh kurang tepat waktu karena sering terjadi
keterlambatan dalam proses pembuatan laporan dan juga kurang
maksimal karena untuk mencari data masih bersifat manual dengan
membuka arsip-arsip yang ada.
Dari segi relevan
Informasi yang dihasilkan tidak sesuai yang diinginkan. Contoh
informasi data yang disajikan tidak tersusun dengan jelas karena
pencarian data masih secara manual.
Analisis Ekonomi (economy)
Persoalan ekonomi berkaitan dengan masalah biaya dan keuntungan.
Secara ekonomis, sistem yang ada saat ini membutuhkan biaya
operasional yang tidak sedikit. Ini disebabkan karena dalam pemrosesan
data juga dalam pembuatan laporan menggunakan kertas, tinta dan alat
tulis lainnya serta buku – buku untuk penyimpanan dokumen sangat
boros, karena sering terjadi kesalahan sehingga tidak dapat digunakan
lagi.
Analisis Pengendalian (control)
Dari hasil pengamatan di lapangan bahwa sistem “Mailo Boutique
Yogyakarta” yang sedang berjalan sangat tidak aman, karena tidak
adanya pembatasan hak akses terhadap informasi yang ada. Laporan –
laporan dan dokumen – dokumen yang ada masih diletakkan secara
terbuka dam sembarangan sehingga orang lain dengan mudah
mengakses informasi yang ada.
Analisis Efisien (efficiency)
Analisis efisiensi berhubungan dengan sumber daya yang ada guna
meminimalkan pemborosan. Pemakaian waktu dan sumber daya yang
tidak tepat dapat menyebabkan pemborosan. Pada sistem lama,
dibutuhkan waktu yang lama untuk mengolah data-data dan membuat
laporan.
Analisis Pelayanan (services)
Untuk menilai kualitas dari sebuah sistem adalah salah satunya bisa kita
lihat dari segi pelayanannya. Dalam sistem lama pelayanan terhadap
pengunjung masih sangat buruk karena dalam satu pelayanan
membutuhkan waktu yang lama, sehingga membuat pelanggan tidak
puas.
3.4 Analisis Kebutuhan Sistem
3.4.1 Kebutuhan Fungsional
Sistem dapat melakukan pengholahan data barang, data pelanggan,
data pemasok, data pembelian, data penjualan, data retur pembelian
dan pengolahan laporan-laporan
3.4.2 Kebutuhan Non Fungsional
1. Operasional
a. Software
Sistem operasional Windows Xp
Microsoft Access 2007
Microsoft Visual Basic 6.0
b. Hardware
Perangkat keras yang dibutuhkan adalah komputer, printer dan
perangkat pendukung lainnya.
c. Brainware
Dalam pembuatan sistem ini dibutuhkan orang-orang yang
mengerti cara kerja sistem, pengoperasian sistem dan
pemeliharaan sistem.
2. Keamanan
Aplikasi ini dilengkapi dengan password sehingga hanya user yang
berhak saja yang dapat mengakses aplikasi ini.
3. Informasi
a. Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang
dimasukkan salah
b. Digunakan untuk menginformasikan jika ada data yang belum
diisi
3.5 Analisis Kelayakan system
Kelayakan Teknologi
Teknologi adalah penunjang dalam proses pengolahan data penjualan
dan pembelian barang pada Mailo Boutique Yogyakarta, berdasarkan
penelitian yang penulis lakukan maka teknologi komputerisasi sangat
tepat untuk diterapkan sebagai sarana penunjang dalam pengolahan
data penjualan dan hal ini akan menutupi kekurangan dari sistem manual
yang berjalan selama ini.
Kelayakan Hukum
Kelayakan hukum pada perencanaan sistem ini merupakan kelayakan
peraturan penggunaan perangkat lunak pendukung sistem. Tuntutan
disini adalah penggunaan perangkat lunak original. Perangkat lunak
yang digunakan resmi dengan perijinan yang ada sehingga tidak
menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku dan tidak akan
menimbulkan masalah hukum baik pada waktu sekarang maupun yang
akan datang. Selain itu sistem yang dikembangkan ini baik dalam proses
maupun implementasinya tidak bermasalah secara hukum. Dengan
demikian apabila ditinjau dari segi kelayakan hukum maka penerapan
dan pengembangan sistem ini layak untuk digunakan.
Kelayakan Operasional
Sistem ini tidak memerlukan petugas dengan keahlian khusus untuk
mengoperasikannya. Sistem dirancang agar mudah digunakan, selain itu
juga dilakukan pelatihan terlebih dahulu sebelum sistem dioperasikan
sehingga akan memudahkan petugas untuk menjalankannya. Sistem
baru ini dapat dikatakan layak untuk dioperasikan.
Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi pada penerapan dan pengembangan suatu sistem
menyangkut tentang pengadaan yaitu besarnya biaya yang harus
dikeluarkan dengan harapan manfaat yang lebih, yang akan diperoleh
dari pengembangan sistem tersebut. Oleh karena itu instansi harus
mempertimbangkan dengan matang dalam mengambil keputusan.
Apabila dilihat dari nilai manfaat yang lebih besar dari nilai biaya yang
dikeluarkan, serta tingkat efisisensi dan efektifitas yang tinggi. Hal ini
menunjukan sistem yang akan dikembangkan cukup menguntungkan.
3.6 Analisis Biaya dan Manfaat
Rincian Biaya dan Manfaat Tahun ke-0 Tahun ke-1 Tahun ke-2
I. Rincian Biaya-Biaya
1. Biaya Pengadaan
Hardware 0 0 0
2. Biaya Persiapan Operasi
Software Rp. 2.695.000
3. Biaya Proyek
Biaya Konversi Sistem Rp. 25.000
Biaya Pelatihan Personil Rp. 240.000
Total Biaya Persiapan Operasi Rp 265.000
4. Biaya Operasi dan Perawatan Sistem
Biaya Overhead (listrik) Rp.1447.920 Rp 1.592.712
Biaya Perawatan Rp 160.000 Rp. 176.000
Total Biaya Operasi dan Perawatan Sistem Rp 1.607.920 Rp 1.768.712
Total Biaya (TB) Rp.2.960.000 Rp 1.607.920 Rp 1.768.712
II. Rincian Manfaat
1. Keuntungan Berwujud
Pengurangan Biaya Operasi Rp.1.308.000 Rp.1.438.800
2. Keuntungan Tak Berwujud Rp 4.440.000 Rp.4.884.000
Total Manfaat (TM) Rp 5.748.000 Rp 6.322.800
Selisih total Manfaat dan Total Biaya (TM-TB) Rp 2.960.000 Rp 4.140.080 Rp 4.554.088
Berdasarkan perhitungan ketiga metode diatas, maka proyek dikatakan layak.
Berikut tabel analisis biaya dan manfaatnya:
No. Metode Nilai Syarat Kesimpulan1 Payback Periode (PP) 1 thn, 3,1 bln 2 thn Layak2 Return of Investment (ROI) 90,49 % >0 Layak3 Net Present Value (NPV) Rp 4.998.857,9 >0 Layak
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Implementasi
Tahap implementasi sistem (System Implementation) adalah tahap
meletakkan sistem supaya siap dioperasikan
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah
direncanakan dalam kegiatan implementasi antara lain sebagai berikut:
1. Pemrograman
2. Pengetesan program
3. Instalasi Hardware dan Software
4. Pengujian sistem
5. Pemilihan dan pelatihan personil
6. Konversi sistem
7. Pemeliharaan
4.1.1 Pemrograman
Pemrograman merupakan tahap implementasi di mana dilakukannya
pengkodean berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang
telah dibuat sehingga berbentuk system baru yang sedemikian rupa
seperti yang telah direncanakan. Pengkodean ini dilakukan dengan
menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0
sedangkan database yang digunakan adalah Microsoft access 2007.
Pembuatan Database
Langkah untuk membuat sebuah database yaitu dengan cara,
pada halaman awal Access 2007, pilihlah kelompok Featuring pada
panel sebelah kiri. Lanjutkan dengan memilih New Blank Database
pada daftar template. Kemudian simpan dan beri nama database.
Pembuatan Tabel-Tabel
Membuat table yaitu pilih create klik table kemudian klik kanan
pilih design view lalu isi nama table. Kemudian klik Ok.Selanjutnya
membuat rancangan table yaitu dengan menentukan kolom,data
type,ukuran data, dan pemberian primary key pada kolom/field yang
bertindak sebagai kunci utama/kunci primer.
4.1.2 Pengetesan Program
1. Kesalahan kode pemrograman (syntax error)
Kesalahan ini terjadi jika kode program yang ditulis tidak sesuai
dengan prosedur penulisanya. Kesalahan ini relatif mudah
ditemukan dan diperbaiki, karena compiler akan memberitahu
letak dan sebab kesalahan sewaktu program dikompile.
2. Kesalahan Proses (run time error)
Kesalahan ini terjadi saat program executable dijalankan.
Kesalahan ini menyebabkan program berhenti sebelum
waktunya selesai karena compiler menemukan kondisi yang
belum terpenuhi dan tidak layak untuk dikerjakan.
3. Kesalahan Logika (logical error)
Kesalahan ini terjadi pada logika program yang dibuat.
Kesalahan ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan
mengenai kesalahan dan tetap akan didapatkan hasilnya hasil
proses program, tetapi hasilnya salah yang salah dapat
menyesatkan bagi yang menggunakannya.
4.1.3 Pengujian Sistem
Metode white box testing
Pengujian white box atau glass box adalah metode desain case
test yang menggunakan struktur control desain procedural untuk
memperoleh test case. Test ini dimaksudkan untuk meramalkan
cara kerja perangkat lunak secara rinci,karenanya logical path
(jalur logika) perangkat lunak akan ditest dengan meyediakan
test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi atau
pengulangan secara spesifik
Meode blck box testing
Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black box
sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk semua
program. Pengujian black box bukan merupakan alternative dari
bentuk teknik white box, tetapi merupakan pendekatan
komplementer yang kemungkinan besar mampu
mengungkapkan jelas kesalahan dari metode white box.
4.1.4 Pemilihan dan Pelatihan Personil
Pendekatan yang akan dipakai dalam pelatihan kepada personil-personil
yang akan menggunakan system baru pada Butik Mailo adalah pelatihan
procedural dan latihan langsung di pekerjaan.
Pelatihan procedural dilakukan dengan memberikan petunjuk, cara kerja
tertulis dengan menjelaskan kegiatan masing-masing personil tersebut.
Personil-personil ini dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan baik secara
berkelompok atau secara perorangan tentang tugas-tugasnya di prosedur
tertulis. Sedangkan Latihan langsung di pekerjaan (on the job training)
dilakukan dengan meletakkan personil langsung pada posisi pekerjaannya.
Personil-personil yang dilatih diberi penjelasan-penjelasan dan instruksi-
instruksi tentang apa yang harus dikerjakannya dan bagaimana harus
megerjakannya yang langsung dipraktekkan pada situasi kerja yang
sebenarnya.
4.1.5 Konversi Sistem
Konversi system merupakan proses untuk meletakan sistem baru
supaya siap digunakan untuk menggantikan proses sistem yang lama.
Pelaksanaan konversi system pada “Mailo Boutique” Yogyakarta ini
dilakukan dengan secara konversi parallel, artinya konversi dilakukan
dengan mengoperasikan system yang baru seiring dengan masa
pengenalan antara karyawan (personil) yang sudah terbiasa
menggunakan system manual dengan waktu yang telah ditetapkan.
Dimana system baru dan system lama dijalankan secara besamaan lalu
dibandingkan kelebihan system baru dengan system lama. Walaupun
terdapat kelemahan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan dua buah system secara bersamaan, tetapi mempunyai
keuntungan yaitu proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap
kegagalan system yang baru.
4.1.6 Pemeliharaan
a) Kegiatan pemeliharaan perangkat keras
Melakukan perawatan minimal 1 bulan sekali terhadap perangkat
keras,misalnya dibersihkan dari debu.
Pengecekan kipas pada power supply maupun kipas pendingin
processr agar dapat bekerja dengan baik.
b) Kegiatan pemeliharaan perangkat lunak
Pembuatan back-up data/penyimpanan data cadangan dalam
media lain seperti: HardDisk, CD atau Flash disk
Mencatat berbagai permasalahan-permasalahan yang muncul,
jika sesewaktu terjadi permasalahan-permasalahn yang sama
maka bisa disesuaikan.
Menginstal anti virus
4.2 Tindak Lanjut Implementasi
Tindak lanjut implementasi bertujuan untuk melakukan pengetesan terhadap
penerimaan system. Pada pengetesan ini menggunakan data yang sesunguhnya
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tahapan ini bertujuan untuk memastikan
apakah system baru ini nantinya akan dapat diterima dan diterapkan untuk
menggantikan system lama atau masih perlu diperbaiki. Jika system baru dapat
diterima oleh semua pihak, berarti tugas analisis system telah selesai.
4.3 Manual Program
Perancangan manual program dapat dilakukan apabila seluruh penyusunan
rancangan database dan perancangan aplikasi input serta output sudah selesai.
Pembuatan manual program dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana cara
menjalankan atau mengoperasikan system yang diusulkan sekaligus sebagai penuntun
bagi pemakai yang akan menggunakannya. Form yang ada terdiri dari :
a. Form –form terdiri dari :login,menu utama, data barang, data pelanggan, data
pemasok, data transaksi penjualan, data transaksi pembelian, data retur
pembelian, user setting, dan ubah password.
b. Laporan-laporan yang terdiri dari : barang all, barang masuk, barang keluar,
barang retur, pelanggan, pemasok, penjualan perperiode, penjualan pernota,
pembelian perperiode, pembelian pernota, returpembelian per periode dan
retur pembelian pernota.
5. Kesimpulan
Proses pengolahan data yang berjalan selama ini masih menggunakan cara
manual, belum adanya program khusus untuk mengolah data mengakibatkan
pelayanan informasi mengenai data butik masih kurang memuaskan.
Misalnya saja kerumitan dalam pencarian data, kesalahan-kesalahan pencatatan
data yang membutuhkan waktu perbaikan cukup lama, semua itu sangat perlu
dibenahi. Oleh karena itu sistem manual saat ini perlu dikembangkan menjadi sistem
yang terkomputerisasi.
Adapun kelebihan sistem terkomputerisasi dibandingkan sistem yang ada saat ini
(manual) adalah:
a. Dapat mempercepat proses pencatatan data dan pengolahan data
b. Mampu menyajikan informasi yang lebih berkualitas sehingga
memudahkan dalam pengambilan keputusan.
c. Efisiensi waktu, tenaga, pikiran dan biaya dalam proses
pencatatan,pencarian dan pembuatan laporan, sehingga laporan yang
dihasilkan lebih tepat waktu, akurat dan relevan bagi penerima informasi
terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Gordon B.Davis. 1995. Sistem Informasi Manajemen Seri Manajemen. Jakarta :PT Pustaka Binaman Pressindo
Linda Marlina. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi
Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Jogiyanto HM. 1989. Analisis & Desain Sistem Informasi:pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta : Andi
Pemrograman Visual Basic 6.0. Kerjasama antara Penerbit Andi Yogyakarta danWAHANA KOMPUTER Semarang. 2001
Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Prehallindo
Wajiyanto. 2000. System Basis Data Analisis dan Pemodelan. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu