Top Banner
ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING PADA PEGAWAI ADMINISTRASI PELAYANAN JAMINAN SOSIAL BPJS (STUDI PADA RUMAH SAKIT PARU DR ARIO WIRAWAN KOTA SALATIGA) Oleh: DIMAS FAJAR NUGROHO NIM : 212012069 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016
38

ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

Jul 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING PADA PEGAWAI

ADMINISTRASI PELAYANAN JAMINAN SOSIAL BPJS

(STUDI PADA RUMAH SAKIT PARU DR ARIO WIRAWAN KOTA SALATIGA)

Oleh:

DIMAS FAJAR NUGROHO

NIM : 212012069

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

2

Page 3: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

3

Page 4: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

4

Page 5: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

5

Page 6: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

6

Page 7: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

7

Abstract

Social Security BPJS have a role in supporting public health. The development BPJS

making the need for health insurance claims in hospitals is increasing. The development

BPJS making the need for health insurance claims in hospitals is increasing. Rumah Sakit

Paru DR Ario Wirawan is one hospital that included organizing health care services with

health insurance from BPJS. Service health claim is served by Staf Unit Asuransi Subag

Mobilisasi Dana from the Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan.

This study discusses the determination of the workload of employees and descriptions

of administration in serving the organization of health care for patients BPJS. The method of

measurement used is work sampling and Counting the number of administrative personnel

needs conducted by the Workload Indicator of Staffing Need (WISN). The results of this study

revealed that the determination by the staff of employees at Staf Unit Asuransi Subag

Mobilisasi Dana based of SOP made by the Chief of Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi

Dana to the directors by considering the workload that are owned and regulatory provisions

of the hospital. The observations and interviews were analyzed to get the workload of the

staff Subag Mobilization Unit Insurance Fund can be said high.

The observations and interviews were analyzed to get the workload of the staff Subag

Mobilization Unit Insurance Fund can be said high. This allows the addition of human

resources in this unit by the Chief of the Staff Mobilization Unit Subag Insurance Fund as

much as two people.

Keywords: Health Insurance BPJS, Workload and Work Sampling

Page 8: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

8

Saripati

Jaminan Sosial BPJS memiliki peran dalam menunjang kesehatan masyarakat.

Berkembangnya BPJS membuat kebutuhan klaim jaminan kesehatan di rumah sakit semakin

meningkat. Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang

termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan kesehatan dari BPJS.

Pelayanan klaim kesehatan ini dilayani oleh Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana yang

disediakan dari pihak Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan.

Penelitian ini membahas mengenai penetapan beban kerja pegawai dan deskripsi

administrasi dalam melayani penyelenggaraan kesehatan bagi pasien BPJS. Adapun metode

pengukuran yang digunakan adalah work sampling dan Penghitungan jumlah kebutuhan

pegawai administrasi yang dilakukan dengan Workload Indicator of Staffing Need (WISN).

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa penetapan pegawai pada oleh Staf Unit

Asuransi Subag Mobilisasi Dana berdasarkam SOP yang dibuat oleh oleh Kepala Staf Unit

Asuransi Subag Mobilisasi Dana kepada direksi dengan mempertimbangkan beban kerja

yang dimiliki dan ketentuan dari regulasi rumah sakit.

Adapun hasil observasi dan wawancara yang dianailisis mendapatkan beban kerja dari

oleh Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana dapat dikatakan tinggi. Hal ini

memungkinkan adanya penambahan SDM pada unit ini oleh Kepala oleh Staf Unit Asuransi

Subag Mobilisasi Dana sebanyak dua orang.

Kata Kunci : Jaminan Kesehatan BPJS, Beban Kerja dan Work Sampling

Page 9: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

9

PENDAHULUAN

Latar Belakang Pendahuluan

Setiap departemen atau unit organisasi pada Rumah Sakit Paru Kota Salatiga

memiliki peranan masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi. Kenyamanan dan

kelancaran pasien dalam hal pelayanan administrasi sangat penting, hal ini dapat mendukung

pasien agar dapat berkonsentrasi penuh terhadap kesembuhannya. Pelayanan administrasi

pada Rumah Sakit DR Ario Wirawan dilayani dengan membedakannya pada administrasi

umum dan administrasi BPJS. Pelayanan ini dipisahkan bagi masyarakat pengguna jasa

rumah sakit secara pribadi dan bagi masyarakat yang merupakan peserta jaminan kesehatan

BPJS. BPJS sendiri menyediakan jasa jaminan kesehatan berdasarkan tingkatannya, sesuai

dengan kemampuan masyarakat yang menjadi peserta dari produk jasa jaminan kesehatan

BPJS.

Menurut Rayadi (2012) saat ini pemerintah ditingkat pusat maupun daerah telah

menerbitkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

(UU SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (UU BPJS). BPJS sebagai salah satu perusahaan milik negara yang bergerak di

bidang penyelenggaraan asuransi secara nasional, yang dalam pelaksanaannya mengacu pada UU

No. 40 Tahun 2004 dan UU Nomor 24 tahun 2011. Sesuai UU Nomor 40 tahun 2004 tentang

Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba. Sedangkan berdasarkan

UU No 24 tahunm 2011, BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di

Idonesia diantaranya lembaga Asuransi Jaminan Kesehatan PT. Askes Indonesia menjadi BPJS

Kesehatan dan lembaga jaminan sosial ketenakerjaan PT. Jamsostek menjadi BPJS

Ketenagakerjaan. Menurut Depkes (2012), bahwa transformasi PT. Askes dan PT. Jamsostek

menjadi BPJS dilakukan secara bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS

Kesehatan, selanjutnya tahun 2015 giliran PT.Jamsostek menjadi BPJS Kenenagakerjaan (Janis,

2014).

Dalam perkembangannya, peserta BPJS dari tiap tahunnya mengalami peningkatan.

Jumlah perserta BPJS dilihat dari tahun 2014 sebanyak 126.487.166 jiwa. Hingga kini jumlah

peserta BPJS terus mengalami peningkatan sampai 165.749.580 jiwa pada bulan April di tahun

2016. Data ini diambil dari situs bpjs-kesehatan.go.id dimana setiap harinya data ini selalu di-

update. Jumlah peserta yang semakin meningkat tiap tahunnya membuat jumlah fasilitas

kesehatan semakin ditingkatkan untuk melayani klaim kesehatan agar memiliki kualitas dalam

mendukung penyembuhan dan perawatan penyakit pasien. Pihak Rumah Sakit saat ini juga harus

Page 10: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

10

meningkatkan pelayanan administrasi, terutama dalam melayani peserta BPJS sebagai jaminan

kesehatan yan paling banyak digunakan dibanding asuransi lain.

Rumah Sakit Paru merupakan salah satu penyedia layanan kesehatan di Kota Salatiga

yang menyelenggarakan hubungan kerja sama dibidang jasa jaminan sosial. Dalam

perkembangannya jaminan sosial yang ditujukan kepada masyarakat melalui BPJS semakin

banyak penggunanya. Pelayanan BPJS bagi penggunanya dipisahkan dengan pasien rawat

umum, dimana dibagi kedalam unit sendiri yang masih dilayani oleh bagian administrasi

rumah sakit dan untuk klaim ditentukan pegawai BPJS yang berada bertugas di Rumah Sakit

Paru. Semakin banyaknya pengguna BPJS membuat kebutuhan pelayanan tenaga kerja

admnistrasi harus diperhatikan. Hal ini dapat diukur dengan beban kerja terhadap pegawai

administrasi rumah sakit yang melayani BPJS.

Tenaga kerja dibidang administrasi yang mengelola administrasi dari

penyelenggaraan kesehatan terhadap pasien pengguna BPJS tentunya memiliki beban

kerjanya tersendiri. Adapun SDM administrasi dirumah sakit bertugas dalam urusan klaim

pengguna BPJS (Febrianzah 2014). Klaim adalah suatu proses dari penyiapan berkas dan

prosedur penilaian layak tidaknya klaim yang dibayar berkaitan dengan kelengkapan

dokumen, yakni surat rujukan, pemeriksaan, pelayanan penunjang, diagnostik, dan tindakan

medik yang telah disahkan oleh dokter yang bertanggung jawab, serta obat-obatan yang

digunakan sesuai dengan tarif yang berlaku sampai dengan pencairan klaim kepada pemberi

pelayanan kesehatan. Analisis beban kerja pegawai tersebut diperlukan untuk

mengoptimalkan kinerja dalam menjalankan proses bisnis (Helianty 2014). Informasi yang

dihasilkan dari analisis tersebut dapat membantu dalam perencanaan yang meliputi analisis

pekerjaan dan beban kerja perusahaan secara keseluruhan. Adapun tujuannya agar dapat

mengindentifikasi tugas pokok pekerjaan administrasi, menghitung penggunaan waktu kerja

oleh pegawai administrasi, dan menganalisis beban kerja serta jumlah kebutuhan pegawai

administrasi berdasarkan beban kerja yang terdapat di unit tata usaha.

Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan yang terletak di

Kota Salatiga. Rumah Sakit ini memiliki spesialis penanganan bagi pasien penderita penyakit

tuberkolosis. Penanganan administrasi rumah sakit yang sebelumnya melayani administrasi

umum, JAMKESDA, ASKES dan Asuransi tertentu, kini telah bertambah dengan adanya

pelayanan administrasi BPJS. Penelitian dilakukan untuk mengetahui beban kerja SDM

Rumah Sakit Dr Ario Wirawan dibidang administrasi pelayanan BPJS.

Page 11: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

11

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan persoalan penelitian yang akan dikaji

adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah proses penetapan beban kerja yang terjadi di Rumah Sakit DR Ario

Wirawan?

2. Bagaimanakah beban kerja dari Sumber Daya Manusia (SDM) administrasi yang

melayani penyelenggaraan kesehatan bagi pasien BPJS dengan menggunakan metode

pengukuran work sampling?

Pertanyaan ke-2 ini akan menentukan berapa jumlah kebutuhan dari pegawai administrasi

berdasarkan beban kerja pegawai BPJS.

TINJAUAN PUSTAKA

Beban Kerja

Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan

menurut jenis pekerjaannya. Apabila sebagian besar karyawan bekerja sesuai dengan standar

perusahaan, maka tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika karyawan bekerja di bawah

standar maka beban kerja yang diemban berlebih. Sementara jika karyawan bekerja di atas

standar, dapat berarti estimasi standar yang ditetapkan lebih rendah dibanding kapasitas

karyawan itu sendiri. Kebutuhan SDM dapat dihitung dengan mengidentifikasikan seberapa

banyak output perusahaan pada divisi tertentu yang ingin dicapai. Kemudian hal itu

diterjemahkan dalam bentuk lamanya (jam dan hari) karyawan yang diperlukan untuk

mencapai output tersebut, sehingga dapat diketahui pada jenis pekerjaan apa saja yang terjadi

deviasi negatif atau sesuai standar. Analisis beban kerja sangat erat kaitannya dengan

fluktuasi permintaan pasar akan barang dan jasa perusahaan sekaligus dengan pemenuhan

SDM yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar komoditi. Semakin tinggi

permintaan pasar terhadap komoditi tertentu, perusahaan akan segera memenuhinya dengan

meningkatkan produksinya. Sejalan dengan itu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan semakin

banyak (Mangkuprawira, 2003).

Beban kerja tenaga kesehatan didefinisikan sebagai banyaknya jenis pekerjaan yang

harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan dalam waktu satu tahun dalam organisasi pelayanan

kesehatan. Standar beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan

oleh satu orang tenaga kesehatan dalam waktu satu tahun kerja sesuai dengan standar

profesional yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan waktu libur, dan sakit.

Sedangkan analisa beban kerja didefinisikan sebagai kegiatan menghitung beban kerja pada

satuan kerja dengan menjumlah semua beban kerja lalu dibagi dengan kapasitas kerja

Page 12: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

12

perorangan persatuan waktu. Tujuan dari dilakukan analisis beban kerja adalah untuk

mengidentifikasi tenaga kesehatan yang dibutuhkan, baik secara kualitas maupun kuantitas,

dibandingkan dengan tanggung jawab yang harus dilakukan. Berdasarkan pengertian ini, jelas

dapat diambil kesimpulan bahwa analisis beban kerja juga memperhitungkan kualitas, yang

kemudian dapat dikaitkan dengan kompetensi kerja. Perhitungan beban kerja personel perlu

dilakukan menggunakan teknik yang reliable sehngga menghasilkan angka rasional yang

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hasil pengukuran beban kerja akan baik jika

digunakan oleh ahlinya dalam mengetahui jenis dan tingkat kesulitan pekerjaan.

Resource Deployment

Pada sebuah organisasi menuntut peran dalam penyebaran sumber daya (resource

deployment) sebagai strategi bisnis dalam menjalan kegiatan usaha. Menurut Bryson (1988:

19), mengungkapkan strategi dapat diartikan sebagai suatu pola tujuan, kebijakan, program,

tindakan, keputusan, atau alokasi sumber daya yang menunjukkan jati diri suatu organisasi,

hal-hal yang dilakukannya, dan alasan melakukan hal-hal tersebut. Setiap perusahaan

mempunyai sumber daya terbatas baik sumber daya manusia maupun keuangan untuk

memformulasikan sebuah strategi harus dinyatakan dengan jelas dari mana sumber daya akan

diperoleh dan bagaimana mengalokasiannya pada perusahaan. Pengalokasian sumber daya

berdasar pada penempatan sumberdaya yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas dalam suatu

pekerjaan yang terdrteksi dari bentuk jumlah dan waktu. (Hinzie, 1998)

Work Sampling

Work sampling digunakan untuk mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung

waktu yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja dalam

jam kerja mereka, kemudian disajikan dalam bentuk persentase. Metode work sampling

mengamati aktifitas apa yang dilakukan pada waktu kegiatan dan bukan siapa yang

melakukan kegiatan (Novera 2010). Beban kerja dapat dihitung melalui metode work

sampling. Barnes menyatakan bahwa work sampling digunakan untuk mengukur aktifitas

pegawai dengan menghitung waktu yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak

digunakan untuk bekerja dalam jam kerja mereka, kemudian disajikan dalm bentuk

persentase. Metode work sampling mengamati apa yang dilakukan oleh responden dan

informasi yang dibutuhkan dalam penelitian melalui metode ini adalah waktu kegiatan dan

kegiatannya bukan siapa yang melakukan kegiatan.

Page 13: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

13

Ilyas (2011) menyatakan ada tiga kegunaan utama dari work sampling diantaranya

adalah sebagai berikut.

1. Activity and Delay Sampling, yaitu untuk mengukur aktifitas dan penundaan aktifitas

dari seorang pekerja. Contohnya adalah dengan mengukur persentase seseorang

bekerja dan persentase seseorang tidak bekerja.

2. Performance Sampling, yaitu untuk mengukur waktu yang digunakan untuk bekerja,

dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja.

3. Work Measurement, untuk menetapkan waktu standar dari suatu kegiatan.

Tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam melakukan survei pekerjaan dengan work

sampling diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Menentukan jenis personil yang akan diteliti.

2. Apabila jumlah personel banyak, maka perlu dilakukan pemilihan sampel sebagai

subjek personal yang akan diamati.

3. Membuat formulir daftar kegiatan

4. Melatih pelaksana peneliti mengenai tata cara pengamatan kerja dengan

menggunakan work sampling. Petugas pelaksana sebaiknya mempunyai latar

belakang pendidikan yang sejenis dengan subjek yang akan diamati untuk

mempermudah dalam proses pengamatan. Setiap pelaksana peneliti mengamati 5-8

personel yang sedang bekerja.

5. Pengamatan dilakukan dengan interval 2-15 menit tergantung karakteristik pekerjaan.

Makin tinggi tingkat mobilitas pekerjaan yang diamati maka semakin pendek waktu

pengamatan. Semakin pendek jarak pengamatan maka semakin banyak sampel

pengamatan yang dapat diamati oleh peneliti, sehingga akurasi penelitian menjadi

semakin akurat. Pengamatan dilakukan selama jam kerja. Apabila jenis tenaga yang

diteliti berfungsi selama 24 jam maka pengamatan dilaksanakan sepanjang hari.

Dalam pelaksanaannya, teknik dalam menghitung dengan menggunakan metode work

sampling berdasarkan pada kegiatan yang menjadi standar yang telah ditetapkan, misalnya

pada perhitungan beban kerja perawat, maka pengamatan dilakukan pada aktivitas atau

kegiatan dalam menjalankan tugasnya sehari hari.

Work sampling digunakan untuk mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung

waktu yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja dalam

jam kerja mereka, kemudian disajikan dalam bentuk persentase. Metode work sampling

mengamati aktifitas apa yang dilakukan pada waktu kegiatan dan bukan siapa yang

melakukan kegiatan (Novera 2010).

Page 14: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

14

Penelitian Terdahulu

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dibuat, diungkapkan beberapa hal yang dapat

mendukung penelitian ini, diantaranya sebagai berkut.

Penelitian yang dilakukan oleh Febrianzah (2014) yang membahas mengenai klaim

penggunaan BPJS. Klaim adalah suatu proses dari penyiapan berkas dan prosedur penilaian

layak tidaknya klaim yang dibayar berkaitan dengan kelengkapan dokumen, yakni surat

rujukan, pemeriksaan, pelayanan penunjang, diagnostik, dan tindakan medik yang telah

disahkan oleh dokter yang bertanggung jawab, serta obat-obatan yang digunakan sesuai

dengan tarif yang berlaku sampai dengan pencairan klaim kepada pemberi pelayanan

kesehatan. Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode observasi

dan pendekatan cross sectional. Kendala-kendala yang terjadi pada saat klaim yaitu

diantaranya tidak adanya lembar verifikasi yang seharusnya diberikan dibagian pendaftaran,

diagnosa utama tidak ditulis, tulisan dokter yang sulit dibaca, penggunaan singkatan dan

istilah baru, kelebihan atau kekurangan pada bagian yang menggunakan nomor, tidak

sesuainya tanggal keluar dan kelas perawatan pada gruper dengan dokumen milik pasien.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Helianty (2014) membahas mengenai analisis

beban kerja pegawai dalam suatu perusahaan. Hal ini diperlukan untuk mengoptimalkan

kinerja dalam menjalankan proses bisnis. Studi ini dilakukan dengan analisis kebutuhan

jumlah tenaga kerja berdasarkan analisis beban kerja. Hal tersebut adalah sesuatu yang lazim

dilakukan, dimana diperlukan untuk menentukan jumlah pegawai yang optimal dalam

menjalankan proses bisnis. Perhitungan dalam melakukan analisis beban kerja dibutuhkan

beberapa data yang diperoleh dari pegawai meliputi daftar kegiatan, rincian kegiatan, waktu

pengerjaan, jumlah pekerjaan, dan kategori pengerjaannya. Pada tahapan selanjutnya

dilakukan proses analisis terhadap hasil pengolahan data analisis beban kerja yang telah

dilakukan. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis kebutuhan pegawai berdasarkan

analisis beban kerja, dan analisis beban kerja perhari dalam satu tahun. Dari hasil analisis

akan diketahui masalah – masalah yang terdapat pada penentuan jumlah tenaga kerja. Hasil

studi ini memberikan informasi kepada pimpinan institusi terkait dengan jumlah tenaga kerja

yang diperlukan untuk mendukung jalannya proses bisnis institusi. Pihak manajemen dapat

menentukan strategi yang tepat dalam pememenuhan jumlah tenaga kependidikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Novera (2010) membahas peranan sumber daya

manusia perusahaan sebagai penggerak utama dalam membantu perusahaan mencapai visi,

misi dan tujuan serta strateginya. Perencanaan sumber daya manusia yang baik adalah hal

yang penting untuk dilakukan yaitu meliputi analisis pekerjaan dan beban kerja perusahaan

Page 15: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

15

secara keseluruhan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengindentifikasi tugas pokok

pekerjaan administrasi, menghitung penggunaan waktu kerja oleh pegawai administrasi, dan

menganalisis beban kerja serta jumlah kebutuhan pegawai administrasi berdasarkan beban

kerja yang terdapat di unit tata usaha.

Penelitian yang dilakukan Hartomo et al (2013) membahas peran pegawai

administrasi yang merupakan ujung tombak rumah sakit dan tenaga yang sering kontak

dengan pasien maupun pekerja rumah sakit lainnya. Hal ini dapat menyebabkan stress yang

kuat pada pegawai administrasi di lingkungan pekerjaannya. Belum adanya perhitungan

beban kerja yang mengkhusus kepada tenaga administrasi di rumah sakit, maka penelitian ini

perlu mengkaji tentang beban kerja pegawai administrasi di rumah sakit UNHAS Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran beban kerja di unit administrasi RS Unhas

yang meliputi rekapitulasi jumlah kebutuhan pegawai, dan tingkat efisiensi serta prestasi unit.

Hasil penelitian yang didapatkan yaitu jumlah kebutuhan pegawai di satuan kerja

administrasi RS Unhas tergolong tinggi. Tingkat prestasi kerja unit berdasarkan tingkat

efisiensi kerja unit berada pada kategori baik.

Pada penelitian yang dilakukan Andini (2013) dalam tesisnya membahas mengenai

perawat sebagai salah satu sumber daya manusia dirumah sakit yang menangani pelayanan

kesehatan. Pelayanan tersebut harus direncanakan secara matang, baik secara kuantitas

(beban kerja) maupun kualitas (kompetensi kerja). Arah dari pembahasan peneltian ini akan

menganalisa kebutuhan tenaga kerja pada instalasi Hemodialisa berdasarkan beban kerja dan

kompetensi kerja dengan fokus pengetahuan seputar pekerjaan, ketrampilan, dan sikap. Dari

hasil penelitiannya secara umum kesehatan menggambarkan adanya kesenjangan antara

beban kerja yang tersedia, sehingga dibutuhkan penambahan tenaga kerja.

Dari penelitian sebelumnya, maka penelitian ini dibuat untuk mengkaji SDM pada

pegawai administrasi Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan yang merupakan rumah sakit

dengan fokus pada pelayanan penyakit tuberkolosis dan pelayanan umum kesehatan.

Penelitian ini dilakukan dengan melihat manajemen dari SDA pegawai administrasi. SDA

pegawai administrasi tersebut akan dianalisa jumlah dari penggunaan waktu kerja dan beban

kerja yang ditanggung oleh pegawai. Adapun dari hasil analisis dapat dijadikan masukan

untuk mengkaji jumlah dari SDM yang melayani administrasi dipelayanan BPJS.

Page 16: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

16

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menggunakan model

studi kasus (Herdiansyah 2012). Model studi kasus adalah model yang menekankan pada

eksplorasi dari suatu sistem yang berbatas pada satu kasus yang mendetail. Studi kasus pada

penelitian ini merujuk pada Rumah Sakit DR Ario Wirawan yang merupakan rumah sakit

yang merupakan tempat sanatorium spesialis penangan penyakit tuberkolosis dan melayani

administrasi klaim bagi penggunan jaminan sosial BPJS.

Satuan pengamatan dan Satuan Analisis

Satuan pengamatan adalah kelompok dari mana diperoleh data atau informasi,

sedangkan satuan analisis adalah kelompok terhadap siapa kesimpulan atau inferencia dibuat

(Efferin at al 2008). Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah SDM dibidang

administrasi BPJS di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan, dimana SDM tersebut merupakan

pegawai administrasi rumah sakit yang menjadi unit pada pelayanan penyelenggaraan

jaminan sosial oleh BPJS. Adapun satuan analisisnya adalah pegawai administrasi

pelayanan BPJS dengan melihat penggunaan waktu kerja dan beban kerja yang dialaminya

setiap bekerja.

Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer merupakan data atau

informasi dari sumber pertama yang biasanya disebut sebagai responden (Sugiyono 2009).

Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah SDM pegawai rumah sakit dibagian

administrasi pada penyelenggaraan jaminan sosial bagi pasien pengguna BPJS di Wilayah

Kota Salatiga .

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer mengenai pegawai administrasi diperoleh melalui metode

wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan terhadap pegawai administrasi untuk

menggali dan mendapatkan informasi terkait beban kerja. Selain wawancara, penelitian juga

menggunakan metode observasi dengan work sampling untuk mendapatkan pola kegiatan

pegawai administrasi Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan, sedangkan perhitungan kebutuhan

pegawai administrasi dilakukan dengan rumus Workload Indicator of Staffing Need (WISN).

Page 17: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

17

Metode Analisis Data

Proses analisis data dilakukan dengan mengolah data tersebut dengan melakukan

pemeriksaan dan kelengkapan sumber penelitian terlebih dahulu. Pemeriksaan dilakukan

terhadap data yang telah diperoleh pada lembar pengamatan work sampling dengan

melakukan observasi dan melalui proses pengumpulan data seperti wawancara dengan Staf

Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana, serta beberapa dokumen dari Unit Penelitian Rumah

Sakit Paru DR Ario Wirawan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menghindari kesalahan

meliputi adanya kesalahan terkait ketidakkonsistenan data pada pengamatan yang telah

dilakukan dengan beberapa dokumen dan/atau keterangan dari pihak Unit Penelitian. Work

sampling mengamati kegiatan yang telah dikelompokkan dalam 3 kategori diantaranya

meliputi kegiatan produktif, kegiatan pribadi, dan kegiatan tidak produktif. Selanjutnya data

yang berasal dari lembar pengamatan dipindahkan dijadikan bentuk softcopy yang kemudian

dapat diolah. Data tersebut diantarnya data mengenai standar kemampuan rata – rata waktu

penyelesaian dari tugas pokok pekerjaan administrasi Rumah Sakit pada pelayanan jaminan

sosial BPJS, serta kuantitas beban tugas selama setahun ke dalam rumus perhitungan

kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja.

Melalui pengelompokkan kegiatan-kegiatan selama pengamatan, dapat diketahui

berapa persentase waktu kerja yang digunakan oleh karyawan untuk melakukan kegiatan

yang produktif, tidak produktif maupun pribadi. Dengan demikian gambaran penggunaan

waktu kerja dapat dijelaskan. Berdasarkan standar kemampuan rata-rata pencapaian waktu

untuk menyelesaikan tugas – tugas pokok serta kuantitas beban tugas dalam setahun dapat

diketahui beban kerja untuk setiap tugas-tugas pokok. Besarnya frekuensi melakukan aktifitas

dalam satuan waktu menunjukkan besarnya beban kerja. Beban kerja yang diperoleh

kemudian menjadi dasar untuk melakukan perhitungan terhadap jumlah kebutuhan tenaga

kerja. Penghitungan jumlah kebutuhan pegawai administrasi dilakukan dengan memasukkan

data primer yaitu jumlah dari waktu pada setiap pola kegiatan dan data sekunder kedalam

rumus Workload Indicator of Staffing Need (WISN). Langkah tersebut dapat diterangkan

sebagai berikut.

1. Menetapkan waktu kerja

Waktu kerja adalah waktu kerja yang secara efektiff digunakan untuk bekerja. Waktu

kerja terdiri dari hari kerja efektif dan jam kerja efektif. Adapun rumus yang

digunakan adalah sebaga berikut:

Page 18: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

18

Keterangan:

A = Jumlah hari menurut kalender

B = Jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun

C = Jumlah hari libur dalam setahun

D = Jumlah cuti tahunan

2. Menetapkan Unit Kerja

Menetapkan unit kerja dan kategori SDM, dalam hal ini unit kerjanya adalah Bagian

atau unit Admnistrasi BPJS dengan kategori SDM terdiri dari pegawai administrasi.

3. Menyusun Standar Beban Kerja.

Standar beban kerja diperoleh dengan cara membagi waktu kerja yang tersedia

dalam satu tahun dengan rata-rata waktu penyelesaian setiap unit kegiatan pokok.

Waktu penyelesaian setiap unit kegiatan pokok adalah rata-rata jumlah waktu setiap

kegiatan pokok (produktif langsung dan tidak langsung) dalam satu hari dibagi

dengan rata-rata jumlah kegiatan pokok dalam satu hari kerja.

4. Menghitung jumlah kebutuhan pegawai

Jumlah kebutuhan pegawai dengan demikian dapat dihitung setelah waktu

penyelesaian tugas ditentukan. Rumus perhitungan jumlah kebutuhan pegawai yaitu :

Untuk langkah selanjutnya dilakukan uji petik. Uji petik (sampling) adalah suatu

teknik pemeriksaan yang dilakukan dengan cara menguji sebagian dokumen, yang dipilih

berdasarkan metode statistik tertentu, dimana memiliki tujuan bukan untuk mendapatkan

koreksi namun untuk memperoleh kebenaran. Uji petik dilakukan dengan pertimbangan dan

keputusan yang diambil dalam menentukan berapa banyak sampel yang akan diambil untuk

diperiksa dan dievaluasi, sehingga dapat ditarik kesimpulan dan kebenarannya.

Page 19: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

19

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan Terkait BPJS

Rumah sakit Paru DR Ario Wirawan sebelumnya bernama RSTP Ngawen Salatiga.

Rumah sakit ini berdiri di tahun 1934, dimana berfungsi sebagai tempat petirahan bagi

penderita kesehatan paru yang pada masa itu lebih banyak didominasi oleh warga keturunan

Belanda. Sejalan dengan kebutuhan akan penanggulangan penyakit paru yang pada masa –

masa tersebut memiliki angka kesakitan yang cukup tinggi, fungsi sanatorium dengan

pemberian pelayanan ditegaskan lagi dengan penyebutan institusi ini sebagai Rumah Sakit

Paru – Paru. Pada tahun 1978, dengan dikeluarkannya SK Menteri Kesehatan RI, maka

ditetapkan Struktur Organisasi yang lebih jelas, tugas pokok dan fungsi dari rumah sakit ini

yaitu sebagai rumah sakit khusus yang menyelenggarakan pelayanan terhadap penderita

penyakit TB paru, dengan sebutan RSTP.

Kemudian pada tanggal 26 September 2002, dengan dikeluarkannya SK Menteri

Kesehatan RI, nomor 1208/Menkes/SK/IX/2002, akhirnya RSTP “Ngawen” Salatiga berubah

nama menjadi Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, dan merupakan satu-satunya

rumah sakit paru di Provinsi Jawa Tengah yang diharapkan mampu berkembang menjadi

rumah sakit, dengan cakupan wilayah yang lebih luas yaitu wilayah Jawa Tengah dan

Provinsi lain yang tidak memiliki RSTP.

Pelayanan rumah sakit tidak lepas dari penyelenggara jasa jaminan kesehatan seperti

asuransi dan khususnya BPJS yang saat ini sudah umum yang mengenalnya. BPJS

merupakan Badan Usaha Milik Negara yang memiliki tugas dari pemerintah sebagai

penyelenggara jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh masyarakat indonesia. Adapun

penyelenggaraan kesehatan ini ditujukan kepada masyarakat pada umumnya, Pegawai Negeri

Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI dan Badan usaha Lainnya. Informan dari

administrasi BPJS Rumah sakit menerangkan bahwa:

“Perkembangan BPJS di Rumah Sakit Paru Dokter Ario Wirawan ini bermula

dari pelayanan jaminan kesehatan yang duulunya dikenal dengan

JANKESMAS/JANKESDA dan ASKES untuk PNS dan TNI/POLRI. Ketika itu

pengurusan administrasi masih dilayani sesuai jalur institusi penyelenggaranya

sendiri. Seiring berkembangnya regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah

mengenai penyelenggaraan kesehatan, maka BPJS dibentuk dan ditunjuk

sebagai pengelola dan melayani masyarakat terkait penyelenggaraan kesehatan.

Layanan ini tentunya berkordinasi dengan pihak pihak penyedia jasa kesehatan,

seperti dokter pribadi, klinik, PUSKESMAS, dan Rumah Sakit. Semakin

berkembangnya BPJS yang begitu pesat, maka pelayanan yang dirasakan dari

beban kerja juga semakin meningkat, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan

oleh narasumber di Rumah Sakit”. (Narasumber Pertama)

Page 20: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

20

Pekerjaan dari unit pelayanan administrasi BPJS semakin lama semakin meningkat.

Meleburnya peserta ASKES dan peserta JANKESMAS/JANKESDA yang menyatu dalam

BPJS, membuat meningkatnya klaim yang diterima dari masyarakat untuk administrasi BPJS.

Ada perbedaan yang signifikan teruatama pada pelayanan administrasi klaim BPJS, dimana

sebelum adanya BPJS pihak rumah sakit tidak begitu banyak melayani klaim karena masih

dibantu oleh layanan penjamin, sedangkan saat ini pelayanan langsung ditangani oleh unit

adminsitrasi BPJS yan dibentuk dan diambil SDM-nya dari Rumah Sakit Paru DR Ario

Wirawan. Unit administrasi rumah sakit ini merupakan kepanjangan tangan dari BPJS, diman

dalam aktifitasnya ada tim verifikasi yang bertugas untuk Rumah Sakit Paru Ario Wirawan.

Adapun layanan pasien di Rumah Sakit DR Ario Wirawan dibedakan menjadi 2 yaitu

layanan rawat jalan dan alur layanan rawat Inap. Adapun pelayanan yang dapat diterangkan

dari hasil observasi terkait rawat jalan dan rawat inap adalah sebagai berikut.

1. Rawat Jalan adalah pelayanan dari Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan yang

menggunakan BPJS sebagai jaminan kesehatan masyarakat. Layanan rawat jalan

diantaranya meliputi administrasi pelayanan, dimana pasien sebelumnya didaftarkan

terlebih dahulu dari rekam diagnosanya, kemudian dilakukan pemeriksaan,

pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesalinya.

Setelah tahap ini selesai, pelayanan berlanjut pada pemberian obat dan bahan medis

habis pakai. Bila dimungkinkan pemeriksaan bagi pasien bisa dilanjutkan ke

laboratoriun dan sebagainya yang disediakan dari fasilitas kesehatan (FasKes) rumah

sakit.

2. Rawat Inap adalah layanan yang diberikan kepada pasien yang membutuhkan

perawatan pemondokan (rawat inap). Rawat inap meliputi pelayanan perawatan inap

non intensip dan perawatan intensif. Adapun hal ini dapat dilakukan kepada pasien

rawat jalan yang memerlukan rawat inap, dimana dalam hal ini digunakan bagi pasien

dengan kriteria tidak gawat (seperti operasi, pelayanan deman berdarah, deman tinggi

dan sebagaiya). Adapun rawat inap untuk kriteria kegawat daruratan seperti pasien

kecelakaan dan penyakit yang bersifat tiba – tiba.

Pada umumnya alur layanan BPJS harus melalui prosedur yang telah disosialisasikan

kepada peserta BPJS. Namun masih banyak masyarakat dinilai awam atau belum mengetahui

secara jelas bagaimana seharusnya menggunakan layanan BPJS dirumah sakit. Informan dari

unit administrasi menerangkan bahwa prosedur layanan rumah sakit dengan menggunakan

BPJS dapa dilihat dari gambar 1 berikut ini.

Page 21: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

21

Berobat

Pulang

Gawat Darurat

Pulang

Rujukan Balik

Rujukan

Fase 1

Fase 2

Fase 2

Gambar 1. Skema Alur BPJS Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan

Sumber: Olahan Data 2016

Alur pelayanan pasien dibedakan menurut dua fase, diantaranya fase kesehatan

pertama dan fase kesehatan kedua yang diterangkan sebagai berikut.

1. Pelayanan fase kesehatan pertaman dilakukan oleh pasien untuk merujuk pada

Puskesmas, Ploklinik, Dokter Praktek (bekerjasama dengan BPJS), dan Klinik 24 jam.

Fase kesehatan ini diperuntukan bagi pasien yang tidak gawat dan masih bisa dirujuk

pada tempat tersebut.

2. Fase kesehatan kedua dilakukan apabila terjadi 2 hal, diantaranya pihak dari fase

kesehatan pertama tidak sanggup menangani derita penyakit pasien, kemudian dirujuk

kerumah sakit dan apabila dirasa sudah membaik akan dilakukan rujukan balik. Selain

itu fase kesehatan kedua dapat dilakukan apabila pasien menderita kondisi gawat

darurat dan harus dirujuk langsung kerumah sakit.

Pada alur layanan BPJS yang diterangkan melalui gambar, hal tersebut menjadi acuan

pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit DR Ario Wirawan. Dari hasil observasi

pelayanan administrasi BPJS oleh pihak rumah sakit dapat dikatakan ramai. Dalam satu hari

layanan pasien ada 70 klaim untuk rawat jalan dan dalam 1 bulan dapat mencapai lebih dari

2000 klaim, sedangkan untuk rawat inap dalam 1 bulan bisa mencapai 200 sampai 500 orang.

Pihak rumah sakit merupakan kepanjangan tangan dari BPJS untuk melayani klaim.

Tidak dipungkuri pemasukan terbesar dari rumah sakit bersumber klaim BPJS. Hal ini

Puskesmas, Poliklinik,

Dokter Praktek, Klinik

24 Jam

Rumah Sakit Bekerja

sama dengan BPJS

Masyarakat yang

menjadi peserta BPJS

Page 22: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

22

tentunya berbeda dengan pelayanan klaim jaminan kesehatan lain, sebelum adanya BPJS. Hal

ini diterangkan oleh pihak unit BPJS Rumah Sakit, dimana menyatakan sebagai berikut.

“Pembayaran klaim dilakukan secara peketan untuk tiap kasus. Pembayaran

peket ini bisa memberikan untung dan bisa juga malah rugi. Berbeda dengan

pembayaran jaminan kesehatan sebelumnya, jika biaya berobatnya Rp.10.000,-

maka pembayarannya akan dibayarkan sebesar RP 10.000,- juga.”

(Narasumber kedua)

Pelayanan administrasi BPJS di Rumah Sakit DR Ario Wirawan ini sudah termasuk

layanan cek laboraturium, rongent/radiologi, rehabilitasi medik dan ambulance, hingga

konsultasi gizi.

Untuk hari kerja dari pelayanan administrasi BPJS ini berlangsung pada hari Senin

sampai dengan hari Sabtu. Adapun aktivitas pelayanan pendaftaran pasien untuk rawat jalan

dan rawat inap ini berlangsung pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.

Setelah itu unit pelayanan akan melakukan pemerosesan input data administrasi pasien yang

telah mendaftar dari jam yang telah ditentukan.

Penetapan Alokasi Beban Kerja

Adapun jumlah untuk unit pelayanan administrasi umum di Rumah Sakit Paru DR

Ario Wirawan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1

Jumlah Unit Pelayanan Administrasi BPJS

No Posisi Jumlah (Orang)

1 Badan Pengurus Harian 4

2 Pengadminitrasiaan Umum(Kasir) 9

3 Pengadminitrasiaan Umum 11

4 Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana 6

Total 30

Sumber: Data Tahun UP 2016

Pegawai pelayanan administrasi di Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan ini memiliki

status kepegawaian sebagai CPNS, PNS, Non PNS dan Pegawai BLU. Berikut tabel 2 yang

menunjukan jumlah status kepegawaiannya.

Page 23: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

23

Tabel 2

Status Pegawai Unit Pelayanan Administrasi BPJS

No Status Jumlah (Orang)

1 CPNS 2

2 PNS 13

3 Non PNS 12

4 Pegawai BLU 3

Total 30

Sumber: Data Tahun UP 2015

Sesuai dengan peran dari jabatannya, unit pelayanan administrasi umum dirumah

sakit ini memiliki tugas pokok dari masing – masing jabatan. Pada Unit Administrasi di

Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan terdapat 7 posisi jabatan yang mendukung berjalannya

kinerja unit ini. Diantaranya jabatan administrasi tersebut meliputi Jabatan Kepala Sub

Bagian Mobilisasi Dana, Bendahara Penerimaan, Kepala Unit Asuransi, Kepala Urusan

Administrasi Rawat Jalan, Pengadmistrasian Umum Bagian Kasir, Pengadmistrasian Umum,

dan Staf Unit Asuransi Sub Bagian Mobilasi Dana.

Setiap jabatan pada Unit Administrasi BPJS di Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan

ini memiliki target kinerja berdasarkan kuantitas (ouput), kualitas (mutu), dan waktu. Peneliti

memperoleh dokumentasi dan data dari Unit Penelitian Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan,

yang kemudian diolah kembali oleh peneliti dan hal tersebut disajikan dari tabel 3 sebagai

berikut.

Tabel 3

Target Penyelesaian Tugas Pokok dalam 1 Tahun

No Jabatan Kuantitas

(Berkas)

Kualitas

(%)

Waktu

(Bulan)

1 Kepala Sub Bagian Mobilisasi Dana 188 100 12

2 Bendahara Penerimaan 954 100 12

3 Kepala Unit Asuransi dan Staff 17.305 100 12

4 Kepala Urusan Administrasi Rawat Jalan 9.588 100 12

5 Pengadmistrasian Umum (Kasir) 9.588 100 12

6 Pengadmistrasian Umum 27.360 100 12

7 Staf Unit Asuransi Sub Bagian Mobilasi Dana 18.447 100 12

Total 83.430

Sumber: Olah Data dari Dokumentasi Target Penyeleasaian Tugas UP RSPAW Tahun 2016

Page 24: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

24

Bedasarkan data dari unit penelitian Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan ini

menerangkan bahwa target dari pelayanan administrasi umum menunjukan banyaknya berkas

yang dikerjakan sejumlah 83.430 berkas. Dengan kualitas kerja 100% untuk penyelesaian

selama 12 bulan selama tahun 2015.

Adapun posisi jabatan yang mengurusi klaim administrasi BPJS adalah Staf Unit

Asuransi Sub Bagian Mobilasi Dana. Jabatan ini memiliki peran dan berfungsi membantu

Kepala Sub Bagian Mobilisasi Dana dan Kepala Unit Asuransi dalam melayani klaim mulai

dari pendaftaran, pengumpulan berkas, pemeriksaan kelengkapan berkas, analisis, data entry,

dan tagihan untuk kurang dalam pembayaran. Tugas dari jabatan ini nantinya berkordinasi

dengan verifikasi dari BPJS yang menangani Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan dan

Rumah Sakit Puri Asih.

Selain posisi pada jabatan yang menangani bidang klaim BPJS, peran dari security

merupakan pendukung dalam membantu pasien dalam mengarahkan pelayanan administrasi

umum dan administrasi pendaftaran pelayanan BPJS, selain berperan sebagai petugas

keamanan. Adapun security yang bertugas di bagian adminitrasi ini berjumlah 2 orang

dengan jenis kelamin wanita. Sebelumnya perwakilan dari pihak security menerangkan

bahwa:

“Penujukan security oleh pihak rumah sakit sebanyak 2 orang dan berjenis

kelamin wanita. Hal ini dilakukan agar pasien dan pengunjung lebih nyaman

dalam berkomunikasi dan jauh dari kesan kasar. Kami sebagai security

bertugas mengrahkan pasien atau pengunjung dan menertibkannya dengan

kartu antri. Biasanya kami juga dimintai keterangan terkait pelayanan BPJS

dirumah sakit, namun kami hanya bisa menjawab semampunya pengetahuan

kami dalam memberikan informasi.” (Narasumber Pertama)

Proses penetapan pembagian kerja berdasarkan dengan SOP. Menurut narasumber

ketiga yang diungkapkan mengenai pembagian kerja, bahwa:

“Penetapan beban kerja dengan SOP. Jadi kami dari UP disuruh buat SOP

masing – masing gitu, terus mengisi beban kerjanya apa saja. Dari awal

melayani pasien sampai selesai, contohnya berapa menit melayani pasien.”

(Narasumber Ketiga)

Page 25: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

25

Adapun pembagian pegawai dari pihak rumah sakit untuk penempatan pegawai

ditentukan dari pihak rumah sakit yang diungkapkan oleh narasumber ketiga.

“Penempatan mungkin berdasarkan basiknya, kalau lulusan sarjana ekonomi

tidak mungkin ditempatkan diadministrasi umum. Ya biasanya lulusan SMA,

kalau disini dikasih lulusan gizi-kan ya nggak mungkin. Disesuaikan jenjang

pendidikannya.” (Narasumber Ketiga)

Menurut narasumber keempat, penetapan pegawai administrasi Staff Unit Mobilisasi

biasanya dilakukan dengan usulan dari Kasubag Unit Mobilisasi dari ke Direksi Rumah Sakit

adalah. Narasumber keempat menerangkan bahwa:

“Penempatan itu dari usulan, umpamanya dari mobilasi dana sana butuh buat

tenaga administrasi jadi mereka buaat usulan bisa dari Kasubag ke Direksi.

Dari Direksikan ada disposisi, dimana ada nama pegawainya yang mau ditarik

kesana. Dan nanti disini kita yang buat SK-nya. SK itu proses nanti kaya surat

perintah tugas juga. Jadi ada SK ada surat perintah tugas juga, kalau pegawai

yang bersangkutan itu tau perkapan itu dipindah disana. Kalau SK sudah jadi

pegawai sudah bisa pindah disana.” (Narasumber Keempat)

Jadi penentuan alokasi pegawai dilakukan dengan pertimbangan dari Kasubag Unit

Mobilisasi Dana kebutuhan SDM yang dipekerjakan untuk menyelesaikan klaim.

Staf Unit Asuransi Sub Bagian Mobilasi Dana Administrasi Klaim BPJS Rumah Sakit

DR Ario Wirawan

Menurut informasi yang disampaikan oleh narasumber kedua mengenai kepegawain

administrasi umum berbeda dengan unit BPJS dipelayanannya. Pelayanan yang melayani

administrasi klaim BPJS Kesehatan adalah Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana. Dalam

dokumen yang diperoleh dari Unit Penelitian tidak diungkapkan kepanjangan tangan BPJS

tersebut masuk unit yang mana, narasumber pertama mengungkapkan bahwa:

“Untuk kesembilan administrasi umum itu administrasi yang ada di bangsal –

bangsal. Adminitrasi umum itu yang mengurusi adminitrasi berkas – berkas

pasien itu diluar dari kami. Kalau kami ikutnya mobilisasi dana, yang ada

orang enam. Kerjanya jam 08.30 WIB sampai jam 14.00 WIB.” (Narasumber

Kedua)

Pelayanan administrasi di Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan dapat dibagi menjadi

dua kriteria, diantaranya pelayanan umum dan pelayanan BPJS. Pelayanan umum merupakan

Page 26: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

26

pelayanan yang diselenggarakan untuk melayani administrasi pendaftaran bagi seluruh

masyarakat yang menggunakan jasa rumah sakit dengan jaminan kesehatan asuransi tertentu

dan tanpa memiliki jaminan kesehatan atau asuransi oleh penyedia jasa jaminan kesehatan

tertentu. Sedangkan pelayanan adminitrasi BPJS adalah kepanjangan tangan dari BPJS

sebagai penyedia jasa jaminan kesehatan yang menggunakan sumber daya rumah sakit

sebagai pengurus administrasi yang nantinya setiap berkas dari klaim pasien akan diseleksi

oleh tim verifikasi dari pihak BPJS. Pelayanan unit ini dikenal dengan jabatan atau posisi

sebagai Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana. Jabatan ini tugas utamanya adalah

melayani klaim dari pengguna jasa jaminan kesehatan BPJS.

Pada penelitian ini akan dibahas Unit Pelayanan Administrasi Klaim BPJS yang

berada di Rumah Sakit Ario Wirawan. Unit Pelayanan Administrasi Klaim BPJS ini terletak

digedung utama pelayanan administrasi umum pasien rawat jalan. Jalur pelayanan

administrasi untuk klaim BPJS pada teknisnya dilayani dalam dua kategori, yaitu sebagai

berikut:

1. Pelayanan bagi pasien rawat jalan

Pelayanan pasien rawat jalan melakukan pendaftaran administrasi BPJS dengan

menunjukan jaminan yang dilayani pada gedung utama pelayanan administrasi umum

lantai satu. Setelah pasien mendaftar dan pemeriksaan dinyatakan lengkap oleh

pegawai Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana, maka prosedur selanjutnya pasien

akan dikriteriakan menurut diagnosa paru dan diagnosa dalam. Pasien menunggu

diruang antrian untuk pemeriksaan sesuai dengan penanganan diagnosa penyakit yang

diderita, dimana terdapat kamar dengan dokter periksa yang disesuaikan dengan

kategori penyakit. Jika penyakit yang diderita belum terdeteksi atau serius maka

diperlukan penanganan lebih lanjut dari pihak rumah sakit untuk selanjutnya di

lakukan cek laborat dan/atau yang memerlukan fasilitas kesehatan yang tersedia di

Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan.

2. Pelayanan bagi pasien rawat inap

Pelayanan untuk pasien rawat inap diberikan pada pasien penderita dengan kasus

tertentu, sehingga harus dirawat inap. Adapun pelayanan bagi pasien rawat inap

diproses dengan mendaftarkan pasien kepada administrasi BPJS yang dilayani

pegawai Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana pada lantai satu, yang kemudian

jaminan pendaftaran BPJS rawat inap dilanjutkan kepada pelayanan administrasi

BPJS lantai 2 gedung utama untuk nantinya pasien dapat rawat inap.

Page 27: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

27

Gambaran Hari dan Waktu Kerja Pegawai

Hari kerja pada unit Administrasi BPJS Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan

menunjukkan jumlah hari yang tersedia untuk bekerja bagi pegawai di Unit Administrasi

BPJS Rumah Sakit. Waktu kerja merupakan satuan dari waktu tertentu yang tersedia untuk

bekerja, sebagai contoh dalam ketentuan jam per tahun atau menit per tahun. Hari kerja dan

waktu kerja merupakan hal yang utama untuk diketahui dalam melakukan analisis terhadap

beban kerja pegawai yang dimiliki oleh unit tersebut. Berdasarkan hari kerja dan waktu kerja,

dapat diketahui gambaran pemakaian waktu yang tersedia untuk bekerja oleh pegawai.

Berdasarkan hasil observasi, pegawai yang bekerja pada unit administrasi BPJS bekerja

selama enam hari dalam seminggu dari hari Senin hingga Sabtu atau sebanyak 313 hari dan

dipotong hari libur nasional serta cuti bersama selama 19 hari menjadi 294 hari kerja dalam

setahun. Cuti pegawai adalah 12 hari dan ini dipotong (termasuk) dengan cuti bersama dalam

satu tahun. Adapun jam kerja pegawai per hari yaitu sejak pukul 07.30 WIB sampai dengan

pukul 14.00 WIB.

Penggunaan Waktu Kerja

Pengamatan tentang penggunaan waktu kerja dilakukan dengan metode work

sampling. Pengamatan dilakukan selama dua hari berturut-turut sesuai jam kerja di setiap unit

tata usaha yang telah ditentukan. Hal-hal yang dilakukan dalam penggunaan metode work

sampling diantaranya sebagai berikut.

Mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pegawai selama jam kerja dan membagi

kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam kategori produktif, tidak produktif, dan pribadi.

Kegiatan pengamatan dilakukan setiap sepuluh menit per pengamatan.

Jumlah pengamatan yang diperoleh dikalikan dengan sepuluh, karena lamanya

pengamatan dilakukan selama sepuluh menit, sehingga diperoleh jumlah penggunaan waktu

kerja dalam menit untuk setiap kategori kegiatan produktif, tidak produktif, maupun pribadi.

Sebagai contoh : peneliti dalam melakukan observasi selama 10 menit, menemukan beberapa

jenis kegiatan pelayanan Klaim BPJS mulai dari pemeriksaan, verifikasi, entry dan pelayanan

informasi, maka setiap jumlah kegiatan yang dihitung akan dikalikan dengan nilai 10.

Kegiatan produktif yang diamati di Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana yaitu semua

kegiatan yang berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan administrasi klaim BPJS seperti

yang terdapat pada uraian tugas – tugas pokok jabatan umum administrasi. Jenis – jenis

Page 28: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

28

kegiatan tidak produktif hampir jarang ditemukan. Peneiliti terkadang hanya menemukan

bentuk aktifitas menyapa dan menanyakan beberapa informasi pasien sambil bercanda untuk

melepas rasa penat. Aktifitas yang diamati ini hampir didapati di Staf Unit Asuransi Subag

Mobilisasi Dana pada klaim Administrasi BPJS Rumah Sakit lantai 1 dan pengurusan

pelayanan adminitrasi rawat inap di lantai 2, dimana terkadang pegawai malah didatangi oleh

pedagang keliling yang berjualan makanan ringan dengan menggunakan keranjang. Hal

tersebut sering didapati oleh peneliti ketika mendekati jam makan siang. Adapun kegiatan

pribadi yang dilakukan oleh pegawai untuk menghilangkan penat atau kelelahan, yang

berhasil diamati meliputi kegiatan makan, minum, shalat, tidur, mendengarkan musik dan

olahraga ringan.

Tabel 4. Penggunaan Waktu Kerja

NO UABJS Total Waktu (Menit) Jumlah Presentase (%) Total

1 2 3

1 Rawat Jalan 2170 120 90 2320 91,18 5,04 3,78 100

2 Rawat Inap 720 90 90 840 80 10 10 100

Rata – rata 1445 105 90 1640 85,58 7,52 6,89 100

Rata – rata / hari 720 90 30 840 - - - -

Jam/hari 8 0,5 0,1 8,7 - - - -

Sumber: Olah Data Tahun 2016

Tabel diatas menunjukan penggunaan waktu kerja oleh pegawai rumah sakit unit

administrasi umum kasir, yang melayani pasien dari pukul 08.00WIB sampai dengan pukul

12.00 dan lanjut sampai pukul 14.00 WIB atau pukul 15.00 WIB. Berdasarkan observasi

selama 3 hari, beban kerja untuk rawat jalan 2170 dan rawat inap 720, atau sekitar lebih dari

80% tidak memiliki kegiatan yang menganggur. Sedangkan kegiatan yang tidak produktif

antara 5% - 10%. Kegiatan yang tidak produktif ini seperti kegiatan untuk melepas rasa

penat, itupun masih dengan kerja dan berkomunikasi dengan teman disamping atau menyapa

pasien yang merupakan kolega atau teman pegawai. Sedangkan kegiatan pribadi sebanyak

1% - 3% lebih pada waktu untuk melaksanakan istirahat makan siang, waktu ibadah, dan

kegiatan pribadi seperti cuci muka,buang air besar (BAB) dan (BAK). Perbedaan

administrasi pelayanan klaim BPJS rawat jalan dan rawat inap masih dapat dikatakan agak

lebih ringan pada unit rawat inap. Hal ini dikarenakan jumlah klaim yang ditangani lebih

kecil. Namun hal tersebut belum tentu sedikit, karena bisa jadi pihak dari unit BPJS rawat

Page 29: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

29

inap memiliki keterlambatan pelaporan dari unit administrasi faskes yang ada di Rumah

Sakit. Jadi waktu yang dibutuhkan yang seharusnya dapat diselesaikan selama 3 - 7 menit,

menjadi 30 menit atau lebih, bahkan besok. Jam rata – rata bekerja dari pelayanan unit

administrasi BPJS adalah 7 jam 30 menit, hal ini terkadang kelebihan waktu selama 1 jam

atau lebih untuk menyelesaikan klaim.

Menurut narasumber pertama beberapa hal yang disampaikan oleh narasumber

pertama bahwa:

“Tugasnya dari awal sampai akhir, dari pelayanan sampai klaim. Tugasnya

kadang disini, kadang ke laborat, ke apotik, ya tergantung pengadaan

kekurangan berkas apa gitu. Acuan jam kerjanya seselesainya, dari pihak BPJS

nya, sampai ngelembur, sering sekali ngelembur. Karena jam kerjanya gak

mungkin cukup.” (Narasumber Kedua)

Pegawai harus sudah berada pada pukul 07.30 WIB dan mulai pelayanan jam 08.00 WIB.

Jumlah Kebutuhan Pegawai

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan terkait

beban kerja, maka peneliti membuat gambaran beban kerja dan kebutuhan pegawai yang

diperlukan. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 5. Kebutuhan Pegawai Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana

No Tugas Pokok BT SKR WPT

1 Pelayanan Klien BPJS 25.550 7 178.850

2 Proses Input Data 25.550 5 127.750

3 Pemeriksaan Dokumen 25.550 3 76.650

4 Kordinasi verifikasi klaim 25.550 5 127.750

5 Melengkapi Dokumen 25.550 15 383.250

6 Informasi* 25.550 5 127.750

Σ WPT 1.022.000

Kebutuhan Pegawai 8,28

Sumber: Olah Data Observasi dan Wawancara Tahun 2016

Keterangan:

BT : Jumlah beban tugas selama 1 tahun

SKR : Standar kemampuan rata – rata waktu penyelesaian tugas

WPT : Waktu penyelesaian tugas selama setahun (menit per tahun)

Hari kerja Efektif = 294 hari, jam kerja efektif 2058 jam atau 123.480 menit/tahun

*Tugas Tambahan Menerangkan BPJS Pada Pasien

Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa Staf Unit Asuransi Sub Bagian Mobilasi

Dana memiliki 6 tugas pokok dengan jumlah beban tugas (BT) yang dimiliki dari tiap

Page 30: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

30

pegawai dihitung selama 1 tahun yang dikonversi menjadi 395 hari. Dari keterangan

informan di Staf Unit Asuransi Sub Bagian Mobilasi Dana yang dicocokan dengan hasil

observasi diruangan administrasi menyampaikan bahwa rata – rata banyaknya klaim yang

mereka kerjakan dalam sehari berjumlah 70 orang. Jumlah ini dikalikan dengan 395 hari,

sehingga diperoleh nilai beban tugas sebanyak 25.550 klaim. Setiap tugas pokok memiliki

standar kemampuan rata – rata (SKR) waktu penyelesaian tugas yang berbeda tergantung

kelengkapan dari dokumen. Setiap tugas pokok dapat diselesaikan antara 5 menit sampai 10

menit. Jumlah BT dan SKR untuk setiap tugas pokok selanjutnya dikalikan untuk

mendapatkan nilai waktu penyelesaian tugas (WPT) dengan satuan menit per tahunnya.

Kemudian nilai tersebut ditotal dan dibagi hari kerja efektif pegawai Staf Unit Asuransi Sub

Bagian Mobilasi Dana.

Dari hasil penelitian yang didapat dari hasil Observasi, serta wawancara dengan

pegawai Unit administrasi umum BPJS. Beban kerja berdasarkan hasil observasi sebesar

1.022.000. Beban kerja tersebut membutuhkan paling tidak 8 sampai 9 tenaga kerja yang

dapat ditambah dari yang sebelumnya hanya 6 tenaga kerja. Narasumber ketiga

mengungkapkan bahwa sebenanrnya beban kerja bagi timnya dikatakan berat dan

membutuhkan tambahan pegawai. Tim staff unit mobilisasi dana bisa sampai melembur

untuk penyelesaian klaim. Berikut hal yang diungkapkannya oleh narasumber ketiga.

“Beban kerja disini berat sekali, pasiennya banyak sekali SDM-nya kurang.

Dan jam kerjakan sampai jam 02.00 WIB tapi lembur – lembur. Sempat sampai

jam 01.00WIB malam untuk tim mengenai klaim di tahun 2014-an. Kadang

kalau sekarang itu sampe jam 7, jam gitu. Pasti setiap bulan ada lemburnya.

Soalnya berkas datang kekami itu banyak, kadang tidak komplit, kami harus

kompilitin dulu biar bisa diklaim gimana. Kalau di dokumen UP berbeda beban

kerjanya dengan yang sekarang, itu beban kerja dulu sebelum BPJS, makanya

sekarang banyak sekali.” (Narasumber Ketiga)

Tugas pokok dari pegawai Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana sebenarnya

sudah jelas, yaitu melayani klaim pasien pengguna jaminan kesehatan BPJS. Namun pada

kenyataannya beban tugas mereka bertambah dikarenakan kurang adanya sosialisasi dari

pihak BPJS kepada pengguna BPJS terkait informasi dan ketentuan jaminan atau persyraratan

dokumen klaim. Hal ini terkadang membuat pegawai mengalami beban karena tak jarang

pasien melampiaskan kemarahannya pada pihak Unit Staff Mobilisasi Dana. Presepsi ini

muncul karena unit tersebut dianggap bagian dari BPJS bukan dari rumah sakit.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dari hasil dan pembahasan penelitian yang telah disampaikan, bahwa pelayanan

klaim BPJS Kesehatan bagi pasien dilayani oleh bagian Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi

Dana yang memiliki tugas utama adalah melayani pendaftaran dan klaim dari pasien masuk

hingga pelunasan jasa berobat. Penetapan dari alokasi sumber daya ini berdasarkan

Page 31: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

31

kebutuhan dari Kasubag Unit Mobilisasi Dana yang diajukan melalui SOP kepada Direksi

Rumah Sakit. Penentuan SDM bisa dari pegawai dari unit lain atau melalui perekrutan

disesuaikan regulasinya.

Beban kerja pada Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana dapat dikatakan berat.

Beban kerja yang diungkapkan oleh beberapa narasumber banyak menyampaikan tentang

kekurangan SDM. Hal ini berdasarkan klaim dari pasien yang semakin bertambah, karena

pengguna BPJS semakin meningkat. Berdasarkan perhitungan kebutuhan pegawai bebankerja

yang dimiliki dalam 1 tahun bisa mencapai 1.022.000 dengan jumlah pegawai 6 orang,

dimana idealnya dari perhitungan jumlah pegawai adalah 8 orang.

Implikasi Teoritis

Penetapan beban kerja pegawai dibagian Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana

terkadang kurang memperhatikan teori yang telah ada. Dapat diketahui bahwa secara praktik

penetapan beban kerja memerlukan banyak hal yang perlu menjadi kajian, sehingga karena

ini mungkin dianggap merepotkan, maka ada beberapa hal yang diindahkan dalam penetapan

beban kerja. Dari hal tersebut perlu adanya bentuk sederhana dalam penentuan dan

penetapan beban kerja, agar hal ini dijadikan acuan yang tepat dalam penyesuaian beban

kerja dan jumlah karyawan.

Implikasi Terapan

Hasil penelitian ditemukan adanya anggapan bahwa Staf Unit Asuransi Subag

Mobilisasi Dana adalah pihak dari BPJS. Hal ini yang terkadang membuat fungsi dari unit

tersebut harus melayani informasi BPJS yang sebenarnya bukan menjadi tugas pokok. Oleh

karena itu diperlukan satu tempat di rumah sakit yang digunakan untuk pelayanan informasi

mengenai jaminan kesehatan yang diselenggarakan BPJS. Hal ini dapat berupa stand dan

petugas tambahan atau komputer yang bisa melayani pertanyaan pasien terkait BPJS.

Keterbatasan Penelitian & Saran

Keterbatasan pada penelitian ini adalah mengenai akses informasi keuangan yang

tidak diperbolehkan oleh pihak Unit Penelitian. Kebutuhan informasi tersebut digunakan

untuk mensinkronisasikan data yang telah diperoleh. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan

secara kuantitatif untuk melihat pengaruh banyaknya pengguna jaminan kesehatan BPJS

terhadap efektivitas pelayanan adminitrasi di Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan.

Page 32: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

32

Daftar Pustaka

Afriyenti, 2013, Pemberdayaan Pegawai Tata Usaha Dalam Rangka Meningkatkan Layanan

Administratif, Jurnal Aministrasi Pendidikan, Bahana Manajemen Penddikan Vol 1

Nomor 1 Oktober 2013.

Andini, Sarah, 2013, Analisa kebutuhan Tenaga Keperawatan Di Instalasi Hemodialisa

Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Berdasarkan Beban dan Kompetensi Kerja,

Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Kajian Administrasi Rumah

Sakit, Depok. lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah%20Andini.pdf,

Diakses Tanggal 11/11/2015. Jam 09.15 WIB.

Adikoesoemo, Suprapto, 1997, Manajemen Rumah Sakit, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Helianty, Yanti, 2014, Analisis Kebutuhan Jumlah Pegawai Berdasarkan Analisis

Beban Kerja, Jurnal online Institut Teknologi Nasional, No.04 Vol. 01 April 2014.

Bryson, John.M. 1988. A strategic Planning Procces for Public and Non-profit Organization.

Long Range Planning, Vol. 21, no. 1, pp.73 to 81. Pergamon Journals Ltd: Great

Britain.

Efferin, Sujoko. Darmadji, Stevanus. dan Tan Yuliawti. 2008. Metode Penelitian Akuntansi;

Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Febrianzah, Eka. 2014.Kelengkapan Persyaratan Administrasi Klaim BPJS di Bagian Rekam

Medis Rumah Sakit Panti Wilasa DR. Cipto Semarang. Karya Ilmiah. Kesehatan - D3

Fakultas Kesehatan. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

mahasiswa.dinus.ac.id/docs/skripsi/abstrak/14371.pdf, Tanggal 11/11/2015. Jam

09.15 WIB.

Hasibuan, Malayu SP, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.

Hartomo, A. Indahwaty Sidin, dan Noer Bachry Noor. 2013. Gambaran Beban Kerja Unit di

Rumah Sakit UNHAS. Artikel. Bagian Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10910/HARTOMO%20K11

107601.pdf?sequence=1. Diakses Tanggal 12/11/2015. Jam 09.15 WIB.

Helianty, Yanti. 2014. Analisis Kebutuhan Jumlah Pegawai Berdasarkan Analisis Beban

Kerja. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. No.04 Volume 01.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu – ilmu Sosial.

Salemba Humanika. Jakarta.

Page 33: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

33

Hinze, W Jimmie.(2012). Construction Planning and Scheduling 4th edition. New Jersey

Ilyas, Y. 2000. Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Badan Penerbit FKM UI.

Depok.

Janis, Novijan. 2014. BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand terhadap Layanan kesehatan.

Kepala subbidang Analisi risiko, Keungan dan sosial. Kememkue. Artikel.

www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/2014_kajian_pprf_BPJS.pdf, Diakses

Tanggal 12/11/2015. Jam 09.20 WIB.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN). http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-

pegangan-sosialisasi-jkn.pdf. Diakses Tanggal 12/11/2015. Jam 08.20 WIB.

Mangkuprawira, Tb. Syafri. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Ghalia

Indonesia. Jakarta.

Miles, Matthew dan A Michael Huberman, 2007, Analisis Data Kualitatif, Universitas

Indonesia, Jakarta.

Novera, Windry. 2010. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Administras

Akademik dan Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata usaha Departemen Pada

Institut Pertanian Bogor). Skripsi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/ANALISIS-BEBAN-

KERJA-DAN-KEBUTUHAN-KARYAWAN-BAGIAN-ADMINISTRASI-

AKADEMIK-DAN-KEMAHASISWAAN-STUDI-KASUS-UNIT-TATA-USAHA-

DEPARTEMEN-PADA-INSTITUT-PERTANIAN-BOGOR.pdf,

Diakses Tanggal 11/11/2015. Jam 09.20 WIB.

Sugiarto, Endar. 1999. Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfa Beta. Bandung.

Reizky, Riyadi. 2015. Mutu Pelayanan KesehatanPeserta JaminanKesehatan Nasional Di

PUSKESMAN Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Skripsi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatulah. Jakarta.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26388/1/REIZKY%20RIY

ADI-FDK.pdf. Diakses Tanggal 11/11/2015. Jam 10.20 WIB.

Page 34: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

34

Lampiran 1

Formulir Work Sampling

Bagian :

Tanggal :

Tempat :

Waktu Kegiatan yang dilakukan Pegawai

Produktif Tidak Produktif Pribadi Keterangan

07.00-08.00

08.00-09.00

09.00-10.00

10.00-11.00

11.00-12.00

13.00-14.00

14.00-15.00

15.00-16.00

16.00-17.00

Page 35: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

35

Lampiran 2

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apakah yang menjadi tugas pokok dari pegawai administrasi yang melayani BPJS?

2. Apakah yang menjadi unsur – unsur terkait dengan tugas pokok sebagai pegawai

administrasi penanganan BPJS?

3. Berapakah jumlah dari beban tugas yang ditangani selama sehari?

4. Berapakah standar kemampuan rata – rata waktu untuk menyelesaikan tugas?

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas selama setahun?

6. Apakah kendala yang dialami sebagai pegawai administrasi BPJS?

7. Apakah yang perlu ditambah dalam melayani klaim BPJS?

8. Bagaimanakah gambaran manajemen rumah sakit terkait administras BPJS?

9. Bagaimakah kondisi rumah sakit terkait sebelum adanya pelayanan BPJS dan setelah

adanya BPJS?

10. Bagaimanakah bentuk manajemen kerja sama pihak rumah sakit dengan BPJS?

Page 36: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

36

Lampiran 3

Daftar Pegawai Unit Adminitrasi

Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan

Nama Jabatan Status Pegawai

Nur Hasnah, SE Ka Subag Mobilisasi Dana PNS

Ratna Yuni Setyowati, S.Pd Bendahara Penerimaan PNS

LY. Kusnan, SE.MM Ka Unit Asuransi PNS

Hestiowati Ka Ur Adm, Rawat Jalan PNS

Rizki Sofia H, Amd Pengadminitrasiaan Umum(Kasir) PNS

Mindaryati Pengadminitrasiaan Umum Non PNS

Suyanti Pengadminitrasiaan Umum(Kasir) PNS

Endah Lestari Pengadminitrasiaan Umum(Kasir) PNS

Antok Subagyo Pengadminitrasiaan Umum(Kasir) Non PNS

Yahmin Pengadminitrasiaan Umum(Kasir) PNS

Indah Tri Ariyani, Amd Pengadminitrasiaan Umum(Kasir) PNS

Tugirah Pengadminitrasiaan Umum(Kasir) Non PNS

Agus Prawoto Pengadminitrasiaan Umum(Kasir) PNS

Nur Afikah Pengadminitrasiaan Umum Non PNS

Galih Ayu H Pengadminitrasiaan Umum Non PNS

Endah Dwi R, SE Pengadminitrasiaan Umum Non PNS

Retnowati, Amd Pengadminitrasiaan Umum Pegawai BLU

Suyatmi Pengadminitrasiaan Umum PNS

Dwi Astuti Pengadminitrasiaan Umum Non PNS

Rita Luciana Pengadminitrasiaan Umum CPNS

Satya Mawardi Pengadminitrasiaan Umum CPNS

Gatri Retno A Pengadminitrasiaan Umum PNS

Siti Nur Rohmah, SE Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana Pegawai BLU

Dian Aris P, SE Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana Non PNS

Agus Awandi, SE Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana Non PNS

Suprapti ,Amd Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana Pegawai BLU

Yudith Arwindrati Staf Unit Asuransi Subag Mobilisasi Dana Non PNS Sumber: Unit Penelitian Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan

Page 37: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

37

Lampiran 4

Hasil Observasi

No : 01

Hari/Tanggal : 31/04/2016

Waktu : 08.30 – 14.00

Tempat : RSPAW

NO UABJS Total Waktu (Menit) Jumlah

1 2 3

1 Rawat Jalan 720 40 30 790

2 Rawat Inap 240 30 30 300

Jumlah 720 70 60 -

No : 02

Hari/Tanggal : 01/05/2016

Waktu : 08.30 – 14.00

Tempat : RSPAW

NO UABJS Total Waktu (Menit) Jumlah

1 2 3

1 Rawat Jalan 750 40 30 820

2 Rawat Inap 250 30 30 310

Jumlah 1000 70 60 -

No : 03

Tanggal : 04/05/2016

Waktu : 08.30 – 14.00

Tempat : RSPAW

NO UABJS Total Waktu (Menit) Jumlah

1 2 3

1 Rawat Jalan 700 40 30 770

2 Rawat Inap 230 30 30 290

Jumlah 930 70 60 -

Page 38: ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORK ......Rumah Sakit Paru DR Ario Wirawan merupakan salah satu rumah sakit yang termasuk menyelenggarakan jasa pelayanan kesehatan dengan jaminan

38

Lampiran 5

Data Wawancara

No

Tanggal Dan Waktu

Tanggal Waktu

1 9 Maret 2016 11.00

2 10 Maret 2016 12.30

3 14 Maret 2016 12.30

4 15 Maret 2016 12.35

5 4 April 2016 12.20

6 5 April 2016 12.15

7 6 April 2016 12.25