PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat merampungkan Laporan Praktek Pengelolaan Pasca Panen dengan judul “Analisis Anatomi dan Histologi Ikan” dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan baik dalam bentuk moral maupun moril, demi mencapai cita – cita yang penulis harapkan. 2. Dosen Mata Kuliah Pengelolaan Pasca Panen yang telah banyak memberikan materi baik secara teoritik maupun Praktik. 3. Teman – teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini tepat pada waktunya. Penulis sadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan baik dalam segi penulisan maupun penempatan kata-kata, untuk itu penulis mohon masukan yang sifatnya membangun agar bisa memperbaiki penulisan – penulisan makalah maupun laporan yang akan datang. Jember, 28 April 2010
Histologi berasal dari bahasa Yunani yaitu histos yang berarti jaringan dan logos yang berarti ilmu. Jadi histologi berarti suatu ilmu yang menguraikan struktur dari hewan secara terperinci dan hubungan antara struktur pengorganisasian sel dan jaringan serta fungsi-fungsi yang mereka lakukan.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat merampungkan Laporan Praktek Pengelolaan Pasca Panen dengan judul
“Analisis Anatomi dan Histologi Ikan” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan baik dalam bentuk moral
maupun moril, demi mencapai cita – cita yang penulis harapkan.
2. Dosen Mata Kuliah Pengelolaan Pasca Panen yang telah banyak memberikan materi
baik secara teoritik maupun Praktik.
3. Teman – teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis sadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kejanggalan dan
kekurangan baik dalam segi penulisan maupun penempatan kata-kata, untuk itu penulis
mohon masukan yang sifatnya membangun agar bisa memperbaiki penulisan – penulisan
Tutup insang (operculum), berfungsi melindungi kepala dan mengatur mekanisme
aliran air sewaktu bernapas.
Selaput tipis di pinggiran operculum (membrane brankiostega), berfungsi sebagai
klep atau katup pada saat air masuk ke dalam rongga mulut.
Lengkung insang (arkus branchialis). Tumbuh pada rigi-rigi yang berguna untuk
menyaring air pernapasan yang melaui insang.
Lemabaran (filamen) insang (hologbranchialis), berwarna kemerahan, tersusun atas
jaringan lunak berbentuk sisir.
Saringan insang (tapis insang), berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda-benda
asing yang masuk ke dalam rongga insang.
Adapun mekanisme pernapasan pada ikan adalah Pada waktu insang mengembang,
membrane brankiostage menempel pada tubuh, sehigga air masuk melalui mulut.
Sebaliknya jika mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga faring menyempit dan
membrane brankiostage melonggar sehingga air keluar melalui celah dari tutup insang.
2.2.3. Tophography
Alat-alat dalam pada ikan diantaranya adalah
- Cor (jantung), berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh
- Gelembung udara, berfungsi sebagai alat pernapasan saat berenang
- Ventriculus, berfungsi sebagai alat menampung makanan sementara, atau tempat
mencerna makanan secara kimiawi, dimana di dalam vebtriculus makanan akan di
cerna lebih lanjut.
- Hepar (hati), berfungi sebagai tempat menawarkan racun dan merombak sel-sel
darah merah.
- Intestinum (usus), usus terbagi mejadi dua bagian, yaitu usus halus dan usus besar.
Usus halus berfungsi sebagai tempat penyaringan sari-sari makanan.
- Sedangkan pada usus besar berfungsi untuk menyerap air dan garam-garam mineral
yang masih dibutuhkan dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan feses sementara.
Pada caput terdapat rima oris (celah mulut). Mulut terdiri dari maxilla dan
mandibulla. Mulut berfungsi sebagai alat untuk menangkap mangsa dan sebagai alat
masuknya air untuk mengambil oksigen dari air. Selain itu pada caput juga terdapat
organon visus, yaitu mata. Mata berfungsi sebagai alat penglihatan.
Pada truncus terdapat banyak sirip. Sirip berfungsi sebagai alat gerak. Selain itu
sirip juga berfungsi sebagai alat ntuk melindungi diri dari musuh. Jika ada musuh maka
ikan akan menaikkan atau menegakkan siripnya agar musuh takut atau berfungsi untuk
menyerang musuh. Pada truncus juga terdapat squama (sisik) yang berfungsi untuk
melindungi diri dari gangguan luar dan untuk menjaga suhu tubuh.
Alat-alat pernapasan pada ikan adalah mulut dan insang. Adapun mekanisme
pernapasan pada ikan adalah sebagai berikut: Pada waktu insang mengembang,
membrane brankiostage menempel pada tubuh, sehigga air masuk melalui mulut.
Sebaliknya jika mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga faring menyempit dan
membrane brankiostage melonggar sehingga air keluar melalui celah dari tutup insang.
Alat-alat dalam pada ikan diantaranya adalah Cor (jantung), berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Gelembung udara, berfungsi sebagai alat pernapasan
saat berenang. Ventriculus, berfungsi sebagai alat menampung makanan sementara, atau
tempat mencerna makanan secara kimiawi, dimana di dalam vebtriculus makanan akan di
cerna lebih lanjut. Hepar (hati), berfungi sebagai tempat menawarkan racun dan
merombak sel-sel darah merah. Intestinum (usus), usus terbagi mejadi dua bagian, yaitu
usus halus dan usus besar.
BAB 3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun kegiatan praktikum anatomi dan histologi ikan dilaksanakan pada hari
kamis, 22 april 2010 bertempat di laboratorium analisa politeknik negeri jember.
3.2 Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang akan di gunakan dalam kegiatan analisa adalah
sebagai berikut :
A. Alat
Baki (tempat menyimpan ikan)
Talenan
Pisau
Pinset
Lup
Gunting bedah
B. Bahan
Ikan tongkol
Ikan bawal laut
Ikan nila
Belut
Bandeng
Ikan kembung
3.3 Prosedur Kerja
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Ambil salah satu ikan kemudian simpan di talenan
Amati bentuk dan struktur fisiknya
Lepaskan bagian sisik, kulit dan bagian lainnya.
Amati bagian luar ikan setelah itu filet bagian tubuh ikan untuk mengetahui
bagian organ dalam ikan.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1. Ikan nila
Tabel 4.1. Stuktur Anatomi Dan Histologi Ikan Nila
Jenis ikan Habitat Morfologi Struktur Anatomi dan histologiNila Air Tawar Badan
memanjang Warna tubuh
hitam pudar Bentuk tubuh
pipih Sisiknya besar
dan kasar Kepala relatif
kecil Memiliki sirip
dada, sirip perut, sirip ekor, dan sirip dubur
Bentuk sirip bersegi atau tegak
1 Kerangka IkanIkan nila memiliki tulang sejati dan memiliki rangka axial yaitu terdiri dari tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk
2 Urat dagingUrat daging pada ikan nila tersebar diseluruh tubuhnya. Dan pada ikan nila ditemukan tiga jenis otot yaitu otot licin, otot bergaris, dan otot jantung.
3 Organ-organ internala. sistem pernafasan
Alat pernafasannya berupa insang
Insang terdiri dari tulang lengkung
Insang tulang tapis insang
Daun insang
b. jantung Jantung terletak di
belakang insang Ukuranya kecil
sebesar kacang hijau
c. alat pencernaan Saluran pencernaan
terdiri dari mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus, rerktum,
kloaka, dan anus Kelenjar
pencernaan terdiri dari hati, lambung, dan pankreas.
d. sistem intergumen Tubuhnya di tutupi
oleh kulit Terdapat sisik yang
menutupi kulit Tipe sisiknya yaitu
sisik ganoid Memiliki lendir Tidak memiliki
kelenjar racun
4.1.2. Ikan Tongkol
Tabel 4.2. Stuktur Anatomi dan Histologi ikan Tongkol
Jenis ikan habitat morfologi struktur anatomi dan histologiIkan Tongkol
Air Laut Warna tubuh abu-abu kehitaman
Bentuk tubuh pipih agak membulat
Kulitnya licin Mulut di ujung
(terminal) Tubuhnya
dilengkapi dengan sirip punggung, dubur, perut dan dada
terdapat sirip tambahan yang kecil-kecil
1. kerangka ikan Memiliki tulang sejati Rangka axial
2. urat daging Urat daging menyebar
diseluruh tubuhnya Ditemukan otot licin,
bergaris dan otot jantung pada tubuhnya
3. organ internal Sistem pernafasan
Alat pernafasannya berupa insang
Terdiri dari tulang lengkung, insang, tulang tapis insnag dan daun insang
Sistem peredaran darahJantung terletak di belakang insang
Alat Pencernaana. saluran pencernaan : mulut, rongga mulut,
faring, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektun, kloaka, anus
Panjang usus lebih pendek atau sama dengan panjang badannya
Sistem intergumenTubuhnya ditutupi kulit yang licin, tidak bersisik, tidak memiliki kelenjar racun, lendir menutupi kulitnya
4.1.3. Ikan Bandeng
Tabel 4.3. Stuktur Anatomi dan Histologi Ikan Bandeng
Jenis ikan Habitat Morfologi Struktur Anatomi dan HistologiIkan Bandeng
Hidup di air laut dan dapat pula hidup di air payau
Warna tubuh putih agak mengkilat
Bentuk tubuh torpedo
Seluruh permukaan tubuhnya ditutupi oleh sisik
Berwarna keperakan
Terdapat sirip dada, perut, dan anus
Terdapat selaput pada mata
Mulutnya kecil dan tidak bergigi
Tipe sisik sikloid
1. Keranka Ikan Bertulang Sejati Memiliki rangka axial,
apendicular, visceral2. Urat Daging (otot)
Otot menyebar di seluruh permukaan tubuhnya
Terdapat otot licin, bergaris dan otot jantung
3. Organ Internal a. sistem pernafasan
Alat pernafasan berupa insang
b. sistem peredaran darah Terdapat jantung di belakang
insang c. sistem pencernaan
Saluran pencernaan : mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektun, kloaka, anus
Usus lebih panjang karena ikan bandeng ikan herbivora jika dibandingkan dengan ikan tongkol
d. sistem intergumen Terdapat kulit Terdapat sisik dengan tipe
stenoid
Terdapat lendir Tidak memiliki kelenjar
racun
4.1.4. Ikan Bawal Laut
Tabel 4.4 Stuktur Anatomi dan Histologi Ikan Bawal
Jenis Ikan Habitat Morfologi Struktur Anatomi dan HistologiIkan Bawal
Air Laut Warna tubuh abu-abu
Bentuk tubuh pipih tipis (gepeng)
Tubuh diselimuti sisik yang halus
Mulut subterminal
Terdapat gurat sisi yang melenkung
Sirip ekor bercagak
1. Kerangka Ikan Betulang sejati Rangka axial, viseral, dan
apendicular2. Urat Daging (otot)
Menyebar diseluruh tubuhnya Melekat kuat Memiliki otot licin, bergaris dan
otot jantung3. Organ Internal a. sistem pernafasan
Affuwa. 2007.Jaringan pada Hewan.http://affuwa.wordpress.com. Diakses pada tanggal 17 April 2010.
Alawi, H., A. Muchtar, C. P. Pulungan dan Rusliadi, 1990. Beberapa aspek biologi ikan baung (Mystus nemurus) yang tertangkap disekitar perairan Teratak Buluh Sungai Kampar pusat penelitian Universitas Riau. Pekanbaru. 36 hal (tidak diterbitkan).
Allabaster, J. S. and Lloyd, R. (1982).Water quality criteria for freshwater fish, 2nd ed. Butterwotrhs, London.
ALLEN,G.R. and COATES,D. 1990. An Ichthyological survei of the Sepik River, Papua New Guinea
Andreas dan Soeharmoko. 1997. Inventarisasi Jenis Ikan Yang Tertangkap Dengan Jaring Di Kabupaten Bengkalis. Riau.
ARSYAD, H dan R. E. HARDINI, 1987. Penuntun Praktis Budidaya Perikanan. P. D. Mahkota. Jakarta. 14 halaman.
Bavelander G, dkk. 1998. Dasar-Dasar Histologi. Erlangga. Jakarta.
Bleeker et al. 1965. Morfologi dan anatomi pada ikan. Bagian I. Surabaya.
Boyd, C.E and F. Litchkoppepler, 1982. Water qualitymanagement in pond fish reseach and development agriculture exsperiment station Auburn University, Auburn 30 pp
Botanika. 2008. Fixation mbedding sectioning.http//botanika.biologija.org. Diakses tanggal 17 April 2010.
Caroko, Edhi. dkk. 2009. Berharap Menjaring Devisa dari Si Nila http://www.majalahtrust.com/bisnis/peluang/806.php. [diakses tanggal 24 April 2010].
DAMANIK, N. 2001. Inventarisasi Ikan ordo Cypriniformes yang terdapat di Waduk PLTA Koto Panjang Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Laporan Praktek Lapang, Fakultas Peikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. 44 halaman (tidak Diterbitkan).
Davi, b. F dan a. Chounard, 1980. Induced Fish Breeding In Southeat Asia. IDRC-178. Ottawa. 48 p.
Davis, C. C. 1995. the Marine and Freshwater Plankton. Michigan States University Press. New York.
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI. 1995. Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Barat dan Riau (tidak diterbitkan).
DINAS PERIKANAN KABUPATEN BENGKALIS. 1996/1997. Kebijaksanaan umum tentang perikanan dan kelautan. Bengkalis. 27 hal
DINAS PERIKANAN dan KELAUTAN PROPINSI RIAU, 2001. Potensi dan tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan propinsi Riau. 45 hal (tidak diterbitkan).
Djadjadiredja, R.,S. et al. 1977. Pedoman pengenalan sumberdaya perikanan. Bagian I. Direktorat jendral perikanan. Jakarta
DJUHANDA, T. 1981. Dunia ikan. Armico Bandung. 190 halaman.
EDMONSON, W. T., 1958. Fresh Water Biology. 2 nd. John Wiley and Sons, inc New York.
Effendie, M. I. 1997. Biologi perkanan. Yayasan Pustaka nusantara. Yogyakarta. 163 hal.
EVY,R., ENDANG MUJIANI dan K. SUJONO.2001. Usaha Perikanan di Indonesia. Mutiara Sumber Widya. Jakarta. 96 hal.
Feliatra, Arthur Brown, Syafril Nurdin, Kusai, Putu Sedana, Sukendi, Suparmi,Elberizon. 2003. Pengantar Perikanan dan Ilmu Kelautan II.Faperikan Press Universitas Riau. Pekanbaru.180 hal
FRIDMAN, A. L., 1988. Perhitungan Dalam Merancang Alat Penangkapan Ikan. Diterjemahkan Tim Penerjemah BPPI Semarang. Bagian Proyek Pengembangan Teknik Penangkapan Ikan Semarang, Balai Pengembangan Penangkapan Ikan, Semarang. 304 hal.
Gaffar, A.,K. dan Z., Nasution. 1990. Upaya domistifikasi ikan perairan umum. Jurnal Litbang, IX (4) : 69-75.
GUNARSO, W., 1985. Suatu Pengantar Tentang Fish Behaviour dalam Hubungannya dengan Fishing Taktik dan Fishing Teknik. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 144 hal.
HAMIDY, Y., M. AHMAD, T. DAHRIL, H. ALAWI dan C. P. PULUNGAN. 1983. Identifikasi dan Inventarisasi Jenis Ikan di Sungai siak, Riau. Pusat Penelitian Universita Riau, Pekanbaru. 63 hal (tidak diterbitkan).
HUET, M. 1971. Text Book of Fish Culture Breeding and Cultivation of Fish Fishing (New Book) Ltd. London.
Jvetunud. 2008. Parafin Hewan.http://www.jvetunud.com. [Diakses tanggal 17 April 2009 ].
KLUST, G., 1987. Bahan jaring untuk alat penangkapan ikan. Balai pengembangan penangkapan iakn Semarang, Semarang. 188 hal.
KOTTELAT, M., A. J. WHITTEN., S. N. KARTIKASARI dan S. WIROATMODJO. 1993. Freswater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi). Periplus Editions Limited. Munich, Germany. 293 hal.
KORDI, 2000. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang. 205 halaman.
Kusrini, Eni, dkk. 2007. Anatomi Organ Pencernaan Oreochromis sp. http://naksara.net/Aquaculture/Reproduction/pembenihan-ikan-nila.html [diakses tanggal 24 April 2010].
Lagler, K.F., J. E. Bardech, R.R. Miller,. D.R. Dassino. 1977. Ichthyologi. Jhon Wiley and Sons, inc. New York. 506 p.
LOVELL, 1988. Nutrition and feeding of fish. Van nostrand Reinhold Now York. 260 p.
Manda, R., I. Lukystiowati, C. Pulungan dan Budijono. 2005. Penuntun Praktikum Ichthyologi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
MAKBARINSYAH. 1996. Jenis-jenis ikan penting dan ekonomis disungai rokan kiri. (tidak diterbitkan). Pekanbaru, 62 hal.
MOHSIN . A.K. M dan M.A. AMBAK 1992. Ikan air tawar di Semenanjung Malaysia. Dewan Bahasa dan Balai Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia. Kuala Lumpur. 281 Halaman.
Mohsin dan Ambak 1992. Makanan Ikan penerbit. Penebar Swadaya. Jakarta. 149 hal
Mujiman, A. 1984. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Situbondo. 190 hal.
Mustamin, 1997. Pemijahan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) Dengan Intervensi Hormon LH-R Analog. Loka Bududaya laut Batam. Batam. 19 hal.
Nelson, J.S., 1984. Fisher Of the Word. John Wiley and Sons, New York 524 p.
NOVRIYENNI. 1995. Inventarisasi Jenis Fitoplankton di Sungai Sail Kelurahan Tangkerang Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru. UNRI. Pekanbaru. 55 hal (tidak diterbitkan)
.Ommanney.1985.The fishes.Tira pustaka: Jakarta.
Partodihardjo, S., 1987. Ilmu reproduksi hewan. Mutiara Sumber Wijaya, Jakarta. 588 Halaman
PULUNGAN, C. P. 1987. Potensi Budidaya Ikan Kapiek dari sungai Kampar Riau. Pusat Penelitian Universitas Riau. Pekanbaru. 73 hal (tidak diterbitkan).
Robby N, dkk. 2000. Histologi. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar.
Sucipto, Adi . 2008. Pembenihan Ikan Nila.http://naksara.net/Aquaculture/Fish-Health/pembenihan-ikan-nila.html. [diakses tanggal 24 April 2010].
Wikipedia I. 2009. Histologi. http://id.wikipedia.org/wiki/Histologi. [Diakses 15 April 2010].
------------ II. 2009. Ikan Nila. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan nila. [Diakses 15 April 2010].
-------------III. 2009. Anatomi. http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi. [Diakses 20 April 2010].
LAMPIRAN.
Kegiatan Praktek Pengamatan Anatomi dan Histoligi Ikan.