1 Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada CV. Kawal Pantai Bintan Oleh : Nama : Ade Irmayani N.I.M : 090462201009 Jurusan : Akuntansi ABSTRAKSI CV. Kawal Pantai Bintan bergerak di bidang dagang, kegiatan utama CV. Kawal Pantai Bintan adalah pelayanan penyediaan bahan baku pangan ( food supply) yang berasal dari alam, berupa ikan laut dalam. Setiap perusahaan yang memiliki manajemen yang baik dalam akuntansinya maka diperlukan pencatatan dan penilaian persediaan yang akurat sehingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat sesuai dengan PSAK No.14, karena metode yang digunakan dalam mencatat dan menilai persediaan membantu pihak manajemen dalam membuat keputusan agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan barang sehingga selalu dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yangdigunakan adalah data sekunder berupa data dokumentasi dari arsip-arsip perusahaan pada tahun 2012. Kemudian data yang telah kumpulkan dari perusahaan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasi, menginterpretasikan, mengolah dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya Akuntansi Persediaan pada CV. Kawal Pantai Bintan belum sesuai dengan PSAK Nomor 14 (Revisi 2008), seperti tidak adanya biaya persediaan, biaya lain-lain dan biaya konversi pada pengukuran persediaan, biaya standar pada Teknik pengukuan biayanya, tidak ada pemulihan kembali pada pengakuan sebagai beban dan tidak adanya penurunan nilai, pemulihan dari setiap terjadinya penurunan nilai, dan peristiwa setiap terjadinya pemulihan nilai pada Pengungkapan dalam laporan keuangannya, adapun yang sesuai dengan PSAK Nomor 14 (revisi 2008) yaitu, biaya pembelian, biaya persediaan pemberi jasa pada pengukuran persediaan, metode eceran pada Teknik pengukuran biaya, menggunakan metode penilaian FIFO pada rumus biaya, dan jika persediaan barang dijual harus diakui sebagai beban pada periode pendapatan, seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian pada pengakuan sebagai beban. Kata Kunci : Akuntansi Persediaan, PSAK 14 (Revisi 2008)
17
Embed
Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada CV. …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/.../2014/...AKUNTANSI-20141.pdf · Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada CV.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada CV. Kawal Pantai Bintan
Oleh :
Nama : Ade Irmayani
N.I.M : 090462201009
Jurusan : Akuntansi
ABSTRAKSI
CV. Kawal Pantai Bintan bergerak di bidang dagang, kegiatan utama CV. Kawal
Pantai Bintan adalah pelayanan penyediaan bahan baku pangan (food supply) yang
berasal dari alam, berupa ikan laut dalam. Setiap perusahaan yang memiliki manajemen
yang baik dalam akuntansinya maka diperlukan pencatatan dan penilaian persediaan
yang akurat sehingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat sesuai dengan
PSAK No.14, karena metode yang digunakan dalam mencatat dan menilai persediaan
membantu pihak manajemen dalam membuat keputusan agar tidak terjadi kekurangan
dan kelebihan barang sehingga selalu dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data
yangdigunakan adalah data sekunder berupa data dokumentasi dari arsip-arsip
perusahaan pada tahun 2012. Kemudian data yang telah kumpulkan dari perusahaan
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara
mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasi, menginterpretasikan, mengolah dan
menganalisis data sehingga diperoleh gambaran masalah yang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya Akuntansi Persediaan pada
CV. Kawal Pantai Bintan belum sesuai dengan PSAK Nomor 14 (Revisi 2008), seperti
tidak adanya biaya persediaan, biaya lain-lain dan biaya konversi pada pengukuran
persediaan, biaya standar pada Teknik pengukuan biayanya, tidak ada pemulihan
kembali pada pengakuan sebagai beban dan tidak adanya penurunan nilai, pemulihan
dari setiap terjadinya penurunan nilai, dan peristiwa setiap terjadinya pemulihan nilai
pada Pengungkapan dalam laporan keuangannya, adapun yang sesuai dengan PSAK
Nomor 14 (revisi 2008) yaitu, biaya pembelian, biaya persediaan pemberi jasa pada
pengukuran persediaan, metode eceran pada Teknik pengukuran biaya, menggunakan
metode penilaian FIFO pada rumus biaya, dan jika persediaan barang dijual harus
diakui sebagai beban pada periode pendapatan, seluruh kerugian persediaan diakui
sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian pada pengakuan sebagai
beban.
Kata Kunci : Akuntansi Persediaan, PSAK 14 (Revisi 2008)
2
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Penelitian
Akuntansi merupakan control dan juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur
tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola persediaan. Dalam perhitungan
rugi laba, nilai persediaan mempengruhi besarnya harga pokok sehingga
mempengaruhi laba operasioal perusahaan. Sebaliknya dalam neraca, persediaan
akhir tercatat dalam aktiva lancar. Oleh sebab itu dalam penyusunan laporan
keuangan persediaan merupakan hal yang sangat penting.
Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin besar pula organisasi
perusahaan. Sehingga semakin besar pula pendelegasian wewenang yang harus
dilakukan. Dalam mengontrol pendelegasian wewenang dan tanggungjawab tersebut
haruslah dibentuk akuntansi persediaan yang dapat menjamin keamanan persediaan.
CV. Kawal Pantai Bintan adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha
perdagangan, dimana barang-barang yang dijual oleh perusahaan tersebut berupa
bahan mentah atau bahan baku. Kegiatan CV. Kawal Pantai Bintan adalah dalam
pelayanan penyediaan bahan baku pangan (food supply) dan catering untuk
masyarakat pada umumnya dan untuk pabrik, perkantoran, hotel dan lain-lain. Dalam
menjalankan aktivitasnya, perusahaan mendatangkan barang-barang melalui
prosedur penerimaan, pemprosesan, penyimpanan dan pengeluaran persedian yang
semua kegiatan tersebut memerlukan pengawasan yang memadai terhadap
persediaan tersebut, sehingga tujuan perusahaan untuk mencapai laba yang optimal
dapat terwujud.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada
CV. Kawal Pantai Bintan”.
2. Rumusan Masalah
Apakah Akuntansi persediaan pada CV. Kawal Pantai Bintan sudah sesuai dengan
PSAK No.14?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah Akuntansi Persediaan pada CV. Kawal Pantai Bintan
sudah sesuai dengan PSAK No.14.
4. Sistematika Penulisan Penelitian
BAB I : Dalam bab ini dijabarkan tentang latar belakang penelitian, perumusan
masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II : Bab ini akan menguraikan kerangka teoretik yang berhubungan dengan
variabel penelitian, dan penelitian terdahulu.
BAB III : Bab ini menguraikan tentang Metode Penelitian, Lokasi Penelitian,
Jenis dan Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Analisa Data.
BAB IV : Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian
BAB V : Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran
B. Tinjauan Teori dan Hipotesis
1. Pengertian Persediaan Barang
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.14 paragraf 05
(2008:14.2) memberikan definisi persediaan sebagai berikut :
Persediaan digunakan untuk menyatakan barang berwujud seperti :
Persediaan adalah asset :
a. tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
3
b. dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau
c. dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.
2. Pengertian Akuntansi
Menurut American Accounting Association yang diterjemahkan oleh Soemarso
(2007 : 3) bahwa akuntansi adalah proses mendefinisikan, mengatur dan melaporkan
informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas
dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
C. Metode Penelitian
1. Pengumpulan Data
Teknik ataupun metode pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer
maupun sekunder. Sumber primer merupakan sumber data yang memberikan data
kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder adalah sumber data yang secara
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalkan melalui dokumen
atau arsip (Sumarni dan Salamah 2006 : 85).
Dalam penelitian ini ada 3 teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu
dengan cara :
a. Observasi, dimana metode ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang diteliti dengan
menggunakan instrumen berupa pedoman penelitian dalam bentuk lembar
pengamatan atau lainnya (Umar, 2007 : 87). Teknik ini dilakukan guna
mengumpulkan data-data berupa data dokumentasi tentang prosedur pengiriman
dan penerimaan barang dagang seperti ikan yang merupakan hasil tangkapan yang
di akan eskpor dan dijual oleh CV. Kawal Pantai Bintan, faktur-faktur pengiriman
dan penjualan dan hal-hal yang berhubungan dengan pencatatan akuntansi
persediaan ikan pada CV. Kawal Pantai Bintan.
b. Wawancara/Interview, yang digunakan untuk studi pendahuluan dalam
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2010:194).
c. Studi Literatur (Kepustakaan), merupakan teknik pengumpulan data dengan
mengumpulkan, membaca dan mengkaji dokumen, buku-buku yang relevan baik
yang dibeli maupun yang ada diperpustakaan provinsi kepulauan riau.
2. Analisis Data
Data yang peneliti kumpulkan dari perusahaan selanjutnya dianalisa dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu data yang sudah diperoleh dijelaskan
dengan kata-kata yang sistematis sehingga penelitian dapat diterangkan secara
objektif. Metode deskriptif merupakan metode yang dilakukan dengan cara