ANALISA PENGARUH SUHU TERHADAP UMUR PELAYANAN JALAN DENGAN METODE ANALITIS (STUDI KASUS PADA JALAN PANTURA RUAS REMBANG - BULU) Naskah Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S - 1 Teknik Sipil diajukan oleh : Dwi Wahyu Gangsar Rizqi NIM : D 100 070 0033 NIRM : 07 6 106 03010 50033 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
16
Embed
ANALISA PENGARUH SUHU TERHADAP UMUR PELAYANAN JALAN …eprints.ums.ac.id/21715/19/2._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdf · Suhu merupakan salah satu parameter yang penting dalam perencanaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISA PENGARUH SUHU TERHADAP UMUR PELAYANAN JALAN
DENGAN METODE ANALITIS (STUDI KASUS PADA JALAN PANTURA RUAS REMBANG - BULU)
Naskah Publikasi Ilmiah
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S - 1 Teknik Sipil
diajukan oleh :
Dwi Wahyu Gangsar Rizqi
NIM : D 100 070 0033
NIRM : 07 6 106 03010 50033
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
2
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA PENGARUH SUHU TERHADAP UMUR RENCANA JALAN
DENGAN METODE ANALITIS (STUDI KASUS PADA JALAN PANTURA RUAS REMBANG - BULU)
Naskah Publikasi Ilmiah
diajukan oleh :
Dwi Wahyu Gangsar Rizqi
NIM : D 100 070 033
NIRM : 07 6 106 03010 50033
Susunan Dewan Penguji
Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua
(Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D.) (Ir. H. Sri Widodo, M.T. )
NIK. 682 NIK. 542
Dewan Penguji
(H. Muslich Hartadi Sutanto, S.T., M.T., Ph.D.)
NIK. 851
Tugas Akhir ini diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil.
Mengetahui, Menyetujui,
Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Sipil
(Ir. Agus Riyanto SR, M.T.) (Ir. H. Suhendro Trinugroho, M.T.)
NIK. 483 NIK. 732
3
ANALISA PENGARUH SUHU TERHADAP UMUR PELAYANAN JALAN
DENGAN METODE ANALITIS
(STUDI KASUS PADA JALAN PANTURA RUAS REMBANG - BULU)
ABSTRAKSI
Suhu merupakan salah satu parameter yang penting dalam perencanaan
perkerasan karena mempengaruhi material aspal yang bersifat visko-elastik. Oleh
sebab itu dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh suhu terhadap
nilai modulus kekakuan aspal dan umur pelayanan jalan dengan variasi suhu
udara sebesar 24°C, 26°C, 28°C, 30°C dan 31°C.
Untuk penelitian pada jalan Pantura ruas Rembang – Bulu menggunakan
data sekunder berupa data struktur perkerasan dan kecepatan rata rata kendaraan
yang diperoleh dari Direktorat Jendral Bina Marga, Balai Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional V (Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan Jalan dan Jembatan
Jawa Tengah) serta data lalu lintas harian rata-rata diperoleh dari Dinas
Perhubungan Jawa Tengah. Data-data ini kemudian diolah dengan menggunakan
metode analitis sehingga diperoleh nilai modulus kekakuan lapis perkerasan
sebagai data input unutk perangkat lunak BISAR 3.0. Dari output BISAR 3.0
diperoleh nilai asphalt mix horizontal tensile strain (εt) dan subgrade vertical
strain (εz) yang digunakan untuk menghitung nilai umur pelayanan jalan dan
dapat diperoleh pengaruh suhu terhadap nilai modulus kekakuan dan umur
pelayanan jalan.
Dari analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ketika nilai suhu
udara naik, maka nilai modulus kekakuan dan umur pelayanan jalan akan
menurun. Untuk pengaruh suhu terhadap modulus kekakuan pada kondisi fatigue
diperoleh persamaan eksponensial untuk AC-WC y = 35517e-0,17x
; AC-BC y y =
31865e-0,18x
; AC-Base y = 28859e-0,18x
; sedangkan pada kondisi deformasi untuk
AC-WC y = 10695e-0,17x
; AC-BC y = 36497e-0,14x
; AC-Base y = 28859e-0,18x
dengan x adalah suhu dan y adalah modulus kekakuan. Untuk pengaruh suhu
terhadap umur pelayanan pada kondisi fatigue diperoleh persamaan y = 1,163e-
0,06x ; sedangkan untuk kondisi deformasi diperoleh persamaan y = 20,3e-0,07x ;
dengan x adalah suhu dan y sebagai umur pelayanan.
Kata kunci : analitis, suhu, modulus kekakuan, umur pelayanan.
4
PENDAHULUAN
Jalan mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung ekonomi,
sosial budaya, lingkungan, politik, serta pertahanan keamanan. Jalan juga
mempunyai umur yang direncanakan dalam melayani lalu lintas yang
melewatinya. Seiring berjalannya waktu jalan akan mengalami penurunan kondisi
yang juga akan berpengaruh terhadap menurunnya kemampuan jalan untuk
melayani lalu lintas yang melewatinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu
terhadap nilai stiffnes modulus lapisan beraspal pada struktur perkerasan jalan
pantura ruas Rembang-Bulu dan menganalisis hubungan antara suhu dengan
umur pelayanan jalan menggunakan metode analitis.
LANDASAN TEORI
A. Perkerasan Jalan
Secara umum pengertian perkerasan jalan adalah jalan yang diperkeras
dengan lapisan konstruksi tertentu, dengan ketebalan, kekuatan, kekakuan dan
kelenturan tertentu agar dapat menyalurkan beban lalu lintas yang bekerja dan
melewati di atasnya untuk disebarkan ke lapisan yang berada di bawahnya
(Hardiani, 2008).
B. Suhu
Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari molekul-molekul suatu
benda. Suhu suatu benda adalah keadaan yang menentukan kemampuan benda
tersebut, untuk memindahkan panas ke benda-benda lain atau menerima panas
dari benda-benda lain tersebut (sumber : ml.scribd.com/doc/41399735/Definisi-
Suhu, diakses tanggal 1 september 2012). Pada suhu tinggi dan waktu
pembebanan yang relatif lama aspal akan berlaku sebagai cairan viskos (viscous
liquid), sedangkan pada suhu rendah dan waktu pembebanan yang pendek aspal
akan bersifat elastik. Pada suhu diantara kedua ekstrim tersebut maka aspal
bersifat viskoelastik.
5
C. Umur Pelayanan
Umur pelayanan adalah kemampuan jalan untuk mendukung beban lalu
lintas yang melewatinya sampai saat diperlukan perbaikan pada jalan tersebut.
umur pelayanan jalan dapat digambarkan dalam satuan juta lintasan beban gandar
standar/million standard axle load (MSA) maupun dalam satuan tahun
D. Konsep Metode Analitis
Pada umumnya prinsip utama dari metode analitis adalah mengasumsikan
perkerasan jalan lentur menjadi suatu multi-layer (elastic) structure, dan
perkerasan kaku manjadi sebuah beam on elastic foundation. Akibat dari beban
lalu lintas yang bekerja di atasnya maka konstruksi perkerasan jalan akan terjadi
tegangan (stress) dan regangan (strain), dengan mengasumsikan beban yang
bekerja pada struktur perkerasan tersebut adalah beban statis merata (Brown, S.F.
dan Brunton, J.M., 1984). Untuk penelitian ini digunakan Nottingham Design
Method.
E. Tinjauan Wilayah Studi
Ruas jalan Pantura merupakan ruas jalan yang mempunyai fungsi vital
dalam usaha pengembangan kehidupan masyarakat di pulau Jawa khususnya.
Letak geometrik ruas jalan arteri ini hampir sebagian besar berada di wilayah
pinggir pantai, kusunya untuk wilayah Rembang. Di wilayah ini sama dengan
daerah di Indonesia yang beriklim tropis sehingga mempunyai indikasi untuk
memiliki suhu yang tinggi, sehingga akan berpengaruh kepada nilai modulus
elastisitasnya. Suhu rata-rata tahunan kota Rembang adalah 23°C dengan suhu