Jurnal Ekonomi dan Bisnis STIE YPN Vol. VIII No. 3 Oktober 2015 14 ANALISA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KETERLIBATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. YAMAHA MUSIC MANUFACTURING ASIA BEKASI Intan Nur Ismiyatun 1 1 Alumni S-2 MM STIE Trianandra Jakarta Abstrak Penelitian ini mengkaji pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan. Penelitian dilaksanakan pada PT. Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan mengumpulkan informasi dari responden menggunakan kuesioner yang terstruktur dan terpola sesuai dengan kebutuhan serta mengacu pada judul penelitian. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel gaya kepemimpinan (X1) dan keterlibatan karyawan (X2) sebagai variabel bebas dan variabel motivasi kerja (Y) sebagai variabel tak terikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT. Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri. Analisis statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausalitas atau hubungan pengaruh. Teknik analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling yang dioperasikan melalui program Smart-PLS. Untuk pengujian parsial digunakan uji t hitung. Sedangkan untuk menguji secara simultan digunakan uji F hitung. Hasil analisis statistik menyimpulkan bahwa: 1) terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan keterlibatan karyawan secara bersama-sama terhadap motivasi kerja karyawan PT Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi dengan F hitung 47 > F tabel 3,05. 2) terdapat pengaruh, 2) terdapat pengaruh keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi dengan t hitung sebesar 4,083 > 1,96 dan P hitung 0,000 < 0,05, 3) terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan PT Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi dengan t hitung sebesar 4,033 > 1,96 dan P hitung 0,000 < 0,05. Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Keterlibatan Karyawan dan Motivasi Kerja. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting dan menjadi fokus banyak organisasi dalam mencapai keunggulan kompetitif Organisasi yang berhasil, akan menitikberatkan pada sumber daya manusia guna menjalankan fungsinya dengan optimal, khusus-nya menghadapi dinamika perubahan lingkungan yang terjadi. Dinamika perubahan lingkungan sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang
17
Embed
ANALISA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN …€¦ · ANALISA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KETERLIBATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. YAMAHA MUSIC MANUFACTURING ASIA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Jurnal Ekonomi dan Bisnis STIE YPN Vol. VIII No. 3 Oktober 2015 14
ANALISA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KETERLIBATAN
KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN
PT. YAMAHA MUSIC MANUFACTURING ASIA BEKASI
Intan Nur Ismiyatun1
1Alumni S-2 MM STIE Trianandra Jakarta
Abstrak
Penelitian ini mengkaji pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan keterlibatan
karyawan terhadap motivasi kerja karyawan. Penelitian dilaksanakan pada PT.
Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi.
Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan mengumpulkan informasi
dari responden menggunakan kuesioner yang terstruktur dan terpola sesuai dengan
kebutuhan serta mengacu pada judul penelitian. Variabel yang dikaji dalam penelitian
ini adalah variabel gaya kepemimpinan (X1) dan keterlibatan karyawan (X2) sebagai
variabel bebas dan variabel motivasi kerja (Y) sebagai variabel tak terikat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
gaya kepemimpinan dan keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT.
Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi, baik secara bersama-sama maupun secara
sendiri-sendiri. Analisis statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kausalitas atau hubungan pengaruh. Teknik analisis yang digunakan adalah Structural
Equation Modeling yang dioperasikan melalui program Smart-PLS. Untuk pengujian
parsial digunakan uji t hitung. Sedangkan untuk menguji secara simultan digunakan
uji F hitung.
Hasil analisis statistik menyimpulkan bahwa: 1) terdapat pengaruh gaya
kepemimpinan dan keterlibatan karyawan secara bersama-sama terhadap motivasi
kerja karyawan PT Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi dengan F hitung 47 >
F tabel 3,05. 2) terdapat pengaruh, 2) terdapat pengaruh keterlibatan karyawan
terhadap motivasi kerja karyawan PT Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi
dengan t hitung sebesar 4,083 > 1,96 dan P hitung 0,000 < 0,05, 3) terdapat pengaruh
gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan PT Yamaha Music
Manufacturing Asia Bekasi dengan t hitung sebesar 4,033 > 1,96 dan P hitung 0,000
< 0,05.
Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Keterlibatan Karyawan dan Motivasi Kerja.
Latar Belakang Masalah
Manajemen sumber daya manusia sangat penting dan menjadi fokus banyak
organisasi dalam mencapai keunggulan kompetitif Organisasi yang berhasil, akan
menitikberatkan pada sumber daya manusia guna menjalankan fungsinya dengan
optimal, khusus-nya menghadapi dinamika perubahan lingkungan yang terjadi.
Dinamika perubahan lingkungan sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang
Jurnal Ekonomi dan Bisnis STIE YPN Vol. VIII No. 3 Oktober 2015 15
efektif dan efisien artinya dapat dengan mudah berubah atau menyesuaikan diri dan
dapat mengakomodasikan setiap perubahan baik yang sedang dan telah terjadi.
Motivasi kerja merupakan keadaan dalam diri pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan–kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan (Yukl, 2001:142). Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan dan motivasi tidak
hanya berwujud kebutuhan ekonomis yang bersifat materil saja (berbentuk uang)
akan tetapi motivasi karyawan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor akan keberhasilan
pelaksanaan karyawan dalam bekerja, pengakuan akan keberhasilan dalam bekerja,
tanggung jawab, dan pengembangan pegawai. Motivasi merupakan sebab, alasan
dasar, pikiran dasar, gambaran dorongan seseorang untuk berbuat atau ide pokok
yang berpengaruh besar sekali terhadap segenap tingkah laku manusia (Kartono,
2001:17).
Keterlibatan atau partisipasi pegawai dalam aktivitas-aktivitas kerja penting
untuk diperhatikan karena dengan adanya keterlibatan pegawai akan menyebabkan
mereka mau dan senang bekerja sama, baik dengan pimpinan ataupun dengan sesama
teman kerja. Salah satu cara yang dapat dipakai untuk memancing keterlibatan
pegawai adalah dengan memancing partisipasi atau keterlibatan mereka dalam
berbagai kesempatan pembuatan keputusan. Keterlibatan karyawan bisa memberi
motivasi instrinsik kepada para karyawan dengan cara meningkatkan peluang
pertumbuhan, tanggung jawab, dan keterlibatan dalam pekerjaan itu sendiri.
Pemimpin harus mencari tahu sumber daya apa dan manfaat yang paling
diinginkan oleh karyawan dan paling mungkin untuk menciptakan kewajiban yang
lebih besar melalui keterlibatan. Pemimpin juga harus memahami bahwa keterlibatan
karyawan merupakan aset jangka panjang dan merupakan suatu proses yang
memerlukan interaksi lanjutan dari waktu ke waktu untuk menghasilkan loyalitas dan
situasi saling ketergantungan timbal balik (Cropanzano dan Mtchell, 2005, dalam
Saks, 2006).
Dalam lingkungan yang tidak stabil, keterlibatan karyawan telah menjadi
keharusan strategis, salah satu yang akan menjadi sumber utama keunggulan
kompetitif bagi organisasi yang mengembangkan basis karyawan berkomitmen,
bukan karena mereka dibayar untuk berkomitmen, tetapi karena mereka memilih
untuk berkomitmen. Stabilitas adalah alasan utama mengapa keterlibatan karyawan
dibutuhkan organisasi dalam menghadapi era globalisasi (Agung Adi, 2012). Selain
itu, Shuck dan Wollard, (2010:103) dalam Shuck, et al. (2011), mengemukakan
bahwa keterlibatan karyawan merupakan proses kognitif individu secara emosional
dan perilaku yang diarahkan menuju hasil yang diinginkan oleh organisasi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengangkat penelitian tentang
pengaruh gaya kepemimpinan dan keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja
karyawan PT. Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis STIE YPN Vol. VIII No. 3 Oktober 2015 16
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, diantaranya :
1. Gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dengan budaya organisasi menyebabkan
keterlibatan karyawan rendah.
2. Kurangnya kepercayaan pimpinan terhadap para karyawan menyebabkan motivasi
kerja karyawan rendah.
3. Kesempatan pengembangan diri para karyawan diduga menjadi faktor rendahnya
keterlibatan karyawan.
4. Kinerja yang menurun diduga disebabkan kurangnya motivasi yang diberikan oleh
pimpinan.
5. Komunikasi interpersonal yang tidak berjalan dengan baik membuat keterlibatan
karyawan rendah.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas penelitian ini
dibatasi hanya pada judul penelitian yaitu pengaruh gaya kepemimpinan dan
keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan PT. Yamaha Music
Manufacturing Asia Bekasi.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan
PT. Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi ?
2. Apakah terdapat pengaruh keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja
karyawan PT. Yamaha Music Manufacturing Asia Bekasi ?
3. Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan keterlibatan karyawan secara
bersama-sama terhadap motivasi kerja karyawan PT. Yamaha Music
Manufacturing Asia Bekasi ?
Kajian Teoritis.
Definisi Gaya Kepemimpinan
Istilah kepemimpinan bukan merupakan istilah baru bagi masyarakat. Di setiap
organisasi, selalu ditemukan seorang pemimpin yang menjalankan organisasi.
Pemimpin berasal dari kata “leader” yang merupakan bentuk benda dari “to lead”
yang berarti memimpin. Untuk memahami pengertian kepemimpinan secara jelas,
maka perlu dikaji beberapa definisi yang dikemukakan para ahli kepemimpinan.
Banyak ahli yang mengemukakan pengertian kepemimpinan menurut Feldmon
(2003 : 52) bahwa kepemimpinan adalah usaha sadar yang dilakukan pimpinan untuk
mempengaruhi anggotanya melaksanakan tugas sesuai dengan harapannya. Pendapat
tersebut sesuai dengan pendapat Stogdil yang mengemukakan bahwa kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi aktifitas kelompok untuk mencapai tujuan organisasi
(Wahyosumidjo, 2001 : 56). Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para
Jurnal Ekonomi dan Bisnis STIE YPN Vol. VIII No. 3 Oktober 2015 17
ahli kepemimpinan tersebut, dapat digaris bawahi bahwa kepemimpinan pada
dasarnya adalah suatu proses menggerakkan, mempengaruhi dan membimbing orang
lain dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
Kotter P John dalam Gallos (2008 : 5) kepemimpinan beda dengan manajerial
meskipun banyak orang yang tidak memperhatikannya. Kepemimpinan bukanlah
mistik dan sebuah misteri. Kepemimpinan tidak ada hubungannya dengan karisma
atau kepribadian istimewa seseorang. Tidak juga kepemimpinan lebih baik daripada
manajerial atau sebaliknya. Kepemimpinan dan manajerial adalah dua sistem yang
berbeda namun saling melengkapi.
Kouzes & Posner (2003 : 30) menemukan sepuluh kata-kata yang sering
digunakan untuk menjelaskan bagaimana perasaan pegawai dengan pemimpin yang
mereka kagumi : valued, motivated, enthuasiastic, challenged, inspired, capable,
supported, powerful, respected, proud.
Sesuai uraian di atas penulis membuat sintesis terhadap beberapa teori Gaya
Kepemimpinan (leadership style) sebagai berikut : Gaya kepemimpinan adalah “cara
atau pendekatan yang dipilih seorang pemimpin dalam berhubungan, berperilaku,
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang
telah ditetapkan”.
Definisi Keterlibatan Karyawan.
Employee engagement merupakan gagasan dalam perilaku organisasi yang
menjadi daya tarik dalam beberapa tahun terakhir. Daya tarik ini timbul karena
employee engagement berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Kenyataannya, meskipun terdapat banyak pendapat mengenai faktor yang termasuk
dalam employee engagement, masih terdapat kekurangjelasan definisi dan
pengukuran dari employee engagement (Robertson dan Cooper, 2010 : 324).
Employee engagement menjadi topik penting yang paling dibicarakan dalam
beberapa tahun terakhir di antara perusahaan konsultan dan media bisnis terkenal
(Saks, 2006). Employee engagement merupakan gagasan yang penting dalam perilaku
organisasi yang banyak ditulis oleh para praktisi dan perusahaan konsultasi. Employee
engagement memang sudah menjadi perhatian dari para praktisi dalam manajemen
sumber daya manusia.
Keterlibatan karyawan atau seringkali diterjemahkan sebagai keterikatan
karyawan, merupakan kontributor penting dalam upaya retensi karyawan, retensi dan
kepuasan pelanggan serta kinerja (Scheimann, 2011). Hal ini menjelaskan bahwa
keterlibatan karyawan merupakan salah satu faktor yang mendukung terciptanya
efektivitas dan kinerja yang optimal dalam sebuah organisasi.
Keterlibatan pada dasarnya terdiri dari aspek kognitif, afektif maupun perilaku
karyawan yang terlibat memiliki keyakinan dan mendukung tujuan organisasi,
memiliki rasa bangga terhadap organisasi dimana dia bekerja dan mempunyai
keinginan untuk berkembang dan bertahan dalam organisasi (Bakker & Laiter, 2010 :
181).
Jurnal Ekonomi dan Bisnis STIE YPN Vol. VIII No. 3 Oktober 2015 18
Individu yang memiliki engagement dicirikan sebagai individu yang
melaksanakan peran kerjanya, bekerja dan mengekspresikan dirinya secara fisik,
kognitif dan emosional selama bekerja (Kahn, dalam Luthans & Peterson, 2002 :
276).
Gallup (2004) karyawan yang memiliki engaged akan bekerja dengan
semangat dan merasakan hubungan yang mendalam dengan perusahaan dimana
mereka bekerja, mereka mendorong inovasi dan mendorong kemajuan organisasi. Ciri
karyawan yang menunjukkan engaged akan bekerja dengan usaha ekstra dan lebih
dari apa yang diharapkan.
Vance (dalam Scheimann, 2011) engagement adalah kerelaan karyawan untuk
bekerja keras, terlibat sepenuh hati mengerjakan tugas yang ditentukan dan
melakukan tindakan sukarela dan hanya sedikit menunjukkan perilaku yang tidak
disukai perusahaan. Karyawan yang memiliki keterikatan tinggi akan bekerja dengan
lebih bergairah, bertenaga dan mengerahkan upaya lebih.
Terdapat beberapa sifat umum yang dimiliki karyawan yang memiliki engaged
terhadap pekerjaannya (Finney, 2010), diantaranya adalah : a) mempercayai misi
organisasi, b) menyenangi pekerjaan mereka dan memiliki kontribusi pekerjaan pada
tujuan yang lebih besar, c) tidak memerlukan pendisiplinan, hanya memerlukan
kejelasan, komunikasi dan konsistensi, d) selalu meningkatkan kebenaran
keterampilan mereka dengan sikap yang positif, fokus, keinginan, antusiasme,
kreativitas dan daya tahan, e) dapat dipercaya dan saling percaya satu sama lain, f)
mengetahui bahwa manajer mereka menghormati mereka, g) sumber tetap ide yang
hebat, h) memberikan yang terbaik kepada perusahaan.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa keterlibatan karyawan dalam penelitian ini adalah sebagai
sikap yang positif yang dimiliki karyawan dengan penuh makna, dan energi motivasi
yang tinggi, resiliensi dan keinginan untuk berusaha, dan tidak menyerah dalam
menghadapi tantangan dengan konsentrasi penuh terhadap suatu tugas yang
disesuaikan dengan nilai dan tujuan organisasi.
Definisi Motivasi Kerja.
Motivasi merupakan suatu keinginan untuk berusaha sekuat-kuatnya mencapai
tujuan organisasi, dipengaruhi oleh kemampuan untuk memuaskan beberapa
kebutuhan individual. Motivasi secara umum berhubungan dengan segala usaha untuk
mencapai tujuan, sedangkan tujuan organisasi dapat merefleksikan kepentingan
tunggal yang berhubungan dengan perilaku sehubungan pekerjaan Robbins (2003 :
86).
Motivasi merupakan proses pemberian dorongan kepada anak buah supaya
anak buah dapat bekerja sejalan dengan batasan yang diberikan guna mencapai tujuan
organisasi secara optimal. (Rosidah, 2009 : 76).
Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan member energy
yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun