8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
1/16
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO
Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272
I. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan industri yang semakin pesat,
peranan seorang ahli Geologi akan semakin diperlukan dikarenakan kemampuannya
untuk memberikan informasi potensi sumber daya alam yang terkandung pada suatu
daerah sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan sumber daya alam yang kian
meningkat. Oleh karena itu, dalam menunjang pengelolaan, pembangunan dan
pengembangan suatu daerah diperlukan seorang ahli Geologi yang kompeten.
Berpedoman pada hal tersebut, maka Analisa Mineral Berat ini dilakukan
guna mempersiapkan bakal calon ahli Geologi untuk dapat menghadapi dan
memecahkan permasalahan yang mungkin akan dijumpai dengan mengaplikasikan
ilmu-ilmu Geologi yang diperoleh selama berada di bangku perkuliahan.
II. Maksud dan Tujuan
Maksud diadakannya praktikum analisa mineral berat ini adalah untukmengetahui mineral-mineral apa saja yang tersebar di sepanjang daerah penelitian
dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mineral-mineral tersebut terendapkan
pada daerah penelitian.
Sedangkan tujuan dari praktikum ini adalah:
Mengetahui dan memahami hal-hal apa saja yang menyebabkan suatumineral untuk dapat dikatakan sebagai mineral berat.
Mengetahui daerah atau batuan asal dari mineral berat yang terendapkan padadaerah penelitian.
Membantu dalam pemisahan mineral berat dan mineral ringan yangberasosiasi dengannya menggunakan cairan bromoform.
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
2/16
Membantu dalam menginterpretasikan mineral berat dengan menggunakanmikroskop binokuler pada suatu preparat kaca yang bersifat representatif
terhadap mineral berat yang terkandung pada daerah penelitian.
Membantu praktikan agar mampu menghitung persentase mineral berat.
III. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum analisa mineral
beratantara lain:
Sampel sedimen dari percobaan analisa ukuran butir sebelumnya pada meshukuran 0,125
Timbangan digital Cairan bromoform Filter paper Harada tube Pengaduk Pemanas listrik Masker Gelas timbang Labu ukur Preparat kaca Lem alteco Kuas dan sikat
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
3/16
Air Lap kasar, lap halus Alat tulis-menulis Kalkulator Pensil warna Referensi Sam Boggs Jr. dan Rocks & Mineral Sap praktikum
IV. Teori Ringkas
Sesuai dengan acara praktikum kali ini yaitu analisa mineral berat maka perlu
diketahui apa sebenarnya mineral berat itu dan mineral-mineral apa saja yang
tergolong dalam golongan mineral berat.
Seperti yang kita ketahui mineral adalah produk-produk deposit dari prosesdiferensiasi dan kristalisasi magma, yaitu produk yang terbentuk pada saat aktivitas
pembentukan batuan beku akan berakhir. Mineral-mineral ini terbagi atas dua yakni:
1. Golongan Mafik, mineral dengan kenampakan warna gelap atau hitam,contohnya Olivin dan Piroksin.
2. Golongan Felsik, mineral yang warnanya cerah dan kadang tak berwarnaatau bening, contohnya Kuarsadan Muskovit.
Mineral golongan mafik merupakan mineral yang sangat mudah lapuk
dikarenakan mineral-mineral ini terbentuk pada suhu yang tinggi sehingga memiliki
tingkat kestabilan yang sangat rendah. Mineral-mineral ini akan sangat mudah
mengalami pelapukan pada suhu normal. Mineral Mafik ini memiliki kecenderungan
menyerap sinar atau cahaya matahari diakibatkan oleh warnanya yang gelap berbeda
dengan mineral-mineral Felsik yang memiliki warna cerah yang cenderung
memantulkan sinar matahari sehingga mineral-mineral golongan ini lebih tahan
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
4/16
terhadap pelapukan.Mineral yang paling stabil adalah Kuarsa dikarenakan warnanya
yang bening dan terbentuk pada suhu yang rendah.
Mineral-mineral yang terkandung dalam batuan sedimen terbagi atas:
1.Mineral autigenik, mineral yang terbentuk pada daerah sedimentasi dan langsung
terndapkan, contohnya Gypsum dan Halite.
2. Mineral allogenik, mineral yang tidak termasuk dalam daerah sedimentasi namun
mengalami transportasi dan terendapkan di daerah lain.
Mineral-mineral tersebut terkandung dalam batuan beku dan merupakan mineral yang
tahan terhadap pelapukan dan pengikisan selama proses transportasi sampai pada
pengendapan dan menjadi bagian dari batuan sedimen. Berdasarkan tingkatkestabilannya maka mineral-mineral batuan sedimen terbagi atas:
1.Mineral yang stabil, mineral yang akan terus berada dalam batuan sedimen, mulai
dari transportasi hingga pengendapan.
2. Mineral yang tidak stabil, mineral yang hanya menemani batuan sedimen pada
saat transportasi dan tidak sampai pada wilayah pengendapan.
Mineral berat merupakan mineral yang memunyai spesifik gravity 2,9
gr/cm3dimana endapan mineral berat ini bersal dari konsentrasi mekanik parikel
mineral dengan berat jenis yang tinggi dan kebanyakan terendapkan pada derahpantai dan alluvium (Sam Boggs, Jr. 1987).Setiap mineral memiliki berat jenis
tertentu yang ditentukan oleh struktur atomnya.
Faktor-faktor penentu pembentukan mineral berat (Krynine 1948, dalam N.
Jayaraju 1994), antara lain:
a. Total komponen warna dalam suatu butiran.b. Matriks dengan warna butiran yang halus.c. Bentuk sudut dari batuan sedimen.d. Warna pada butiran sampel yang tipis.
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
5/16
Mineral berat umumnya terbentuk dari pelapukan batuan beku dan batuan
sedimen. Hal ini dapat dilihat pada tabel mineral dan sumber batuannya di bawah ini:
Rocks Heavy Mineral Present
Granite, Granodiorite, RhyoliteMagnetite, Monazite, Tourmaline,
Zircon, Cassiterite
Basalt, Dolomite, GabroChromite, Monazite, Tourmaline,
Zircon, Cassiterite
Batuan MetamorfGarnet, ,Leuxoxene, Magnetite,
Tourmaline
Pegmatite Monazite, Tourmaline, Zircon
Hydrothermal Veins Cassiterite, Pyrite, Gold, Platinum
Tabel Mineral dan Sumber Batuan
Mineral yang terbentuk pada daerah pantai merupakan hasil dari proses
pemisahan pada zona intertidal oleh arus gelombang dimana pada pantai yang
modern memiliki kemungkinan untuk menghasilkan mineral berat yang lebih terang
pada kondisi yang optimal. Mineral terang ini kemudian dapat digunakan dalam
penentuan sumber batuan asal (Provenance).
V. Prosedur Kerja
Analisa mineral berat merupakan lanjutan dari praktikum sebelumnya yakni
analisa ukuran butir sehingga sampel yang digunakan dalam analisa mineral berat
merupakan hasil dari sampel yang telah melalui proses pengayakan pada praktikum
sebelumnya. Sampel yang diambil adalah sampel dengan ukuran mesh 0,125 mm.
Setelah sampel siap maka proses selanjutnya adalah pemisahan mineral berat
dan mineral ringan yang berasosiasi dengannya menggunakan cairan Bromoform
dengan prosedur sebagai berikut:
1) Siapkan sampel (ukuran mesh 0,125)2) Masukkan larutan Bromoform ke dalam labu ukur sebanyak 10-15 ml
(gunakan masker dan sarung tangan ketika berurusan dengan cairan ini).
3) Masukkan sampel ke dalam harada tube diikuti dengan cairan Bromoform 10ml. Dengan penambahan cairan Bromoform tadi maka mineral berat dan
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
6/16
mineral ringannya terpisah dimana yang mengendap adalah mineral berat dan
yang mengambang di atas permukaan cairan adalah mineral ringan.
4) Buka katup pemisah dan biarkan mineral berat turun ke bawah labu ukuryang di atasnya telah dilapisi dengan filter paper.
5) Setelah semua mineral berat turun, tutup kembali katup pemisah sehinggamineral ringan tidak ikut turun.
6) Ambil sampel mineral berat yang telah tertampung pada filter paperkemudian keringkan menggunakan pemanas listrik.
7) Setelah dikeringkan timbang dan catat berapa beratnya.8) Setelah itu, masukkan sampel pada preparat kaca dan amati.9) Catat mineral-mineral apa saja yang dapat dideskripsi.
Analisa mineral berat ini terbagi atas dua yakni analisa komposisi mineral
yang bertujuan untuk mengetahui jenis mineral berat yang terkandung dalam suatu
sampel batuan dan yang kedua adalah analisa konsentrasi mineral yang bertujuan
untuk mengetahui mineral apa saja yang dominan dalam suatu sampel batuan.
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
7/16
VI. Pengolahan Data
NO.SAMPEL JENISMINERAL PERSENTASE %I II III
Sampel
ukuran mesh
0.125
Garnet 15% 10% 5%
Magnetite 55% 40% 25%
Silimanite 15% 35% 45%
10% -- --
Monazite 5% 10% 25%
Ilmenite -- 5% --
100% 100% 100%
Persentase Mineral Berat
% Mineral Berat =
x 100%
% Mineral Ringan =
x 100%
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
8/16
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO
Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272
Warna : Hitam mengkilap
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Sempurna
Pecahan : Rata
Kekerasan : 5.5-6.5
Berat Jenis ;5.2 gr/cm3
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : Fe2+
Fe3+
2O4
Golongan : Oksida dan Hidroksida
Sistem Kristal : Isometrik
Nama Mineral : Magnetite
Keterangan : Mineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya
dengan gunung api. Terdapat juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai
mineral tambahan dan terbentuk pada suhu yang tinggi sekitar 800oC 900oC,
sehingga mineral ini mempunyai bentuk yang sempurna dan idiomrf. Dijumpai pada
batuan beku granit dan batu pasir merah sebagai penyemen. Berasosiasi dengan
mineral Zircon, Hematit dan Pyrite. Kegunaan mineral ini, sebagai penciri dari batuan
yang kaya akan besi dan dalam industry baja.
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
9/16
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO
Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272
Warna : Merah
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Tidak rata
Kekerasan : 6.5-7.5
Berat Jenis : 3-4 gr/cm3
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia :CaAl2(SiO4)3
Golongan : Silikat
Sistem Kristal : Isometrik
Nama Mineral : Garnet
Keterangan : Terbentuk secara malihan (metamorfik) yaitu endapan mineral
yang mempunyai nilai ekonomis yang terbentuk akibat proses malihan pada kondisi
temperatur dan tekanan tinggi.Garnet adalah mineral umum dari batuan metamorf
seperti gneiss dan sekis dari yang bersifat basa sampai asam, kapur kristal dan
pegmatites. Garnet banyak ditemukan di sekis mika dan batuan metamorf yang
mengandung alumina dan besi. Varietas yang berbeda dari garnet memiliki ion logam
yang berbeda, seperti besi, magnesium aluminium, dan kromium.Garnet mempunyai
fraktur yang terbentuk secara alami dan membentuk bentuk dan warna yang unik dan
indah serta dianggap mempunyai nilai ekonomis tinggi, garnet kebanyakan
dimanfaatkan sebagai perhiasan.
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
10/16
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO
Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272
Warna : Abu-abu
Cerat : Putih
Kilap : Sutra
Belahan : Sempurna
Pecahan : Tidak rata
Kekerasan : 6-7
Berat Jenis ;3.2 gr/cm3
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : Al2SiO5
Golongan : Silikat
Sistem Kristal : Orthorhombik
Nama Mineral : Silimanite
Keterangan : Terbentuk pada suhu yang tinggi yakni sekitar 800-1000oC
pada daerah metamorfisme regional. Mineral ini salah satu mineral yang tidak
stabil.Mineral asosiasinya Alkali Feldspar, Biotit, Tourmaline, Topaz, dan
Zircon.Mineral ini digunakan dalam industri dan digunakan sebagai perhiasan juga
indikator panas/tekanan.
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
11/16
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO
Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272
Warna :Kuning kecoklatan
Cerat : Putih
Kilap : Lemak
Belahan : Tidak jelas
Pecahan : Tidak rata
Kekerasan : 5-5.5
Berat Jenis : 4.8-5.5 gr/cm3
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : (Ce, La, Y, Th) PO4
Golongan : Fosfat
Sistem Kristal : Monoklin
Nama Mineral : Monazite
Keterangan : Merupakan mineral aksesoris pada beberapa batuan seperti,
Granit dan Gneiss. Biasanya mineral ini terkonsentrasi pada fluvial dan endapan
placer di laut seperti Monazite Sands.Berasosiasi dengan Kuarsa, Albit, Oligoklas,
Ortoklas, Microcline.Digunakan sebagai penciri kandungan Thorium.
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
12/16
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO
Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272
Warna :Hijau atau kemerahan
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Tidak rata
Kekerasan : 7
Berat Jenis : 3.0-3.25
Tenacity : Sectile
Komposisi Kimia : (Na, Ca)(Li, Mg, Al)3(Al, Fe, Mn)6(OH)4(BO2)3 (Si6O18)
Golongan : Silikat
Sistem Kristal : Heksagonal
Nama Mineral : Tourmaline
Keterangan : Mineral ini terdapat pada batuan granit pegmatite dan
biasanya berperan sebagai mineral aksesoris dalam batuan metamorf utamanya sekis
dan gneiss. Terbentuk pada suhu yang tinggi seperti pembentukan mineral-mineral
logam.Mineral ini kaya akan Mg dan biasanya digunakansebagai baut sintetik.
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
13/16
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : Analisa Mineral Berat Nama : FATRA MARCO
Hari/Tgl : Jumat, 20 Mei 2011 Stb : D611 09 272
Warna : Hitam besi
Cerat :
Kilap : Logam sampai sublogam
Belahan : Tidak ada
Pecahan :
Kekerasan : 5-6
Berat Jenis : 4.72 gr/cm3
Tenacity :
Komposisi Kimia : FeTiO3
Golongan : Oksida
Sistem Kristal : Trigonal
Nama Mineral : Ilmenit
Keterangan :
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
14/16
15
55
15
10
0
5GARNET
MAGNETITE
TOURMALINE
SILIMANITE
ILMENITE
MONAZITE
10
40
35
55
GARNET
MAGNETITE
TOURMALINE
SILIMANITE
ILMENITE
MONAZITE
5
25
45
5GARNET
MAGNETITE
TOURMALINE
SILIMANITE
ILMENITE
MONAZITE
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
15/16
Persentase rata-rata:
Magnetite =
Ilmenite =
Monazite =
Slilimanit =
Garnet =
Tourmaline =
VII. Pembahasan
Pada sampel ini didominasi oleh mineral Magnetite dengan batuan asal
bersifat intermediet-basa. Bentuk mineral yang dijumpai pada daerah penelitian
umumnya memiliki bentuk yang relatif sama sehingga dapat diinterpretasikan bahwa
mineral-mineral ini mengalami proses transportasi yang cukup jauh dari batuan
asalnya yang membuat mineral-mineral ini berbentuk Rounded-Subrounded lalu
mengendap pada daerah pantai dikarenakan berat jenisnya yang besar. Mineral-
mineral ini terendapkan pada pinggir pantai akibat adanya arus susur pantai yang
lebih besar dari arus sungai yang membawa material sedimen.
Perubahan sea level juga berpengaruh pada pengendapan mineral berat yang
mana apabila sea level naik, pengendapan akan juga naik begitu pula sebaliknya.
Mineral berat yang memiliki berat jenis > 2.89 gr/cm3akan terendapkan pada garis
pantai akibat adanya gelombang ombak yang besar.
Gambar Morfologi Pantai
Tempat pengendapan
mineral berat
Sea level
Barrier
8/3/2019 Analisa Mineral Berat Fatra
16/16
VIII. Kesimpulan dan Saran
VIII.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum Mineral Berat ini adalah sebagai berikut:
1. Mineral berat adalah mineral dengan berat jenis > 2.89 gr/cm32. Mineral berat yang diendapkan di daerah penelitian adalah Magnetite, Garnet,
Tourmaline, Ilmenite, Silimanite, dan Monazite.
3. Batuan asal dari mineral berat daerah penelitian adalah batuan bekuintermediet-basa.
4. Mineral berat diendapkan pada daerah transisi.5. Pengendapan mineral berat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Kekuatan
media transportasi yang membawa material sedimen, kekuatan arus/ombak,
kondisi morfologi tempat mineral terendapkan dan berat jenis mineral itu
sendiri.
VIII. 2 Saran
Saran untuk praktikum ini sama dengan saran sebelumnya pada praktikum
analisa ukuran butir yakni penyediaan alat-alat yang dipergunakan dalam
laboraturium. Semoga ke depannya hal ini bisa ditangani guna memperlancar
jalannya praktikum.