Top Banner
ANALISA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KAWASAN PESISIR PANTAI KABUPATEN BENGKALIS DENGAN MODEL DINAMIKA SISTEM TUGAS AKHIR RIKO PRIMA 4307 100 035 Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 Prof.Ir. Daniel M.Rosyid.M,RINA Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc
37

Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Nov 28, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

A N A L I S A K E B I J A K A N P E N G E M B A N G A N P O T E N S IP A R I W I S A T A K A W A S A N P E S I S I R P A N T A I K A B U P A T E N

B E N G K A L I S D E N G A N M O D E L D I N A M I K A S I S T E M

TUGAS AKHIR

RIKO PRIMA

4307 100 035

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Prof.Ir. Daniel M.Rosyid.M,RINA Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc

Page 2: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

BAB ILATAR BELAKANG

• UU NO 27 TAHUN 2007, Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau kecil

• PARIWISATA SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI

Page 3: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

PANTAI RUPAT

Page 4: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Kurangnya prasarana dan sarana obyek wisata

Terjadi erosi pada daerah yang dijadikan obyek wisata

Page 5: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

PERUMUSAN MASALAH

Pengembangan obyek wisata pantai Pulau Rupat untuk menjadi

salah satu komoditi ekonomi yang menjanjikan dan berprospek

apabila didukung oleh penyediaan infrastruktur pariwisata dalam

pengembangannya, namun potensi yang tersedia belum dikelola secara

maksimal. Maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

adalah bagaimana bentuk peningkatan infrastruktur dalam kebijakan

pengembangan potensi pariwisata pantai ?

Page 6: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai

dari penelitian adalah mengetahui bentuk peningkatan infrastruktur

dalam kebijakan pengembangan potensi pariwisata pesisir, agar dapat

dijadikan sebagai salah satu pendapatan masyarakat sekitar dan dapat

bersaing dengan objek wisata lainnya.

Page 7: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

MANFAAT

Dari hasil analisa penelitian ini diharap mendapatkan rencana kebijakan

pengembangan potensi pariwisata pesisir pantai Kota Bengkalis berdasarkan

model dinamika sistem.

Page 8: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

BATASAN MASALAH

• Daerah yang ditelliti adalah kawasan perairan Kota Bengkalis yaitu : Kecamatan

Rupat Utara (Desa Tanjung Medang) Pantai Rupat,

• Data yang digunakan adalah data-data dari instansi-instansi yang ada di Kabupaten

Bengkalis dan hasil survey lapangan.

• Indikator yang digunakan dalam pemodelan dinamika sistem adalah peningkatan

ekonomi

• Pajak yang digunakan adalah pajak bumi dan bangunan dan pajak hotel.

• Tidak dilakukan perhitungan perencanaan suatu bangunan

• Diasumsikan biaya pembangunan berdasarkan bangunan-bangunan yang telah ada.

Page 9: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

BAB IIDASAR TEORI

UMUM PANTAI PARIWISATA KAWASAN PESISIR POTENSI PARIWISATA PESISIR POLA KEBIJAKSANAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KAWASAN

PESISIR PARIWISATA SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

DINAMIKA SISTEM

Page 10: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Page 11: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

LANJUTAN

Page 12: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

BAB IVANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Data kondisi sebenarnya

Data master plan pengembangan wisata Pulau Rupat.

Page 13: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Identifikasi variabel

identifikasi semua variabel yang memberi pengaruh pada pengembangan obyek wisata

Pulau Rupat. Variabel yang digunakan pada model berasal dari kondisi sebenarnya

(existing) dan master plan pengembangan potensi wisata Pulau Rupat.No Variabel Keterangan

Pantai

1 Panjang Pantai Tererosi Panjang pantai yang tererosi di daerah penelitian, yaitu : didaerah tanjungmedang, tanjung punak, teluk rhu, dan makeruh.

No Variabel KeteranganInfrastruktur

1 Pengunjung Banyaknya wisatawan yang mendatangi daerah wisata dengan jumlahpengunjung awal 5000

2 Investasi Besarnya (persen %) investasi dari investor dalam bentuk bangunan

3 Jumlah bangunan Jumlah bangunan yang akan dibangun dalam master plan pengembanganwisata Pulau Rupat

No Variabel KeteranganAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

1 Pajak Salah satu sumber PAD yang dapat meningkatkan ekonomi daerah yaitupajak bumi dan bangunan dan pajak hotel

2 Cost Upaya Perbaikan Besarnya biaya yang dianggarkan pemerintah dalam upaya perbaikan, baikperbaikan prasarana dan perbaikan pantai.

Page 14: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

C A U S A L L O O P D I A G R A M

Panjang pantai tererosi

Upay a perbaikan pantaiPAD

Pajak

Inv estasi

Pengunjung

Jumlah bangunan

Keindahan pantai

Causal Loop Diagram

Page 15: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Panjang Pantai tererosi

Cost upay a perbaikan pantai

Keindahan

Upay a perbaikan

Pantai

Sektor Pantai

Panjang pantai yang tererosi adalah 11.000m terdiri dari 4 desa, yaitu Tanjung Punak,Teluk Rhu, Tanjung Medang, Makeruh.Belum adanya upaya dari pemerintahuntuk menanggulangi erosi tersebut.Keindahan yang dimaksud adalah variabelyang menilai apakah pantai masih dalamkondisi tererosi atau sudah adapenanggulangannya.

KONDISI SEBENARNYA

NO Variabel Nilai Input Simulasi Awal Satuan

1 Panjang pantai tererosi 11000 meter

2 Upaya perbaikan PULSE (0,6,0) Meter/6 bulan

3 Keindahan IF Panjang_pantai_tererosi =

11000 THEN 0 ELSE 1

Page 16: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Sektor Infrastruktur

Terdiri dari laju wisatawan yang dipengaruhi oleh keindahan dan ketersedian prasarana. Lajuwisatawan mempengaruhi besarnya investasi dan pengunjung. Jumlah pengunjung awaladalah sebesar 5000 jiwa.

Pengunjung

Penambahan Pengunjung

keindahanLaju wisatawan

Besar Inv estasi

inv estasi

Laju Inv estas

Pengurangan pengunjung

Fasilitas Umum

Transportasi Darat

Transportasi Laut

Upy a prbaikan darat

upay a perbaikan laut

Upay a perbaiakan Falitas Umum

Prasarana

Target inv estaasi

Inf rastruktur

KONDISI SEBENARNYA

Page 17: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

NO Variabel Nilai Input Simulasi Awal Satuan

1 Pengunjung 5000 Jiwa

2 Laju wisatawan IF_Keindahan = 0 OR Prasaran =0 THEN RANDOM (-0.01,0.01) ELSE 0

3 Penambahan pengunjung IF laju_wisatawan >= 0.01 THEN (Pengunjung*laju_wisatawan) ELSE 0 jiwa

3 PenguranganIF Laju_wisatawan <=0.01 OR Prasarana = 0 THEN (Pengunjung*Laju_wisatawan)

ELSE 0jiwa

4 Besar Investasi 0 persen

5 Investasi Besar_Investasi + Laju_Investasi Persen/bulan

6 Laju Investasi IF Laju_wisatawan >=0.01 THEN PULSE(0.01,1,1) ELSE 0 persen

7 Prasarana (Fasilitas_Umum+Transportasi_Darat+Transportasi_Laut) / 3 Unit

8 Fasilitas Umum IF Upaya_perbaiakan_Falitas_Umum =1 THEN 1 ELSE 0 Unit

9 Transportasi Darat IF Upya_prbaikan_darat =1 THEN 1 ELSE 0 Unit

10 Transportasi laut IF upaya_perbaikan_laut =1 THEN 1 ELSE 0 unit

Page 18: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

KONDISI SEBENARNYA

Jumlah Restoran

Jumlah wisma

PAD

Pemasukan

Nilai Kena PBB restoran

Nilai PBB

Luas bagunan wisma

Luas bangunan restoran

Nilai Kena PBB wisma

PBB restoran

Nilai Jual bangunan kena pajak

Harga Jual Bangunan perM2

PBB wisma

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Sektor APBD

Pendapatan Asli Daerah yang terdiri atas pajak bumi dan bangunan . Jumlah pada kondisisebenarnya hanya terdiri dari 4 bangunan, yaitu 2 wisma dan 2 restoran.

Page 19: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

NO Variabel Nilai Input Simulasi Awal Satuan

1 PAD 0 Rupiah

2 Pemasukan PBB_restoran + PBB_wisma Rupiah

3 PBB_wisma Nilai_Kena_PBB_wisma*Nilai_PBB/12 Rupiah/tahun

4 PBB_restoran Nilai_PBB*Nilai_Kena_PBB_restoran /12 Rupiah/tahun

5 Nilai_PBB 0.005*0.2

6 Nilai_jual_bangunan_kena_pajak 2000000 Rupiah

7 Harga_jual_bangunan_perM2 800000 Rupiah/m2

Page 20: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL

Verifikasi Model

Memeriksa formulasi (equations) dan memeriksa unit (satuan). Jika sudah tidak ada error makaakan muncul “ all units within your model appear to be consistent ”.

Page 21: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Validasi Model

Berfungsi untuk membuktikan model secara menyeluruh memenuhitujuan pembuatan model dan dapat mempresentasikan sistem nyata.

E = |(S – A )/ A| Dengan : A = Data AktualS = Data hasil simulasiE = variasi error antara aktual

dan data simulasi, E < 0.1

Hasil simulasi

bulan ke-Simulasi

Hasil simulasi

(Rp)Hitungan manual (Rp) Error

12PAD (Pendapat AsliDaerah)

152.000 152.000 0.0

Page 22: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Nilai jual bangunan adalah Rp 800.000. Nilai suatu bangunan tidak kena pajak adalah sebesar Rp 2.000.000. Luas bangunan 50 m2 jumlah bangunan 4 unit. Persentase nilai jual kena pajak adalah 20% dan tarif pajak sebesar 0.5 %. Besarnya Pajak bumi dan bangunan yang diterima adalah

Nilai Jual bangunan : luas bangunan x nilai jual bangunan

: 50 x 800.000 = 40.000.000

Batas nilai jual bangunan tidak kena pajak

Nilai Jual bangunan dikurangi dengan : 2.000.000

maka nilai jual bangunan kena pajak : 38.000.000

Besarnya Pajak Bumi dan bangunan : 0.005 x 0.2 x 38.000.000

: 38.000

Jumlah bangunan 4 unit : 4 x 38.000 = Rp 152.000

Nilai besarnya pajak bumi dan bangunan untuk 1 bangunan yang tertera sesuai dengankondisi sebenarnya adalah 38.000 dalam 1 tahun. Maka Pajak Bumi dan bangunan untuk totalbangunan yang ada pada kondisi sebenarnya 4 unit adalah Rp 152.000 /tahun

Page 23: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

SIMULASI Sektor pantai

Belum adanya upaya perbaikan maka panjang pantai yang tererosi masih tetap 11000 m dan nilai keindahan adalah 0 karena

belum adanya upaya penanggulangan tersebut.

Sektor infrastruktur

Semakin menurunnya pengunjung pertahunnya karena pengaruh belum adanya upaya perbaikan pada prasarana pendukung

wisata dan pelindung pantai. Dan nilai investasi juga masih nol karena belum adanya investor yang menanamkan modal.

BulanPeningkatan

Pengunjung (jiwa)

0 500012 4,78424 3,98136 4,15048 2,96860 2,98972 2,40584 2,28496 1,642108 1,442120 1,218

10:40 PM Tue, Jan 17, 2012

Untitled

Page 10.00 30.00 60.00 90.00 120.00

Months

1:

1:

1:

1000

3000

50001: Pengunjung

1

1

1

1

Page 24: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Sektor APBD

Penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) didapat masih kecil karena jumlah bangunan yang

tersedia juga kurang dan tidak terjadi penurunan karena tidak adanya upaya untuk perbaikan

prasarana dan membangun pelindung pantai

0 IDR 0.0012 IDR 152,000.0024 IDR 304,000.0036 IDR 456,000.0048 IDR 608,000.0060 IDR 760,000.0072 IDR 912,000.0084 IDR 1,064,000.0096 IDR 1,216,000.00108 IDR 1,368,000.00120 IDR 1,520,000.00

Bulan PAD ( Rupiah)

10:40 PM Tue, Jan 17, 2012

Untitled

Page 10.00 30.00 60.00 90.00 120.00

Months

1:

1:

1:

0

1000000

20000001: PAD

1

1

1

1

Page 25: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

SKENARIO KEBIJAKAN Pembangunan pelindung pantai

Berfungsi agar pantai tidak semakin rusak dan pengunjung dapat menikmati obyek wisata yang

ditawarkan. Bangunan pelindung pantai dibangun secara bertahap yaitu 960 meter dengan

waktu 6 bulan dengan anggaran Rp 15,899 miliar. Selesai pembangunan selama 69 bulan.

10:57 PM Tue, Jan 17, 2012

Untitled

Page 10.00 40.00 80.00 120.00 160.00

Months

1:

1:

1:

0

10000

20000

1: Panjang Pantai tererosi

1

1

1 1

0 1100012 908024 716036 524048 332060 140072 084 096 0108 0120 0

Bulan Panjang pantai tererosi

Page 26: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

SKENARIO KEBIJAKAN Perbaikan pada prasarana

a. Perbaikan dan membangun prasarana sesuai dengan master plan pengembangan wisata PulauRupat. Membangun terminal transportasi laut selama 3 tahun dengan biaya Rp 80 miliar,membangun bandara international Rp 3.606 triliun dengan masa pembangunan 5 tahun,perbaikan jalur darat, sumber air bersih, listrik , komunikasi dan fasilitas umum lainnya sebesarRp 100 miliar.

b. Perbedaan dengan skenario A adalah tidak dilakukan pembangunan bandara international padatahap awal perencanaan akan tetapi akan dibangun setelah 5 tahun berjalannya wisata.Pembangunan bandara dilakukan karena pemerintah ingin menjadikan Pulau Rupat sebagaiwisata international dan juga letaknya strategis karena berada pada alur pelayaran internationaldan berada pada kawasan segitiga pertumbuhan ekonomi Indonesia-Malaysia-Singapure danIndonesia-Malaysia-Thailand.

Page 27: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Pembangunan sarana infrastruktur

Disesuaikan dengan perencanaan master plan pengembangan wisata Pulau Rupat. Dalam master plan

telah diberikan luasan daerah untuk beberapa fasilitas untuk wisata,yaitu, resort eko bahari merupakan

resort yang memanfaatkan pemandangan alam, luasan daerah resort eko bahari adalah 2.758.000 m2

dengan total bangunan 57.458 unit. Resort yang lebih mewakili suasana pribadi dengan luasan daerah

21.540.000 m2 dengan total bangunan 285.568 unit, dan cottage merupakan rumah dengan gaya

pedesaan memiliki laus daerah 1.030.000 m2 dengan total bangunan 4.752 unit

SKENARIO KEBIJAKAN

Page 28: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

a. Peningkatan bangunan yang dibangun sangat berpengaruh terhadap besarnya investasi.

Merupakan hasil dari Simulasi A yang menyesuaikan kondisi master plan perencanaan

pengembangan kawasan wisata Pulau Rupat. Besarnya investasi tiap tahun adalah 12 % hingga

jumlah bengunan akan konstan sesuai dengan perhitungan dalam perencanaan master plan.

Dari grafik dan tabel dapat dilihat penyelesaian bangunan pada bulan ke 100 atau sekitar 8.33

tahun.

8:52 PM Sun, Jan 15, 2012

Untitled

Page 10.00 30.00 60.00 90.00 120.00

Months

1:

1:

1:

2:

2:

2:

3:

3:

3:

0

2500

5000

0

30000

60000

0

150000

300000

1: Jumlah bangunan cottage 2: Jumlah bangunan REB 3: Jumlah Resort

1

1

1

1

2

2

2

2

3

3

3

3 Bulan

jumlah

bangunan

cottage (unit)

Jumlah

bangunan REB

(Resort Eko

Bahari) (unit)

Jumlah

bangunan

resort (unit)

0 0 0 012 570 6,895 34,26824 1,141 13,790 68,53736 1,711 20,685 102,80548 2,281 27,580 137,07360 2,852 34,475 171,34172 3,422 41,370 205,60984 3,992 48,265 239,87896 4,562 55,160 274,146100 4,752 57,458 285,568108 4,752 57,458 285,568120 4,752 57,458 285,568

Page 29: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

b. Pada tahap ini peningkatan bangunan dan masa penyelesaian bangunan disesuaikan

skenario perbaikan prasarana B atau simulasi B. besarnya invesatasi tiap tahun rata-rata

hanya 8 % pada tahun kelima dimana adanya pembangunan bandara akan meningkat

sebesar 12 %. Dari grafik dan tabel dapat diketahui pembangunan selesai hingga bulan

ke 119 atau sekitar 9.9 tahun.

6:45 PM Mon, Jan 16, 2012

Untitled

Page 10.00 30.00 60.00 90.00 120.00

Months

1:

1:

1:

2:

2:

2:

3:

3:

3:

0

2500

5000

0

30000

60000

0

150000

300000

1: Jumlah bangunan cottage 2: Jumlah bangunan REB 3: Jumlah Resort

1

1

1

1

2

2

2

2

3

3

3

3

Bulan

jumlah

bangunan

cottage (unit)

Jumlah bangunan

REB (Resort Eko

Bahari) (unit)

Jumlah

bangunan resort

(unit)

0 0 0 012 431 5,207 25,88024 822 9,943 49,41936 1,219 14,733 73,22548 1,597 19,315 95,99560 2,003 24,224 120,39372 2,574 31,119 154,66184 3,144 38,014 188,92996 3,714 44,909 223,197108 4,284 51,804 257,465120 4,752 57,458 285,568

Page 30: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

ANALISA HASIL SIMULASI Analisa terbagi menjadi 2

a. Simulasi A

Peningkatan pengunjung dalam 1 tahun sebesar 11% atau sekitar 565 wisatawan dan setelah tahun

ke 5 meningkat sebesar 50 % pertahun.

11:09 PM Tue, Jan 17, 2012

Untitled

Page 10.00 30.00 60.00 90.00 120.00

Months

1:

1:

1:

0

100000

200000

1: Pengunjung

1 11

1

0 5,00012 5,58324 6,20536 6,91748 7,69960 8,57172 14,27584 23,81096 39,610108 65,799120 109,651

Bulan Peningkatan pengunjung (jiwa)

Page 31: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Pendapatan Asli Daerah, dapat dilihat dari grafik dan tabel beberapa tahun diawal terjadi

penurunan sebesar 15% atau Rp 563 miliar hingga tahun kelima atau bulan ke 60. Seteleh itu

terjadi peningkatan sebesar 3% atau Rp 27 miliar hingga 60 % atau Rp 712 miliar. Pada bulan 120

mendapat keunutungan 33 % dari anggaran awal yaitu sebesar Rp 1,203 triliun.

1:54 PM Wed, Jan 18, 2012

Untitled

Page 10.00 30.00 60.00 90.00 120.00

Months

1:

1:

1:

5e+011

3e+012

5.5e+012

1: PAD

1

1

1

1

0 3,540.2712 2,976.6324 2,379.6436 1,810.4348 1,190.5960 681.3572 708.3684 1,173.4196 1,885.81108 2,994.97120 4,743.53

Bulan PAD (miliar)

Page 32: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

b. Simulasi B

Merupakan skenario B yang membangun bandara international pada tahun ke lima setalah

berjalannya wisata. Untuk tarif awal sebelum menjadi wisata international adalah tarif resort Rp

490.000, tarif resort eko bahari Rp 635.250 dan tarif cottage Rp 135.000 dengan fasilitas

disesuaikan dengan master plan.

11:39 PM Tue, Jan 17, 2012

Untitled

Page 10.00 40.00 80.00 120.00 160.00

Months

1:

1:

1:

0

55000

110000

1: Pengunjung

1 11

1

Bulan Peningkatan pengunjung (jiwa)

0 5,00012 5,55724 6,19136 6,89248 7,68460 8,56272 9,55584 10,63696 11,852108 13,193120 14,680160 104,995

Page 33: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Pendapatan asli daerah pada skenario B. didapat dari grafik beberapa tahun peningkatan sebesar 2

% atau Rp 75 miliar pada bulan ke 60 terjadi penurunan sebesar 13% atau Rp 508 miliar karena

digunakan untuk membangun bandara. Untuk kembali pada anggaran APBD awal hanya

membutuhkan waktu 36 bulan atau 3 tahun terhitung dari bulan ke 120 dan mendapatkan hasil

keuntungan sebesar 13 % atau Rp 464 miliar.

2:05 PM Wed, Jan 18, 2012

Untitled

Page 10.00 40.00 80.00 120.00 160.00

Months

1:

1:

1:

1.5e+012

3.5e+012

5.5e+012

1: PAD

11

1

1

0 3,540.2712 3,615.7324 3,711.0536 3,827.4648 3,885.8360 4,048.1372 3,266.8884 2,801.5596 2,371.16108 1,978.09120 1,622.92132 2,128.11144 2,869.73156 4,004.39160 4,552.00

Bulan PAD (miliar)

Page 34: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

BAB VKESIMPULANDAN SARAN

Kesimpulan

Pembangunan bangunan pelindung pantai memakan waktu selama 69 bulan atau 5.75 tahun dengan

memakan dana sebesar Rp 182.176.041.666.

Pengembangan infrastruktur yang tepat adalah skenario B karena keuntungan pendapatan pada

skenario ini sebesar 13 % dari APBD awal atau Rp 464.128.627.196 setelah dilakukannya

pembangunan bandara international dan besarnya keuntungan tersebut didapat setelah 36 bulan atau

3 tahun dari selesainya pembangunan bandara. Tingkat pengunjung pada skenario B juga besar pada

awal pembangunan hanya 11% hingga setelah terbangunnya bandara international lonjakan

wisatawan menjadi 66% atau sebesar 9791 wisatawan. Sedangkan skenario A untuk mendapatkan

keuntungan membutuhkan waktu selama 60 bulan atau 5 tahun dengan keuntungan sebesar 33 %

atau sebesar Rp 1.203.261.627.393.

Page 35: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...

Master plan pengembangan wisata Pulau Ruapt memberikan peluang usaha kepada 9.057kepala keluarga dengan memberikan lahan tanaman organik sebagai usaha dan juga dapatmenarik wisatawan memberikan keuntungan sebesar Rp 5.900.092 perkepala keluarga.

Model dinamika sistem dapat digunakan dalam perencanaan pengembangan potensi wisata diPulau Rupat dengan memperhatikan lajunya wisatawan pertahun dan besarnya investasi padadaerah pengembangan

Saran

Diharapkan pemerintah daerah Bengkalis mempertimbangkan perencanaan pengembanganwisata Pulau Rupat sesuai dengan model dinamika sistem.

Diharapkan pemerintah mempromosikan obyek wisata pantai dengan baik dikarenakanpromisi sangat berpengaruh terhadap banyaknya wisatawan yang akan berkunjung setelahprasarana dan aksebilitas pada daerah dapat digunakan dengan baik.

Page 36: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...
Page 37: Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...