ANALISA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KAWASAN PESISIR PANTAI KABUPATEN BENGKALIS DENGAN MODEL DINAMIKA SISTEM TUGAS AKHIR RIKO PRIMA 4307 100 035 Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 Prof.Ir. Daniel M.Rosyid.M,RINA Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc
37
Embed
Analisa kebijakan pengembangan potensi pariwisata kawasan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
A N A L I S A K E B I J A K A N P E N G E M B A N G A N P O T E N S IP A R I W I S A T A K A W A S A N P E S I S I R P A N T A I K A B U P A T E N
B E N G K A L I S D E N G A N M O D E L D I N A M I K A S I S T E M
TUGAS AKHIR
RIKO PRIMA
4307 100 035
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Prof.Ir. Daniel M.Rosyid.M,RINA Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc
BAB ILATAR BELAKANG
• UU NO 27 TAHUN 2007, Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau kecil
• PARIWISATA SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI
PANTAI RUPAT
Kurangnya prasarana dan sarana obyek wisata
Terjadi erosi pada daerah yang dijadikan obyek wisata
PERUMUSAN MASALAH
Pengembangan obyek wisata pantai Pulau Rupat untuk menjadi
salah satu komoditi ekonomi yang menjanjikan dan berprospek
apabila didukung oleh penyediaan infrastruktur pariwisata dalam
pengembangannya, namun potensi yang tersedia belum dikelola secara
maksimal. Maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
adalah bagaimana bentuk peningkatan infrastruktur dalam kebijakan
pengembangan potensi pariwisata pantai ?
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian adalah mengetahui bentuk peningkatan infrastruktur
dalam kebijakan pengembangan potensi pariwisata pesisir, agar dapat
dijadikan sebagai salah satu pendapatan masyarakat sekitar dan dapat
bersaing dengan objek wisata lainnya.
MANFAAT
Dari hasil analisa penelitian ini diharap mendapatkan rencana kebijakan
pengembangan potensi pariwisata pesisir pantai Kota Bengkalis berdasarkan
model dinamika sistem.
BATASAN MASALAH
• Daerah yang ditelliti adalah kawasan perairan Kota Bengkalis yaitu : Kecamatan
Rupat Utara (Desa Tanjung Medang) Pantai Rupat,
• Data yang digunakan adalah data-data dari instansi-instansi yang ada di Kabupaten
Bengkalis dan hasil survey lapangan.
• Indikator yang digunakan dalam pemodelan dinamika sistem adalah peningkatan
ekonomi
• Pajak yang digunakan adalah pajak bumi dan bangunan dan pajak hotel.
• Tidak dilakukan perhitungan perencanaan suatu bangunan
• Diasumsikan biaya pembangunan berdasarkan bangunan-bangunan yang telah ada.
BAB IIDASAR TEORI
UMUM PANTAI PARIWISATA KAWASAN PESISIR POTENSI PARIWISATA PESISIR POLA KEBIJAKSANAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KAWASAN
PESISIR PARIWISATA SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
DINAMIKA SISTEM
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
LANJUTAN
BAB IVANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Data kondisi sebenarnya
Data master plan pengembangan wisata Pulau Rupat.
Identifikasi variabel
identifikasi semua variabel yang memberi pengaruh pada pengembangan obyek wisata
Pulau Rupat. Variabel yang digunakan pada model berasal dari kondisi sebenarnya
(existing) dan master plan pengembangan potensi wisata Pulau Rupat.No Variabel Keterangan
Pantai
1 Panjang Pantai Tererosi Panjang pantai yang tererosi di daerah penelitian, yaitu : didaerah tanjungmedang, tanjung punak, teluk rhu, dan makeruh.
No Variabel KeteranganInfrastruktur
1 Pengunjung Banyaknya wisatawan yang mendatangi daerah wisata dengan jumlahpengunjung awal 5000
2 Investasi Besarnya (persen %) investasi dari investor dalam bentuk bangunan
3 Jumlah bangunan Jumlah bangunan yang akan dibangun dalam master plan pengembanganwisata Pulau Rupat
No Variabel KeteranganAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1 Pajak Salah satu sumber PAD yang dapat meningkatkan ekonomi daerah yaitupajak bumi dan bangunan dan pajak hotel
2 Cost Upaya Perbaikan Besarnya biaya yang dianggarkan pemerintah dalam upaya perbaikan, baikperbaikan prasarana dan perbaikan pantai.
C A U S A L L O O P D I A G R A M
Panjang pantai tererosi
Upay a perbaikan pantaiPAD
Pajak
Inv estasi
Pengunjung
Jumlah bangunan
Keindahan pantai
Causal Loop Diagram
Panjang Pantai tererosi
Cost upay a perbaikan pantai
Keindahan
Upay a perbaikan
Pantai
Sektor Pantai
Panjang pantai yang tererosi adalah 11.000m terdiri dari 4 desa, yaitu Tanjung Punak,Teluk Rhu, Tanjung Medang, Makeruh.Belum adanya upaya dari pemerintahuntuk menanggulangi erosi tersebut.Keindahan yang dimaksud adalah variabelyang menilai apakah pantai masih dalamkondisi tererosi atau sudah adapenanggulangannya.
KONDISI SEBENARNYA
NO Variabel Nilai Input Simulasi Awal Satuan
1 Panjang pantai tererosi 11000 meter
2 Upaya perbaikan PULSE (0,6,0) Meter/6 bulan
3 Keindahan IF Panjang_pantai_tererosi =
11000 THEN 0 ELSE 1
Sektor Infrastruktur
Terdiri dari laju wisatawan yang dipengaruhi oleh keindahan dan ketersedian prasarana. Lajuwisatawan mempengaruhi besarnya investasi dan pengunjung. Jumlah pengunjung awaladalah sebesar 5000 jiwa.
Pengunjung
Penambahan Pengunjung
keindahanLaju wisatawan
Besar Inv estasi
inv estasi
Laju Inv estas
Pengurangan pengunjung
Fasilitas Umum
Transportasi Darat
Transportasi Laut
Upy a prbaikan darat
upay a perbaikan laut
Upay a perbaiakan Falitas Umum
Prasarana
Target inv estaasi
Inf rastruktur
KONDISI SEBENARNYA
NO Variabel Nilai Input Simulasi Awal Satuan
1 Pengunjung 5000 Jiwa
2 Laju wisatawan IF_Keindahan = 0 OR Prasaran =0 THEN RANDOM (-0.01,0.01) ELSE 0
3 Penambahan pengunjung IF laju_wisatawan >= 0.01 THEN (Pengunjung*laju_wisatawan) ELSE 0 jiwa
3 PenguranganIF Laju_wisatawan <=0.01 OR Prasarana = 0 THEN (Pengunjung*Laju_wisatawan)
6 Laju Investasi IF Laju_wisatawan >=0.01 THEN PULSE(0.01,1,1) ELSE 0 persen
7 Prasarana (Fasilitas_Umum+Transportasi_Darat+Transportasi_Laut) / 3 Unit
8 Fasilitas Umum IF Upaya_perbaiakan_Falitas_Umum =1 THEN 1 ELSE 0 Unit
9 Transportasi Darat IF Upya_prbaikan_darat =1 THEN 1 ELSE 0 Unit
10 Transportasi laut IF upaya_perbaikan_laut =1 THEN 1 ELSE 0 unit
KONDISI SEBENARNYA
Jumlah Restoran
Jumlah wisma
PAD
Pemasukan
Nilai Kena PBB restoran
Nilai PBB
Luas bagunan wisma
Luas bangunan restoran
Nilai Kena PBB wisma
PBB restoran
Nilai Jual bangunan kena pajak
Harga Jual Bangunan perM2
PBB wisma
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Sektor APBD
Pendapatan Asli Daerah yang terdiri atas pajak bumi dan bangunan . Jumlah pada kondisisebenarnya hanya terdiri dari 4 bangunan, yaitu 2 wisma dan 2 restoran.
Memeriksa formulasi (equations) dan memeriksa unit (satuan). Jika sudah tidak ada error makaakan muncul “ all units within your model appear to be consistent ”.
Validasi Model
Berfungsi untuk membuktikan model secara menyeluruh memenuhitujuan pembuatan model dan dapat mempresentasikan sistem nyata.
E = |(S – A )/ A| Dengan : A = Data AktualS = Data hasil simulasiE = variasi error antara aktual
dan data simulasi, E < 0.1
Hasil simulasi
bulan ke-Simulasi
Hasil simulasi
(Rp)Hitungan manual (Rp) Error
12PAD (Pendapat AsliDaerah)
152.000 152.000 0.0
Nilai jual bangunan adalah Rp 800.000. Nilai suatu bangunan tidak kena pajak adalah sebesar Rp 2.000.000. Luas bangunan 50 m2 jumlah bangunan 4 unit. Persentase nilai jual kena pajak adalah 20% dan tarif pajak sebesar 0.5 %. Besarnya Pajak bumi dan bangunan yang diterima adalah
Nilai Jual bangunan : luas bangunan x nilai jual bangunan
: 50 x 800.000 = 40.000.000
Batas nilai jual bangunan tidak kena pajak
Nilai Jual bangunan dikurangi dengan : 2.000.000
maka nilai jual bangunan kena pajak : 38.000.000
Besarnya Pajak Bumi dan bangunan : 0.005 x 0.2 x 38.000.000
: 38.000
Jumlah bangunan 4 unit : 4 x 38.000 = Rp 152.000
Nilai besarnya pajak bumi dan bangunan untuk 1 bangunan yang tertera sesuai dengankondisi sebenarnya adalah 38.000 dalam 1 tahun. Maka Pajak Bumi dan bangunan untuk totalbangunan yang ada pada kondisi sebenarnya 4 unit adalah Rp 152.000 /tahun
SIMULASI Sektor pantai
Belum adanya upaya perbaikan maka panjang pantai yang tererosi masih tetap 11000 m dan nilai keindahan adalah 0 karena
belum adanya upaya penanggulangan tersebut.
Sektor infrastruktur
Semakin menurunnya pengunjung pertahunnya karena pengaruh belum adanya upaya perbaikan pada prasarana pendukung
wisata dan pelindung pantai. Dan nilai investasi juga masih nol karena belum adanya investor yang menanamkan modal.
a. Perbaikan dan membangun prasarana sesuai dengan master plan pengembangan wisata PulauRupat. Membangun terminal transportasi laut selama 3 tahun dengan biaya Rp 80 miliar,membangun bandara international Rp 3.606 triliun dengan masa pembangunan 5 tahun,perbaikan jalur darat, sumber air bersih, listrik , komunikasi dan fasilitas umum lainnya sebesarRp 100 miliar.
b. Perbedaan dengan skenario A adalah tidak dilakukan pembangunan bandara international padatahap awal perencanaan akan tetapi akan dibangun setelah 5 tahun berjalannya wisata.Pembangunan bandara dilakukan karena pemerintah ingin menjadikan Pulau Rupat sebagaiwisata international dan juga letaknya strategis karena berada pada alur pelayaran internationaldan berada pada kawasan segitiga pertumbuhan ekonomi Indonesia-Malaysia-Singapure danIndonesia-Malaysia-Thailand.
Pembangunan sarana infrastruktur
Disesuaikan dengan perencanaan master plan pengembangan wisata Pulau Rupat. Dalam master plan
telah diberikan luasan daerah untuk beberapa fasilitas untuk wisata,yaitu, resort eko bahari merupakan
resort yang memanfaatkan pemandangan alam, luasan daerah resort eko bahari adalah 2.758.000 m2
dengan total bangunan 57.458 unit. Resort yang lebih mewakili suasana pribadi dengan luasan daerah
21.540.000 m2 dengan total bangunan 285.568 unit, dan cottage merupakan rumah dengan gaya
pedesaan memiliki laus daerah 1.030.000 m2 dengan total bangunan 4.752 unit
SKENARIO KEBIJAKAN
a. Peningkatan bangunan yang dibangun sangat berpengaruh terhadap besarnya investasi.
Merupakan hasil dari Simulasi A yang menyesuaikan kondisi master plan perencanaan
pengembangan kawasan wisata Pulau Rupat. Besarnya investasi tiap tahun adalah 12 % hingga
jumlah bengunan akan konstan sesuai dengan perhitungan dalam perencanaan master plan.
Dari grafik dan tabel dapat dilihat penyelesaian bangunan pada bulan ke 100 atau sekitar 8.33
tahun.
8:52 PM Sun, Jan 15, 2012
Untitled
Page 10.00 30.00 60.00 90.00 120.00
Months
1:
1:
1:
2:
2:
2:
3:
3:
3:
0
2500
5000
0
30000
60000
0
150000
300000
1: Jumlah bangunan cottage 2: Jumlah bangunan REB 3: Jumlah Resort
Pembangunan bangunan pelindung pantai memakan waktu selama 69 bulan atau 5.75 tahun dengan
memakan dana sebesar Rp 182.176.041.666.
Pengembangan infrastruktur yang tepat adalah skenario B karena keuntungan pendapatan pada
skenario ini sebesar 13 % dari APBD awal atau Rp 464.128.627.196 setelah dilakukannya
pembangunan bandara international dan besarnya keuntungan tersebut didapat setelah 36 bulan atau
3 tahun dari selesainya pembangunan bandara. Tingkat pengunjung pada skenario B juga besar pada
awal pembangunan hanya 11% hingga setelah terbangunnya bandara international lonjakan
wisatawan menjadi 66% atau sebesar 9791 wisatawan. Sedangkan skenario A untuk mendapatkan
keuntungan membutuhkan waktu selama 60 bulan atau 5 tahun dengan keuntungan sebesar 33 %
atau sebesar Rp 1.203.261.627.393.
Master plan pengembangan wisata Pulau Ruapt memberikan peluang usaha kepada 9.057kepala keluarga dengan memberikan lahan tanaman organik sebagai usaha dan juga dapatmenarik wisatawan memberikan keuntungan sebesar Rp 5.900.092 perkepala keluarga.
Model dinamika sistem dapat digunakan dalam perencanaan pengembangan potensi wisata diPulau Rupat dengan memperhatikan lajunya wisatawan pertahun dan besarnya investasi padadaerah pengembangan
Saran
Diharapkan pemerintah daerah Bengkalis mempertimbangkan perencanaan pengembanganwisata Pulau Rupat sesuai dengan model dinamika sistem.
Diharapkan pemerintah mempromosikan obyek wisata pantai dengan baik dikarenakanpromisi sangat berpengaruh terhadap banyaknya wisatawan yang akan berkunjung setelahprasarana dan aksebilitas pada daerah dapat digunakan dengan baik.