SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG 1 ANALISA HUBUNGAN INDEX HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) JAKARTA (JSX), LONDON (FTSE), TOKYO (NIKKEI) DAN SINGAPURA (SSI) Pendekatan Model Ekonometri – Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (ARCH) / Generalized Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (GARCH) Dan Vector Autoregression (VAR) - Suatu studi empiris tahun 2000 – 2005 LUDOVICUS SENSI WONDABIO Program Doctoral – Program Ilmu akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ABSTRACT: The objective of this research is to analyze the relationship between Jakarta’s Stock Price Index (JSX) and London Stock Price Index (FTSE), Tokyo Stock Price Index (NIKKEI) and Singapore Stock Price Index (SSI) using Econometric Model of Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (ARCH) / Generalized Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (GARCH) and Vector Autoregression (VAR) for the years 2001 - 2005. Based on the result of this research, the pattern of relationship between JSX and FTSE, NIKKEI and SSI has a difference pattern and unique characteristics. FTSE and NIKKEI have a significant impact to JSX but JSX did not have impact to FTSE and NIKKEI. This condition has approved that the developed countries has a significant impact to the economy of developing country. The relationship between JSX and SSI has a negative impact to JSX Key words: Stock Price Index, Capital Market, ARCH/GARCH and VAR Data availability: Data used in this research are derived from publicly available. Padang, 23-26 Agustus 2006 K-AKPM 07
23
Embed
ANALISA HUBUNGAN INDEX HARGA SAHAM GABUNGAN …blog.umy.ac.id/ervin/files/2012/06/K-AKPM-07.pdf · menguntungkan perekonomian negara maju dan berdampak merugikan terhadap perekonomian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
1
ANALISA HUBUNGAN INDEX HARGA SAHAM GABUNGAN
(IHSG) JAKARTA (JSX), LONDON (FTSE), TOKYO (NIKKEI) DAN SINGAPURA (SSI)
Pendekatan Model Ekonometri – Autocorrelation Condition Heteroscedasticity
(ARCH) / Generalized Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (GARCH) Dan Vector Autoregression (VAR) - Suatu studi
empiris tahun 2000 – 2005
LUDOVICUS SENSI WONDABIO Program Doctoral – Program Ilmu akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
ABSTRACT: The objective of this research is to analyze the relationship between Jakarta’s Stock Price Index (JSX) and London Stock Price Index (FTSE), Tokyo Stock Price Index (NIKKEI) and Singapore Stock Price Index (SSI) using Econometric Model of Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (ARCH) / Generalized Autocorrelation Condition Heteroscedasticity (GARCH) and Vector Autoregression (VAR) for the years 2001 - 2005. Based on the result of this research, the pattern of relationship between JSX and FTSE, NIKKEI and SSI has a difference pattern and unique characteristics. FTSE and NIKKEI have a significant impact to JSX but JSX did not have impact to FTSE and NIKKEI. This condition has approved that the developed countries has a significant impact to the economy of developing country. The relationship between JSX and SSI has a negative impact to JSX
K
ey words: Stock Price Index, Capital Market, ARCH/GARCH and VAR
Data availability: Data used in this research are derived from publicly available.
Padang, 23-26 Agustus 2006 K-AKPM 07
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
2
1. PENDAHULUAN
Dalam abad ke 21 ini, dunia mengalami dampak globalisasi serta revolusi dalam
informasi dan teknologi. Pengaruh kejadian pada belahan dunia yang satu dapat cepat
berpengaruh terhadap belahan dunia lain. Dampak globalisasi dibidang ekonomi diikuti oleh
adanya liberalisasi dalam bidang perekonomian. Artinya dalam pasar global saat ini, setiap
investor dapat berinvestasi dimanapun dia berada (capital does not carry any flag).
Salah satu indikator keberhasilan ekonomi makro suatu negara adalah Index Harga
Saham (IHSG) selain faktor tingkat bunga (interest rate), nilai tukar (exchange rate) dan
GNP. Telah terbukti secara empiris bahwa variabel ekonomi makro berpengaruh signifikan
terhadap return saham pada emiten yang terdaftar di BEJ (Lestari Murti, 2005). Bila kondisi
ekonomi suatu negara baik maka IHSG tentunya juga menunjukkan adanya trend yang
meningkat tetapi jika kondisi ekonomi suatu negara dalam keadaan turun maka akan
berpengaruh juga terhadap IHSG tersebut. Dengan adanya revolusi informasi, investor
dimanapun dapat mengamati IHSG pada waktu yang bersamaan. Ketika kondisi suatu negara
dalam keadaan menurun maka IHSG juga akan mengalami penurunan yang berakibat
investor akan keluar dari pasar (Anoraga Panji dan Pakarti Piji, 2006)
Banyak penelitian dan pendapat dari para ahli yang mengatakan bahwa
perekonomian suatu negara banyak dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian negara
lain. Ekonomi negara yang lebih kuat mempunyai kecenderungan untuk mendominasi negara
yang perekonomiannya lebih lemah. Berdasarkan kajian ini maka diperkirakan negara yang
kuat selalu menang dalam persaingan, sehingga negara yang lemah akan cenderung
mengalami kerugian. Hal ini dapat diartikan juga bahwa ketergantungan negara yang lemah
terhadap negara yang kuat akan semakin nyata. Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa
IHSG adalah salah satu variabel ekonomi makro, sehingga IHSG suatu negara yang kuat akan
berpengaruh terhadap IHSG dari negara yang lemah.
Penulisan paper ini ditujukan untuk melihat pengaruh negara-negara kuat tersebut
terhadap kondisi pasar modal di Indonesia yang tercermin dalam IHSG. Berdasarkan
penjelasan tersebut diatas maka penulis mencoba menganalisa dampak dari IHSG negara lain
yang penulis percaya dapat mempengaruhi IHSG pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penulis
menggunakan analisa dari pergerakan tiga bursa didunia yang mungkin dapat mempengaruhi
IHSG Bursa Efek Jakarta, seperti IHSG dari London Stock Exchange – FTSE, IHSG dari
Tokyo Stock Exchange – NIKKEI dan IHSG dari Singapore Stock Exchange – SSI.
Padang, 23-26 Agustus 2006 K-AKPM 07
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
3
Untuk penulisan penelitian ini akan dilihat pengaruh IHSG di Singapura, Jepang dan
London terhadap IHSG di Jakarta. Alasan pemilihan IHSG Singapura dikarenakan Singapura
merupakan negara maju yang terdekat dengan Indonesia (satu region). Sedangkan IHSG
NIKKEI dipilih karena Jepang merupakan negara maju di Asia yang memiliki investasi
besar di Indonesia. Selanjutnya IHSG London, merupakan wakil dari negara barat yang maju
(developed country). Tujuan penelitian adalah untuk melihat pola hubungan antara IHSG
Jakarta dengan IHSG Singapore (SSI), Tokyo (NIKKEI) dan London (FTSE) dan
membentuk model ekonometri yang tepat untuk pola hubungan tersebut.
2. LANDASAN TEORI
2.1. Contagion Effect Theory
Para ahli berpendapat bahwa kondisi perekonomian suatu negara akan berpengaruh
terhadap kondisi perekonomian negara. Kondisi krisis negara-negara Asia tahun 1997
menurut penelitian Bank Dunia terutama disebabkan oleh adanya contagion effect (domino
effect) dari negara lain (Tan, Jose Antonio, 1998). Belajar dari krisis tahun 1997, Indonesia
sebagai salah satu negara berkembang ternyata hingga saat ini masih sangat tergantung pada
kondisi perekonomian luar negri terutama yang berkaitan dengan investasi. Akibatnya,
kondisi pasar modal di Indonesia diduga dipengaruhi oleh kondisi luar negeri terutama
kondisi pasar modal yang ada pada negara-negara maju.
2.2. Teori pasar kuat terhadap pasar yang lebih lemah
Menurut para ahli, liberalisasi dalam bidang perekonomian cenderung
menguntungkan perekonomian negara maju dan berdampak merugikan terhadap
perekonomian negara yang sedang berkembang akibat lemahnya pondasi perekonomian yang
dimilikinya. Pola pengembangan perekonomian antara negara-negara maju (developed
countries) ternyata memiliki perbedaan dengan negara-negara yang sedang berkembang
(developing countries). Dalam perekonomian dunia saat ini, suatu negara yang memiliki
capital yang kuat pasti unggul dalam setiap transaksi perekonomian (Hatten, Marry Louise,
1986).
Padang, 23-26 Agustus 2006 K-AKPM 07
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
4
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs efek bulanan yang disediakan oleh
Pusat Data Informasi di Bursa Efek Jakarta untuk masing-masing negara yang dijadikan
penelitian. Data yang digunakan adalah dari bulan Januari 2000 sampai dengan Juni 2005
(66 Bulan).
3.2. Metode Analisis
Dalam penelitian ini akan dipergunakan berbagai metode analisis yang ada dalam
ekonometri, yaitu :
a. Test Granger Causality
Merupakan metode untuk melihat bentuk hubungan antar variabel (searah atau simultan).
b. Model VAR
Merupakan model yang menggambarkan hubungan simultan antar variabel. Persamaan
model VAR dapat dilihat dibawah ini:
11
11
−=
−=
∑+∑+=Υ tjj
ti
p
Jt yγχβα
11
11
−=
−=
∑+∑+= tj
p
jtj
p
jt yCaX χβ
Penjelasan:
Yt dan Xt = Variabel yang diamati pada waktu ke t sedangkan P = order/lag
Yt-1 dan Xt-1 = Variabel yang diamati pada waktu ke t-1
α1, βi, ∂1,a, Bj, Cj adalah koefisien regresi
c. Model Regresi
Merupakan model yang menggambarkan hubungan searah antara variabel bebas (variabel
yang mempengaruhi) dengan variabel terikat (variabel yang dipengaruhi). Persamaan
model regresi adalah sebagai berikut:
Padang, 23-26 Agustus 2006 K-AKPM 07
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG
5
Yt = α + β1 χ1 + β2 χ2 + ….. + βk χ3
Penjelasan:
Yt = Variable terikat
χt = Variable bebas
α1, β1, β2, βk = koefisien regresi
d. Model Regresi Terkointegrasi
Merupakan model regresi yang mengandung auto korelasi tetapi mempunyai error yang
stasioner sehingga sekalipun melanggar asumsi tetapi masih dapat dipergunakan sebagai
pemodelan yang bersifat jangka panjang.
e. Model ARCH (GARCH)
Merupakan model untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang
dibuat. Persamaan Model ARCH/GARCH adalah sebagai berikut:
Gujarati, Damodar N, 2003, Basic Econometrics, 4th edition, McGraw-Hill, Inc, New
York. Hatter Mary Louise, Macroeconomics for Management, 2nd edition, Prentice-Hall,
Englewood Cliffs, New Jersey, 1996. Lestari Murti, Pengaruh variabel makro terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta
Pendekatan beberapa model, Paper Seminar Nasional Akuntansi VIII, 2005 Roberts S Pindyck and Daniel, L Rubinfeld, 1998, Econometric Models and
Economic Forecast, 4th edition, Irwin Mcgraw-hill, New York. Novita Mila, Nachrowi Djalal, Dynamic Analysis of the Stock Price Index and the
Exchange Rate Using Vector Autoregression (VAR) (an Empirical Study of the Jakarta Stock exchange, 2001-2004, keywords: Stock Price Index, Indonesia, Capital Market, Exchange Rate.
Nahrowi Djalal, Hardius Eko, Memahami Model ARCH dan GARCH, Bahan Kuliah
Ekonometri 2, Program Ilmu Akuntansi, FEUI. Tan, Jose Antonio R, Contagion Effects During the Asian Financial Crisis: Some
Evidence from Stock Price Data (Pacific Basin Working Paper Series, Center for Pacific Basin Monetary and Economic Studies Economic Research Department Federal Reserve Bank of San Francisco, 1998.
Wing Winarno, Memahahi pengolahan data dengan Eviews, 2006