-
Jurnal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 1411- 4615
Analisis Hubungan Bauran Pemasaran dan Penjualan RotanSetengah
Jadi : Studi Kasus PT. Lembah Sarana Rotan
Padang
MahmudDosen Pada Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti
AbstractFirm or lndustry has to haae marketing hotchpotch in
increase its sell at markcting.To the ffict this research to know
relationship and marketing hotchpotch influenceioPT. Lembah Sarana
Rotan Padang.This resesrch is executed on PT. Lembah Sarqna Rotan
Padang. This corporate electas location of this research is done
witting (Purposioe ) since this ittdustry haaeproduction ztolume is
outgroutn and has product uith quality exports, besides it
alsoindustial it utilizes majoity labour compared with by another
cane processingindustry.Sells oolumed detteloping of 2007-2072's
Year experiences to fluctuate or relatit:eJluctuates. Meanwhile
marketing hotchpotch relationship with selt has herculeanpositioe
correlation uith cane sell oolume a half so on pT. Medium Moorland
oalleyCane.
L Pendahuluansalah satu sub sektor pertanian yang memiliki
peranan penting dalam
menghasilkan komoditi ekspor dari sektor non migas adalah
kehutanan. subsektor ini menghasilkan berbagai macam produk yang
mampu menembuspasar internasional (Anonymous, 1996).
Oleh Salim (1997), hutan mempunyai kedudukan dan peranan
yangsangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Hal ini
disebabkanhutan itu bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran dan
kesejahteraanrakyat Indonesia. Manfaat itu dapat dibedakan atas 2
macam yaitu langsungdan tidak langsung.
Lebih lanjut Salim menjelaskan manfaat hutan secara
langsungadalah menghasilkan kayu yang mempunyai nilai ekonomi
ti.ggr, serta hasilhutan ikutan antara lain rotan, getah,
buah-buahan, madu dan lain-lain.sedangkan manfaat hutan secara
tidak langsung terdiri atas 8 yaitu : (1)mengatur tata air, (2)
mencegah terjadinya erosi, (3) memberikan manfaatterhadap
kesehatan, (4) memberikan rasa keindahan, (5) memberikan
manfaatdisektor pariwisata, (6) memberikan manfaat dalam bidang
pertahanankeamanan, (7) menampung tenaga kerja, (8) menambah devisa
negara.
salah satu komoditi kehutanan yang diidentifikasi memiliki
potensibisnis yang besar dan juga dapat meningkatkan nilai tambah,
dan rapanganp6kerjaan adalah komoditi rotan. Rotan sendiri
merupakan salah situkomoditas kehutanan yang menempati posisi
teratas walaupun produksirotan dalam delapan tahun terakhir
menunjukan angka berfluktuasi.
Dalam struktur perekonomian Indonesia produk rotan
dikerompokansebagai bentuk produksi hasil hutan ikutan atau hasil
hutan non kayu.
lnafuis 1{u6ungan (Bauran (Pemasaran [an rpenjuafan fottan
setengafi .. . ivlafrmu[ 63
-
Jurnal Ekotans Vol.14 No.l Januari 2014 1411- 4615
walaupun demikian, rotan Indonesia merupakan sarah safu
sumberpenghasil devisa negara yang cukup besar.
Dalam jajarun hasil hutan ikutan, rotan menjadi primadona
bagipemasok devisa negara karena menduduki g0% - go% tLtal nllai
ekspor haJilhutan ikutan keseluruhan. Angka ini selalu naik dari
tahun ke tah^un, baikdalam hal nilai maupun volumenya selaras
dengan upayapeningkatan hasilproduk bahan mentah maupun
diversifikasi je*s ohhan iotan llanuminro,2000).
Produk rotan Indonesia di pasaran internasional sampai saat ini
tidakmemiliki pesaing yang berarti sehingga permintaan rotan dunia
dariIndonesia setiap tahunnya selalu meningtai. oleh karena itu,
pengusaharotan dalam bentuk kawasan yang luas dan pengembangan
p".,golriuo,.yutidak akan mengalami kesulitan. Apalagi,
-rotu., itu Jendti merupakan
tumbuhan hutan tropika sehingga sangat cocok untuk di tanam di
Indonesia.Ro!-an mempunyai nitii
"torrJris dan nilai sosial yang cukup ti^ggr,sehingga jika
komoditas ini dikelola secara agribisnis blr*i*usa. ramahfinskungan
sangat potensial untuk meningka&an pendapatan dankesejahteraan
masyarakat. selama ini produk oi"uhu.r rotan yang dihasilkanmasih
terbatas baik dalam jumlah *arpr.r jenisnya. peluang
pengembanganagribisnis rotan dengan produk bernilai ekonomi tin#
sangat besar$anuminro,2000)
sumatera Barat sebagai salah satu daerah penghasil rotan
diIndonesia mempunyai keunggulan komparatif ,ntot iomoditi
rotan,sehingga apabila sektor agroindustrinyi dapat dikembangkan
secarabertahap dan konsisten dapat menjadi ,rrrggolrn kompetitif.
produksikomoditi rotan Indonesia sarah satunya dipe-n"garuhi oleh
perkembanganrotan di Sumatera yang juga sebagai daerah penghasil
rotan.
Dinas Kehutanan provinsi sumatera Barat (2011) populasi
pohonrotan di Indonesia adalah sebanyak 17.799.6s5 pohon dan
populasi pohonrotan di pulau Sumatera adarah sebanyak zis.ssz
pohon,iimana yangmemberikan kontribusi terbesar dalam populasi
pohon di Sumatera adalahprovinsi sumatera barat yaitu sebesar
7z,gi% dari total populasi pohon rotandi Sumatera tersebut.
sumatera Barat selalu berusaha unfuk memenuhi kebutuhan
akanrotan baik dalam bentuk rotan setengah jadi maupun dalam bentuk
anyamanuntuk pasar mancanegara dan pasar lokal. Unfui<
memanfaatkan hasil rotandi sumatera Barat maka berdirilah
industri-industri pengolahan rotan yangberpusat di Kota Padang.
Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota padan g zoT},jumrah
unitusaha cabang Industri Hasil pertanian dan Kehutarian Kota
padangmeningkat dari 1.536 unit tahun 2009 menja di 23,gg rahun
2010 ataumeningkat sebesar 39,26% dengan jumlah tenaga kerja yang
meningkat dari8.863 orang Tahun 2009 menjadi 9.505 Tahun zoro utu"
m"eningkat sebesar7,24%.
Namun keberadaan industri-industri pengolahan rotan ini dari
tahunke tahun mengalami kemerosotan yang su.,git tajam yang dapat
dilihat dari
64 Anafrsk ltu|ungan {Bauran gemasaran [an eenjuafan fottan
setengafi ... g,tafimuf,
-
Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 L4t1- 4615
berkurangnya jumlah industri pengolahan rotan selama tahun 2007
(16Industri) sampai 2011 (7 Industri) sebesar 56,2s% yang
mengakibatkanberkurangnya jumlah tenaga kerja yang dapat ditampung
oleh industripengolahan rotan di sumatera Barat (Lampiran 6).
Diketahui hanya ada 7industri pengolahan rotan yang masih mampu
bertahan. Apa yang membuatindustri lainnya tidak mampu beroperasi
atau tutup? Apakah industri-industri tersebut mengalami masalah
pada pemasaran.
Dalam setiap konsep pemasaran yang dilakukan oleh
setiapperusahaan akan selalu mempunyai tujuan utama yaitu
meningkatkanvolume penjualan produk yang nantinya akan memberikan
keuntungan.Tujuan ini hanya akan dapat dicapai apabila bagian
pemasaran perusahaanmelakukan strategi yang tepat untuk dapat
menggunakan kesempatan ataupeluang yang ada dalam pemasaran,
sehingga posisi atau kedudukanperusahaan di pasar dapat
dipertahankan atau sekaligus dapat ditingkatkan(Kadarsan,
2001).
Pengambilan keputusan dalam bidang pemasarrn seralu
berkaitandengan variabel - variabel bauran pemasariun (marketing
mix), oleh karenanyabauran pemasaran sangat penting dan dapat
dipakai sebagai alat analisisdalam kasus - kasus pemasaran
praktis.
PI. Lembah Padang Sarana Rotan adalah salah satu
industripengolahan rotan asalan menjadi rotan setengah jadi yang
mempunyaivolume produksi paling besar dari pada industri pengolahan
rotan yanglainnya (Lampiran Q. Berdasarkan informasi dari Kasudin
perdagangan LruiNegeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan sumatera
Barat pr. LembahPadang sarana Rotan sebagai satu-satunya industri
yang mempunyai produkdengan kualitas ekspor dan telah melakukan
ekspor sejak tahun 2000.
Dalam melakukan penjualan PT. Lembah padang Sarana Rotanmembagi
produknya menjadi dua kategorr, yaitu produk yang dipasarkanuntuk
lokal dan produk yang dipasarkan untuk ekspor.
selain itu [,r. Lembah Padang sarana Rotan adalah industri
yangmengolah rotan asalan jenis tabu-tabu dan manau menjadi rotan
setengahjadi. Dilihat dari data penjualan untuk pasar lokal pr.
Lembah padang saranaRotan ini dari tahun 2007 sampai dengan tahun
2012 terus meningkat dimanadari tahun 2007 penjualannya 97.360 kg
hingga pada tahun 2012 menjadi120.500 kg dimana persentase
penjualan pasar lokal terhadap total penjualanadalah 7A3%.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan masalah
peneritianbagaimana hubungan dan pengaruh bauran pemasaran terhadap
penjualanrotanr/zjadi di PT. Lembah Padang Sarana Rotan?
Adapun tujuan yang dicapai ingin dalam penelitian ini adalah
untukmengetahui Hubungan dan pengaruh bauran pemasaran terhadap
penjualanrotanl/zjadi di PT. Lembah Padang sarana Rotan. Sedangkan
manfaat hasilpenelitian ini berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan diharapkandapat memberikan kontribusi bagi
perusahaan atau intansi yang terkait.
nnafrsis I{abungan (Bauran (pemasaran [an eenjuafan fottan
setengafi ... fuafrmu[ 65
-
Jurnal Ekottans Vol.14 No.l Januad 2014 1411- 4615
II. Tinjauan PustakaPembangunan agroindustri atau industri
pengolahan merupakan
kelanjutan dari pembangunan pertanian karena agroindustri
mampumeningkatkan pendapatan para pelaku bisnis, mampu menyerap
tenagikerja, mampu meningkatkan perolehan devisa dan mampu
mendorongmunculrrya industri lain (Soekartawi, 1999).
Agroindustri merupakan industri yang mengolah
hasil-hasilpertanian menjadi produk lain (Austin, 1992). Oleh
Soekartawi (2000),Agroindustri dapat dipandang sebagai tahapan
pembangunan sebagaikelanjutan pembangunan pertanian sebelum tahapan
tersebut mencapaitahapan pembangunan industri.
Lebih lanjut Soekartawi menjelaskan bahwa, agroindustri
mampumeningkatkan pendapatan pelaku agribisnis; menyerap banyak
tenaga kerja;meningkatkan perolehan devisa; dan mendorong tumbuhnya
industri yanglain. Sedangkan yang harus diperhatikan dalam
pembangunan agroindustriyang berkelanjutan meliputi aspek :
produksi, konsumen, distribusi, danmanajerial.
Menurut Kustanto (1W), agroindustri unggulan merupakan
kegiatanpengolahan komoditas unggulan yang dikembangkan
denganmemperhatikan kesinambungan antara pengadaan masukan (input),
efesiensipengolahan (teknologi dan manajemen) serta penyerapan
keluaran (produk)yang menghasilkan nilai tambah komoditas unggulan
tersebut.
Lebih lanjut Kustanto menjelaskan bahwa, penentuan
agroindustriunggulan dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria
sebagai berikut : kondisibahan bakui modal dan investasi; tenaga
kerja; peralatan dan teknologiproses; manajemen; pasar dan harga;
kelayakan usaha dan nilai tambahproduk; kebijaksanaan pemerintah;
dan kondisi sosial budaya danlingkungan.
Oleh Departemen Pertanian dalam Rahmad (2007),
prospekpengembangan agroindustri ditentukan oleh tiga) persyaratan
pokokmeliputi: pertama, adanya pasokan bahan baku berupa produk
usahatanilokal yang dipasok secara kontinyu dengan harga yang
bersaing denganproduk dari luar; kedua, agroindustri yang dikelola
dengan menajemen yangsehat dan memproduksi bahan (produk) olahan
yang bermutu standardaerah; dan ketiga, adanya pasar bagi bahan
(produk) olahan yangmempunyai elastisitas pasar yang wajar.
Swastha dan Ibnu (1999), pemasaran adalah sistem keseluruhan
darikegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapatmemuaskan kebutuhan pembeli yang ada, maupun pembeli
potensialsedangkan penjualan merupakan bagian dari sistem pemasaran
itu sendiri.
Bauran pemasaran didefenisikan sebagai perangkat
variabelpemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan
untukmenghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam sasaran. Bauran
pemasaranterdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untukmempengaruhi permintaan terhadap produknya. Bauran
pemasaran dari
66 Anafisis 1{u6ungan rBauran Semasaran fan Qenjuakn Rgtan
.\etengafi ... Jtafimuc{
-
Jurnal Ekotrans Vo1.14 No.l Januari 2014 1,411- 4615
suatu perusahaan meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi
(Kotler,2002).
Menurut Swastha dan Sukotjo (1999), bauran pemasaran
adalahkombinasi dari empat variabel yang merupakan kegiatan inti
dari sistempemasaran perusahaan yaitu dengan istilah 4P, meliputi
produk, strukturharga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Produk, adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untukmendapatkan perhatian, dibeli, dan dipergunakan atau
dikonsumsi dan yangdapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Lebih lanjut KolterProduk meliputi objek secara fisik,
pelayanan, orang, tempaf organisasi,gagasarL atau bauran dari semua
wujud di atas. Keputusan mengenai produkmencakup ciri-ciri, srtal
gaya, merk, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminandan pengembalian
(Kotler (1997).
Menurut Swastha (1993), produk dapat dibedakan
berdasarkantingkat pemakaian dan kongkritnya yaitu (1) produk tahan
rama yaitubarang-barang yang secara normal dapat dipakai
berkali-kari, (2) barang tidaktahan lama yaitu barang-barang yang
dikonsumsi satu atau beberapa kalipemakaian, dan (3) jasa yaitu
kegiatan, manfaat atau kepuasan yangditawarkan untuk dijual.
Harga, adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang
kalaumungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
daribarang pelayanannya (Swastha dan Soekotjo, 1999).
Menurut Kotler dan Amskong(1997), harga dalam arti sempit
adalahjumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa.
secara lebih luas,harga adalah jumlah dari nilai yang dipertukarkan
oleh konsumen untukmanfaat memiliki dan menggunakan produk atau
jasa.
Terdapat beberapa metode dasar dalam penetapan harga, yaitu
(1)penetapan harga dengan biaya tambahan (cost plus pricing), (2)
penetapanharga untuk sasaran laba (Target proft picing), (3)
penetapan hargaberdasarkan keputusan kekuatan pasar (Goirrg Rate
pricitrg), (4) penetapanharga menurut persepsi nilai (Precefue
Value Picitrg) (Kotler, 1995).
Oleh Stanton (1991), dalam penetapan harga ada beberapa
faktoryang mempengaruhinya yaitu (1) permintaan produk, (2) target
pangsa pasar,(3) reaksi pesaing, (4) penggunaan strategi penetapan
harga, (5) bagian laindari bauran pemasaran (produk, saluran
distribusi, dan promosi) dan (6)biaya untuk memproduksi dan membeli
produk.
Distribusi, adalah perangkat organisasi saling tergantung
yangterlibat dalam proses menyediakan produk atau jasa agar dipakai
ataudikonsumsi oleh konsumen atau pengguna industri (Kotler dan
Amstrong,Den.
Selanjutnya Kotler dan Amstrong, menambahkan keputusanmengenai
saluran distribusi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
(1)kebufuhan konsumen akan pelayanan. (2) penetapan sasaran dan
hambatansaluran. (3) karkateristik produk, (4) karakteristik
perusahaan.
Kebijaksanaan distribusi pada dasarnya adalah mengatur barang
agartersebar sesuai dengan kebufuhan konsumen. Kesulitan yang
paling besar
flna[isis 1{u6ungan rBauran (pemasaran [an eeniuafan fottan
getengafr ... Mafimuf 67
-
Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 1477- 4615
dalam kaitannya dengan kebijaksanaan distribusi adalah
transportasi dansegala prasar,rna serta pengaturan waktu
(Soekartawi, 2000).
Promosi, adalah aktivitas yang mengkombinasikan
keunggularrproduk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya
(Kotler danAmstrong,l999).
Ada 4 komponen utama dalam bauran promosi yaitu : (1)
periklananadalah bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang
ide, barang danjasa yang dibayar oleh produsen tertentu. (2)
Personal selling yaitu presentasilisan dalam suatu percakapan
dengan satu calon pembeli atau lebih ditujukanuntuk menciptakan
penjualan, (3) Publisitas yaitu pendorong permintaansecara non
pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakanberita
komersial dalam media massa dan sponsor serta tidak
dibebanisejumlah bayaran secara langsung. (4) Promosi penjualan
adalah kegiatanpemasar,rn selain personal selling, periklanan dan
publisitas yang mendorongpembelian konsumen dan efektifitas
pengeceran (Kotler dan Amstrong,1997).
III. Metodologi PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada PT.
Lembah Sarana Rotan Padang.
Pemilihan perusahaan ini sebagai lokasi penelitian ini dilakukan
secarasengaja (Purpositte) karena industri ini mempunyai volume
produksi terbesardan mempunyai produk dengan kualitas ekspor,
selain itu juga industri inimenggunakan tenaga kerja terbanyak
dibandingkan dengan industripengolahan rotan lairurya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
(casestudy). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dandata sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh dari wawancata
dandiskusi langsung dengan informan kunci menggunakan panduan
wawancara(interoiao guide) sebagai alat bantu yang telah
dipersiapkan sebelumnya sertapengamatan langsung dilapangan.
Sedangkan data sekunder adalah datayang berbentuk tulisan atau
dokumen.
Analisa Data yang dalam digunakan dalam penlitiani ini
adalahuntuk mencapai tujuan penelitianyakni untuk mengetahui
hubungan antarapenjualan dengan bauran pemasaran di analisis dengan
metode kuantitatifdengan menggunakan rumus korelasi dan regresi
dengan menggunakanprogram Sf'SS.
IV. Hasil dan PembahasanPT. Lembah Padang Sarana Rotan ini
didirikan karena pemilik
menilai bahwa rotan memiliki keunikan dan market yang tidak
terbatas sertaketersediaan bahan baku yang cukup karena rotan mudah
didapat. Hampirdi seluruh wilayah hutan di Sumatera Barat ditumbuhi
oleh rotan. Selain iturotan adalah fumbuhan yang berumpun dimana
setelah rotan ditebang dalamwaktu tertentu maka rotan ini akan
tumbuh kembali dengan sendirinya.
Awal berdirinya perusahaan PT. Lembah Padang Sarana Rotan
telahmengusahakan rotan sebagai komoditi yang diperclagangkan.
Perusahaan ini
68 Anafisis 1{u6ungan Eauran Qemasaran [an rPenjuafan futtan
Setengafi .. . n4ahmu[
-
Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 141,1- 4615
mendapatkan bahan baku dari pedagang pengumpul yang
langsungmengantarkan bahan baku rotan ini sampai ke perusahaan,
kemudianbarulah perusahaan melakukan proses pengolahan.
Pada suatu perusahaan, khususnya perusahaan
manufaktur,keberadaan struktur organisasi sangat penting. Dengan
adanya strukturorganisasi yang baik, maka akan dapat mengatur
jalannya aktivitas yangdilakukan oleh suatu perusahaan. Menurut
sudarsono (1994), struktuiorganisasi dapat diartikan sebagai
suasana dan hubungan antara bagian danposisi dalam perusahaan
struktur organisasi ini akan memperjelas aktivitas kerja
sertamemperhatikan hubungan fungsi dan aktifitas sampai batas-batas
tertentu.struktur organisasi tentunya akan mempermudah pimpinan
mengawasibawahan kerena adanya pembagian tugas yang jelas.
oleh sebab itu struktur organisasi harus dirancang sedemikian
rupasehingga dapat menggerakan segala potensi yang ada untuk
mencapai tujuinperusahaan. Adapun struktur organisasi PT. Lembah
padang sarana Rotanyang dapat dilihat pada gambar di bawah ini
:
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Lembah Padang Sarana Rotan
Sumber : PT. Lembah Padang Sarana Rotan, 2013
Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa komando dan instruksi
diberikanoleh pimpinan. Dilihat dari struktur organisasi, maka pada
pT. LembahPadang sarana Rotan ini memiliki struktur organisasi lini
atau garis dimanasemata-mata memiliki hubungan wewenang lini yaitu
memiliki kesatuankomando yang menimbulkan tanggung jawab atas
tercapainya tujuanperusahaan dalam organisasinya.
Perkembangan penjualan rotan pada PT. Lembah padang SaranaRotan
dari tahun 2a07 hngga tahun 2012 dapat dikatakan berfluktuasi,
tetapicehdrung menurun. Pada tahun 2007 total penjualan adalah
207.364 kgsedangkan pada tahun 2072 sebanyak 195.500 kg dimana yang
paling jeraidisini adalah terjadinya penurunan untuk pasar ekspor
dari tahun ke tahunbahkan kalau dilihat perbandingannya dari tahun
2007 dengan tahun 2012mencapai lebih dari 35%. Untuk lebih jelasnya
tentang perkembangan
,4nafrsis 1{u6ungan (Bauran Semnsaran [an eenjuafan fu)tan
setengafi .. . ivtafimu[ 69
-
Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 1411- 46L5
penjualan rotan oleh PT. Lembah Padang Sarana Rotan dapat
dilihat padaTabel 1.
abel 1: Data lan Rotan PT. Lembah Sarana Rotan
No Tahun Jumlah Penjualan (Kg) Total
Penjualan (Kg)Pasar Lokal Pasar Ekspor1 2007 97.360 110.004
207.364
2 2008 106.400 90.000 196.400
J 2009 108.340 81.000 189.340
4 2010 11,4.844 99.900 214.8M5 2011 118.283 50.000 168.283
6 2012 120.500 75.000 195.500
Sumber : PT. Lembah Padang Sarana Rotan, 2012
Tabel l terlihat total penjualan perusahaan berfluktuatif,
tetapi untukpasar lokal 6 tahun terakhir ini mengalami peningkatan
yang manaberbanding terbalik dengan pasar ekspor.
Setelah seluruh data berhasil dikumpulkan. Maka tahapan
pengujianstatistik dapat dilaksanakan. Berdasarkan hasil pengolahan
data yang telahdilakukan diperoleh ringkasan hasil data terlihat
pada tabel 2 dibawah ini:
T abel 2, Statistik Desk ri p tif Va riabel Penelitianr1 a
Keterangan N Minimum Maksimum Mean
Penjualan Rotan (Kg) () 97.746 202.416 178.092
Produk (Kg) 6 120.000 240.000 220.000
Harga (Rp) 6 81,.570 163.852 1.M.196Distribusi (Rp) (, 2.965.800
6.338.700 5.315.530
Pada tabel 2, terlihat sepanjang 6 tahun periode
observasiteridentfikasi nilai total penjualan rotan yang terjual
adalah sebanyak 97.746Kg, sepanjang periode penelitian diketahui
bahwa volume penjualan rotantertinggi mencapai 202.41.6 Kg. Jika
dilakukan perhitungan secarakeseluruhan rata rata jumlah penjualan
rotan sepanjang periode penelitianadalah sebesar 178.092 Kg. ladi
dapat disimpulkan bahwa setiap bulan PTLembah Padang Sarana Rotan
mampu menjual produk rotan merekaproduksi 178.092Kg.
Pada tabel statistik deskriptif juga teridentifikasi total
produk yangdiperlukan manajemen untuk melakukan satu kali kegiatan
produksi untuksatu unit produk rotan relatif bervariasi. Sepanjang
periode penelitian totalproduk paling rendah yang diperlukan
perusahaan adalah sebesar 120.000 Kgsedangkan total produk
tertinggi mencapai 240.000 Kg. Setelah dilakukanperhitungan secara
keseluruhan rata rata biaya produksi yang dikeluarkanadalah sebesar
220.000 Kg.
Didalam memahanri elemen bauran pemasaran, salah satu
indikatorpenting yang dilakukan dalam nremasarkan produk rotan
adalah
70 Andfisis I{ubungan tBdurdn.Pemasdran L{dn Qenjuakn qotun
Setengafr ... 5\lahmud
-
Jurnal Ekotrans Vol.14 No.l Januad 2014 1,41,1,- 4615
menentukan kebijakan harga, sepanjang periode penelitian, total
harga ratarata terendah untuk setiap unit produk rotan yang
ditawarkan kepadakonsumen adalah Rp 81.570 /kg sedangkan total
harga rata rata tertinggiyang ditawarkan untuk untuk setiap produk
rotan yang ditawarkan kepadikonsumen adalah sebesar Rp 163.852.
secara keseluruhan nilai rata rata hirgayang ditawarkan untuk
setiap produk rotan yang ditawarkan perusahainmencapai
Rp1M.196.
Untuk dapat melakukan penjualan produk terlebih dahulu
dilakukankegiatan distribusi, kegiatan tersebut tentu membutuhkan
sejumlah biaya.sepanjang periode oberservasi nilai biaya distribusi
terendah yangdikeluarkan untuk menyalurkan produk rotan kepada
konsumen adalahsebesar Rp 2.965.800 sedangkan nilai biaya
distribusi tertinggi yangdikeluarkan perusahaan mencapai Rp
5.338.700. secara keseluruhan total ratirata biaya distribusi yang
dikeluarkan perusahaan untuk melakukandistribusi adalah sebesar Rp
5.315.530 .
, Untuk mengetahui hubungan antara bauran pemasarcrn
terhadapnilai penjualan rotan 1/z iadi di rr. Lembah Padang Sarana
Rotan, makidilakukan analisis korelasi. Berdasarkan hasil
pengolahan sftss diperolehringkasan hasil seperti tabel2 dibawah
ini:T abel 2: Hasil Pengolahan SI,SS (Model Summary)
Model Summary
Model R R SquareAdjustedR Souare
Std. Error ofthe Estimate
.9914 ,981 ,954 8625,79893a. Predictors: (Constant), Distribusi,
Harga, Produk
Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh sebesar 0,991,
korelasimenunjukan bahwa bauran pemasar,rn produk memiliki korelasi
positif yangsangat kuat dengan volume penjualan rotan 1/z jadi di
PT. Lembah padangsarana Rotan, oleh sebab itu PT Lembah Padang
sarana Rotan diharapkanberusaha unfuk meningkatkan volume penjualan
dengan menjaga standarmutu dan kualitas rotan yang akan dijual.
Dalam hal ini umur rotan danproses pengolahan sangat penting untuk
menciptakan daya tarik bagikonsumen.
Berdasarkan hasil perhitungan sf'ss di atas diperoleh nilai
koefisiendeterminasi (R-square) yang dihasilkan adalah sebesar
0,981 hasil yangdiperoleh tersebut menunjukan bahwa variabel bauran
pemasaran yangterdiri dari produk, harga dan distribusi memiliki
variasi kontribusi dalammempengaruhi penjualan rotan l/zjadi di PT.
Lembah Padang sarana Rotansebesar 98,'l'0% sedangkan sisanya
sebesar 7,90o/o lagi dipengaruhi olehvariabel lain yang tidak
digunakan didalam model penelitian saat ini.' Pengujian F-statistik
juga disebut sebagai uii statistik untukmengetahui pengaruh
variabel independen (produk, harga dan distribusi)secara bersama
bersama terhadap variabel dependen (volume penjualan rotan1/z jadi
di r-t. Lembah Padang sarana Rotan). Berdasarkan hasil
perhitungan
Anafrsis lfubungan (Bcuran (Pemasaran fan eenjuafan R.otan
setengafi . . . fotafimuf 7l
-
Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 1,41,L- 461,5
SPSS diperoleh nilai F-sig sebesar 0,028. Pada tahapan pengujian
statistikdigunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. (lihat tabel3
Anov)
aNovab
ModelSum of
Snrrares df Mean Souare F SioKegressron
Residual
Total
/,uvE+uv'l,49E+08
8,04E+09
J
2
5
zozY5uJ460
74404407.17
35,336 ,92E"
a Prediclors: (Constant), Distribusi, Harga, Produkb. Dependent
Variable: Volume Peniualan
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa sig 0,028 <
0,05maka keputusan adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
dapatdisimpulkan bahwa variabel bauran pemasaran yang terdiri dari
produk,harga dan distribusi secara bersama sama berpengaruh
signifikan terhadappenjualan rotanr/z jadi di PT. Lembah Padang
Sarana Rotan.
V. PenutupBerdasarkan hasil penelitian dan analisa data dapat
disimpulkan
bahwa diperoleh bauran pemasaran produk memiliki korelasi
positif yangsangat kuat dengan volume penjualan rotanr/z laai ai
PT. Lembah PadangSarana Rotan.
Adapun saran yang direkomondasikan berdasarkan hasil
penelitianini adalah perusahaan disarankan unfuk tetap mempertahan
bauranpemasaran yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Daftar Pustaka
Anonymous.1996. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Bogor.Austin, JE. 1992. Agroinfurstinl Project Analisis. Baltimore
and London : The
|ohns Hopkins University Press.Dajan, Anto, 1991. Pengantnr
Metode Statistik.Iilid 2. Jakarta : LP3 SDepperindag, 1997. Prospek
Pengentbangan lndusti Kecil di Sumatera Barat.
Swnztera Bruat "1997.
Firmansyah.2007. Optinmlisnsi Prodr*si Kayu Olahan Pada IPKH PT.
ToimoruPadang. [skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian Universitas
Andalas.
Gujarati, Damodar, 7978, Ekonornetrika Dasar, Jakarta : Penerbit
Erlangga.Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2.
Jakarta: Bumi Aksara.Kustanto, 1999 ; T im Agroin dustri Fateta
IPB, 2001Kuswarak, 2012.lunul Organisasi dan Manajemen .2012Kotler,
P.7997. Manajemen Pennsaran. ]akarta. Erlangga.Kotler, Philip.
2002. Mattajetnen Pernasaran, Edisi Milenium. Prenhalindo
Jakarta.Kotler, Philip. 1995. Manoienrcn Penmsaran, Analisa,
Perencanaan, lmplementasi
dm Pengendnlinrr. Salemba Empat. ]akarta.Kotler, Phillip dan
Gery Amstrong.1997. Manajemen Pemasarnn. Penerbit PT.
Prenhalindo. Jakarta.
72 flnafisis 1{u6ungan Eaut'an Semdsaran [an cPenjuafan futtan
Setengafi ... 5llafrmut
-
Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januad 2014 1417- 4615
Salim, FIS, S.H, M.5.1997. Dasar-Dasar Hukum Kehutanan-Sinar
Grafika.Iakarta
Soedjono. 1986. Kerajinan Rotan. Angkasa. BandungSoekartawi.
1994- Agribisnis Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo persada.
Jakarta.Swastlra, B. 1993. " Asas-asas Markettingl' . Yogyakata.
Liberty. 2llhal.Swastha, B and Ibnu, S. 1999. "Pengantar Bisnis
Modern". Yogyakata. Liberty.
375hal.
Anafrsis 3{u6ungan (Bauran (Pemasaran fan Qenjuafan fottan
Setengafr ... Mafimu[ 73