1. Analisa Data NO DATA MASALAH 1. RW 1, 2,3,dan 7 sudah terbentuk RW Siaga, namun tidak berjalan. Belum terbentuknya struktur organisasi mengenai RW Siaga. Setiap kader dan warga belum mengerti jobdesk dari RW Siaga dan mekanismenya RW Siaga yang terbentuk belum memiliki rencana kerja. Kurangnya pengetahuan 2 2. Diagnosa Keperawatan a. Kurang pengetahuan warga berhubungan dengan ketidaktahuan warga mengenai optimalisasi RW Siaga b. Vdf
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. Analisa Data
NO DATA MASALAH
1. RW 1, 2,3,dan 7 sudah terbentuk RW Siaga,
namun tidak berjalan.
Belum terbentuknya struktur organisasi
mengenai RW Siaga.
Setiap kader dan warga belum mengerti
jobdesk dari RW Siaga dan mekanismenya
RW Siaga yang terbentuk belum memiliki
rencana kerja.
Kurangnya pengetahuan
2
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kurang pengetahuan warga berhubungan dengan ketidaktahuan warga
mengenai optimalisasi RW Siaga
b. Vdf
3. Rencana Keperawatan
Data Masalah Tujuan Rencana Waktu/
Tempat
Metoda Sasara
n
Sumber
Dana
PJ
Pendek Panjang
RW 1,
2,3,dan 7
sudah
terbentuk
RW Siaga,
namun tidak
berjalan.
Belum
terbentuknya
struktur
organisasi
mengenai
RW Siaga.
Setiap kader
dan warga
Kurangnya
pengetahua
n
Warga
mampu
me-
refresh
kembali
pemaha
man
mengena
i rw
siaga
Warga
mengeta
hui
wilayah
perconto
Mengoptimalka
n kembali peran
RW siaga
dimasyarakat
dalam upaya
untuk
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
Penyuluhan
dan
pemaparan
informasi
mengenai
RW Siaga
dari
Puskesmas
Ibrahim Adjie
Pembentuka
n pengurus
RW siaga
Pemaparan
Kantor
Kelurahan
, 1 Mei
2013
Ceramah dan
diskusi
Pembentukan
pengurus dan
pembentukan
rancangan
kerja rw
siaga
Warga
RW
1,2,3,7
Mahasisw
a
Warga
: Pak Endang
Mahasiswa :
Dedih S.
Nisa
Maolidna
belum
mengerti
jobdesk dari
RW Siaga
dan
mekanismen
ya
RW Siaga
yang
terbentuk
belum
memiliki
rencana
kerja.
han dan
bagiman
a
seharusn
ya rw
siaga
yang
ideal
terbentu
k
Warga
mampu
embentu
k
perconto
han rw
siaga
contoh
rancangan
kerja rw
siaga
Penyusunan
contoh
rancangan
kerja oleh
pengurus
No.
Data Masalah Tujuan Rencana Tempat/waktu
Metode Sasaran Sumber Dana
PJ dan Pelaksanapendek panjang
1.
± 80% anggota keluarga masih ada yang merokok di dalam rumah
Ketidakmauan anggota keluarga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat yaitu ( merokok di dalam rumah)
Setelah dilakukan 1x pembekalan pengetahuan bahaya merokok, pengetahuan duta anti rokok meningkat dengan kriteria:
1. Duta anti rokok mengetahui lebih banyak bahaya merokok di dalam rumah
2. Duta anti rokok mengatakan
Terwujudnya rumah dan anggota keluarga yang berPHBS (tidak merokok di dalam rumah)
1. Pembekalan pengetahuan bahaya merokok di dalam rumah
2. Pembekalan media peraga tentang bahaya merokok seperti poster, leaflet dan lembar bolak- balik
Rumah Ketua RW. 0401 Mei 2013
Diskusi Ketua RW 04, Kelurahan Kebon Waru, Bandung.
Mahasiswa PJ: Dhora
Pelaksana:Bapak. Supriatna dan warga RW. 04
siap untuk membagikan pendidikan PHBS yaitu tidak merokok di dalam rumah kepada warga RW. 04
LAPORAN AKHIR
RW SIAGA
KELURAHAN KEBON WARU KECAMATAN BATUNUNGGAL BANDUNG
I. Nama Kegiatan
A. Nama Kegiatan
Optimalisasi RW siaga
B. Tema Kegiatan
Mari tingkatkan kesadaaran dan kemandirian masyarakat melalui RW
siaga yang selalu siaga dan tanggap terhadap masalah kesehatan.
II. Latar Belakang
Dewasa ini, dalam bidang kesehatan telah terjadi perubahan paradigma.
Paradigma sakit kini telah bergeser menjadi paradigma sehat. Dalam paradigma sehat di
tekanankan bahwa upaya pelayanan kesehatan tidak hanya berfokus pada yang sakit
supaya sembuh tetapi juga bagaimana mempertahankan yang sehat agar tidak sakit.
Dengan kata lain paradigma sehat mengutamakan kegiatan promotif dan preventif
dalam prosesnya. Kegiatan promotif dan preventif dalam pelaksanaannya menuntut
peran aktif dan kesadaran masyarakat sehingga kemandirian masyarakat terhadap
pencegahan harus terwujud. Beberapa program pemerintah yang mengarah pada
terwujudnya kemandirian warga dalam masalah kesehatan misalnya desa siaga dan rw
siaga. Seperti halnya desa siaga, rw siaga menggambarkan bagaimana komunitas rw
memiliki kesiapan sumber daya serta kemauan dan kemampuan untuk mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri
dalam rangka mewujudkan rw yang sehat.
Rw-rw dikelurahan kebon waru kecamatan Batununggal statusnya adalah rw-rw
siaga tetapi dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala sehingga keberadaan rw
siaga menjadi kurang optimal. Rw 02 merupakan pionir rw siaga dikelurahan
kebonwaru. Sejauh ini kegiatan rw siaga di rw 02 telah berjalan tetapi memang belum
optimal. Kegiatan optimalisasi rw siaga merupakan kegiatan untuk me-refresh kembali
masyarakat atau perwakilannya tentang rw siaga. Kegiatan ini diharapkan menjadi
jembatan untuk mewujudkan rw siaga yang seharusnya. Rw siaga yang ideal memang
harus memiliki pengurus dan program kerja yang sistematis. Selain itu, dalam kegiatan
ini diharapkan bisa menjadi forum bagi pihak puskesmas, kelurahan dan setiap rw untuk
bersama-sama membangun rw siaga. Mahasiswa program profesi ners Fakultas
keperawatan UNPAD berusaha untuk menjadi fasilitator bagi terlaksananya kegiatan
ini. Berdasarkan kesepakatan hasil Musyawarah Masyarakat Kelurahan. Optimalisasi rw
siaga merupakan salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan guna meng-cover
kegiatan-kegiatan kesehatan lainnya. Harapannya dengan adanya rw siaga dengan
kinerja optimal masyarakat sehat bisa terwujud
III. Tujuan Kegiatan
A. Tujuan Umum
Tujuan kegiatan ini adalah mengoptimalkan kembali peran RW siaga
dimasyarakat dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
B. Tujuan Khusus
Me-refresh kembali pemahaman warga mengenai rw siaga
Menginformasikan kepada warga dan wilayah percontohan bagimana
seharusnya rw siaga yang ideal terbentuk
Membentuk percontohan rw siaga
IV. Strategi
Strategi untuk ketercapaian tujuan kegiatan ini adalah dengan berkordinasi
dengan pengurus rw, kader rw siaga, dan kader kesehatan di rw 2 untuk
sosialisasi dan pembentukan pengurus rw siaga. Kordinasi juga dilakukan
dengan pihak puskesmas agar terbentuk kordinasi yang berkelanjutan
antara pengurus rw siaga dengan pihak puskesmas. Metoda kegiatan ini
dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan diskusi mengenai rw siaga yang
kemudian dilanjutkan dengan pembentukan pengurus dan pembentukan
rancangan kerja rw siaga.
V. Kegiatan
Prakegiatan Kegiatan Pascakegiatan Kordinasi dengan pihak
puskesmas
Sosialisasi mengenai rw
siaga
Membuat laporan kegiatan
Kordinasi dengan pihak
rw, ibu kader, dan kader
rw siaga.
Mencatat nama-nama
calon pengurus bersama
pihak rw
Persiapan kebutuhan acara
(tempat, logistik,dan
teknis acara)
Membuat Rencana tindak
lanjut
Pembentukan pengurus
rw siaga
Pemaparan contoh
rancangan kerja rw
siaga
Penyusunan contoh
rancangan kerja oleh
pengurus
Follow up rencana tindak
lanjut berdasarkan
kesepakatan bersama
penanggung jawab dari
warga berupa optimalisasi
kegiatan-kegiatan sesuai
dengan rencana kegiatan
(8 indikator rw siaga)
VI. Indikator Output/outcome
Terbentuk pengurus rw siaga
50 % calon pengurus dari total pengurus yang dibutuhkan hadir dalam
kegiatan
VII. Teknik Evaluasi
Susunan satgas rw siaga
Daftar hadir peserta: peserta yang datang ± 35 orang
VIII. Penanggung Jawab
Warga : Endang (RW 02)
Mahasiswa : Nisa Maolinda dan Dedih Suandi
IX. Waktu
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan akan dilaksanakan hari Rabu, 1 Mei 2013 jam 10.00 WIB
B. Susunan Acara
09.30-10.00 Registrasi
10.00-10.05 Pembukaan
10.05-10.10 Pemabacaan ayat suci al-qur’an
10.10-10.20 sosialisasi jamkesmas
10.20-10.40 Diskusi tentang jamkesmas
10.40-11.00 sosialisasi Rw siaga
11.00-11.30 Pembentukan pengurus rw siaga
11.30-11.10 Penutupan
X. Tempat
Aula kelurahan Kebon Waru
XI. Pembiayaan
Dana mahasiswa untuk keperluan konsumsi narasumber (pihak puskesmas)
dan peserta (masyarakat kelurahan kebon waru)
XII. Standar Kegiatan
Prakegiatan Kegiatan Pascakegiatan Ada kordinasi dengan
pihak puskesmas
Ada kordinasi dengan
pihak rw, ibu kader, dan
kader rw siaga.
Ada nama-nama calon
pengurus bersama pihak
rw
Ada list kebutuhan acara
(tempat, logistik,dan
teknis acara)
Rencana tindak lanjut
terbentuk
Masyarakat aktif
menyampaikan
penadapatnya mengenai
rw siaga
Terbentuk pengurus rw
siaga
Masyarakat mampu
membuat rancangan
kerja
Adanya Follow up
rencana tindak lanjut
berdasarkan kesepakatan
bersama penanggung
jawab dari warga
XIII. Kesimpulan dan Saran
Rw siaga merupakan suatu komunitas di tingkat rukun warga yang memiliki
kesiapan sumber daya serta kemauan dan kemampuan untuk mengatasi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan, serta kesehatan secara mandiri
dalam rangka mewujudkan rw yang sehat. Melalui optimalisasi rw siaga khususnya di
rw 02, diharapkan rencana-rencana kegiatan yang akan terbentuk setelah pengaktifan
kembali satgas (pengurus) rw siaga terlaksana dengan baik dan terus berkelanjutan
dengan kontrolling dari pihak puskesmas dan kelurahan. Selain itu, rw 02 yang menjadi
percontohan rw-rw lain di kelurahan kebon waru mudah-mudahan dapat menjadi
stimulus untuk rw lain dalam pengoptimalisasi rw siaga di masing-masing wilayahnya.
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
I. Nama Kegiatan
Pembekalan pengetahuan tentang bahaya merokok kepada tokoh anti rokok
II. Latar Belakang
Hampir seluruh penduduk didunia ini tidak lepas dari kebiasaan merokok.
Tapi kadang kita kurang menyadari tentang bahaya merokok itu sendiri,
padahal merokok dapat menyebabkan datangnya berbagai penyakit.
Sekarang mari kita meneliti apa yang terjadi ketika Anda perlahan-lahan
menghirup asap. Memasuki sistem pernapasan Anda dan menyebabkan
iritasi pada lapisan mukosa lembut di paru-paru. Hal ini karena asap rokok
terdiri dari campuran bahan kimia beracun seperti karbon dioksida, karbon
monoksida dan nikotin yang sangat dapat membahayakan sistem pernapasan
Anda.
Mekanisme pertahanan paru-paru langsung mencoba untuk melemparkan
asap beracun ini keluar dari tubuh. Anda terus menghisap asap lebih lanjut
sampai kemudian melumpuhkan lapisan pelindung dan crumples paru-paru
dan sistem kekebalan tubuh Anda. Sekarang, batuk hilang dan gas-gas
beracun yang tertinggal terus berjalan melalui darah ke sistem tubuh
lainnya.
Rokok tidak hanya mempengaruhi paru-paru, tetapi juga sebagian besar
organ tubuh vital tubuh termasuk otak dan jantung. Hampir tidak ada sistem
dalam tubuh manusia yang tidak dipengaruhi oleh merokok.
Penyakit Kardiovaskular
Merokok adalah salah satu faktor risiko utama untuk hipertensi dan
serangan jantung fatal. Bahan kimia dalam asap mengembangkan
atherosclerosis dan berkurangnya pasokan oksigen ke jantung