Top Banner
2

Anak Usaha Bank Melesat - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/3858/45032b12_Jun18-AdiraDinamika... · mu rah dan deposito yang masing-masing meningkat 42% dan 72% secara

Mar 18, 2019

Download

Documents

dinhthien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Anak Usaha Bank Melesat - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/3858/45032b12_Jun18-AdiraDinamika... · mu rah dan deposito yang masing-masing meningkat 42% dan 72% secara

23 Rabu, 25 Juli 2018

�PASAR UANG ANTARBANK

Indeks Baru Lebih Riil

JAKARTA — Indonesia Overnight Index Average atau IndONIA akan resmi menggantikan JIBOR overnight pada Januari 2019. IndONIA adalah indeks pinjam meminjam antar bank tanpa agunan untuk jangka waktu satu malam atau overnight.

Dengan indeks baru ini, pasar uang Indonesia akan memiliki dua suku bunga referensi yakni IndONIA dan JIBOR untuk acuan jangka waktu peminjaman 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia(BI) Nanang Hendarsah memaparkan, bank sentral akan mengkalkulasi data pasar uang antar bank (PUAB) overnight dari pukul 08:00 WIB hingga 18:00 WIB.

“Dari transaksi pasar uang antar bank overnight, kemudian memakai rata-rata tertimbang dari pukul 08:00 WIB hingga 18:00 WIB, jam 19:00 WIB nanti [IndONIA] dipublikasikan,” katanya, Selasa (24/7).

Dengan demikian, menurut Nanang, acuan ini dapat menjadi pegangan bank dalam transaksi PUAB setiap harinya.

Perbankan menyambut positif peluncuran IndONIA yang diharapkan mampu memperderas aliran dana asing ke dalam negeri. Pasalnya, IndONIA dinilai bakal lebih mencerminkan kondisi market yang sebenarnya dibandingkan dengan intrumen yang ada saat ini seperti JIBOR.

“Bagus. Kami menyambut baik ini. Karena indeks referensi IndONIA kan didasarkan atas pricing yang real terjadi. Jadi lebih mencerminkan kondisi market yang sebenarnya,” tutur Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk. Iman Nugroho Soeko kepada Bisnis, Selasa (25/7).

Menurut Iman, apabila dibandingkan dengan Jibor yang lebih mendasarkan pada quotatition bank yang belum tentu transaksinya terjadi, IndONIA dinikai lebih bagus karena berdasarkan atas harga riil yang terjadi.

Adapun negara yang telah menerapkan suku bunga referensi berbasis suku bunga transaksi overnight, yaitu Bank of England yang menerapkan SONIA (Sterling Overnight Interbank Average Rate) atau suku bunga transaksi uncolateralized, The Federal Reserve yang mengunakan SOFR (Secured Overnight Financing Rate), dan Bank of Japan yang menerapkan TONAR (Tokyo Overnight Average Rate). (Hadijah Alaydrus/Puput Ady S.)

�KREDIT INVESTASI

BNI Biayai Perusahaan Pulp AS

JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memberikan dukungan fasilitas pembiayaan kepada Cascade Pacifi c Pulp LLC (CPP), sebuah pabrik penghasil pulp di Amerika Serikat.

Fasilitas pembiayaan yang akan disalurkan melalui BNI Kantor Cabang Luar Negeri New York tersebut adalah sebesar US$100 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung peningkatan kinerja keuangan perusahaan melalui pembiayaan investasi.

Penyaluran pembiayaan tersebut ditandai dengan penandatanganan fasilitas pinjaman antara BNI dan CPP di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (23/7) waktu setempat atau Selasa Waktu Indonesia Barat.

Penandatanganan ini dihadiri oleh Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo, Director International Grand Investment Corporation Arvind K Agarwal, serta General Manager BNI New York Oswald JM Tambunan.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memaksimalkan fungsi kantor cabang di luar negeri.

“Target lain, dalam waktu dekat [akan ada pembiayaan] dari Kantor Cabang Luar Negeri di Asia melalui Hongkong, Tokyo, Seoul dan Singapura,” katanya kepada Bisnis, Selasa (24/7).

Herry mengatakan, fokus pembiayaan BNI di luar negeri akan berfokus pada kebutuhan pembiayaan untuk berbagai perusahaan yang menjadi supplier bahan baku untuk perusahaan di Indonesia yang berorientasi ekspor.

“Utamanya, untuk perusahaan yang berorientasi di ekspor tekstil dan kertas tisu,” katanya.

Rico Rizal Budidarmo mengatakan, pembiayaan kepada Cascade Pacifi c Pulp LLC akan membantu perusahaan untuk menjalankan program peningkatan kapasitas produksi pabrik dan juga modal kerja. Fasilitas pembiayaan ini juga merupakan salah satu komitmen BNI untuk bersinergi dengan strategi pemerintah dalam upaya menjaga kecukupan pasokan bahan baku produksi dalam negeri.

“Pemberian fasilitas ini juga menandai keberlanjutan BNI dalam membiayai proyek Pulp and Paper melalui jaringan kantor cabang luar negerinya dan ini merupakan proyek yang ketiga dalam 3 tahun terakhir,” katanya.

Hasil produksi pulp dari CPP diserap oleh beberapa perusahaan Indonesia yang membutuhkan jenis pulp dengan karakteristik serat panjang untuk kertas tisu dan juga bahan baku campuran pembuatan kain (viscose/rayon). Hasil produksi dari bahan baku tersebut akan diekspor kembali ke negara-negara lain.

Dengan menggunakan kualitas bahan baku yang tinggi, maka nilai produk dan jasa dari Indonesia akan semakin berkualitas dan kompetitif untuk didistribusikan ke pasar internasional. Sumber dana pembiayaan akan menggunakan dana yang diperoleh dari offshore market.

Pembiayaan ini akan dibuku sebagai kredit sektor korporasi yang juga akan menopang pencapaian ekspansi pertumbuhan aset BNI tahun ini dengan target pertumbuhan sebesar 15%. Diharapkan ke depannya BNI akan lebih dapat membuka peluang kerjasama baru dengan entitas bisnis lainnya di Amerika Serikat dan juga masuk ke pasar global dengan tetap memprioritaskan konsep bisnis rantai pasokan atau value chain. (Abdul Rahman/Ilman A. Sudarwan)

�KINERJA SEMESTER I/2018

Anak Usaha Bank MelesatJAKARTA — Bank-bank anak usaha dan unit usaha bank besar mencatatkan kinerja cemerlang pada

semester I/2018. Dukungan fasilitas dan infrastruktur bank induk menjadi faktor utama pendorong bisnis

yang signifi kan.

Ilman A. [email protected]

Direktur Bisnis PT Bank BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, dukungan induk perusahaan berupa infrastruktur teknologi informasi, kanal elektronik dan cabang operasional membantu menurunkan biaya operasional sehingga membantu kinerja bisnis secara keseluruhan. Berkat dukungan tersebut, BNI Syariah mencatatkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 85%, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata rasio BOPO bank syariah yang berada di level 90%.

Demikian pula, BNI Syariah juga banyak terlibat dalam pembiayaan supply chain dari perusahaan induk yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

“Misalnya, apabila BNI membiayai Pertamina, BNI Syariah juga dapat membiayai kebutuhan pendanaan anak-

anak usaha perusahaaan tersebut,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (24/7).

Dhias menyebutkan bahwa per akhir Juni, rata-rata pertumbuhan bisnis mencapai dua digit. Aset dan laba BNI Syariah tercatat tumbuh masing-masing sekitar 23% secara tahunan.

Dihubungi terpisah, Direktur Perbankan Syariah PT CIMB Niaga Tbk. Pandji P. Djajanegara mengatakan bahwa dorongan dari perusahaan induk terhadap unit usaha syariah selama ini diterima dalam bentuk infrastruktur TI, operasional, dan pemasaran. Dengan kerja sama yang baik tersebut, share of book fi nancing dapat meningkat dari posisi 8,9% pada 2017, menjadi 9,5% pada akhir Juni.

“Sementara itu, share of book total

aset pada Juni tercatat senilai 11,6%, jumlah tersebut meningkat dari catatan pada akhir tahun lalu senilai 9,2%,” ujarnya.

Sepanjang semester I/2018, unit usaha syariah CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan aset 26,70% secara tahunan menjadi Rp24,2 triliun. Adapun, pembiayaan meningkat 69,05% dari Rp12,6 triliun menjadi Rp21,3 triliun pada akhir Juni.

Adapun, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat senilai Rp19,7 triliun, tumbuh 58,87% secara tahunan dari Rp12,4 triliun.

Pandji mengatakan bahwa pertum-buhan pembiayaan didorong oleh segmen korporasi dan konsumer. Semen tara itu, dari sisi pendanaan, per tumbuhan didorong oleh dana mu rah dan deposito yang masing-masing meningkat 42% dan 72% secara tahunan.

LAMPAUI TARGETPT Bank BCA Syariah hingga akhir

akhir Juni 2018 mencatatkan total aset senilai Rp6,4 triliun, tumbuh 19% secara tahunan, sedangkan laba meningkat 25% secara tahunan menjadi Rp34 miliar.

“Kalau dibandingkan dengan rencana bisnis bank [RBB] kinerja kami melebihi itu,” ujar Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih.

Berdasarkan fungsi intermediasinya,

anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. tersebut juga mencatatkan pertumbuhan signifikan. Penyaluran pembiayaan tumbuh 21% secara tahunan menjadi Rp4,8 triliun, sedangkan total DPK tumbuh 23% secara tahunan menjadi Rp5,2 triliun.

“Peningkatan tersebut juga diiringi dengan peningkatan kualitas pembiayaan yang tercermin dari rasio non performing fi nancing [NPF] yang terjaga pada level 0,7%,” tambahnya.

John menuturkan, berdasarkan segmen debiturnya, pembiayaan BCA Syariah masih didominasi oleh pembiayaan kepada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan komersial yang masing-masing berkontribusi sekitar 23% terhadap total pembiayaan yang disalurkan. Adapun, porsi sisanya disumbang oleh segmen konsumer.

Sementara itu, berdasarkan kom-posisinya DPK perseroan masih didominasi oleh dana mahal. Porsi dana murah atau current account and saving account (CASA) hanya menempati sekitar 18%-20% dari total DPK saat ini.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indo-nesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) pada semester I/2018 membukukan kinerja yang melampaui target perseroan. Aset dan laba perseroan masing-masing men catatkan pertumbuhan 50% dan 160% secara year on year (yoy).

�Dukungan dari per usa-haan induk membantu bank menghemat biaya ope-rasional, sekaligus men-dukung ekspansi bis nis.

P E R B A N K A N

langgeng
Typewriter
25 Juli 2018, Bisnis Indonesia | Hal. 23
Page 2: Anak Usaha Bank Melesat - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/3858/45032b12_Jun18-AdiraDinamika... · mu rah dan deposito yang masing-masing meningkat 42% dan 72% secara

14 Kamis, 26 Juli 2018

�PENGUATAN BURSA SAHAM EROPA

Bloomberg/Krisztian Bocsi

Pialang mengamati pergerakan harga saham di Frankfurt Stock Exchange di Frankfurt, Jerman, belum lama ini. Kinerja positif dari bank UBS dan perusahaan mobil PSA mendorong penguatan bursa saham Eropa pada perdagangan Selasa (24/7), mengakhiri penurunan 3 hari berturut-turut. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,86% atau 3,3 poin ke level 388,18 setelah bergerak pada kisaran 385,7-389,31, ditopang sektor otomotif dan perbankan menyusul rilis kinerja keuangan emiten yang solid.

�BURSA JEPANG MENGUAT

Bloomberg/Kiyoshi Ota

Warga berdiri di dekat papan monitor harga saham di Tokyo, Jepang, belum lama ini. Bursa saham Jepang menguat ke level tertinggi lebih dari lima pekan terakhir pada perdagangan Rabu (25/7) menyusul sentimen dari paket kebijakan di China serta reli

bursa saham AS. Indeks Topix ditutup menguat 0,38% atau 6,62 poin ke level 1.753,48, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,46% atau 103,77 poin ke level 22.614,25.

�LARANGAN ASET DASAR MTN

Reksa Dana Terproteksi Dapat Pelonggaran

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya mengabulkan permintaan pelaku industri reksa dana terkait dengan

pelonggaran operasional reksa dana terproteksi dengan aset dasar surat utang

jangka menengah atau medium term notes (MTN).

Tegar [email protected]

Dalam S-697/PM.21/2018, OJK melarang digunakannya MTN sebagai aset dasar reksa dana pasar uang dan reksa dana terproteksi baru. Aturan ini dikeluhkan, karena banyak manajer investasi yang telah mendapatkan izin efektif pro-duk reksa dana terproteksi de-ngan underlying asset MTN.

Pelarangan ini berlaku se-jak otoritas mengirimkan su-rat edaran pada 4 Juli 2018. Namun, surat edaran OJK itu menuai banyak protes dari pelaku industri reksa dana. Akhirnya, otoritas memberikan pelonggaran hingga September 2018.

Lantas pada Jumat (20/7), OJK mengirimkan surat berno-mor: S-765/PM.21/2018 yang ditujukan kepada Dewan Aso-siasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (Dewan APRDI). Surat tersebut meru-pakan balasan OJK atas surat permohonan yang dilayang-kan Dewan APRDI beberapa waktu lalu.

Dalam salinan surat tersebut, OJK memutuskan bahwa reksa

dana terproteksi yang telah memperoleh pernyataan efektif sampai tanggal dikeluarkannya S-697/PM.21/2018 dapat berin-vestasi pada efek bersifat utang atau efek syariah berpendapatan tetap yang ditawarkan tidak melalui penawaran umum dengan dua syarat.

Pertama, masa penawaran umum reksa dana terproteksi tidak lebih dari jangka waktu 120 hari bursa setelah pernya-taan efektif. Kedua, sebelum tanggal dikeluarkannya S-697/PM.21/2018 Manajer Investasi (MI) telah melakukan peme-sanan dan atau pembelian atas efek yang menjadi portofolio.

Dalam hal reksa dana terproteksi yang memenuhi ketentuan seperti di atas, izin pemasaran wajib sesuai ketentuan peraturan perun-dang-undangan yang berlaku dan diperoleh dalam kurun waktu paling lambat sebelum 28 September 2018.

Batas waktu investasi pada efek bersifat utang atau efek syariah berpendapatan tetap yang ditawarkan tidak me-lalui penawaran umum bagi reksa dana terproteksi yang memenuhi ketentuan di atas ditetapkan paling lambat 28 September 2018.

“Setelah 28 September 2018, investasi reksa dana terproteksi pada efek bersifat utang atau efek syariah berpendapatan

tetap yang ditawarkan tidak melalui penawaran umum wajib sesuai dengan keten-tuan S-697/PM.21/2018 yang ditetapkan 4 Juli lalu,” kata Kepala Departemen Penga-was Pasar Modal 2A Yunita Linda Sari dalam surat ter-sebut yang diterima Bisnis, Rabu (25/7).

Selanjutnya, OJK mengim-bau kepada seluruh pelaku industri pengelolaan reksa dana untuk mematuhi keten-tuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

MINIMALISIR RISIKOSementara itu, manajer

investasi menyambut baik keputusan OJK tersebut. Plt. CEO PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana menilai kebi-jakan itu diambil oleh otoritas dengan pertimbangan tepat, yakni meminimalisasi risiko manajer investasi.

Pasalnya, banyak manajer investasi yang telah menyi-apkan dan atau memasarkan reksa dana terproteksi dengan aset dasar MTN.

“Ini karena sudah banyak produk yang diajukan dan ri-sikonya besar bagi OJK untuk menahan produk ini keluar. Apalagi beberapa sudah di-pasarkan di bank,” tuturnya, Rabu (25/7).

Jemmy berpendapat batas waktu hingga September 2018

cukup memadai untuk mem-berikan waktu transisi kepada para manajer investasi.

Direktur Pemasaran dan Pro-duk PT Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti menambahkan, arahan dari OJK ini memudahkan manajer investasi untuk menentukan langkah bisnisnya ke depan, terutama untuk produk reksa dana terproteksi.

“Hal ini sangat membantu pelaku bisnis terutama yang sudah terlanjur memiliki ren-cana launching reksa dana ter-proteksi MTN dalam waktu dekat,” ujarnya.

�RENCANA GO PUBLIC

Lion Air & Anak Usaha HITS Bersiap IPOJAKARTA — Sejumlah perusahaan besar

dari berbagai sektor berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dua di antaranya ialah perusahaan maskapai penerbangan PT Lion Menta-ri Airlines (Lion Air) dan PT Humpus Transportasi Kimia yang merupakan anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS).

Selain dua perusahaan itu, masih ada beberapa per-usahaan lain yang berminat untuk menca-tatkan saham-nya di pasar modal, yakni perusahaan rumah sakit Columbia Asia Indonesia, pro-dusen cat PT Propan Raya

ICC, dan PT Bank Pembangunan Da-erah Khusus Ibukota Jakarta (Bank DKI).

Partner Assurance Services Ernst & Yo-ung Indonesia Jongki Widjaja mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut tengah mengikuti kelas persiapan initial public offering (IPO) yang digelar oleh Ernst & Young Indonesia.

“Mereka berminat [IPO], atau paling tidak owner mereka sudah mempersiap-kan untuk IPO. Kalau mereka mengikuti kegiatan ini berarti dari pemiliknya su-dah siap [IPO],” kata Jongki Widjaja di Gedung BEI, Rabu (25/7).

Salah satu perusahaan yang menjadi sorotan ialah Lion Air. Menurut Jongki, langkah Lion Air untuk menyiapkan diri masuk ke pasar modal merupakan upaya memperluas opsi pendanaan yang selama ini diperoleh dari perbankan atau meka-nisme konvensional lainnya. “Mungkin sekarang mereka melihat IPO sebagai cara terbaik,” sambungnya.

Jongki mengaku belum mendapatkan informasi terkait dengan waktu pelaksanaan

IPO. Yang jelas, perusahaan membutuh-kan waktu yang tidak singkat untuk mengeksekusi rencana IPO.

Theo Lekatompessy, Komisaris Uta-ma Humpuss Intermoda Transporta-si, menyampaikan perseroan tengah melakukan konsolidasi internal secara simultan terkait pergeseran bisnis Hum-puss Transportasi Kimia. Anak usaha tersebut direncanakan akan menggelar IPO pada 2020.

“Bisnis transportasi kimia kami akan ada metamorfosis sehingga mereka bu-kan melakukan shipping lagi, tetapi ikut distribusi untuk energi. Fokus kami itu membawa BBM, LNG, zat kimia cair, dan zat kimia gas. Nanti kapal itu [milik Humpuss Kimia] akan menjadi salah satunya yang membawa,” ungkap Theo ketika dihubungi Bisnis, Rabu (25/7).

Untuk mendanai rencana ekspansi pada tahun ini, Humpuss Transportasi Kimia menjajaki opsi penerbitan obligasi dan opsi-opsi lain yang sesuai dengan kondisi pasar. (Tegar Arief/Dara Aziliya)

�Waktu 2 bulan dinilai cukup untuk transisi para mana-jer investasi.

�KOMPONEN OTOMOTIF

AUTO Terkerek Penjualan OEM

JAKARTA — Kendati terhimpit ke-naikan harga bahan baku, emiten komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. tetap dapat membukukan kena-ikan pendapatan 14,6% pada semester I/2018 berkat pertumbuhan penjualan dari segmen original equipment ma-nufacturer (OEM).

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Rabu (25/7), Astra Otoparts membukukan pendapatan sebesar Rp7,42 triliun sepanjang se-mester I/2018. Nilai tersebut meningkat 14,6% dibandingkan dengan capaian pada semester I/2017 yang sebesar Rp6,47 triliun.

Pada paruh pertama tahun ini, emiten dengan kode saham AUTO tersebut membukukan laba yang dapat diatri-busikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp205,8 miliar. Nilai tersebut meningkat 3,73% secara tahunan dari Rp198,38 miliar pada semester I/2017.

Selama semester pertama 2018, per-seroan mendapatkan tambahan penda-patand dari bagian laba bersih entitas asosiasi dan ventura, serta mampu menekan biaya keuangan.

Hamdhani Dzilkarnaen, Presiden Dir-ektur Astra Otoparts, mengungkapkan penjualan segmen OEM, terutama untuk kendaraan roda dua dan kendaraan komersial meningkat cukup besar.

“Dua segmen utama kami yaitu trading dan OEM membukukan per-tumbuhan selama semester I/2018, namun pertumbuhan OEM cukup ba-

gus karena kenaikan penjualan untuk roda dua dan kendaraan komersial. Pertumbuhannya [segmen OEM] lebih dari 20% pada semester pertama,” ungkap Hamdhani saat dihubungi Bisnis, Rabu (25/7).

Hamdhani mengungkapkan penjual-an kendaraan roda dua yang meningkat pada tahun ini berpengaruh langsung pada pendapatan AUTO. Berdasarkan data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor pada semester I/2018 mencapai lebih dari 3 juta unit atau meningkat 11,1% secara tahunan dari 2,7 juta pada semester I/2017.

Sepanjang tahun ini, Hamdani opti-mistis penjualan OEM kendaraan roda dua akan meningkat seiring dengan proyeksi penjualan motor sebanyak 6 juta unit, naik dari tahun lalu yang sebesar 5,8 juta unit.

Selain itu, Hamdani menyebut kena-ikan harga komoditas ikut mengerek penjualan onderdil original untuk alat berat. “Kendaraan seperti truk pengangkutan, penjualannya memang tumbuh. Apalagi sekarang ini infra-struktur juga tumbuh bagus,” ungkap Hamdhani.

Astra Otoparts mematok pertumbuh-an pendapatan pada kisaran 5%—10% sepanjang tahun ini. Kendati harga bahan baku meningkat, perseroan optimistis pasar kendaraan roda dua dan roda empat akan lebih baik dari 2017. (Dara Aziliya)

Komposisi Efek Reksa Dana per Juni 2018Tipe Efek Total Nilai (Rp Triliun)Kas 2,86Obligasi Korporasi 107,83 Efek Beragun Aset 0,39Saham 171,68Obligasi Pemerintah 108,14 Medium Term Notes 24,14Negotiable Certificate 2,87of DepositSBSN 15,11SPN 0,004Sukuk 4,69Time Deposit 39,44Waran 0,68Total 474,97

Sumber: reksadana.ojk.go.id/diolah

Bisnis/Amri Hidayat

114,53

2017 Jan2018

Feb2018

Mar2018

Apr2018

Mei2018

Jun2018

114,99 116,23

124,26 125,66

129,89 128,4

Perkembangan Dana KelolaanReksa Dana Terproteksi(Rp Triliun)

M A R K E T PerdaganganKeuanganProperti InfrastrukturPertanian Pertambangan Industri Dasar Aneka Industri ManufakturInd. Konsumsi

25/7/2018 25/7/2018 25/7/2018 25/7/2018 25/7/2018 25/7/2018 25/7/2018 25/7/2018 25/7/2018 25/7/20181.446,34 2.055,34 788,05 1.199,42 2.423,66 457,06 1.084,46 1.040,73 864,65 1.495,460,74% 1,44% 1,05% 2,67% 0,98% 0,99% 1,87% 0,20% 1,19% 0,09%

pusdok
Typewritten Text
26 Juli 2018, Bisnis Indonesia | Hal. 14