PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT BERBASIS MULTIMEDIA PADA KANTOR WALIKOTAMADYA JAKARTA SELATAN Skripsi Oleh: Tono Gunawan 203091001983 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAKARTA 2008 M / 1429 H UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
147
Embed
an Kios Informasi Pelayanan Masyarakat Berbasis Multimedia Pada Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI PELAYANAN
MASYARAKAT BERBASIS MULTIMEDIA PADA KANTOR WALIKOTAMADYA JAKARTA SELATAN
Skripsi
Oleh:
Tono Gunawan 203091001983
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JAKARTA 2008 M / 1429 H
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Maret 2008
Tono Gunawan 203091001983
v
ABSTRAK
Tono Gunawan, Pengembangan Kios Informasi Pelayanan Masyarakat Berbasis Multimedia Pada Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan. (Dibawah bimbingan DR. Eko Syamsuddin H., M. Eng. dan Ir. Adil Siregar).
Kemajuan teknologi informasi saat ini telah mendukung segala kebutuhan dan permintaan akan informasi melalui penciptaan media penyajian informasi. Salah satu bentuknya adalah, kios informasi yang merupakan penggabungan antara komputer dan multimedia. Kios informasi dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, karena penyajian informasinya ditampilkan secara visual.
Pelayanan masyarakat adalah bentuk kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan. Salah satu bentuk pelayanan itu adalah melalui kios informasi. Multimedia adalah penggunaan perkembangan teknologi dengan mengkombinasikan teks, gambar, dan suara. Salah satu bentuk pengembangan sistem adalah System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Penerapan multimedia pada kios informasi berfungsi untuk menyampaikan informasi secara elektronik dengan menggabungkan unsur multimedia agar penyampaian informasi menjadi lebih menarik bagi pengunjung.
Metodologi yang digunakan adalah metode SDLC model waterfall yang meliputi: System requirement analysis, design, code generation, testing dansupport.
Hasil dari skripsi ini adalah berupa piranti lunak kios informasi yang memiliki durasi selama 40 menit, ukuran file sebesar 3.95 GB. Dapat di instal pada sistem operasi XP dengan ukuran memori minimal sebesar 128 MB. Cara menjalankannya dengan klik dua kali file autorun.exe. Aplikasi ini menerapkan sistem intranet dan memiliki basis data. Posisi kios informasi ditempatkan pada tiga lokasi di lantai dasar yang terkoneksi dengan satu komputer server.
Aplikasi kios informasi ini berguna bagi pegawai kantor Walikotamadya Jakarta Selatan, karena aplikasi sudah adanya menu administrator untuk melakukan perubahan informasi. Diharapkan pada masa mendatang aplikasi ini dapat melakukan cetak atas informasi yang ada.
Kata kunci: kios informasi, multimedia, SDLC
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat, kuasa, petunjuk, dan bimbingan-Nya, penulis mendapatkan kesempatan
menimba ilmu dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabat
serta pengikutnya.
Penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta Program Ekstensi Jurusan Teknik Informatika. Judul skripsi ini adalah
”Pengembangan Kios Informasi Pelayanan Masyarakat Berbasis Multimedia pada
Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan”.
Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
baik dari segi moral maupun spiritual yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini, penulis tujukan kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
Ibu Nurhayati, M.Kom sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Bapak
A’ang Subiyakto, M.Kom sebagai Koordinator Teknis Program Non
20Ilmu%20Komputer). Sehingga dapat disimpulkan, bahwa teknik
informatika merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang pengolahan,
pemrosesan dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi yang
berbasis komputer.
Teknologi informasi sendiri menurut Williams dan Sawyer adalah
teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi yang
membawa data, suara ataupun video (http://www.total.or.id/info.php?kk
=information%20technology).
2
Dari dua pengertian diatas, dapat diketahui bahwa teknik
informatika merupakan disiplin ilmu dari teknologi informasi.
Perkembangan informasi yang ada sampai saat ini semakin
berkembang dengan cepat dan semua individu berharap penyampaian
informasi dapat diterima dengan cepat dan dapat memberikan manfaat
sesuai dengan kebutuhan informasi bagi setiap individu.
Kemajuan teknologi informasi mendukung segala kebutuhan dan
permintaan akan informasi bagi setiap individu melalui penciptaan media
penyajian informasi, yang digunakan untuk menyampaikan informasi sesuai
dengan yang diinginkan. Media penyajian informasi menurut penulis
merupakan salah satu fasilitas penting untuk ditempatkan di tempat umum,
seperti di gedung pemerintah, universitas, hotel, dan sebagainya. Salah satu
bentuk media penyajian informasi yaitu, kios informasi yang merupakan
penggabungan antara komputer dan multimedia. Kios informasi merupakan
sebuah komputer terminal yang dirancang untuk berfungsi menyediakan
berbagai informasi atau berbagai pelayanan yang ada, dan biasanya berada
ditempat umum (http://www.touchscreens.com/products-kiosk.html).
Kios informasi dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung
untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, karena penyajian
informasinya ditampilkan secara multimedia, sehingga pengunjung dapat
mengerti gambaran atas informasi yang diinginkan. Pengertian dari
multimedia menurut Hofstetter (2001) yang dikutip oleh M. Suyanto (2003:
21) adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks,
3
grafik, audio, gambar, bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan
link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Salah satu tempat yang terdapat fasilitas penyedia informasi yaitu
pada kantor Walikotamadya Jakarta Selatan. Kantor Walikotamadya Jakarta
Selatan menyediakan ruangan pusat pelayanan dan menyediakan fasilitas
pelayanan masyarakat yang dibutuhkan oleh pengunjung seperti fasilitas
perizinan kesehatan masyarakat, tenaga kerja, perbankan dan sarana layanan
umum. Bagi pengunjung yang mengunjungi kantor pemerintah Kotamadya
Jakarta Selatan dan ingin mengetahui informasi mengenai pelayanan
masyarakat kadang kala kesulitan dalam mencari informasi yang diinginkan.
Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan saat ini sudah menyediakan
beberapa media penyajian informasi untuk memudahkan para pengunjung
seperti: Papan informasi, brosur dan kios informasi serta petugas customer
service. Media penyajian informasi tersebut menurut penulis masih memiliki
kelemahan, misalnya papan informasi yang memberikan informasi yang
sifatnya statis. Karena bila dikemudian hari ada perubahan fasilitas
pelayanan masyarakat yang baru, maka papan informasi itu harus digantikan
dengan yang baru. Pengunjung gedung kadangkala juga masih kesulitan
untuk mencari lokasi pelayanan masyarakat tertentu pada papan informasi
tersebut. Pelayanan yang diberikan oleh petugas customer service kadang
kala juga memberikan layanan yang terbatas. Brosur yang biasanya
digunakan untuk memberikan informasi mengenai Unit Pelayanan Terpadu
4
(UPT) di gedung tersebut dicetak dalam jumlah yang terbatas sehingga pada
saat dibutuhkan, brosur tersebut tidak tersedia. Pada kondisi yang ada di
lapangan, informasi-informasi yang ada selalu di usahakan terbaru dan
disimpan, baik mengenai perubahan peraturan maupun berita-beita terkini
tentang Walikotamadya Jakarta Selatan, misalnya piala Adipura.
Permasalahan yang terjadi, pada aplikasi saat ini belum terdapat adanya
halaman administrator yang dapat melakukan perubahan seperti CMS
(Content Management System). CMS adalah, aplikasi berbasis web yang
memiliki sistem yang berorientasi pada konten, hingga memberikan
kemudahan kepada para pengguna sekaligus juga pengelolanya (Rachdian,
2006: 4-5).
Untuk memberikan solusi atas masalah tersebut, penulis mencoba
memberikan solusi dengan melakukan pengembangan kios informasi yang
dapat diperbaharui dan berguna bagi pengunjung untuk mengetahui
informasi pelayanan masyarakat dikantor Walikotamadya Jakarta Selatan
secara menarik dan mudah digunakan.
Penulis tertarik mengangkat topik dengan judul “ANALISIS DAN
PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI PELAYANAN
MASYARAKAT BERBASIS MULTIMEDIA PADA KANTOR
WALIKOTAMADYA JAKARTA SELATAN”.
5
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah ini yaitu, “Bagaimana mengembangkan kios
informasi berbasis multimedia pada kantor Walikotamadya Jakarta Selatan
yang mempunyai halaman administrator untuk melakukan perubahan
informasi pada aplikasi”.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan ini yaitu penyajian informasi
pelayanan masyarakat melalui kios informasi berbasiskan multimedia,
dimana informasi tersebut antara lain:
a. Aplikasi kios informasi ini bernama Infobox Jakarta Selatan
b. Kios informasi ini memiliki basis data
c. Informasi mengenai profil kantor Walikotamadya Jakarta Selatan
d. Informasi Unit Pelayanan Masyarakat (UPT) yang disediakan
e. Update video, berita dan agenda mengenai informasi kegiatan
Walikotamadya Jakarta Selatan
f. Cara pemakaian kios informasi
g. Informasi kegiatan terkini pada kantor Walikotamadya Jakarta Selatan
h. Tipe koneksi jaringan intranet
i. Input device berupa monitor layar sentuh
6
1.4. Tujuan
Tujuan penulisan skripsi ini antara lain:
1. Menjadikan kios informasi sebagai suatu alternatif media penyedia
informasi yang dapat memudahkan pengunjung mendapatkan informasi
pelayanan masyarakat.
2. Memberikan informasi kepada pengunjung tentang kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan, dan
dapat di lakukan perubahan informasi.
3. Untuk di presentasikan kepada pengunjung di kantor Walikotamadya
Jakarta Selatan dan pameran-pameran pembangunan yang berkaitan
dengan kegiatan Walikotamadya Jakarta Selatan.
1.5. Manfaat
Manfaat dari penulisan ini antara lain :
1. Bagi penulis
a. Bertambahnya wawasan dan pengalaman penulis tentang ilmu
multimedia dan hal lainnya yang berkaitan dengan metodologi
penulisan tugas akhir ini.
b. Dapat memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kurikulum
tingkat akhir Program Studi Non Reguler Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
7
2. Bagi Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan
a. Membantu para pengunjung dalam mencari suatu informasi yang
dibutuhkan.
b. Memudahkan pihak pengelola untuk menambah atau mengubah data
sesuai dengan kondisi yang ada.
3. Bagi masyarakat umum
Dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang teknologi
informasi yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan civitas
akademika kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya.
1.6. Metodologi Penelitian
Metodologi menurut Jogiyanto (2005: 59) adalah kesatuan metode-
metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, dan aturan-aturan
yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin ilmu
lainnya. Pengertian dari metode menurut Jogiyanto (2005: 59) adalah suatu
cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan bagian
metodologi penelitian dibagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data
dan metode pengembangan.
8
Berikut penjelasan kedua metode tersebut:
1. Metode pengumpulan data
Merupakan metode yang digunakan penulis dalam melakukan
analisis data dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk
mengetahui permasalahan yang dihadapi.
a. Kuesioner
Penulis akan membagikan kuesioner kepada pengunjung
kantor Walikotamadya Jakarta Selatan, untuk diambil hasil-hasil
pendapatnya sebagai bahan dalam analisis.
b. Wawancara.
Mengumpulkan dan menelaah data yang diperoleh dari
hasil wawancara pada pihak yang terkait.
c. Studi Pustaka
Merupakan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan
dengan judul skripsi melalui membaca buku-buku dari perpustakaan
dan mencari referensi artikel dari internet.
d. Observasi
Merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan untuk
mengembangkan aplikasi kios informasi yang lebih baik.
2. Metode Pengembangan.
Dalam pengembangan yang penulis lakukan ini, penulis
menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan
9
model proses waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (1997: 20)
yang meliputi tahap-tahap berikut :
a. Analisis dan Rekayasa Sistem, yaitu mengumpulkan kebutuhan
mengenai informasi apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna
berdasarkan hasil analisis wawancara pihak terkait.
b. Analisis Kebutuhan Piranti Lunak, yaitu melakukan analisis atas
informasi kebutuhan yang didapat kepada piranti lunak yang
digunakan.
c. Perancangan. Yaitu, melakukan perancangan program kios informasi
agar dapat menyediakan layanan yang diharapkan.
d. Pengkodean. Yaitu melakukan penerapan hasil rancangan kedalam
bentuk yang dapat dibaca dan di mengerti oleh komputer.
e. Pengujian. Yaitu melakukan pengujian program yang telah dibuat.
f. Pemeliharaan. Yaitu, kegiatan pemeliharaan terhadap data–data pada
kios informasi yang harus dilakukan secara rutin.
Metode SDLC ini dipilih untuk menghemat waktu proses
penyelesaian aplikasi kios informasi.
10
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penulisan
skripsi ini, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan
sistematika penulisan.
Bab II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori yang diperlukan dalam
penulisan skripsi ini.
Bab III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan metode-metode yang digunakan
penulis yang berhubungan dengan judul skripsi ini.
Bab IV ANALISIS DAN PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI
Dalam bab ini berisi tentang pembahasan mengenai
pengumpulan data yang penulis lakukan disertai analisis dan
pengembangan aplikasi kios informasi menggunakan metode
pengembangan piranti lunak System Development Life Cycle tipe
waterfall.
Bab V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil analisis
dan pengembangan kios informasi dan saran yang diberikan
untuk pengembangan lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Analisis
Pengertian analisis menurut Jack Febrian adalah tahap pertama
dimana system engineering menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan sistem dalam bidang
komunikasi dan komputerisasi. Dalam komputasi, analisis ini biasanya
mencakup segi kontrol arus, kontrol kesalahan dan penelitian efisiensi
(http://www.total.or.id/info.php?kk=analysis).
2.2. Rekayasa Piranti Lunak
Saat ini rekayasa piranti lunak telah berkembang dengan cepat
seiring dengan komunitas pengembang piranti lunak yang ada, secara
berkelanjutan terus berusaha mengembangkan teknologi yang dapat
membuat piranti lunak tersebut bergerak lebih cepat, mudah dan murah
untuk dibangun dengan perawatan program komputer.
12
2.2.1. Pengertian Piranti Lunak
Pengertian piranti lunak menurut Roger S. Pressman
(1992:10) yaitu instruksi-instruksi atau program komputer yang pada
saat dijalankan memberikan fungsi dan daya guna yang diinginkan.
2.2.2. Ciri-ciri Piranti Lunak
Ciri – ciri dari piranti lunak menurut Roger S. Pressman
(1992: 10) antara lain:
a. Piranti lunak dikembangkan
Piranti lunak outputnya berbeda dengan piranti keras.
Piranti lunak tidak dibuat seperti piranti keras. Pada piranti keras,
dalam tahap pembuatannya dapat terjadi masalah, misalnya
dalam hal kualitas yang tidak akan ditemui pada piranti lunak.
Karena pada piranti lunak, ditekankan pada biaya rekayasanya.
Sehingga, pada proyek piranti lunak tidak dapat dikendalikan
seperti pada pembuatan piranti keras.
b. Piranti lunak tidak rusak
Piranti keras dapat rusak yang disebabkan oleh berbagai
macam faktor eksternal yang dialaminya. Sedangkan piranti
lunak tidak mengalami kerusakan tetapi kondisinya hanya
menjadi tidak bagus.
13
2.2.3. Pengertian Rekayasa Piranti Lunak
Pengertian rekayasa piranti lunak adalah pembentukan dan
penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dengan tujuan untuk
memperoleh piranti lunak ekonomis yang dapat diandalkan dan
berjalan secara efisien pada suatu mesin atau komputer yang
dikemukakan oleh Fritz Bauer (Pressman, 1992: 23).
2.2.4. Model Rakayasa Piranti Lunak
Model rekayasa piranti lunak yang diuraikan oleh Roger S.
Pressman (1992: 24) salah satunya adalah waterfall model. Model ini
memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi
pengembangan piranti lunak.
Berikut adalah gambar pengembangan sistem perangkat
lunak dengan proses SDLC (System Development Life Cycle) dengan
model waterfall.
14
Gambar 2.1. Pengembangan Piranti Lunak SDLC Model Waterfall (Sumber: Roger S. Pressman. “SoftwareEngineering: A Practitioner’s Approach”. United States, 1992. Hal. 25)
Penjelasan tahapan-tahapan dalam model waterfall ini
sebagai berikut:
a. System Engineering and analysis
Tahap ini merupakan tahap terbesar dari suatu sistem.
Pekerjaan pada tahap ini dimulai dengan menetapkan bagian
yang diperlukan oleh piranti lunak yang ada dan dilanjutkan
dengan menentukan beberapa bagian dari yang diperlukan untuk
piranti lunak. Pandangan ini diperlukan, karena piranti lunak
15
harus berhadapan dengan elemen-elemen lainnya, seperti piranti
keras, manusia dan basis data.
b. Sofware Requirement analysis
Tahap ini merupakan proses pengumpulan data yang
difokuskan untuk pembuatan piranti lunak.
c. Design
Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap piranti
lunak yang akan dibangun. Hasil analisis kebutuhan piranti lunak
dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perancangan.
Perancangan pada kenyataannya terdiri dari empat hal yaitu:
Struktur data, arsitektur piranti lunak, skema prosedur detail dan
karakteristik antar muka.
d. Coding
Pada tahap ini hasil perancangan diterjemahkan menjadi
bentuk yang dapat dibaca atau dimengerti oleh komputer, berupa
bahasa pemrograman.
e. Testing
Setelah tahap pengkodean program selesai, dilanjutkan
dengan pengujian program. Pada proses pengujian di utamakan
pada logika internal pada suatu piranti lunak dan memastikan
semua statement telah di uji serta input yang dimasukkan akan
menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
16
f. Maintenance
Perubahan akan terjadi setelah piranti lunak
disampaikan kepada konsumen. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada piranti lunak harus disesuaikan dengan perubahan
lingkungan eksternal. Misalnya, perubahan pada piranti lunak
disebabkan pergantian sistem operasi yang digunakan.
2.3. Multimedia
Multimedia merupakan salah satu elemen utama dari analisis dan
pengembangan kios informasi pelayanan masyarakat berbasis multimedia
pada kantor Walikotamadya Jakarta Selatan ini. Multimedia menurut M.
Suyanto (2003: 19) pada awalnya berasal dari pertunjukan teater.
Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut
pertunjukan multimedia, yang mencakup monitor video, synthesized band,
dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan.
Sistem multimedia dimulai pada akhir tahun 1980-an dengan
diperkenalkannya Hypercard oleh Apple di tahun 1987. Sejak permulaan
tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak beralih ke
multimedia. Saat ini multimedia telah mengubah dunia, dengan
memudahkan cara perusahaan untuk melakukan penerbitan elektronik, iklan
dan proses belajar-mengajar (M. Suyanto, 2003: 29).
17
2.3.1. Pengertian Multimedia
Pengertian dari multimedia menurut Hofstetter (2001) yang
dikutip oleh M. Suyanto (2003: 21) adalah pemanfaatan komputer
untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar,
gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link
dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
2.3.2. Objek Multimedia
Menurut M. Suyanto (2003: 255) terdapat enam jenis objek
multimedia, antara lain: Teks, grafis, bunyi, video, animasi dan
software.
Berikut adalah pengertian dari objek–objek multimedia,
antara lain:
a. Teks
Teks merupakan bentuk multimedia yang mudah
dikendalikan dan disimpan yang dapat membentuk kata, surat
atau narasi dalam multimedia yang menyajikan dalam bahasa
yang dapat di mengerti oleh manusia.
18
Jenis–jenis teks antara lain:
� Teks cetak
Teks cetak merupakan teks yang tercetak diatas
media kertas.
� Teks hasil scan
Teks hasil scan merupakan hasil dari mesin scanner
yang merubah dari teks cetak yang hanya bisa dibaca oleh
manusia menjadi teks hasil scan yang bisa dibaca oleh
komputer.
� Teks elektronik
Merupakan teks yang ditulis dengan format yang
bisa dibaca oleh mesin, dan diproses melalui piranti lunak
pengolah kata. Misalnya, dengan program Sun OpenOffice.
� Hypertext
Merupakan dasar untuk keperluan navigasi, yang
mengacu pada teks yang telah masuk (linked) pada situs web.
b. Grafis
Grafis merupakan gambaran dari suatu objek. Grafis
seringkali muncul sebagai latar belakang dari teks untuk
menghadirkan kerangka yang mempermanis teks. Grafis juga
berfungsi sebagai ikon yang bila dipadu dengan teks,
menunjukkan berbagai opsi yang bisa dipilih, grafis dalam
19
fullscreen pengganti teks, dan dapat menampilkan objek lain
multimedia.
Jenis-jenis grafis antara lain:
� Gambar Bitmap
Merupakan sekumpulan informasi yang tersimpan
dalam serangkaian titik–titik piksel yang memenuhi suatu
bidang pada suatu resolusi dilayar komputer.
� Clip-art
Merupakan koleksi grafis yang dapat dikategorikan
berdasarkan kategori seperti: Keilmuan, foto, ikon,
background file, tombol, dan bullets.
� Vektor
Merupakan grafis yang tersimpan sebagai
serangkaian instruksi yang digunakan untuk membuat suatu
gambar yang dinamakan algoritma yang menentukan: Kurva,
garis, dan berbagai bangun dengan gambar.
� Digitized picture
Merupakan hasil digitasi grafis yang berasal dari
kamera video.
� Hyperpicture
Merupakan grafis yang bisa digunakan untuk
memicu sebuah multimedia event yang bila di klik grafis
tersebut maka dapat berpindah halaman berikutnya.
20
Jenis-jenis format grafis antara lain:
� Format *.GIF
Kepanjangan dari Graphics Interchange Format.
Merupakan grafis web yang populer dengan kedalaman 256
warna (16 bit). Format ini juga mendukung area transparan
dan animasi multi frame.
� Format *.JPEG atau *.JPG
Kepanjangan dari Joint Photographic Experts
Group. Merupakan standar format grafis yang dikeluarkan
oleh CCITT dan ISO (International Standards Organization)
dimulai pada Juni 1987. Penggunaan format ini telah
dibuktikan berhasil dan secara menyeluruh dijadikan standar
grafis didalam web.
� Format *.BMP
Kepanjangan dari Bitmap. Merupakan standar grafis
pada sistem operasi Microsoft Windows
� Format *.PICT
Kepanjangan dari Picture. Merupakan standar grafis
pada sistem operasi Apple Macintosh
� Format *.PSD
Kepanjangan dari Photoshop Digital. Merupakan
format grafis yang dikeluarkan oleh Adobe Photoshop untuk
menyimpan dan mengolah grafis.
21
� Format *.PNG
Kepanjangan dari Portable Network Graphics.
Merupakan format grafis untuk ditampilkan di web tertentu.
Format PNG bisa mendukung kedalaman warna sampai 32
bit dan mendukung area transparan.
� Format *.TIFF
Kepanjangan dari Tagged Image File Format.
Merupakan format grafis yang digunakan untuk menyimpan
sekumpulan gambar bitmap. Format ini umumnya digunakan
di bidang industri percetakan.
� Format *.WBMP
Kepanjangan dari Wireless Bitmap. Format grafis
ini diciptakan untuk penggunaan media yang mobile seperti
telepon seluler dan PDA (Personal Digital Assistant). Format
ini berjalan pada halaman web yang berbasis WAP (Wireless
Application Protocol).
c. Bunyi
Bunyi atau suara merupakan salah satu dari objek
multimedia yang dapat mewakili berbagai bahasa dan arti.
Misalnya, efek suara latar belakang pada film yang dapat
mendukung suasana dari cerita pada film itu yang dapat
mempengaruhi perasaan manusia yang mendengarnya.
22
Terdapat empat jenis objek bunyi yang dapat digunakan
dalam produksi multimedia, yakni: Waveform audio, MIDI, CD-
Audio, dan MP3. Penjelasan keempat format tersebut antara lain:
� Format Waveform audio
Merupakan format suara yang dapat merekam suara
sekitar yang diinginkan.
� MIDI
Kepanjangan dari Musical Instrument Digital
Interface. Format ini menyediakan tempat penyimpanan yang
lebih sedikit dalam merekam suara yang diinginkan.
� CD-Audio
Kepanjangan dari Compact Disc Audio. Merupakan
format yang dapat merekam suara paling jernih, karena
sampling rate dapat mencapai 44100 sample/sec.
� MP3
Kepanjangan dari MPEG Audio Layer 3.
Merupakan format file yang menggunakan MPEG Audio
Codec untuk melakukan enkoding dan dekoding suara yang
direkam.
d. Video
Video merupakan sumberdaya yang kaya dan dapat
menghidupi bagi aplikasi multimedia. Jenis video yang dapat
digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia, yaitu:
23
Live video feeds, videotape, video disc, dan digital video. Jenis
format video antara lain: AVI, MOV, MPEG, DAT, dan SWF.
e. Animasi
Animasi merupakan penggunaan komputer untuk
menciptakan grafis atau gambar bergerak yang menggunakan
sekumpulan gambar yang berbeda pada tiap frame suatu film.
Terdapat sembilan macam jenis animasi, yaitu: Animasi
Bagian Hukum dan Ortala. 2005. Buku Pelayanan Terpadu Kotamadya Jakarta Selatan. iii+67 hal.
Deitel, H.M. & Deitel, P.J. (2001). C How To Program, Third Edition. Prentice-Hall Hoffer, Jeffrey A., George, J.F., Valacich, J.S. 1996. Modern System Analysis and
Design. The Benjamin / Cummings Publishing Company Inc. Menlo Park. xi+782 hal.
Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi.
Yogyakarta. xv+887 hal. Mahargasarie, S. Malela. 2007. Info Grafis. http://blog.tempointeraktif.com/?cat=
23.htm. 11 Desember 2007, pk. 13:21 WIB. McLeod Jr., Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Bahasa Indonesia)
Edisi Ketujuh. Prentice Hall Inc. Texas. xxi+342 hal. Nasution, M.E. & Usman, H. 2006. Proses Penelitian Kuantitatif. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. vi+164 hal. Pressman, R.S. (2001). Software Engineering: A Practitioner’s Approach, Fifth
Edition. McGraw Hill Companies, Inc. United States. xxviii+860 hal.
95
Rachdian, A. & Sikumbang, A. 2006. Mastering CMS dengan Mambo/Joomla. Elex
Media Komputindo. Jakarta. xiii+266 hal. Ratminto & Winarsih, A.S. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta.xxi+399 hal. Schneiderman, Ben. 1998. Designing The User Interface: Strategies For Human-
Computer Interaction, 3rd Ed. Addison Wesley Longman Pub. xx+639 hal. Simarmata, J. & Paryudi, I. 2006. Basis Data. Penerbit Andi. Yogyakarta. xi+184 hal. Steinmetz, R. & Nahrstedt, K. 1995. Multimedia: Computing Communications and
Applications. Prentice Hall. New Jersey. xvii+880 hal. Susilawati.2007. Perkantoran. http://susilawati.files.wordpress.com/2007/09/
tekperkantoran-blog. 8 Agustus 2007, pk. 19:30 WIB. Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Andi. Yogyakarta. xv+401 hal.
Syafriszal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Penerbit Andi. Yogyakarta. xii+271 hal.
Yourdon, Edward. 1989. Modern Structure Analysis. Prentice Hall Inc. New Jersey.
x+671 hal.
Lampiran 1: Wawancara
Waktu : Jumat, 20 Juli 2007
Responden : Ir. Bandok Eko P.
Jabatan : Kepala Suku Dinas KPTI (Kantor Pengelola Teknologi Informasi)
Tempat : Ruang KPTI, Lantai 8. Gedung Walikotamadya Jakarta Selatan
.Jl. Prapanca Raya No. 9, Kebayoran Baru
Pertanyaan :
1. Bagaimana menurut Bapak tentang kios informasi yang sudah ada dan berjalan di Kantor Walikotamadya Jakarta
Selatan sampai saat ini, bila dilihat dari aspek penyampaian informasi pelayanan masyarakat?
2. Menurut Bapak apa saja yang harus dilakukan untuk dikembangkan dari kios informasi yang sudah ada?
97
Jawaban :
Menurut Saya penting, karena kios informasi ini bertujuan untuk menjembatani masyarakat mengenai informasi apa
yang dituju sebelum datang ke unit pelayanan masyarakat yang diinginkannya. Membantu masyarakat untuk
mengetahui lebih rinci atas pelayanan yang harus dipilih, seperti: Biaya dan durasi waktu penyelesaian proses. Kios
informasi ini cukup diminati oleh masyarakat (pengunjung) kantor Walikotamadya ini. Selain itu, cukup membantu
bagi masyarakat sebelum menuju ke loket pelayanan dengan bekal informasi yang didapat dari kios informasi
tersebut. Kios informasi ini juga menjadi kebanggaan bagi pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan, karena baru di
wilayah selatan saja yang memiliki kios informasi ini.
Ada beberapa tools yang harus dirubah seperti tombol menu pada aplikasi kios informasi ini agar dibuat lebih besar
lagi, sehingga masyarakat lebih mudah dalam akses informasi yang diinginkannya. Isi informasi pada kios informasi
ini harus terkini. Misalnya, acara kegiatan kantor Walikotamadya Selatan seperti baru-baru ini yaitu penerimaan
piala Adipura. Perkembangan juga harus sesuai dengan potensi yang ada dalam hal ini, teknologinya. Syarat penting
lainnya terutama pada perawatan kios informasi juga harus dilakukan secara rutin.
.1
.2
98
Lampiran 2: Kuesioner
KUESIONER PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI
Mohon diberi tanda silang (X) di salah satu jawaban yang paling tepat
1. Apakah anda pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi pelayanan masyarakat di gedung (Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan)? a. Ya b. Tidak
2. Apakah anda mengetahui apa saja fasilitas pelayanan masyarakat yang tersedia di gedung ini?
a. Ya b. Tidak
3. Hal apa saja yang menyebabkan anda mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi di gedung ini? a. Penjelasan kurang jelas dari customer service b.Brosur tidak lengkap c.Sulit mencari lokasi fasilitas pelayanan masyarakat
4. Bagaimana pendapat anda mengenai kios informasi di gedung ini?
a. Sangat menarik b. Menarik c. Tidak menarik
5. Menurut anda, apakah informasi yang ada di kios informasi ini sudah cukup membantu? a. Sangat membantu b. Membantu c. Tidak sama sekali
6. Apakah kios informasi tersebut sulit digunakan? a. Sulit b.Cukup c.Mudah
7. Menurut anda kelemahan apa yang ada kios informasi tersebut? a. Layar tidak bekerja (touchscreen mati) b. Audio tidak jelas c. Informasi kurang terkini (up-to-date)
.No
99
8. Menurut anda, apakah informasi yang ada di kios informasi sudah lengkap? a. Sangat lengkap b. Lengkap c. Tidak lengkap
9. Apa yang harus dikembangkan untuk peningkatan kualitas kios informasi ini?
a. Tambahkan video/foto acara terkini kantor Walikotamadya Jaksel b. Lengkapi informasi pelayanan masyarakat c. Animasi lebih baik lagi
100
Lampiran 3: Hasil Kuesioner
Pertanyaan pertama
Pertanyaan kedua
No. Keterangan Jumlah Persentase
Apakah anda mengetahui apa saja pelayanan masyarakat yang tersedia di gedung ini?
2.
a. Ya b. Tidak
7 23
23.3 % 76.7 %
.
No. Keterangan Jumlah Persentase
Apakah anda pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi pelayanan masyarakat di gedung (Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan)?
1.
a. Ya b. Tidak
20 10
66.7 % 33.3 %
101
Pertanyaan ketiga
No. Keterangan Jumlah Persentase
Hal apa saja yang menyebabkan anda mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi di gedung ini?
3.
a. Penjelasan kurang jelas dari customer service
b. Brosur tidak lengkap c. Sulit mencari lokasi fasilitas pelayanan
masyarakat
3 9 18
10 % 30% 60 %
Pertanyaan keempat
No. Keterangan Jumlah Persentase
Bagaimana pendapat anda mengenai kios informasi di gedung ini?
4.
a. Sangat menarik b. Menarik c. Tidak menarik
13 10 7
43.3 % 33.3 % 23.3 %
102
Pertanyaan kelima
Pertanyaan keenam
No. Keterangan Jumlah Persentase
Menurut anda, apakah informasi yang ada di kios informasi ini sudah cukup membantu?
5.
a. Sangat membantu b. Membantu c. Tidak sama sekali
5 15 10
16.7 % 50.0 % 33.3 %
No. Keterangan Jumlah Persentase
Apakah kios informasi tersebut sulit digunakan?
6.
a. Sulit b. Cukup c. Mudah
10 17 3
33.3 % 56.7 % 10.0 %
103
Pertanyaan ketujuh
No. Keterangan Jumlah Persentase
Menurut anda kelemahan apa yang ada di kios informasi tersebut?
7.
a. Layar tidak bekerja (touchscreen mati) b. Audio tidak jelas c. Informasi kurang terkini (Up-to-date)
12 2 16
40.0 % 6.7 % 53.3 %
Pertanyaan kedelapan
No. Keterangan Jumlah Persentase
Menurut anda, apakah informasi yang ada di kios informasi sudah lengkap?
8.
a. Sangat lengkap b. Lengkap c. Tidak lengkap
3 9 18
10.0 % 30.0 % 60.0 %
104
Pertanyaan kesembilan
No. Keterangan Jumlah Persentase
Apa yang harus dikembangkan ntuk peningkatan kualitas kios informasi ini?
9.
a. Tambahkan video atau foto acara terkini kantor Walikotamadya Jaksel
b. Lengkapi informasi pelayanan masyarakat
c. Animasi lebih baik lagi
24 4 2
80.0 % 13.3 % 6.7 %
105
Lampiran 4: Petugas Customer Service
106
Lampiran 5: Pengunjung Kantor
107
Lampiran 6: Papan Informasi
108
Lampiran 7: Alokasi Waktu
Juli 2007 Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 Nopember 2007 Desember 2007