Top Banner

of 25

an Galur (Rekombinasi Dan Regulasi) Kelompok 5

Jul 15, 2015

Download

Documents

Janah Annur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

RekombinasiRekombinasi genetik adalah proses pertukaran elemen genetik yang dapat terjadi antara untaian DNA yang berlainan (interstrand), atau antara bagian-bagian gen yang terletak dalam satu untaian DNA (intrastrand). Dalam pengertian yang lebih sederhana, rekombinasi genetik didefinisikan menjadi penggabungan gen dari satu atau lebih sel ke sel target.

A

Rekombinasi Genetik

Rekombinasi genetik adalah proses pertukaran elemen genetik yang dapat terjadi antara untaian DNA yang berlainan (interstrand), atau antara bagian-bagian gen yang terletak dalam satu untaian DNA (intrastrand). Sel yang disisipi atau dimasuki gen dari luar atau dari sel lain disebut biakan rekombinan.

Tipe rekombinasi genetikSecara garis besar ada tiga tipe rekombinasi genetik yang sudah banyak diketahui, yaitu: rekombinasi homolog/umum rekombinasi khusus (site-specific rekombination) rekombinasi transposisi/replikatik.

B

Rekombinasi Homolog

Rekombinasi homolog menyebabkan terjadinya pertukaran antarmolekul DNA yang merupakan homologi urutan nukleotida cukup besar. Ciri khusus rekombinasi homolog adalah bahwa proses tersebut dapat terjadi setiap titik di daerah homologi.

C

Rekombinasi Khusus

Ciri-ciri : 1. proses rekombinasi terjadi di tempat khusus pada kedua fragmen DNA 2. rekombinasi berlangsung timbal balik (reciprocal), 3. rekombinasi terjadi sekara konservatif, 4. bagian yang mengalami rekombinasi tersebut mempunyai homologi dalam hal urutan nukleotida.

Proses rekombinasi khusus dimulai dengan terjadinya pemotongan bagian DNA yang akan berekombinasi pada daerah yang mempunyai homologi sehingga dihasilkan ujung lekat (sticky end). Kedua ujung lekat pada kedua fragmen DNA yang berekombinasi tersebut kemudian mengalami pertukaran untai DNA sehingga akan terbentuk konfigurasi rekombinan.

D Rekombinasi meiotik Rekombinasi meiotik adalah proses rekombinasi yang terjadi pada jasad eukaryotik pada saat terjadi proses meiosis. Proses rekombinasi meiotik pada eukariot dimulai dengan adanya pemotongan dua untai DNA (doublestrand break) yang ada pada salah satu kromosom.

Rekombinasi alami

Rekombinasi BuatanRekombinasi buatan dapat dilakukan dengan mnggabungkan gen dari suatu organisme ke DNA vektor (biasanya plasmid). Rekombinasi buatan ini melibatkan pemotongan gen yang dinginkan dan menyambungkannya ke DNA plasmid (Gambar berikut). Proses pemotongan DNA plasmid dan gen yang diinginkan melibatkan enzim yang spesifik (contoh enzim EcoR1, enzim yang digunakan sama). selanjutnya gen tersebut disambungkan ke DNA plasmid dengan menggunakan enzim ligase.

REGULASIRegulasi ialah proses diferensiasi sel pada eukario multiselular. Semua mahluk hidup termasuk manusia berasal dari satu sel, sehingga semua sel yang berasal dari sel awal ini akan mempunyai kandungan genetik yang sama. Melalui proses diferensiasi dihasilkan berbagai jaringan dan organ yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.

Regulasi pada ProkariotRegulasi ekspresi gen banyak dimengerti melalui mekanisme yan dipelajari pada bakteri. Sistem regulasi yang pertama dimengerti ialah system regulasi operon laktosa pada bakteri E. coli oleh Jacob dan Monod. Regulasi ini berperan dalam mengatur produksi enzim galaktosidase, ketika bakteri harus memilih menggunakan laktosa atau glukosa sebagai sumber karbonnya.

Sistem Regulasi Operon laktosaLaktosa adalah gula bisakarida, yaitu gula yang tersusun atas dua molekul gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Laktosa dapat diuraikan menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim galaktosidase.

Sistem Regulasi Operon trp Pada operon trp terdapat lima gen struktural yaitu trp-E, trp-D. trp-C, trp-B, dan trp-A, dan satu gen pengawal yaitu trp-L yang berfungsi dalam regulasi. Gen trp-E sampai trp-A keseluruhannya menyandikan enzim yang berperan dalam satu lintasan metabolisme triptofan. Trp-L merupakan gen yang paling dekat pada promotor.

Regulasi ekspresi operon trp berbeda dengan regulasi operon lac : Pada operon lac regulasi dilakukan pada tingkat inisiasi atau pada tingkat promotor, sedangkan regulasi operon trp berlangsung pada tingkat RNA hasil transkripsi.

B. Regulasi pada eukariot bersel gandaRegulasi ekspresi gen berjalan pada berbagai tingkatan, mulai dari tingkat gen sampai tingkat jaringan. Regulasi ini berjalan sehubungan dengan proses diferensiasi sel, dalam rangka pembentukan berbagai jaringan dan organ, dan juga berjalan. Regulasi ekspresi gen pada eukariot berlangsung pada beberapa tingkat, mulai dari tingkat struktur kromosom sampai pada tingkat pascatranslasi

Diferensiasi selPada tingkat dewasa eukariot tingkat tinggi mengandung banyak jenis sel dan organ yang berbeda bentuk dan fungsi. Karena berawal dari satu sel zigot yang sama Sel-sel tersebut akan mempunyai total genom yang sama. Namun ditemukan bahwa pada masing-masing sel tidak keseluruhan gen dari genom tersebut dapat berekspresi; terdapat gen yang secara spesifik berekspresi pada jaringan tertentu. Sebagai contoh: gen penyandi insulin berekspresi hanya pada pankreas.

LanjutanProses diferensiasi sel berjalan bersamaan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan individu. Bersamaan dengan proses mitosis, saat membentuk sel baru, terjadi proses pengkhususan sel anak dengan cara membedakan gen-gen yang akan berekspresi pada kedua sel anak tersebut. Terjadi pemilihan gen yang secara permanen berkspresi dan gen yang secara permanen tidak berkepresi. Inti sel hasil diferensiasi ini sulit atau tidak mungkin berbalik ke kondisi sel awal.

Regulasi pada tingkat struktrur kromosom Kromosom eukariot tersusun atas dua komponen: DNA dan protein histon. DNA merupakan bahan dasar gen yang mengandung informasi untuk mengendalikan kehidupan, dan histon berfungsi untuk melindungi DNA dari kerusakan mekanik, misal putus saat bergerak pada waktu mitosis atau meiosis. Kromosom yang berada dalam keadaan aktif, yaitu pada fase di luar mitosis atau meiosis secara umum berada dalam keadaan tidak tergulung. Sedangkan komosom yang berada dalam keadaan tergulung, gennya tidak akan berekspresi. Gen-gen yang secara permanen tidak diekspresikan pada suatu jaringan kemungkinan besar DNAnya (bersama dengan histon) berada dalam keadaan tergulung.

D. Regulasi ekspresi pada tingkat transkripsikromosom memberikan arahan penentuan gen-gen mana yang akan diekspresikan dan gen mana yang tidak akan diekspresikan. Namun demikian masih ada system berikutnya yang mengatur berjalannya proses ekspresi. Hanya persentase kecil gen-gen pada sel-sel tipikal pada tanaman dan hewan yang diekspresikan. Yaitu gen-gen yang diperlukan untuk fungsi yang telah terspesialisasi. Namun gen-gen yang produknya secara rutin dimanfaatkan oleh semua sel, seperti glikolisis, akan selalu dalam keadaan terekspresi setiap saat.

Lanjutan Pada euakriot tidak dikenal adanya operon sebagaimana yang terdapat pada prokariot, setiap gen mempunyai promotor dan terminator masing-masing. Pada eukariot terdapat lebih banyak protein dan lebih banyak ruas DNA yang terlibat dalam regulasi ini, protein- protein ini disebut faktor transkripsi.

E. Regulasi Tingkat Pascatranskripsi Pada nRNA sebagai molekul hasil transkripsi terdapat ruas intron dan ekson. Bagian intron akan dipotong dan hanya bagian ekson yang dipertahankan untuk membentuk mRNA Pemilihan ruas intron dan ekson dapat merupakan salah satu cara regulasi. Dengan cara memilih ruas nRNA mana yang akan diambil (sebagai ekson) atau akan dibuang (sebagai intron), maka dari satu ruas gen yang sama dapat disandikan dua jenis mRNA atau polipeptida.

F. Regulasi pada tingkat translasi Setelah mRNA masuk kedalam sitoplasma akan terjadi proses translasi menghasilkan protein. Regulasi dapat terjadi pada tahapan ini, yang meliputi berbagai cara termasuk pendegradasian mRNA, inisiasi translasi, pengaktifan Regulasi pada inisiasi translasi : Terdapat sejumlah protein yang berfungsi mengatur jalannya translasi. Sebagai contoh, sel darah merah mempunyai protein yang berfungsi sebagai inhibitor terhadap inisiasi translasi mRNA hemoglobin. Protein inhibitor ini akan menjadi tidak aktif bila ada senyawa heme.