Top Banner
Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015 105 AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE Wandestarido STIE Mulia Darma Pratama [email protected] / [email protected] Abstract The objective of the study were to investigate and to analyzethe implementation effects of corporate governance mechanism that proxy with board size, firm size, profitability,earnings management, and dividend policy on firm value and to examine and to prove that agency theory, signaling theory, and bird in the hand theory underlay the correlation of variables studied.The panel data (pooling time series and cross-section) resulted in 180 objects of observation over 35 companies of 135 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2010 to 2013. The results of the study supported Murhadi’s study results in 2009 saying that the practice of earnings management might occur in Indonesia and proved that the companies observed dominantly tended to practice earnings management through income increasing.The study usedJones’ model (modified by Dechow et al., 1990) to determine the discretionary accrual value as the proxy of earnings management indication. The study used multiple linear regression method through IBM statistic of SPSS 16.0.The results of the study statistically showed that firm size, profitability, and dividend policy variables were partial on firm value, while the implementation of corporate governance mechanismthatproxy with board size, and earnings management influencedfirm value but insignificantly. The results of the study showed empirical evidence, that the simultaneous implementation of corporate governance mechanismthtaproxy with board size, firm size, profitability, earnings management, and dividend policy significantly influencedfirm value. Keywords: agency theory, bird in the hand theory, board size, dividend policy, earnings management, firm size, firm value,profitability, signaling theory Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Corporate Governance, Firm Size, Profitability, Earnings Management, dan Dividend Policy TerhadapFirm Value I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan sebuah businessentity yang mempunyai karakteristik profit oriented. Bentuk perusahaan yang digunakan untuk menjalankan bisnis tersebut dapat berupa perseorangan, firma, persekutuan perdata, atau bahkan dapat berbentuk badan hukum seperti Perseroan Terbatas (PT) sebagaimana yang maksud dalam Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Di Indonesia, PT yang sudah terdaftar diPT. Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir 2013 yaitu sebanyak 489perusahaan, termasuk 135 perusahaan yang beraktifitas pada bidang Industri Manufaktur. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun (2010-2013) sangat dominan dipengaruhi kelompok Industri Pengolahan.Sektor Industri Pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap total Produk Domsetik Bruto atau biasa disingkat dengan PDB. Industri Industri Manufaktur memberikan kontribusi terbesar terhadap total PDB, Badan Pusta Statistik (BPS) mencatat kontribusi Industri Manufaktur terhadap PDB Indonesia secara terurut untuk periode 2010, 2011, 2012, dan 2013 masing-masing sebesar 24.80%,
28

AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

May 14, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

105

AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OFCORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY,

EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

WandestaridoSTIE Mulia Darma Pratama

[email protected] / [email protected]

AbstractThe objective of the study were to investigate and to analyzethe implementation

effects of corporate governance mechanism that proxy with board size, firm size,profitability,earnings management, and dividend policy on firm value and to examine andto prove that agency theory, signaling theory, and bird in the hand theory underlay thecorrelation of variables studied.The panel data (pooling time series and cross-section)resulted in 180 objects of observation over 35 companies of 135 manufacturing companieslisted in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2010 to 2013. The results of the studysupported Murhadi’s study results in 2009 saying that the practice of earningsmanagement might occur in Indonesia and proved that the companies observed dominantlytended to practice earnings management through income increasing.The study usedJones’model (modified by Dechow et al., 1990) to determine the discretionary accrual value asthe proxy of earnings management indication. The study used multiple linear regressionmethod through IBM statistic of SPSS 16.0.The results of the study statistically showed thatfirm size, profitability, and dividend policy variables were partial on firm value, while theimplementation of corporate governance mechanismthatproxy with board size, andearnings management influencedfirm value but insignificantly. The results of the studyshowed empirical evidence, that the simultaneous implementation of corporate governancemechanismthtaproxy with board size, firm size, profitability, earnings management, anddividend policy significantly influencedfirm value.

Keywords: agency theory, bird in the hand theory, board size, dividend policy, earningsmanagement, firm size, firm value,profitability, signaling theory

Analisis Pengaruh PenerapanMekanisme Corporate Governance, FirmSize, Profitability, Earnings Management,dan Dividend Policy TerhadapFirm Value

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Perusahaan merupakan sebuahbusinessentity yang mempunyaikarakteristik profit oriented. Bentukperusahaan yang digunakan untukmenjalankan bisnis tersebut dapat berupaperseorangan, firma, persekutuan perdata,atau bahkan dapat berbentuk badan hukumseperti Perseroan Terbatas (PT)sebagaimana yang maksud dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentangPerseroan Terbatas. Di Indonesia, PT yang

sudah terdaftar diPT. Bursa Efek Indonesia(BEI) hingga akhir 2013 yaitu sebanyak489perusahaan, termasuk 135 perusahaanyang beraktifitas pada bidang IndustriManufaktur.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesiadari tahun ke tahun (2010-2013) sangatdominan dipengaruhi kelompok IndustriPengolahan.Sektor Industri Pengolahanmemberikan kontribusi terbesar terhadaptotal Produk Domsetik Bruto atau biasadisingkat dengan PDB. Industri IndustriManufaktur memberikan kontribusi terbesarterhadap total PDB, Badan Pusta Statistik(BPS) mencatat kontribusi IndustriManufaktur terhadap PDB Indonesia secaraterurut untuk periode 2010, 2011, 2012, dan2013 masing-masing sebesar 24.80%,

Page 2: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

106

24.35%, 23.97%, dan 23.69% (BPS, 2014).Keadaan tersebut merupakan indikatorbahwa perusahaan industri pengolahanmasih sangat berperan dalam pertumbuhanperekonomian Indonesia.Atas dasarfenomena tersebut Penulis tertarikmenjadikan perusahaan industri manufaktursebagai objek riset dalam penelitian ini.

Didirikannya sebuah perusahaan yangberbasis profit oriented yakni mempunyaitujuan untuk memaksimalkan laba,memakmurkan shareholders, danmemaksimalkan nilai perusahaan. Tigatujuan pendirian perusahaan tersebut akanbersinggungan dengan kepentinganmanajemen selaku pengelola perusahaanyang sudah barang tentu juga akan berusahauntuk memaksimalkan kemakmurannya.Preferensi motivasi tersebut berpotensimenimbulkan conflict of interestsebagaimana yang dimaksud dalam TeoriAgensi yang diperkenalkan oleh Jensen andMeckling (1976). Untuk menyelaraskan(alignment) berbagai kepentingan tersebutdan minimalisir gap diantaranya dapatmelalui suatu monitoring system yaitumengaplikasikan konsep CorporateGovernance (CG).

Rumor CG itu sendiri mulai ada sejakdiintrodusinya separasi antara pihak ownerdan managing perusahaan.CGmerupakansuatu mekanisme yang digunakanpemegang saham dan kreditor perusahaanuntuk mengendalikan tindakan manajer(Dallas 2004 dalam Nuryaman, 2009) yangberpeluang berperilaku oportunistik.Diantara mekanisme CG yang ada di dalamPT adalah mekanisme Board.Board olehbeberapa peneliti terdahulu dalam risetnyadiatribusikan dengan istilah BoardCharateristic (BC) yang merujuk kepadaBoard Size sebagaimana yang dimaksudoleh para peneliti terdahulu seperti;Anderson, Mansi, and Reeb (2003); Turkiand Sedrine (2012); Horváth and Spirollari(2012); Nugroho and Eko, (2011); Yarram(2010); Pelt (2013); Mansourinia et al.(2013); Mayur and Saravanan (2006);Beiner et al. (2004); Belkhir, 2008;

Eisenberg, Sundgren, and Wells (1998);Sari dan Ardiana, (2014).

Sebagaimana telah dikemukakansebelumnya bahwa salah satu tujuanpendirian perusahaan yaknimemaksimalkan nilaiperusahaan.Meningkatnya nilai perusahaanadalah sebuah prestasi yang sesuai dengankeinginan para pemiliknya, karena denganmeningkatnya nilai perusahaan tersebut,maka kesejahteraan dan kemakmuran parapemilik dan jajaran direksi besertabawahannya diharapkan.dapat meningkatpula.Peneliti terdahulu mengemukakan adahubungan positif yang signifikan antaraBoard Size dan Firm Value denganindikator Tobin’s Q untuk semua sampelperusahaan properti dan real estateinvestment trusts (REITs) yang listing diHong Kong, Malaysia, atau di Singapura(Weterings and Swagerman, 2011). Begitujuga dengan Belkhir (2008) membuktikanbahwa ada hubungan positif antara BoardSize dengan kinerja perusahaan perbankandi U.S. banking organizations.Lipton andLorsch (1992) sebagaimana disebutkandalam Beiner et al. (2004), dan Jensen(1993) adalah orang-orang yang pertamamenginisiasi mengajukan hipotesa dalampenelitiannya bahwa Board Size merupakanmekanisme kontrol yang independen.Mereka berargumen bahwa BoardSize yangbesar kemungkinan kurang efektif daripadaBoard Size yang kecil.Gagasan tersebutdidasarkan bahwa Board Size yang besarlebih rumit dalam membuat koordinasi,komunikasi, dan pengambilan keputusandibandingkan Board Size yang lebihkecil.Jensen (1993) mengemukakan bahwaBoard Size yang besar cenderung kurangefektif, pengambilan keputusan menjadilebih lambat karena keterlibatan lebihbanyak orang. Yermack (1996) dalampenelitiannya mengemukakan adanyahubungan terbalik antara Tobin Q danBoard, mengemukakan bahwa Board Sizeyang kecil meningkatkan nilai perusahaan,dan Board Size yang besar dapatmengakibatkan kurangnya koordinasi dankomunikasi sehingga memperlambat proses

Page 3: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

107

pengambilan keputusan dan menyebabkankeberadaan Board menjadi kurangefisien.Hal senada juga dikemukakan olehMak and Kusnadi (2002) yang hasilrisetnya membuktikan bahwa Board Sizeberhubungan negatif dengan Firm Value(Tobin’s Q).Hubungan terbalik tersebutkonsisten dengan hasil studi Eisenberg,Sundgren, and Wells (1998) yang jugamenunjukkan dalam penelitiannya bahwaBoard Size yang besar cenderungmenghambat kinerja perusahaan.1.2 Perumusan Masalah

Ketersediaan saldo retained earningsdalam laporan posisi keuangan (neraca)sangat mempengaruhi besaran dividen yangakan dibagikan, sehingga keadaan tersebutdapat menjadi stimuli manajemen untukmelakukan praktik manajemen laba. Olehkarena itu, untuk menjawab fenomenatersebut perlu dielaborasi dan pembuktianmelalui telaah empiris dengan rumusanmasalah sebagai berikut; (1) Bagaimanakahkecenderungan praktik EarningsManagementyang terjadi padaperusahaanindustri manufaktur listing BEIdalam kurun waktu penelitian periode 2010– 2013? (2) Apakah terdapat pengaruh yangsignifikan antara mekanisme corporategovernance, Firm Size, Profitability,Earnings Management, dan DividendPolicy secara individu (parsial) terhadapFirm Value pada perusahaan industrimanufaktur listing BEI dalam kurun waktupenelitian periode 2010 – 2013 (3) Apakahterdapat pengaruh yang signifikan antaramekanisme corporate governance, FirmSize, Profitability, Earnings Management,dan Dividend Policy secara bersama-sama(simultan) terhadap Firm Value padaperusahaan industri manufaktur listing BEIdalam kurun waktu penelitian periode 2010– 2013?1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui Pengaruh PenerapanMekanisme Corporate Governance, FirmSize, Profitability, Earnings Management,dan Dividend Policy TerhadapFirm Value.

2. Landasan Teori2.1 Agency Theory (Teori Agensi)

Jensen and Meckling (1976)mengemukakan Teori Agensi, bahwaadanya diferensiasi preferensi kepentingandiantara kedua belah pihak manajemen(agent) dengan pemilik perusahaan(principal) berakibat timbulnya conflict ofinterest sehingga berpotensi menimbulkanagency problems. Untuk menyelaraskankonflik tersebut maka diperlukanpengawasan. Pengawasan yang dimaksuddiatas dapat diupayakan melalui mekanismeCorporate Governance internal(Eisenhardt, 1989). Salah satu mekanismeCorporate Governanceinternal yaituadanya mekanisme Board (Fama andJensen, 1983a).

Dividend Policy logis dikatakansebagai motivasi manajer melakukanEarnings Management, karena DividendPolicy ditentukan oleh rapat umumpemegang saham (RUPS) dan bukanmerupakan keputusan dari manajemen(Putri, 2012). Dalam RUPS tersebut seringjuga dibahas mengenai rencana-rencanaperusahaan kedepan, serta membuatkeputusan pemberian bonus tahunan kepadapihak manajemen. Pemberian bonustersebut dapat melatarbelakangi manajermelakukan Earnings Management.Pendapat demikian sebelumnya sudahdikemukakan oleh Assih, Hastuti, andParawiyati (2005) praktik manajemen labaoleh manajer berkaitan dengan berbagaimotivasi (incentives) untukmemaksimumkan Firm Value ataumeningkatkan kemakmuran manajer.2.2 Signaling Theory (Teori Pensinyalan)

Teori ini yang dikemukakan olehBhattacharya (1979); Miller and Rock(1985). Mereka berpendapat terdapat buktiempiris bahwa jika ada kenaikan dividen,sering diikuti dengan kenaikan hargasaham, sebaliknya pernurunan deviden padaumumnya menyebabkan harga saham turun,fenomena tersebut dapat dianggap sebagaibukti bahwa para investor lebih menyukaidividen dari pada capital gains. TapiModigliani and Miller (M.M.) Theory

Page 4: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

108

(Miller and Modigliani, 1961) berpendapatbahwa suatu kenaikan dividen yang tinggibiasanya merupakan suatu sinyal kepadapara investor bahwa manajemen perusahaanmeramalkan suatu penghasilan yang baikdividen masa mendatang. Sebaliknya, suatupenurunan dividen atau kenaikan dividenyang dibawah kenaikan normal (biasanya)diyakini investor sebagai suatu sinyalbahwa perusahaan menghadapi masa sulitdividen waktu mendatang.2.3 Corporate Governance (Tata KelolaPerusahaan)

Corporate Governancemerupakanmekanisme yang mengupayakan agarsupaya kepentingan investor dan manajerbisa sejalan (linier). Rancangan mengenaimekanisme pengawasan korporasi yangefektif agar para manajer bertindak terbaikbagi kepentingan para pemegang sahamtelah menjadi perhatian utama dalamlingkungan Corporate Governance dankeuangan (Allen and Gale, 1998).CorporateGovernance suatu mekanisme pengendalianuntuk mengatur dan mengelola perusahaandengan maksud untuk meningkatkankemakmuran dan akuntabilitas perusahaan,yang tujuan akhirnya untuk mewujudkanshareholders value (Monk and Minowdalam Mai, 2010).

Corporate Governance sebuahkonsep yang didasarkan pada teorikeagenan, diharapkanpengimplementasiannya bisa berfungsisebagai medium untuk controlling danguidance dalam mengoperasikan fungsi-fungsi perusahaan. Corporate Governancejuga berkaitan dengan bagaimana parainvestor melakukan controlling(pengendalian) terhadap para manajer(Shleifer and Vishny, 1997), danmelaksanakan monitoring (pengawasan)kepada para manajer. Untuk merealisasikanpengendalian dan pengawasan tersebutdiperlukan suatu mekanisme. Dengandemikian Corporate Governance hadiruntuk memberikan checks and balancesantara pemegang saham dan manajemenuntuk mengurangi masalah keagenan(Asamoah, 2011).

2.4 Firm Size (Ukuran Perusahaan)Ukuran perusahaan merupakan suatu

tingkatan yang menunjukkanperkembangan perusahaan dalam bisnis.Anil and Kapoor (2008) dalam Al-Shubiri(2011) mengemukakan dalam risetnyabahwa ada banyak faktor yangmempengaruhi keputusan dividenperusahaan diantaranya adalah ukuranperusahaan (Firm Size).

Ukuran perusahaan merujuk kepadatingkat pertumbuhan perusahaan yangukurannya dapat dinilai dengan beberapapendekatan, misalnya total aset. Nilai FirmSize diperoleh dari hasil Logaritma NaturalTotal Assets (Al-Shubiri, 2011; Mehta,2012; Rizqia, Aisjah, and Sumiati, 2013).2.5 Profitability (Profitabilitas)

Profitabilitas adalah pengukuranefektivitas manajemen berdasarkanpendapatan dari penjualan dan investasi.Profitabilitas dapat diukur dengan return onasset (ROA) yang mencerminkankemampuan perusahaan untukmenggunakan sumber daya aset untukmenghasilkan keuntungan. Return on assetdapat dirumuskan hasil bagi antara netincome dengan total assets (Abor andBokpin, 2010 dalam Rizqia, Aisjah, andSumiati, 2013; Chen and Steiner, 2000;Mai, 2010; Chen et al., 2011; Mehta, 2012;Rizqia, Aisjah, and Sumiati, 2013).2.6 Earnings Management (Manajemen

Laba)Sulistyanto (2008) mengemukakan,

bahwa Earnings Management merupakanupaya manajer perusahaan untukmengintervensi atau mempengaruhiinformasi–informasi dalam laporankeuangan dengan tujuan untuk mengelabuistakeholder yang ingin mengetahui kinerjadan kondisi perusahaan. Stakeholder dalammenentukan keputusan berkaitan dengankeuangan berdasarkan informasi yangtersedia dalam laporan keuangan yangdisusun oleh manajemen (managementassertions).

Scott (2000) memberikan pengertianEarnings Management, yaitu suatu pilihankebijakan akuntansi dari satu kumpulan

Page 5: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

109

GAAP (Prinsip Akuntansi yang BerlakuUmum) oleh para manajer untukmemaksimalkan utilitas mereka sendiridan/atau Firm Value. Scott (2000) jugamenyatakan bahwa “earnings managementis the choice by a manager of accountingpolicies so as to achive some specificobjective”. Berdasarkan pernyataantersebut, Sunarto (2009) menunjukkanbahwa Earnings Management merupakanpilihan kebijakan akuntansi oleh manajeruntuk berbagai tujuan spesifik. Sunarto(2009) juga mengelompokkan kebijakanakuntansi (accounting judgment) menjadidua kategori. Pertama, pilihan accountingjudgment itu sendiri, seperti straight-lineversus declining-balance amortization,atau kebijakan untuk pengukuran revenue;dan kedua akrual diskresi, seperti provisikerugian kredit, biaya jaminan, nilaipersediaan, waktu dan jumlah pos luarbiasa.2.7 Model Pendeteksian EarningsManagement

Model pendeteksian EarningsManagement secara empiris dikembangkanpertama kali oleh Healy, DeAngelo, ModelJones, dan Model Jones yang Dimodifikasi(Modified Jones’ Model) (Sulistyanto,2008). Model empiris yang akan digunakandalam penelitian ini yaitu Model Jones yangDimodifikasi (Dechow, Sloan, andSweeney, 1995).

Dechow, Sloan, and Sweeney (1995)telah mengevaluasi beberapa model untukmendeteksi dan mengukur EarningsManagement berdasarkan akrual, ModifiedJones Model dirancang untuk mengurangikecenderungan terjadinya kesalahan modelJones, ketika discretionary diterapkan padapendapatan. Perubahan pendapatandisesuaikan demgan perubahan piutang,karena dalam pendapatan berupa penjualansudah pasti ada yang berasal dari penjualansecara kredit, pengurangan terhadap nilaipiutang untuk menunjukkan bahwapendapatan yang diterima benar-benarmerupakan pendapatan bersih (Dechow,Sloan, and Sweeney, 1995). Modified JonesModel mempunyai standar error dari

(error term) hasil regresi estimasi nilai totalakrual yang paling kecil dibandingkanmodel-model yang lainnya (Dechow, Sloan,and Sweeney, 1995).

Menurut Sulistyanto (2008), secaraempiris nilai discretionary accrual bisa nol,positif, atau negatif. Nilai nolmengisyaratkan bahwa manajemenmelakukan Earnings Management denganpola perataan laba (income smoothing),sedangkan nilai positif menunjukkan bahwamanajemen melakukan earningsmanagement dengan pola menaikkan laba(income increasing) dan apabila bernilainegatif mengindikasikan manajemenmelakukan praktik earnings managementdengan pola menurunkan laba (incomedecreasing).2.8 Teori Dividend Policy

Perusahaan dalam memutuskandividend policy harus memperhatikanketersediaan jumlah laba dan pengaruhnyapada tumbuh-kembangnya perusahaan.Pada prinsipnya, esensi dari kebijakandeviden pada perusahaan adalah bagaimanamanajer keuangan perusahaan menentukanbesaran laba yang akan dibagikan dan labaditahan untuk dijadikan sumber pendanaaninternal. Sederhananya, dividend policyadalah segala bentuk kebijakan manajemenyang berhubungan dengan pendistribusianlaba perusahaan.

Beberapa pandangan tentang dividendpolicy theory yaitu the bird in thehand(Myron Gordon dan Jhon Lintner,1963 dalam Sudana, 2011); Bhattacharya(1979), tax preference (Litzenberger danRamaswamy, 1979 dalam Al-Malkawi,Rafferty, and Pillai, 2010), clientele effects(Black dan Scholes, 1974 dalam Al-Malkawi, Rafferty, and Pillai, 2010), dansignaling (Bhattacharya, 1979); (Miller andRock, 1985), serta dividend irrelevancetheory yaitu Modigliani and Miller (M.M.)Theory (Miller and Modigliani, 1961).2.9 The Bird in The Hand Theory

Teori ini dikemukakan oleh MyronGordon dan Jhon Lintner, 1963 dalamSudana (2011). Bhattacharya (1979)menjelaskan bahwa investor menyukai

Page 6: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

110

dividen yang tinggi karena dividen yangditerima seperti burung di tangan yangrisikonya lebih kecil atau mengurangiketidakpastian dibandingkan dengandividen yang tidak dibagikan. Kelompok iniberpendapat bahwa peningkatan dividenakan meningkatkan (berdampak positifterhadap) harga saham yang selanjutnyaberdampak terhadap Firm Value.2.10 Tax Preference Theory

Teori ini diajukan oleh Litzenbergerdan Ramaswamy, 1979 dalam Al-Malkawi,Rafferty, and Pillai (2010), Dividend Policymempunyai pengaruh negatif terhadapterhadap perubahan harga pasar sahamperusahaan. Artinya, semakin besar jumlahdividen yang dibagikan oleh suatuperusahaan, semakin rendah harga pasarsaham perusahaan yang bersangkutan. Halini terjadi jika tarif pajak dividen lebihtinggi daripada pajak capital gain, makainvestor akan lebih senang jika labaperusahaan tetap ditahan di perusahaan,untuk membelanjai investasi yangdilakukan oleh perusahaan. Namun jikatarif pajak capital gains lebih tinggidaripada tarif pajak dividen, maka investormensyaratkan suatu tingkat keuntunganyang lebih tinggi pada saham yangmemberikan dividend yield tinggi, dansaham yang memberikan capital gain yieldrendah.2.11 Clientele Effects Theory

Clientele Effect Theory yangdikemukakan oleh Black dan Scholes, 1974dalam Al- Al-Malkawi, Rafferty, and Pillai(2010). Teori ini menyatakan bahwakelompok (clientele) pemegang saham yangberbeda akan memiliki preferensi yangberbeda terhadap Dividend Policyperusahaan. Kelompok pemegang sahamyang membutuhkan penghasilan pada saatini lebih menyukai suatu dividend payoutratio yang tinggi. Sebaliknya kelompokpemegang saham yang tidak begitumembutuhkan uang saat ini lebih senangjika perusahaan menahan sebagian besarlaba bersih perusahaan.

Jika ada perbedaan pajak bagiindividu (misalnya orang lanjut usia dikenai

pajak lebih ringan) maka pemegang sahamyang dikenai pajak tinggi lebih menyukaicapital gains karena dapat menundapembayaran pajak. Kelompok ini lebihsenang jika perusahaan membagi dividenyang kecil. Sebalinya kelompok pemegangsaham yang dikenai pajak relatif rendahcenderung menyukai dividen yang besar.2.12 M.M. Theory

Kelompok ini menganggap dividentidak relevan (the irrelevant of dividend).(Miller and Modigliani, 1961) yang seringdikenal dengan M.M. Theory mengatakanbahwa Dividend Policy tidak mempunyaipengaruh terhadap harga saham perusahaan.Firm Value hanya ditentukan olehkemampuan menghasilkan laba, bukan padapembagian laba perusahaan untuk dividenatau sebagai laba ditahan. Selanjutnyadikatakan bahwa perusahaan bisa sajamembagikan dividen yang besar ataupunkecil, asalkan dimungkinkan menutupkekurangan dana dari sumber eksternal.Dalam teori M.M., dikemukakan bahwadividen dibagi atau ditahan tidakmempengaruhi kemakmuran pemegangsaham. Jadi keputusan dividen adalah tidakrelevan (the irrelevant of dividend).2.13 Dividend Payout Ratio

Dividend policy berhubungan denganpenentuan besarnya Dividend Payout Ratio(DPR), yaitu besarnya persentase lababersih setelah pajak yang dibagikan sebagaidividen kepada pemegang saham (Sudana,2011). Kebijakan deviden berintegrasidengan keputusan pendanaan perusahaan.Distribusi laba (pembagian dividen) akanmempengaruhi jumlah laba yang ditahan(retained earnings) sebagai sumberpendanaan. Semakin besar saldo retainedearnings maka akan menjadikan semakinsedikit jumlah laba yang dibagikan dalambentuk deviden. Begitupun sebaliknya,semakin tinggi jumlah dividen yangdibagikan maka akan semakin rendah saldolaba ditahan. Dengan demikian dapatlahdikatakan bahwa makin tingginya DividendPayout Ratio yang ditetapkan olehperusahaan berarti makin kecil dana yangtersedia untuk ditanamkan kembali di

Page 7: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

111

dalam perusahaan yang ini berarti akanmenghambat pertumbuhan perusahaan(Riyanto, 2001).2.14 Firm Value (Nilai Perusahaan)

Firm Value bisa diukur dengan carabeberapa pendekatan, diantaranya diukurdengan harga pasar saham perusahaan,karena harga pasar saham perusahaanmerefleksikan penilaian investorkeseluruhan atas setiap ekuitas yangdimiliki perusahaan tersebut.Fama (1978);Wright and Ferris (1997); Walker (2000);dan Qureshi (2006) dalam Mai (2010)menggunakan pendekatan konsep nilaipasar untuk mengukur Firm Value. MarketValue adalah harga saham yang terjadi dipasar bursa tertentu oleh permintaan danpenawaran saham tersebut oleh pelakupasar. Nilai pasar berbeda dengan nilaibuku. Nilai buku mengacu kepada hargayang dicatat pada nilai saham perusahaanyang secara eksplisit tertulis dalam aktependirian perseroan terbatas besertaperubahannya.

James Tobin (1967) dalam Mai(2010) menawarkan suatu model yangdikenal dengan model Tobin’s Q yang dapatmemberikan penjelasan tentang FirmValue. Dalam model Tobin’s Qmendefinisikan Firm Value sebagai rasionilai pasar dari aktiva dengan nilai buku

dari aktiva tersebut. Dalam penelitian inimenggunakan Tobin’s Q untuk mengukurFirm Value yang terdaftar di BEI, hal inisebagaimana dilakukan oleh para perisetsebelumnya (Yermack, 1996; Mak andKusnadi, 2002; Clay, 2002; Faccio andLasfer, 1999; Kowalewski, Stetsyuk, andTalavera, 2007; Imam dan Malik, 2007;Ruan, Tian, and Ma, 2011; Mai, 2010).2.15 Kerangka Pemikiran

Pada penelitian ini, Penulis tertarikuntuk melakukan riset hubungan secaraparsial masing-masing variabel CorporateGovernance dengan proksi ukuran DewanDireksi (Board Size), ukuran perusahaan(Firm Size) dengan proksi logaritma naturaltotal aset, kemampuan perusahaanmenghasilkan laba (Profitability) denganproksi return on assets (ROA), praktikpengelolaan laba (Earnings Management)dengan proksi Discretionary Accruals(DA), dan Dividend Policy dengan proksiDividend Payout Ratio (DPR) terhadapnilai perusahaan (Firm Value) denganproksi pengukuran nilai perusahaan denganmetode Tobin’s Q. Selain hal tersebut,dalam penelitian ini dilakukan jugapengujian hubungan secara simultanvariabel Corporate Governance, Firm Size,Profitability, Earnings Management,danDividend Policy terhadap Firm Value.

Berdasarkan uraian singkat pada diatas, maka penulis merumuskan suatu konsepyang dituangkan dalam kerangka pemikiran sebagaimana digambarkan berikut ini.

: Pengaruh parsial: Pengaruh simultan

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran

H1

H2

H6

H5

H4

H3

Corporate Governance

Firm Size

Profitability

Earnings Management

Dividend Policy

Firm Value

Page 8: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

112

2.16 HipotesisBerdasarkan kerangka pemikiran

diatas maka penulis membangun hipotesispenelitian sebagai berikut:H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan

antara mekanisme CorporateGovernance terhadap Firm Valuepada perusahaan industri manufakturlisting BEI dalam kurun waktupenelitian periode 2010 – 2013.

H2 : Terdapat pengaruh yang signifikanantara Firm Size terhadap Firm Valuepada perusahaan industri manufakturlisting BEI dalam kurun waktupenelitian periode 2010 – 2013.

H3 : Terdapat pengaruh yang signifikanantara Profitability terhadap FirmValue pada perusahaan industrimanufaktur listing BEI dalam kurunwaktu penelitian periode 2010 –2013.

H4 : Terdapat pengaruh yang signifikanantara Earnings Managementterhadap Firm Value pada perusahaanindustri manufaktur listing BEI dalamkurun waktu penelitian periode 2010– 2013.

H5 : Terdapat pengaruh yang signifikanantara Dividend Policy terhadap FirmValue pada perusahaan industrimanufaktur listing BEI dalam kurunwaktu penelitian periode 2010 –2013.

H6 : Terdapat pengaruh yang signifikanantara mekanisme CorporateGovernance, Firm Size, Profitability,Earnings Management, dan DividendPolicy secara bersama-sama(simultan) terhadap Firm Value padaperusahaan industri manufakturlisting BEI dalam kurun waktupenelitian periode 2010 – 2013.

3. METODE PENELITIANJenis riset ini adalah penelitian

penjelasan (explanatory research), yaituingin memperoleh penjelasan atasfenomena yang terjadi pada dunia nyata danberusaha mendapatkan jawaban ataspermasalahan yang diteliti. Maksud riset

yang akan dilakukan untuk menjelaskantentang pengaruh secara parsial masing-masing variabel corporate governancedengan proksi ukuran Dewan Direksi(Board Size), ukuran perusahaan (FirmSize) dengan proksi logaritma natural totalaset, kemampuan perusahaan menghasilkanlaba (Profitability) dengan proksi return onassets (ROA), praktik pengelolaan laba(Earnings Management) dengan proksiDiscretionary Accruals (DA), dan DividendPolicy dengan proksi Dividend PayoutRatio (DPR) terhadap nilai perusahaan(Firm Value) dengan proksi pengukurannilai perusahaan dengan metode Tobin’s Q.Selain hal tersebut, dalam penelitian inidilakukan juga pengujian hubungan secarasimultan variabel Board Size, Firm Size,Profitability, Earnings Management, danDividend Policy terhadap Firm Value padaperusahaan industri manufaktur yangterdaftar di BEI dalam kurun waktupenelitian periode 2010 – 2013

Populasi adalah kelompok elemenyang lengkap, yang biasanya berupa orang,objek transaksi, atau kejadian di mana kitatertarik untuk mempelajarinya atau menjadiobjek penelitian (Kuncoro, 2001 dalamKuncoro, 2013). Jumlah populasi dalampenelitian ini adalah seluruh perusahaanindustri manufaktur yang listing di BursaEfek Indonesia pada periode 2010 – 2013yakni sebanyak 135 perusahaan.Selanjutnya, menurut Kuncoro (2013)sampel adalah suatu himpunan bagian(subset) dari unit populasi.Teknikpengambilan sampel yang digunakan dalampenelitian ini adalah judgment sampling(Kuncoro, 2013) yaitu satu jenis purposivesampling dimana peneliti memilih sampelberdasarkan penilaian terhadap beberapakriteria sample yang telah ditentukan.Kriteria-kriteria sampel yang dimaksudadalah:a. Bukan emiten yang listing / IPO di

Bursa Efek Indonesia selama periodepengamatan 2010 – 2013.

b. Perusahaan yang memperoleh labaselama periode pengamatan

Page 9: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

113

c. Perusahaan yang memberikan dividenselama periode pengamatan.

d. Perusahaan yang menyajikan DividendYield Ratio positif.

e. Perusahaan yang memiliki data lengkapberkaitan dengan variabel-variabelyang diteliti selama periodepengamatan.Berdasarkan kriteria sampel diatas,

maka didapat 35 perusahaan industrimanufaktur yang dapat dijadikan sebagaiobjek observasi dalam penelitian ini,

adapun nama-nama perusahaan yangdimaksud Penulis sajikan di Tabel 3.1 padahalaman berikutnya.

Dalam penelitian ini menggunakan datapanel (pooled data)dengan 140 objekobservasi, yaitu 4 tahun (2010-2013)merupakan periode time series dan 35perusahaan sebagaimana yang tersaji padaTabel 3.2 Perusahaan Industri ManufakturYang Memenuhi Kriteria Sampling,merupakan unit cross section.

Tabel 3.1Purposive Sampling

Kriteria Unit SampelTotal Populasi 135Purposive SamplingPerusahaan yang listing dalam periode pengamatan (14)Perusahaan yang tidak memperoleh laba secara terusmenerus selama periode pengamatan; tidakmemberikan dividen terus-menerus selama periodepengamatan (84)Perusahaan yang N/A laporan keuangan selamaperiode pengamatan (1)Perusahaan yang mengalami DYR negatif (1)

Total Sampel 35Sumber: perusahaan industri manufaktur listing BEI

Penelitian ini menggunakan datasekunder berupa data keuangan dan nonkeuangan 2010, 2011, 2012, dan 2013dariperusahaan industri manufaktur yangterdaftardi BEI. Untuk variabel Board Size,Firm Size, Profitability, EarningsManagement, dan Dividend Policydatanyadi peroleh dari laporan keuangan danlaporan tahunan masing-masing perusahaanyang diperoleh dari situs BEI dan situsmasing-masing perusahaan yangbersangkutan. Sedangkan terkait denganvariabel Firm Value dengan indikator nilaiTobin’s Q akan diestimasi berdasarkan datayang diperoleh dari Indonesian CapitalMarket Directory (ICMD) dan laporankeuangan.

Metode pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalahdengan teknik dokumentasi yakni penulis

akan memgumpulkan data dari situs resmiBEI (http://www.idx.co.id) berupa laporankeuangan dan laporan tahunan emiten, PTKustodian Sentral Efek Indonesia(http://www.ksei.co.id/) tentang emitenyang membagikan dividen, IndonesianCapital Market Directory (ICMD) beruparasio-rasio keuangan, situs masing-masingperusahaan yang diobservasi, dan situsrelevan lainnya.

Tabel 3.2Perusahaan Industri Manufaktur Yang

Memenuhi Kriteria Sampling

Page 10: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

114

3.1 Definisi Operasional Variabel1. Corporate Governance (CG)

Salah satu mekanisme corporategovernance yaitu Board, dan bagian darikarakteristik Board yaitu ukuran Board(Board Size).Board Size (BS)berkaitandengan jumlah keanggotaan Boardsebagaimana telah digunakan sebagaivariabel dalam penelitian sebelumnya olehperiset terdahulu seperti Mansourinia et al.,2013; Bokpin, 2011; Litai, Chuan, andKim, 2011; Obradovich and Gill, 2013.Namun dalam penelitian ini, Board Sizemengacu kepada jumlah keanggotaanDewan Direksi yang ada pada perusahaanindustri manufaktur.Hal tersebut dilakukandengan pertimbangan bahwa karena Negara

Indonesia menganut two-tier system danDewan Direksi keberadaannya bersentuhanlangsung dan sebagai pengambil keputusandalam aktifitas manajerialperusahaan.Dengan demikian seyogyanyakeberadaan Dewan Direksi dapatmeningkatkan nilai perusahaan.VariabelBoard Size dalam penelitian ini berskalanominal dan merupakan variabel bebas.3.2 Firm Size (FS)

Nilai Firm Size diperoleh dari hasillogaritma natural total aset (Al-Shubiri,2011; Mehta, 2012; Rizqia, Aisjah, andSumiati, 2013), merupakan variabelindependen dan mempunyai skala rasio .3.3 Profitability (PROF)

Return on asset (ROA) merupakanproksi Profitability yang diperoleh hasilbagi antara net income dengan total assets(Abor and Bokpin, 2010 dalam Rizqia,Aisjah, and Sumiati, 2013; Chen andSteiner, 2000; Mai, 2010; Chen and Chen,2011); Mehta, 2012; Rizqia, Aisjah, andSumiati, 2013), merupakan varibel bebasdan berskala rasio.

3.4 Earnings Management (EM)Earnings Management sebagai

variabel independen diproksi denganDiscretionary Accruals dan dihitungdengan pendekatan The Modified JonesModel (Dechow,Sloan, and Sweeney,1995). Alasan pemilihan Model Jones yangDimodifikasi karena model ini dianggapsebagai model yang paling baik dalammendeteksi manajemen laba dibandingkandengan model lain serta memberikan hasilyang paling kuat, demikian dikemukakanoleh Dechow,Sloan, and Sweeney (1995)dalam Sulistyanto (2008). Langkah-langkahmenentukan Discretionary Accrual adalahsebagai berikut.

1. Menentukan total akrualToAkpt = LBpt – AKBpt …… (1)Dimana:a. ToAkpt adalah total akrual perusahaan ppada tahun tb. LBpt adalah laba bersih perusahaan ppada tahun tc. AKBpt adalah arus kas bersih dari aktivitas operasi perusahaan ppada tahun t

No. Kode Saham Tanggal Listing

1 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 8/11/952 Arwana Citramulia Tbk ARNA 17/07/013 Astra International Tbk ASII 4/4/904 Astra Otoparts Tbk AUTO 15/06/985 Indo Kordsa Tbk BRAM 5/9/906 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 18/03/917 Citra Tubindo Tbk CTBN 28/11/898 Delta Djakarta Tbk DLTA 12/2/849 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 11/11/9410 Ekadharma International Tbk EKAD 14/08/9011 Goodyear Indonesia Tbk GDYR 1/12/8012 Gudang Garam Tbk GGRM 27/08/9013 Gajah Tunggal Tbk GJTL 8/5/9014 HM Sampoerna Tbk HMSP 15/08/9015 Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 5/11/9016 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 14/7/9417 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 5/12/8918 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA 23/10/8919 Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 4/7/0120 Kalbe Farma Tbk KLBF 30/7/9121 Lion Metal Works Tbk LION 20/8/9322 Lionmesh Prima Tbk LMSH 4/6/9023 Malindo Feedmill Tbk MAIN 10/2/0624 Merck Tbk MERK 23/7/8125 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 17/1/9426 Mayora Indah Tbk MYOR 4/7/9027 Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk SCCO 20/7/8228 Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 8/7/9129 Selamat Sempurna Tbk SMSM 9/9/9630 Mandom Indonesia Tbk TCID 23/9/9331 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM 3/4/9032 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 30/10/9033 Trias Sentosa Tbk TRST 2/7/9034 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 17/6/9435 Unilever Indonesia Tbk UNVR 11/1/82Sumber: PT. Bursa Efek Indonesia (diolah kembali)

Nama Emiten

Page 11: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

115

2. Selanjutnya dihitung nilai ToAkpt yang diestimasi (estimated normal accruals) denganpersamaan regresi ordinary least squares (OLS), yaitu:

ToAkpt/TAspt-1 = α1 [1/TAspt-1] + α2 [ΔRevpt/TAspt-1] + α3 [TATpt/TAspt-1] +εpt….. (2)

Dimana:a. TAspt-1 adalah total aset perusahaan ppada tahun t-1b. ΔRevpt adalah perubahan pendapatan perusahaan ppada tahun tc. TATpt adalah total aset tetapbruto perusahaan ppada tahun td. α1, α2, α3 adalah koefiesien regresiOLS tersebut diatas akan diestimasi dengan menggunakan software statistic yaitu

Statistical Product and Service Solutions (SPSS 16.0).2. Pengukuran Akrual Non Diskresionari

Dengan menggunakan koefiesien regresi α1, α2, α3 diatas, maka pengukuran akrual nondiskresionari dapat dilakukan dengan persamaan sebagai berikut:

ANDpt = α1 [1/TAspt-1] + α2 [(ΔRevpt - ΔRecpt)/TAspt-1] + α3 [TATpt/TAspt-1] ………(3)

Dimana:a. ANDpt adalah akrual non diskresionari perusahaan ppada tahun tb. ΔRecpt adalah perubahan piutang bersih perusahaan ppada tahun tc. α1, α2, α3 adalah koefisien yang diperoleh dari hasil regresi persamaan

3. Pengukuran Akrual DiskresionariTotal akrual adalah penjumlahan akrual non diskresionari dan akrual diskresionari yangdirumuskan dengan persamaan sebagai berikut

ToAkpt/TAspt-1 =ANDpt + DApt ..................... (4)DApt =(ToAkpt/TAspt-1) – ANDpt ... (5)

Dimana:DApt adalah akrual diskresionari perusahaan ppada tahun t yang akan menjadi indikator

apakah perusahaan melakukan earnings management atau tidak.

Berdasarkan persamaan 5 di atas akandiperoleh nilai discretionary accrual yangakan menjadi indikator apakah perusahaanmelakukan praktek earnings managementatau tidak. Apabila ToAkpt(total akrualperusahaan ppada tahun t)tidaksamadengan ANDpt(akrual nondiskresionari perusahaan ppada tahun t)berarti terjadi earnings management.Demikian pula sebaliknya, jika perusahaantidak melakukan earnings management,maka ToAkptakan sama dengan ANDpt.Terjadinya earnings management dapatditunjukkan dengan DApt (akrualdiskresionari perusahaanppada tahun t)bernilai positif (income increasing) atau

negatif (income decreasing), dan DApt

bernilai nol berarti ada perataan laba(Income Smoothing). Untuk keperluanpenelitian ini, earnings managementdiproksi discretionary accrual (DA),danmerupakan variabel bebas yang berskalarasio.3.5 Dividend Policy (DP)

Proksi Dividend Policy dalampenelitian inimengacu kepada besarnyapersentase laba bersih setelah pajak yangdibagikan kepada pemegang saham ataudisebut dengan Dividend Payout Ratio(DPR) sebagaimana yang dikemukakanoleh Sudana (2011).Proksi DPR dalam

Page 12: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

116

penelitian ini berskala rasio dan merupakanvariabel independen.3.6 Firm Value (FV)

Nilai perusahaan adalah nilai badanusaha untuk menghasilkan keuntungan dimasa depan yang tercermin pada nilai pasar(Rizqia, Aisjah, and Sumiati, 2013). Dalampenelitian ini variabel Firm Value akandiproksi dengan pendekatan metodeTobin’s Q(Q). Nilai perusahaan diukurdengan pendekatan metode Tobin’s Qsebagaimana yang telah dirumuskan olehChung and Pruit (1994); Benson andDavidson III (2009); Rizqia, Aisjah, andSumiati (2013), yaitu (Market value of

equity + Book value of equity) dibagidengan Book value of assets. Dalampenelitian ini nilai Tobins Q tersebutmerupakan proksi dari nilai perusahaanberkala rasio dan tergolong sebagai variabelbebas.3.7 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakanadalah metode analisis statistikmenggunakan software SPSS 16.0 denganmenggunakan data panel. Pengujianhipotesis dilakukan dengan menggunakanmodel data panel dengan rumus sebagaiberikut.

FVit = 0 + 1CGit + 2FSit + 3PROFit + 4EMit + 5DPit + eKeterangan :FV : merupakan variabel dependen Firm Value dengan proksi nilai Tobin’s Q (Q)CG : adalah variabel independen Corporate Governance dengan proksi mekanisme

Dewan Direksi atau Board Size (BS)FS : yaitu variabel independen Firm Size dengan proksi logaritma natural total aset

(LnA)PROF : yakni variabel independen Profitability dengan proksi return on assets (ROA)EM : adalah variabel independen Earnings Management dengan proksi Discretionary

Accruals (DA)DP : merupakan variabel independen Dividend Policy dengan proksi Dividend Payout

Ratio (DPR)i : perusahaant : tahun ke0 : konstanta1, 2, 3, 4, 5: koefisiene : error

4. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Analisis Statistik

Hasil statistik penelitian ini terdiriatas uji asumsi klasik atas data penelitian,pengujian hipotesis parsial dan simultan,analisis regresi linier berganda dan ujikoefisien korelasi dan koefisien determinan.4.1.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah analisis yangdilakukan untuk melihat apakah adapermasalah terhadap data yang digunakan.Uji regresi linier berganda mensyaratkandata yang digunakan bersifat Best LinierUnbias Estimator (BLUE) dimana untukmendapatkan data yang bersifat BLUE,perlu dilakukan beberapa pengujian

diantaranya Uji Normalitas, UjiMultikolinieritas, Uji Heterokedastisitasdan Uji Autokorelasi.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untukmelihat apakah data yang digunakan dalampenelitian ini teleh berdistribusi normal.Untuk menguji normalitas data dilakukandengan dua cara, yaitu denganmenggunakan nilai perhitungan skewnessdan kurtosis dari residual data.

Berdasarkan perhitungan denganmenggunakan SPSS didapat sebaran datapada garis normal dengan menggunakansecatter-plot sebagai berikut.

Page 13: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

117

Gambar 4.1Uji Normalitas Scatter-plot

Berdasarkan gambar scatter-plotuntuk data yang telah dilakukantransformasi maka dapat dilihat bahwasebaran data berada dekat pada garisnormal.Hal ini mengindikasikan bahwa datayang telah ditransformasikan tersebut telahberdistribusi normal.

Untuk meyakinkan data tersebut,maka perlu dilakukan pengujian formaldengan menggunakan nilai rasio skewnessdan kurtosis, dimana hasil dariperhitungannya adalah sebagai berikut

Tabel 4.1Uji Skewness dan Kurtosis

Berdasarkan perhitungan Tabel 4.1,didapat nilai rasio Skewness sebesar -0,5754(-0.122 dibagi dengan 0.212) dannilai rasio Kurtosis sebesar 0,6587 (0.278dibagi dengan 0.422); -2 < -0.5754 < 2; -2 <0,6587 < 2. Berdasarkan perhitungantersebut dimana nilai Skewness danKurtosis berada pada ambang batas yangdipersyaratkan maka dapat dibuktikanbahwa data yang telah ditransformasikanberdistribusi normal.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untukmelihat apakah antar variable independensaling berkaitan.Pengujian denganmenggunakan pendekatan parametric

ordinary least square mempersyaratkanbahwa antar variable independen tidakboleh ada saling berhubungan.

Pengujian multikolinieritas dilakukandengan menggunakan nilai VarianceInflation Factor (VIF) dimana variabledianggap tidak mempunyai hubungan jikamempunyai nilai VIF kurang dari 10.Hasildari perhitungan VIF adalah sebagaiberikut.

Tabel 4.3Variance Inflation Factor

Berdasarkan table VIF pada Tabel 4.3dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk semuavariable independen berada dibawahrentang yang dipersyaratkan, sehinggadapat dikatakan bahwa data tidakmengalami masalah multikolinieritas.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakanuntuk mengetahui ada atau tidaknyapenyimpangan asumsi klasik yaitu adanyaketidaksamaan varian dari residual untuksemua pengamatan pada modelregresi.Untuk menguji ada tidaknyapermasalahan Heterokedastisitas dapatdigunakan scatter-plot untuk nilai residualvariable. Dimana hasilnya adalah sebagaiberikut.

Gambar 4.2Scatter-plot residual variable

Data dikatakan mengalami masalahheterokedastisitas apabila sebaran data pada

Unstandardized Residual 140 -,122 ,212 ,278 ,422

Valid N (listwise) 140

Statistic Std. Error

Descriptive Statistics

KurtosisNStatistic

SkewnessStatistic Std. Error

Page 14: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

118

scatter-plot membentuk polatertentu.Berdasarkan Gambar 4.2 diatasdapat dilihat bahwa sebaran data menyebarsecara merata diatas dan dibawah sumbu 0dan tidak membentuk pola tertentu. Hal inidapat mengindikasikan bahwa data tidakmengalami masalah heterokedastisitas.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untukmelihat apakah dalam model regresi linierada korelasi antara kesalahan pengganggupada periode t dengan kesalah pada periodesebelumnya. Pengujian dilakukan denganmenggunakan Durbin-Watson Test.Ketentuan dalam pengujian DW adalahsebagai berikut1. Jika DW lebih kecil dari dL atau lebih

besar dari (4-dL) maka hopotesis nolditolak, yang berarti terdapatautokorelasi.

2. Jika DW terletak antara dU dan (4-dU),maka hipotesis nol diterima, yang berartitidak ada autokorelasi.

3. Jika DW terletak antara dL dan dU ataudiantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidakmenghasilkan kesimpulan yang pasti.

Hasil dari perhitungan durbin-watsontest adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5Durbin-Watson Test

Berdasarkan Tabel 4.5 Durbin-Watson bisa diketahui bahwa dengansampel sebanyak 140 dan k sebanyak 5didapat nilai dL sebesar 1.6507 dan dUsebesar 1.7984. Maka dari nilai tersebutdapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watsonberada diantara dU dan (4-dU), yakni dU <DW < 4-dU atau 1.7984 < 1.989 < 2.2016,dengan demikian data dapat dibuktikantidak terjadi permasalahan autokorelasi,sehingga hipotesis nol diterima.

4.1.2 Uji HipotesisSetelah memastikan bahwa data telah

bebas dari permasalahan Asumsi Klasikmaka selanjutnya dilakukan pengujianhipotesis.Pengujian hipotesis ini dilakukandengan uji-t untuk pengujian parsial danuji-F untuk pengujian secara simultan.1. Uji Hipotesis Parsial

Dengan jumlah sampel sebanyak 140dan k sebanyak 5, maka Degree of Freedomyang dihasilkan adalah sebesar (140-5) 135dan dengan nilai alpha sebesar 5% didapatnilai t table sebesar 1.97705 dimana untuk thitung dari masing-masing variable adalahsebagai berikut.

Tabel 4.6Uji Hipotesis Parsial

Hasil dari Tabel 4.6 dapat dilihat nilait hitung dari masing-masingvariabel.Pengujian dilakukan denganmembandingkan nilai t hitung dengan ttable.Hipotesis (Ha) diterima jika nilai thitung lebih besar dari nilai t table.Pengujian ini dilakukan juga untuk melihatnilai signifikan dari masing-masing nilai thitung, jika nilai signifikan dibawah 0,05maka pengaruh variable independentersebut berpengaruh secara signifikan.

Untuk hipotesis pertama yangmenyatakan bahwa Terdapat pengaruh yangsignifikan antara mekanisme CorporateGovernance terhadap Firm Value padaperusahaan industri manufaktur listing BEIdalam kurun waktu penelitian periode 2010– 2013 dengan nilai t hitung sebesar -0,777lebih kecil dari t table sebesar 1.977sehingga hipotesis pertama (H1) ditolak.

Pengujian hipotesis kedua (H2) yangmenyatakan terdapat pengaruh yangsignifikan antara Firm Size terhadap FirmValue pada perusahaan industri manufakturlisting BEI dalam kurun waktu penelitianperiode 2010 – 2013. Dengan nilai t hitung

Page 15: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

119

sebesar 6,150 lebih besar dari nilai t tablesebesar 1.977 sehingga hipotesis keduaditerima. Dan dengan nilai signifikansebesar 0,000 dapat dibuktikan pula bahwaFirm Size berpengaruh secara signifikanterha dapFirm Value.

Hipotesis ketiga (H3) yangmenyatakan Terdapat pengaruh yangsignifikan antara Profitability terhadapFirm Value pada perusahaan industrimanufaktur listing BEI dalam kurun waktupenelitian periode 2010 – 2013. Dengannilai t hitung sebesar 12,383 lebih besar darinilai t table sebesar 1.977 sehinggahipotesis ketiga dapat diterima secaraempiris.Dengan nilai signifikan sebesar0.000 maka dapat dibuktikan bahwaProfitability berpengaruh secara signifikanterhadap Firm Value.

Pengujian hipotesis keempat (H4)yang menyatakan Terdapat pengaruh yangsignifikan antara Earnings Managementterhadap Firm Value pada perusahaanindustri manufaktur listing BEI dalamkurun waktu penelitian periode 2010 –2013. Dengan t hitung sebesar -0,460 lebihkecil dari nilai t table sebesar 1.977sehingga dapat disimpulkan bahwahipotesis keempat ditolak.

Hipotesis kelima (H5) yangmenyatakan bahwa Terdapat pengaruh yangsignifikan antara Dividend Policy terhadapFirm Value pada perusahaan industrimanufaktur listing BEI dalam kurun waktupenelitian periode 2010 – 2013. Dengannilai t hitung sebesar 3,119 lebih besar darinilai t table sebesar 1.977 sehingga dapatdibuktikan secara empiris bahwa hipotesiskelima dapat diterima. Dengan nilaisignifikan sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05membuktikan bahwa Dividend Policyberpengaruh signifikan terhadap FirmValue.2. Uji Hipotesis Simultan

Uji hipotesis simultan dilakukanuntuk melihat pengaruh keseluruhanvariable independen secara bersama-samaterhadap variable dependen. Pengujian inidilakukan dengan uji F, dengan sampelsebayak 140 dan k sebanyak 5 didapat nilai

F table sebesar 2,28. Hasil dari perhitungannilai F adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7Uji Simultan

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihatbahwa nilai F hitung sebesar 44,617 lebihbesar dari nilai F table sebesar 2,28sehingga dapat dibuktikan bahwa hipotesiskeenam (H6) diterima dimana secarabersama-sama variable CG dengan proksiBoard Size, Firm Size, Profitability,Earning Management dan Dividend Policyberpengaruh secara signifikan terhadapFirm Value.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan table 4.6 dapat dilihatkoefisien konstanta dan koefisien masing-masing variable independen.Dimana dapatdirumuskan persamaan regresi sebagaiberikut.

FV = 2,140 - 0,075CG + 0,153FS +0,644PROF – 0,016EM +0,135DP +e

Persamaan diatas menunjukkanbahwa dengan konstanta sebesar 2,140menunjukkan bahwa investor tanpapengaruh dari variable lainnya memberikankepercayaan yang baik kepada perusahaan-perusahaan yang ada di bursa efek.Hal inidisebabkan investasi di bursa efekmerupakan investasi yang cukupmenjanjikan bagi para investor.

Pelaksanaan mekanisme CorporateGovernance (CG) dalam konteks inidiproksi dengan ukuran keanggotaanDewan Direksi (Board Size)yaitumemberikan nilai yang negatif bagi parainvestor sebesar -0,075 menunjukkanbahwa investor tidak terlalu percayaterhadap pelaksanaan CG perusahaan dalam

Page 16: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

120

bentuk pemilihan Dewan Direksi. Dimanapemilihan Dewan Direksi bagi para investorakan menurunkan nilai perusahaan sebesar0,075.

Firm Size (FS) dengan melihat asetyang dimiliki perusahaan merupakan salahsatu pertimbangan investor dalammelakukan investasi di suatu perusahaan.Semakin tinggi asset yang dimilikiperusahaan akan memberikan jaminan yangmemadai akan eksistensi perusahaan dimasa yang akan datang dan menjadi garansitersendiri apabila perusahaan nantidilikuidasi. Atas pemikiran tersebut setiappenambahan aset di perusahaan akanmeningkatkan nilai perusahaan sebesar0,153.

Laba adalah tujuan utama investordalam melakukan investasi di perusahaan.Semakin tinggi laba yang dihasilkan akanmemberikan kemungkinan yang lebih besardividen yang akan dibagikan. Perusahaanyang mempunyai laba yang tinggi akanmenarik investor untuk berinvestasi padaperusahaan tersebut. Berdasarkan hasilstatistik menunjukkan bahwa peningkatanprofitabilitas (PROF) perusahaan akanmeningkatkan nilai perusahaan sebesar0,644.

Earnings Management (EM)merupakan langkah yang diambil pihakmanajemen untuk mengatur perolehan labaperusahaan. Tujuan manajemen laba lebihmenguntungkan bagi pihak manajemendikarenakan mereka mampu mengatursebesara besar laba yang dihasilkan danberapa dividen yang dibayar kepadapemegang saham dan bonus yang akanmereka terima. Manajemen laba yangdilakukan manajemen tentu akan merugikanbagi pemegang saham maupun investorsehingga investor akan berpandangannegatif terhadap manajemen laba yangdilakukan. Berdasarkan hasil statistikmengindikasikan bawah setiap peningkatanmanajemen laba akan menurunkan nilaiperusahaan sebesar 0,016.

Dividend Policy (DP) merupakan halyang paling ditunggu para pemegang sahammaupun investor. Semakin baik kebijakan

dividen yang dilakukan maka semakin baikpula nilai perusahaan di mata pemegangsaham dan investor. Peningkatan kebijakandividen akan meningkatkan nilaiperusahaan sebesar 0,135.4. Uji Koefisien Korelasi dan KoefisienDeterminan

Koefisien korelasi dilakukan untukmelihat seberapa besar korelasi antaravariable independen dan variabledependen.Semakin tinggi korelasi yangdihasilkan maka semakin baik pula variableindependen dalam menjelaskan variabledependen. Hasil nilai koefisien korelasi dankoefisien determinan adalah sebagai berikut

Tabel 4.8Koefisien Korelasi dan Koefisien

Determinan

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihatbahwa nilai koefisien (R) sebesar 0,802menunjukkan bahwa korelasi antaravariable independen dan variable dependensangat kuat hal ini menunjukkan bahwavariable-variabel yang digunakan telahsesuai untuk menjelaskan variabledependen.

Nilai koefisien determinan (AdjustedR Square) menunjukkan nilai sebesar 0,628menunjukkan bahwa variable independen(mekanisme Corporate Governance denganproksi Board Size, Firm Size, Profitability,Earnings Management, dan DividendPolicy) mampu menjelaskan variabledependen (Firm Value)sebesar 62,80%sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor yangtidak diteliti dalam penelitian ini sepertikeputusan manajemen, kebijakan CSR,modal intelektual dan variabel lainnya.

4.2 Pembahasan Hasil PenelitianDalam pembahasan ini akan diuraikan

mengenai hasil penelitian sehingga dapatmemberikan gambaran yang jelas mengenai

Page 17: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

121

pengaruh masing-masing variableindependen terhadap variable dependen.4.2.1 Pengaruh Mekanisme CorporateGovernance terhadap Firm Value

Dari uraian sebelumnya telahdikemukakan bahwa hasil riset tidak dapatmembuktikan bahwa Agency Theorymendasari hubungan mekanisme CorporateGovernance dengan proksi Board Size danFirm Value karena secara statistic t-statisic< t-Tabel, pada konteks tersebut Board Sizeberpengaruh negatif tidak signifikanterhadap nilai Tobin’s Q, sehingga hipotesayang pertama (H1) tidak terdukung.Berdasarkan hasil statistik tersebut, dalampenelitian ini tidak dapat menguatkanbahwa teori keagenan mendasari hubunganantara Dewan Direksidan nilai perusahaan.

Hasil tersebut merefleksikan bahwakeberadaan dan peningkatan Board Sizetersebut berbanding terbalik atau tidaklinear dengan Firm Value dengan indikatornilai Tobin’s Q. Board Size mempunyaihubungan negatif terhadap nilai perusahaan,akan tetapi hubungan tersebut tidaksignifikan. Hal tersebut memberikan artibahwa setiap penambahan satu orangkeanggotaan Dewan Direksi dapatmenyebabkan turunnya nilai perusahaan.Sebab, dengan keanggotaan Dewan Direksiyang besar dapat menimbulkan banyaknyapemikiran dan saran-saran atau usulan-usulan yang disampaikan, sehingga akandapat menimbulkan perdebatan, dan dapatberakibat pada ketidakefisienan dalamberkomunikasi dan berkoordinasi antarasesama anggota Dewa Direksi, dan padaakhirnya dapat memberikan outcomemenurunnya nilai perusahaan.

Hasil statistik dalam penelitian inimenunjukkan koefisien yang bernilainegatif hubungan antara Board Size danFirm Value sejalan dengan pendapat telahdikemukakan oleh penelitian sebelumnyaseperti Yermack (1996); Eisenberg,Sundgren, and Wells (1998); Lipton danLorsch (1992) dalam Sari dan Ardiana(2014); Mak and Kusnadi (2002); dan Saridan Ardiana (2014) yang juga telahmembuktikan bahwa Board Size

berpengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan.

Lain halnya dengan kondisi di NegaraIndonesia yang menganut two-tier system,dimana pelaksana manajerial perusahaan(Dewan Direksi) dan pengawas aktifitasmanajer (Dewan Komisaris) harus terpisahdan tidak boleh ada rangkap jabat terutamapada perusahaan yang go public dan tercatatdi BEI. Meskipun struktur organisasitersebut memisahkan keanggotaan dewan,yakni antara keanggotaan Dewan Komisarissebagai pengawas dan Dewan Direksisebagai eksekutif perusahaan ataumanajemen yang menjalankan aktifitasperusahaan, dalam penelitian inikeberadaan Dewan Direksi (Board Size)tersebut berpengaruh negatif pada kinerjaperusahaan yang dilihat dari perspektif nilaiperusahaan dengan indikator nilai Tobin’sQ. Penulis menduga eksistensi DewanDireksi (Board Size)dalam perusahaanhanya untuk memenuhi ketentuan formalsebagaimana yang telah disyaratkan olehhukum positif Negara Indonesia yakniundang-undang perseroan terbatas, danhanya memenuhi ketentuan yang telahdiwajibkan oleh regulator (pemerintah).Dalam undang-undang perseroan terbatasdan dalam ketentuan regulasi pemerintah,tidak menyebutkan secara eksplisit jumlahmaksimal keanggotaan Dewan Direksi,hanya menegaskan jumlah keanggotaanDewan Direksi minimal harus duaorang.Penulis menduga bahwa keadaantersebut menciptakan peluang bagi emitenuntuk menentukan jumlah keanggotaanDewan Direksi yang jumbo.Penunjukkanatau pengangkatan anggota Dewan Direksididuga hanya untuk mengakomodirkepentingan-kepentingan berbagai pihakdengan mengabaikan sisi profesionalitasindividual.4.2.2 Pengaruh Firm Size Terhadap FirmValue

Berdasarkan uraian sebelumnya telahdikemukakan bahwa Firm Valueberpengaruh positif signifikan terhadapFirm Value, sehingga hipotesa kedua (H2)yang mengajukan pernyataan demikian

Page 18: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

122

dapat diterima. Hasil riset ini memberikandukungan dan menguatkan bahwa teorisignaling dapat mendasari hubungan antaraFirm Value dan Firm Value, jugamendukung hasil penelitian Suranta danMidiastuty (2003) sebagaimanadikemukakan di dalam penelitian Rizqia,Aisjah, and Sumiati, 2013 yangmenyebutkan bahwa Firm Size berpengaruhpositif signifikan terhadap Firm Value.Hasil penelitian ini memberikan dukunganjuga terhadap pendapat yang dikemukakanoleh Rizqia, Aisjah, and Sumiati, 2013 yangmenunjukkan adanya hubungan positifantara ukuran perusahaan dan nilaiperusahaan.

Fakta tersebut juga didukung olehhasil identifikasi Penulis, yakni dominanobjek observasi yang mempunyai hubungansecara linier antara Firm Size dan Tobin’sQ, yaitu rata-rata objek observasi yangtergolong besar juga terindikasi mempunyaiFirm Value yang tinggi, begitupunsebaliknya Firm Size berukuran kecil makaFirm Value rendah.

Nilai perusahaan dapat mencerminkankondisi perusahaan, perusahaan yangmemiliki nilai yang baik maka perusahaanakan dipandang baik pula oleh para investordan calon investor, demikian pulasebaliknya nilai perusahaan yang tinggimenunjukkan kinerja perusahaan yang baik.Penulis juga meyakini bahwa nilaiperusahaan yang tinggi merupakaninformasi dan sinyal yang bernilai positifbagi investor untuk memutuskaninvestasinya terhadap portofolio berupasaham, dengan demikian hal tersebut akanmemicu dan memacu seluruh elemenperusahaan selalu berupaya untukmemaksimalkan aset perusahaan. Statementersebut terdukung dengan bukti bahwadalam kurun waktu penelitian, objekobservasi rata-rata dominan melakukaninvestasi dengan penambahan aset tetapsehingga memberikan impact total asetsemakin membesar; Fakta jugamenunjukkan dalam penelitian ini, bahwarata-rata perusahaan yang memiliki totalaset (aset tetap) tergolong besar dalam

konteks penelitian ini, terindikasimempunyai nilai perusahaan yang tinggi.

Secara teoritis, hal itu didasarkanpada kemudahan akses dari perusahaanbesar untuk mendapatkan pendanaaneksternal, bila dibandingkan denganperusahaan kecil (Al-Malkawi, 2008; Al-Najjar, 2009 dan Mollah, 2011 dalamRizqia, Aisjah, and Sumiati, 2013) sehinggamemberikan kemudahan pada manajemendalam meningkatkan nilai aset. Selain itu,perusahaan-perusahaan besar cenderungmenarik perhatian dan sorotan publik,dengan demikian perusahaan besar akandidorong untuk menerapkan struktur yangbaik dan mekanisme dalam pengelolaanperusahaan.4.2.3 Pengaruh Profitability TerhadapFirm Value

Dalam penelitian ini juga secaraempiris dapat dibuktikan adanya pengaruhpositif signifikan Profitability terhadapFirm Value, dengan demikian hipotesaketiga (H3) yang menyatakan Profitabilityberpengaruh positif signifikan terhadapFirm Value dapat terdukung.Hasil statistiktersebut memberikan dukungan danmenguatkan bahwa teori signaling dapatmendasari hubungan antara Profitabilitydan Firm Value.

Fakta tersebut juga didukung olehhasil identifikasi Penulis, yakni dapatdiketahui bahwa mayoritas objek observasimempunyai hubungan secara linier antaraProfitability dan Tobin’s Q, yaitu objekobservasi yang mampu menghasilkan laba(ROA) yang tingi maka Firm Value jugatinggi, begitupun sebaliknya ROAyangrendah maka Firm Value rendah.

Hubungan antara profitabilitas dannilai perusahaan didasarkan pada teorisinyal, jika perusahaan dapat menghasilkankeuntungan yang stabil dan lebih tinggi,maka itu dipandang sebagai sinyal positifoleh investor terkait dengan kinerjaperusahaan.Hasil ini menunjukkan efekpositif dari profitabilitas terhadap nilaiperusahaan.Temuan ini mendukung Chenand Steiner (2000) dan Iturriaga and Sanz(2001) yang menyatakan profitabilitas yang

Page 19: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

123

lebih tinggi (return on asset) dapatmeningkatkan nilai perusahaan.

Tingkatan pertumbuhan laba yangdiindikasikan nilai ROA yang tinggi padaobjek observasi (emiten) merupakanindikator bahwa perusahaan memilikiprospek yang bagus dan potensial dalammemberikan return dalam bentuk dividen.Sebagaimana telah dikemukakansebelumnya, bahwa laba adalah tujuanutama investor dalam melakukan investasidi perusahaan. Semakin tinggi laba yangdihasilkan akan memberikan kemungkinanyang lebih besar dividen yang akandibagikan. Emiten yang mempunyai labayang tinggi akan menarik investor untukberinvestasi dengan membeli saham yangditerbitkannya, karena dengan tingginyanilai ROA sebuah emiten memberikanjaminan yang relatif akan keberlangsungankeberadaan perusahaan di masa yang akandatang. Preferensi investor atas saham suatuperusahaan tersebut, maka akan dapatmempengaruhi harga saham menjadisemakin tinggi dan pada akhirnya dapatmeningkatkan nilai perusahaan tersebut,dengan kata lain pada konteks inimemberikan kesimpulan kecil bahwaProfitability dapat mempengaruhi fluktuasinilai perusahaan.4.2.4 Pengaruh Earnings ManagementTerhadap Firm Value

Berdasarkan hasil statistik yangsebelumnya telah dikemukakan bahwa hasilriset tidak dapat membuktikan bahwaAgency Theory mendasari hubunganEarnings Management dan Firm Valuekarena secara statistic t-statisic < t-Tabel,pada konteks tersebut DiscretionaryAccruals berpengaruh negatif tidaksignifikan terhadap nilai Tobin’s Q,sehingga hipotesa yang keempat (H4) tidakterdukung. Ketidaksignifikanan pengaruhEarnings Management terhadap Firm Valuedisinyalir dikarenakan terlalu kecil sampelyang digunakan dalam penelitian ini, dankoefisien negatif tersebut dikarenakanEarnings Management pada penelitian inidilihat dari perspektif oportunistikmanajemen.

Hasil penelitian ini sejalan denganpenelitian yang dilakukan oleh Herawaty(2008) dalam penelitiannya melakukanobservasi terhadap perusahaan nonkeuangan yang listing di Bursa Efek Jakartatahun 2004, 2005, dan 2006; Ia jugamembuktikan bahwa EarningsManagement berpengaruh secara negatifterhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) yangartinya penggunaan Earnings Managementakan menurunkan nilai perusahaan. Kondisitersebut juga dikemukakan oleh Lestari danPamudji (2013), hasil penelitiannyamenyebutkan bahwa perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia Tahun 2008–2011, menunjukkanbahwa Earnings Management memilikipengaruh negatif yang signifikan terhadapFirm Value. Praktik Earnings Managementpada objek observasi dalam penelitian iniberorientasi pada labaopportunistic(opportunistic earningsmanagement) yang dikelola olehmanajemen bukan berorientasi padaEarnings Management dari perspektifefficient contracting (efficient earningsmanagement), yakniEarnings Managementmemberi manajer suatu fleksibilitas untukmelindungi diri mereka dan perusahaanuntuk melakukan langkah yang antipasifterhadap kejadian-kejadian yang tak terdugademi keuntungan pihak-pihak yang terlibatdalam kontrak.

Sebagaimana dikemukakan oleh Scott(2000), bahwa ada dua cara untuk melihatperilaku Earnings Management. Pertama,perilaku praktik Earnings Managementdilihat dari sudut sebagai perilakuoportunistik manajer untukmemaksimumkan utilitasnya(kepentingannya) dalam menghadapikontrak kompensasi, kontrak utang, danpolitical costs (opportunistic earningsmanagement). Sedangkan cara yang kedua,dengan memandang Earnings Managementdari perspektif efficient contracting(efficient earnings management),dimanaEarnings Management memberimanajer suatu fleksibilitas untukmelindungi diri mereka dan perusahaan

Page 20: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

124

(tempat mereka bekerja) dalammengantisipasi kejadian-kejadian yang takterduga untuk keuntungan pihak-pihak yangterlibat dalam kontrak. Dengan demikian,manajer dapat mempengaruhi nilai pasarperusahaannya melalui EarningsManagement, misalnya dengan membuatperataan laba (income smoothing) danpertumbuhan laba sepanjang waktu..

Pengaruh negatif dari manajemenlaba terhadap nilai perusahaan inidiakibatkan oleh kurang percayanyainvestor terhadap manajemen laba yangdilakukan oleh pihak manajemen.Investormenilai bahwa manajemen laba yangdilakukan hanya menguntungkan bagi pihakmanajemen.Investor merasa dirugikandengan manajemen laba yang dilakukanoleh pihak manajemen.Hal tersebutmemberikan dampak negatif bagi investorterhadap nilai perusahaan.EarningsManagement merupakan langkah yangdiambil pihak manajemen untuk mengaturperolehan laba perusahaan. Tujuanmanajemen laba lebih menguntungkan bagipihak manajemen dikarenakan merekamampu mengatur sebesara besar laba yangdihasilkan dan berapa dividen yang dibayarkepada pemegang saham dan bonus yangakan mereka terima. Manajemen laba yangdilakukan manajemen tentu akan merugikanbagi pemegang saham maupun investorsehingga investor akan berpandangannegatif terhadap manajemen laba yangdilakukan.

Fakta tersebut juga didukung olehhasil identifikasi Penulis yakni, dalampenelitian ini dapat diperoleh informasibahwa dominan objek observasi yangmelakukan praktik Earnings Managementdengan pola Income Increasing (DApositif) mempunyai nilai Tobin’s Q yangrendah, dan minoritas objek observasi yangdiduga terindikasi DA negatif memilikiTobin’s Q yang tinggi. Parameter tersebutmemberikan gambaran bahwa praktikEarnings Management pada objekobservasi bukan dimotivasi untukpeningkatan nilai perusahaan namundimotivasi oleh aspek lain, diduga aspek

tersebut adalah kemakmuran manajemen(Dewan Direksi).4.2.5 Pengaruh Dividend Policy TerhadapFirm Value

Secara empiris dalam riset ini dapatdibuktikan bahwa Dividend Policyberpengaruh positif signifikan terhadapFirm Value.Hasil Olahan SPSSmenunjukkan nilai t-hitung lebih besardaripada t-tabel, dengan demikian hipotesakelima (H5) pada penelitian ini terdukung.Berdasarkan hasil data statistiksebagaimana telah disajikan sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa Dividend Policydapat meningkatkan nilai perusahaandengan indikator nilai Tobin’s Q, dan keduaindikator tersebut mempunyai hubungansecara linear.

Hasil riset ini mendukung studi Bakerand Powell (2012), yang menemukanbahwa manajer perusahaan yang listing diBEI merasa bahwa Dividend Policymempengaruhi Firm Value, karenakeputusan dividen dapat mempengaruhiFirm Value dan kemakmuran pemegangsaham, sehingga Dividend Policy adalahlayak perhatian manajemen.

Hasil tersebut juga menguatkan hasilstudi Mai (2010) yang dalam risetnyamenunjukkan bahwa ada pengaruhDividend Payout Ratio terhadap Tobin’s Qyag mempunyai arah koefisien regresi yangpositif dan sangat signifikan. Artinya,semakin besar pembayaran dividen yangdilakukan perusahaan maka akan semakintinggi Firm Value.

Hasil statistik hubungan antaraDividend Policy dan Firm Value dalampenelitian ini membuktikan, mendukung,dan menguatkan, bahwa hubungan keduavariabel tersebut dilandasi oleh bird in thehand theory yang dikemukakan oleh MyronGordon dan John Lintner (1959) dalamSudana (2011); kemudian didukung olehBhattacharya (1979) yang menjelaskanbahwa investor menyukai dividen yangtinggi karena dividen yang diterima sepertiburung di tangan yang risikonya lebih kecilatau mengurangi ketidakpastiandibandingkan dengan dividen yang tidak

Page 21: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

125

dibagikan. Kelompok ini berpendapatbahwa peningkatan dividen akanmeningkatkan (berdampak positif terhadap)harga saham yang selanjutnya berdampakterhadap Firm Value.

Nampaknya diduga bahwamanajemen dan owner perusahaan yangmenjadi objek observasi dalam penelitianini menyadari bahwa DPR dan pembayarandividen tunai yang tinggi, mampumeningkatkan nilai perusahaan. Bagi parainvestor hal tersebut merupakan asa yangdinantikan karena dana yang telah merekatanamkan diharapkan dapat memberikanreturn berupa dividen, para investor lebihsuka laba perusahaan dibagikan dalambentuk dividen dibandingkan laba (labaditahan) ditanamkan kembali dalamperusahaan untuk mengurangi resikoinvestasi.

Pembayaran dividen tunai dan DPRyang tinggi pada objek observasi yangditeliti dalam studi ini merupakan sinyalpositif bagi para investor, hal tersebutmerupakan informasi yang akan dijadikansalah satu pertimbangan dalam membuatkeputusan investasi dalam bentuk saham.Objek observasi pada penelitian ini, yangmemberikan dividen tunai dan memilikiDPR tinggi sudah barang tentu sahamnyaakan banyak diminati, karena hal tersebutmerupakan ukuran yang sederhana danmudah dipahami oleh para investor faktualmaupun yang potensial. Dengan demikianautomatically dengan adanya preferensiinvestor terhadap saham perusahaan yangmenjadi objek observasi, maka harga sahamtersebut semakin meningkat dan padaakhirnya nilai perusahaan akan semakinmeningkat pula.4.2.6 Pengaruh Simultan Penerapan

Mekanisme Corporate Governance,Firm Size, Profitability, EarningsManagement, dan Dividend PolicyTerhadap Firm ValueBerdasarkan uraian sebelumnya telah

dikemukakan bahwa nilai F hitung lebihbesar daripada nilai F table, sehingga dapatdibuktikan bahwa hipotesis keenam (H6)diterima, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa secara bersama-samavariable Corporate Governance (CG)dengan proksi Board Size, Firm Size,Profitability, Earning Management danDividend Policy berpengaruh secarasignifikan terhadap Firm Value. Padakonteks tersebut, jika terjadi perubahanpada nilai Board Size, Firm Size,Profitability, Earning Management danDividend Policy baik bertambah ataupunberkurang akan mempengaruhi nilai FirmValue.

Pengaruhs imultan tersebutmenunjukkan bahwa interaksi kelimavariabel bebas dalam penelitian ini dapatmempengaruhi fluktuatif nilai perusahaan.Kondisi tersebut dapat dijelaskan bahwasetiap adanya perubahan baik meningkatatau menurun pada; jumlah keanggotaanDewan Direksi (BS); besar-kecilnya ukuranperusahaan (LnA); kemampuan perusahaanmendapatkan laba (ROA); praktikpemanajemen laba yang dilakukan olehmanajemen (DA); dan rasio pembayarandividen (DPR), maka nilai perusahaan(Tobin’s Q) juga ikut berpengaruh.Pengaruh interaksi kelima variabel bebastersebut terhadap nilai perusahan tidakterlepas didasari oleh teori agensi, teorisignaling, dan the bird in the hand theory.

Pada konteks teori agensi, DewanDireksi dan jajaran manajemennya,merupakan agen sudah barang tentu akanselalu berupaya untuk melakukan aktifitasmanajerial yang baik agar kinerjaperusahaan atau nilai perusahaan menjadioptimal. Sebagaimana dijelaskan olehMoghri and Galogah (2013) bahwamanajer, karena memiliki serangkaiantujuan dan insentif, bertindak untukmelakukan perilaku oportunistik danmemanipulasi laba, sehingga melalui caraini keuntungan perusahaan menjadi stabilpada saat keadaan perusahaan mengalamifluktuasi, dengan cara tersebut jugamendorong investor untuk berinvestasi distock of company sehingga dapatmeningkatkan nilai saham perusahaan dipasar modal dan sebagai hasilnya akandiikuti peningkatan nilai perusahaan. Scott

Page 22: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

126

(2000) juga sebelumnya telahmengemukakan bahwaEarninsManagement merupakan suatu pilihankebijakan akuntansi dari satu kumpulanGAAP (Prinsip Akuntansi yang BerlakuUmum) oleh para manajer untukmemaksimalkan utilitas mereka sendiridan/atau nilai perusahaan.

Manajemen perusahaan akan selaluberusaha untuk meningkatkan nilai asetperusahaan, karena semakin besarperusahaan maka akan semakin menjadiperhatian publik. Berdasarkan teorisignaling (Bhattacharya, 1979; Miller andRock, 1985), besar-kecilnya perusahaanmerupakan berita baik dan merupakansinyal positif bagi investor faktual danpotensial, yang nantinya informasi tersebutakan dijadikan sebagai salah satupertimbangan dalam memutuskan untukberinvestasi pada portofolio investasiberbentuk saham, dan preferensi investortersebut akan berimplikasi pada hargasaham dan secara otomatis akanmempengaruhi juga nilai perusahaan.

Kemampuan perusahaanmendapatkan laba juga merupakan salahsatu informasi yang baik bagi investor, danberdasarkan teori signaling (Bhattacharya,1979; Miller and Rock, 1985), sahamperusahaan yang memiliki ROA lebihtinggi akan lebih diminati dibandingkandengan perusahaan yang memiliki ROAyang lebih rendah, karena hal tersebutmerupakan sinyal baik dan positif bagiinvestor. Oleh sebab itu maka manajemenperusahaan akan selalu berupaya untukmemaksimalkan kemampuan perusahaandalam mendapatkan laba, karena menurutModigliani & Miller (1961) bahwa nilaiperusahaan hanya ditentukan olehkemampuan menghasilkan laba.

Preferensi investor akan lebihterhadap emiten yang membagikan dividenyang lebih tinggi dibandingkan denganemiten yang membayar dividen yang lebihrendah, berdasarkan teori signaling(Bhattacharya, 1979; Miller and Rock,1985) pembagian dividen merupakan beritabaik dan sinyal positif bagi investor, dan

merupakan salah satu pertimbangan dalammembuat keputusan investasi. Bird in thehand theory yang dikemukakan oleh MyronGordon dan John Lintner (1959) dalamSudana (2011); kemudian didukung olehBhattacharya (1979) juga telah menjelaskanbahwa investor menyukai dividen yangtinggi karena dividen yang diterima sepertiburung di tangan yang risikonya lebih kecilatau mengurangi ketidakpastiandibandingkan dengan dividen yang tidakdibagikan. Kelompok ini berpendapatbahwa peningkatan dividen akanmeningkatkan (berdampak positif terhadap)harga saham yang selanjutnya berdampakterhadap Firm Value.

5. KESIMPULAN DAN SARAN5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan dapat disimpulkan bahwa ukuranperusahan (Firm Size), kemampuanperusahaan menghasilkan laba(Profitability) dan kebijakan dividen(Dividend Policy) yang berpengaruh positifsignifikan terhadap nilai perusahaan (FirmValue). Sedangkan mekanisme CorporateGovernance (CG) berupa Dewan Direksi(Board Size) dan Manajemen laba(Earnings Management) berpengaruhsecara negatif tidak signifikan terhadapnilai perusahaan (Firm Value). Hasilpenelitian ini sejalan dengan teorikeagenan, teori signaling dan the bird in thehand theory yang digunakan peneliti dalammenjelaskan pengaruh mekanismeCorporate Governance dengan proksiBoard Size, Firm Value, Profitability,Earnings Management, dan DividendPolicy dalam mempengaruhi Firm Value.

Investor cenderungmempertimbangkan hal-hal yang lebihkonkrit, dan mudah dihitung dalammelakukan investasi pada perseroanterbatas yang listing di bursaefek.Preferensi investor memiliki tendensiterhadap ukuran perusahaan, laba yangdidapatkan dan dividen yang dibagikan olehperusahaan dalam mempertimbangkan ataumemutuskan investasinya pada portofolio

Page 23: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

127

saham, ketimbang melihat latar belakangdewan direksi dan manajemen laba yangdilakukan oleh perusahaan.

5.2 Saran dan KeterbatasanDiharapkan perusahaan dapat lebih

meningkatkan nilai aset yang dimiliki,peningkatan laba, dan membuat kebijakandividen yang transparan, karena anasir-anasir tersebut telah terbukti mampumempengaruhi keputusan investor dalammelakukan investasi sehingga mampumeningkatkan nilai perusahaan.

Perusahaan juga diharapkan mampumelakukan penerapan mekanismeCorporate Governance yang seharusnya,sehingga investor tidak memandang bahwapenerapan mekanisme CorporateGovernance yang dilakukan hanya sekedaruntuk memenuhi kententuan yang telahdiatur oleh regulator.

Praktik manajemen laba yangdilakukan oleh pihak manajemendiharapkan lebih transparan sehinggamampu memberikan pandangan yangpositif bagi investor factual dan potentialterhadap perusahaan, dan dengan demikianmanajemen laba tersebut dapat berpihakkepada para investor dan juga mampumeningkatkan nilai perusahaan.

Proksi variabel CorporateGovernance yang digunakan dalampenelitian ini masih terbatas pada BoardCharacteristic berupa Board Size, dansampel yang digunakan masih terlalu kecilbelum menunjukkan keseluruhanperusahaan yang listing di Bursa EfekIndonesia. Diharapkan peneliti selanjutnyadapat menambahkan proksi dari variablemekanisme Corporate Governance danmemperbanyak jumlah sampel yangdigunakan sehingga memberikan gambaranyang lebih jelas mengenai variable yangmempengaruhi nilai perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdelsalam, O., A. El-Masry, and S.Elsegini. 2008. Board Composition,

Ownership Structure and DividendPolicies in an Emerging MarketFurther Evidence from CASE 50.Managerial Finance, Vol. 34, No.12:953-964.

Agyei, S.K., and E.M. Yiadom. 2011.Dividend Policy and BankPerformance in Ghana. InternationalJournal of Economics andFinance.Vol. 3, No. 4; September.

Allen, F., and D. Gale. 1998. Diversity ofOpinion and Financing of NewTechnologies. Journal of FinancialIntermediation. Vol. 8:68-89.

Al-Malkawi, N.H.A., M. Rafferty, and R.Pillai. 2010. Dividend Policy: AReview of Theories and EmpiricalEvidence. International Bulletin ofBusiness Administration, pp. 171-200.

Al-Shubiri, F.N. 2011. Determinants ofChange, Dividend Behavior Policy:Evidence From the Amman StockExchange. Far East Journal ofPsychology and Business, 4(2):1-15.

Andersona, R.C., S.A. Mansib, and D. M.Reebc. 2003. Board Characteristics,Accounting Report Integrity, and theCost of Debt. Paper, Fox School ofBusiness, 205 Speakman Hall,Temple University, Philadelphia.

Arif, A., and F. Akbar. 2013. Determinantsof Dividend Policy: A SectoralAnalysis from Pakistan. InternationalJournal of Business and BehavioralSciences, Vol. 3, No.9.

Ardiyos. 2005.Kamus Besar Akuntansi.Jakarta: Citra Harta Prima.

Arya, A., J. C. Glover, and S. Sunder. 2003.Are Unmanaged Earnings AlwaysBetter for Shareholder? AccountingHorizon, Supplement, pp. 111-116

Asamoah, G.N. 2011. CorporateGovernance and Dividend Policy: AnEvidence from Ghana. KwameNkrumah University of Science andTechnology (KNUST).Papers.(http://papers.ssrn.com/., diaksestanggal 6 Oktober 2014).

Page 24: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

128

Ashamu, S.O., J.O. Abiola, and S.O.Bbadmus.2012. Dividend Policy AsStrategic Tool of Financing in PublicFirms: Evidence From Nigeria.European Scientific Journal 8(9):1-24.

Assih, P., A.W. Hastuti, and Parawiyati.2005. Pengaruh Manajemen LabaPada Nilai dan Kinerja Perusahaan.Jurnal Akuntansi dan KeuanganIndonesia, Juli-Desember2005, Vol.2, No. 2:125-144.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2014. BeritaResmi Statistik. No. 16/02/Th. XVII,5 Februari 2014,(http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_05feb14.pdf., diakses 10 Juli 2001).

Baker, H.K., and G.E. Powell. 2012.Dividend policy in Indonesia: surveyevidence from executives. Journal ofAsia Business Studies. Vol. 6, No.1:79-92.

Beiner, S., W. Drobetz, M.M. Schmid, andH. Zimmermann. 2004. An IntegratedFramework Of Corporate GovernanceAnd Firm Valuation: Evidence FromSwitzerland. ECGI Finance WorkingPaper, N. 34/2004,(Http://Papers.Ssrn.Com/Abstract_Id=489322, diakses tanggal 6 Oktober2014).

Belkhir, M. 2008. Board of Directors’ Sizeand Performance in the BankingIndustry.Working Paper Series.(http://ssrn.com/abstract=604505,diakses tanggal 27 Oktober 2014).

Bhattacharya, S. 1979. ImperfectInformation, Dividend Policy, and‘The Bird-in-the Hand’ Fallacy. TheBell Journal of Economics, (Spring,1979), Vol. 10, No. 1:259-270.

Bokpin, G.A. 2011. Ownership Structure,Corporate Governance and DividendPerformance on the Ghana StockExchange. Journal of AppliedAccounting Research, 12(1):61-73.

Caelers, L. 2010. The relation betweendividend policies and agencyconflicts-Evidence on European listedfirms. Master Thesis Department

Accountancy Faculty of Economicsand Business Studies, TilburgUniversity (tidak dipublikasi).

Chen, C., Z. Dai, D.A. Shackelford, andH.H. Zhang. 2011. Does FinancialConstraint Affect Shareholder Taxesand the Cost of Equity Capital?Working Paper series, OxfordUniversity Centre for BusinessTaxation Said Business School (tidakdipublikasi).

Chen, L., and S. Chen. 2011. The Influenceof Profitability on Firm Value WithCapital Structure as The Mediator andFirm Size and Industry asModerators. Investment Managementand Financial Innovations, Volume 8,Issue 3.

Chen, C.R. and T.L. Steiner. 2000. Tobin’sQ, Managerial Ownership, andAnalyst Coverage: A Non LinearSimultaneous Equations Model.Journal of Economics and Business,52, 365-382.

Chtourou, S.M., J. Bedard, and L. Courteau.2001. Corporate Governance andEarnings Management. WorkingPaper, Universitas Laval, QuebecCity, Canada. April.

Clay, D.G. 2002.Institutional Ownershipand Firm Value.Papers.(http://papers.ssrn.com., diaksestanggal 30 September 2014).

Dechow, P.M., R.G.Sloan, and A.P.Sweeney. 1995. Detecting EarningsManagement. The AccountingReview70(2):193-225.

Eisenberg, T., S. Sundgren, and M.T.Wells. 1998. Larger Board Size andDecreasing Firm Value in SmallFirms. Journal of FinancialEconomics, 48, 35—54.

Eisenhardt, K.M. 1989. Agency Theory: AnAssessment and Review. Academy ofManagement Journal, Vol. 14:57-74.

Faccio, M., and M.A. Lasfer. 1999.Managerial Ownership, BoardStructure and Firm Value: the UKEvidence. Paper. Workshopparticipants at Bilkent University and

Page 25: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

129

Hacettepe University (Turkey), andseminar participants at the 1999European Financial ManagementAssociation meeting in Paris forvaluable insights.

Fama, E.F., and M.C. Jensen.1983a.Separation of Ownership and Control.The Journal of Law and Economics,Vol. 26:301-325.

Fama, E.F., and K.R. French. 1998. Taxes,Financing Decision, and Firm Value.The Journal of Finance, June, VolLIII, No.3:819–843.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi AnalisisMultivariate Dengan Program SPSS.Badan Penerbit UniversitasDiponegoro. Semarang.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-DasarEkonometrika. Jakarta: Erlangga

Herawaty, V. 2008.Peran Praktek CorporateGovernance sebagai ModeratingVariable dari Pengaruh EarningsManagement terhadap NilaiPerusahaan. Jurnal Akuntansi danKeuangan, Vol. 10, No. 2: 97-108.

Horváth, R., and P. Spirollari. 2012. DoThe Board of Directors’Characteristics Influence Firm’sPerformance? The U.S.Evidence.Prague Economic Papers, 4.

http://www.idx.co.idhttp://www.ksei.co.idImam, M.O., and M. Malik. 2007. Firm

Performance and CorporateGovernance Through OwnershipStructure: Evidence from BangladeshStock Market. International Reviewof Business Research Papers.October, Vol. 3, No.4:88-110.

Islam, T., M. Aamir, A. Ahmad, and M.Saeed. 2012. Determinants andMotivators of Dividend Policy: AStudy of Cement Industry of Pakistan.Mediterranean Journal of SocialSciences, Vol. 3(2), May.

Iturriaga, F.J.L., and J.A.R. Sanz. 2001.Ownership Structure, CorporateValue, and Firm Investment: ASimultaneous Equations Analysis ofSpanish Companies. Journal of

Management and Governance, 5, 179-204.

Javed, A.Y., and R. Iqbal. 2007.Relationship between CorporateGovernance Indicators and FirmValue: A Case Study of KarachiStock Exchange. MPRA Paper.No.2225. (http://mpra.ub.uni-muenchen.de/2225., diakses tanggal 7Oktober 2014).

Jensen, M.C., and W.H. Meckling.1976.Theory of The Firm: ManagerialBehavior, Agency Cost andOwnership Structure. Journal ofFinancial Economics 3(4):305-360.

Jensen, M.C. 1993. The Modern IndustrialRevolution, Exit, and the Failure ofInternal Control System. Journal ofFinance, July, Vol. 48:831-880.

Kamaluddin. 2011. Manajemen Keuangan“Konsep Dasar danPenerapannya”.CV. Mandar Maju,Bandung, Indonesia.

Kowalewski, O., I. Stetsyuk, and O.Talavera. 2007. CorporateGovernance and Dividend Policy inPoland. Paper.(http://ssrn.com/abstract=986111.,diakses tanggal 26 Oktober 2014).

Kuncoro, M. 2013. Metode Riset untukBisnis dan Ekonomi.Edisi 3,Erlangga, Jakarta, Indonesia.

Kurawa, J.M., and A. Ishaku. 2014. TheEffect Of Corporate Governance OnDividend Policy Of Listed Banks InNigeria: A Panel Data Analysis.Researchjournali’s Journal ofFinance, Vol. 2, No. 8, August.

Lestari, L.S., dan S. Pamudji. 2013.Pengaruh Earnings ManagementTerhadap Nilai PerusahaanDimoderasi Dengan PraktikCorporate Governance (Studi EmpirisPada Perusahaan Non Keuangan yangTerdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2008 – 2011). DiponegoroJournal of Accounting, Volume 2,Nomor 3, Halaman 1.

Lin, F. 2011. Is Earnings ManagementOpportunistic or Beneficial in

Page 26: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

130

Taiwan? Application of PanelSmooth Transition Regression Model.International Journal of Economicsand Finance, February, Vol. 3, No.1:133-142.

Linck, J.S., J. Netter, and T. Shu. 2013.Can Managers Use DiscretionaryAccruals to Ease FinancialConstraints? Evidence fromDiscretionary Accruals Prior toInvestment.Paper.(http://ssrn.com/abstract=1573147.,diakses tanggal 28 Oktober 2014).

Lintner, J. 1956. Distribution of Incomes ofCorporations Among Dividens,Retained Earnings, and Taxes. TheAmerican Economic Review, Vol. 46,No. 2, Papers and Proceedings of theSixty-eighth Annual Meeting of theAmerican Economic Association,May, pp. 97-113.

Litai, C., L. Chuan, and Y.C. Kim. 2011.Financial Characteristics, CorporateGovernance and the Propensity to PayCash Dividends of Chinese ListedCompanies. International Businessand Management, 3(1):176-188.

Mai, U.M. 2010.Dampak KebijakanDividen Terhadap Nilai PerusahaanDalam Kajian Perilaku OportunistikManajerial dan Struktur CorporateGovernance-Studi Empiris PadaPerusahaan Manufaktur Go Public DiPasar Modal Indonesia. Tesis PrgramStudi Doktor Ilmu EkonomiUniversitas Diponegoro (TidakDipublikasikan).

Mak, Y.T., and Y. Kusnadi. 2002. Sizereally matters: further evidence on thenegative relationship between boardsize and firm value. Working PaperSeries, National University ofSingapore - Department of Finance &Accounting.

Mansourinia, E., M. Emamgholipour, E.A.Rekabdarkolaei, and M. Hozoori.2013. The Effect of Board Size,Board Independence and CEODuality on Dividend Policy ofCompanies: Evidence from Tehran

Stock Exchange. International Journalof Economy, Management and SocialSciences, 2(6) June 2013, Pages: 237-241.

Mayur, M., and P. Saravanan. 2006. DoesThe Board Size Really Matter? – AnEmpirical Investigation On TheIndian Banking Sector. WorkingPaper Series.(http://ssrn.com/abstract=898763,diakses tanggal 28 Oktober 2014).

Mehta, A. 2012. An Empirical Analysis ofDeterminants of Dividend Policy -Evidence from the UAE Companies.Global Review of Accounting andFinance, March, Vol. 3, No. 1:18–31.

Miller, M.H, and Modigliani, F. 1961.Dividend Policy, Growth and theValuation of Shares. Journal ofBusiness 34, 411-433.

Miller, M.H., and Rock, K. 1985. DividendPolicy under AsymmetricInformation. Journal of Finance, Vol.40(4):1031- 1051

Moghri, A.E., and S.S. Galogah. 2013.Effect of Earnings Management onDividend Policy: Evidence fromTehran Stock Exchange. World ofSciences Journal,www.engineerspress.com

Muhammad, I., Sutrisno, dan A. Djamhuri.2011. Pengaruh Profitabilitas danKepemilikan Insider terhadap NilaiPerusahaan dengan Kebijakan Utangdan Kebijakan Dividen sebagaiVariabel Intervening. SNA 14,Aceh.

Murhadi, R.W. 2009. Good CorporateGovernance And EarningsManagement Practices: AnIndonesian Cases. MPRA Paper No.24756. (http://mpra.ub.uni-muenchen.de., diakses tanggal 16 Juni2013).

Nugroho, Y.B., and U. Eko. 2011. BoardCharacteristics and EarningManagement. Journal ofAdministrative Science &Organization.Volume 18.Number 1.

Page 27: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

131

Nuryaman. 2009. Pengaruh KonsentrasiKepemilikan, Ukuran Perusahaan,Dan Mekanisme CorporateGovernance Terhadap PengungkapanSukarela. Jurnal Akuntansi danKeuangan Indonesia.Volume 6 -Nomor 1, Juni 2009.

Obradovich, J., and A. Gill. 2013.Corporate Governance, InstitutionalOwnership, and the Decision to Paythe Amount of Dividends: Evidencefrom USA. International ResearchJournal of Finance and Economics,September, No. 97:60-71.

Omran, M., and J. Pointon. 2004. Dividendpolicy, trading characteristics andshare prices : empirical evidence fromegyptian firms. International Journalof Theoretical and Applied Finance,7(2):121-133.

Pathan, S., M. Skully, and J.Wickramanayake. 2007. Board Size,Independence and Performance: AnAnalysis of Thai Banks. Asia-PacificFinancial Markets, Vol. 14, No.3:211-227.

Pelt, V.T. 2013.The Effect of BoardCharacteristics on DividendPolicy.Thesis.Tilburg School ofEconomics and ManagementDepartment of Finance (tidakdipublikasikan).

Prayitno, Duwi. 2010. Teknik Mudah danCepat Melakukan Analisis DataPenelitian dengan SPSS dan TanyaJawab Ujian Pendadaran.PenerbitGava Media. Yogyakarta

Putri, I.G.A.M.A.D. 2012. PengaruhKebijakan Dividen dan GoodCorporate Governance TerhadapEarnings management. Buletin StudiEkonomi, 17(2):157 – 171.

Republik Indonesia. 2007. Undang-UndangPeseroan Terbatas Nomor 40. Jakarta:Sekretariat Negara

Riyanto, B. 2001. Dasar-dasarPembelanjaan Perusahaan. BadanPenerbit Fakultas Ekonomi-UGM,Yogjakarta.

Rizqia, D.A., S. Aisjah, and Sumiati. 2013.Effect of Managerial Ownership,Financial Leverage, Profitability,Firm Size, and InvestmentOpportunity on Dividend Policy andFirm Value. Research Journal ofFinance and Accounting.Vol.4,No.11.

Ruan, W., G. Tian, and S. Ma. 2011.Managerial Ownership, CapitalStructure and Firm Value: Evidencefrom China’s Civilian-run Firms.Australasian Accounting, Businessand Finance Journal. Volume 5, Issue3, Article 6.

Sari, A.A.Pt.A.M.P., dan P.A.Ardiana.2014. Pengaruh Board SizeTerhadap Nilai Perusahaan. E-JurnalAkuntansi Universitas Udayana 7.1,177-191.

Scott, W.R. 2000. Financial AccountingTheory. Second Edition: PrenticeHall, Canada Inc.

Shleifer, A., and R.W. Vishny. 1997. ASurvey of Corporate Governance.Journal of Finance. Vol. 52, No.2:737-783.

Sudana, I.M. 2011. Manajemen KeuanganPerusahaan Teori dan Praktik.Penerbit Erlangga, Jakarta, Indonesia.

Sulistyanto, S. 2008. Earnings managementTeori dan Model Empiris. Gramedia,Jakarta,Indonesia.

Sunarto. 2009. Teori Keagenan danEarnings Management. KajianAkuntansi1(1):13–28.

Turki, A., and N. B.Sedrine. 2012.Ownership Structure, BoardCharacteristics and CorporatePerformance in Tunisia. InternationalJournal of Business and Management.Vol. 7, No. 4, February.

Wardani, D.K., and S. Hermuningsih. 2013.Does Earnings Management ReduceFirm Value in Malaysia? The 2ndIBSM, International Conference onBusiness and Mangement, 2-4October , Chiang Mai – Bangkok.

Watts, R.L. and J.L. Zimmerman. 1978.Towards a Positive Theory of the

Page 28: AN ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM,FIRM SIZE, PROFITABILITY, EARNINGS MANAGEMENT, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE

Jurnal Akuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015

132

Determinants of AccountingStandards. The Accounting Review53, 112-134.

Watts, R.L. and J.L. Zimmerman. 1986.Positive Accounting Theory : A TenYear Perspective. The AccountingReview 65, pp. 131-156.

Weterings, J.P., and D. M. Swagerman.2011. The Impact of Board Size onFirm Value: Evidence from TheAsian Real Estate Industry. Asian

Journal of Business and ManagementSciences. Vol. 1, No. 8:22-43.

Yarram, R. S. 2010. Board Characteristicsand Dividend Policy: AustralianEvidence. Economics and PublicPolicy, 1-21.

Yermack, D. 1996. Higher MarketValuation of Companies with a SmallBoard of Directors. Journal ofFinancial Economics, Vol. 40, pp.