PENGELOLAAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. ERAMITRA AGRO LESTARI, BAKRIE SUMATERA PLANTATION, JAMBI (DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANENAN) Oleh INDRA HARIMURTI SARTONO PRABOWO A34104063 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGELOLAAN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. ERAMITRA AGRO
LESTARI, BAKRIE SUMATERA PLANTATION, JAMBI (DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANENAN)
Oleh INDRA HARIMURTI SARTONO PRABOWO
A34104063
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
PENGELOLAAN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis . Jacq) di PT. ERAMITRA AGRO
LESTARI, BAKRIE SUMATERA PLANTATION, JAMBI
(DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANENAN)
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
INDRA HARIMURTI SARTONO PRABOWO
A 34104063
PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
RINGKASAN
INDRA HARIMURTI SARTONO PRABOWO. Pengelolaan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Eramitra Agro Lestari, Bakrie Sumatera Plantation, Jambi (Dengan Aspek Khusus Pemanenan). Dibawah bimbingan PURWONO. Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 14 Februari 2008 dan berakhir pada tanggal 7 Juni 2008 di PT Eramitra Agro Lestari, Bakrie Sumatera Plantation, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Tujuan umum kegiatan magang adalah meningkatkan pengetahuan yang telah diterima selama perkuliahan dengan penerapan langsung di lapangan, menambah pengalaman serta meningkatkan kemampuan, baik teknis maupun manajerial dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam memahami proses kerja yang nyata. Tujuan khusus dari kegiatan magang adalah melakukan pengamatan, mengimplementasi serta melatih berpikir sistematis dalam mencari alternatif pemecahan masalah yang mungkin ditemukan dalam kegiatan pemanenan dan memberi masukan kepada pihak kebun untuk mengatasi masalah yang terjadi pada kebun yang berkaitan dengan kegiatan panen. Dalam pelaksanaan kegiatan magang, mahasiswa melakukan beberapa kegiatan yang terdiri dari aspek teknis, aspek khusus dan aspek manajerial. Aspek teknis kegiatan magang yang dilakukan meliputi: kegiatan pemeliharaan dan pemanenan. Dalam kegiatan pemanenan terdapat aspek khusus yang diamati yang meliputi: kegiatan sensus buah, kriteria matang panen dan mutu buah serta perhitungan angka kerapatan panen (AKP). Aspek manajerial yang dilaksanakan mahasiswa meliputi: satu bulan pertama menjadi KHL (karyawan harian lepas), satu bulan menjadi pendamping mandor, dan dua bulan menjadi pendamping asisten. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan lapang dan wawancara langsung dengan tenaga kerja. Data sekunder diperoleh dari kebun yang meliputi: lokasi kebun, keadaan tanah dan iklim, luas areal dan tata guna lahan, kondisi pertanaman dan produksi, norma kerja di lapangan, serta organisasi dan manajemen kebun. Kebun EMAL memiliki keadaan topografi datar sampai bergelombang. Jenis tanah yang mendominasi adalah tanah mineral Padsolik Merah Kuning. Keadaan iklim di kebun EMAL termasuk kategori iklim sangat basah (tipe A) menurut Scmidth dan Ferguson. Kebun EMAL tergolong dalam kelas kesesuaian lahan S2 (agak sesuai). Produksi dan produktivitas kelapa sawit per tahun tanam di kebun EMAL dalam lima tahun terakhir (2003 – 2007) mengalami peningkatan. Keadaan jalan rusak akibat curah hujan yang tinggi dan kurangnya fasilitas bekerja mengakibatkan kegiatan pemanenan, pemeliharaan dan transportasi panen menjadi terhambat dan tidak maksimal. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan jalan secara menyeluruh dan kelengkapan fasilitas bekerja. Kegiatan pemeliharaan di kebun EMAL secara umum sudah berjalan baik dan lancar. Keadaan topografi yang cukup curam dan beberapa tajuk tanaman terlampau tinggi di beberapa areal mengakibatkan kegiatan pemeliharaan menjadi terhambat.
Secara umum jumlah tenaga pemanen divisi III sudah mencukupi. Tetapi masih banyak dijumpai kualitas hasil panen yang rendah yang ditunjukkan dengan masih cukup banyaknya jumlah buah kurang matang terpanen dan tandan bergagang panjang. Banyaknya pemanen memotong buah kurang matang disebabkan para pemanen ingin mengejar basis dan premi panen. Kondisi ini disebabkan angka kerapatan panen divisi III rendah. Diperlukan pengurangan basis panen agar para pemanen tidak memotong buah mentah dan kurang matang. Basis panen dapat ditentukan berdasarkan angka kerapatan panen kebun. Jumlah tandan bergagang panjang yang dipanen di divisi III masih cukup banyak. Hal ini disebabkan pengawasan panen yang kurang teliti sehingga diperlukan pengawasan panen yang lebih ketat.
Judul : PENGELOLAAN PEMANENAN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. ERAMITRA AGRO
LESTARI, BAKRIE SUMATERA PLANTATION,
PEMATANG KULIM, JAMBI (DENGAN ASPEK
KHUSUS PEMANENAN)
Nama Mahasiswa : Indra Harimurti Sartono Prabowo
Nomor Pokok : A 34104063
Program Studi : Agronomi
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
NIP. 131 124 018
Ir. Purwono, MS
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
NIP : 131 124 019
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 22 maret 1986.
Penulis merupakan anak pertama dari 4 bersaudara dari Bapak Haryadi dan Ibu
Sri wahyuningsih.
Tahun 1998 penulis menyelesaikan bangku pendidikan Sekolah Dasar
selama 6 tahun di SD. Letjen S. Prapto, Panca Arga, Magelang. Pada tahun 2001
lulus dari SLTPN 7 Magelang. Tahun 2004 penulis lulus dari SMA 1 Magelang.
Tahun 2004 penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor
melalui jalur SPMB pada Program Studi Agronomi, Departemen Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian. Selama menjadi mahasiswa IPB, penulis pernah
bergabung dalam OMDA (Organisasi Mahasiswa Daerah) Magelang Institut
Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengelolaan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di PT.
Eramitra Agro Lestari, Bakrie Sumatera Plantation (Dengan Aspek Khusus
Pemanenan)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis sehingga laporan tugas akhir ini dapat penulis
selesaikan. Dan secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
• Ayahanda Haryadi dan Ibunda Sri Wahyuningsih tercinta, beserta adik –
adik tersayang yang selalu memberikan kasih sayang tak terbatas
sepanjang masa kepada penulis.
• Ir. Purwono, MS. selaku dosen pembimbingan yang telah memberikan
saran, bimbingan dan pengarahan selama penulisan skripsi.
• Prof. Dr. Ir. Slamet Susanto, M Agr. selaku dosen pembimbing akademik
penulis
• Bapak Sugiyanto, Ibu Nunuk, Nur Fajri Rahmawati beserta adik – adik
tersayang di Magelang, terima kasih atas kasih sayang dan motivasi hidup
yang diberikan kepada penulis.
• Rekan - rekan satu perjuangan selama di Bogor dan Jambi, Agronomer’s
41, anak - anak kostan Arjuna dan kostan Kumbang terima kasih atas
kebersamaan dan kekompakan kita selama 4 tahun ini.
Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis selama menjalani masa perkuliahan di IPB dan magang di
Jambi. Semoga skripsi ini dapat memberikan informasi dan manfaat yang
berharga bagi kita semua baik saat ini maupun di saat yang akan datang. Amin.
Bogor, Januari 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ........................................................................................... i
DAFTAR TABEL .................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 4
1. Tingkat Kematangan Tandan Kelapa Sawit ................................... 6
2. Tata Guna Lahan PT. EMAL 2008 ................................................ 16
3. Produksi TBS PT. EMAL per Tahun Tanam ................................. 17
4. Produktivitas TBS PT. EMAL per Tahun Tanam ........................... 17
5. Jumlah Karyawan PT. EMAL Bulan April 2008 ............................ 19
6. Kategori Tingkat Serangan Ulat Api di PT. EMAL........................ 27
7. Basis Tugas dan Premi Pemupukan Berdasarkan Dosis ................. 34
8. Pengamatan Sensus Buah Blok J Tahun Tanam 1994 .................... 37
9. Perbandingan Luas Perhitungan dengan Luas Aktual Kapel Panen ............................................................................................ 38
10. Peralatan Panen di Kebun EMAL .................................................. 41
11. Pengamatan Kriteria Matang Panen Berdasarkan Fraksi Panen ............................................................................................ 42
12. Jumlah Buah Bergagang Panjang................................................... 43
15. Basis dan Premi Over Basis Panen Tahun 2008 ............................. 48
Lampiran
1. Jurnal Harian Sebagai KHL ........................................................... 67
2. Jurnal Kegiatan Magang sebagai Pendamping Mandor .................. 68
3. Jurnal Kegiatan Magang sebagai Pendamping Asisten ................... 69
4. Kelas Kesesuaian Lahan PT. EMAL .............................................. 70
5. Data Curah Hujan PT Eramitra Agro Lestari pada 10 Tahun Terakhir ........................................................................................ 71
6. Nota Angkut Buah (NAB) ............................................................. 72
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
Teks
1. Pengamatan Sensus Buah ................................................................. 10
Sasaran atau tujuan panen kelapa sawit adalah mendapatkan minyak dan
inti sebanyak-banyaknya. Panen adalah suatu kegiatan memotong tandan buah
matang panen serta mengumpulkan brondolannya, kemudian mengangkut tandan
buah serta brondolan ke tempat pengumpulan hasil (TPH). Kriteria matang panen
ditentukan pada saat kandungan minyak maksimal dalam daging buah dan
kandungan asam lemak bebas (ALB) serendah mungkin. Untuk memperoleh mutu
panen yang baik perlu diperhatikan derajat kematangan buah, hal ini dapat
berpengaruh terhadap rendemen minyak dan kandungan ALB (Lubis et al. ,
1989). Tingkat kematangan tandan yaitu persentase buah luar yang memberondol
dengan kiteria dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tingkat Kematangan Tandan Kelapa Sawit
Fraksi Kriteria kematangan Derajat kematangan 00 Tidak ada, buah berwarna hitam Sangat mentah 0 Satu brondolan sampai 12.5 % dari buah luar Mentah 1 12.5 – 25 % buah luar membrondol Kurang matang 2 25 – 50 % buah luar membrondol Matang I 3 50 – 75 % buah luar membrondol Matang II 4 75 – 100 % buah luar membrondol Lewat matang I 5 Buah dalam ikut memberondol Lewat matang II
Sumber : Lubis (1992)
Kerapatan panen adalah perkiraan jumlah pohon yang dapat dipanen dari
seluruh pohon yang ada dalam blok, dihitung secara acak dari sejumlah pohon
tertentu dalam blok tersebut. Kerapatan panen tersebut akan digunakan untuk
meramalkan produksi, kebutuhan pemanen, kebutuhan angkutan dan pengolahan
TBS pada esok harinya (Yahya, 1990).
Rotasi panen adalah lamanya waktu antara satu panen dengan panen
berikutnya dalam satu kapel panen tertentu. Kapel adalah luasan areal yang
dipanen dalam sekali panen oleh beberapa pemanen. Setiap afdeling biasanya
dibagi menjadi beberapa kapel panen yang jumlahnya sesuai dengan jumlah hari
panen dalam satu rotasi panen.
Sistem panen terdiri dari dua, yaitu ancak tetap dan ancak giring. Ancak
tetap adalah setiap pemanen diberi ancak panen yang sama dengan luasan tertentu
dan harus selesai pada hari itu. Ancak giring adalah setiap pemanen diberikan
ancak per baris tanaman dan digiring bersama-sama (Koedadiri et al. , 2005).
Tenaga panen jumlahnya harus disiapkan agar pemanenan dapat
diselesaikan dalam satu hari. Apabila panen tidak sesuai, buah yang telah matang
akan lewat matang pada rotasi berikutnya. Jumlah pemanen yang dibutuhkan
dapat ditentukan dari kapsitas panen. Kapasitas panen tergantung pada kerapatan
panen dan keadaan lahan (topoprafi) tempat pemanen. Untuk menghitung
kebutuhan tenaga kerja pemanen buah dapat menggunakan rumus:
Kebutuhan tenaga pemanen = 𝐀𝐀 𝐱𝐱 𝐁𝐁 𝐱𝐱 𝐂𝐂 𝐱𝐱 𝐃𝐃𝐄𝐄
Keterangan :
A = Luas ancak (kappel) yang akan dipanen (ha)
B = Kerapatan panen
C = Rata-rata berat buah
D = Populasi tanaman/ha
E = Kapasitas panen/HK
Pengangkutan tandan buah segar (TBS) adalah kegiatan pengangkutan dari
tempat pengumpulan hasil (TPH) di lapangan ke pabrik. Tandan buah segar yang
dipanen harus diangkut dan sampai ke pabrik kelapa sawit pada hari itu juga
maksimum 12 jam setelah panen. Hal ini bertujuan agar minyak yang dihasilkan
dari buah tersebut mempunyai mutu yang baik. Untuk tercapainya tujuan ini harus
didukung dengan sarana jalan yang baik dan sarana angkutan yang cukup,
sehingga kemungkinan buah menginap di kebun tidak terjadi. Kebutuhan alat
angkut ini tergantung dari jumlah alat angkut, kapasitas alat angkutnya dan jarak
tempuh dari lapangan sampai ke pabrik. Karena bila buah yang telah dipanen
sampai menginap pada hari itu juga, maka akan terjadi perubahan mutu minyak
yaitu meningkatnya asam lemak bebas (Tim Penyusun Vademecum, 1993).
Pemberian premi panen bertujuan untuk meningkatkan mutu hasil panen
dan meningkatkan pendapatan karyawan sesuai dengan jumlah dan mutu yang
diperoleh. Premi panen diberikan kepada pemanen yang memperoleh panenan
melebihi target.
Pemeriksaan hasil panen dilakukan di lapangan dan di TPH. Pemeriksaan
di lapangan meliputi: pemeriksaan tandan matang tidak panen, tandan dipanen
tidak terkumpul, brondolan tertinggal di piringan pohon/ jalan pikul, dan buah
tertinggal di pelepah. Pemeriksaan di TPH meliputi: pemeriksaan tandan mentah,
cangkem kodok (huruf V), susunan tandan dan kebersihan brondolan.
BAB III. METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan magang dilaksanakan selama 4 bulan. Praktik dimulai dari
tanggal 14 Februari 2008 sampai dengan 7 Juni 2008 di kebun Eramitra
Agrolestari (EMAL), PT. Bakrie Sumatera Plantation, Pematang Kulim,
Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
3.2. Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan magang, beberapa kegiatan yang
dilaksanakan antara lain: aspek teknis, aspek manajerial dan aspek khusus.
3.2.1. Aspek teknis kegiatan magang
Aspek teknis kegiatan magang yang dilakukan meliputi:
3.2.1.1. Pemeliharaan
a) Pengendalian gulma tanaman menghasilkan
Kegiatan pengendalian gulma tanaman menghasilkan meliputi
pengendalian gulma secara manual dan secara kimia. Dalam kegiatan ini
mempelajari dan mempraktikkan cara pengendalian gulma secara manual dan
kimia, mempelajari macam – macam jenis gulma yang dikendalikan, peralatan
yang digunakan, dosis herbisida yang digunakan dalam pengendalian secara
kimia, cara kerja, jumlah tenaga kerja yang digunakan tiap kegiatan, norma
kerja yang digunakan dan kendala yang dihadapi di lapangan.
b) Pengendalian ulat api
Kegiatan pengendalian ulat api mempelajari jenis ulat api yang menyerang
di kebun EMAL dan cara penanggulangannya, mempelajari alat dan bahan
yang digunakan, cara kerja tiap kegiatan pembrantasan ulat api, jumlah tenaga
kerja yang digunakan, norma kerja yang digunakan, dan kendala yang dihadapi
di lapangan.
c) Pemupukan
Dalam kegiatan pemupukan mempelajari jenis pupuk yang digunakan,
waktu dan rotasi pemupukan, mekanisme kegiatan pemupukan, dosis tiap jenis
pupuk, norma kerja pemupukan, serta perhitungan premi pupuk.
d) Perawatan jalan
Kegiatan perawatan jalan mempelajari dan melaksanakan secara langsung
kegiatan perawatan jalan dan norma kerja yang digunakan.
3.2.1.2. Pemanenan
Dalam kegiatan pemanenan beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
persiapan panen, pelaksanaan panen, perhitungan basis dan premi panen,
pengawasan dan denda panen, organisasi panen, administrasi panen, serta
transportasi panen.
a) Persiapan panen
Pada kegiatan persiapan panen mempelajari dan melaksanakan kegiatan
sensus buah, rotasi dan kapel panen, sistem hanca panen, persiapan teknis
Sebagai mandor semprot, penulis bertanggung jawab terhadap pekerja dan
bahan yang digunakan. Dalam permintaan bahan yaitu herbisida, sehari sebelum
kegiatan penyemprotan kantor divisi terlebih dahulu mengeluarkan bon
permintaan dan pengeluaran barang (BPPB) yang dibuat oleh kerani divisi dan
mandor semprot. Bon tersebut selanjutnya diperiksa oleh asisten divisi agar
disetujui, kemudian diajukan ke estate manager. Setelah diperiksa oleh estate
manager dan ditandatangani, bon tersebut diberikan kepada kepala gudang untuk
diperiksa. Setelah lengkap, maka mandor semprot dapat mengambil herbisida di
gudang sesuai dengan yang tercantum dalam BPPB.
Tugas mandor semprot di lapangan antara lain: mengabsen tenaga kerja,
menentukan areal yang disemprot, mengawasi kegiatan penyemprotan,
mengawasi penggunaan herbisida di lapangan serta mengisi buku harian mandor.
Mandor semprot perlu memperhatikan penggunaan herbisida dan letak sumber air.
Pengawasan penggunaan herbisida sangat penting dilakukan karena kebutuhan
herbisisda sudah ditentukan. Apabila terjadi kekurangan maka pengendalian
gulma menjadi kurang efektif. Letak sumber air sangat berpengaruh pada
kecepatan kerja. Apabila letak sumber air jauh, maka kegiatan penyemprotan
menjadi lama dan terhambat. Selama menjadi pendamping mandor, mahasiswa
mengawasi kegiatan penyemprotan gawangan dan piringan. Jumlah karyawan
yang diawasi oleh mahasiswa adalah 12 orang, yang terdiri dari 3 orang pelangsir
air dan 9 orang sebagai penyemprot dengan luasan 19.20 Ha. Semua tenaga kerja
yang dipakai adalah KHL (karyawan harian lepas).
5.2.1.2. Mandor babad
Mandor babad bertugas menentukan areal yang dibabad, mengawasi
kegiatan babad, dan mengisi buku harian mandor. Kegiatan pembabadan yang
dilakukan antara lain: babad selektif, babad rendahan, rempes jalan dan rawat
jalan. Dalam kegiatan pembabadan perlu mengetahui areal atau lahan yang
banyak terdapat gulma anak kayu yang sudah tumbuh besar, sehingga kegiatan
pembabadan dapat didahulukan pada areal tersebut. Jumlah tenaga kerja yang
diawasi mahasiswa selama menjadi pendamping mandor babad berjumlah 8 orang
yang semuanya berstatus KHL dengan luasan 4.8 Ha.
5.2.1.3. Mandor pupuk
Rencana program pemupukan dibuat oleh asisten divisi yang diajukan oleh
manajer kebun. Rencana kerja yang dibuat mencangkup luas areal dan blok, tahun
tanam, jumlah pokok, SPH (stand per hektar), jenis pupuk, dosis per jenis pupuk,
serta waktu pemupukan. Kerani divisi dan mandor pupuk membuat bon
permintaan dan pengeluaran barang yang telah direncanakan oleh asisten divisi
untuk satu kali aplikasi. Bon tersebut diberikan kepada asisten estate (chief clerk)
agar diperiksa dan ditandatangani oleh estate manager. Setelah bon tersebut
mendapat tanda tangan asisten divisi dan estate manager, maka bon tersebut akan
dibawa ke gudang oleh mandor pupuk untuk diperiksa kepala gudang dan
selanjutnya dapat digunakan untuk mengambil pupuk yang jenis dan jumlahnya
sesuai dengan yang tecantum dalam BPPB yang telah dibuat oleh mandor pupuk.
Pengangkutan pupuk menggunakan traktor dan selanjutnya langsung diecer ke
lapangan. Dalam pengangkutan pupuk ke traktor, kepala gudang dan bawahannya
secara langsung mengawasi kegiatan pemindahan pupuk tersebut. Hal bertujuan
agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan perhitungan jumlah pupuk yang akan
dipakai. Jumlah karyawan yang diawasi mahasiswa adalah 12 orang, yang terdiri
dari 8 orang penabur dan 4 orang pelangsir dengan luas areal yang dipupuk adalah
23.53 Ha. Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dengan jumlah 50 ton.
5.2.1.4. Mandor panen
Panen berkaitan langsung dengan produksi. Kegiatan pengawasan panen
merupakan kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan untuk melihat
kemajuan usaha yang telah tercapai, sehingga dapat mengetahui sumber
pemasukan uang yang dapat digunakan sebagai biaya seluruh kegiatan operasional
kebun. Pengawasan dilaksanakan dari tingkat mandor sampai asisten divisi yang
bersifat kontrol setiap hari, baik kuantitas maupun kualitas panen.
Tugas dan tanggung jawab mandor panen antara lain: membagi hanca
panen tiap – tiap pemanen dan memastikan hanca tersebut selesai, mencatat
seluruh hasil panen dan lokasi panen setiap hari dan berkoordinasi dengan dengan
kerani cek, membuat data rotasi panen setiap hari untuk memastikan agar rotasi
dapat normal, bertanggung jawab secara langsung atas kuantitas dan kualitas hasil
panen yang dihasilkan dalam hancanya kepada mandor I dan asisten divisi, serta
memonitor absensi karyawan. Mahasiswa menjadi pendamping mandor panen di
divisi III kemandoran (grup B) dengan jumlah tenaga panen 15 orang.
5.2.1.5. Kerani buah (kerani cek)
Kerani cek bertugas mencatat dan memeriksa hasil panen yang diperoleh
masing – masing pemanen di tiap – tiap TPH (tempat pengumpulan hasil). Hasil
panen yang diperiksa berdasarkan kriteria matang dan mutu panen. Pencatatan
jumlah TBS dan brondolan yang diperoleh masing – masing pemanen dilakukan
dalam tiap – tiap blok. Pencatatan ditulis di dalam buku produksi buah. Hasil
pencatatan kerani cek harus sesuai yang diperoleh mandor panen. Hasil pencatatan
buah selanjutnya dilaporkan ke kantor divisi untuk dicatat dan direkap oleh kerani
divisi dalam buku produksi TBS, untuk selanjutnya dikirim ke kantor estate.
Penulis menjadi pendamping kerani cek di divisi III grup B. Mahasiswa
melakukan pengecekan di tiap – tiap TPH masing – masing pemanen yang
berjumlah 15 orang.
5.2.1.6. Kerani transport
Kerani transport bertugas menghitung jumlah buah yang diangkut ke
pabrik serta memastikan buah telah sampai ke pabrik dari lapangan. Selain itu
kerani transport bertugas membuat nota angkut buah (NAB), menghitung
kebutuhan truk, melaporkan buah restan, mengabsen tenaga kerja pemuat dan
menginformasikan kondisi jalan yang dapat dilalui truk dan traktor agar buah
dapat terangkut. Informasi tentang kondisi jalan sangat penting dimiliki oleh
seorang kerani transport. Hal ini dikarenakan untuk mencegah meningkatnya buah
restan di lapangan. Dalam pengangkutan buah di lapangan, kerani transport
berkoordinasi dengan kepala traksi. Koordinasi dengan kepala traksi sangat
penting karena dari kantor traksi masing - masing divisi dapat meminjam alat –
alat berat seperti grader, boomag dan backholeder. Grader dan alat – alat berat
tersebut digunakan untuk menarik truk dan traktor yang terperosok di lapangan
pada saat mengangkut buah karena jalan yang dilalui rusak dan berbukit serta
dapat digunakan sebagai sarana perbaikan jalan. Penggunaan grader dan alat –
alat berat di kebun EMAL dilakukan bergilir di tiap divisi karena ketersediaannya
terbatas.
Pencatatan kerani transport dalam NAB, langsung dikirim ke kantor
estate, untuk selanjutnya diberikan oleh kerani produksi. Oleh kerani produksi
akan dicatat dalam laporan produksi harian. Sebelumnya hasil pencatatan yang
diperoleh kerani transport dicocokkan terlebih dahulu dari catatan dari kantor
divisi yang dibuat oleh kerani divisi. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi
penyimpangan perhitungan jumlah buah yang diperoleh serta agar dapat
mengetahui besarnya buah restan di lapangan. Hasil pencatatan kerani produksi
selanjutnya dikirim ke pabrik untuk direkap ulang.
Tugas mahasiswa saat menjadi pendamping kerani transport adalah
mencari jalan yang dapat dilalui oleh truk dan traktor, mencari lokasi buah restan,
dan mengisi nota angkut buah untuk surat pengantar ke pabrik.
5.2.1.7. Kerani divisi
Kerani divisi merupakan manajemen tingkat divisi dalam suatu divisi.
Kerani divisi bertanggung jawab masalah administrasi secara keseluruhan dalam
divisinya. Tugas dari kerani divisi antara lain: membuat rencana permintaan dana
operasional (RPDO) bersama asisten divisi, membuat BPPB, mencatat seluruh
kegiatan harian perawatan dan produksi, membuat laporan rencana dan realisasi
pekerjaan, mengisi daftar hadir karyawan, membuat dan merekap data produksi
harian panen divisi, serta bertanggung jawab terhadap kerani produksi (estate),
mandor I dan asisten divisi.
5.2.2. Pendamping asisten
Tugas dan tanggung jawab asisten divisi adalah mengelola seluruh
kegiatan divisi secara efektif dan efisien untuk mencapai target produksi dengan
biaya seminimal mungkin. Asisten juga bertugas melaksanakan administrasi divisi
dengan tertib, pembinaan sumber daya manusia di divisi, kontrol biaya yang telah
disetujui estate manager dan area manager (AM), berwenang dalam pemberian
persetujuan buku mandor, serta bertanggung jawab terhadap estate manager
secara langsung. Asisten divisi dibantu oleh seorang kerani divisi dalam
pembuatan RPDO (rencana permintaan dana operasional). RPDO digunakan
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pemanenan setiap divisi.
Asisten kebun bertanggung jawab penuh terhadap lingkungan kebun selama 24
jam, yang meliputi semua pekerjaan di divisi maupun dalam lingkungan
kemasyarakatan.
Selama menjadi pendamping asisten, mahasiswa melakukan pengawasan
terhadap semua kegiatan di divisi III baik pekerja maupun mandor. Mahasiswa
ikut mengontrol semua pekerjaan bersama dengan asisten divisi ke setiap blok
yang sedang melaksanakan pekerjaan. Dalam hal ini asisten melihat kualitas
pekerjaan tersebut agar sesuai dengan pedoman kerja. Dalam kegiatan
pemupukan, asisten akan menyediakan waktu yang lebih lama dalam
pengontrolan agar pekerjaan tersebut dilakukan dengan baik dan benar.
BAB. VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan magang di PT. Eramitra Agro Lestari, Bakrie
Sumatera Plantation secara umum memberikan manfaat yang cukup banyak bagi
mahasiswa. Selama menjadi karyawan harian lepas (KHL), pendamping mandor,
dan pendamping asisten mahasiswa terlibat interaksi langsung dengan staf dan
karyawan kebun dari berbagai tingkatan. Hal tersebut secara langsung dan tidak
langsung, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa secara
teknis lapangan dan manajerial.
Dalam pelaksanaan kegiatan magang, beberapa kegiatan yang dilaksanakan
antara lain: kegiatan aspek teknis, aspek khusus, dan aspek manajerial. Kegiatan
magang dilaksanakan sesuai aturan dan standar perusahaan. Aspek teknis kegiatan
magang yang dilakukan mahasiswa terdiri dari kegiatan pemeliharaan (pengendalian
gulma tanaman menghasilkan, pengendalian ulat api, pemupukan serta perawatan
jalan) dan pemanenan (persiapan panen, pelaksanaan panen, basis dan premi panen,
pengawasan dan denda panen, organisasi panen, administrasi panen serta transportasi
panen).
Keadaan infrastruktur di PT. EMAL memiliki beberapa permasalahan.
Keadaan jalan yang rusak disebabkan curah hujan yang tinggi mengakibatkan
kegiatan transportasi, khususnya transportasi panen menjadi terhambat. Selain itu
fasilitas yang berhubungan dengan kegiatan pemanenan, pemeliharaan, keamanan
kerja dan transportasi panen dirasa sangat kurang sehingga kegiatan tersebut
menjadi kurang optimal.
Kegiatan pemeliharaan di kebun EMAL secara umum berjalan baik dan
lancar. Segala jenis pekerjaan pemeliharaan sudah dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan standar dan norma yang berlaku di perusahaan. Permasalahan yang
dijumpai yaitu keadaan topografi yang cukup curam di beberapa areal dan
keadaan tajuk tanaman terlampau tinggi yang mengakibatkan kegiatan
pemeliharaan menjadi terhambat.
Dalam kegiatan pemanenan dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja
panen divisi III kebun EMAL sudah mencukupi yaitu 33 orang. Di lapangan
masih banyak dijumpai kualitas hasil panen yang rendah yang ditunjukkan dengan
masih banyaknya jumlah buah kurang matang terpanen (44.21 %) dan cukup
banyaknya buah bergagang panjang di tiap TPH (23.13 %). Banyaknya buah
kurang matang terpanen disebabkan para pemanen ingin mengejar basis panen
dan memperoleh premi panen. Para pemanen melakukan hal ini (panen buah
kurang matang) karena angka kerapatan panen di divisi III rendah (12 % - 13 %).
Masih cukup banyaknya buah bergagang panjang di tiap TPH disebabkan
pengawasan panen yang kurang teliti.
6.2. Saran
Selama pelaksanaan kegiatan magang di kebun EMAL, ditemukan
beberapa masalah yang berkaitan dengan kegiatan infrastruktur, pemeliharaan dan
pemanenan. Oleh sebab itu beberapa saran yang dapat digunakan oleh kebun
adalah:
a) Perbaikan dan rawat jalan secara menyeluruh
Perbaikan dan rawat jalan sangat perlu dilakukan karena dapat
memperlancar pengangkutan buah ke pabrik sehingga buah dapat langsung
diolah dan dapat mencegah timbulnya buah tertinggal di lapangan (buah restan)
terutama di TPH. Dilakukan perawatan secara intensif pada jalan utama (main
road), jalan koleksi (collection road), dan jalan bantu karena sangat
berhubungan dengan akses panen.
b) Fasilitas kegiatan pemanenan, fasilitas kegiatan pemeliharaan, fasilitas
keamanan kerja dan fasilitas transportasi panen harus sangat diperhatikan
Kelengkapan berbagai fasilitas bertujuan agar kegiatan transportasi panen,
pemeliharaan dan kegiatan pemanenan berjalan secara lancar dan maksimal.
c) Pengurangan basis panen dan penetapan basis panen berdasarkan angka
kerapatan panen
Hal ini bertujuan mencegah para pemanen memanen buah mentah dan
kurang matang. Dengan pengurangan basis panen maka jumlah janjang yang
dipanen pemanen tiap hari berkurang dengan syarat kualitas hasil panen baik
dan sesuai dengan standar kriteria matang panen perusahaan yaitu fraksi 2 dan
fraksi 3. Basis panen yang digunakan dapat ditentukan berdasarkan perhitungan
angka kerapatan panen kebun karena produksi buah di divisi III rendah.
d) Pengawasan panen diperketat
Hal ini bertujuan mempertahankan kualitas dan kuantitas buah. Tugas ini
terutama dikhususkan pada mandor panen dan kerani transport. Tugas mandor
panen lebih ditingkatkan lagi dalam pengawasan mutu panen, sedangkan kerani
transport lebih teliti lagi dalam mencari lokasi yang paling banyak terdapat
buah restan (buah tertinggal di lapangan).
BAB VII. DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007. Statistik Perkebunan Indonesia 2001-2005. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. 57 Hal.
Fauzi, Y., Y. E. Widyastuti, I. Satyawibawa dan R. Hartono. 2002. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta. 168 hal.
Koedadiri, A. D., E. S. Sutarta, W. Darmosarkoro, P. Purba, L. Fadli dan S. Rahutomo. Tanpa Tahun. Panen, hal 8.1 – 8.8 Dalam
L. Buana, D. Siahaan dan S. Adiputra, (Eds). Kultur Teknis Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. Sumatera Utara.
Lubis, A. U., A. Djamin, S. Wahyuni dan I. R. Harahap. 1989. Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Bandar Kuala. Sumatera Utara.
409 hal.
Lubis, A.U. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat Perkebunan Marihat. Bandar Kuala. Pematang Siantar. 435 Hal.
Mangoensoekarjo,S. dan H. Semangun. 2000. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 605 Hal.
Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit : Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir. Penebar swadaya. Jakarta. 411 Hal.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 153 Hal.
PT.Pekebunan X. 2002. Vademicum Budidaya Kelapa Sawit Dan Karet. Bandar Lampung. 232 hal.
Setyamidjaja, D. 1991. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta. 62 Hal.
Tim Penyusun Vademecum. 1993. Vademecum Kelapa Sawit. PT. Perkebunan X. Bandar Lampung. 442 hal.
Yahya, S. 1990. Budidaya Kelapa Sawit. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 52 hal.
LAMPIRAN
Tabel Lampiran 1. Jurnal Harian sebagai KHL
Tanggal Tempat Kegiatan Norma kerja (ha/ HK)
Prestasi kerja (ha/ HK) keterangan Pekerja Penulis
14 Feb 2008 Berangkat dari Bogor 15 Feb 2008 Orientasi lapangan 16 Feb 2008 Blok 95 E (div IV) Semprot pasar pikul dan piringan 1.6 1.6 1 1 hk = 7 jam kerja 18 Feb 2008 Blok 95 B,E (div IV) Rempes jalan 5 5 3 19 Feb 2008 Blok 94 D (div II) Pemupukan RP 0.8 0.8 20 Feb 2008 Blok 96 B (div II) Pembuatan TPH 30 TPH 30 TPH 20 TPH 21 Feb 2008 Blok 98 B (div I) Babad rendahan 0.6 0.6 0.3 22 Feb 2008 Blok 94 G (div III) Transportasi panen - - - 23 Feb 2008 Blok 95 C (div IV) Pemupukan RP 0.8 0.8 - 25 Feb 2008 Blok 96 A (div I) Pemupukan RP 0.8 0.8 - 26 Feb 2008 Blok 95 K (div V) Pemanenan 60 janjang 80 janjang 10 janjang 27 Feb 2008 Blok 94 M (div III) Pemanenan 60 janjang 100 janjang 12 janjang 28 Feb 2008 Blok 94 H (div III) Pemupukan RP 0.8 0.8 - 29 Feb 2008 Blok 94 H ( div III) Sensus ulat api 2 2 2 1 Mar 2008 Blok 94 B (div II) Pemanenan 60 janjang 100 janjang 7 janjang 3 Mar 2008 Blok 97 M (div IV) Kutip brondolan 13 ember 13 ember 4 ember 4 Mar 2008 TBM (div IV) Spot lalang dan anak kayu 5 5 2 5 Mar 2008 Blok 94 G (div III) Transportasi panen - - - 6 Mar 2008 Blok 94 H (div III) Sensus ulat api 2 2 2 8 Mar 2008 Blok 94 I (div III) Pemupukan urea 0.7 0.7 -
10 Mar 2008 Blok 94 L (div III) Rawat jalan 100 m 100 m 20 m 11 Mar 2008 Divisi III Pengamatan lapang 12 Mar 2008 Blok 94 H (div III) Sprying ulat api 5 5 2 13 Mar 2008 Blok 95 D (div IV) Pemupukan RP 0.8 0.8 - 14 Mar 2008 Dusun Baru, Kebun JAW Pengambilan bibit sisipan 15 Mar 2008 Blok 94 H (div III) Spraying ulat api 5 5 2 17 Mar 2008 Divisi III Pengamatan lapang
Tabel Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Magang sebagai Pendamping Mandor
Tanggal Uraian kegiatan Prestasi kerja
Keterangan Jumlah pekerja diawasi (orang)
Luas areal diawasi (ha)
18 Mar 2008 Pengamatan lapang Divisi III 19 Mar 2008 Transportasi panen 4 - 1 hk = 7 jam kerja 20 Mar 2008 Rawat jalan 3 15 22 Mar 2008 Babad selektif 2 1.5 24 Mar 2008 Pemanenan 13 32.5 24 Mar 2008 Sortasi dan grading PKS 25 Mar 2008 Pengamatan lapang Divisi III 26 Mar 2008 Pengamatan lapang Divisi III 27 Mar 2008 Pengamatan lapang Divisi III 28 Mar 2008 Pemupukan RP 10 45.24 29 Mar 2008 Pengendalian ulat api dengan injeksi 4 1.5 31 Mar 2008 Pengendalian ulat api dengan injeksi 6 1.5 1 Apr 2008 Semprot gawangan dan pasar pikul 9 9.6 2 Apr 2008 Pemupukan RP 15 45.17
5 Aprl 2008 Sortasi dan grading PKS 7 April 2008 Transportasi panen 6 -
8 Apr – 1 Mei 2008 Administrasi Kantor estate
Tabel Lampiran 3. Jurnal Kegiatan Magang sebagai Pendamping Asisten Tanggal Uraian kegiatan Prestasi kerja Keterangan
Jumlah mandor yang diawasi (orang)
Lama kegiatan (jam)
2 Mei 2008 Transportasi panen 1 4 2 Mei 2008 Rawat jalan 1 3 3 Mei 2008 Pemanenan 1 7 5 Mei 2008 Pemupukan MOP 2 5 6 Mei 2008 Spraying ulat api 1 5 7 Mei 2008 Pemupukan urea 1 5 7 Mei 2008 Transportasi panen 1 2 8 Mei 2008 Dongkel anak kayu 1 7 9 Mei 2008 Cek dan spraying ulat api 1 7 9 Mei 2008 Supervisi dosen Mes tamu 10 mei 2008 Pemupukan urea 2 5 12 Mei 2008 Kunjungan ke pembibitan Kebun JAW 13 Mei 2008 Pemupukan MOP 2 5 14 Mei 2008 Pemupukan MOP 2 5
15 – 16 Mei 2008 Kunjungan ke pabrik PKS 17 Mei 2008 Pemupukan MOP 2 5 19 Mei 2008 Pemupukan MOP 2 5 20 Mei 2008 Pemupukan MOP 2 5 21 Mei 2008 Administrasi Traksi dan Bengkel
22 – 23 mei 2008 Administrasi Gudang 24 Mei 2008 Transportasi panen 1 7 26 Mei 2008 Pemanenan 1 7 27 Mei 2008 Transportasi panen 1 7 28 Mei 2008 Pemanenan 1 7
29 – 31 Mei 2008 Transportasi panen 1 7 1 – 5 Juni 2008 Pengamatan lapangan Divisi III 6 – 7 Juni 2008 Melengkapi data Kantor estate
Erosi Sedikit Tidak ada Tidak ada Tidak ada Sedikit
Drainase Agak baik Baik Baik Agak baik Agak baik
Banjir Sedikit Tidak ada Tidak ada Tidak ada Sedikit
Pengaruh pasang
surut Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Sedikit
Sumber: Vademecum Kelapa Sawit, 1993
Tabel Lampiran 5. Data Curah Hujan PT Era Mitra Agro Lestari pada 10 Tahun Terakhir
Sumber : Kantor estate 2007 Keterangan: HH : Hari Hujan (hari) Rata – rata bulan kering/ tahun = 1 bulan CH : Curah Hujan (milimeter) Rata – rata bulan basah/ tahun = 10 bulan
BB : Bulan Basah (CH > 100 mm)
BL : Bulan Lembab ( CH 60 mm – 100 mm) Q = rata – rata bulan keringrata – rata bulan basah
x 100 %
BK : Bulan Kering (CH < 60 mm) = 1/ 10 x 100 % = 10 %
NO BULAN
T A H U N 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007