KU SERTIFI Stu JU UALITAS IKASI DIT udi Kasus Pa Dia M PROGR URUSAN P FAKULT U PEMBEL TINJAU D ada Guru SD K ajukan untuk Memperoleh Program Stu Wel N RAM STUD PENDIDIKA TAS KEGUR UNIVERSIT YO LAJARAN DARI USI KELAMI D, SMP, dan Kalimantan B SKRIPSI k Memenuhi h Gelar Sarja udi Pendidik Oleh : lly Wilhelmu NIM: 041334 DI PENDID AN ILMU P RUAN DAN TAS SANAT OGYAKAR 2011 N GURU Y IA, GOLO IN n SMA di Ka Barat I Salah Satu S ana Pendidik kan Akuntan us Seo 4078 IKAN AKU PENGETAH N ILMU PE TA DHARM RTA YANG SUD ONGAN, D abupaten Sin Syarat kan nsi UNTANSI HUAN SOS ENDIDIKAN MA DAH DAN JENI ntang SIAL N IS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Embed
ALITAS PEMBE L AJARA N GURU Y ANG SU D AH SERTIF IKASI DI … · Populasi penelitian ini adalah seluruh guru-guru SD, SMP dan SMA di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat dengan sampel
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KUSERTIFI
Stu
JU
UALITAS IKASI DIT
udi Kasus Pa
DiajM
PROGR
URUSAN P
FAKULT
U
PEMBELTINJAU D
ada Guru SDK
ajukan untukMemperolehProgram Stu
Wel
N
RAM STUD
PENDIDIKA
TAS KEGUR
UNIVERSIT
YO
LAJARANDARI USIKELAMI
D, SMP, danKalimantan B
SKRIPSI
k Memenuhi h Gelar Sarjaudi Pendidik
Oleh :
lly Wilhelmu
NIM: 041334
DI PENDID
AN ILMU P
RUAN DAN
TAS SANAT
OGYAKAR
2011
N GURU YIA, GOLOIN
n SMA di KaBarat
I
Salah Satu Sana Pendidikkan Akuntan
us Seo
4078
IKAN AKU
PENGETAH
N ILMU PE
TA DHARM
RTA
YANG SUDONGAN, D
abupaten Sin
Syarat kan nsi
UNTANSI
HUAN SOS
ENDIDIKAN
MA
DAH DAN JENI
ntang
SIAL
N
IS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Bapa, Putera yang Berhati Kudus serta Roh Kudus yang selalu
menerangiku
Bunda Maria Sang Penolong sejati
Kedua orang Tua ku Bapak Seo Simon dan Ibu Kristina yang telah
memberikan doa, kasih serta dukungan moril dan materiil.
My Brother dan Family terkasih yang selalu memberikan kasih,
semangat dan dorongan
My Honey yang selalu memberikan semangat.
Semua yang mengasihi aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
DAN SEKALIPUN AKU MEMILIKI IMAN YANG
SEMPURNA UNTUK MEMINDAHKAN GUNUNG, TETAPI
JIKA AKU TIDAK MEMPUNYAI KASIH,AKU SAMA
SEKALI TIDAK BERGUNA.
(1 KOR 13:2)
The LORD is my shepherd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
KUALITAS PEMBELAJARAN GURU YANG SUDAH SERTIFIKASI
DITINJAU DARI USIA, GOLONGAN, DAN JENIS KELAMIN
Studi Kasus Pada Guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat
Welly Wilhelmus Seo Universitas Sanata Dharma
2011
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi ditinjau dari (1) Usia, (2) Golongan, (3) Jenis Kelamin.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pada bulan juni 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru-guru SD, SMP dan SMA di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat dengan sampel sebanyak 109 guru. Teknik pengambilan sampel dilakukan Purposive Sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji T dan uji F .
Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) tidak ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari usia (Fhitung= 0,599 < Ftabel = 3,08), (2) tidak ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari golongan (Fhitung = 0,987< Ftabel = 3,08), (3) tidak ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari jenis kelamin (Thitung = 1,556< Ttabel = 1,982)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
TEACHING PERFORMANCE QUALITY OF CERTIFICATED TEACHERS PERCEIVED FROM AGES, RANKS AND GENDER
A Case Study
On the Teachers of Primary Schools, Junior High Schools and Senior High Schools in the Regency of Sintang – West Kalimantan
Welly Wilhelmus Seo Sanata Dharma University
2011
The purpose of this research is to identify the difference of teaching performance quality of certificated teachers perceived from (1) ages, (2) ranks and (3) gender.
The research was carried out in the Regency of Sintang, West Kalimantan, in June 2010. The population for the research was all the teachers of the Primary Schools, Junior High Schools, and Senior High Schools in Sintang Regency – West Kalimantan. The samples were 109 teachers. The sampling teachnique was Purposive Sampling, while the data were gathered by questionnaire and analyzed by applying T-test and F-test.
The result of the research shows that : there is not any different teaching performance quality of certificated teachers perceived from ages (Fsum= 0,599 < Ftabel = 3,08), (2) there is not any different teaching performance quality of certificated teachers perceived from ranks (Fsum = 0,987< Ftabel = 3,08), (3) there is not any different teaching performance quality of certificated teachers perceived from gender (Tsum = 1,556< Ttabel = 1,982).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bapak,
Putera dan Roh Kudus yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang telah disusun
berjudul Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau Dari Usia,
Golongan dan Jenis Kelamin. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Drs. Tarsisius. Sarkim, M. Ed., Ph. D. Selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L.Saptono, S. Pd., M. Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Akuntansi
4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan
sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan,
semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk
semuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama
kuliah di USD.
6. Semua karyawan Pendidikan Akuntansi yang telah banyak memberikan
pelayanan kapada penulis selama ini.
7. Bapak Drs. H. Senen Maryono. M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sintang Kalimantan Barat yang telah memberikan izin penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Drs. Marchues. Afen. M. Si selaku Kepala Bidang Dikmenti Dinas
Pendidikan Kabupaten Sintang Kalimantan Barat yang telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi.
9. Guru-guru SD, SMP dan SMA di Kabupaten Sintang yang telah menerima
dan memberikan kesempatan kepada penulis saat melakukan penelitian.
10. Kedua orang tua terkasih, Bapak Simon Seo dan Ibu Kristina yang selalu
memberikan kasih, semangat, dan doa, serta dukungan material dan spiritual
untuk memenuhi harapanku.
11. Ketiga abangku, Jonny, Benny dan Tonny yang telah memberikan dukungan
dan semangat. Keponakan ku Nia yang selalu membuat aku tersenyum dan
semua keluarga ku, terimaksaih atas doanya.
12. My honey Fransiska Ria yang tak henti-hentinya memberikan bimbingan dan
nasehat yang berguna untuk masa depanku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Buat teman-teman Asrama JC.OEVAANG OERAY (Agung, mimic, sogol,
kancil, fiktor, Pak Uda, Bolang, Oka, Een, Jang Wandre). Terima kasih atas
bantuan, dukungan, dan kebersamaannya.
14. Angkatan 2004 (Rudy, Dion, Wibi, Agung, Dony, Dana, Galuh, dan Koco,
Lukas, eko, Lutvi). Terima Kasih atas bantuannya selama ini.
15. Teman-tema Pendidikan Akuntansi, 2005 (Marsya terimakasih atas
editannya), 2006 (Benny, Yosef, Inggit, Sisil), terima kasih atas bantuannya.
16. Terimaksih untuk Romo Asodo yang telah mendoakan saya sebelum saya
maju ujian pendadaran. Frater omi Frater Deni, Arki, Kris, Bruder Amrosius
dan semua frater yang berada di OMI, yang tidak saya sebut satu per satu,
terima kasih atas doa dan kebersamaannya.
17. Teman-teman HMKK (Himpunan Mahasiswa Katolik Kalimantan), dan teman
– teman FKPMKS (Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Kristiani Sintang),
terimakasih atas kebersamaan selama penulis dijogja.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas
bantuan, dukungan, dan bimbingannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Walaupun
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan bagi semua
pihak yang membutuhkan dan dapat dikembangkan dalam penelitian lebih lanjut.
Penulis
Welly Wilhelmus Seo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik ..................................................................................................... 8
diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
• Pasal 16 : Guru yang memiliki sertifikasi pendidik memperoleh
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta
dibayar pemerintah.
Dalam pedoman tanya jawab tentang sertifikasi (Depdiknas Dirjen
Peningkatan Mutu dan Tenaga Kepandidikan, 2007) sertifikasi guru adalah
proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik
diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru.
Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan
praktik pendidikan yang berkualitas yang bertujuan guna menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran,
meningkatkan profesionalisme guru, serta mengangkat harkat dan martabat
guru. Proses sertifikasi dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan
oleh pemerintah.
a. Tujuan Sertifikasi
Dalam situs www.sertifikasiguru.org mencantumkan bahwa secara
garis besar sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru
yang pada akhirnya diharapkan berdampak pada peningkatan mutu
pendidikan.
Menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen yang disahkan tanggal 30 desember 2005 tujuan sertifikasi
adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1) Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai
agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan.
3) Meningkatkan martabat guru.
4) Meningkatkan profesionalitas guru.
b. Manfaat Sertifikasi
Adapun manfaat ujian sertifikasi guru dapat diberikan sebagai berikut :
1) Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
yang dapat merusak citra profesi guru.
2) Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak
berkualitas dan profesional.
3) Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK dan kontrol mutu
dan jumlah guru bagi pengguna layanan pendidikan.
4) Menjaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan
tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
5) Memperoleh tunjangan profesi bagi guru yang lulus ujian
sertifikasi.
4. Usia
Usia adalah masa antara kelahiran dan tanggal sekarang, umur
(Salim, 1991;696). Menurut Wikipedia Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
(http://id.wikipwedia.org/wiki/umur), umur adalah satuan waktu yang
mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup
maupun yang mati. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun
diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Usia guru adalah
umur seorang guru saat ia masih melaksanakan tugas sebagai pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu.
Ada kabar gembira bagi guru-guru yang berusia 40 tahun ke atas
atau yang mendekati pensiun. Sebab golongan ini akan mendapatkan
prioritas sertifikasi guru tingkat pusat, dengan begitu, mereka dapat
menikmati kesejahteraan guru lebih awal. Minimal, dapat menikmati gaji
tinggi dan tunjagan profesi seperti yang diatur oleh UU guru. Kabar ini
dilontarkan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Depdiknas Dr. Fasli Jalal Ph.D. Saat menyosialisasikan UU
No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen di Aula A3 UM 14 juni 2006
yang lalu. Prioritas sertifikasi terhadap guru-guru yang mendekati purna
tugas itu tetap mengacu pada persyaratan yang berlaku. Salah satunya,
para guru tersebut harus memiliki kualifikasi lulus S1.
5. Golongan
Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Salim, 1991;482),
golongan adalah kelompok dan jabatan adalah pekerjaan/kedudukan dalam
suatu organisasi atau kelompok guru-guru yang didasarkan pada ijasah
pendidikan terakhir guru.Jenjang golongan guru adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a) III/a : Penata Muda
b) III/b : Penata Muda Tingkat I
c) III/c : Penata
d) III/d : Penata Tingkat I
e) IV/a : Pembina
f) IV/b : Pembina Tingkat I
g) IV/c : Pembina Utama Muda
h) IV/d : Pembina Utama Madya
i) IV/e : Pembina Utama.
6. Jenis Kelamin
Jenis kelamin yang di sini adalah tentang pria dan wanita. Seperti
yang ditulis oleh Gilarso (2001:2) bahwa jenis kelamin menunjuk pada
keseluruhan ciri-ciri yang membedakan manusia sebagai pria dan wanita
yakni : jasmaninya, kejiwaannya, sifatnya, cara berpikir, bentuk tubuh,
suara, gaya, perasaannya, bakat-bakat dan sebagainya. Penggolongan pria
dan wanita berdasarkan pendapat umum bahwa pria dan wanita
mempunyai pola perkembangan fisiologis dan psikologis yang berbeda.
Perbedaan ini menyebabkan perbedaan perhatian, kesanggupan,
pandangan, dan sikap. Ini dapat disebabkan karena pengaruh dan sifat
tradisi terhadap jenis kelamin tersebut. Keadaan fisik dan psikologis inilah
yang dapat mempengaruhi perbedaan kualitas antara wanita dan pria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian lain yang terkait dengan topik pembahasan ini, antara lain
oleh Hyancinthus Eko Guswanto (2004) yang dilakukan pada guru-guru SD,
SMP dan SMA di kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Yogyakarta
berjudul “Persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat
pendidikan, status guru dan golongan ruang ‘Berdasarkan analisis data dapat
diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi
ditinjau dari tingkat pendidikan. Kesimpulan ini didukung oleh hasil
perhitungan nilai thitung 0,192 lebih kecil dari ttabel 1,974. Nilai probabilitas
0,848 lebih besar dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
Hasil penelitian Yanita Minarmi (2004) yang berjudul “persepsi guru
terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat
pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian”. Hasil penelitian
pertama menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi guru terhadap
sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, Hasil penelitian kedua
menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru
dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, Hasil penelitian ketiga
menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru
dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan.
Dari uraian diatas tidak perbedaan terhadap uji sertifikasi ditinjau dari
tingkat pendidikan. Ditinjau dari golongan jabatan, dan tidak adanya
perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari
masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C. Kerangka Berfikir / Paradigma Penelitian
1. Kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari usia.
Menurut Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi
Guru, usia termasuk dalam penentuan kriteria peserta sertifikasi guru.
Proses rekruitmen peserta sertifikasi dimulai dengan menyusun daftar guru
yang memenuhi persyaratan sertifikasi. Setelah itu, Dinas Kabupaten/Kota
melakukan ranking calon peserta kualifikasi. Usia guru merupakan kriteria
penentuan ranking kedua setelah masa kerja. Dengan adanya mekanisme
rekruitmen tersebut, guru yang berusia lebih tua diduga kuat akan
memiliki kualitas lebih positif karena mereka lebih diprioritaskan.
Sedangkan guru yang berusia lebih muda akan memiliki kualitas kurang
positif karena mereka harus sabar menanti hingga mereka diprioritaskan
sebagai peserta sertifikasi. Dalam UU 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pada semua jenjang pendidikan harus memenuhi kualifikasi
akademik tingkat sarjana (strata 1 atau diploma 4). Sejak awal 90-an, guru
yang PNS di pendidikan dasar dan menengah diminta menyesuaikan
kualifikasi akademik lewat jalur universitas terbuka dengan fasilitas
pemerintah. Proyek penyetaraan ini masih berjalan hingga sekarang. Ada
pula guru-guru yang melakukan penyetaraan atas kemauan dan biaya
sendiri di berbagai perguruan tinggi.
2. Kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari golongan
Golongan seorang guru erat kaitannya dengan tingkat pendidikan
seorang guru. Sebab golongan yang dipegang oleh seorang guru itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dibedakan berdasarkan tingkat pendidikannya. Semakin tinggi tingkat
pendidikannya, semakin tinggi golongan dan semakin tinggi gaji yang
diterimanya sehingga kesejahteraannya dapat terjamin. Faktanya setiap
guru mempunyai golongan yang berbeda-beda sebab tingkat
pendidikannya juga berbeda.
Penggolongan seorang guru itu didasarkan pada ijasah pendidikan
terakhirnya. Pada umumnya guru-guru yang bekerja di Sekolah Menengah
Atas paling rendah bergolongan III/a yaitu penata muda sampai pada
tingkat golongan tertinggi yaitu IV/e atau pembina utama. Dari adanya
perbedaan golongan itu maka dimungkinkan juga adanya perbedaan
pembelajaran guru terhadap sertifikasi.
3. Kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari jenis
kelamin.
Jenis kelamin menunjukkan pria atau wanita. Penggolongan ini
berdasarkan pendapat umum bahwa wanita dan pria mempunyai pola
perkembangan fisiologis dan psikologis yang berbeda. Perbedaan ini
menyebabkan perbedaan perhatian, kesanggupan, pandangan dan sikap.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir yang telah ditetapkan, maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah lulus sertifikasi
ditinjau dari usia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah lulus sertifikasi
ditinjau dari golongan.
3. Ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah lulus sertifikasi
ditinjau dari jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian
tentang subyek tertentu dimana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan
yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Consuelo, 1993:73).
Dalam penelitian ini diterapkan untuk meneliti kualitas pembelajaran guru
yang sudah sertifikasi ditinjau dari usia, golongan dan jenis kelamin.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian yaitu SD, SMP, dan SMA di
Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.
2. Waktu Penelitian
Waktu untuk penelitian yaitu pada bulan Juni 2010.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru-guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten
sintang Kalimantan Barat.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi
ditinjau dari usia, golongan dan jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,
1999:72). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru
SD, SMP, SMA di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat yang sudah
sertifikasi. Menurut sumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang
jumlah guru SD, SMP, SMA di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat yang
sudah sertifikasi adalah 221 guru yang sudah sertifikasi.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 1999:73). Sampel penelitian ini dihitung dengan
rumus Slovin (Husein Umar, 2003:102):
21 NeNn
+=
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolelir
Jadi jumlah sampel yang akan diambil (n), dengan nilai kritis/ batas
kesalahan (e) 5% dari populasi (N) tersebut adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
( )205,01001100
+=n
= 80 orang yang akan menjadi sampel
3. Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2010:68). Penelitian menetapkan sampel penelitian ini adalah
guru-guru SD, SMP dan SMA di Kabupaten Sintang yang sudah lulus
sertifikasi. Pertimbangan dipilih 3 sekolah tersebut karena guru-guru yang
lulus sertifikasi di Kabupaten Sintang tidak merata. Berikut ini daftar guru-
guru yang sudah lulus sertifikasi di Kabupaten Sintang :
Tabel 3.1 Daftar Nama-Nama Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi di
Kabupaten Sintang
No Nama Unit Kerja 1 ABDUL HADI SD N 03 SINTANG 2 ABDURRAUF HARIS SD N 02 NANGA JETAK 3 AGNES SD N 12 JERORA 4 AGUSTINUS WAGINI SD PANCA SETYA 2 SINTANG 5 ALOYSIUS TARNO SD N 03 SEBUNGKANG 6 ANASTASIA SARIKA SD N 26 SINTANG 7 ANASTASIA SUSANTI SD N 07 SINTANG 8 ANDREAS ATJUI SD N 05 AIR NYURUK 9 ASNAH SD N 18 LADANG 10 DAHYANA SD N 18 LADANG 11 ASPAH SD N 01 SINTANG 12 ASPAR BACONG SD N 01 SUNGAI UKOI 13 BASUNI SYAKH SD N 15 KAPUAS KIRI HULU 14 BUDIONO SD N 06 SINTANG 15 DOMINIKUS EGE SD N 02 NAGA SERAWAI 16 FAKHRUDIN SD N 13 SEI KAWAT 17 FANNY YOHANES SD N 21 TELUK MENYURAI 18 GIDEON SOELAIMAN SD N 16 SENANGAN BESAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
No Nama Unit Kerja 19 HANAFI SD N 27 SINTANG 20 HELENA SD N 21 TELUK MENYURAI 21 HENRY LIPANI SD N 04 SIRANG SETAMBANG 22 HIRONIMUS WAGA SD TAPANG ACEH 23 HJ. MARGAWATI SD N 18 LADANG 24 HJ. MAS ARDIANI SD N 05 SINTANG 25 HJ.MAS NURHAYATI SD N 08 SINTANG 26 HJ. RUSIANI SD N 05 SINTANG 27 IMANUEL SAMENEL SD N 02 MERPAK 28 JOHAR SUDIBYO SD N 20 SINTANG 29 JUWARI SD N 02 MENSIKU 30 KARTINI SD N 05 SINTANG 31 KASIRAN HERI KUSUMO SD N 22 SP 5 SKPH MANIS 32 KUSTIYARNI SD N 09 SINTANG 33 MARGARETHA SD N 08 SINTANG 34 MARIA MAGDALENA SD N 01 SINTANG 35 MARIA MAGDALENA SD N 03 NANGA SERAWAI 36 MARTHIN SANTI SD N 06 SINTANG 37 MARTINA BUYATI SD N 23 MENYUMBUNG 38 MARYAM SD N 03 SINTANG 39 MASRI M SD N 02 SINTANG 40 MUHD NOER SD N 12 JERORA 41 MULKANI SD N 01 KENUKUT 42 MULYANI SD N 04 NANGA MERAKAI 43 NUNUI SD N 08 SINTANG 44 NURALI MADANI SD N 13 TEMPUNAK 45 PRANTIYO SD N 21 SP IV SKPH MANIS RAYA 46 R.K. MARIATI SD N 17 BANING SUNGAI ANA 47 RAHELINA SD N 03 LEBAK UBAH 48 ROKHANI AM SD N 09 SINTANG 49 SAMILAH SD N 08 SINTANG 50 SAPUANI BADERUZAMAN SD N 22 SUNGAI RAMBAI 51 SATINAH SD N 26 SINTANG 52 SEMADIANA SD N 14 EMPACI 53 SEO SIMON SD N 14 MENGKURAI 54 SITI JAMAH SD N 01 SINTANG 55 SUARNI PONIMAN SD N 08 KENYAUK 56 SUHADIYO SD N 06 SPC KELANSAM 57 SULAIMAN SD N 24 TEMPUNAK 58 THERESIA KLIYEM MINARSIH SD N 01 SINTANG 59 Y. PRAWOTO HP SD N 01 SERAWAI 60 YOHANES LAHONG SD N 29 SP 1 SKPH MANIS RAYA61 YUSDINARNI SD N 09 SINTANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
No Nama Unit Kerja 62 WANSADO SD N 01 SINTANG 63 YUDITHA LILIANA SD N 01 SINTANG 64 KANNE.T SD N 01 SINTANG 65 GUSNIATI AMA.S.Pd SD N 01 SINTANG 66 DWI RAHMAWATI SD N 01 SINTANG 67 MARSIYEM SD N 01 SINTANG 68 SITI KHADIJAH SD N 01 SINTANG 69 AHMAD SMP N 03 SINTANG 70 ALI USMAN SMP N 02 SINTANG 71 ASWIN DJAHAR SMP N 04 SINTANG 72 DAHYANA S SMP N 04 SINTANG 73 DAMIANA MAINE SMP N 02 SINTANG 74 DARSONO SMP N 03 SUNGAI TEBELIAN 75 DODO DJUWANDA SMP N 02 SUNGAI TEBELIAN 76 EMY RITA SOFIA SMP N 04 SINTANG 77 ISMAIL SMP N 01 TEMPUNAK 78 ITAH SMP PANCA SETYA 01 SINTANG 79 MARIYONO SMP N 02 SEPAUK 80 MOH. NATSIR SMP N 01 KETUNGAU HULU 81 PURWANI SMP N 02 SINTANG 82 RUKMANA SMP N 03 SUNGAI TEBELIAN 83 SALBIAH SMP N 01 SINTANG 84 SENIN SMP N 02 SEPAUK 85 SIMON KAPI SMP N 01 SINTANG 86 SRI UTARI SMP N 04 SINTANG 87 SUGENG SMP N 01 SUNGAI TEBELIAN 88 SYAFRIZAL SMP N 01 SINTANG 89 SYAHRIL SMP N 01 KETUNGAU HILIR 90 SYAMSUDHARMI SMP N 02 SINTANG 91 T. SUPIO BUSEN SMP PANCA SETYA 01 SINTANG 92 HENDRIKUS PASO SMP N 06 SINTANG 93 HAMIDA S.Pd SMP N 06 SINTANG 94 IDA HARTATI,S.Pd SMP N 06 SINTANG 95 ALOYSIUS JUNDENG,S.Pd SMP N 06 SINTANG 96 MAS SUPAWATI,S.Pd SMP N 06 SINTANG 97 DARIUS,S.Pd SMP N 06 SINTANG 98 MASRI,A.Ma.Pd SMP N 06 SINTANG 99 BARTHOLOMEUS KUA S.Pd SMP N 06 SINTANG 100 NURANI,S.Pd SMP N 06 SINTANG 101 ZUBAIDAH SMP N 06 SINTANG 102 ISTIANI,S.Pd SMP N 06 SINTANG 103 HJ.RUSNIAH,S.Pd SMP N 06 SINTANG 104 M.SYAMSUNAH SMP N 06 SINTANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
No Nama Unit Kerja 105 SUTINAH,S.Pd SMP N 06 SINTANG 106 AGUSTINA SMA SINAR KASIH SINTANG 107 DAHRIES SMA N 01 KELAM PERMAI 108 YADI HANANTO SMA N 01 KELAM PERMAI 109 AHMAD SMA N 02 SINTANG
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Usia Guru
Usia guru yang dimaksud adalah dimana usia guru muda yang
berumur 25 tahun keatas sampai 50 tahun keatas. Tapi disini lebih
menekankan guru yang berusia 50 tahun keatas, karna telah memperoleh
sertifikasi. Dimana usia guru di atas 50 tahun akan dipermudah untuk
mendapatkan sertifikasi, pengabdian yang cukup lama, berpengalaman
mengajar lebih dari 20 tahun dihargai setara dengan S-1 dan dapat
mengajukan sertifikasi keguruannya.
Tabel 3.2 Kode Usia
Usia Kode 45-50 50-55 55-60
1 2 3
2. Variabel Golongan Guru
Golongan guru adalah golongan dimana setiap guru mendapatkan
berapa besar gaji yang mereka peroleh dan golongan itu didapat oleh
seorang guru setelah menempuh suatu pendidikan atau yang didapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
berdasarkan pada ijasah pendidikan formal terakhir guru. Pemberian
golongan dalam variabel ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kode golongan
Golongan Kode III/c III/d IV/a
1 2 3
3. Variabel Jenis Kelamin
Jenis kelamin digolongkan menjadi dua yaitu pria dan wanita.
Penggolongan ini berdasarkan pendapat umum bahwa pria dan wanita
mempunyai pola perkembangan fisiologis dan psikologis yang berbeda.
Perbedaan ini menyebabkan perbedaan perhatian, kesanggupan dan
pandangan.
Untuk kepentingan tabulasi dan deskripsi data diberi pengkodean sebagai
berikut:
Tabel 3.4 Kode Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Kode Pria
Wanita 1 2
4. Variabel Kualitas Pembelajaran Guru
Sertifikasi merupakan sarana atau instrument untuk mencapai suatu
tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Perlu ada kesadaran dan pemahaman dari
semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk menuju kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pembelajaran guru, kesadaran dan pemahaman ini akan melahirkan
aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk mencapai
kualitas pembelajaran. Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk
meningkatkan kualitasnya, maka belajar kembali ini bertujuan untuk
mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Guru
mengikuti sertifikasi,tujuan utama bukan untuk mendapatkan tunjangan
profesi, melainkan untuk dapat menunjukkan bahwa yang bersangkutan
telah memiliki kompetensi sebagaimana diisyaratkan dalam standar
kompetensi guru. Dengan menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari
jalan guna memperoleh sertifikasi profesi kecuali mempersiapkan diri
dengan belajar yang benar untuk menghadapi sertifikasi. Berdasarkan hal
tersebut, maka sertifikasi akan membawa dampak positif, yaitu
meningkatnya kualitas pembelajaran guru. Sertifikasi guru bertujuan untuk
(1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2)
meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (3) meningkatkan
martabat guru, (4) meningkatkan profesionalitas guru, (5) meningkatkan
kesejahteraan guru ( Fasli Jalal, 2007 : 3 ).
Pelaksanaan sertifikasi bagi guru ini dilakukan melalui uji kompetensi
untuk memperoleh sertifikat pendidik dalam bentuk penilaian portofolio.
Kompetensi penilaian portofolio mencakup : (1) kualifikasi akademik, (2)
pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan
dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan
dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Sertifikasi guru mencangkup 4 dimensi, yaitu kompetensi bidang
pedagogik, bidang kepribadian, sosial dan profesional.
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kualitas
pembelajaran guru yang sudah sertifikasi.
Tabel 3.5 Operasional Variabel Kualitas Pembelajaran Guru Yang
Sudah Sertifikasi
Dimensi Indikator No. Pernyataan positif negatif
Kompetensi Bidang Pendagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampun.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
5 1, 11 10, 12 28,35,43,44 3, 37, 40 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dimensi Indikator No. Pernyataan positif negatif
kepentingan pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengakualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik..
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajaran.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
8, 41 14 15 16, 29, 38
Kompetensi Bidang Kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri
18 19 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Dimensi Indikator No. Pernyataan positif negatif
sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
21, 36, 42 22
Kompetensi Bidang Sosial
1. Bersifat inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
4. Berkomunikasi
24 25 26
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dimensi Indikator No. Pernyataan positif negatif
dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi Bidang Profesional
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesional secara berkelanjut dengan melakukan tindakan reflektif.
2 9 13, 17, 31 28, 4, 27, 33, 34
30, 39
Variabel kualitas pembelajaran guru diukur dengan menggunakan
skala sikap dari likert yaitu suatu cara yang sistematis untuk memberi skor
dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada dua kategori pernyataan
yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam
skala ini digunakan pengukuran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.6 Skala Pengukuran
Jawaban Pernyataan
Positif (skor)
Pernyataan Negatif (skor)
Sangat setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak setuju (TS) 2 3 Sangat tidak setuju (STS)
1 4
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 1999:135). Kuesioner ini
digunakan untuk mengumpulkan data tentang usia guru, golongan guru
dan jenis kelamin guru dan kualitas pembelajaran guru.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
1. Pengujian Validitas kuesioner
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat
pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat dan
diteliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis
butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau
indikator yang ingin diselidiki. Suharsimi (1991) menyatakan perhitungan
korelasi product moment dari karl pearson dengan rumus :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
r xy =( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−2222 yyNxxN
yxxyN
Keterangan :
r xy = korelasi skor item dengan skor total
N = jumlah subyek
X = skor item
Y = skor total
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket,
sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah
instrumen valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan
korelasi dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari pada r
tabel , maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya, butir
soal tersebut tidak valid.
Uji Validitas dilakukan terhadap 109 responden. Uji validitas
dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel kualitas pembelajaran
guru yang sudah sertifikasi. Selanjutnya uji validitas ini dilakukan pada
empat puluh empat (44) butir pertanyaan variabel kualitas pembelajaran
guru yang sudah sertifikasi. Hasil pengujian validitas terhadap 44 item
disajikan dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Untuk Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah
0708 yang menuliskan bahwa langkah pemerintah dengan mengeluarkan
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
UU Guru dan Dosen, patut diacungi jempol. Sertifikasi guru yang termuat
dalam UU tersebut, selain bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dari
sektor guru juga dibarengi naiknya gaji dan kesejahteraan meningkatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kesejahteraan guru ini merupakan efek positif dari sertifikasi yang
dipersyaratkan.
2. Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau dari
Golongan.
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan
kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari golongan.
Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai Fhitung = 0,987 lebih
kecil dari Ftabel = 3,08. Nilai probabilitas 0,376 lebih besar dari taraf
signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
Berdasarkan deskripsi data diketahui guru bergolongan III/c
sebanyak 7 responden, bergolongan III/d sebanyak 13 responden, dan
bergolongan IV/a sebanyak 89. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden bergolongan IV/a. Deskripsi data tentang
kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari golongan
guru diketahui kriteria sangat positif sebanyak 9 responden, positif
sebanyak 94 responden, cukup positif sebanyak 6 responden, negatif
sebanyak 0 responden, dan sangat negatif tidak ada responden. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru mempunyai persepsi
positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru setuju dengan uji
sertifikasi yang terdiri dari 10 komponen portofolio.
Hasil deskripsi data tentang golongan guru sebagian besar guru
bergolongan IV/a. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru
diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah serta guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dipekerjakan di suatu instansi swasta tetapi tetap digaji oleh negara.
Berbeda dengan guru yang tidak bergolongan IV/a, mereka perlu kerja
keras menunjukkan keprofesionalnya untuk mendapatkan kenaikan
pangkat. Latar belakang golongan guru ini yang akan menimbulkan
perbedaan kualitas pembelajaran guru terhadap sertifikasi.
3. Kualitas pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau dari Jenis
Kelamin.
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada
perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari
jenis kelamin. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai thitung
1,556 lebih kecil dari ttabel 1,982. Nilai probabilitas 0,123 lebih besar dari
taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
Berdasarkan deskripsi data tentang jenis kelamin guru diperoleh
hasil sebagai berikut guru berjenis kelamin pria sebanyak 58 responden,
berjenis kelamin wanita sebanyak 51 responden. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin pria.
Sedangkan deskripsi data tentang kualitas pembelajaran guru yang sudah
sertifikasi diperoleh hasil sebagai berikut untuk kriteria sangat positif
sebanyak 9 responden, positif sebanyak 94 responden, cukup positif
sebanyak 6 responden, negatif sebanyak 0 responden, dan sangat negatif
tidak ada responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
guru mempunyai kualitas pembelajaran positif. Hal tersebut
menunjukkan bahwa guru yang mempunyai kualitas pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
positif setuju dengan uji sertifikasi dengan 10 komponen portofolio.
Hasil deskripsi data jenis kelamin guru sebagian besar berjenis kelamin
pria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
69
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dibahas pada bab IV maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi
ditinjau dari usia guru. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai
Fhitung = 0,599 lebih kecil dari Ftabel = 3,08. Nilai probabilitas 0,551 lebih
besar dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
2. Tidak ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi
ditinjau dari golongan guru. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan
nilai Fhitung = 0,987 lebih kecil dari Ftabel = 3,08. Nilai probabilitas 0,376
lebih besar dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
3. Tidak ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi
ditinjau dari jenis kelamin. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai
thitung = 1,556 lebih kecil dari ttabel = 1,982. Nilai probabilitas 0,123 lebih
besar dari taraf signifikasi (α =5%) atau = 0,05.
B. Keterbatasan penelitian
1. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode kuesioner. Jumlah
pertanyaan untuk mengukur kualitas guru terhadap uji sertifikasi sebanyak
44 pertanyaan. Usia , Golongan, dan Jenis Kelamin pada pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
identitas responden mengingat masing-masing pilihan jawaban tidak
terjabarkan ke dalam suatu uraian secara rinci, ada kemungkinan bahwa
para guru memiliki interpretasi yang sama. Hal ini kemungkinan akan
berdampak pada hasil penelitian yang kurang memberikan cerminan pada
kondisi sesungguhnya.
2. Keterbatasan penulis dalam hal biaya dan waktu sehingga tidak semua
guru yang ada di Kabupaten Sintang menjadi responden. Akibatnya
banyak hal yang belum terungkap dan tersampaikan.
3. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam
memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang
diperoleh kurang maksimal.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini
adalah:
1. Hasil penelitian pertama menunjukkan tidak adanya perbedaan kualitas
pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari usia. Sejalan
dengan hasil penelitian bahwa usia guru sebagian besar berusai 56-60 hal
tersebut menunjukkan bahwa guru sebagian besar telah menempuh
pendidikan formal yang tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan guru
maka akan semakin mempunyai keinginan yang lebih tinggi untuk
mengembangkan profesionalitasnya seperti contoh membuat karya tulis,
menulis buku, dan sebagainya. Sesuai dengan tuntutan uji sertifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
yang mewajibkan guru harus memiliki kualifikasi akademik yang
diperoleh dengan program sarjana dan diploma empat, maka diharapkan
pihak pemerintah memberikan fasilitas agar guru yang belum bergelar
S1 segera mengikuti program penyetaraan, memberikan beasiswa dan
bekerja sama dengan universitas terbuka untuk mengadakan program
penyetaraan yang dilaksanakan diluar jam sekolah.
2. Hasil penelitian kedua menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas
pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari golongan guru.
Sejalan dengan hasil penelitian bahwa golongan guru sebagian besar
bergolongan IV/a, hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru
diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah. Selain hal
tersebut guru yang memiliki status kepegawaian merupakan guru yang
mendapatkan pengakuan sebagai tenaga profesional sehingga kualitas
pendidikan dan tunjangan akan mengalami kenaikan. Diharapkan bagi
guru yang belum memiliki golongan IV/a selalu memiliki etos kerja
yang tinggi sehingga akan meningkatkan kinerja dan melaksanakan
tugas penuh dengan motivasi.
3. Hasil penelitian ketiga menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas
pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari jenis kelamin.
Sejalan dengan hasil penelitian bahwa jenis kelamin guru sebagian besar
berjenis kelamin pria. Dapat disimpulkan baik guru yang memiliki jenis
kelamin pria maupun wanita memiliki kualitas positif terhadap uji
sertifikasi. Oleh sebab itu, bagi guru yang memiliki jenis kelamin pria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
maupun wanita diharapkan meningkatkan kinerja dan produktivitas
misalnya, membuat karya ilmiah tentang pendidikan.
4. Peneliti berharap ada penelitian tentang kualitas pembelajaran guru yang
sudah sertifikasi dengan rancangan yang lebih baik misalnya; menambah
jumlah responden sehingga pengujian penelitian ini lebih akurat dan
mewakili populasi, penyusunan kuesioner yang lebih baik, dan bila perlu
variabel penelitian lebih dikembangkan dengan menambah variabel
seperti lama menjalani profesi guru, status ekonomi guru, dan lain
sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
DAFTAR PUSTAKA
Amirin Tatang M, (1986), Menyusun Rencana Penelitian, Rajawali : Jakarta Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Depdiknas. (2007). Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi
Guru dalam Jabatan, Jakarta : Depdiknas. Depdiknas. (2007). Pedoman Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru dalam
Jabatan, Jakarta: Depdiknas.
Gilarso T , (2001), Moral Keluarga, USD: Yogyakarta Ghozali, Imam. (2002). Statistik Non-Parametik. Semarang: Undip.
Hand Out. Muhadi, F. X. Metode Penelitian. Jalal, F. (2007). Sertifikasi Guru Untuk Mewujudkan Pendidikan Yang
Bermutu. http://www.wikapedia.com
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.
Jakarta: Bumi Aksara Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius. Mulyono, A. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Monang,(2009,11,januari).”sertifikasi.” http://masedlolur.wordpress.com/2009/01/11 Poerwadarminta, WJS. (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN
Balai Pustaka. Samana, A. (1990). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta.: Kanisius. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sulaiman, Wahid. 2003. Statistik non Parametrik. Yogyakarta: Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Susanto. 2002. Berubah untuk Semakin Berkualitas. Palembang: Sekolah Tinggi Tehnik Musi.
---------.2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Timur Putra Mandiri.
---------.2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional”. Jakarta.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV. Uzer Usman. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.hlm:
(2009, 14 januari),”sertifikasi bagi guru yang berusia 50 tahun ke-atas.”
http://alexmdi.wordpress.com (2009, 15 juni ).’ Sertifikasi Guru Dalam jabatan’ http://ser
Operasional Variabel Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah
Sertifikasi
Dimensi Indikator No. Pernyataan
positif negatif
Kompetensi Bidang
Pendagogik
1. Menguasai
karakteristik peserta
didik dari aspek fisik,
moral, sosial,
kultural, emosional,
dan intelektual.
2. Menguasai teori
belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran
yang mendidik.
3. Mengembangkan
kurikulum yang
terkait dengan mata
pelajaran/bidang
pengembangan yang
diampun.
4. Menyelenggarakan
pembelajaran yang
mendidik.
5. Memanfaatkan
teknologi informasi
dan komunikasi
untuk kepentingan
pembelajaran.
6. Memfasilitasi
pengembangan
potensi peserta didik
untuk
mengakualisasikan
5
1, 11
10, 12
28,35,43,44
3, 37, 40
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
berbagai potensi
yang dimiliki.
7. Berkomunikasi
secara efektif,
empatik, dan santun
dengan peserta
didik..
8. Menyelenggarakan
penilaian dan
evaluasi proses dan
hasil belajaran.
9. Memanfaatkan hasil
penilaian dan
evaluasi untuk
kepentingan
pembelajaran.
10. Melakukan
tindakan reflektif
untuk peningkatan
kualitas
pembelajaran.
8, 41
14
15
16, 29, 38
Kompetensi Bidang
Kepribadian
1. Bertindak sesuai
dengan norma
agama, hukum,
sosial, dan
kebudayaan nasional
Indonesia.
2. Menampilkan diri
sebagai pribadi yang
jujur, berakhlak
mulia, dan teladan
bagi peserta didik
dan masyarakat.
18
19
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3. Menampilkan diri
sebagai pribadi yang
mantap, stabil,
dewasa, arif, dan
berwibawa.
4. Menunjukkan etos
kerja, tanggung
jawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi
guru, dan rasa
percaya diri.
5. Menjunjung tinggi
kode etik profesi
guru.
21, 36, 42
22
Kompetensi Bidang
Sosial
1. Bersifat inklusif,
bertindak objektif,
serta tidak
diskriminatif karena
pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras,
kondisi fisik, latar
belakang keluarga,
dan status sosial
ekonomi.
2. Berkomunikasi
secara efektif,
empatik, dan santun
dengan sesama
pendidik, tenaga
kependidikan, orang
tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di
tempat bertugas di
24
25
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
seluruh wilayah
Republik Indonesia
yang memiliki
keragaman sosial
budaya.
4. Berkomunikasi
dengan komunitas
profesi sendiri dan
profesi lain secara
lisan dan tulisan atau
bentuk lain.
26
Kompetensi Bidang
Profesional
1. Menguasai materi,
struktur, konsep, dan
pola pikir keilmuan
yang mendukung
mata pelajaran yang
diampu.
2. Menguasai standar
kompetensi dan
kompetensi dasar
mata
pelajaran/bidang
pengembangan yang
diampu.
3. Mengembangkan
materi pembelajaran
yang diampu secara
kreatif.
4. Mengembangkan
keprofesional secara
berkelanjut dengan
melakukan tindakan
reflektif
2
9
13, 17, 31
28, 4, 27,
33, 34
30, 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
KUESIONER PENELITIAN
KUALITAS PEMBELAJARAN GURU YANG SUDAH SERTIFIKASI DITINJAU DARI USIA, GOLONGAN, DAN JENIS KELAMIN
Studi Kasus Pada Guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sintang
Kalimantan Barat
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth : Bapak/Ibu Guru Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “ Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau Dari Usia, Golongan, dan Jenis Kelamin” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu Guru berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak menggangu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu Guru, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juli 2010 Hormat saya,
Welly wilhelmus Seo Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PETUNJUK PENGISIAN KUESIOER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian :
Bagian I Identitas Responden Bagian II Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi
2. Berilah tanda (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu Guru anggap sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pertanyaan.
3. Untuk Kuesioner Bagian II pilihlah: SS Jika Bapak/Ibu Guru sangat setuju dengan pernyataan S Jika Bapak/Ibu Guru setuju dengan pernyataan TS Jika Bapa/Ibu guru tidak setuju dengan pernyataan STS Jika Bapak/Ibu Guru sangat tidak setuju dengan pernyataan
Bagian I Identitas Responden
1. Nama : 2. Jenis Kelamin :laki/perempuan(coret salah satu) 3. Usia : 4. Pendidikan Formal Terakhir :
BAGIAN II KUALITAS PEMBELAJARAN GURU YANG SUDAH SERTIFIKASI
NO PERNYATAAN PENDAPAT A Menurut saya, guru yang memiliki jenjang pendidikan lebih tinggi: 1 Lebih menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik SS S TS STS
2 Lebih menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
SS S TS STS
B Menurut saya, guru yang lebih banyak mengikuti diklat: 3 Lebih mampu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
SS S TS STS
4 Lebih mampu mengembangkan diri SS S TS STS C Menurut saya, guru yang memiliki pengalaman mengajar lebih banyak: 5 Lebih menguasai karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, social, kultural, emosional, dan intelektual.
SS S TS STS
6 Lebih mampu mengembangkan kurikulum terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
SS S TS STS
7 Lebih mampu menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
SS S TS STS
8 Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
SS S TS STS
9 Mampu menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
SS S TS STS
D Menurut saya, guru yang membuat perencanaan pembelajaran dengan baik:
10 Mampu membuat perencanaan pembelajaran (RPP)
SS S TS STS
11 Mampu mempersiapkan siswa untuk belajar SS S TS STS E Menurut saya, guru melaksanakan pembelajaran dengan baik: 12 Mampu mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaran yang diampu. SS S TS STS
13 Mampu mengembangkan teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik (pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran).
SS S TS STS
14 Mampu menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
SS S TS STS
15 Bisa memanfaatkan hasil penilaian dan evalusi untuk kepentingan pembelajaran.
SS S TS STS
16 Bisa melaksanakan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
SS S TS STS
17 Bisa mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
SS S TS STS
F Menurut saya, dalama penilaian portofolio sertifikasi guru dari atasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tentang kompetensi kepribadiaan dan kompetensi sosial: 18 Kesesuaian perilaku guru dengan norma,
agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
SS S TS STS
19 Sifat seorang guru dalam menampilkan dirinya(pribadi yang jujur, tegas, manusiawi, dan berakhlak mulia).
SS S TS STS
20 Kepribadiaan seorang guru dalam menampilkan diri (sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, beribawa, percaya diri, dan menjadi teladan bagi orang lain).
SS S TS STS
21 Etos kerja seorang guru (tanggung jawab tinggi, rasa bangga menjadi guru).
SS S TS STS
22 Ketaatan guru (memahamidan menerapkan) kode etik profesi guru.
SS S TS STS
23 Apakah seorang guru bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status social ekonomi.
SS S TS STS
24 Kemampuan seorang guru dalam berkomunikasi (secara efektif, empatik, dan santun dengan sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat).
SS S TS STS
25 Kemampuan guru dalam beradaptasi di tempat bertugas.
SS S TS STS
26 Kemampuan seorang guru dalam berkomunikasi dengan komunitas sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
SS S TS STS
G Menurut saya, guru yang mempunyai bukti juara lomba karya akademik yang relevan dengan bidang studi/keahliannya :
27 Lebih mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
SS S TS STS
H Menurut saya, guru yang dapat menghasilkan suatu karya: 28 Lebih mampu menyelengarakan
pembelajaran yang mendidik terkait dengan media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
SS S TS STS
29 Lebih mampu melakukan tindakan reflektif (dengan penelitian tindakan kelas) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
SS S TS STS
30 Lebih mampu melakukan tindakan reflektif (dengan penelitian tindakan kelas) untuk mengembangkan keprofesionalannya.
SS S TS STS
I Menurut saya, guru yang mendapat sertifikat keahlian/keterampilan: 31 Lebih mampu mengembangkan keterampilan SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
siswa 32 Lebih mampu mengembangkan potensi
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
SS S TS STS
33 Lebih mampu menunjukkan keahlian/keterampilan kepada siswa untuk meningkatkan pembelajaran
SS S TS STS
J Menurut saya, guru yang telah menjadi instruktur bagi teman sejawat: 34 Lebih mampu membina siswa dengan baik SS S TS STS k Menurut saya, guru yang pernah membimbing guru yunior atau pamong
PPL calon guru: 35 Lebih mampu membimbing siswa dalam
proses pembelajaran SS S TS STS
L Menurut saya, guru yang telah membimbing siswa dalam lomba/karya sampai meraih juara:
36 Lebih mampu mencapai pelaksanaan tugas sebagi agen pendidik dan agen pembelajaran dengan baik
SS S TS STS
M Menurut saya, karya pengembangan profesi dimasukkan dalam komponen penilaian portofolio karena guru yang dapat menghasilkan suatu karya:
37 Lebih mampu menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik terkait dengan media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
SS S TS STS
38 Lebih mampu melakukan tindakan reflektif (dengan penelitian tindakan kelas) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
SS S TS STS
39 Lebih mampu melakukan tindakan reflektif (dengan penelitian tindakan kelas) untuk mengembangkan keprofesionalannya.
SS S TS STS
N Menurut saya, guru yang banyak berpartisipasi dalam forum ilmiah: 40 Lebih mampu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
SS S TS STS
O Menurut saya, guru yang memiliki banyak pengalaman berorganisasi: 41 Lebih mampu memahami berbagai strategi
berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara lisan maupun tulisan pada semua orang.
SS S TS STS
42 Lebih mampu menunjukkan etos kerjanya (tanggung jawab tinggi dan rasa bangga menjadi guru)
SS S TS STS
P Menurut saya, guru yang memperoleh penghargaan sesuai dengan bidang pendidikan:
43 Lebih mampu mengajar dengan baik meskipun keterbatasan media mengajar
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
44 Lebih mampu memberi penghargaan kepada siswa yang tekun dalam belajar