AL IRSYAD - SustainableBERKONSEP GREEN ARSITEKTUR
MASJID AL IRSYADGreen architecture adalah sebuah konsep yang
menghargai bumi dan isi alam semesta, sehingga dalam pembangunan
sebuah bangunan harus menghargai lingkungan sekitarnya agar
keberadaan bangunan tersebut tidak menggangu ekosistem dan sumber
daya yang ada di sekitar bangunan tersebut.
Masjid Al Irsyad, karya Ridwan Kamil, Konsepnya sendiri adalah
Green Building.Dinding masjid terbuat dari batu bata yang disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk celah yang terbaca sebagai dua
kalimat syahadat. Selain memiliki fungsi artistik, lubang-lubang
ini juga berfungsi sebagai Ventilasi Udara.Lantai tepi mimbar
dimanfaatkan untuk kolam di lantai.PRINSIP-PRINSIP GREEN
ARCHITECTURE : Hemat energi / Conserving energyPengoperasian
bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi
listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi
bangunan ). Memperhatikan kondisi iklim / Working with
climateMendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di
lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada. Minimizing new
resourcesmendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam
yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan
di masa mendatang / Penggunaan material bangunan yang tidak
berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.Tidak berdampak
negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut
/Respect for siteBangunan yang akan dibangun, nantinya jangan
sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan
itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak
berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ). Merespon keadaan
tapak dari bangunan /Respect for userDalam merancang bangunan harus
memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua
kebutuhannya. Menetapkan seluruh prinsip prinsip green architecture
secara keseluruhan /Holism
Masjid ini pun menggunakan lubang angin yang terdapat pada
bangunan, di fungsikan sebagai Pemasok Udara. di Hadapakan kepada
Kiblat, di biarkan bentangan lebar terbuka, bertujuan untuk
menciptakan suasana lapang, bebas, agar beribadah dapat lebih
menyatu dengan alam.
Sustainable ( Berkelanjutan ).Yang berarti bangunan green
architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten
terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan
perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.
Lalu Konsep Tata letak Masjid AL - IRSYAD juga mengikuti Tawaf,
mengelilingi Ka'Bah. Pesan yang melekat pada dinding masjid, 2
Kalimat Syahadat, yang menjadi kalimat utama bagi umat muslim, di
jadikan Tema Utama bagi bangunan masjid ini.
Karenanya lansekap dan ruang terbuka Masjid Al Irsyad dirancang
berbentuk garis-garis melingkar mengelilingi masjid. Konsep
bangunan masjid sendiri menyimbolkan Kabah sebagai bangunan paling
suci bagi umat Islam. Kabah adalah kotak sederhana. Karenanya
masjid ini pun seperti kotak sederhana. Namun penuh makna religi
yang mendalam. Di dalam interior masjid, jumlah lampu yang dipasang
berjumlah 99 buah. Ini menyimbolkan 99 nama suci Allah SWT atau
Asmaul Husna. Maksud dari desain ini untuk menyimbolkan bahwa
manusia-manusia yang salat dan berdoa di dalam masjid ini, Insya
Allah mendapatkan berkah dan hidayah dari semua kebaikan 99 nama
Allah SWT. Bentuk Mihrab dirancang sebagai tempat menghadap Allah
dengan konsep Kebesaran Alam. Mihrab terbuka langsung menghadap
gunung dan bukit di Tatar Parahyangan. Ini menyimbolkan agar
manusia selalu rendah hati dan dengan melihat kebesaran alam, ia
pun bersyukur dan khusus berkomunikasi dengan Tuhannya. Mimbar
khatibnya dirancang diatas air dengan bola besar bertuliskan
kaligrafi Allah SWT.
Sumber :hardi91.wordpress.com google.com
http://armylookfashion.com
National Frame Building Association memilih Masjid Al-Irsyad, di
Kota Baru Parahyangan, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat (KBB),
menjadi satu-satunya bangunan tempat peribadatan di Asia yang masuk
5 besar Building of The Year 2010. Perhelatan akbar dari para
arsitek seluruh dunia ini, menempatkan Masjid Al-Irsyad masuk dalam
kategori religious architecture.
Hal yang lebih membanggakan lagi, masjid berbentuk kotak ini
menjadi satu-satunya tempat peribadatan di luar gereja. Tempat
peribadatan lainnya San Josemaria Escriva Church dari Meksiko,
Tampa Covenant Church dari Amerika Serikat, Kuokkaia Curch dari
Finlandia, dan Parish Church of St. Luke The Eva dari Prancis.
Terpilihnya Masjid Al-Irsyad lewat polling di internet di situs
ArchDaily.com untuk kategori rumah ibadah.
ArchDaily adalah situs publikasi arsitektur terpopuler dan
berada di peringkat teratas versi Alexa Global Internet Traffic.
Situs yang dikelola praktisi arsitektur dan media ini mulai
beroperasi sejak 2008. Kesuksesannya berasal dari seleksi yang
ketat dalam memilih karya yang layak dimuat. Sekitar 15 ribu karya
arsitektur mencoba masuk ke ArchDaily setiap tahun. Masjid
Al-Irsyad tampil di antara 2.000 karya yang berhasil masuk.
Sekelompok kurator kemudian menyeleksi sekitar 2.000 karya
tersebut untuk masuk dalam 14 kategori Building of the Year 2010.
Setiap kategori terdiri atas lima karya arsitektur. Setelah memilih
70 desain arsitektur terbaik, keputusan akhir diserahkan kepada
pilihan pembacanya. Pengelola situs mengeluarkan hasil voting pada
15 Februari dan kepopuleran Masjid Al-Irsyad dikalahkan Gereja
Tampa Covenant, Florida, Amerika Serikat.
Tidak jadi masalah tidak menang, kata Ridwan Kamil. sang
arsitek. Masuk nominasi saja sebuah prestasi buat saya.
Lalu, apa yang membuat Masjid Al Irsyad, yang artinya tempat
pendidikan, ini berhasil menyisihkan puluhan, bahkan mungkin
ratusan tempat peribadatan lainnya? Sepintas bentuk bangunan Masjid
Al Irsyad tak menyerupai sebuah bangunan masjid pada umumnya yang
selalu memiliki kubah.
Bentuknya kotak atau kubus dengan warna dasar keabu-abuan. Namun
setelah masuk ke dalam masjid, kita akan merasakan sebuah kesejukan
yang biasa ditemui di masjid-masjid. Ornamen di dalam masjidnya
sederhana, tapi bisa dikatakan luar biasa. Dikatakan luar biasa
karena arsitekturnya relatif sederhana. Tapi justru di situlah
keunikannya, sederhana tapi memiliki daya magis yang luar
biasa.
Ketua DKM Masjid Al Irsyad, Adang Suryana memperkirakan,
keunikan arsitekturlah yang membuat Masjid Al Irsyad berhasil masuk
5 besar. Kekuatan Masjid Al Irsyad dari simbol-simbol yang
digambarkan, mulai dari halaman masjid sampai bangunannya.
Menurutnya, lansekap berbentuk garis-garis melingkar yang
mengelilingi bangunan masjid, terinspirasi dari konsep tawaf yang
mengelilingi Kabah. Bangunan masjid berbentuk kotak itulah yang
terinspirasi dari bentuk Kabah yang sederhana. Meski sederhana tapi
mengandung makna yang sangat dalam, kata Adang.
Dinding bangunan masjid bertuliskan dua kalimat syahadat dalam
bentuk kaligrafi 3 dimensional raksasa, yang tersusun rapi dari
bata berlubang. Dari sela-sela lubang itulah berembus angin dan
cahaya matahari.
Meski bangunan masjidnya hanya memiliki luas sekitar 1.100 meter
persegi dengan daya tampung sekitar 1.500 jemaah, namun memiliki 99
buah lampu yang bertuliskan 99 nama suci Allah SWT atau Asmaul
Husna. Pada malam hari, jika semua lampu itu menyala akan terlihat
kemegahannya.
Keunikan arsitektur lainnya terletak pada bentuk mihrabnya.
Berbeda dengan mihrab masjid pada umumnya yang tertutup rapat oleh
dinding bangunan masjid, di Masjid Al Irsyad, mihrabnya dibiarkan
terbuka, sehingga nuansa alam pegunungan yang hijau terlihat jelas.
Satu lagi keunikannya, mimbar khatibnya dirancang di atas air
jernih yang dihiasai ikan berwarna-warni. Tepat di atas air berdiri
bola besar, yang bertuliskan kaligrafi Allah SWT.
Wisata religi
Masjid Al Irsyad berdiri di atas lahan 1.100 meter persegi,
dengan luas tanah keseluruhan 1 hektare lebih. Berkat keunikan
bangunannya itu, jemaah yang datang tidak didominasi warga Bandung
dan sekitarnya, tapi juga dari Jakarta, luar Pulau Jawa, bahkan
sampai mancanegara.
Turis asal Malaysia sempat datang ke Masjid Al Irsyad. Para
turis ini sempat menyatakan kekagumannya atas bentuk arsitektur
bangunan Masjid Al Irsyad. Banyaknya orang luar Bandung yang datang
secara tidak langsung menjadikan Masjid Al Irsyad sebagai salah
satu tempat wisata religi baru, ungkap Adang Suryana.
Masjid Al Irsyad mulai dibangun 7 September 2009 dan selesai 27
Agustus 2010. Bentuk bangunan berupa kotak atau kubus ini merupakan
buah karya Ridwan Kamil, salah seorang arsitek ternama di
Indonesia. Imam terkenal yang sering menjadi imam masjid antara
lain Ustaz Muhamad Suhud seorang Al-Hafiz (penghafal Alquran), dan
Ustaz Mutakin Kirman, Lc.
Sebuah bangunan Masjid megah berdiri kokoh di kawasan Kota Baru
Parahyangan Bandung, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Masjid ini berhasil menarik perhatian masyarakat dan para wisatawan
mancanegara. Masjid dengan desain unik dan menarik ini diberi nama
Masjid Al-Irsyard.
Sumber gambar : www.lintas.meNational Frame Building Association
telah menobatkan Masjid Al-Irsyad ini sebagai satu-satunya bangunan
tempat peribadatan di Asia yang masuk ke dalam 5 besar jajaran
Building of the Year 2010. Terpilihnya Masjid Al-Irsyad ini ini
dilakukat melalui polling di internet, pada situs ArchDaily.com
untuk kategori rumah ibadah. Arsitektur bangunan Masji Al-Irsyad
ini telah mampu menyisihkan persaingan ketat diantara 15 ribu karya
arsitektur yang mencoba masuk ke dalam daftar ArchDaily setiap
tahunnya.Masjid Al-Irsyad ini menjadi sebuah ikon baru di kawasan
Kota Baru Parahyangan. Sebuah pesan penting disampaikan dari tema
arsitekturnya, oleh 2 kalimat syahadat yang dijadikan kekuatan
bangunan Masjid ini. Bentuk susunan bata pada dinding sisi bangunan
dirancang khusus berbentuk kaligrafi 3 dimensi berukuran
raksasa.Sebuah suasana yang menyejukkan dihadirkan saat memasuki
bangunan dan pengunjung dapat melihat ornamen-ornamen di dalamanya.
Arsitektur yang relatif sederhana, dengan ornamen yang sederhana,
membuat kehadiran Masjid ini menjadi sungguh luar biasa. Interior
bagian dalam masjid menggunakan lampu sejumlah 99 buah. Angka 99
ini merupakan simbol 99 nama suci Allah SWT atau Asmaul Husna.
Penggunaan sejumlah 99 buah lampu ini juga menjadi simbol bermakna
khusus, bagi umat Islam yang beribadah salat dan berdoa di dalam
masjid ini, Insya Allah mendapatkan berkah dan hidayah dari semua
kebaikan 99 nama Allah SWT.Disaat waktu magrib datang,
cahaya-cahaya yang keluar dari dalam Masjid Al-Irsyad ini akan
keluar melalui lubang-lubang dinding yang membentuk kaligrafi
kalimat syahadat yang indah. Kaligrafi ini merupakan wujud dari
kaligrafi cahaya yang menakjubkan.
Sumber gambar: www.kaskus.co.idUmat Islam mengenal bangunan
Kabah di Mekah, sebuah bangunan yang bentuknya seperti kubus yang
terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah, yang merupakan bangunan
monumen suci bagi kaum umat Islam seluruh dunia. Kabah juga
merupakan patokan arah kiblat atau arah patokan saat melaksanakan
ibadah shalat.Konsep tata letak masjid Al-Irsyad ini mendapatkan
inspirasi konsep Tawaf yang mengelilingi Kabah. Karenanya lansekap
dan ruang terbuka dirancang berbentuk garis-garis melingkar
mengelilingi masjid. Konsep desain bangunan masjid sendiri
menyimbolkan Kabah, yang merupakan bangunan paling suci bagi umat
Islam. Bentuk Kabah mendekati bentuk kubus sederhana. Karenanya,
bentuk masjid ini pun menghadirkan aura makna religi yang
mendalam.Desain menarik lainnya yang menarik dari bangunan Masjid
ini terletak pada bentuk Mihrab di dalam bangunan. Konsep yang
diangkat dalam merancang bentuk Mihrabnya sendiri merupakan tempat
menghadap Allah dengan konsep Kebesaran Alam. Mihrab ini menghadap
ke area terbuka, menghadap gunung dan bukit di tatar Parahyangan.
Kebesaran alam yang dilukiskan di area Mihrab ini merupakan simbol
agar sebagai manusia, hendaknya dapat selalu rendah hati dengan
melihat begitu megahnya kebesaran alam. Sehingga manusia juga akan
dapat bersyukur dan selalu berkomunikasi dengan Tuhannya. Sedangkan
pada pada bagian mimbar Khatib, ditempatkan diatas air dengan
diletakkan bola berukuran besar, dengan tulisan kaligrafi Allah
SWT.
Top of Form
Bottom of Form
Futuristik, Artistiknya Masjid Al-Irsyad Bandung Dikenal dan
Menjadi KebanggaanBy Alivo Philivo on July 13, 2013 | views:
2,435
BANDUNG infobdg.com. Ketika suatu hari kami mempublish photo
Masjid Al-Irsyad #BdgDailyPic melalui akun twitter @infobdg
ternyata warga Bandung sendiri tak begitu banyak yang tau akan
keberadaan masjid yang memiliki nilai seni dan filosofi tinggi ini.
Padahal hadirnya masjid ini sungguh fenomenal dan sampai ke
berbagai negara. Kita lihat beberapa penghargaan yang sudah didapat
atas hadirnya bangunan masjid ini antara lain pada tahun 2010
National Frame Building Association memilih Masjid Al-lrsyad
sebagai salah satu dari lima besar Building of The Year 2010
kategori arsitektur religius. Kedua konsep bangunan yang ramah
lingkungan dari masjid masjid ini berhasil meraih penghargaan
FuturArc Green Leadership Award 2011 oleh Building Construction
Information (BCI) Asia.
Masjid ini dibangun oleh pengembang di kawasan Kota Baru
Parahyangan yaitu PT Belaputra Intiland. Atau lebih lengkapnya
berada di Jl. Parahyangan Km 2.7. Kota Baru Parahyangan, Kec.
Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Disain dari bangunan masjid
ini dirancang oleh seorang arsitek handal negeri ini yaitu oleh
Ridwan Kamil (@RidwanKamil) atau akrab di panggil Kang Emil yang
saat ini sudah terpilih menjadi orang nomer satu di kota Bandung
sebagai Bapak Wali Kota Bandung terpilih untuk periode
2013-2018.Pembangunan Masjid ini dimulai sejak tanggal 07 September
2009 hingga selesai dan diresmikan pada 27 Agustus 2010. Dengan
luas bangunan 1.696 meter persegi, dan selasar 807 meter persegi,
masjid ini mampu menampung 1.500 jamaah. Ketika mulai memasuki
bangunan ini, Kamu akan disambut bentangan karpet merah. Dan
dihadapkannya arah pandangan kamu ke atas dengan adanya lampu-lampu
yang berjumlah sembilan puluh sembilan berbentuk kotak persegi yang
akan memancarkan cahayanya membetuk siluet 99 Asmaul Husna
(Nama-nama Allah SWT). Mihrab juga berbeda dengan masjid lain pada
umumnya. Mihrab berbentuk lorong persegi itu terbuka di bagian
depan dan langsung menghadap pegunungan yang sangat indah. Mihrab
dan mimbar diletakkan menjorok di atas sebuah kolam. Sebuah batu
bulat berukir lafaz Allah Swt. diposisikan tepat di tengah mihrab
yang terbuka. Batu ini merupakan simbol untuk mencegah orang lewat
di depan imam.
Panorama pegunungan tersebut memperlihatkan superioritas
kebesaran alam. Siapa pun yang tengah bermunajat ke hadapan-Nya dan
melihat pemandangan tersebut akan merasa sangat kecil sehingga
diharapkan manusia agar selalu rendah hati.Untuk bagian
ekteriornya, bentuk masjid sekilas hanya seperti kubus besar
layaknya bentuk bangunan Kabah di Masjidil Haram, Arab Saudi.
Menurut sang arsitek dalam berbagai media, kubah hanya bagian dari
identitas budaya, sehingga beliau lebih memilih untuk menampilkan
identitas keislaman melalui kalimat syahadat raksasa. Kalimat ini
ditampilkannya melalui susunan bata pembentuk dinding masjid.Dengan
konsep ini, dari luar terlihat garis-garis hitam di sekujur dinding
masjid. Jika dicermati, kisi-kisi dinding dengan susunan bata
bolong ini membentuk dua kalimat syahadat dalam huruf Arab. Teknik
ini menjadikan tubuh bangunan layaknya sebuah seni kaligrafi tiga
dimensi dengan ukuran yang sangat besar.
Selain itu, kisi-kisi tersebut berfungsi sebagai penerangan yang
bersifat bolak-balik dan sangat artistik. Siang hari, cahaya alami
matahari akan menembus ke ruang dalam. Pada momen ini, cahaya
tersebut terlihat seperti sebuah elemen digital yang membentuk dua
kalimat syahadat. Pada malam hari cahaya dari dalam masjid akan
memancar keluar, membentuk kaligrafi syahadat yang berpencar.Tidak
dapat dipungkiri, masjid ini adalah satu mahakarya seni bangunan
kontemporer yang mendobrak pakem- pakem tradisi bentuk masjid. Jadi
tidak heran masjid ini terkenal sampai belahan dunia dan sang
perancangpun berhasil membuat sebuah maha karya besar bagi
perkembangan seni arsitek di Indonesia. Disaat bulan Ramadhan
seperti saat ini banyak orang dari berbagai daerah yang dengan
sengaja untuk singgah ke Masjid Al-Irsyad, beritikaf, melakukan
ibadah Ramadhan, dan tak lepas dari pengunjung untuk mengabadikan
keindahan bangunan masjid sembari berphoto-photo dan menikmati
keindahan lingkungan sekitar masjid. Jadi setelah disebutkan
beberapa keterangan mengenai Masjid Al-Irsyad tadi, tak ada lagi
alasan bagi warga Bandung untuk mengenal dan tau akan keberadaan
masjid fenomenal ini.
Untuk informasi lengkap mengenai keberadaan Masjid Al-Irsyad,
berikut informasinya:Masjid Al-Irsyad Kota Baru ParahyanganJl.
Parahyangan Km 2.7. Kota Baru Parahyangan, Kec. Padalarang,
Kabupaten Bandung Barat INDONESIATel/Fax : (022) 680 3956Email :
[email protected]
[pkscibitung/SB]-SEJAK selesai dibangun dan diresmikan pada 17
Ramadan 1431 H (27 Agustus 2010), bangunan yang terletak di kawasan
Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung
Barat, ini sudah mencuri perhatian masyarakat di Bandung Barat dan
sekitarnya.Bangunannya yang unik menjadikan bangunan ini mudah
dikenali oleh masyarakat yang melintas di kawasan Kota Baru
Parahyangan. Apalagi dari kejauhan pun bangunan ini terlihat
menjulang karena lokasinya berada beberapa meter di atas jalan
raya.Nama masjid ini makin populer dan dikenal luas oleh
masyarakat, bahkan dunia, sebab beberapa bulan setelah dibangun,
masjid yang memiliki arsitektur memukau ini langsung menyabet
penghargaan bergengsi tingkat dunia. National Frame Building
Association memilih Masjid Al-Irsyad, nama masjid unik ini, menjadi
satu-satunya bangunan tempat peribadatan di Asia yang masuk 5 besar
Building of The Year 2010.Perhelatan akbar yang melibatkan sekitar
15.000 orang arsitek di seluruh dunia ini menempatkan Masjid
Al-Irsyad dalam kategori arsitektur religius. Hal yang lebih
membanggakan lagi, masjid berbentuk kubus ini menjadi satu-satunya
tempat peribadatan di luar gereja.Jika biasanya masjid memiliki
kubah, tidak demikian dengan Masjid Al-Irsyad. Masjid yang
dirancang oleh salah seorang arsitek ternama Indonesia, Ridwan
Kamil (Kini menjadi walikota Bandung;red), ini didesain mirip
Kabah. Bangunan masjid yang berbentuk kubus terlihat begitu
bersahaja. Namun penataan batu bata pada keseluruhan dinding masjid
terlihat sangat mengagumkan.Batu bata yang disusun sedemikian rupa
sehingga berbentuk lubang atau celah di antara bata solid, jika
dilihat dari kejauhan, akan menghadirkan lafaz Arab yang terbaca
sebagai dua kalimat tauhid (Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah,
yang artinya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan
Allah).Selain memiliki fungsi artistik, lubang-lubang itu juga
berfungsi sebagai ventilasi udara. Menjelang malam, ketika lampu di
dalam masjid mulai dinyalakan, sinar lampu akan menerobos celah
ventilasi sehingga jika dilihat dari luar tampak seperti masjid
yang memancarkan cahaya berbentuk kalimat tauhid. Benar-benar
sangat mengagumkan.Jika dilihat dari dalam seperti susunan batu
bata yang berantakan. Tapi jika dilihat dari kejauhan, lubang angin
itu akan membentuk tulisan kalimah tauhid, ujar Ketua DKM Masjid
Al-Irsyad, Dr Ahmad Hairudin Murtani PhD, saat ditemui Tribun di
Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan.Secara keseluruhan, masjid
seluas 1.871 meter persegi itu hanya memiliki tiga warna, yaitu
putih, hitam, dan abu-abu. Susunan tiga warna tersebut tidak
menjadikan masjid ini kehilangan daya tariknya. Justru, ketiga
warna itu menjadikan masjid ini tampil lebih cantik, modern,
simpel, tapi tetap elegan dan enak dipandang mata.Di dalam interior
masjid dipasang 99 buah lampu, sebagai simbol 99 nama Allah atau
(asmaul husna). Tiap lampu yang berbentuk kotak itu memiliki sebuah
tulisan nama Allah.Ruang salat di masjid yang mampu menampung
sekitar 1.500 orang jemaah ini tidaklah memiliki tiang atau pilar
di tengah ruangan untuk menopang atap sehingga seakan terasa begitu
luas. Hanya empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus
penopang atapnya. Celah-celah angin pada empat sisi dinding masjid
berbentuk segi empat itu menjadikan sirkulasi udara di ruang masjid
begitu baik sehingga tidak terasa gerah atau panas di dalamnya
meskipun AC atau kipas angin tak terpasang di dalam masjid.Bentuk
mihrab di masjid ini juga dirancang sebagai tempat menghadap Allah
dengan konsep keindahan alam dan kebesaran Allah di mana mihrab
terbuka langsung menghadap gunung dan langit tanpa adanya dinding
apa pun di bagian kiblat masjid ini. Bagian imam ini sengaja tanpa
dinding. Artinya menggambarkan bahwa setiap makhluk yang salat dia
akan menghadap Allah, kata Ahmad.Halaman masjid pun ditata
sedemikian rupa dengan filosofis Kabah. Lanskap dan ruang terbuka
sengaja dirancang berbentuk garis-garis melingkar yang mengelilingi
bangunan masjid. Lingkaran-lingkaran yang mengelilingi masjid itu
terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi Kabah,
ujarnya.Setiap hari masjid ini tak hanya dikunjungi oleh masyarakat
di sekitar Bandung, juga dari seluruh nusantara. Bahkan, ribuan
orang dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Timur
Tengah, Belanda, Australia dan beberapa negara Eropa lainnya rela
jauh-jauh untuk melihat keunikan dan desain futuristik Masjid
Al-Irsyad ini.Masjid ini bahkan sudah jadi tujuan studi para
mahasiswa arsitektur di seluruh dunia karena masjid ini penuh
dengan konsep arsitektur kelas dunia, kata Ahmad.Menurut Ahmad,
meski ribuan orang hilir-mudik dan keluar-masuk masjid, para
pengunjung tak perlu khawatir masjid menjadi kotor atau terkena
najis. Sebab, masjid itu dijaga kebersihannya selama 24 jam penuh.
Untuk kebersihan saja, kata Ahmad, pengurus DKM setiap bulannya
menghabiskan biaya operasional sebesar Rp 19 hingga Rp 20
juta.Dengan menerapkan manajemen masjid yang profesional sejak
berdiri, alhamdulillah masjid ini selain indah juga sangat makmur
dan selalu dikunjungi banyak orang, ujar Ahmad Hairudin.
(tribunnews)