Top Banner

of 14

Aliran Dalam Seni Rupa

Oct 19, 2015

Download

Documents

Mudi Yono
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Aliran Romantis

Karya Theodore Gericould, yang berjudul Rakit Medusa beraliran Romantis.Aliran Romantis muncul dikarenakan adanya pertentangan dengan aliran Neo-Klasisis yang cenderung statis, membuai, tenang, dan tidak bergerak. Bentuk pemberontakan para seniman pada aliran Neo-Klasisis diwujudkan dengan kreatifitas menjadi suatu aliran Romantis yang memiliki ciri-ciri :a.Mengandung cerita yang dahsyat dan cenderung emosional.b.Penuh gerak secara dinamis.c.Batasan-batasan warna bersifat kontras dan meriah.d.Pengaturan komposisi hidup.e.Mengandung kegetiran, dan menyentuh perasaan.f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.Karya seni lukis yang beraliran Romantis yang sangat terkenal adalah Rakit Medusa karya Theodore Gericould (1791-1824). Seniman yang termasuk dalam aliran Romantisme adalah :a.Eugene Delacroix (1708-1875)b.Jean Baptiste (1796-1875)c.Henri Russeau (1812-1867)d.Millet (1814-1875)e.Ludwig Richter (1803-1884)f.Kasper Frederich (1779-1853)g. Von Schind (1804-1871)h.J. Pieneman (1779-1853)i.Andreas Schelfout (1787-1899)j.David Bles (1821-1899)k.Vernetl.RaffetPelukis beraliran Romantis Indonesia yang termasyhur di dunia adalah Raden Saleh Syarif Bustaman.

Raden Saleh Sjarif Bustaman Perintis Seni Rupa Modern Indonesia Di dalam perkembangan dunia seni rupa Indonesia secara umum, terdapat tokoh penting orang pribumi yang dapat diangap sebagai perintis lahirnya budaya rupa modern di zamannya, yaitu Raden Saleh Sjarif Bustaman. Karya-karya rupa yang dihasilkan oleh Raden Saleh Sjarif Bustaman telah diakui merupakan pionir yang membuka khasanah nilai-nilai estetik modern di zamannya. Suatu hal yang mengagumkan adalah kemampuan Raden Saleh Sjarif Bustaman untuk menampilkan tema yang berbeda dengan seni lukis tradisional Indonesia pada umumnya yang bersifat keagamaan, mistis, ritual, dan dekoratif. Di awal karirnya, Raden Saleh Sjarif Bustaman muda telah mampu melukis obyek alam dan kehidupan hewan, khususnya kuda dan binatang buas secara naturalis dengan media modern seperti halnya para pelukis Eropa.

Raden Saleh Lahir Tahun 1807, tanpa diketahui tanggal dan bulannya, dari seorang Ibu Mas Ajeng Zarip Hoesen. Sejak usia 10 tahun, anak asal terbaya (dekat Semarang) ini diserahkan oleh pamannya, bupati Semarang, kepada orang Belanda atasannya di Batavia. Kepandaiannya bergaul kemudian memudahkannya masuk ke lingkungan orang-orang Belanda dan lembaga elit Hindia Belanda. Seorang kenalannya, Prof. Caspar Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan untuk wilayah Jawa dan pulau sekitarnya, menilai Raden Saleh pantas mendapatkan ikatan dinas dari instansinya. Kebetulan di instansi tersebut itu ada pelukis keturunan Belgia, A.A.J. Payen mantan mahaguru Akademi seni rupa di Doornik Belanda, yang di datangkan dari Belanda untuk membuat lukisan pemandangan di pulau Jawa untuk untuk hiasan kantor Departemen van Kolonieen di Belanda. A.A.J. Payen cukup membantu Raden Saleh menyelami seni lukis barat dan belajar teknik pembuatannya, seperti teknik melukis dengan cat minyak. A.A.J. Payen juga mengajak pemuda Saleh dalam perjalanan dinas keliling Jawa mencari model pemandangan untuk lukisan. Ia pun menugaskan Raden Saleh menggambar tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang disinggahi. Terkesan dengan bakat luar biasa anak didiknya, A.A.J. Payen mengusulkan agar Raden Saleh bisa belajar ke Belanda. Konon usul ini didukung oleh Gubernur Jenderal Van Der Capellen yang memerintah waktu itu (1819-1826), setelah ia melihat karya lukisan Raden Saleh yang dikerjakan dengan dukungan bakat yang tinggi.

Tahun 1829, bersamaan dengan dipatahkannya perlawanan Pangeran Diponegoro oleh Jenderal De Kock, Van Der Capellen membiayai Raden Saleh untuk belajar melukis ke negeri Belanda. Namun keberangkatannya itu menyandag misi lain. Dalam surat seorang pejabat tinggi Belanda untuk Departemen van Kolonieen tertulis, selama perjalanan ke Belanda Raden Saleh bertugas mengajari Inspektur Keuangan Belanda De Linge tentang adat istiadat dan kebiasaan orang Jawa, bahasa Jawa dan bahasa Melayu.

Semasa belajar di Belanda keterampilan melukisnya berkembang pesat, wajar bila Raden Saleh dianggap saingan berat sesama pelukis muda Belanda yang sedang belajar. Selanjutnya Raden Saleh semakin mantap memilih seni lukis sebagai jalur hidup. Ia mulai dikenal di lingkungan seniman Belanda, malah berkesempatan berpameran di Den Haag dan Amsterdam. Melihat lukisan Raden Saleh, masyarakat Belanda terperanggah. Pandangan masyarakat Belanda bahwa masyarakat jajahan itu primitif gugur seketika.

Saat masa belajar di Belanda usai, Raden Saleh mengajukan permohonan agar boleh tinggal lebih lama untuk belajar Wis, Land, meet en werktuigkunde (ilmu pasti, ukur tanah, dan pesawat), selain melukis. Dalam perundingan antara Minister Van Kolonieen, Raja Willem I (1772-1843), dan pemerintah Hindia Belanda, Raden Saleh boleh menangguhkan kepulangan ke Indonesia. Saat pemerintahan Raja Willem II (1792-1849) ia mendapat dukungan serupa. Beberapa tahun kemudian ia dikirim ke luar negeri untuk menambah ilmu seperti di Dresden, Jerman. Di sini raden Saleh tinggal selama lima tahun dengan status tamu kehormatan kerajaan Jerman, lalu meneruskan ke Weimar, Jerman (1843). Ia kembali ke Belanda tahun 1844, kemudian menjadi pelukis istana kerajaan Belanda.

Jiwa seni Raden Saleh belum terpuaskan, perkembangan seni lukis Belanda menurut pendapatnya tidak memiliki karakter yang unik, tetapi selalu menyerap aliran seni Perancis. Sejalan dengan waktu, wawasan seni Raden Saleh semakin berkembang seiring dengan kekaguman pada karya tokoh romantisme, Eugene Delacroix (1798-1863), seorang pelukis Perancis terkemuka. Kekaguman pada karya Delacroix itulah yang dinilai banyak orang menjadi inspirasi karya-karya Raden Saleh kemudian. Terutama ketika Raden Saleh berkarya di Perancis (1844-1851). Ciri romantisme muncul dalam lukisan-lukisan Raden Saleh namun disajikan lebih dinamis. Gambaran keagungan sekaligus kekejaman, cerminan harapan (Religiositas) sekaligus ketidakpastian takdir menjadi tema lukisannya selama berada di Eropa.

Saat berada di Eropa Raden Saleh menjadi saksi mata terjadinya revolusi Februari 1848 di Paris, yang mau tidak mau mempengaruhi dirinya. Dari Perancis ia bersama pelukis Perancis kenamaan, Horace Vernet, hijrah ke Aljazair untuk tinggal selama beberapa bulan. Di kawasan inilah lahir ilham untuk melukis kehidupan satwa di padang pasir. Pengamatannya itu membuahkan sejumlah sejumlah lukisan perkelahian binatang buas dalam ukuran besar. Pemgembaraan di Eropa berakhir tahun 1851, ia pulang bersama istrinya seorang wanita Belanda. Sepulangnya ke tanah Jawa, Raden Saleh dipercaya menjadi konservator pada Lembaga Koleksi Benda-benda Seni. Di Batavia ia tinggal di gedung yang dirancangnya sendiri di sekitar Cikini, Batavia. Sebagai tanda cinta terhadap alam dan dunia binatang, Raden Saleh menyerahkan sebagian halaman rumahnya yang sangat luas kepada pengelola kebun binatang. Kini kebun binatang tersebut menjadi Taman Ismail Marzuki, sedangkan rumahnya menjadi rumah sakit Cikini Jakarta.

Tahun 1875 Raden Saleh berangkat lagi ke Eropa bersama istrinya dan baru kembali ke Jawa tahun 1878. selanjutnya, ia menetap di Bogor sampai wafatnya pada 23 April 1880. Untuk memperingati tiga tahun wafatnya diadakan pameran-pameran lukisan Raden Saleh di Amsterdam, di antaranya yang berjudul Hutan Terbakar, Berburu Kerbau di Jawa, dan penangkapan Pangeran Diponegoro. Lukisan-lukisan itu dikirimkan antara lain oleh Raja Willem III dan Pangeran Van Saksen Coburg-Gotha. Memang banyak orang kaya dan pejabat Belanda, Belgia, serta Jerman yang mengagumi Raden Saleh yang semasa di Eropa tampil aneh dengan berpakaian adat ningrat Jawa lengkap dengan blangkon. Di antara mereka adalah bangsawan Saksen Coburg-Gotha, keluarga Ratu Victoria, dan sejumlah gubernur jenderal seperti Van Den Bosch, Baud dan Daendeles. Tak sedikit pula yang menganugerahinya tanda penghargaan, yang kemudian selalu ia sematkan di dada. Di antaranya, bintang Ridder der Orde van de Eikenkoon (R.E.K.), Commandeur met de ster der Frans Joseph Orde (C.F.J.) Ridder der Kroonorde van Pruisen (R.K.P.), Ridder van de Witte Valk (R.W.V.), dan lain-lain.

Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan atas prestasinya melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara anumerta pada tahun 1969, berupa Piagam Anugerah Seni sebagai Tokoh Perintis Seni Lukis di Indonesia. Wujud perhatian lain dari pemerintah Indonesia adalah pembangunan ulang makamnya di Bogor yang dilakukan oleh Ir. Silaban atas perintah Presiden Soekarno dan sejumlah lukisannya dipakai untuk ilustrasi benda berharga negara. Contohnya pada tahun 1967 PTT (PT Pos Indonesia) mengeluarkan perangko seri Raden Saleh dengan reproduksi dua lukisannya yang bergambar binatang buas yang sedang berkelahi.Dari sejumlah karya Raden saleh yang dihasilkan, ada satu lukisannya yang membuktikan rasa nasionalisme pada diri Raden Saleh yaitu lukisan tentang peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Jenderal De Cock pada tahun 1830 yang terjadi di rumah kediaman residen Magelang. Dalam lukisan itu tampak Raden Saleh menggambarkan dirinya sendiri dengan sikap menghormat menyaksikan suasana tragis bersama-sama pengikut Pangeran Dipoegoro yang lain, Jenderal De Cock pun digambarkan kelihatan sangat segan dan hormat yang ditunjukkan pada lukisan itu sedang mengantarkan Pangeran Diponegoro menuju kereta yang akan membawa beliau ke tempat pembuangan. Padahal saat penangkapan itu, Raden Saleh masih berada di Belanda. Beberapa tahun kemudian ia kembali ke Indonesia dan mencari informasi mengenai peristiwa tersebut dari kerabat Pangeran Diponegoro, lalu melukiskannya di atas kanvas. Adapun karya seni lukis Raden Saleh yang lain adalah : Hutan Terbakar, Berburu Kerbau di Jawa, Perburuan Harimau, Perkelahian dengan singa, Pergulatan Singa dan Ular.

Berkat jasa Raden Saleh, bangsa Indonesia dapatlah berbangga melihat karya anak bangsa menerobos museum akbar seperti Rijkmuseum, Amsterdam, Belanda, dan dipamerkan di museum bergengsi Louvre, Paris, Perancis. Setelah masa raden Saleh, tidak tercatat pelukis pribumi yang mengikuti jejaknya, sehingga terdapat ruang kosong dalam perkembangan seni rupa modern karya orang pribumi hingga awal abad ke 20.

Aliran Post-Impresionis Karya Vincent Van Gogh, yang berjudul Starry NightAliran Post-Impresionis adalah suatu kelanjutan dari aliran Impresionis, dimana dalam aliran ini lebih mengembangkan perenungan problem sinar dengan lebih mendalam. Kehadiran teori spectrum warna oleh Isaac Newton mengilhami konsepsi Paul Signac yang berpendapat bahwa suasana selalu dipengaruhi oleh spectrum warna yang berubah-ubah. Paul Signac membuktikan pendapatnya ini dengan cara melukis menggunakan titik-titik warna yang saling berdekatan atau disebut dengan teknik pointilisme. Dari titik-titik warna tersebut didapat aspek warna baru. Pelukis yang juga menggunakan teknik ini adalah George Seurat.Dalam aliran Post-Impresionis Vincent Van Gogh mengembangkan teknik pointilisme dengan teknik garis-garis warna pendek-pendek. Hal ini dapat kita lihat dalam karya-karyanya yang berjudul Potret Diri dan Sun Flower.Pada masa yang sama, Paul Cenzanne memberi inspirasi kepada kaum muda dengan cara membuat obyek lukisan yang disederhanakan. Obyek-obyek tiga dimensi dilukis menjadi bidang-bidang yang banyak sekali memenuhi bidang. Bidang-bidang tersebut dipenuhi dengan warna. Teknik melukis yang dikedepankan Paul Cezanne inilah yang mengilhami lahirnya aliran Kubistis.Tokoh-tokoh aliran Post-Impresionis adalah : Paul signac, George Seurat, Paul Cezanne, Vincent Van Gogh, Paul Gauguin.

Aliran Klasisis

Karya Vigee Lebrun, beraliran Klasisis.

Aliran Klasisis berkembang pada awal abad 19 dan berpusat di Perancis. Kesenian Klasisis mengacu pada kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik. Ciri-ciri aliran Klasisisme antara lain :a. Dibuat-buat dan berlebihan.b. Indah dan molek.c. Dekoratif.Tokoh-tokoh aliran Klasisis antara lain :a. Watteaub. Vigee Lebrunc. Ringaudd. Fragonarde. Marisot Boucher

Aliran Realis Karya Custavo Coubert, beraliran Realis Aliran Realis muncul sebagai suatu protes terhadap aliran Romantis yang berisi obyek dengan cerita yang dilebih-lebihkan. Aliran Realis dicetuskan oleh Custavo Coubert dan di dasarkan pada konsep bahwa lukisan pada dasarnya seni yang konkrit, ada dan terjadi dalam masyarakat. Dalam aliran Realis obyek kejadiannya tidak hanya di lingkungan istana saja. Dikarenakan hal tersebut, aliran Realis sering menampilkan figur-figur rakyat biasa dalam karya lukisannya.Tokoh-tokoh Realisme diantaranya adalah : Jean Francois, Millet, Honore Daumer.

Aliran Neo Klasisis Karya Jaques Louis David, beraliran Neo-Klasisis.Aliran Neo-Klasisis merupakan kelanjutan dari aliran Klasisis dengan tokohnya Jaques Luis David. Pelukis ini juga memimpin sekolah tinggi seni rupa yang pertama di Perancis yang bernama Royal Academy. Selain itu, Jaques Luis David juga pelukis zaman Napoleon. Salah seorang muridnya bernama Jan Ingre (1780-1867).Ciri-ciri aliran Neo-Klasisis adalah :a.Terikat pada norma-norma intelektual akademis.b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.d. Raut muka tenang berkesan agung.e. Berisi cerita lingkungan istana.f. Cenderung dilebih-lebihkan.

Aliran Impresionis Karya Claude Monet, beraliran ImpresionisAliran Impresionis muncul bermula dari dari suatu pameran pada tahun 1874 di Paris oleh 30 seniman. Dalam pameran tersebut ada satu lukisan yang dipamerkan berjudul Impression Rissing Sun karya Claude Monet (1840-1926). Lukisan tersebut digunakan oleh Loui Leroy untuk mengkritik pameran tersebut dalam Koran Charivari Leroi mencibir pameran tersebut sebagai suatu Impresi yang artinya Terlalu mengesankan pandangan biasa. Kemudian istilah tersebut digunakan sebagai nama kelompok tersebut.Dalam melakukan kegiatan melukis seni lukis Impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Dalam hal ini para seniman aliran Impresionis dalam melakukan kegiatan melukis biasanya dilakukan di luar studio dan dilakukan dalam waktu yang cepat karena dipengaruhi oleh faktor cuaca yaitu sinar matahari, mereka berusaha menangkap efek-efek cahaya dan warna yang terdapat dalam suatu benda. Hasil yang ditampilkan dalam karya impresionis adalah kilasan cahaya yang terpantul oleh benda dalam keadaan cuaca tertentu. Konsepsi yang demikian menyebabkan lukisan aliran impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas, yang nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu. Jadi aliran Impresionis adalah suatu kegiatan melukis dengan penekanan pada teknik menangkap efek-efek cahaya dan warna dari sebuah obyek sehingga tercipta karya yang artistik dan estetis.Seniman-seniman Impresionis diantaranya adalah : Claude Monet, Edgar Degas (1834-1917), Auguste Renoir (1841-1919), Alflred Sisley (1840-1898), Eduar Manet (1832-1883), Casmile Pissaro (1831-1903), Paul Cezanne, Adolf Mensel, Liebermann, Johannes Bosboom, Paul Gabriel, Wilhem Misdag, Baerthe Morrisot, Vincent Van Gogh, Hendy de Toublous Lautrec.

Aliran Ekspresionis Karya Vincent Van Gogh, yang berjudul Sun FlowerPada tahun 1900-an para pelukis mulai tidak puas dengan karya-karya yang hanya menonjolkan bentuk obyek saja. Para seniman pada masa ini mulai menggali dan memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman batin. Dengan pengalaman-pengalaman batin tersebut, mereka bisa memindahkan obyek ke atas kanvas dengan ekspresi jiwa. Dalam hal ini aliran Ekspresionis adalah suatu teknik melukis dengan cara melihat, mengamati dan meresapi suatu obyek yang kemudian diolah di dalam jiwa dan dituangkan di atas kanvas menjadi suatu karya yang indah sesuai dengan pengungkapan batin si seniman. Dengan demikian, si seniman tidak hanya melukis berdasar pengamatan visual saja, namun juga obyek yang tertangkap oleh pengamatan jiwa dan perasaan. Vincent Van Gogh adalah pelukis yang tidak puas dengan aliran Post-Impresionis yang telah digelutinya beberapa tahun. Di akhir abad 19, ia menggembara ke Perancis Selatan dan banyak melukis potret serta pemandangan alam dengan warna-warna yang kuat. Langkah Vincent Van Gogh inilah yang menjadi tonggak kemunculan aliran Ekspresionis. Tokoh-tokoh aliran Ekspresionis adalah : Vincent Van Gogh, Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde, Karl Schmidt, Mondesohn, Leo Gestel, Henry Jonas, Charley Toorop, Eduar Mach, James Ensar, Ferdinant Holder, Sluyters. Pelukis Indonesia yang termasyhur dalam aliran ini adalah Affandie dan S. Sudjojono.

Aliran dalam Seni RupaSeni Rupa mempunyai banyak aliran di dalamnya, beberapa aliran seni rupa itu antara lain adalah :

1. NaturalismeNaturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Obyek yang digambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberikan kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi, keseimbangan, perspektf, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat. Tokoh-tokoh Naturalisme : Rembrant, Williamn Hogart dan Frans Hall di Indonesia yang menganut corak ini : Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.

2. RealismeRealisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada, artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut.Tokoh-tokoh realisme ialah : Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.

3. RomantismeRomantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional, indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita romah. Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah, gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih

4. ImpressionismeImpressionisme merupakan corak seni rupa yang lahir pada tahun 1874. Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan. Kesan itu didapat dari bantuan sinar matahari yang merefleksi ke mata mereka. Mereka melukiskan dengan cepat karena perputaran matahari dari timur ke barat. Karena itulah dalam lukisan impressionisme obyek yang dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail.Tokoh aliran ini : Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, SIsley, Edward Degas dan Mary Cassat.Di Indonesia penganut aliran ini : Kusnadi, Solichin dan Afandi (sebelum Ekspresionisme).

5. EkspresionismeEkspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin ! Imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.Pelopor ekspresionisme : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ. Kandinsky dan Paul Klee. Di Indonesia penganut ini adalah : Affandi, Zaini dan Popo Iskandar.Contoh Lukisan bercorak Naturalisme, Contoh Lukisan bercorak Impresionisme, karya Basoeki Abdullah karya George Sevoat.

6. KubismeKubisme lahir pada saat pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun 1907. Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak. Disini sei bukanlah peniruan alam melainkan penempatan bentuk-bentuk geometris dari seniman kepada alam. Pelopor Kubisme : Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes.Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia dan Juan Gris.

7. FuvismeFuvisme merupakan nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul pada abad ke 20. Ciri khas seni lukisannya ialah warna-warna yang liar. Des fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar. Karena keliaran dari warna-warna itulah oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme.Tokoh-tokoh aliran ini : Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.

8. DadaismeDadaisme lahir karena berkecamuknya Perang Dunia I. Sifatnya dikatakan anti seni, anti perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan kekerasan. Karyanya aneh seperti misalnya mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan. Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang bekas.Tokoh-tokoh aliran ini : Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.

9. FuturismeFuturisme ialah sebuah aliran seni lukis yang lahir pada tahun 1909. Aliran ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.Tokoh aliran ini : Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.

10.SurrealismeSurrealisme pada awalnya merupakan gerakan dalam sastra yang diketemukan oleh Apollinaire utuk menyebut dramaya. Pada tahun 1024 dpakai oleh Andre Bizton untuk menyebutkan corak dalam seni lukis. Dalam kreativitasya corak surrealis berusaha membebaskan diri dari control kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.Pelopor Surrealisme : Joan Miro, Salvador Dali darl Andre Masson. Di Indonesia bisa disebut : Sudibio; Sudiardjo dan Amang Rahman.

11.AbstraksionismeSeni abstrak dalam seni lukis ialah seni yang berusaha mengambil obyek yang berasal dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi, imajinasi dan mungkin juga intuisi para seniman. Karena timbul dari dalam batin. Dalam seni abstrak terbagi dua katagori besar yaitu :

a. Abstrak EkspresionismeDi Amerika abstrak ini terdapat dua kecenderungan yaitu : Color Field Painting, yaitu lukisan yang menampilkan bidang-bidang lebar dan warna yang cerah. Pelopornya : Mark Rothko, Clyfford Stll, Adolf Got lieb, Robert Montherwell dan Bornet Newman. Action Painting, yaitu lukisan yang tidak mementingkan bentuk yang penting adalah aksi atau cara dalam melukiskannya. Tokohnya adalah : Jackson Polack, Willem de Koning, Frans Kliner dan; adik Twarkov.Di Perancis abstrak ekspresionesme diikuti oleh : H. Hartum Gerard Schneider, G. Mathiew dan Piere Souloges. Kemudian yang diberi nama Technisme dipelopori : Wols Aechinsky dan Asger Yorn.b. Abstrak GeometrisAbstrak Geometris disebut juga seni non obyektif. Dipelopori oleh Kandinsky. Setelah itu bermunculan abstrak geometris yang lain dengan nama berbeda antara lain :? Suprematisme, yaitu lukisan yang menampilkan abstraksi bentuk-bentuk geometris mumi dengan tokohnya adalah kasimir Malevich.Konsiruktivisme, sebuah corak seni rupa 3 dimensi yang berusaha menampilkan bentuk-bentuk abstrak dengan menggunakan bahan-bahan modem seperti kawat, besi, kayu dan plastik.Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A. Rodehenko. Alexander Calder karena patungnya dapat bergerak disebut Mobilisme di Amerika patung yang dapat bergerak disebut Kinetic Sculpture. Minimal Art juga termasuk dalam kelompok konstruktivisme. Seni ini lahir karena situasi tehnologi industri yang tinggi dan karyanya cenderung kea rah aristektual. ? Neo Plastisisme (De Stijil), yaitu corak seni abstrak yang menampilkan keuniversalan ilmu pasti. Aliran ini berusaha mengembalikan pewarna kepada warna pokok dan bentuk yang siku-siku Tokohnya ialah Piet Mondarian, Theo Van Daesburg dan Bart Van Leck. ? Op Art (Optical Art), disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang. Tokoh corak ini : Victor Vaserelly, Bridget Riley, Yacov Gipstein dan Todasuke Kawayama.

12. Pop Art (Popular Art)Seni Pop atau Pop Art mula-mula berkemang di Amerika pada tahun 1956. nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek.Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikaturis, humor dan apa adanya.Tokoh-tokohnya antara lain : Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg dan Cristo.Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri : Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.

13. Seni InstalasiBerarti sejumlah kanfas atau obyek ide instalasi dimulai dari barang-barang yang ditemukan di mana-mana dan kemudian di kembangkan, direkayasa di work shop, di improvisasi dengan ruang, atau merupakan input respons terhadap ruang ataupun yang mengelilinginya, susunan dalam sebuah fungsi dirakit dengan obyek-obyek lain jadilah sebuah sistem itulah instalasi.

Aliran Seni Lukis Kubisme dan Tokoh Seni Lukis Kubisme

Aliran Seni Lukis Kubisme dan Tokoh Seni Lukis Kubisme(Aliran Seni Lukis Kubisme dan Tokoh Seni Lukis Kubisme) Kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing Bentuk2 karyanya menggunakan bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran). Seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar poster.Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.Istilah Kubis itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti karya-karya tersebut.

Women and Technology Perkembangan awal Seni Lukis KubismeDalam tahap perkembangan awal, Kubisme mengalami fase Analitis yang dilanjutkan pada fase Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme segera mengarah lebih kompleks dalam corak yang kemudian lebih sistematis berkisar antara tahun 1910-1912.Fase awal ini sering diberi istilah Kubisme Analitis karena objek lukisan harus dianalisis. Semua elemen lukisan harus dipecah-pecah terdiri atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus. Objek lukisan kadang-kadang setengah tampak digambar dari depan persis, sedangkan setengahnya lagi dilihat dari belakang atau samping. Wajah manusia atau kepala binatang yang diekspos sedemikian rupa, sepintas terlihat dari samping dengan mata yang seharusnya tampak dari depan.Pada fase Kubisme Analitis ini, para perupa sebenarnya telah membuat pernyataan dimensi keempat dalam lukisan, yaitu ruang dan waktu karena pola perspektif lama telah ditinggalkan. Bila pada pereiode analitis Braque maupun Picasso masih terbelenggu dalam kreativitas yang terbatas, berbeda padafase Kubisme Sintetis. Kaum Kubis tidak lagi terpaku pada tiga warna pokok dalam goresan-goresannya. Tema karya-karya mereka pun lebih variatif. Dengan keberanian meninggalkan sudut pandang yang menjadi ciri khasnya untuk beranjak ke tingkat inovatif berikutnya.Perkembangan karya kaum Kubis selanjutnya adalah dengan perhatian mereka terhadap realitas. Dengan memasukkan guntingan-guntingan kata atau kalimat yang diambil dari suratpaper colle. kabar kemudian direkatkan pada kanvas sehingga membentuk satu komposisi geometris. Eksperimen tempelan seperti ini lazim disebut teknik kolase atau paper colle.Mengamati perkembangan dunia seni lukis sekarang ini yang bisa dibilang begitu revolusioner, paling tidak Kubisme telah memberi andil dalam kelahiran aliran-aliran baru. Hal ini sekaligus meratakan jalan bagi pengekspresian kreativitas yang tiada batas.

Contoh Gambar Seni Lukis Aliran KubismeTokoh Seni Lukis Kubisme: Paul Cezane Pablo Picasso George Braque Metzinger Albert Glazez But Mochtar Moctar Apin Fajar Sidik Andre DerainAliran kubisme di Indonesia diperkenalkan oleh Ries Mulder di ITB Bandung selaku dosen instruktur senior di perguruan itu, sedangkan Ries Mulder berguru dari Jack Louis Villon kelompok kubisme di Paris