VI. BUBU DASAR DAN BUBU LIPAT
6.1. Pengertian Bubu Dasar dan Bubu LipatBubu dasar adalah
perangkap yang mempunyai satu atau dua pintu masuk dan dapat
diangkat ke beberapa daerah penangkapan dengan mudah, dengan atau
tanpa perahu merupakan alat tangkap yang sangat efektif untuk
menangkap organisme yang bergerak lambat di dasar perairan, baik
laut maupun danau dan merupakan perangkap terbuat dari anyaman
bambu (bamboos netting), anyaman rotan (rottan netting) (Rumajar,
2002).Menurut Brandt (1984) bahwa bubu adalah semacam perangkap
yang memudahkan ikan untuk memasukinya dffanmenyulitkan ikan untuk
keluar, alat ini sering diberi nama fishing pots atau fishing
basket.Menurut Martasuganda (2002), mengemukakan bahwa bubu dasar
merupakan alat tangkap tradisional yang memiliki banyak
keistimewaan, antara lain :1. Pembuatan bubu mudah dan murah;2.
Mudah dalam pengoperasiannya;3. Hasil tangkapan diperoleh dalam
keadaan segar;4. Tidak merusak sumberdaya, baik secara ekologi
maupun teknik;5. Biasanya dioperasikan di tempat-tempat yang ada
tangkap lain tidak bisa operasikan6.1.1. Pengertian bubu
lipatMenurut Barus (1987), bubu lipat termasuk jenis perangkap,
merupakan alat penangkap yang berupa jebakan atau menghadang
ikan.Alat ini bersifat pasif menunggu ikan/hewan laut lainnya masuk
ke dalam perangkap dan mencegah ikan atau hewan laut lainnya keluar
dari perangkap.Menurut Martasuganda (2002) Perangkap ini terbuat
dari kawat dan dapat di lipat sebagai penghematan tempat dalam
penyimpanannya. Bubu lipat merupakan salah satu alat tangkap yang
banyak digunakan oleh nelayan di Indonesia untuk menangkap ikan
karang.
6.2. Klasifikasi Bubu Dasar dan Bubu Lipat6.2.1. Klasifikasi
bubu dasarMenurut Von Brandt (1984) dalam Nugroho (2004), juga
mengklasifikasikan bubu ke dalam jenis alat tangkap perangkap
(traps).Menurut Dulgofar (2000) dalam Nugroho (2004), mengelompokan
bubu berdasarkan bentuk dan sasaran alat tangkap ini, seperti :1.
Klasifikasi bubu berdasarkan bentuka. Bubu berbentuk kerucut
terpotongb. Bubu berbentuk piramida terpotongc. Bubu berbentuk
silinderd. Bubu berbentuk semi silindere. Bubu berbentuk kotak2.
Klasifikasi bubu berdasarkan sasaran tangkapanKlasifikasi ini
mendasarkan pada jenis ikan atau tangkapan yang menjadi sasaran.
Sehingga nama yang diberikan adalah nama ikan atau tangkapan yang
menjadi sasaran tangkapan bubu tersebut, diantaranya :a. Bubu
kepitingb. Bubu Udangc. Bubu lobsterd. Bubu ikane. Bubu
cumi-cumiMenurut Brandt (1984) dalam Nugroho (2004), juga
mengklasifikasikan bubu ke dalam jenis alat tangkap perangkap
(traps). Dimana ikan dapat masuk ke dalam ruang yang ada di dalam
bubu, namun terhambat sehingga tidak dapat keluar dari perangkap
tersebut. Berikut ini adalah klasifikasi alat tangkap perangkap
menurut Von Brandt (1984) dalam Nugroho (2004) :a. sebagai tempat
bersembunyi (hidding places)b. sebagai penghalang c. perangkap
mekanik (menutup secara mekanik karena gerakan ikan sasaran yang
masuk ke dalam perangkap). d. perangkap berbentuk pipa dengan
bentuk corong yang menyempit.e. keranjang, kebanyakan merupakan
perangkap berukuran kecil, tiga dimensi, dengan dilengkapi
penghalang, terbuat dari kayu, kawat atau plastik.f. alat penjebak,
kebanyakan merupakan perangkap berukuran besar, 2 dimensi, dengan
penghalang, ditancapkan dengan tongkat atau jangkar, menetap atau
apung, dilengkapi dengan sayap dan atau penggiring.6.2.2.
Klasifikasi bubu lipatMenurut Von Brandt (1984), bubu digolongkan
ke dalam kelompok alat perangkap (traps). Menurut Waluyo (1972),
menyatakan bahwa bubu dapat digunakan untuk menangkap ikan hias
maupun ikan yang hidup di karang lainnya. Kelemahan bubu
konvensional adalah pemasangan biasanya menggunakan karang sebagai
jangkar penahan sehingga merusak karang. Ikan baru dapat dipanen
setelah bubu diletakkan selama satu malam atau lebih. Untuk
mengetahui berapa ikan yang telah terperangkap, nelayan harus
mengangkat bubu ke permukaan atau nelayan menyelam. Keuntungan bubu
adalah ikan tertangkap hidup-hidup dan hanya ikan-ikan jenis
tertentu saja yang tertangkap (tergantung besar pintu dan ukuran
mata jaring).
6.3. Konstruksi Bubu Dasar dan Bubu Lipat6.3.1. Konstruksi Bubu
Dasara. Konstruksi Bubu DasarSecara garis besar bubu dasar tediri
atas bagian-bagian badan (body), mulut (funnel) atau ijeb dan
pintu. Badan bubu sebagai rongga tempat ikan terkurung. Mulut bubu
berbentuk seperti corong dan merupakan tempat ikan masuk tetapi
tidak dapat keluar. Fungsi pintu bubu merupakan tempat pengambilan
hasil tangkapan. Menurut Sudirman dan Mallawa (2004), bubu yang
digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu :1. Badan atau tubuh
bubuBadan pada bubu moderen biasanya terbuat dari kawat, nylon,
baja, bahkan plastik. Pemilihan material badan bubu bergantung pada
kebudayaan atau kebiasaan masyarakat setempat, kemampuan pembuat
dan ketersediaan material, serta biaya dalam pembuatan. Lain dari
pada itu, pemilihan material bergantung pula pada target hasil
tangkapan dan kondisi daerah penangkapan. Di beberapa tempat masih
dijumpai badan bubu yang terbuat dari anyaman rotan dan bambu.2.
Mulut bubuMulut bubu memiliki beberapa tipe yang berbeda-beda.
Salah satunya adalah yang berbentuk lubang corong bagian dalam
mengarah ke bawah dan ukuran dipersempit untuk menyulitkan ikan
keluar dari bubu. Jumlah mulut bubu bervariasi ada yang hanya satu
buah dan ada pula yang lebih dari satu.3. Pintu bubu Pintu bubu
adalah bagian dari badan bubu yang digunakan sebagai jalan untuk
memudahkan nelayan mengeluarkan hasil tangkapan. Terdapat pada
beberapa jenis bubu lobster, posisi pintu bubu berada di bagian
atas.
b. Hasil dan PembahasanHasil yang didapatkan pada pengukuran
bubu dasar adalah sebagai berikut :Tabel. Konstruksi bubu
dasar.Bagian yang di ukurArah pilinanukurandiameterJenis
bahanjumlahJumlah mataMesh size
Panjang bubu-100 cm---773 cm
Lebar bubu-50 cm---213 cm
Tinggi bubu-50 cm---373 cm
Bahan jaringZ-0,02 cmPE---
Material bubu--0,72 cmFe---
Pemberat-------
Sumber:Praktikum Metode Penangkapan Ikan 2015Bubu dasar yang
telah diukur memiliki panjang 100 cm, jenis bahan besi, jumlah mata
jaring 77 dan mesh size 3 cm. Lebar bubu 50 cm, jumlah mata jaring
21 dan mesh size 3 cm. Tinggi bubu 50 cm, jumlah mata jaring 37 dan
mesh size 3 cm. Bahan jaringnya terbuat dari bahan polyetilen (PE).
Material bubu terbuat dari jenis bahan besi (Fe).
6.3.2. Konstruksi Bubu Lipata. Konstruksi Bubu LipatKonstruksi
bubu lipat sangat sederhana karena hampir semuanya terbuat dari
bahan jaring, kecuali untuk rangka terbuat dari besi yang fungsinya
selain sebagai kerangka, juga sebagai pemberat pada saat bubu lipat
kotak dioperasikan. Bubu lipat kotak berukuran relatif kecil dan
ringan. Bentuk konstruksi demikian, bubu lipat kotak dapat ditumpuk
di atas kapal dalam jumlah besar (Tiku, 2004). Cara untuk
memudahkan mengetahui tempat-tempat di mana bubu lipat kotak
dipasang, maka dilengkapi dengan pelampung melalui tali panjang
yang dihubungkan dengan bubu tersebut (Subani dan Barus,
1989).Menurut Martasuganda (2002), peramgkap ini terbuat dari kawat
dan dapat dilipat sebagai penghematan tempat dalam penyimpanannya.
Bubu lipat merupakan salah satu alat tangkap yang banyak digunakan
oleh nelayan di Indonesia untuk menangkap ikan karang,
b. Hasil dan pembahasanHasil yang didapatkan pada pengukuran
bubu lipat adalah sebagai berikut :Tabel. Konsruksi bubu
lipat.Bagian yang di ukurArah pilinanukurandiameterJenis
bahanjumlahJumlah mataMesh size
Panjang bubu-45 cm-PE-263 cm
Lebar bubu-31 cm-PE-203 cm
Tinggi bubu-18 cm0.005 cm--123 cm
Bahan jaringZ-0,41 cmPE---
Material bubu--0,303 cmFe---
Pemberat-------
Sumber:Praktikum Metode Penangkapan Ikan 2014Bubu lipat yang
telah diukur memiliki panjang 45 cm, jenis bahan besi, jumlah mata
jaring 26 dan mesh size 3 cm. Lebar bubu 31 cm, jumlah mata jaring
20 dan mesh size 3 cm. Tinggi bubu 18 cm, jumlah mata jaring 12 dan
mesh size 3 cm. Bahan jaringnya terbuat dari bahan polyetilen (PE),
karena bahan tersebut cukup kuat untuk menampung ikan atau bahan
tangkapan yang didapatkan. Material bubu terbuat dari jenis bahan
besi yang tidak memiliki mulut jaring dan tidak memiliki diameter.
Bubu lipat terdapat pelampung sebagai tanda bahwa ada bubu lipat
yang sedang dioperasikan.
6.4. Gambar Konstruksi dan Desain Bubu Dasar dan Bubu
Lipat6.4.1. Gambar konstruksi bubu dasar
1
234Gambar . Konstruksi bubu dasarKeterangan :1. Bingkai2. Lubang
penjebak3. Saluran masuk4. Pemberat
6.4.2. Gambar desain bubu dasar
21
3Gambar . Desain bubu dasarKeterangan1. Lebar50 cm2. Panjang100
cm3. Tinggi50 cm
6.4.3. Gambar desain bubu lipat
31 cm; besi
45 cm
18 cm; besi
# 3 cm; PE31 cm
18 cm
45 cm
Gambar .Desain bubu lipat
Keterangan :1. Lubang untuk masuk dan keluar ikan2. Lubang untuk
masuk dan keluar ikan3. Tempat umpan4. Batu sebagai pemberat5. Tali
pelampung
6.4.4. Gambar konstruksi bubu lipat
1
2
34
5Gambar . Kontruksi Bubu LipatKeterangan :1. Bingkai2. Lubang
penjebak3. Kisi-kisi4. Saluran masuk5. Pintu pengambilan hasil
tangkapan