Fluoroskopi Flouroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar rontgen dan suatu yang bersifat Imunisensi bila terkena sinar tersebut. Flouroskopi terutama diperlukan untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan suatu organ dan sistem tubuh seperti dinamika alat peredaran darah, misalnya jantung, dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa pergerakan diafragma dan aerasi paru-paru. Adapun alat flouroskopi modern sekarang ini terdiri dari tube sinar-X fluoroskopi dan penerima ( Image intisifier). Ada dua jenis desain tube sinar-X flousroskopi, yaitu yang berada dibawah meja pemeriksaan dan yang berada diatas meja pemeriksaan tepatnya diatas tubuh pasien. Namun kebanyakan pesawat flouroskopi menggunakan desain under table unit ( tube yang berada di bawah meja pemeriksaan ). Tube sinar-X flouroskopi sangat mirip desainnya denga tube diagnostik konvensional kecuali bahwa tube sinar-X flouroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama daripada tube diagnostik konvensional dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik konvensional memiliki range mA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Fluoroskopi
Flouroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan
sifat tembus sinar rontgen dan suatu yang bersifat Imunisensi
bila terkena sinar tersebut. Flouroskopi terutama diperlukan
untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan suatu organ dan
sistem tubuh seperti dinamika alat peredaran darah, misalnya
jantung, dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa
pergerakan diafragma dan aerasi paru-paru.
Adapun alat flouroskopi modern sekarang ini terdiri dari
tube sinar-X fluoroskopi dan penerima ( Image intisifier). Ada
dua jenis desain tube sinar-X flousroskopi, yaitu yang berada
dibawah meja pemeriksaan dan yang berada diatas meja
pemeriksaan tepatnya diatas tubuh pasien. Namun kebanyakan
pesawat flouroskopi menggunakan desain under table unit
( tube yang berada di bawah meja pemeriksaan ).
Tube sinar-X flouroskopi sangat mirip desainnya denga
tube diagnostik konvensional kecuali bahwa tube sinar-X
flouroskopi dirancang untuk dapat mengeluarkan sinar-X lebih
lama daripada tube diagnostik konvensional dengan mA yang
jauh lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik konvensional
memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA
pada tube sinar-X flouroskopi andara 0,5-5,0 mA.
Block diagram
Cara kerja
Sinar-X yang dipancarakan dari tabung sinar-X akan
menembus pasien dan diterima oleh Image Intisifier pada
rangkaian ini gambar akan dipertajam menuju camera, dan
selanjut nya ditangkap oleh camera (CCTV). Dari camera sinyal
kemudian dimasukkan kedalam rangkaian Control TV. Proses
x-ray
tube
Image intifi Camer
Contol
TV
TV MONITOR
ADR Video recorder
X-RAY
Generator
pasien
selanjut nya dari rangkaian control dimasukan ke sistem
komputer untuk diolah menjadi sebuah gambar dari obyek.
Proses Terjadinya Gambaran Pada Fluoroscopy
Pada saat pemeriksaan fluoroscopy berlangsung,
berkas cahaya sinar-x primer menembus tubuh pasien
menuju input screen yang berada dalam Image Intensifier
Tube yaitu sebuah tabung hampa udara yang terdiri dari
sebuah katoda dan anoda. Input screen yang berada pada
Image Intensifier adalah layar yang menyerap foto sinar-x
dan mengubahnya menjadi berkas cahaya tampak, yang
kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo Multiplier Tube).
PMT terdiri dari photo katoda, focusing elektroda, dan
anoda dan output phospor. Cahaya tampak yang diserap
oleh photo katoda pada PMT akan dirubah menjadi elektron,
kemudian dengan adanya focusing elektroda elektron-
elektron negatif dari photo katoda difokouskan dan
dipercepat menuju dinoda pertama. Kemudian elektron
akan menumbuk dinoda pertama dan dalam proses
tumbukan akan menghasilkan elektron-elektron lain.
Elektron-elektron yang telah diperbanyak jumlahnya yang
keluar dari dinoda pertama akan dipercepat menuju dinoda
kedua sehingga akan menghasilkan elektron yang lebih
banyak lagi, demikian seterusnya sampai dinoda yang
terakhir. Setelah itu elektron-elektron tersebut
diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda
potensial yang kemudian nantinya elektron tersebut dirubah
menjadi sinyal listrik.
Sinyal listrik akan diteruskan ke amplifier kemudian
akan diperkuat dan diperbanyak jumlahnya. Setelah sinyal-
sinyal listrik ini diperkuat maka akan diteruskan menuju ke
ADC (Analog to Digital Converter). Pada ADC sinyal-sinyal
listrik ini akan diubah menjadi data digital yang akan
ditampilkan pada tv monitor berupa gambaran hasil
fluoroscopy.
Tomografi
Tomografi adalah proses untuk menghasilkan tomogram,
gambar dua dimensi dari irisan atau bagian melalui objek tiga
dimensi. Tomografi mencapai hasil yang luar biasa hanya
dengan menggerakkan sumber sinar-x dalam satu arah di saat
film sinar-x bergerak dalam arah yang berlawanan selama
paparan untuk mempertajam struktur pada bidang fokus,
sementara struktur dalam bidang lainnya tampak kabur.
Tomogram adalah gambar; tomograf adalah alat; dan tomografi
adalah prosesnya.
PRINSIP
4 basic: x-ray source, objek dan media pencitraan (film)
serta pergerakan yang sinkron antara 2 atau 3 elemen
selama eksposure
Dilakukan dengan cara pergerakan tabung dan film ke
Pada awal eksposure posisi T1 dan F1, selama eksposure
tube dan film akan bergerak ke T2 dan F2.
Fokal plane: terletak pada level rotasi axis yg disebut
fulkrum // tabletop
Struktur setinggi fokal plane akan menjadi fokus,
sedangkan struktur-struktur di atas dan di bawah akan
dikaburkan
Stuktur pada fokus akan dicitrakan pada posisi yang sama
pada film
Pesawat tomografi terdiri dari beberapa bagian. Adapun bagiannya, sebagai berikut:
a. Tiang penghubung ( Telescopic Rod ) adalah yang menghubungkan tabung rontgen dengan tempat kaset yang dapat bergerak sewaktu eksposi ( movement cassette tray ) , tiang penghubung ini menghubungkan fokus pada tabung sinar X sampai pada cassette tray.
b. Fulcrum, merupakan titik gerak yang dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan kedal;aman lapisan yang dikehendaki.
c. Tabung sinar X , dapat bergerak sealama eksposi.d. Meja kontrol ( control table ) berfungsi mengatur
faktor eksposi.e. Panel control berfungsi mengatur penyudutan
tabung, jarak sinar X dengan meja, ketinggian fulcrum dan mengatur kolimasi.
Dalam teknik tomografi Ada beberapa jenis pergerakan tomografi dilihat dari pergerakan tabung sinar x dan Kaset, yaitu:
1. Line to line movement.Merupakan jenis pergerakan yang paling sederhana Yaitu kaset dan tabung bergerak pada garis lurus dengan arah berlawanan (paralel). Jenis pesawat tomografi yang digunakan pada pemeriksaan BNO-IVP adalah line to line sistem ( system janker ) yaitu kaset dan tabung bergerak pada baris lurus dengan arah berlawanan (paralel).
2. Arc to line movement ( system danatom )Pada pergerakan ini tabung sinar x bergerak membentuk garis lengkung sedangkan kaset bergerak pada garis lurus dengan arah berlawanan, selama pergerakan FOD selalu sama dan OFD berubah-ubah, sehingga faktor magnifikasi tidak tetap sehingga gambaran yang dihasilkan lebih baik dari line to line.
pada pesawat jenis ini tabung sinar x dan film bergerak membentuk garis lengkung yang hampir membentuk lingkaran dengan arah berlawanan. FOD dan OFD tetap sehingga hasil gambaran lebih baik dari arc to line movement.
Selain itu ada juga jenis-jenis pergerakan tabung pada pesawat tomografi yaitu :
• Pergerakan RectilinearPengaburan yang disebabkan oleh pergerakan linier Tabung sinar –x membentuk garis lurus searah dengan meja pemeriksaan namun berlawanan arah. Menampilkan struktur gambaran yang memanjang. Pergerakan ini
biasanya digunakan untuk tomografi thorax, tulang iga yang letaknya tidak sejajar dengan pergerakan tabung sinar –x.
• Pergerakan SirkularPergerakan tabung sinar-x dan film membentuk lingkaran sejajar satu sama lainPergerakan ini menghasilkan gambaran yang melingkar. Bentuk melingkar ini dibentuk oleh tabung sinar x dan film yang sejajar, digunakan untuk tulang tulang pada umumnya
• Pergerakan ElipsPergerakan ini menghasilkan gambaran yang elips. Bentuk elips ini dibentuk oleh tabung sinar x dan film. Meskipun memiliki efisiensi gerakan pengkaburan yang lebih tinggi dari gerakan linier, kualitas pengkaburan jauh lebih sedikit dari pengkaburan dari pergerakan sirkular atau lebih kompleks pergerakannya pada pergerakan secara hiposikloidal dan spiral. Pergerakan ini baik untuk tulang tulang ekstremitas.
• Pergerakan HipocycloidalPergerakan tabung sinar-x dan film bergerak seperti clover leaf . Merupakan pergerakan yang sangat komplek. Pergerakan ini mampu menampilkan gambaran dengan nilai ketipisan kurang dari 1 mm, digunakan untuk tulang tulang telinga dalam dan lainnya.
• Pergerakan SpiralPergerakan tabung sinar-x dan film bergerak seperti spiral.
• Pergerakan Sine wavePergerakan tabung sinar-x dan film bergerak seperti gelombang dan digunakan untuk tulang tulang kecil seperti foramen opticum.
4.1. PESAWAT RONTGEN CONDENSATOR DISCHARGE
Pada pesawat roentgen condensator discharge tabung yang
dipergunakan adalah tabung triode, berbeda dengan tabung
sistim diaode yang mempunyai dua electrode yaitu anode ban
katode, tabung triode. mempunyai tiga electrode yaitu, anode ,
katode dan grid. Fungsi masing masing electrode adalah :
Katoda : Elektrode dengan muatan negatip dan sumber
electron
Anode : Elektrode bermuatan positip sebagai penangkap
electron
Grid : Berfungsi pengatur jalannya electron
Gambar berikut memperlihatkan prinsip tabung triode
Aliran electron akan terjadi apabila,
Elektron yang dihasilkan akibat pemanasan filament diberi
tegangan negatip pada katode.
Anode diberikan tegangan positip, namun electron belum
meloncat sebab masih adategangan negatip 2300 V antara
grid dan katode.
Apabila tegangan grid dan katode menjadi nol, maka
electron akan meloncatmenuju anode.
Gambar berikut memperlihatkan prinsip kerja tabung roentgen
tersebut :
Keterangan gambar :
T : Tabung rontgen
Rg : Tahanan grid
Eg : Sumber tegangan grid
S : Saklar pengatur grid
C : Condensator tegangan tinggi
Prinsip kerja, Pada saat saklar (S) terbuka maka :
Anode dan katode mendapat tegangan tinggi dari
Condensator C
Terdapat tegangan antara grid dan katode sebesar Eg ( -
2300 V )Pada saat saklar S tertutup anergi Eg akan terbuang
melalui Rg sehingga tegangan akanmenjadi nol, tidak ada
lagi tegangan antara grid dan katode sedangkan tegangan
tinggidari Condensator diberikan kepada anode dan katode
maka terjadilah1.Loncatan electron dari katode ke
anode2.Condensator membuang muatannya.Kondisi kerja
alat roentgen tergantung dari berapa besar condensator
terisi, berapalama isi condensator yang terpakai pada saat
terjadi loncatan electron.
Untuk menunjukkan kondisi tersebut dapat digambarkan grafik
berikut :
Keterangan gambar :
Va : Tegangan condensator C sebelum terjadi loncatan
electron
O –T : Waktu pengisian tegangan Condensator
CT1-T2 :Waktu terjadi loncatan electron
Vb : Tegangan sisa pada kondensator C Waktu antara O-T
menunjukkan saat saklar S terbuka merupakan waktu pengisian
tegangan tinggi kondensator C sampai nilai tertentu ( KV ) yang
diinginkan. Apabila saklar S tertutup selama T1-T2 kondensator
akan discharge, terjadi loncatanelectron pada tabung x-ray, pada
akhir discharge masih ada tegangan sisa pada condensator Dari
semua uraian diatas terlihat bahwa perlu adanya pengaturan
pengaturan sebagai berikut :
Waktu lamanya pengisian tegangan pada kondensator yang
dibutuhkan untuk membangkitkan tegangan tinggi
( keperluan anode – katode ) danpengaman pembatas agar