Hecting PenjahitanLukaDEFINISIPenjahitan luka adalah suatu
tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh
dan cukup untuk menahan beban fisiologis.INDIKASISetiap luka dimana
untuk penyembuhannya perlu mendekatkan tepi luka.LUKA3.1.
DefinisiLuka adalah semua kerusakan kontinnuitas jaringan akibat
trauma mekanis.Trauma tajam menyebabkan :a. luka iris : vulnus
scissum/incicivumb. luka tusuk : vulnus ictumc. luka gigitan :
vulnus morsumTrauma tumpul menyebabkan :a. luka terbuka : vulnus
apertumb. luka tertutup : vulnus occlusum ( excoriasi dan hematom
)Luka tembakan menyebabkan : vulnus sclopetorum.3.2. Klasiflkasi
luka berdasar ada tidaknya kuman :a. luka steril : luka dibuat
waktu operasib. luka kontaminasi : luka mengandung kuman tapi
kurang dari 8 jam .(golden period)c. luka infeksi luka yang
mengandung kuman dan telah berkembangbiak dan telah timbul gejala
lokal maupun gejala umum.(rubor, dolor, calor, tumor, fungsio
lesa).PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PENJAHITANAlat dan bahan yang
diperlukan pada penjahitan luka :4.1.Alat (Instrumen)a.Tissue
forceps ( pinset )terdiri dari dua bentuk yaitu tissue
forcepsbergigi ujungnya ( surgical forceps) dan tanpa gigi di
ujungnya yaituatraumatic tissue forceps dan dressing
forceps.b.Scalpel handlesdanscalpel bladesc.Dissecting scissors (
Metzen baum )d.Suture scissorse.Needleholdersf.Suture needles(
jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle , bentuksegitiga dan
bentuk bulatg.Sponge forceps(Cotton-swab forceps)h.Hemostatic
forcepsujung tak bergigi ( Pean) dan ujung bergigi
(Kocher)i.Retractors, double endedj.Towel clamps4.2 Bahana. Benang
(jenis dan indikasi dijelaskan kemudian )b. Cairan desifektan :
Povidon-iodidine 10 % (Bethadine )c. Cairan Na Cl 0,9% dan
perhydrol 5 % untuk mencuci luka.d. Anestesi lokal lidocain 2%.e.
Sarung tangan.f. Kasa steril.
tissue forceps
scalpel handles
dissecting scissors
suture scissors
needle holder
suture needles
sponge forceps
hemostatic forceps
retractors
towel clamps5. CARA MEMEGANG ALATa. Instrument tertentu seperti
pemegang jarum, gunting dan pemegang kasa: yaitu ibu jari dan jari
keempat sebagai pemegang utama, sementara jari kedua dan ketiga
dipakai untuk memperkuat pegangan tangan. Untuk membuat simpul
benang setelah jarum ditembuskan pada jaringan, benang dilingkarkan
pada ujung pemegang jarum.b. Pinset lazim dipegang dengan tangan
kiri, di antara ibujari serta jari kedua dan ketiga. Jarum dipegang
di daerah separuh bagian belakang .c. Sarung tangan dipakai menurut
teknik tanpa singgung.
cara memegang alat6. PERSIAPAN ALAT6.1.Sterilisasi dan cara
sterilisasiSterilisasi adalah tindakan untuk membuat suatu
alat-alat atau bahan dalam keadaan steril.Sterilisasi dapat
dilakukan dengan cara :a.Secara kimia: yaitu dengan bahan yang
bersifat bakterisid , seperti formalin, savlon, alkohol.b.Secara
fisikyaitu dengan :1) Panas kering ( oven udara panas )Selama 20
menit pada 200 CSelama 30 menit pada 180 CSelama 90 menit pada 160
C2). Uap bertekanan ( autoclave): selama 15 menit pada 120 C dan
tekanan 2 atmosfer3). Panas basah, yaitu di dalam air mendidih
selama 30 menit. Cara ini hanya dianjurkan bila cara lain tidak
tersedia.6.2 PengepakanSebelum dilakukan sterilisasi secara fisik,
semua instrument harus dibungkus dengan dua lapis kain secara rapat
yang diikutkan dalam proses sterilisasi. Pada bagian luar
pembungkus , ditempelkan suatu indikator ( yang akan berubah warna
) setelah instrument tersebut menjadi steril. Untuk mempertahankan
agar instrument yang dibungkus tetap dalam keadaan steril, maka
kain pembungkus dibuka menurut teknik tanpa singgung.7. JENIS-JENIS
BENANG7.1 Benang yang dapat diserap (Absorbable Suture )a.Alami (
Natural)1). Plain Cat Gut : dibuat dari bahan kolagen sapi atau
domba. Benang ini hanya memiliki daya serap pengikat selama 7-19
hari dan akan diabsorbsi secara sempurna dalam waktu 70 hari. 2).
Chromic Cat Gut dibuat dari bahan yang sama dengan plain cat gut ,
namum dilapisi dengan garam Chromium untuk memperpanjang waktu
absorbsinya sampai 90 hari.b.Buatan ( Synthetic )Adalah benang-
benang yang dibuat dari bahan sintetis, seperti Polyglactin ( merk
dagang Vicryl atau Safil), Polyglycapron ( merk dagang Monocryl
atau Monosyn), dan Polydioxanone ( merk dagang PDS II ). Benang
jenis ini memiliki daya pengikat lebih lama , yaitu 2-3 minggu,
diserap secara lengkap dalam waktu 90-120 hari.7.2 Benang yang tak
dapat diserap ( nonabsorbable suture )a.Alamiah ( Natural)Dalam
kelompok ini adalah benang silk ( sutera ) yang dibuat dari protein
organik bernama fibroin, yang terkandung di dalam serabut sutera
hasil produksi ulat sutera.b.Buatan ( Synthetic )Dalam kelompok ini
terdapat benang dari bahan dasar nylon ( merk dagang Ethilon atau
Dermalon ). Polyester ( merk dagang Mersilene) dan Poly propylene (
merk dagang Prolene ).8. PERSIAPAN PENJAHITAN ( KULIT)a. Rambut
sekitar tepi luka dicukur sampai bersih.b. Kulit dan luka
didesinfeksi dengan cairan Bethadine 10%, dimulai dari bagian
tengah kemudian menjauh dengan gerakan melingkar.c. Daerah operasi
dipersempit dengan duk steril, sehingga bagian yang terbuka hanya
bagian kulit dan luka yang akan dijahit.d. Dilakukan anestesi local
dengan injeksi infiltrasi kulit sekitar luka.e. Luka dibersihkan
dengan cairan perhydrol dan dibilas dengan cairan NaCl.f. Jaringan
kulit, subcutis, fascia yang mati dibuang dengan menggunakan pisau
dan gunting.g. Luka dicuci ulang dengan perhydrol dan dibilas
dengan NacCl.h. Jaringan subcutan dijahit dengan benang yang dapat
diserap yaitu plain catgut atau poiiglactin secara simple
interrupted suture. i. Kulit dijahit benang yang tak dapat diserap
yaitu silk atau nylon.9. TEKNIK PENJAHITAN KULITPrinsip yang harus
diperhatikan :a. Cara memegang kulit pada tepi luka dengan surgical
forceps harus dilakukan secara halus dengan mencegah trauma lebih
lanjut pada jaringan tersebut.b. Ukuran kulit yang yang diambil
dari kedua tepi luka harus sama besarnya.c. Tempat tusukan jarum
sebaiknya sekitar 1-3 cm dari tepi lukia.Khusus daerah wajah
2-3mm.d. Jarak antara dua jahitan sebaiknya kurang lebih sama
dengan tusukan jarum dari tepi luika.e. Tepi luka diusahakan dalam
keadaan terbuka keluar ( evferted ) setelah penjahitan.9.1. SIMPLE
INTERUPTED SUTUREA.Indikasi: pada semua lukaKontra indikasi : tidak
ada Teknik penjahitanDilakukan sebagai berikut:a. Jarum ditusukkan
pada kulit sisi pertama dengan sudut sekitar 90 derajat, masuk
subcutan terus kekulit sisi lainnya.b. Perlu diingat lebar dan
kedalam jaringan kulit dan subcutan diusahakan agar tepi luka yang
dijahit dapat mendekat dengan posisi membuka kearah luar (
everted)c. Dibuat simpul benang dengan memegang jarum dan benang
diikat.d. Penjahitan dilakukan dari ujung luka keujung luka yang
lain.B. Indikasi : Luka pada persendianLuka pada daerah yang
tegangannya besarKontra indikasi : tidak adaTeknik penjahitan ini
dilakukan untuk mendapatkan eversi tepi luka dimana tepinya
cenderung mengalami inverse. misalnya kulit yang tipis. Teknik ini
dilakukan sebagai berikut:1. Jarum ditusukkan jauh dari kulit sisi
luka, melintasi luka dan kulit sisi lainnya, kemudian keluar pada
kulit tepi yang jauh, sisi yang kedua.2. Jarum kemudian ditusukkan
kembali pada tepi kulit sisi kedua secara tipis, menyeberangi luka
dan dikeluarkan kembali pada tepi dekat kulit sisi yang pertama.3.
Dibuat simpul dan benang diikat.9.3 SUBCUTICULER CONTINUOS
SUTUREIndikasi : Luka pada daerah yang memerlukan kosmetikKontra
indikasi : jaringan luka dengan tegangan besar.Pada teknik ini
benang ditempatkan bersembunyi di bawah jaringan dermis sehingga
yang terlihat hanya bagian kedua ujung benang yang terletak di
dekat kedua ujung luka yang dilakukan sebagai berikut.1. Tusukkan
jarum pada kulit sekitar 1-2 cm dari ujung luka keluar di daerah
dermis kulit salah satu dari tepi luka.2. Benang kemudian
dilewatkan pada jaringan dermis kulit sisi yang lain, secara
bergantian terus menerus sampai pada ujung luka yang lain, untuk
kemudian dikeluarkan pada kulit 1-2 cm dari ujung luka yang lain.3.
Dengan demikian maka benang berjalan menyusuri kulit pada kedua
sisi secara parallel disepanjang luka tersebut.9.4 JAHITAN PENGUNCI
(FESTON)Indikasi : Untuk menutup peritoneumMendekati variasi
kontinyu (lihat gambar)