BENGKEL ELEKTROIKAREALISASI RANCANGAN II
LAPORANDibuat untuk Memenuhi Tugas Praktek Dasar Realisasi
Rancangan II di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik
Elektronika
OlehNama : RefliansyahKelas: 4 EADosen Pembimbing : Ir. Iskandar
Lutfi, M.T.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TAHUN AKADEMIK
2014/2015
iii
KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis haturkan dan ucapkan atas
kehadirat Allah Swt. karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktek Dasar Realisasi Rancangan II di
Bengkel Elektonika ini tepat pada waktunya.Penyusunan Laporan ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
semester IV untuk melengkapi mata kuliah Praktek Dasar Realisasi
Rancangan II yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Penyusunan laporan ini berdasarkan pada pengalaman praktek setiap
mahasiswa dalam satu semester.Pada kesempatan yang baik ini penulis
ucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Iskandar Lutfi, M.T. selaku
dosen pembimbing Praktek Dasar Realisasi Rancangan II yang telah
membimbing penulis dalam pelaksanaan job Praktek Dasar Realisasi
Rancangan II sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.Penulis
menyadari sepenuhnya laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan
mahasiswa yang bersifat membangun agar dalam penyusunan laporan
selanjutnya dapat lebih baik dari sekarang ini.
Hormat Saya,
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR GAMBAR
.................................................................................
ivBAB I Pendahuluan1.1 Latar Belakang 51.2 Identifikasi Masalah
51.3 Perumusan Masalah 61.4 Tujuan 61.5 Keselamatan Umum 61.6
Penanggung Jawab Praktek 71.7 Kebersihan 81.8 Manfaat 81.9
Keselamatan Kerja 8
BAB II Pembahasan2.1 Peralatan yang digunakan 92.2 Daftar Bahan
112.3 Daftar Alat 122.4 Rangkaian Alarm Gempa Bumi 122.5 Blog
Diagram 122.6 Skematik Rangkaian 132.7 Langkah Kerja 132.8 Cara
Kerja Rangkaian 142.9 Gambar Layout Rangkaian 142.10 Gambar Tata
Letak Komponen 15
BAB III Penutup3.1 Analisa Rangkaian 16ii
3.2 Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA
...................................................................................
21
21DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mistar Baja9Gambar 2. Tang Potong9Gambar 3.
Cutter...............................................................................................
10Gambar 4. Penyangga Solder10Gambar 5. Penyedot Timah10Gambar 6.
Solder11Gambar 7. Multimeter11Gambar 8. Skema Rangkaian Alarm Gempa
Bumi13Gambar 9. Layout Alarm Gempa Bumi14Gambar 10. Tata Letak
Komponen15Gambar 11. Proses Pemasangan Komponen18Gambar 12. Proses
Pemasangan Pendulum18Gambar 13. Semua Komponen Telah
Dipasang19Gambar 14. Proses Uji Coba Rangkaian19Gambar 15. LED
Menyala Pada Saat Pendulum Bersentuhan20Gambar 16. Alarm Gempa
dalam Keadaan Nonaktif20
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar BelakangGempa bumi adalah getaran atau guncangan yang
terjadi dipermukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi. Gempa bumi biasanya terjadi diperbatasan
lempengan dan gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi
diperbatasan lempengan konvensional dan translasional.Adapun
beberapa cara penanggulangan gempa seperti pada saat kita didalam
rumah, getaran akan terasa beberapa saat, selama jangka waktu itu
kita harus mengupayakan keselamatan diri sendiri dan keluarga
seperti berlari keluar rumah araupun mencari tempat berlindung.
Kemudian pada saat diluar rumah kita harus melindungi kepala dan
hindari benda benda berbahaya. Pada daerah perkantoran atau kawasan
industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca kaca dan papan
papan reklame. Kepala juga bisa dilindungi dengan menggunakan, tas,
tangan atau apapun benda yang anda bawa.Pada saat gempa bumi
terjadi, masyarakat biasanya dikumpulkan menjadi satu. Untuk
mencegah kepanikan, sangat penting untuk setiap orang bersikap
tenang dan bertindak sesuai informasi yang benar.Gempa bumi yang
tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi kapan, dimana dan bagaimana
berbahaya itu bisa terjadi. jadi di sini adalah instructable untuk
cara membuat "gempa alarm" yang bisa sangat membantu terutama pada
saat orang sedang tidur.Alarm gempa ini tidak bisa memprediksi
tentang gempa tetapi dapat memperingatkan atau memberitahu anda
saat gempa terjadi.
1.2Identifikasi MasalahDalam setahun gempa dapat terjadi
berulang ulang. Hanya getarannya yang berbeda. Bila getaran gempa
sangat kecil, kita tidak dapat merasakannya. Apalagi kalau pusat
gempa letaknya jauh dari tempat kita berada. Gempa kecil biasanya
hanya menimbulkan getaran pada benda benda tertentu saja.Untuk
daerah seperti Indonesia yang cukup sering terjadi gempa bumi maka
diperlukan suatu alat yang dapat memperingatkan ataupun mendeteksi
getaran akibat gempa bumi. Alarm yang beredar saat ini kebanyakan
masih mahal dan tidak selalu tersedia di setiap daerah di
Indonesia, maka dari itu diperlukan alarm gempa bumi sederhana yang
pastinya lebih efisien dengan alat dan bahan yang mudah ditemukan.
Dalam pembuatan suatu alat sederhana ( alarm gempa bumi) ini
mungkin tidak terlalu sulit karena dalam pembuatan alarm ini
komponen yang diperlukan juga tidak terlalu sudah dan sistem kerja
daripada alarm ini juga sangat simpel sekali.
1.3Perumusan MasalahRumusan masalah pada penulisan laporan ini
adalah : Bagaimana cara kerja dari rangkaian alarm gempa ?
Bagaimana fungsi relay pada kerja alarm gempa ini ? Bagaimana
proses pengerjaan alarm gempa ?
1.4TujuanTujuan judul tantang Alarm Gempa Bumi pada penulisan
laporan ini memiliki tujuan sebagai berikut : Menjelaskan tentang
cara kerja dari rangkaian alarm gempa bumi Menjelaskan fungsi relay
pada sistem kerja alarm gempa bumi Menguraikan tentang bagaimana
proses pengerjaan dari pada rangkaian alarm gempa bumi
ini.1.5Keselamatan UmumHal utama yang harus diperhatikan dalam
melakukan praktek adalah keselamatan umum pada saat melakukan
kerja. Keselamtan umum meliputi keselamatan diri sendiri, orang
lain dan peralatan kerja. Keselamatan umum tidak hanya menjadi
tanggung jawab instruktur saja, tetapi juga merupakan tanggung
jawab bersama.Setiap mahasiswa yang melakukan praktek dituntut
untuk selalu berhati-berhati dan bertanggung jawab terhadap
pekerjaanya. Mahasiswa juga harus mengenakan pakaian khusus selama
praktek. Hal-hal tersebut harus diperhatikan untuk menghindari
kecelakaan yang tidak diinginkan.1.6Penanggung Jawab PraktekYang
menjadi penanggung jawab di bengkel pengawatan dan Teknologi PCB
adalah :1. InstrukturInstruktur adalah orang yang bertugas untuk
memberikan petunjuk dalam melakukan kerja dan memberikan penjelasan
kepada mahasiswa tentang langkah-langkah yang benar dalam melakukan
kerja serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa mengenai cara-cara melakukan job yang belum mereka
mengerti.Instruktur juga bertugas untuk mencatat apabila terjadi
kerusakan ataupun kehilangan dari peralatan-peralatan yang
digunakan oleh mahasiswa dalam melaksanakan jobnya dan menyelidiki
penyebab terjadinya kerusakan ataupun kehilangan tersebut serta
meminta pertanggung jawaban dari mahasiswa atas terjadinya hal
tersebut .
2. StoremanStoreman adalah orang yang bertugas memberikan
pinjaman peralatan-peralatan yang di bon oleh mahasiswa dan
bertanggung jawab penuh terhadap peralatan yang dipinjam (bon) oleh
mahasiswa tersebut.Apabila terjadi kerusakan maupun kehilangan dari
peralatan tersebut maka storeman wajib melaporkan hal itu kepada
instruktur agar dapat ditindak lanjuti.
3. PraktikkanPraktikkan adalah mahasiswa yang melakukan
kerja/praktik di bengkel pengawatan dan Teknologi PCB. Dalam
melakukan kerja setiap mahasiswa dituntut untuk memperhatikan
keselamatan kerja sehingga tidak terjadi kecelakaan yang tidak
diinginkan.Selain dari itu mahasiswa harus memperhatikan peraturan
yang ditetapkan dan berlaku di bengkel.Tanggung jawab dari
peralatan yang dipinjam (bon) oleh mahasiswa adalah tanggung jawab
dari seluruh mahasiswa agar semua hal diatas dapat dilaksakan.
1.7KebersihanKebersihan di bengkel pengawatan dan Teknologi PCB
harus senantiasa dijaga dan diperhatikan, karena bila ruangan
bengkel selalu bersih maka akan menambah kenyamanan pada saat
melakukan praktek di dalam bengkel, yang berkewajiban menjaga
kebersihan ruangan bengkel adalah seluruh mahasiswa yang melakukan
praktek.
1.8ManfaatAlarm gempa bumi ini sangat bermanfaat sekali untuk
masyarakat terutama masyarakat yang tempat tinggalnya biasanya di
daerah pegunungan dan sekitaran laut, karena di daerah itulah
biasanya seringkali terjadi gempa bumi, dengan adanya alat ini
tentunya sangat membantu sekali dalam hal peringatan apabila
terjadi gempa bumi secara mendadak.
1.9Keselamatan Kerjaa) Ikultilah instruksi dari instruktur !b)
Gunakan tang potong dan cutter dengan hati-hati dan teliti !c)
Perhatikan cara memegang solder dengan baik dan gunakan dengan
hati-hati!d) Selalu letakkan solder yang dalam keadaan panas pada
landasan solder!
BAB IIPEMBAHASAN
2.1Peralatan yang digunakanAdapun alat alat tersebut adalah :
Mistar BajaDigunakan untuk mengukur dengan menunjukkan perbandingan
langsung benda kerja dengan skal asli. Sifat alat ini adalah
keras,tipis, dan lentur serta mempunyai ketelitian di bawah jangka
sorong.
Gambar 1. Mistar Baja
TangTang potong berguna untuk memotong kabel dan melepaskan
karet pelapis kabel.
Gambar 2. Tang Potong CutterBerguna untuk memotong plat yang
digunakan dan membatu memebrsihkan jalur di PCB.
Gambar 3. Cutter Penyangga SolderBerguna untuk meletakkan solder
pada saat solder dalam keadaan panas.
Gambar 4. Penyangga Solder
Penyedot TimahBerguna untuk mengambil timah yang berlebihan atau
timah yang tidak digunakan dalam PCB agar rangkaian tersebut
kelihatan rapi.
Gambar 5. Penyedot Timah
SolderBerguna untuk memertin dan menyolder komponen-komponen
elektronika
Gambar 6. Solder
MultimeterBerguna untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan
listrik serta untuk mengetahui baik tidaknya suatu komponen.
Gambar 7. Multimeter
2.2Daftar BahanNo.1234567Nama
BarangRelayBatteraiSwitchBuzzerResistorSkrub
PCBLEDSpesifikasinya12v9vPush button-3mm3mm-Jumlah1 buah1 buah1
buah1 buah1 buah2 buah2 buah
2.3Daftar AlatNo.Nama AlatSpesifikasinyaJumlah
1.2.3.45.6.7.8.SolderLandasan solderTang
PotongCutterPinsetMistar BajaPenyedot timahMultimeter30 watt / 220
volt1 buah1 buah1 buah1 buah1 buah1 buah1 buah1 buah
2.4Rangkaian Alarm Gempa BumiUntuk mendapatkan nilai resistansi
yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dari sebuah LED dapat
digunakan dengan rumus :RDimana pada percobaan kali ini menggunakan
sumber dengan tegangan 9v, jadi perhitungan resistansi minimal yang
didapatkan yaitu: R= = 350 Ohm
2.5Blog DiagramBUZZER DAN LEDSWITCHRELAYINPUT
2.6Skematik Rangkaian
Gambar 8. Skema Rangkaian Alarm Gempa Bumi
2.7Langkah Kerja1.Siapkan semua peralatan yang diperlukan, dan
tempatkan pada posisi yang benar agar mempermudah dalam
penggunaan.2. Buatlah layout rangkaian ke PCB yang nantinya akan di
isi dengan komponen elektronika yang diperlukan3. Pasang semua
komponen elektronika seperti relay, switch, buzzer dan LED, dan
yang terakhir dipasang yaitu pendulum4. Kemudian plat yang telah
diukur ukurannya dibuat gulungan dengan menggunakan benda benda
bulat seperti batterai yang nanti nya plat ini akan di jumper dari
dalam rangkaian5. hubungkan pendulum yang sudah kita buat ke
rangkaian sumber dan relay.6. Setelah proses pemasangan komponen
selesai dibuat, kemudian dilanjutkan dengan proses perakitan
mekanik dari rangkaian tersebut7. buatlah lobang yang ukurannya
sesuai dengan switch agar switch bisa dimasukkan8. Kemudian buat
beberapa lobang dengan ukuran diameter bor kisaran 2mm guna untuk
mengeluarkan LED agar bisa ditampilkan keluar9. Setelah proses
selesai kemudian tutup rangkaian tersebut kemudian rangkaian siap
untuk diperlihatkan ke instruktur.
2.8Cara Kerja RangkaianPada alarm gempa bumi sebenarnya cara
kerjanya tidak terlalu sulit untuk dipahami, relay menjadi salah
satu inti dari bekerjanya alarm ini, pada saat alarm ini tidak
menerima getaran / dalam kondisi stabil maka relay dalam kondisi
normally open kemudian pada saat getaran diberikan pada rangkaian
ini, maka secara otomatis relay akan bekerja dan nantinya akan
menghidupkan LED dan buzzer. Jadi sistem kerja dari rangkaian ini
yaitu pada saat rangkaian ini terkena getaran maka alarm akan
otomatis menyala.
2.9Gambar Layout Rangkaian
Gambar 9. Layout Alarm Gempa Bumi
2.10Gambar Tata Letak Komponen
Gambar 10. Tata Letak Komponen
BAB IIIPENUTUP
3.1 Analisa RangkaianHasil dari rangkaian alarm gempa ini dapat
dilihat apabila terjadi getaran maka saklar / pendulum nantinya
akan bersentuhan yang menyebabkan alarm berbunyi, dan kerja ini
juga dibantu dengan adanya relay yang mengendalikan kerja dari
rangkaian ini sendiri. Pada saat pendulum ini bersentuhan karena
terkena getaran, maka relay yang tadi nya dalam posisi normally
open pada saat terkena getaran dia secara otomatis berganti sistem
kerja nya dan menyalakan LED dan buzzer, dan switch pada rangkaian
ini difungsikan untuk me reset rangkaian. Seperti pada saat terjadi
guncangan atau getaran, otomatis buzzer akan berbunyi dengan
sendirinya dan tidak mungkin juga kita, pada saat buzzer berbunyi
kita harus melepaskan sumber tentunya kita memerlukan switch untuk
mengaktifkan dan menonaktifkan rangkaian tersebut, dengan menekan
switch tersebut kita bisa mengendalikan alarm ini sesuai apa yang
kita inginkan, apakah kita ingin mengaktifkan atau tidak. untuk
sumber bisa juga kita langsung menghubungkannya ke listrik di
rumah, akan tetapi pada rangkaian ini tidak dibuat yang seperti
itu. Rangkaian alarm gempa bumi ini, hanya bentuk sederhana dari
dari rangkaian tersebut. Maka daripada itu, pada rangkaian ini,
diperlukan pengecekan rutin pada sumber tegangan ( batterai) yang
mana biasanya pada rangkaian sumber ini, abtterai akan bertahan
kemungkinan hanya kisaran 1-2 minggu.Untuk pemberian tahanan pada
rangkaian alarm gempa bumi ini, kita tidak bisa sembarangan memberi
tegangan nya, seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan tentang
resistor diatas, ini dikarnakan nantinya apabila tahanan yang
diberikan terlalu besar, maka tegangan yang nantinya mengalir akan
sedikit dan juga apabila rangkaian tersebut diberi tahanan terlalu
kecil atau tidak sama sekali, kemugkinan besar rangkaian itu tidak
akan bertahan lama, dikarnakan komponen tidak bisa tahan dengan
tegangan yang masuk terlalu besar.
3.2 KesimpulanDari uraian percobaan diatas dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:1. Alarm akan bekerja apabila terjadi
getaran yang natinya akan menggerakkan pendulum / pendulum akan
bersentuhan dengan plat.2. Persitiwa gempa tidak dapat diperkirakan
kapan terjadinya.3. Diperlukan sebuah alat untuk membatu manusia
sebagai pengingat.
LAMPIRAN
Gambar 11. Proses Pemasangan Komponen
Gambar 12. Proses Pemasangan Pendulum
Gambar 13. Semua Komponen telah Terpasang
Gambar 14. Proses Uji Coba Rangkaian
Gambar 15. LED Menyala Pada Saat Pendulum Bersentuhan
Gambar 16. Alarm Gempa Bumi dalam Keadaan Nonaktif
DAFTAR PUSTAKA
http://lukitasariphysicist.blogspot.com/2013/12/alarm-gempa-bumi-sederhana.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
https://indraharsono12.wordpress.com/berita/penyebab-terjadinya-gempa-bumi-dan-cara-penanggulangan/
http://www.instructables.com/id/earthquake-alarm/