This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. Hotel adalah : sebagian bangunan yang digunakan untuk
pelayanan kamar, makanan dan minuman serta rekreasi yang dikelola
dengan tujuan komersil. Dalam hal ini, usaha Hotel adalah : Usaha
jasa pelayanan atau disebut Hospitality Service. Setiap orang
mempunyai keinginan untuk melakukan hal-hal diluar kebiasaan
sehari-sehari, dimana makan, minum, tidur, dan lain-lain kadang
ingin dilakukan diluar rumah. Maka, manusia menciptakan apa yang
disebut Hotel atau Restoran, karena orang yang membutuhkan rekreasi
untuk menghilangkan kejenuhan yang biasa dilakukan sehari-hari di
Rumah. Pelayanan Kamar Makanan Minuman Rekreasi 1
2. Sehubungan dengan hal tersebut : Di satu pihak ada
masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan; Dan dilain pihak ada
masyarakat penjual jasa pelayanan. 1. Fasilitas Fasilitas yang
Memadai 2. Pengelolaan secara Profesional 3. SDM yang terampil
untuk melayani 2 Sebagai penjual jasa, Hotel harus menyediakan 3
Hal yaitu:
3. Industri Perhotelan bertaraf Internasional di Indonesia
dapat dikatakan dimulai sejak dioperasikannya Hotel Indonesia pada
5 Agustus 1962, setelah pengoperasian Hotel Indonesia, menyusul
beberapa Hotel yang bertaraf Internasional di Yogyakarta, Pelabuhan
Ratu dan Bali. Kini dengan berlalunya waktu, Industri perhotelan di
Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat. Konsekuensinya,
Pemerintah mengatur industri ini, salah satunya dengan klasifikasi
Bintang dan Non Bintang. Industri perhotelan merupakan bagian dari
industri Pariwisata yang memiliki arti penting, terutama bila
dikaji dari aspek Ekonomi dimana dapat memberikan konstribusi yang
berarti untuk perekonomian terutama untuk Pajak Penghasilan, Pajak
pembangunan, Pajak Bumi dan Bangunan. Disamping itu, dengan
keberadaan suatu Hotel maka akan terjadi transaksi ekonomi antara
Hotel sebagai pihak yang memerlukan bahan makanan dan Minuman dan
keperluan operasional lainya dengan para rekan. 3
4. Hotel memberikan peluang yang berarti: Contoh Hotel
Klasifikasi Bintang Tiga dengan 100 kamar misalnya akan memberikan
170 orang untuk bekerja di Hotel, ini berarti bahwa jumlah 170
orang ini akan memberikan kesejahteraan bagi keluarga yang
disekitarnya. Selain sisi positif Hotel juga berpotensi untuk:
Memberikan tekanan pada lingkungan fisik tempat beroperasinya,
dengan kata lain harus diupayakan sedemikian rupa agar operasional
Hotel memberikan tekanaan seminimal mungkin pada lingkungan
fisiknya (oleh limbah cair dan padat yang dihasilkan oleh Hotel
dari kegiatan operasionalnya). 4
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 65 Tahun 2001 Tertanggal 31
September 2001 Pasal 1 adalah: Bangunan yg disediakan bagi orang
untuk dapat menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan dan atau
fasilitas lainya dengan dipungut bayaranya, termasuk bangunan
lainya yang menyatu dikelola dan dimilki oleh pihak yang sama
kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. Hotel merupakan bangunan
yg menyediakan jasa kamar untuk jangka pendek, makanan, minuman dan
jasa lain yang diperlukan dengan imbalan pembayaran dari para tamu.
5
6. Tujuan pengklasifikasian Hotel adalah: Menciptakan
persaingan yang sehat memberikan panduan bagi tamu tentang harga
dan fasilitas serta layanan yang diberikan oleh hotel pada
klasifikasi tertentu; Memberikan panduan bagi para pemilik modal
jika hendak berbisnis pada satu klasifikasi Hotel; Dan secara
nasional memudahkan saat ingin mengetahui kebutuhan akan hotel pada
klasifikasi tertentu. HOTEL DIKLASIFIKASIKAN DLM 5 GOLONGAN KELAS,
yaitu: 1. Satu Bintang 2. Dua Bintang 3. Tiga Bintang 4. Empat
Bintang 5. Lima Bintang 6
7. Ada 3 Klasifikasi menurut Melati: 1. Melati satu 2. Melati
dua 3. Melati tiga Perbedaan Klasifikasi Bintang dengan Melati
adalah : Tingkat layanan, fasilitas hotel dan administrasi; Secara
historis Hotel melati adalah losmen yang telah beroperasi sebelum
klasifikasi hotel bintang diterapkan oleh pemerintah; Diperlukan
klasifikasi agar mutu layanan hotel melati meningkat; Fasilitas dan
layanan hotel melati lebih terbatas dibandingkan dengan hotel
berbintang; Harga kamar yang ditawarkan sewajarnya lebih rendah
dari pada hotel berbintang. 7
8. Pengklasifikasi Hotel dapat dilihat dari beberapa sisi:
Jumlah kamar yang dimiliki Lokasi Hotel Jenis Tamu Lama tinggal
tamu Masa Operasional Jenis layanan yang di tawarkan. 8
9. Bila Dikaji Jumlah Kamar yang Dimiliki, maka Hotel Dapat
Diklasifikasikan menjadi: 1. Hotel Kecil, dengan jumlah kamar
sampai dengan 25 kamar 2. Hotel Sedang, dengan jumlah kamar sampai
dengan 100 kamar 3. Hotel Menengah, dengan jumlah kamar sampai
dengan 300 kamar 4. Hotel Besar, dengan jumlah kamar sampai dengan
lebih dari 300 kamar 9
10. Dari sisi Lokasi, Hotel dapat diklasifikasikan sebagai
berikut: 1. Hotel Bandara (airport hotel), terletak dekat Bandara
2. Hotel di tengah Kota (City Hotel), lokasi ditengah kota 3. Hotel
Komersial (commercial hotel) lokasi hotel di pusat bisnis 4. Hotel
Pantai (beach Hotel), lokasi ditepi pantai 5. Hotel Stasiun
(railway hotel), dekat dengan stasiun kereta api 6. Hotel jalan
raya (highway Hotel), dekat dengan jalan bebas hambatan 7. Hotel
Pelabuhan (Harbour hotel) berdekatan dengan pelabuhan laut 8. Hotel
Pegunungan (mountain Hotel) lokasi hotel berdekatan didaerah
pegunungan. 10
11. Tujuan kedatangan Tamu dapat dibedakan; 1. Untuk Bisnis 2.
Untuk pemeliharaan kesehatan 3. Liburan 4. Kompetisi Olah raga 5.
Tugas kedinasan 11
12. Bila dikaji dari rerata lama tamu maka hotel dapat
diklasifikasikan menjadi : 1. Transiet Hotel : Bila rerata lama
tinggal tamu relatif singkat, sampai dengan 7 hari, maka hotel ini
diklasifikasikan sebagai transiet hotel. 2. Residential Hotel :
Bila rerata tamu tinggal tamu untuk jangka waktu yang lama maka
hotel ini diklasifikasikan sebagai residential hotel. 12
13. Bila dikaji dari sisi masa operasi hotel, maka hotel dapat
dikelompokkan menjadi : 1. Hotel Musiman (seasonal hotel) : di
negara-negara yang memiliki 4 (empat) musim, hotel hanya beroperasi
pada musim tertentu. Misalnya, hanya beroperasi pada musim dingin,
yaitu melayani tamu yang berolahraga ski. 2. Beroperasi sepanjang
tahun (all year round) : hotel yang beroperasi sepanjang tahun. Di
Indonesia lazimnya hotel beroperasi sepanjang tahun karena cuaca
memungkinkan untuk kegiatan operasional hotel. 13
14. Dikaji dari jenis layanan yang diberikan, hotel dibagi
menjadi : 1. Deluxe hotel : memberikan layanan yang lengkap dan
istimewa kepada tamunya. Layanan yang luks hotel tercermin dari
harga kamar, fasilitas yang ditawarkan, dan kemampuan serta
kompetensi karyawan hotel yang tinggi dalam memberikan layanan
untuk para tamunya. 2. Ekonomi hotel : memberikan layanan yang
terbatas, misalnya hanya untuk layanan kamar; demikian pula, harga
kamar yang ditawarkan lebih murah serta fasilitas yang ditawarkan
oleh hotel kepada tamunya juga terbatas. 14
15. Hotel sebagai industri jasa memiliki beberapa karakteristik
produk dengan kekhasan sebagai berikut : 1. Tamu terlibat dalam
proses produksi, misal ketika tamu menikmati makanan direstoran,
makanan pesanan tamu diolah di hadapan tamu. Produk minuman
campuran diproduksi di depan tamu ketika berada di bar. 2. Tidak
dapat dipakai sampel, produk harus dinikmati langsung oleh tamu. 3.
Jasa yang tidak terjual pada hari tertentu tidak dapat disimpan dan
dikompensasikan dengan penjualan pada hari berikutnya. Jadi, kamar
yang tidak terjual hari ini, tidak dapat dikompensasikan dengan
penjualan hari berikutnya; kesempatan penjualan hari ini hilang.
Kesempatan penjualan jasa kamar yang telah hilang pada malam
sebelumnya tidak dapat dikompensasikan dengan penjualan jasa kamar
pada malam berikutnya. 15
16. 4. Tamu sebagai konsumen harus datang langsung ke lokasi
hotel untuk menikmati produk hotel. 5. Mutu layanan yang tidak
konsisten. Produk yang sama disiapkan oleh karyawan yang berbeda,
atau akan menghasilkan mutu yang berbeda. Oleh karena itu, untuk
menjaga konsistensi mutu, selalu diadakan inspeksi mutu produk
sebelum dijual kepada tamu. Misalnya, sebelum kamar siap ditawarkan
kepada tamu, diadakan inspeksi atau pengendalian mutu oleh penyedia
bagian Tata Graha. 16
17. 6. Hotel tidak kasat mata. Oleh karena itu, diperlukan
tindakan untuk membuat citra hotel menjadi kasat mata. Memberikan
seragam kepada keryawan merupakan salah satu upaya agar citra hotel
menjadi kasat mata. 7. Mudah ditiru/diduplikasi oleh pesaing. Bila
suatu hotel menawarkan kamar suite plus pluge pool dan spa, maka
hotel lain dengan mudah memberikan produk yang sama. Produk yang
ditawarkan oleh satu hotel dengan mudah ditiru oleh pesaing karena
tidak ada hak paten untuk produk yang ditawarkan kepada
pelanggannya. 17