AKAD MURABAHAHDitujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi SyariahDosen Pengampu : Rita Rosiana, SE., M.Si
Disusun Oleh Kelompok 4 , Kelas IV C :Dhera Agung D.NIM
5552131620
Irfan Akhmad F.NIM 555213
Ridwan MaulanaNIM 5552131421
JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASASERANG2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam penulisan selanjutnya.Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.
Serang, 15 April 2015
Penyusun
DAFTAR ISIJudul makalah . iKata pengantar .ii BAB
IPENDAHULUAN..IA Latar belakang ..4BRumusan
Masalah............................................4BAB
IIPEMBAHASAN...IIA. Pengertian Murabahah.. ...5B. Jenis Akad
Murabahah.. ...5C. Dasar Syariah.. ...6D.Perlakuan Akuntansi..
...8E.Ilustrasi Kasus Akad Murabahah
BAB IIIPENUTUP.III A.Kesimpulan....Daftar Pustaka.
BAB IPENDAHULUAN
A.Latar BelakangDalam makalah ini penulis akan membahas salah
satu akad yang ada dalam akuntansi syariah.Akad yang akan diulas
dalam makalah ini adalah murabahah. Sebagai seorang muslim, kita
harus mengetahui jual beli yang di perbolehkan dalam syariah islam
agar harta yang dimiliki halal dan baik. Seperti yang kita ketahui,
jual beli adalah salah satu aspek dalam muamalah, dengan kaidah
dasar semua boleh kecuali yang di larang. Apabila belum mengetahui
apa saja yang di bolehkan dalam syariah, atau belum mengetahui
suatu ilmumaka wajib untuk mencari tahu hal tersebut.
B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Akad Murabahah2. Jenis Akad
Murabahah3. Dasar Syariah4. Perlakuan Akuntansi (PSAK 102)5.
Ilustrasi Kasus Akad Murabahah
BAB IIPEMABAHASAN
A. Pengertian MurabahahMurabahah adalah transaksi penjualan
barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati antara penjual dan pembeli. Yang membedakan
murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal adalah penjual
secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga pokok barang
tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya.
B. Jenis Akad Murabahah
Ada dua jenis akad murabahah, yaitu:1. Murabahah dengan pesanan
(murabaha to the purchase order)
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang
setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan dapat
bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barang
yang di pesannya. Kalau bersifat mengikat, berarti pembeli harus
membeli barang yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan
pesanannya. Jika aset murabahah yang telah dibeli oleh penjual,
dalam murabahah pesanan mengikat, mengalami penurunan nilai sebelum
diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi
beban penjual dan akan mengurangi nilai akad.
Skema Murabahah dengan pesanan
Keterangan:(1)Melakukan akad murabahah(2)Penjual memesan dan
membeli pada supplier/produsen(3)Barang diserahkan dari
produsen(4)Barang diserahkan kepada pembeli(5)Pembelian dilakukan
oleh pembeli
2.Murabahah tanpa pesananMurabahah jenis ini bersifat tidak
mengikat dan pembeli dapat membatalkan akad pembelian.
Skema Murabahah tanpa pesanan
Keterangan :(1)Melakukan akad murabahah(2)Barang diserahkan
kepada pembeli(3)Pembayaran dilakukan oleh pembeli
C. Dasar Syariah
Sumber Hukum Akad Murabahah1. Al-quranHai orang-orang yang
beriman!,janganlah kamu saling memakan (mengambil) harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu... (QS 4:29)Hai
orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu... (QS: 5)Allah
telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. (QS2:275)dan
jika (orang yang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah
tangguh sampai ia berkelapangan. (QS.2:280). ...dan tolong
menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa... (QS 5:2)Hai
orang yang beriman!, Jika kamu melakukan transaksi utang piutang
untuk jangka waktu yang ditentukan, tuliskanlah... (QS 2:282)
2. Al-HadisDari Abu Said Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW
bersabda: Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama
suka. (HR. al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan shahih menurut Ibnu
Hibban)Rasulullah saw bersabda, Ada tiga hal yang mengandung
keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga bukan
untuk dijual. (HR.Ibnu Majah dari Shuhaib) Allah mengasihi orang
yang memberikan kemudahan bila ia menjual dan membeli serta di
dalam menagih haknya (Dari Abu Hurairah) orang yang melepaskan
seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan
kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba
Nya selama ia (suka) menolong saudaranya. (HR Muslim)Menunda-nunda
(pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu menghalalkan harga
diri dan pemberian sangsi kepadanya (HR Abu Dawud, Ibn Majah, dan
Ahmad)Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah
suatu kezaliman. (HR Bukhari & Muslim)Sumpah itu melariskan
barang dagangan, akan tetapi menghapus keberkahannya (HR Al
Bukhari)
Rukun dan Ketentuan Akad Murabahah
Rukun dan ketentuan murabahah, yaitu sebagai beriku.
Rukun jual beli:
Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual Obyek jual beli berupa
barang yang diperjualbelikan Ijab kabul /serah terima
Ketentuan Syariah:
1. Pelakua. ada penjual dan pembelib. cakap hukum (Berakal dan
dapat membedakan), c. akad anak kecil dianggap sah, apabila seizin
walinya
2. Obyek Jual Beli harus memenuhi:a. Barang yang
diperjualbelikan adalah barang halal.b. Barang yang
diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya. c. Barang dimiliki
oleh penjual.d. Barang dapat diserahkan tanpa tergantung dengan
kejadian tertentu dimasa depan.e. Barang dapat diketahui
kuantitasnya dengan jelas f. Barang dapat diketahui kualitasnya
dengan jelas g. Harga barang tersebut jelas.h. Barang secara fisik
ada ditangan penjual
3. Ijab KabulIjab kabul dapat dilakukan secara lisan atau
tertulis. Ekspresi saling ridha/rela antara penjual dan pembeli
terhadap barang yang dan jual dan harganya. Apabila salah satu dari
mereka ada unsur terpaksa (ikrah) atau ada unsur penipuan (tadlis)
atau ada ketidaksesuaian (gharar) obyek akad maka jual beli menjadi
tidak sah karena prinsip saling ridha/rela tidak terpenuhi. Dalam
hal terjadi ketidaksesuaian obyek akad, pelaku boleh memilih untuk
membatalkan akad atau melanjutkannya. Dalam hal terjadi paksaan
apabila bertujuan untuk kepentingan umum dibolehkan.
D. Perlakuan Akuntansi (PSAK 102)Akuntansi Murabahah (PSAK 102
Revisi 2013)Akuntansi Untuk Penjual 1. Pada saat perolehan, aset
murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan Dr.
Aset Murabahah xxx Cr. Kas xxx2. Jika terjadi penurunan nilai untuk
murabahah pesanan mengikat, akan ditanggung penjualDr. Beban
penurunan nilai xxx Cr. Aset Murabahah xxx Jika terjadi penurunan
nilai untuk murabahah pesanan tidak mengikatDr. Kerugian penurunan
nilai xxx Cr. Aset Murabahah xxx
3. Apabila terdapat diskon pada saat pembelian aset murabahah,
maka:(a) Akan menjadi pengurang biaya perolehan aset murabahah,
jika terjadi sebelum akad murabahah, Jurnal:Dr. Aset Murabahah
(net) xxx Cr. Kas xxx(b) menjadi kewajiban kepada pembeli, jika
terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati
menjadi hak pembeli; Dr. Kas xxx Cr. Utang xxx(c) menjadi tambahan
keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad murabahah dan
seusai akad menjadi hak penjual.Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan
Murabahah xxx(d) pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad
murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akadDr. Kas xxxCr.
Pendapatan Operasional lain xxx
4. Kewajiban penjual kepada pembeli atas pengembalian potongan
tersebut akan tereliminasi pada saat :(a) Dilakukan pembayaran
kepada pembeli, Jurnal: Dr. Utang xxx Cr. Kas xxx(b) akan
dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat
dijangkau oleh penjual : Dr. Utang xxxCr. Kas xxxDr. Dana kebajikan
kas xxxCr. Dana Kebajikan Potongan pembelian xxx5. Keuntungan
murabahah diakui: (a). Pada saat terjadinya akad murabahah jika
dilakukan secara tunai atau secara tangguh sepanjang masa angsuran
murabahah tidak melebihi satu periode laporan keuangan dapat
langsung diakui. Jurnal: Dr. Kas xxx Dr. Piutang Murabahah xxx Cr.
Aset Murabahah xxx Cr. Pendapatan margin murabahah xxx(b). namun
apabila lebih dari satu periode, maka:(1). Keuntungan diakui saat
penyerahan aset murabahah dengan syarat apabila risiko penagihannya
kecil, jurnal sama dengan butir a.(2). Diakui secara proporsional
dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah,
jurnal:Pada saat penjualan kredit dilakukan: Dr. Piutang Murabahah
xxx Cr. Aset Murabahah xxx Cr. Margin murabahah tangguhan xxxPada
saat penerimaan angsuran : Dr. Kas xxx Cr. Piutang Murabahah xxx
Dr. Margin murabahah tangguhan xxx Cr. Pendapatan margin murabahah
xxx(3). Keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil
ditagih, dicatat dengan cara yang sama pada point (2), hanya saja
jurnal pengakuan keuntungan saat penerimaan angsuran dibuat saat
seluruh piutang telah selesai ditagih.
6. Pada saat akad murabahah, piutang diakui sebesar biaya
perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Pada akhir
periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasi (sama dengan akuntansi konvensional).
Dr. Beban Piutang tak tertagih xxx Cr. Penyisihan piutang tak
tertagih xxx
7. Potongan pelunasan piutang murabahah diberikan pada saat
pelunasan, diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah dan dapat
dilakukan dengan cara:(a) Diberikan pada saat pelunasan, jurnal:Dr.
Kas xxxDr. Margin murabahah tangguhan xxx Cr. Piutang Murabahah xxx
Cr. Pendapatan margin murabahah xxx (net setelah dikurangi potongan
pelunasan)(b) memberikan setelah pelunasan (penjual menerima
pelunasan dan membayarkan potongan kepada pembeli). Jurnal: Pada
saat penerimaan piutang dari pembeli:Dr. Kas xxxDr. Margin
murabahah tangguhan xxx Cr. Piutang Murabahah xxx Cr. Pendapatan
margin murabahah xxxPada saat pengembalian kepada pembeli:Dr.
Pendapatan margin murabahah xxx Cr. Kas xxx8. Denda dikenakan jika
pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya maka denda yang diterima
diakui sebagai bagian dana kebajikanDr. Dana Kebajikan-Kas xxx Cr.
Dana Kebajikan-Dendaxxx 9. Pengakuan dan pengukuran uang muka : -
uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang
diterima; - pada saat barang jadi dibeli oleh pembeli maka uang
muka diakui sebagai pembayaran piutang (merupakan bagian pokok) -
Jika barang batal dibeli oleh pembeli maka uang muka dikembalikan
kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan biaya biaya yang telah
dikeluarkan oleh penjual. Jurnal yang terkait dengan penerimaan
uang muka: a. Penerimaan uang muka dari pembeli: Dr. Kas xxxCr.
Utang lain-uang muka murabahah xxx b. Apabila murabahah jadi
dilaksanakan Dr. Utang lain-uang muka murabahah xxxCr. Piutang
Murabahah xxxc.Pesanan dibatalkan, jika uang muka yang dibayarkan
oleh calon pembeli lebih besar daripada biaya yang telah
dikeluarkan oleh penjual dalam rangka memenuhi permintaan calon
pembeli maka selisihnya dikembalikan pada calon pembeli. Dr. Utang
lain-uang muka murabahah xxx Cr Pendapatan operasional xxx Cr. Kas
/Utang xxxd. Pesanan dibatalkan, jika uang muka yang dibayarkan
oleh calon pembeli lebih kecil daripada biaya yang telah
dikeluarkan oleh penjual dalam rangka memenuhi permintaan calon
pembeli, maka penjual dapat meminta pembeli untuk membayarkan
kekurangannya kekurangannya Dr. Kas/Piutang xxx Dr. Utang lain-uang
muka murabahah xxx Cr. Pendapatan operasional xxxe. Pesanan
dibatalkan, dan perusahaan menanggung kekurangan nya atau uang muka
sama dengan beban yang dikeluarkan: Dr. Utang lain-uang muka
murabahah xxx Cr. Pendapatan operasional xxx10. Acuan
AlternatifSeluruh pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan
terkait dengan pembiayaan murabahah berbasis jual beli akan mengacu
pada PSAK 50,55,dan 60.a. Pada saat disepakati pembiayaan
murabahah:Dr. Piutang Murabahah xxx Cr. Aset Murabahah xxx Cr.
Margin Murabahah tangguhan xxxb. Pada saat pembayaran angsuran
pembiayaan murabhah:Dr.kas xxx Cr. Piutang murabahah xxxDr.Margin
murabahah tangguhan xxx Dr/Cr. Piutang Murabahah xxx Cr. Pendapatan
Murabahah xxx
11. Penyajian Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasikan: saldo piutang murabahah dikurangi
penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah tangguhan disajikan
sebagai pengurang (contra account) piutang murabahah.
12. Pengungkapan Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait
dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada:(a) harga
perolehan aset murabahah(b) janji pemesanan dalam murabahah
berdasarkanpesanan sebagai kewajiban atau bukan; dan(c)
pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian
Laporan Keuangan Syariah
BAB IIIPENUTUP
A. KesimpulanBerdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan
bahwa Murabahah merupakan transaksi penjualan barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati
oleh penjual dan pembeli. Terdapat 2 Jenis Murabahah yaitu
Murabahah dengan pesanan dan Murabahah tanpa pesanan. Selain itu
terdapat rukun dan ketentuan dalam akad murabahah yaitu Pelaku,
objek jual beli, dan ijab kabul. Dan ada cara pembayaran dalam
murabahah yaitu secara tunai dan tangguh.
DAFTAR PUSTAKANurhayati, Sri dan Wasilah. 2015.Akuntansi Syariah
Indonesia, Jakarta: Salemba Empat