BAB I PENDAHULUAN Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi. Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Perkembangan 1
67
Embed
AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM.doc
Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan ak
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan
peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan
infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data
(storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak
hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti
kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga
berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi. Perkembangan akuntansi
akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era
industri, dan era informasi.
Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak
berbeda-beda. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang
akuntansi. Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi
berdampak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu
perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang
mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Di samping itu,
pengendalian intern dalam SIA serta peningkatan jumlah dan kualitas informasi
dalam pelaporan keuangan juga akan terpengaruh.
1
Perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam
menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi praktik pengauditan.
Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit
merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk
akuntansi) sebagai objeknya. Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan
proses audit. Kemajuan software audit memfasilitasi pendekatan audit berbasis
komputer. Akuntan merupakan profesi yang aktivitasnya banyak berhubungan
dengan TI. Perkembangan SIA dan proses audit sebagai akibat dari adanya
kemajuan TI dan perkembangan akuntansi akan memunculkan peluang bagi
akuntan.
Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang mempunyai
pengetahuan memadai tentang SIA dan audit berbasis komputer. Sebaliknya,
akuntan yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit
berbasis komputer akan tergusur posisinya karena tidak mampu memberikan jasa
yang diperlukan oleh klien.
Salah satu aset perusahaan modern yang berharga adalah sistem informasi
yang responsif dan berorientasi pada pengguna. Sistem yang yang didesain
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi persediaan,
meniadakan aktivitas tidak bernilai tambah, memperbaiki layanan pelanggan dan
keputusan manajemen serta mengkoordinasikan berbagai aktivitas di seluruh
perusahaan. Tulisan ini membahas mengenai Aktivitas Pengembangan dan
2
Pemiliharaan Sistem yang dapat memudahkan auditor dalam melakukan tugas
pengauditannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Partisipan dalam pengembangan sistem:
1. Professional sistem
Analis,teknisi sistem dan programmer merupakan orang-orang yang
membangun sistem dengan cara mengumpulkan fakta-fakta yang telah ada
mengenai masalah dalam sistem, melakukan analisis atas fakta tersebut
dan merumuskan solusi untuk mengatasi masalah tersebut maka
terbentuklah sistem baru.
2. Pengguna akhir (End User)
Merupakan para pihak pengguna sistem yang dibangun dimana
diantaranya adalah para manajer, personel operasional, akuntan dan
auditor internal.
3. Pemegang kepentingan (Stakeholder)
Merupakan pihak yang berkepentingan atas sistem baik yang berasal dari
internal maupun eksternal perusahaan tetapi bukan merupakan pengguna
akhir sistem tersebut.
Pihak tersebut diantaranya adalah akuntan, internal dan ekternal auditor,
serta komite pengarah internal yang mengawasi pengembangan sistem.
4
4. Akuntan/auditor
Merupakan profesional yang menangani berbagai isu pengendalian,
akuntansi, dan audit untuk pengembangan sistem.
Namun keterlibatan auditor internal dibatasi dalam beberapa hal dan
melarang keterlibatan langsung auditor eksternal dimana hal ini diatur
dalam standar dan etika professional dalam menjaga independensi auditor.
B. Keterlibatan Akuntan Dan Auditor Dalam SDLC
Alasan Akuntan dan Auditor dilibatkan dalam proses SDLC adalah
sebagai berikut :
1. Pembuatan sistem informasi berkaitan dengan transaksi keuangan
yang signifikan.
Karena akuntan dan Auditor memiliki latar belakang, pengalaman dan
pelatihan dibidang transaksi keuangan sehingga dapat memberikan
input yang sangat penting pada sistem berkaitan dengan pengendalian,
integritas, ketepatan waktu dan sejumlah aspek penting lainnya dalam
transaksi keuangan.
2. Sifat produk yang dihasilkan SDLC mendapat perhatian dari akuntan
dan auditor karena kualitas informasi akuntansi tergantung secara
langsung pada aktivitas SDLC yang menghasilkan Sistem Informasi
Akuntansi (SIA).
5
Para Akuntan dilibatkan dalam pengembangan sistem melalui :
1. Akuntan sebagai pengguna (User)
Semua sistem yang memproses transaksi keuangan akan berdampak
pada fungsi akuntansi dalam hal tertentu sehingga akuntan harus
memberikan gambaran yang jelas mengenai berbagai masalah dan
kebutuhannya kepada kepada para professional sistem.
2. Akuntan berpartisipasi sebagai anggota tim pengembangan sistem
Akuntan dapat dijadikan rujukan untuk memberikan saran atau untuk
menentukan apakah sistem yang diusulkan memiliki risiko
pengendalian internal dimana tingkat partisipasi auditor dibatasioleh
isu independensi dalam standar dan etika profesinya.
3. Akuntan sebagai Auditor
Sistem Informasi Akuntansi harus dapat diaudit sehingga akuntan dan
auditor memiliki kepentingan terhadap semua sistem, sehingga mereka
harus dilibatkan dari awal dalam tahap desain, terutama yang berkaitan
dengan dapat tidaknya sistem diaudit, keamanan, dan pengendalian.
6
C. Pengadaan Sistem Informasi
Cara pengadaan sistem informasi oleh perusahaan adalah sebagai
berikut:
1. Pengembangan sistem secara internal
Perusahaan mendesain sendiri sistem informasi melalui aktivitas
pengembangan internal dengan menyediakan staf sistem tetap sebagai
analis serta programmer yang dapat mengidentifikasi kebutuhan
informasi para pengguna dan dapat memuaskan kebutuhan pengguna
melalui sistem yang disesuaikan.
2. Pembelian sistem komersial
Perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi akuntansi dengan
cara membeli dari vendor peranti lunak.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pasar peranti lunak:
a. Biaya yang relatif murah
b. Adanya vendor yang fokus pada industri tertentu dalam
pengembangan peranti lunak sehingga dapat memenuhi sesuai
kebutuhan bisnis tertentu.
c. Pertumbuhan permintaan dari bisnis yang terlalu kecil
ukurannya untuk mampu memiliki staf pengembangan sistem
internal.
7
d. Tren menuju perampingan unit organisasi serta perpindahan
menuju lingkungan pemrosesan data yang terdistribusi.
Jenis Sistem Komersial
1. Turnkey System (Sistem Siap Pakai)
Sistem yang sepenuhnya lengkap dan teruji serta siap untuk
diimplementasikan. Dimana sistem ini hanya dijual dalam bentuk
gabungan beberapa modul program.
2. Backbone System (Sistem Backbone)
Menyediakan struktur sistem dasar yang dapat dikembangkan yang
dilengkapi dengan modul pemrosesan utama yang telah diprogram.
3. Vendor Supported System (Sistem dengan dukungan vendor)
Gabungan dari sistem yang disesuaikan dengan peranti lunak
komersial dimana vendor mengembangkan dan memelihara sistem
yang disesuaikan dengan kebutuhan para klien.
Keunggulan Peranti Lunak Komersial diantaranya:
1. Waktu Implementasi
Jika menggunakan peranti lunak komersial maka saat perusahaan akan
mengimplementasikan sistem tidak membutuhkan waktu yang lama
8
karena telah tersedia oleh vendor peranti lunak yang dapat
diimplementasikan langsung.
2. Biaya
Biaya pengembangan lebih murah dibanding dengan pengembangan
sistem internal.
3. Keandalan
Kecendrungan kesalahan yang dapat terjadi pada peranti lunak
komersial lebih sedikit dibandingkan dengan sistem pengembangan
internal karena peranti lunak komersial telah melaewati tahap
pengujian sebelum dilepas kepasaran.
Kelemahan Peranti Lunak Komersial diantaranya:
1. Independensi
Karena sistem dibeli dari vendor maka perusahaan ketergantungan
kepada vendor dalam hal pemeliharaan. Maka perusahaan akan
menghadapi risiko vendor tidak lagi mendukung sistem tersebut atau
bahkan bangkrut.
2. Kebutuhan akan sistem disesuaikan
Peranti lunak komersial yang tersedia bersifat umum atau tidak
fleksibel
9
3. Pemeliharaan
Tingginya tingkat perubahan sistem informasi bisnis sehingga sistem
juga akan mengalami perubahan sehingga peranti lunak tidak dapat
dirubah maupun dimodifikasi.
D. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM (SDLC)
Beberapa tahapan dalam SDLC diantaranya:
1. Perencanaan Sistem
Tahap ini bertujuan menghubungkan berbagai proyek sistem atau
aplikasi dengan tujuan strategis perusahaan.
Komposisi dari komite pengarah (steering committee) dapat meliputi
CEO, Direktur Keuangan, Direktur Informasi, Pihak manajemen
senior, dari berbagai area pengguna, auditor internal dan pihak
manajemen senior dari layanan computer. Sementara dari pihak
ekternal meliputi konsultan manajemen dan auditor eksternal
perusahaan.
Tanggung jawab umum komite pengarah meliputi hal-hal berikut ini:
Mengatasi berbagai konflik yang timbul dari sistem baru
Mengkaji berbagai proyek dan menetapkan prioritas
Menganggarkan dana untuk pengembangan sistem
Mengkaji status tiap proyek yang sedang berjalan
10
Menentukan melalui berbagai titik pemeriksaan diseluruh
SDLC apakah akan melanjutkan proyek atau
menghentikannya.
Tingkatan dalam perencanaan sistem
Perencanaan sistem strategis
Merupakan alokasi berbagai sumber daya sistem, peranti keras,
peranti lunak serta telekomunikasi.
Justifikasi untuk perencanaan sistem strategis:
Rencana yang berubah secara konstan lebih baik
daripada tidak ada rencana sama sekali
Perencanaan strategis mengurangi komponen krisis
dalam pengembangan sistem.
Perencanaan strategis sistem memberikan pengendalian
otorisasi untuk SDLC
Secara historis perencanaan sistem strategis memang
selalu berhasil baik.
Perencanaan proyek
Tujuan dari perencanaan proyek adalah untuk mengalokasikan
sumber daya ke tiap aplikasi dalam kerangka kerja rencana
startegis.
Hasil dari tahap ini dapat berupa dokumen formal:
11
Proposal proyek
Memberikan pihak manajemen dasar untuk membuat
keputusan pelaksanaan proyek.
Tujuan dari proposal proyek ini adalah
- Proposal proyek meringkas berbagai temuan dari
penelitian yang dilakukan pada tahap ini dan
menjadi rekomendasi umum untuk sistem baru atau
untuk modifikasi sistem.
- Proposal proyek menggambarkan secara garis besar
hubungan antara tujuan dari sistem yang diusulkan
dengan tujuan bisnis perusahaan.
Jadwal proyek
Jadwal proyek adalah anggaran waktu dan biaya untuk
semua tahap dalam SDLC.
Peran Auditor dalam perencanaan sistem
Auditor internal dan eksternal berkepentingan untuk
memastikan bahwa terdapat perencanaan sistem yang
memadai.
12
2. Analisis Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan melakukan survey atas sistem yang
ada dan kemudian melaksanakan analisis kebutuhan pengguna dimana
hasil dari analisis ini berupa laporan analisis sistem formal, yang
menyajikan berbagai temuan dari analisis dan berbagai rekomendasi
untuk sistem yang baru.
Tahap Survey
Langkah awal dalam memulai sebuah analisis adalah dengan
melakukan survey terhadap sistem yang ada dalam rangka mengetahui
keunggulan dan kelemahan sistem yang telah ada tersebut.
Kelemahan dalam menyurvey sistem yang telah ada:
Lubang ter(tar pit) fisik yang ada
Tendensi analis yang menjadi “terhisap didalam”dan kemudian
terbenam oleh pekerjaan menyurvey sistem warisan yang ada.
Berpikir di dalam kotak
Melakukan survey sistem yang telah ada akan menghambat ide
baru dan hasil dari survey ini berupa perbaikan sistem yang lama
bukan merupakan pendekatan baru yang radikal.
13
Keunggulan menyurvey sistem yang ada:
Mengidentifikasi aspek apa saja yang harus dipertahankan dari
sistem yang lama.
Memaksa analis sistem untuk memahami sistem secara penuh
Memisahkan akar permasalahan dari gejala
Mengumpulkan Fakta
Berbagai fakta dikumpulkan oleh analis adalah potongan-potongan
data yang menjelaskan fitur penting, situasi dan hubungan di dalam
sistem.
Fakta-fakta sistem dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori
umum berikut:
Sumber data
Meliputi entitas eksternal (pelanggan atau vendor), sumber-
sumber internal dari berbagai sumber departemen lainnya.
Pengguna
Meliputi para manajer dan pengguna operasi
Penyimpanan data
Dalam bentuk file, basis data, akun dan berbagai dokumen
sumber yang digunakan dalam sistem.
Proses
14
Merupakan operasi manual atau computer yang mewakili
keputusan atau tindakan yang dipicu oleh informasi.
Aliran data
Diwakili oleh perpindahan berbagai dokumen dan laporan antar
sumber data, penyimpanan data, pekerjaan pemrosesan, dan
pengguna.
Pengendalian
meliputi pengendalian akuntansi dan operasional dan dapat
berupa berbagai prosedur manual atau pengendalian computer.
Volume transaksi
Analis harus mendapatkan suatu ukuran atas volume transaksi
untuk periode waktu tertentu.
Tingkat kesalahan
Analis harus menentukan toleransi kesalahan yang dapat diterima
untuk sistem yang baru.
Biaya sumber daya
Biaya yang digunakan untuk sistem yang ada dan menentukan
besaran biaya yang dapat dihindari dan akan diperlakukan sebagai
manfaat sistem yang baru.
15
Kemacetan dan operasi yang redundan
Analis harus mencatat berbagai titik di mana aliran data menjadi
satu sehingga membentuk penyempitan.
Teknik pengumpulan fakta
Observasi
Dilakukan dengan pengamatan secara pasif berbagai prosedur
fisik dalam sistem.
Keterlibatan dalam pekerjaan
Analis mengambil peran aktif dalam melakukan pekerjaan
pengguna.
Wawancara personal
Metode membandingkan fakta dengan persepsi pengguna
mengenai berbagai kebutuhan akan sistem baru yang dapat
dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan langsung dan
analis mendapat jawaban atau dengan memberikan kuisoner
untuk pertanyaan yang lebih spesifik dan terperinci serta untuk
membatasi berbagai respon dari para pengguna.
Mengkaji dokumen sumber
Meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, catatan
akuntansi, daftar akun, pernyataan kebijakan, deskripsi prosedur,