i AKTIVITAS GEL SITRONELAL DAN MINYAK LAVENDER SEBAGAI PENOLAK NYAMUK Aedes aegypti SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia oleh Ledy Novelin Silalahi NIM: 4311412012 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
43
Embed
AKTIVITAS GEL SITRONELAL DAN MINYAK LAVENDER …lib.unnes.ac.id/26927/1/4311412012.pdf · 2017-10-25 · dan zika. Menurut literatur yang ada minyak atsiri dapat digunakan sebagai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
AKTIVITAS GEL SITRONELAL DAN MINYAKLAVENDER SEBAGAI PENOLAK NYAMUK
Aedes aegypti
SKRIPSIDisusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Program Studi Kimia
oleh
Ledy Novelin SilalahiNIM: 4311412012
JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2016
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
1. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12 : 12)
2. Dalam Tuhan, sekalipun pahit, kegagalan akan berbuah
manis.
PERSEMBAHAN:
Karya ini kupersembahkan untuk:
1. Bapak Larmin Silalahi dan Mama
Roslina Sidabutar yang selalu berdoa,
membimbing dan mendidikku.
2. Kakak Rien, Abang Berlin, Abang
Rionaldo, dan Adek Lana tersayang
yang selalu setia mendukungku dan
selalu memberi ku semangat.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Aktivitas Gel Sitronelal dan Minyak Lavender Sebagai Penolak Nyamuk Aedes
aegypti” tepat pada waktunya.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Program Studi Kimia di Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun
penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah
memberikan izin kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
2. Ketua Jurusan Kimia yang telah memberikan izin kepada penulis dalam
penyusunan skripsi.
3. Kepala Laboratorium kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang.
4. Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara yang telah mengizinkan penulis
untuk melakukan penelitian.
5. Bapak Prof. Dr. Edy Cahyono., M.Si. Pembimbing I yang dengan bijaksana
memberikan pehatian, bimbingan, ilmu dan pengarahan kepada penulis.
vi
6. Ibu Dra. Woro Sumarni., M.Si. Pembimbing II yang senantiasa memberikan
bimbingan, ilmu dan pengarahan kepada penulis.
7. Bapak Prof. Supartono., M.S. Penguji yang telah memberikan ilmu dan
pengarahan kepada penulis.
8. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Kimia.
9. Kedua Orangtua tercinta terimakasih atas motivasi, perhatian, kasih sayang,
doa yang tak pernah putus, dan dukungan baik moril dan material yang
menjadikan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini.
10. Abang (Rionaldo, Berlin), kakak (Rien) dan adikku (Lana) terimakasih atas
dukungan, perhatian dan doa yang menjadikan semangat kepada penulis.
11. Keluarga Naposo HKBP Semarang Barat yang selalu memberikan semangat,
dukungan dan doa. Terimakasih untuk kebersamaan dan selalu memberi
warna kehidupan.
12. Sahabat-sahabatku; Natalia Hotmauli, Desi Sesar, Marta Laora, Dina
Amalina, Faizah Mayasari yang selalu memberikan semangat dan doa selama
acetate (2,14%), dan caryophyllene (7,55%). Berdasarkan data persentase di atas,
dapat disimpulkan bahwa kandungan utama dari bunga lavender adalah linalool
dan linalyl asetat (Cox, 2005; McLain, 2009). Lavender selain digunakan
langsung untuk pengusir nyamuk, bunganya juga menghasilkan minyak yang
digunakan sebagai bahan penolak serangga (repellent atau antifeedant),bahan
yang sering digunakan sebagai lotion anti nyamuk.
2.5 Gel
Gel secara luas digunakan pada berbagai produk obat-obatan, kosmetik
dan makanan,juga pada beberapa proses industri. Dalam bidang pengobatan, gel
dapat digunakan sebagai bahan dasar (pembawa) dalam pembuatan sediaan
topikal. Keuntungan dari gel dibandingkan dengan bentuk sediaan topikal
lainnya yaitu memungkinkan pemakaian yang merata dan melekat dengan
baik,mudah digunakan, mudah meresap, dan mudah dibersihkan oleh air.
19
Penyimpanan gel harus dalam wadah yang tertutup baik terlindung dari cahaya
dan ditempat sejuk (Herdiana, 2007).
Dalam sediaan farmasi, gel digunakan untuk sediaan oral sebagai gel
murni, atau sebagai cangkang kapsul yang dibuat dari gelatin, untuk obat topikal
yang langsung dipakai pada kulit, membran mukosa atau mata, ataupun untuk
sediaan dengan kerja yang lama yang disuntikkan secara intramuskular. Zat
pembentuk gel digunakan sebagai pengikat dalam granulasi, koloid pelindung
dalam suspensi, pengental untuk sediaan oral dan sebagai basis supositoria.
Dalam kosmetik, gel digunakan dalam berbagai ragam dan aneka produk seperti:
shampo, sediaan pewangi, pasta gigi dan sediaan untuk perawatan kulit dan
rambut (Herdiana, 2007).
Adapun fungsi dari komposisi penyusun sediaan gel yaitu sebagai berikut :
1. Karagenan sebagai Bahan Pembentuk Gel
Menurut Aidinsfo (2003) dalam Kiswanti (2009) bahan pembentuk
gel yang digunakan adalah karagenan. Karagenan adalah nama umum dari
golongan polisakarida pembentuk gel dan pengental yang diperoleh secara
komersial melalui proses ekstraksi dari spesies alga merah (Rhodopyceae)
tertentu. Beberapa spesies utama yang saat ini digunakan untuk memproduksi
karagenan berasal dari generagenera seperti Gigartina, Chondrus crispus,
Iridaea, dan Euchema (Velde dan Ruiter 2005).
20
2. Sodium benzoate (NaC6H5CO2)
Menurut Faisal (2010) dalam Rahmaisni (2011) sodium benzoat
(E211) adalah garam sodium dari asam benzoat. Sodium benzoat dikenal juga
dengan nama natrium benzoat. Fungsi sodium benzoat adalah sebagai bahan
pengawet untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme (jamur) yang
merugikan . Batas atas penggunaan sodium benzoat yang diijinkan adalah
sebesar 0,1% di Amerika Serikat, sedangkan untuk negara-negara lain
berkisar antara 0,15-0,25%. Untuk negara-negara Eropa batas benzoat
berkisar antara 0,015-0,5%. Sodium benzoat lebih disukai dalam
penggunaannya karena 200 kali lebih mudah larut dibandingkan asam
benzoat. Sekitar 0,1% umumnya cukup untuk pengawetan pada produk yang
telah dipersiapkan untuk diawetkan.
3. Propilen glikol ( C3H8O2)
Propilen glikol dapat berfungsi sebagai pengawet, antimikroba,
disinfektan, humektan, solven, stabilizer untuk vitamin, dan kosolven yang
dapat bercampur dengan air. Sebagai pelarut atau kosolven, propilen glikol
digunakan dalam konsentrasi 10-30% larutan aerosol, 10-25% larutan oral,
10-60% larutan parenteral dan 0-80% larutan topikal. Propilen glikol
digunakan secara luas dalam formulasi sediaan farmasi, industri makanan
maupun kosmetik, dan dapat dikatakan relatif non toksik.Dalam formulasi
atau teknologi farmasi, propilen glikol secara luas digunakan sebagai pelarut,
21
pengekstrak dan pengawet makanan dalam berbagai sediaan farmasi
parenteral dan non parenteral (Rowe dkk. 2003).
4. Kalsium klorida (CaCl2)
Kalsium klorida adalah salah satu contoh humektan pada golongan
garam.Humektan adalah suatu bahan higoskopis yang mempunyai sifat dapat
mengikat air dari udara yang lembab dan sekaligus mempertahankan air yang
ada pada sediaan. Humektan merupakan zat kimia yang larut dalam air di
mana nantinya zat tersebut akan mengikat air pada bahan sehingga kadar air
menurun. Semakin banyak humektan yang ditambahkan maka jumlah air
bebas yang dapat dikeluarkan semakin kecil.Humektan berfungsi untuk
memperbaiki stabilitas suatu bahan dalam jangka waktu yang lama sebelum
sampai ke konsumen (Purnomo, 2005).
2.6 Uji Aktivitas Penolak Nyamuk
Aktivitas penolak nyamuk yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
efektifitas minyak atsiri sebagai penolak nyamuk. Nyamuk yang digunakan
dalam uji nya adalah nyamuk berumur 5-8 hari. Pada sangkar yang disediakan
berisi minyak atsiri,nyamuk dan mencit. Minyak atsiri dan mencit diletakkan
berdampingan pada kompartemen ketiga. Mekanisme penolak nyamuk dalam
aktivitas ini adalah minyak atsiri berfungsi sebagai repellent dan mencit sebagai
penarik nyamuk. Mencit termasuk hewan mamalia yang memiliki ciri-ciri yang
22
sama dengan manusia,salah satunya adalah berdarah panas. Minyak atsiri yang
digunakan adalah minyak sereh (Kim dkk.,2012).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kim dkk.,2005
membuktikan bahwa sitronelal dalam minyak sereh memiliki efektivitas yang
tinggi sebagai penolak nyamuk. Sitronelal mempunyai sifat racun (desiscant).
Menurut cara kerjanya, racun ini seperti racun kontak yang dapat memberikan
kematian karena kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk
kekurangan cairan (Abdillah, 2004).
Tawatsin dkk.,(2001) telah melakukan penelitian mengenai
kemampuan repelan dari minyak atsiri kunyit, daun jeruk nipis, serai dan basil
serta membandingkannya dengan DEET. Hasil penelitian ini menunjukkan
waktu proteksi dari minyak atsiri serai adalah yang paling lama yakni 4 jam.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Utomo, 2014 dengan menggunakan minyak
atsiri selasih, sereh wangi dan minyak lavender memiliki keefektifitas diatas
50% sampai jam ke-6.
43
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil gel sitronelal dan minyak lavender dan uji aplikasinya
sebagai penolak nyamuk, dapat disimpulkan bahwa :
1. Karakteristik gel berdasarkan hasil uji viskositas dari ketiga gel tersebut
yang terbaik didapat pada gel minyak lavender (tipe B) yang menyebabkan
minyak lavender tertahan lebih lama dalam gel dengan nilai 11088 cP pada
hari ke 9.
2. Gel minyak lavender dan minyak sitronelal dan campuran minyak
lavender dan sitronelal dapat digunakan sebagai alternatif bahan penolak
nyamuk. Persentase daya tolak terhadap nyamuk Aedes aegypti tertinggi
dari ketiga gel yaitu pada gel minyak lavender sebesar 96,67% pada menit
ke 60.
44
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat diberikan saran yaitu sebagai
berikut :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai controlled release
atau pengaruh penguapan minyak yang tertahan dalam gel dengan
metode yang sesuai dengan pengujian controlled release pada gel.
2. Sebaiknya untuk pencetakan gel digunakan dengan alat press supaya
ukuran gel sama rata.
45
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, A.C. 2004.Membasmi Aedes Aegypti dengan Ekstrak Serai.SuplemenHikmah Edisi Minggu, 07 Maret 2004
Agustian E, A. Sulaswatty, Tasrif, J.A. Laksmono dan Indri Badria Adilina G.2007.“Pemisahan sitronellal dari minyak sereh wangimenggunakan unitfraksionasi skala bench”.Journal Teknik.Industri.Pert. Vol 17 (2), Hal4953
Anggraeni, D.S. 2011. Stop Demam Berdarah Dengue. Bogor: Bogor Publishing.
Akhila, A. (ed). 2010. Essential Oil-Bearing Grasses: The Genus of Cymbopogon.Boca Raton: CRC Press
Anita, S B. 2008. Aplikasi Karaginan Dalam Pembuatan Skin Lotion. Skripsi.Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
Barnard DR. 2000. Repellents and Toxicants for Personal Protection.[Paper].Florida : Global Collaboration for Development of Pesticides for
Public Health (GCDPP) WHO.
Bernard M, Lastere S, Telssier A, Cao-Lormeau VM, Musso D. 2014. Evidenceof perinatal transmission of Zika virus,French Polynesia,December 2013and February 2014. Euro Survell : 19 (13)
Cahyati, W.H., Suharyo., 2006. Dinamika Aedes aegypti sebagai vektor penyakit.Kemas 2:38-48
Cahyono, E. 2013. Kajian Reaksi Siklikasi-Asetilasi (+)-Sitronelal denganAnhidrida Asa Asetat Dikatalisasi Asam Lewis dan Zeolit AlamTermodifikasi. Disertasi. Yogyakarta. Fakultas Matematika IlmuPengetahuan Universitas Gajah Mada
Cahyono, E., H.D. Pranowo., Muchalal dan Triyono. 2013. Analysis Of TheEnantiomers Ratio Of Citronellal From Indonesian Citronella Oil UsingEnantioselective Gas Chromatography. Malaysian Journal OfFundamental and Applied Science Vol.9,No.2 (2013)62-66
Cox, C. 2005. Plant-based Mosquito Repellents: Making A Careful Choice. Journalof Pesticide Reform, 3(25), 6-7
46
Cronquist. 1981. An Integrated System of Classification of FloweringPlants.Columbia University Press, New York.
Chu, C. J., dan Kemper, K. J. 2001. Lavender (Lavandula spp). Longwood HerbalTask Force :http://www.mcp.edu/herbal/.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2008, Profil Kesehatan ProvinsiJawaTengah, Semarang: Dinkes Jateng.
Fathi., S.K. dan Chatarina U.W. 2005. Peran Faktor Lingkungan dan PerilakuTerhadap Penularan Demam Berdarah Dengue Di Kota Mataram, JurnalKesehatan Lingkungan, 2(1): 1–10.
Fatimah, N. 2012. Serai Wangi : Tanaman Perkebunan yang Potensial. MakalahIlmiah. Surabaya : Balai Besar Perbenihan dan Proteksi TanamanPerkebunan (BBP2TP)
Guenther, E. 2006. Minyak Atsiri,.UI-Press. Jilid 1. Jakarta.
Herdiana Y. 2007. Formulasi gel undesilenil fenilalanin dalam aktivitas sebagaipencerah kulit.Makalah tidak dipublikasikan. Universitas Padjadjaran
Ismuyanto, B., Diah, A,P., W.O.C. Nirwana., A.S. Dwi Saptati, N,H., dan B.Poerwadi. 2013. Karakteristik Gel Pengharum Ruangan Dengan BerbagaiGrade Patchouli Alcohol Dan Konsentrasi Minyak Nilam.Jurnal TeknikKimia Vol.7(2).
Jumar, 2000, Entomologi Pertanian, Penerbit Rineka Cipta : Jakarta.
Kardinan, A., dan Dhalimi, A, 2010, PotensiAdas (Foeniculum vulgare) SebagaiBahan Aktif Lotion Anti Nyamuk Demam Berdarah (Aedesaegypti),Laporan Penelitian: BPTOA, Bogor.
Kim, J.K., C.S. Kang., J.K. Lee., Y.R. Kim., H.Y. Han., dan H.K. Yun. 2005.Evaluation of repellency effect of two natural aroma mosquito repellentcompounds, citronella and citronellal. Entomological Research.35(2);117-120.
Kim, S.I., J.S. Yoon, S.J. Baeck, S.H. Lee, Y.J. Ahn, dan H.W. Kwon. 2012.Toxicity and synergic repellency of plant essential oil mixtures with
47
vanillin against Aedes aegypti (diptera: culicidae). Journal of MedicalEntomology.49(4); 876-885
Kiswantii, E.D. 2009. Pemanfaatan Karagenan Yang Ditambahkan Minyak SerehWangi Pada Formula Gel Penolak Nyamuk Culex quinquefasciatus.Skripsi. Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
Lekitoo M, 2009. Respon nyamuk Aedes aegypti terhadap kairomon tanamanlavender (Lavandula angostifolia). Skripsi. Ambon : Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura
Mahmudah, N. L. 2015. Enkapsulasi Minyak Mawar (Rosa damascene Mill.)Dengan Penyalut β-Siklodekstrin Dan β-Siklodekstrin Terasetilasi.Skripsi. Semarang. FMIPA Universitas Negeri Semarang
Maia, M.F., Moore S.J. 2011. Plant-based insect repellents: a review of theirefficacy, development and testing. Malaria J., (suppl.1) 10 : 1-14.
McLain, D. E. 2009. Chronic Health Effects Assessment of Spike Lavender Oil.Walker Doney and Associates
Misni, N., Sulaiman, S., dan Othman, H., 2008, The Repellent Activity of Piperaduncum Linn(Family: Piperaceae) Essential Oil against Aedes aegyptiUsing Human Volunteers, JTrop Med Parasitol, 31(2) : 63-69.
Mulyani, S., B. Mulyaningsih., A. W. Lestari., Fitri Ana M. 2013.Lemongrass,cloves, orange leaves as insence combustible for Aedesaegypti. Traditional Medicine Journal.18(3); 195-200
Nindatu, M., N.L. Tuhumury., M. Kaihena. 2011. Pengembangan Ekstrak EtanolDaun Lavender (Lavandula angustifolia) Sebagai Antinyamuk VektorFilarisasi Culex sp.Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Program StudiPendidikan Dokter Universitas Pattimura. 4(1); 19-27
Nerio, L.S., Olivero-Verbel, J., dan Stashenko, E., 2010, Repellent Activity ofEssential Oils: A Review, Bioresource Technology, 101 : 372–378
Pujiastuti,A. 2016. Enkapsulasi Sitronelal dari Minyak Sereh dalam Enkapsulasidalam β-Siklodekstrin dan Aplikasinya sebagai Penolak Nyamuk Aedesaegypti. Skripsi. Semarang. FMIPA Universitas Negeri Semarang
Purnomo,H.1995.Aktivitas Air dan Peranannya Dalam PengawetanPangan.Jakarta : UI Press
48
Rahmaisni, A. 2011.Aplikasi Minyak Atsiri pada Produk Gel PengharurnRuangan Anti Serangga. Skripsi. Bogor : Fakultas Teknologi PertanianIPB.
Rieger M. 1994. Emulsi. Di dalam : Lachman et al. 1994. Teori dan PraktekFarmasi Industri. Ed ke-2. Suyatmi S, penerjemah. Jakarta: UI Press.Terjemahan dari Theory and Pharmacy Practical Industry. Ed ke-2.
Rowe, R. C, Paul J S , dan Paul JW. 2003. Handbook of PharmaceuticalExcipients.London: Pharmaceutical Press.
Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak atsiri.Yogyakarta : Gajah MadaUniversity Press.
Sigit HS, Koesharto FX, Hadi UK, Gunandi DJ, Soviana S, Wirawan IA,Chalindaputra M, Rivai M, Priyambodo S, Yusuf S, Utomo S. 2006.HamaPermukiman Indonesia : Pengenalan, Biologi, dan Pengendalian.SH Sigitdan UK Hadi, Editor. Bogor : Unit Kajian Pengendalian HamaPermukiman.Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.
Sritabutra, D., M. Soonwera, S. Waltanachanobon, dan S. Poungjai. 2011.Evaluation of herbal essential oil as repellents 28gainst Aedes aegypti andAnopheles dirus Peyton & Harrion. Asian Pasific Journal ofTropicalBiomedicine. 1(1); 124-128
Segawa, P.2007. Effects of Herbicide on the Invasive grass, Cymbopogon nardus(Franch) Stapf (Tussocky Guienea grass) and Responses of NativePlants in Kikatsi Subcountry, Kiruhuura District, Western Uganda.Laporan Penelitian. Kampala : Faculty of Botani Herbarium MakerereUniversity
Suryani A, Sailah I, dan Hambali E. 2000. Teknologi Emulsi. Bogor. JurusanTeknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, InstitutPertanian Bogor
Tawatsin, A., S.D. Wratten, R.R. Scott, U. Thavara, dan Y. Techadamrongsin.2001. Repellency of volatile oils from plants 29gainst three mosquitovectors. Journal of Vector Ecology.26(1); 76-82
49
Utomo, P. P., dan Nana, S. Perbandingan Daya Proteksi Losion Anti Nyamuk DariBeberapa Jenis Minyak Atsiri Tanaman Pengusir Nyamuk. BEROPALINDUSTRI Vol. 5 No. 2 : 79-84
Van de Velde F, De Ruiter GA. 2005. Carrageenan.Steinbüchel A dan Rhee SK,editor.DidalamPolysaccharides and Polyamides in the Food Industry.Vol1. Weinheim: Wiley-VCH Verlag GmbH and Co. KGaA.
World Health Organiziation. 2007. WHO Monographs on Selected MedicinalPlants Vol. 3. Ottawa : WHO
Wulandari E., I. Hapsari., dan D. Hartanti. 2011. Daya Repelan Gel Minyak AtsiriBunga Kenanga ( Cananga odorata ( Lmk )Hook.f & Thoms ) DalamBasis CMC Na,Terhadap NyamukAedes aegypti. JurnalPharmacyVol.08 ISSN 1693-3591
Wong PS, Li MZ, Chong CS, Ng LC, dan Tan CH. 2013. Aedes (Stegomyia)albopictus (Skuse): a potential vector of Zika virus in Singapore. PLoSNegl Trop Dis. 7(8): e2348
Yuliani HS. 2005. Formulasi Gel Repelan Minyak Atsiri Tanaman Akar Wangi(Vetivera zizanioidesi (L)Nogh): Optimasi Komposisi Carbopol 3%.b/v.–Propilenglikol. Majalah Farmasi Indonesia 16 (04): 197-203. [22September 2010].Hlm198-199
Yulvianti, M., R.M. Sari., dan E.R. Amaliah. 2014. Pengaruh Campuran PelarutN-Heksana- Etanol Terhadap Kandungan Sitronelal Hasil Ekstraksi SeraiWangi (Cymbopogon nardus). Jurnal Integrasi Proses Vol. 5,No. 1(Desember 2014) 8- 14
Zabida, L. 2006. Uji Repellent Minyak Atsiri Zodia (Evodia suaveolens,Scheff),Selasih (Ocinum,spp) dan Lavender (Lavandula latifolia,Chaix)pada Nyamuk. Skripsi. Malang. Fakultas Sains dan TekknologiUniversitas Islam Negeri Malang