OJL CAWAS -- 2014 Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya Jabatan fungsional Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsionalyang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Sedangkan Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas ke pengawasan di daerah khusus.Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah dinyatakan bahwa Pengawas Sekolah harus memiliki enam dimensi kompetensi yang dipersyaratkan, yaitu: Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Supervisi Akademik, Kompetensi Supervisi Manajerial , Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian dan Pengembangan, Kompetensi SosialUntuk mencapai keenam kompetensi yang dipersyaratkan bagi Pengawas itulah maka diperlukan berbagai upaya, diantaranya diklat penyiapan calon pengawas Pola Diklat calon pengawas sekolah yang harus dijalani oleh peserta adalah dalam kegiatan tatap muka (in servis-1) selama waktu 70 jam (meliputi mata diklat umum, merupakan modal awal untuk menjalani praktek lapangan on the job learning(OJL) selama kurang lebih 3 bulan atau 200 jam (150 jam di sekolah sendiri dan 50 jam) dilaksanakan di sekolah lain.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 1/83
OJL CAWAS -- 2014 Halaman 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya Jabatan fungsional Pengawas
Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.
Sedangkan Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi
penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan
pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian,
pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.
Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah dinyatakan bahwa Pengawas Sekolah harus memiliki
enam dimensi kompetensi yang dipersyaratkan, yaitu: Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Supervisi Akademik , Kompetensi Supervisi
Manajerial, Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian dan
Pengembangan, Kompetensi Sosial
Untuk mencapai keenam kompetensi yang dipersyaratkan bagi
Pengawas itulah maka diperlukan berbagai upaya, diantaranya diklat
penyiapan calon pengawas Pola Diklat calon pengawas sekolah yang harus
dijalani oleh peserta adalah dalam kegiatan tatap muka (in servis-1) selama
waktu 70 jam (meliputi mata diklat umum, merupakan modal awal untuk
menjalani praktek lapangan on the job learning (OJL) selama kurang lebih 3
bulan atau 200 jam (150 jam di sekolah sendiri dan 50 jam) dilaksanakan di
sekolah lain.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 2/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 2
Kegiatan OJL sebagai tindak lanjut dari In servis-1 merupakan
implementasi dari materi yang disampaikan master trainer dari LPPKS Surakarta
selama kurang lebih 1 minggu mulai dari tanggal 24 Februari sampai dengan 2
Maret 2014 sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi calon
pengawas sekolah.
Porsi waktu OJL lebih besar karena calon pengawas sekolah/madrasah
dituntut untuk belajar langsung di lapangan untuk melaksanakan Rencana Tindak
Kepengawasan (RTK) yaitu untuk meningkatkan kompetensi diri calon
pengawas sekolah berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian (AKPK) di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku), yang terdiri
dari kegiatan Sosial, melaksanakan observasi pembelajaran, melaksanakan
supervisi akademik, supervisi manajerial di sekolah sendiri.
Disamping melaksanakan Rencana Tindak Kepengawasan, juga
melaksanakan tugas mandiri yang terdiri dari kegiatan Pengembangan Silabus
Mata Pelajaran , Observasi Pembelajaran Guru di Sekolah sendiri dan sekolah
lain, Pengembangan Model Penilaian (PKG) di Sekolah sendiri dan sekolah lain,
Pengkajian Program Kepengawasan baik Kajian Program KepengawasanManajerial maupun Kajian Program Kepengawasan Akademik,
Berdasar hasil penilaian Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian (AKPK) penulis sebagai peserta diklat calon pengawas sekolah,
kelemahan yang paling menonjol yaitu pada Kompetensi Sosial maka penulis
mengangkat tema yang terkait dengan Kompetensi Sosial dengan judul
“Mengembangkan kompetensi Sosial (kepramukaan) oleh Guru
dan optimalisasi program kepengawasan akademik dan
manajerial. “.
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan OJL adalah:
1. Melaksanakan dan membuat laporan upaya peningkatan kompetensi Sosial
Kepramkaan oleh guru ( berdasarkan hasil AKPK) baik secara mandiri
maupun terprogram dan Rencana Tindakan Kepengawasan. (RTK) baik
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 3/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 3
Akademik maupun Manajerial beradasarkan hasil AKPK Calon Pengawas
(50 JPL)
2. Menyusun perangkat pembelajaran untuk satu mata pelajaran lengkap (30
JP)
3. Menyusun laporan observasi pembelajaran di kelas terhadap 1 orang guru
dari sekolah sendiris dan 1 orang guru dari sekolah lain, dalam upaya
mencapai standar kompetensi lulusan. Bukti pengarahan/ feedback yang
sudah disetujui oleh guru di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku )
maupun oleh guru sekolah lain ( SMP Negeri 1 Pringkuku) (30 JP)
4. Mengembangkan model penilaian yang secara umum dapat dipandang lebih
baik dari apa yang telah dikembangkan di sekolah, baik yg menyangkut
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaiannya, dalam bentuk Penilaian
Kinerja Guru (30 JP)
5. Melaksanakan pengkajian terhadap program kepengawasan di Dinas
Pendidikan Kabupaten Pacitan berkenaan dengan Implementasi 8 standar
Nasional Pendidikan (SI, SKL, Proses, Penilaian, Pengelolaan, Sarpras,
Berdasar hasil catatan penulis sesuai dengan hasil pengamatan,
pemantauan serta bukti-bukti dokumen yang ada pada Format Lampiran
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 48/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 48
2 B (Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinnerja Guru Kelas/Guru Mata
Pelajaran), selanjutnya penulis memberikan skor 0, 1, atau 2 pada
masing-masing indikator setiap kompetensi. Setelah itu penulis
menetapkan nilai untuk setiap kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3, atau
4. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
1) Pemberian 0, 1, atau 2 untuk masing-masing indikator setiap
kompetensi penulis lakukan dengan cara membandingkan
rangkuman catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar
Format laporan dan evaluasi Penilaian per kompetensi (Format
Lampiran 1 B). Perolehan skor untuk setiap kompetensi tersebut
selanjutnya dijumlahkan dengan cara membagi total skor yang
diperoleh dengan total skor maksimum kompetensi dan
mengalikannya dengan 100%. (hasil pemberian skor terlampir)
2) Nilai setiap kompetensi tersebut, kemudian direkapitulasikan dalam
format Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran
(Format I C), untuk mendapatkan nilai total PK Guru. Nilai total iniselanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi no 16 tahun 2010. Konversi ini dilakukan
dengan menggunakan rumus:
Berdasarkan rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru (Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd) mendapatkan nilai 48, selengkapnya dapat di
lihat pada lampiran., jika dimasukkan pada rumus maka diperoleh
nilai 85,71, dengan perolehan angka kredit : 20,25
Nilai PKG (Skala
100)
: Nilai PKG
X 100Nilai PKGTertinggi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 49/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 49
3) Sesuai dengan tabel konversi nilai PK Guru sesuai denga
PermenPAN dan RB:
Nilai Hasil PK Guru Sebutan Persentase Angka
Kredit
91 – 100 Amat Baik 125%
76 – 90 Baik 100%
61 -75 Cukup 75%
51 – 60 Sedang 50%
≤ 50 Kurang 25%
Selanjutnya penulis memberikan sebutan dan presentase angka
kreditnya kepada guru yang penulis nilai (Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd) adalah Baik dengan prosentase 100%
4) Selanjutnya penulis memberitahukan kepada Sdr. Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd, tentang nilai hasil PK Guru berdasarkan bukti
catatan untuk setiap kompetensi. Penulis dan Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd melakukan refleksi terhadap hasil PK Guru
sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja guru pada periode
berikutnya5) Dengan penilaian yang penulis lakukan, Sdr. Supriyadi,S.Pd.M.Pd
sepakat, kemudian menandatangani format laporan hasil penilaian
kinerja guru tersebut. Kepala sekolah juga menandatangani format
ini.
4. Laporan hasil PK Guru
Setelah nilai PK Guru diperoleh, penulis membuat laporan hasil PK
Guru.
Laporan mencakup:
a. Identitas Guru yang dinilai
b. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
c. Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
d. Format Penghitungan Angka Kredit PK Guru Kelas/Mata Pelajaran
(Laporan Terlampir)
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 50/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 50
Penilaian Kinerja Guru/PKG Di sekolah Lain (SMPN. 1 Pringkuku)
1. Tahap Persiapan
Kegiatan persiapan yang penulis lakukan sebelum melaksanakan
kegiatan Penilaian kinerja guru adalah:
a. Membuat perencanaan kegiatan Penilaian Kinerja Guru
b. Memahami Pedoman PK Guru,
c. Memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam
bentuk indikator Kinerja
d. Memahami penggunaan instrumen PK Guru dan tata cara penilaian
yang akan penulis lakukan, termasuk cara mencatat semua hasil
pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen dan bbukti
fisik lainnya yang memperrkuat hasil penilaian. Penulis juga
Menyiapkan instrumen Penilaian Kinerja Guru dan Guru yang mendapat
tugas tambahan sebagai Wakasek, yang terdiri dari:
1) Lampiran I A (Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara
menilai PK Guru Kelas/Mata Pelajaran),
2) Lampiran I B (Laporan Dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas /Guru Mata Pelajaran),
3) Lampiran I C (Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata
Pelajaran),
4) Lampiran I D (Format Penghitungan Angka Kredit Pk Guru
Kelas/Mata Pelajaran),
5) Lampiran 3 B (Instrumen Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah
(IPKWKS).
Di SMPN. 1 Pringkuku, sesuai dengan arahan dari Kepala
SMPN. 1 Pringkuku penulis melakukan penilaian kepada guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah (Sdr. Martoyo,
S.Pd.) pemberitahuan laksanakan di ruang Kepala Sekolah SMPN. 1
Pringkuku. Kemudian dicapai kesepakatan waktu untuk penilaian kinerja
4. Tahap Pelaksanaan
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 51/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 51
a. Tahap Pelaksanaan/Pengamatan (Kegiatan sebelum pengamatan, kegiatan
selama pengamatan di dalam/di luar kelas, Kegiatan setelah pengamatan)
Tahapan Kegiatan yang penulis lakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah
sebagai berikut:
a) Kegiatan sebelum pengamatan (Pra observasi)
Pertemuan awal antara penulis dengan guru yang diberi tugas tambahan
sebagai wakasek (Sdr. Martoyo,S.Pd.). Pengamatan penulis laksanakan
di ruang Kepala Sekolah. Pada pertemuan ini penulis mengumpulkan
dokumen pendukung dan melakukakn diskusi tentang berbagai hal yang
tidak mungkin dilakukan pada saat pengamataan. Semua hasil diskusi
penulis catat dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi (format
I B) sebagai bukti penilaian kinerja. Disamping itu penulis juga
melakukan wawancara dan pengumpulan dokumen pendukung terkait
dengan tugas tambahan sebagai wakasek, yang penulis catat pada lembar
lain, karena tidak ada format khusus yang disediakan untuk proses
pencatatan ini.
b) Kegiatan selama pengamatanKegiatan pengamatan dilaksanakan di SMPN. 1 Pringkuku. Kegiatan
yang penulis lakukan selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas,
yaitu mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru (Sdr. Martoyo,
S.Pd.) dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Instrumen yang penulis
gunakan adalah format I B .
Dalam proses penilaian untuk tugas tambahan sebagai wakasek
kesiswaan, data dan informasi dapat penulis peroleh dari data dan
informasi yang penulis catat pada kolom bukti yang teridentifikasi yang
tersedia pada format 3 B (Instrumen Penilaian Kinerja wakil kepala
Sekolah (IPKWKS)
c) Kegiatan setelah pengamatan (Pasca observasi)
Hasil dari pengamatan dicatat dan di dokumentasikan pada format 1 B..
b. Pemantauan (fakta dari: studi dokumen, diskusi, proses
pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega, siswa, orang tua).
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 52/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 52
Disamping melakukan kegiatan observasi, penulis juga melakkan
pemantauan terhadap fakta yang mendukung, misal studi dokumen, hasil
wawancara dengan siswa, guru, komite dan sebagainya.
c. Catatan hasil (pengamatan dan/atau pemantauan)
Semua hasil Pengamatan (observasi) baik pra observasi, observasi maupun
pasca observasi dan hasil pantauan, penulis catat semuanya pada format I B,
sebagai dasar penilaian yang penulis lakukan.
5. Tahap Pemberian Nilai
a. Penilaian
Berdasar hasil catatan penulis sesuai dengan hasil pengamatan, pemantauan
serta bukti-bukti dokumen yang ada pada format I B (Laporan dan Evaluasi
Penilaian Kinnerja Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran), selanjutnya penulis
memberikan skor 0, 1, atau 2 pada masing-masing indikator setiap
kompetensi. Selanjutnya penulis menetapkan nilai untuk setiap kompetensi
dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Pemberian 0, 1, atau 2 untuk masing-masing indikator setiapkompetensi penulis lakukan dengan cara membandingkan rangkuman
catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar Format laporan
dan evaluasi Penilaian per kompetensi (Lampiran I B). Perolehan skor
untuk setiap kompetensi tersebut selanjutnya dijumlahkan dengan cara
membagi total skor yang diperoleh dengan total skor maksimum
kompetensi dan mengalikannya dengan 100%. (hasil pemberian skor
terlampir). Sedangkan untuk tugas tambahan menggunakan format 3 B
(Instrumen Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah), penilaian
diilakukan dengan pemberian skor 1, 2, 3, atau 4.
b) Nilai setiap kompetensi tersebut, kemudian direkapitulasikan dalam
format Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran
(Lampiran I C), untuk mendapatkan nilai total PK Guru. Nilai total ini
selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 53/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 53
Birokrasi no 16 tahun 2010. Konversi ini dilakukan dengan
menggunakan rumus:
c)
Nilai PKG (Skala
100)
: Nilai PKG
X 100Nilai PKG
Tertinggi
Berdasarkan rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru (Sdr. Martoyo,S.Pd.)
mendapatkan nilai 48, selengkapnya dapat di lihat pada lampiran., jika
dimasukkan pada rumus maka diperoleh nilai 85,71(penghitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran).
Sedangkan untuk tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah
dimasukkan pada Rekapitulasi Hasil Penilaiann Kinerja Wakil Kepala
Sekolah (Format 3 B).
Berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penilaiann Kinerja Wakil Kepala
Sekolah (Sdr. Martoyo, S.Pd.) mendapatkan nilai 85, selengkapnya
dapat di lihat pada lampiran., jika dimasukkan pada rumus maka
diperoleh nilai 100% (penghitungan selengkapnya dapat dilihhat pada
lampiran).
d) Sesuai dengan tabel konversi nilai PK Guru sesuai denga PermenPAN
dan RB:
Nilai Hasil PK Guru Sebutan Persentase Angka Kredit
91 – 100 Amat Baik 125%
76 – 90 Baik 100%
61 -75 Cukup 75%
51 – 60 Sedang 50%
≤ 50 Kurang 25%
Selanjutnya penulis memberikan sebutan dan presentase angka
kreditnya kepada guru yang penulis nilai (Sdr. Martoyo,S.Pd.) adalah
Baik dengan prosentase 1005% dan untuk hasil penilaian Kinerja Wakil
Kepala memperoleh nilai Sangat Baik dengan Prosentase 100%.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 54/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 54
e) Penulis memberitahukan kepada Sdr. Martoyo,S.Pd. tentang nilai hasil
PK Guru berdasarkan bukti catatan untuk setiap kompetensi. Penulis
dan Sdr. Martoyo, S.Pd. melakukan refleksi terhadap hasil PK Guru
sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja guru pada periode
berikutnya
f) Dengan penilaian yang penulis lakukan, Sdr. Martoyo,S.Pd. sepakat,
kemudian menandatangani format laporan hasil penilaian kinerja guru
tersebut. Kepala sekolah juga menandatangani format ini. (format
laporan hasil penilaian terlampir)
6. Laporan hasil PK Guru
Setelah nilai PK Guru diperoleh, penulis membuat laporan hasil PK
Guru yang terdiri dari:
a. Laporan mencakup: Identitas Wakil Kepala Sekolah yang dinilai
b. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
c. Rekapitulsi Hasil Penilaian Kinerja Wakil Kepala
d. Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajarane. Format Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Dengan Tugas
tambahan Sebagai Wakil Kepala.
D. Kajian Program Kepengawasan
1. Persiapan Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan
a. Sosialisasi dan koordinasi
Sosialisasi dan kordinasi Program Kepengawasan Akademik dan
Manajerial dengan Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan,
Bapak Sutedjo, S.Pd.,M.Pd. koordinator Pengawas dan Ibu Dra. Tri
Korani Puji Rahayu, M.Pd. Pengawas SMP/SM di Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan pada tanggal. 10 Maret 2014. Dalam kegiatan ini
diberi pengarahan secara umum oleh Bapak Sutedjo, S.Pd.,M.Pd., dan
pengarahan teknis oleh Ibu Dra. Tri Korani Puji Rahayu, M.Pd. Atas
persetujuan Koordinator Pengawas dan pengawas SMP/SM maka
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 55/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 55
penulis melaksanakan OJL di SMPN 1 Pringkuku sebagai tempat
magang di sekolah lain.
Pada kesempatan ini penulis diberi kesempatan untuk observasi program
kepengawasan baik program kepengawasan akademik maupun program
kepengawasan manajerial.
b. Penyusunan Program Kepengawasan
Setelah diberi pengarahan oleh pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten
Pacitan, penulis menyusun Program Kepengawasan baik Program
Kepengawasan Akademik maupun Program Kepengawasan Manajerial
yang akan penulis laksanakan di sekolah sendiri (SMPN.3 Pringkuku)
maupun Sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku)
c. Penyusunan Instrumen Supervisi
Kegiatan selanjutnya penulis menyusun Instrumen Pemantauan 8
Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
Penilaian, Standar Pembiayaan.
2. Kajian Program Kepengawasan Di Sekolah Sendiri (SMPN. 3 Pringkuku)
a. Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan Manajerial.
Pada kajian ini akan dikaji dokumen manajerial sekolah antara lain
mengkaji Penggelolaan kurikulum, pengelolaan Pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana dan pengelolaan keuangan. Pengkajian
tersebut akan dilakukan di sekolah sendiri dan sekolah magang, dengan
harapa calon pengawas nantinya akan memiliki pengalaman nyata dalam
melakukan pebinaan manajerial sekolah, khususnya pada perencanaan
proram, pelaksaan program dan melaksanakan monitoring, evalua setiap
program sekolah yang ideal sesuai peraturan pemerintah dan standar
nasional pendidikan.
Sedangkan pengkajian dilaksanakan pada sekolah sendiri dan sekolah
magang yag terbagi dalam 4 kajian, sebagai berikut
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 56/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 56
A. Kajian program manajerial di SMPN. 3 Pringkuku
1. Kajian Pengelolaan Kurikulum.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Dokumen 1 KTSP Sampul / halaman judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Sesuai
Bab IPendahuluan
A. Latar BelakangB. Tujuan Pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP
D. Tujuan Pendidikan Dasar/Menengah
E. Visi Sekolah
F. Misi Sekolah
G. Tujuan Sekolah
Sesuai
Bab III
Struktur dan Muatan
Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
D. Beban Belajar
E. Ketuntasan bBelajar
F. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
H. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global
A. Sesuai
B. Sesuai
C. Sesuai
D. Sesuai
E. Sesuai
F. Sesuai
G. Belum terwujud
H. Belum terwujud
Belum adanya guru yang
kompeten dalam
melaksanakan kurikulum
Dianggap belum
perlu/tidak mendesak
Sebaiknya dilakukan
sesuai dengan peratuan
pemerintah/snp
Bab IV Sampul/halaman judul
Lembar Pengesahan
Sesuai
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 57/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 57
Kalender Pendidikan Daftar Isi
2 Dokmen 2 KTSP
(silabus dan RPP)
a. Silabus
SK dan KD
Materi Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Sesuai
b. RPP Identitas Mata PelajaranSK dan KD
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Materi Ajar
Alokasi Waktu
Metode Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Sumber Belajar
Sesuai
Komentar :
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Adanya beberapa kajian yang tidak bisa dilaksanakan yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis keunggulan lokal,
sehingga untuk tahun ajaran berikutya perlu adanya revisi.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 58/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 58
2. Kajian Penelolaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
A Pendidik
(Guru SMP)
Permendikbud No. 16 Tahun 2007
Kualifjauhikasi Kualifikasi Akademik guru melalui
pendidikan formal :
- Pendidikan minimum D-IV/S I,
program studi sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, diperoleh dari
program studi yag terakreditasi
Jumlah guru 23 orang
S 2 : 2 orang
S 1 : 21 orang
Guru TIK masih GTTdan ijasah yang tidak
sesuai \.
2 guru dari jurusan
ilmu murni,Matematika dan PKn
3 guru mengajar
tidak seuai dengan
kulifikasinya
Diikutkan Diklat,
MGMP, workshop,
seminar, maupun
disarankan untukmenempuh
pendidikan yang
sesuai.
2. Kompetensi Standar Kompetensi guru SMP
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
Kompetensi Profesional
Jumlah guru 23, yang
belum bersertifikat 1
orang.
GTT 3 orang belum
bersertifikat
GTT 1 orang ijazah
bukandari pendidikan
3 orang guru belum
memenuhi standar
kompetensi
pendidikan
Disaankan untuk
meningkakan diri
dengan mengambil
pendidikan
keguruan
Untuk
meningkatkan diri
B Tenaga Kependidikan
(TAS) Kualifikasi
Kepala Tenaga Administrasi SMP
Pelaksana Urusan Administrasi
kepegawaian
Pelaksana Urusan Administrasi sarpras
Pelaksana Urusan Administrasi Humas
Pelaksana Urusan Administrasi
Persuratan dan pengarsipan
Pelaksana Urusan Administrasi
PNS / SMK
PNS / SLTA
PNS /S1
Tidak ada
Tidak ada
Keurangan tenaga
pada adm
persuratan, humas,
penjaga malam,
tukang kebon,
satpam,pesuruh
Kekuangan tenaga
diusulkan ke dinas
Dilakukan tugas
rangkap dengan
pelaksana yang
lainnya.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 59/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 59
kesiswaan
Pelaksana Urusan Administrasi
kurikulum
Pelaksana Urusan Administrasi Umum
Petugas Layanan Khusus
1. Penjaga malam
2. Tukang kebun
3. Satpam
4. Pesuruh
SLTA
SI / PNS
SLTA / PTT
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
C Tenaga Laoratorium
(permen No. 26/th.
2008)
1. Kualifikasi kepala lab. IPA min.
S.1/D 4, pendidikan atau D 3 tenaga
tehnis laboran
2. Sesuai dengan latar belakang
pendidikan.
3. Memiliki masa kerja 3 tahun dari
guru dan 5 tahun dari laboran
4. Memiliki sertifikat kepala
laboratorium
Kepala Laboraorium
IPA guru Biologi
sudah bersertifikat
kepala lab. IPA
Kurang tenaga
- Laboran
- tehnis komputer
Diadakan tugas
rangkap laboran
Diusulkan ke dinas
untuk penambahan
pegawai.
Komentar;
Hasil kajia yang perlu mendapat perhatian adalah;
1. Kualifikasi pendidik,beberpa guru mengajar tidak sesuai dengan kuaifikasinya yaitu: a) Seni Budaya jurusannya sejarah b) TIK
jurusan Matematika,Fisika dan Olahraga c). PKn dari ilmu murni Sosial d) Matematika dariilmu murni Sarjana Tehnik
Pertanian e) TIK dari Sarjana Hukum.
Solusi : bagi PNS diikutkan Workshop, diklat, MGMP dll, dan disarankan untuk menempuh pendidikan keguruan
2. Kompetensi guru yag belum erpenuhi ada 3, disarankan untuk meningkatkan kompetensinya dengan cara mengikuti pendidikan
profesional
3. Tenaga adminisrasi, staff yag kuang perlu diperhatikan
4. Tenaga laboran, pustakawan perlu diperhakan.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 60/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 60
3. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
Kelengkapan sarana
dan prasarana.
1. Ruang Konseling
1. ruang konseling
a. luas min ruang konseling 9m2
b. ruang konseling dilengkapi sarana :
meja/kursi 1 buah/ruang, kursi
tamu 2 buah, lemari 1 buah,
instrumen konseling 1 buah, bukusumber 1 set, media pengembangan
kepribadian 1 set, jam dinding 1
buah
c. .
Ruang konseling :
Luas : 3 x 4 m2
Ruang konseling
dilengkapi :
1 buah meja kursi kerja
2 buah kursi konseling1 buah almari
1 unit tape recorder
1 set jam dinding
Belum ada
perangkat komputer
Belum ada meja
kursi tamu
Belum ada ruang
konselor
Diadakan tempat
konseling yang lebi
besar.
Beserta perangkat
penujangnya
2. jamban Jumlah jamban ideal 1 unit jamban
untuk 40 siswa pria dan i unit jamban
untuk 30 siswi putri, serta 1 unit
jamban untuk guru/tu
Jumlah minimum jamban di sekolah
adalah 3 unit
Jumlah jamban di
SMPN.3 Pringkuku 3
unit untuk pria, 3 unit
untuk putri dan 3 unit
untk guru jumlah
semuanya 9
Jumlah ideal untuk
siswa 8 untuk guru
sudah cukup
Diusulkan
pennambahan ke
pemerintah
3. Alat dan Suber
belajar
a. Ruang Kelas.
Papan tulis 1buah/ruang b. Ruang perpustakaan
Buku teks 1 eksemplar / siswa
1 unit komputer untuk pendataan
buku
c. Ruang lab. IPA
1 set pembelajaran biologi
a. Ruang keas
1 buah papantulis/kelas
b. Ruang perpustakaan
Jumlah buku belum
mencukupi 1
buku/siswa
c. Ruang Lab.
Biologi baru ada 70
Jumlah buku belum
memenuhi rasio 1:1
Perabot r. IPA
masih kurang,
media kurang
Diatur pengunaan
buku dengan 2siswa 1 buku
Penggunaan
pembelajaran
meminjam
komputer pribadi
untuk kbm sendiri
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 61/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 61
1 set pembelajaran fisika
1 set pembelajaran matematika
d. Ruang komputer
Komputer untuk pembelajaran
e. Penunjang Administasi dan PBM
6 unit komputer.
5 buah laptop
12 buah LCD proyektor
f. Tersediannya media pembelajaran
mencapai 100% untuk setiap mata pelajaran.
% terpenuhi
Fisika terpenuhi 70
%
Matematika
terpenuhi 100%
d. Ruang komputer
terpenuhi 50%
e. Baru terpenuhi
4 unit komputer
3 unit laptop
4 unit LCDf. Terpenuhi 80%
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Perluasan ruang BK diutamakan karena akan menjaga privasi bagi konselor,termasuk pengadaan furnitur BK
2. Pengadaan buku-buku di prioritaskan bagi buku pelajaran
3. Penambahan alat peraga dan praktek lab IPA di prioritaskan karena akan menambah minat belajar siswa
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 62/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 62
4. Kajian Pengelolaan Keuangan.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Sumber UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 46, sumber-
sumber pemasukan sekolah berasal
dari:
1. Pemerintah.
2. Usaha mandiri sekolah3. Dana masyarakat/orang tua/komite
4. Dunia Usaha dan Industri
5. Sumber lain yang tidak mengikat
Sumber pemasukan
sekolah
a. Pemerintah
b. Komite/bantuan
masyarakat
c. Sumber lain (blockgrant,DAK,)
Belum memenuhi
standar minimal
sekolah
Kerja sama dengan
masyarakat, usaha
mandiri dan
kerjasama dengan
dunia usaha/indutri
2 Kiat penggaliandana
Upaya penggalian dana melalui:1. Memaksimalkan usaha mandiri
(kantin, koperasi)
2. Mencari sumber lain misalnya
blockgrant
3. Bantuan masyarakat/komite
4. Dana hibah
5. Dana pemerintah lainnya
Mempunyai kopsis,kantin sekolah,
Koperasi siswa dankantin sekolah
dikelola dengan
baik dan di
optimalkan
Perlu regulasioptimalisasi
koperasi siswa dan
kantin bagi warga
sekolah.
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Sumber pemasukan sekolah berasal dari 5 sumber yaitu, rutin (BOS), pemerintah (blockgrant, DAK), usaha mandiri, dana masyarakat,
hibah.kenyataan yang ada di sekolah dana berasal dari 2 sumber yaitu : pemerintah (BOS, blockgrant), dan bantuan masyarakat / komite.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 63/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 63
B. Kajian program manajerial di SMPN. 1 Pringkuku
1. Kajian Pengelolaan Kurikulum.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMEN
DASI
1 Dokumen 1 KTSP Sampul / halaman judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Sesuai
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP
D. Tujuan Pendidikan Dasar/Menengah
E. Visi Sekolah
F. Misi Sekolah
G. Tujuan Sekolah
Sesuai
Bab III
Struktur dan Muatan
Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
D. Beban Belajar
E. Ketuntasan bBelajarF. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
H. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
A. Sesuai
B. Sesuai
C. Sesuai
D. Sesuai
E. SesuaiF. Sesuai
G. Sesuai
H. Sesuai
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 64/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 64
dan global
Bab IV
Kalender Pendidikan
Sampul/halaman judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Sesuai
2 Dokmen 2 KTSP
(silabus dan RPP)
c. Silabus
SK dan KD
Materi Pembelajaran
Indikator
PenilaianAlokasi Waktu
Sumber Belajar
Sesuai
d. RPP Identitas Mata Pelajaran
SK dan KD
Indikator
Tujuan Pemelajaran
Materi Ajar
Alokasi Waktu
Metode Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Sumer Belajar
Sesuai
Komentar :
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Adanya beberapa kajian yang tidak bisa dilaksanakan yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis keunggulan
lokal, sehingga untuk tahun ajaran berikutya perlu adanya revisi.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 65/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 65
2. Kajian Penelolaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
A Pendidik
(Guru SMP)
Permendikbud No. 16 Tahun 2007
Kualifikasi Kualifikasi Akademik guru melalui
pendidikan formal :
- Pendidikan minimum D-IV/S I,
program studi sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu, diperoleh dari program studi yag terakreditasi
Jumlah guru 29 orang
S 2 : 1 orang
S 1 : 28 orang
2 guru dari jurusanilmu murni,
Matematika dan PKn
6 guru mengajar
tidak seuai dengan
kulifikasinya
Diikutkan Diklat,
MGMP, workshop,
seminar, maupun
disarankan untuk
menempuh pendidikan yang
sesuai.
2. Kompetensi Standar Kompetensi guru SMP
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
Kompetensi Profesional
Jumlah guru 29, yang
belum bersertifikat 1
orang.
GTT 3 orang belum
bersertifikat
GTT 1 orang ijazah
bukandari pendidikan
3 orang guru belum
memenuhi standar
kompetensi
pendidikan
Disaankan untuk
meningkakan diri
dengan mengambil
pendidikan
keguruan
Untuk
meningkatkan diri
B Tenaga Kependidikan(TAS) Kualifikasi
Kepala Tenaga Administrasi SMPPelaksana Urusan Administrasi
kepegawaian
Pelaksana Urusan Administrasi sarana
prasaranaPelaksana Urusan Administrasi Humas
Pelaksana Urusan Administrasi
Persuratan dan pengarsipan
Pelaksana Urusan Administrasi
PNS / SMKPNS / SLTA
PNS /S1
ada
ada
SLTA
Keurangan tenaga pada adm
persuratan, humas,
penjaga malam,
tukang kebon,satpam,pesuruh
Kekuangan tenagadiusulkan ke dinas
Dilakukan tugas
rangkap dengan
pelaksana yanglainnya.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 66/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 66
kesiswaan
Pelaksana Urusan Administrasi
kurikulum
Pelaksana Urusan Administrasi Umum
Petugas Layanan Khusus
1. Penjaga malam
2. Tukang kebun
3. Satpam
4. Pesuruh
SI / PNS
SLTA / PTT
ada
ada
ada
Ada
C Tenaga Laoratorium
(permen No. 26/th.
2008)
1. Kualifikasi kepala lab. IPA min.
S.1/D 4, pendidikan atau D 3 tenaga
tehnis laboran
2. Sesuai dengan latar belakang
pendidikan.
3. Memiliki masa kerja 3 tahun dari
guru dan 5 tahun dari laboran
4. Memiliki sertifikat kepala
laboratorium
Kepala Laboraorium
IPA guru Biologi
sudah bersertifikat
kepala lab. IPA
Kurang tenaga
- Laboran
- tehnis komputer
Diadakan tugas
rangkap laboran
Diusulkan ke dinas
untuk penambahan
pegawai.
Komentar;
Hasil kajia yang perlu mendapat perhatian adalah;
1. Kualifikasi pendidik,beberpa guru mengajar tidak sesuai dengan kuaifikasinya yaitu: a) Seni Budaya jurusannya sejarah b) TIK
jurusan Matematika,Fisika dan Olahraga c). PKn dari ilmu murni Sosial d) Matematika dariilmu murni Sarjana Tehnik
Pertanian e) TIK dari Sarjana Hukum.
Solusi : bagi PNS diikutkan Workshop, diklat, MGMP dll, dan disarankan untuk menempuh pendidikan keguruan
2. Kompetensi guru yag belum erpenuhi ada 3, disarankan untuk meningkatkan kompetensinya dengan cara mengikuti pendidikan
profesional
3. Tenaga adminisrasi, staff yag kuang perlu diperhatikan
4. Tenaga laboran, pustakawan perlu diperhatikan.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 67/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 67
3. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
Kelengkapan sarana
dan prasarana.
1. Ruang Konseling
1. ruang konseling
a. luas min ruang konseling 9m2
b. ruang konseling dilengkapi sarana
meja/kursi 1 buah/ruang, kursi
tamu 2 buah, lemari 1 buah,
instrumen konseling 1 buah, bukusumber 1 set, media pengembangan
kepribadian 1 set, jam dinding 1
buah
Ruang konseling :
Luas : 3 x 4 m2
Ruang konseling
dilengkapi :
1 buah meja kursi kerja
2 buah kursi konseling1 buah almari
1 unit tape recorder
1 set jam dinding
Belum ada
perangkat komputer
Belum ada meja
kursi tamu
Belum ada ruang
konselor
Diadakan tempat
konseling yang lebi
besar.
Beserta perangkat
penujangnya
2. jamban Jumlah jamban ideal 1 unit jambanuntuk 40 siswa pria dan i unit jamban
untuk 30 siswi putri, serta 1 unit
jamban untuk guru/tu
Jumlah minimum jamban di sekolah
adalah 3 unit
Jumlah jamban diSMPN.1 Pringkuku 3
unit untuk pria, 3 unit
untuk putri dan 3 unit
untk guru jumlah
semuanya 9
Jumlah ideal untuksiswa 8 untuk guru
sudah cukup
Diusulkan pennambahan ke
pemerintah
3. Alat dan Suber
belajar
a. Ruang Kelas.
Papan tulis 1buah/ruang
b. Ruang perpustakaan
Buku teks 1 eksemplar / siswa1 unit komputer untuk pendataan
buku
c. Ruang lab. IPA
1 set pembelajaran biologi
1 set pembelajaran fisika
1 set pembelajaran matematika
a. Ruang keas
1 buah papan
tulis/kelas
b. Ruang perpustakaanJumlah buku belum
mencukupi 1
buku/siswa
c. Ruang Lab.
Biologi baru ada 70
% terpenuhi
Fisika terpenuhi 70
Jumlah buku belum
memenuhi rasio 1:1
Perabot r. IPAmasih kurang,
media kurang
Diatur pengunaan
buku dengan 2
siswa 1 buku
Penggunaan pembelajaran
meminjam
komputer pribadi
untuk kbm sendiri
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 68/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 68
d. Ruang komputer
Komputer untuk pembelajaran
e. Penunjang Administasi dan PBM
6 unit komputer.
5 buah laptop
12 buah LCD proyektor
f. Tersediannya media pembelajaran
mencapai 100% untuk setiap mata
pelajaran.
%
Matematika
terpenuhi 100%
d. Ruang komputer
terpenuhi 50%
e. Baru terpenuhi
4 unit komputer
3 unit laptop
4 unit LCD
f. Terpenuhi 80%
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Perluasan ruang BK diutamakan karena akan menjaga privasi bagi konselor,termasuk pengadaan furnitur BK
2. Pengadaan buku-buku di prioritaskan bagi buku pelajaran
3. Penambahan alat peraga dan praktek lab IPA di prioritaskan karena akan menambah minat belajar siswa
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 69/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 69
4. Kajian Pengelolaan Keuangan.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Sumber UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 46, sumber-
sumber pemasukan sekolah berasal
dari:
1. Pemerintah.
2. Usaha mandiri sekolah3. Dana masyarakat/orang tua/komite
4. Dunia Usaha dan Industri
5. Sumber lain yang tidak mengikat
Sumber pemasukan
sekolah
a. Pemerintah
b. Komite/bantuan
masyarakat
c. Sumber lain (blockgrant,DAK,)
Belum memenuhi
standar minimal
sekolah
Kerja sama dengan
masyarakat, usaha
mandiri dan
kerjasama dengan
dunia usaha/indutri
2 Kiat penggaliandana
Upaya penggalian dana melalui:1. Memaksimalkan usaha mandiri
(kantin, koperasi)
2. Mencari sumber lain misalnya
blockgrant
3. Bantuan masyarakat/komite
4. Dana hibah
5. Dana pemerintah lainnya
Mempunyai kopsis,kantin sekolah,
Koperasi siswa dankantin sekolah
dikelola dengan
baik dan di
optimalkan
Perlu regulasioptimalisasi
koperasi siswa dan
kantin bagi warga
sekolah.
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Sumber pemasukan sekolah berasal dari 5 sumber yaitu, rutin (BOS), pemerintah (blockgrant, DAK), usaha mandiri, dana masyarakat,
hibah.kenyataan yang ada di sekolah dana berasal dari 2 sumber yaitu : pemerintah (BOS, blockgrant), dan bantuan masyarakat / komite.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 70/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 70
b. Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan Akademik.
Pada kajian ini akan dikaji dokumen Akademikal sekolah antara lain
mengkaji Standar Isi, Standar Kelulusan Sekolah (SKL), standar Proses
dan Penilaian. Pengkajian tersebut akan dilakukan di sekolah sendiri dan
sekolah magang, dengan harapan calon pengawas nantinya akan
memiliki pengalaman nyata dalam melakukan pembinaan Akademik
sekolah, khususnya pada perencanaan program, pelaksaan program dan
melaksanakan monitoring, evaluasi setiap program sekolah yang ideal
sesuai peraturan pemerintah dan standar nasional pendidikan ( SNP).
Sedangkan pengkajian dilaksanakan pada sekolah sendiri dan sekolah
magang yang terbagi dalam 4 kajian, sebagai berikut
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 71/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 71
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 72/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 72
1.. Kajian Standar Isi di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku).
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Kepemilikan
Dokomen
1. Dokmen KTSP
2. KTSP disusun dengan
memperhatikan acuan operasional.
3. Proses Penyusunan KTSP sesuai
kaidah
1. Adanya dok KTSP 1
dan 2 yang sudah
disyahkan dinas
2. Penyusunan KTSP
sudah sesuai dengan
peraturan3.
2 Dokumen KTSP 1. VISI sekolah
2. Misi sekolah3. Tujuan sekolah
Sesuai
3 Penyusunan
pengembangan
silabus
1. Disusun sendiri
2. Mengkaji SK/KD
3. Mencangkup seluruh matpel
4.
Silabus disusun
bersama di MGMP
Terdapat ketidak
sesuaian antara SK KD
Diadakan revisi Diikutkan pada
forum MGMP
Mencoba enyusun
silabus sendiri
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Dari kajian standar isi sudah tercakup semuannya, yang perlu diperhatikan adanya silabus yang copy paste, sehingga perlu diadakan revisi
untuk pembuatan silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 73/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 73
2.. Kajian Standar Kelulusan Sekolah.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Progam peningkatan
lulusan
1. Program peningkatan mutu akhlak
mulia
2. Program peningkatan mutu
pendidikan kewarganegaraan dan
kepribadian
3. Program peningkatan mutu IPTEK4. Program peningkatan mutu
olahraga dan seni
Sesuai
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Lulusan sekolah dan kenaikan kelas 2 tahun terakhir mencapai 100%.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 74/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 74
3.. Kajian Standar Proses.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Perangkat
Pembelajaran
1. RPP sesuai dengan silabus
2. Penyusunan RPP sudah sesuai
dengan aturan
3. Ada pengembangan bahan ajar
Bahan ajar kurang
dikembangkan
Perlu workshop
penembangan bahan
ajar dan penggunaan
pada pembelajaran
Diikutkan pada
pelatihan bahan ajar.
Diadakan workshop
bahan ajar2 Proses pembelajaran . Menerapkan 4 syarat :
2. Menerapkan tatapmuka dengan
kegiatan terstruktur dan kegiatanmandiri
3. Dilakukan dengan langkah-langkah:
Pembukaan
Intieksplorasi, elaborasi,konfirmasi
4. Guru menyediakan konsultasi mata
pelajaran5. Tersusunya jadwal lab
6. Ada nasehat akademik7. Proses pembelajaran mendorong
prakasa
8. Setiap pendidik menerapkan aspekketeladanan
1. Sesuai
2. Sesuai
3. 80 % sudahmenerapkan
4. Belum
5. Ada
6. Ada
.
Adanya beberapa guru
yang tidak tahu
langkah-langkahdalam proses
pembelajaran
Belum ada guru yangmenjadwal konsultasi
dengan sisiwa
Diikutkan pada
MGMP, workshop,
diklat
Dibuatkan workshopatau FGD
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Pada standar proses perlu adanya supervisi yang berkelanjutan, karena sebagian guru kurang mengindahkan aturan dan kaidah yang ada,sehinga sangat mrugikan siswa-siswi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 75/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 75
4.. Kajian Standar Penilaian.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Perangakt penilaian 1. Ada jadwal penilaia
2. Ada rancangan penilaian
3. Ada bank soal
4. Ada analisis butir soal
5. Dokumen hasil penilaian
- penilaian dilaksanakan
tanpa memberitahu
kepada siswa terlebih
dahulu
60 % belum melakukan
analisis
3 guru mengampu
pelajaran tidak
sesuai dengan ijazah
Ada angapan kalau
penilaian tdk perlu
diberitahu/terjadwal
Untuk melakukan
revisi perangkat
penilaian
Diberitahu dan
diikutkan pada
MGMP2 Pelaksaaan
penilaian
1. Penilaian dilakukan sepanjang
semester
2. Penerbitan ijasah dilakukan melalui
UN dan UAS3. Seluruh pendidik telah melakukan
hasil belajar untuk memantau
proses, kemajuandan perbaikan
Sesuai
3 Hasil penilaian 1. Peserta didik min mencapai KKM
2. Rata2nil UN 3 tahun terakhir min
7.00
3. Kelulusan mencapai >90%
Sesuai
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Masih adanya guru yang perangkat penilaiannya belum benar, diantaranya masih belum melaksanakan remidi, belum ada jadwal
penilaian individu guru dan masih ada yang tidak mempunyai bank soal.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 76/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 76
1.. Kajian Standar Isi di sekolah magang (SMPN. 1 Pringkuku).
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Kepemilikan
Dokomen
1. Dokmen KTSP
2. KTSP disusun dengan
memperhatikan acuan operasional.
3. Proses Penyusunan KTSP sesuai
kaidah
sesuai
2 Dokumen KTSP 1. VISI sekolah2. Misi sekolah
3. Tujuan sekolah
Sesuai
3 Penyusunan
pengembangan
silabus
1. Disusun sendiri
2. Mengkaji SK/KD
3. Mencangkup seluruh matpel
Silabus disusun
bersama di MGMP
Diadakan revisi Diikutkan pada
forum MGMP
Mencoba enyusun
silabus sendiri
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Yang perlu diperhatikan untu perbaikan beriknya adalah dokumen silabus untuk disusun sendiri karena sebagian gur untuk silabus hanya
copy paste sehingga perlu diadakan workshop revisi silabus .
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 77/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 77
2.. Kajian Standar Kelulusan Sekolah.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Progam peningkatan
lulusan
1. Program peningkatan mutu akhlak
mulia
2. Program peningkatan mutu
pendidikan kewarganegaraan dan
kepribadian
3. Program peningkatan mutu IPTEK4. Program peningkatan mutu
olahraga dan seni
Sesuai
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Lulusan sekolah dan kenaikan kelas 3 tahun terakhir mencapai > 95%.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 78/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 78
3.. Kajian Standar Proses.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Perangkat
Pembelajaran
1. RPP sesuai dengan silabus
2. Penyusunan RPP sudah sesuai
dengan aturan
3. Ada pengembangan bahan ajar
Bahan ajar kurang
dikembangkan
Perlu workshop
penembangan bahan
ajar dan penggunaan
pada pembelajaran
Diikutkan pada
pelatihan bahan ajar.
Diadakan workshop
bahan ajar2 Proses pembelajaran 1. Menerapkan 4 syarat :
2. Menerapkan tatapmuka dengan
kegiatan terstruktur dan kegiatanmandiri
3. Dilakukan dengan langkah-langkah:
Pembukaan
Intieksplorasi, elaborasi,konfirmasi
4. Guru menyediakan konsultasi mata
pelajaran5. Tersusunya jadwal lab
6. Ada nasehat akademik7. Proses pembelajaran mendorong
prakasa
8. Setiap pendidik menerapkan aspekketeladanan
1. Sesuai
2. Sesuai
3. 80 % sudahmenerapkan
4. Belum
5. Ada
6. Ada
.
Adanya beberapa guru
yang tidak tahu
langkah-langkahdalam proses
pembelajaran
Belum ada guru yangmenjadwal konsultasi
dengan sisiwa
Diikutkan pada
MGMP, workshop,
diklat
Dibuatkan workshopatau FGD
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Pada standar proses perlu adanya supervisi yang berkelanjutan, karena sebagian guru kurang mengindahkan aturan dan kaidah yang ada,sehinga sangat mrugikan siswa-siswi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 79/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 79
4.. Kajian Standar Penilaian.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Perangakt penilaian 1. Ada jadwal penilaia
2. Ada rancangan penilaian
3. Ada bank soal
4. Ada analisis butir soal
5. Dokumen hasil penilaian
- penilaian dilaksanakan
tanpa memberitahu
kepada siswa terlebih
dahulu
60 % belum melakukan
analisisGuru menilai dengan
tanpa instrumen
3 guru mengampu
pelajaran tidak
sesuai dengan ijazah
Ada angapan kalau
penilaian tdk perlu
diberitahu/terjadwalKekurangtahuan
guru
Untuk melakukan
revisi perangkat
penilaian
Diberitahu dan
diikutkan pada
MGMPDiadakan FGD
2 Pelaksaaan
penilaian
4. Penilaian dilakukan sepanjang
semester5. Penerbitan ijasah dilakukan melalui
UN dan UAS
6. Seluruh pendidik telah melakukan
hasil belajar untuk memantau
proses, kemajuandan perbaikan
Sesuai
3 Hasil penilaian 4. Peserta didik min mencapai KKM
5. Rata2nil UN 3 tahun terakhir min
7.00
6. Kelulusan mencapai >90%
Sesuai
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Masih adanya guru yang perangkat penilaiannya belum benar, diantaranya masih belum melaksanakan remidi, belum ada jadwal
penilaian individu guru dan masih ada yang tidak mempunyai bank soal.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 80/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 80
BAB V
PENUTUP
Dari hasil kegiatan pelaksanaan On the Job Learning (OJL) di sekolah
sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku) dan sekolah Lain (SMP Negeri 1 Pringkuku)
pada tanggal 24 Februari 2014 sampai dengan 24 Mei 2014 dan berdasarkan hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) penulis maka penulis
mengangkat tema tulisan dengan judul “ Mengembangkan kompetensi Sosial
Kepramukaan oleh Guru dan optimalisasi program kepengawasan Akademik dan
Manajerial “, sekaligus tugas-tugas individu antara lain Penyusunan Silabus, RPP,
Bahan Ajar dan Perencanaan Penilaian, Observasi Pembelajaran baik di sekolah
sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) maupun sekolah lain (SMPN 1 Pringkuku), Evaluasi
Pendidikan yaitu Penilaian Kinerja Guru di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku)
dan Penilaian Kinerja guru yang mendapat tugas tambahan di sekolah lain (SMPN
1 Pringkuku), serta Kajian Program Kepengawasan baik akademik maupun
manajerial, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran bagi
pengembangan pelaksanaan On the Job Learning (OJL) calon pengawas sekolah
ke depan sebagaimana tersebut dibawah ini.
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan kegiatan On The Job Learning (OJL) mulai
awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan tersebut di atas penulis dapat
menyimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Kompetensi Penelitian dan Pengembangan penulis dan guru bimbingan
dapat meningkat sesuai dengan AKPK yang meliputi kegiatan
perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Refleksi dan tindak
lanjut.
2. Kompetensi dalam Menyusun Program Kepengawasan Akademik dan
Manajerial dapat meningkat, sehingga setelah penulis melaksanakan
kegiatan kegiatan supervisi akademik dan manajerial di sekolah sendiri
(SMPN. 3 Pringkuku) penulis dapat menyusun program kepengawasan
sesuai dengan aspek-aspek yang masih lemah.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 81/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 81
3. Kompetensi Penulis dalam mengembangkan perangkat pembelajaran
(silabus, RPP, bahan ajar dan perangkat penilaian) meningkat, sehingga
dapat menjadi bekal penulis dalam memberikan bimbingan dan
pembinaan kepada guru dalam merencanakan program pembelajaran dan
pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah
dibuat dalam RPP (Rencana Persiapan Pembelajaran), sehingga sangat
berdampak terhadap peningkatan keberhasilan dalam proses
pembelajaran .
4. Dengan melaksanakan kegiatan observasi pembelajaran baik di sekolah
sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) maupun sekolah lain (SMPN. 1
Pringkuku), maka kompetensi penulis dalam kegiatan supervisi
pembelajaran semakin meningkat, yang akan menjadi bekal penulis
sebagai calon pengawas yang mampu menjadi seorang supervisor yang
dapat merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru, dapat melaksanakan supervisi
akademik terhadap guru dengan pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat serta dapat merencanakan dan melaksanakan tindak lanjut hasil
supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru. Disamping itu pelaksanaan supervisi akademik
juga dapat berdampak terhadap pengembangan kurikulum sekolah
sehingga akan berdampak terhadap kegiatan proses pembelajaran di
sekolah dan pada gilirannya nanti peserta didik akan meningkat
kompetensinya, oleh karena guru yang mengampu benar-benar
berkompeten sesuai dengan bidang keahliannya dan mampu
melaksanakan tugas secara profesional.
5. Meningkatnya kompetensi penulis sebagai calon pengawas sekolah
dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan. Dalam hal ini penulis
melaksanakan Penilaian Kinerja Guru di sekolah sendiri (SMPN. 3
Pringkuku) dan melaksanakan penilaian kinerja guru yang mendapat
tugas tambahan di sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku)
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 82/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 82
6. Dengan melaksanakan pengkajian Program Kepengawasan yang meliputi
kegiatan pemantauan 8 standar Pendidikan yaitu Standar Isi, Standar
Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, (Kajian program
kepengawasan Akademik) dan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
Pembiayaan (kajian Program Kepengawasan Manajerial) penulis
menemukan aspek-aspek yang lemah yang perlu ditindaklanjuti.
Selanjutnya penulis menyusun program kepengawasan baik akademik
maupun manajerial di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) dan sekolah
lain (SMPN. 1 Pringkuku). Dengan kegiatan tersebut penulis dapat
meningkatkan kompetensi penulis dalam mengkaji dan menyusun
program kepengawasan.
B. SARAN - SARAN
Dari rangkaian kegiatan OJL yang telah penulis laksanakan dalam kegiatan
Diklat Calon Pengawas, ada beberapa saran-saran yang dapat penulis
sampaikan, antara lain :
1. Karena kegiatan On The Job Learning (OJL) memerlukan pemikiran,
waktu dan tenaga yang tidak sedikit, sementara peserta Diklat adalah Guru
atau Kepala Sekolah yang tidak mungkin meninggalkan tugas rutin, maka
akan lebih efektif apabila kegiatan Diklat ini dilaksakan bukan pada waktu
yang bersamaan dengan kegiatan akhir tahun pelajaran.
2. Pemberian penjelasan kegiatan OJL dan tugas-tugas yang harus dikerjakan
pada saat OJL baik di sekolah sendiri maupun sekolah lain yang
dilaksanakan pada saat In Service 1 akan sangat membantu peserta OJL
untuk segera mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk itu panduan
kegiatan OJL secara lengkap dan tertulis baik dalam bentuk cetakan
maupun Soft Copy mohon untuk disediakan karena akan sangat membantu
peserta OJL.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 83/83
3. Pada saat pembimbingan baik pembimbingan I dan II, mohon adanya
kesamaan persepsi antara pembimbing 1 dan lainnya sehingga tidak