I(OMPAS • Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 2 345 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 IiJ) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep .Okt ONov ODe Akademisi Berperan V tal Pertahanan Perbatasan Butuh Sinergi Komponen Nirmiliter . BANDUNG, KOMPAS - Pengetahuan intelektual menja- di elemen penting dalam menunjang sistem pertahanan dan keamanan nasional nirmiliter di garis depan. Pember- dayaan komponen ideologi, politik, ekonomi, sosial, buda- ya, dan teknologi untuk mencapai kesejahteraan merupa- kan daya tangkal terkuat selain pengerahan militer. Penjajahan ekonomi Contoh ironis di daerah perba- tasan ialah penjajahan ekonomi kepada warga di perbatasan Kali- mantan-Malaysia yang menggu- nakan mata uang ringgit karena perputaran uang di daerah itu di- pengaruhi negara tetangga. Budi yakin, jika intelektualitas warga di perbatasan meningkat, akan terbangun sistem ekonomi man- diri yang berwawasan kebangsa- an di pulau- pulau terluar itu. "Saya mendorong penelitian akademisi juga sebisa mungkin aplikatif, jangan hanya seperti 'menara gading' yang tidak ter- sentuh,' ujarnya. Aat Suratin, budayawan seka- ligus salah satu penggagas Ekspe- disi Garis Depan Nusantara oleh kelompok pencinta alam Wana- dri, mengemukakan, Ekspedisi Garis Depan Nusantara yang me- nyelesaikan perjalanannya pada Juli bertujuan menggugah ingat- an masyarakat tentang besar dan luasnya wilayah Indonesia. Ge- Demikian dikemukakan Di- rektur Jenderal Potensi Perta- hanan Kementerian Pertahanan Budi Susilo Soepandji pada kuli- ah umum bertema "Strategi Per- tahanan dan Keamanan di Pulau- pulau Terluar dan Perbatasan Negara" di Universitas Padjadja- ran, Senin (18/10). Kegiatan itu diselenggarakan dalam rangkai- an Pekan Ilmiah Unpad 2010. Budi menegaskan, karakteris- tik wilayah perbatasan dan pulau- pulau terluar menunjukkan kele- mahan yangjika tidak dikelola de- ngan komprehensif akan mem- permudah pergeseran orientasi geopolitik. "Hal itu bisa berujung konflik di perbatasan," ujarnya. Dalam konteks membangun kekuatan nirmiliter atau tanpa kekuatan militer di wilayah per- batasan, dibutuhkan militansi masyarakat yang dibangun de- ngan pendidikan. Dalam hal ini, peran akademisi sangat penting untuk memberi saran pemba- ngunan sistem keamanan semes- ta yang melibatkan masyarakat. Menurut Budi, pembentukan sistem keamanan nirmiliter juga • harus memberdayakan semua potensi, termasuk sumber daya , alam dan sumber daya buatan. Tanpa intelektualitas warga yang menghuninya, semua sumber da- ya di perbatasan akan rentan di- kuasai musuh. KOMPASjARUM TRESNANINGTYAS DAYUPUTRI Pameran foto Ekspedisi Garis Depan Nusantara digelar di GrhaSanusi Hardjadinata Universitas Padjadja- ~ ran, Kota Bandung, Senin (18/10). Pameran ini merupakan salah satu rangkaian acara Pekan llmiah Universi-' tas Padjadjaran 2010. ' rakan inspiratif ini dibutuhkan untuk membangkit an kesadar- an bahwa kekayaan negara ini ha- rus dijaga dan dimanfaatkan. Berdasarkan data Kompas, jumlah kapal yang melewati Selat Malaka pada 2009 mencapai 6.000 buah per hari Duajuta ton ikan di wilayah Indonesiajuga di- curi nelayan asing setiap hari. Galih Donikara, anggota Eks- pedisi Garis Depan Nusantara da- ri Wanadri, mengatakan, timnya telah menyelesaikan perjalanan dan pendataan di 92 pulau terlu- ar. "Di setiap pulau ditanam pra- sasti berbahan metal sebagai penanda. Selain itu, kita juga mengabadikan gambar patung Bung Karno dan Bung Hatta yang selalu dibawa keliling Indonesia di setiap pulau untuk menunjuk- kan semangat patriotisme bah- wa mereka menjaga seluruh wila- yah Indonesia, bahkan di pulau terluar sekalipun,' ungkapnya. (GRE) Kliping Humas Unpad 2010