JurmlPengelohan Lirgkungon & SDA, 6(1) Moret 2OA7,43-51 EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR. BERSIH DI DESA BUMI AGUNG KECAMATAN LALAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN Putut Setya Adi t)Hatta Dahlan 2)Hilda Zulkifli2) r)Alumni Program Studi Pengelolaan Lingkungarr PPs Universitas Sriwijaya ')Program Studi Pengelolaan Lingkungan pPs Universitas Sriwijaya Absttrak Kabupaten Musi Banyuasin masih memiliki desa-desa yang belum dapat dijangkau oleh pelayanan air bersih. (tingkat jangkauan pencapaian masih rendah : 27%). Desa Bumi Agung berlokasi di Kecamatan Lalan dengan luas 1.257 ha merupakan desa perairan yang tergolong mempuuyai tingkat jangkauan pelayanan air bersih paling rendah (l9,2yo). Hal ini mendasari dibutuhkannya ,rpiya alternatif untuk mengatasi kelangkaan air khususnya pada mrrsim kemara-u. Pemerintah kabupaten melalui program Penyediaan Sarana Air Bersih untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah pada tahun 2005 telah meluncurkan prograrn bantuan pengadaan tempat Penampungan Air Hujan (PAH). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap perencaJraan, proses dan implementasi program dimaksud pada masyarakat desa Bumi Agung. Metoda yang digunakan adalah metoda survai kualitatif, dengan jumlah responden 428 orang melalui sistem sensus, dengan kualifikasi responden : pemerintah daerah dan masyarakat. Tolok ukur penelitian adalah keierlibatan masyarakat dalam hai perencanaan program, proses pelaksanaan, evaluasi jumlah gentong yang dihasilkan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari progrElm Penyediaan Sarana Air Bersih Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah telah dihasilkan 440 unit gentong: 428 unit untuk masyarakat, 12 unit untuk tempat- tempat umum. Perbaikan dilakukan terhadap gentong lama sebanyak 345 dari 428 sehingga jangkauan pencapaian naik menjadi 60 %. Keterlibatan masyarakat positif dalam hal hontribusi incash (dana tunai) sebesar 4oh; dan inkind (bahan dan tenaga tanpa upah) sebesar l6Yo; adanye transfer of skill & lorcwledge.' memperoleh gentong dengan fiPgti penampungan air pada musim hujan untuk cadangan musim kemarau. Keterlibatan masyarakat juga nampak pada rangkaian kegiatan mulai dari tahap perencanaan, proses pelaksanaan program sampai kepada implementasi pelaksanaannya oleh masyarakat. Tim fasilitator hanya berfungsi memfasilitasi program. Kata kunci: 43
9
Embed
Air - repository.unsri.ac.idrepository.unsri.ac.id/9579/2/Pages_from_EVALUASI...Kabupaten Musi Banyuasin masih memiliki desa-desa yang belum dapat dijangkau oleh pelayanan air bersih.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR. BERSIH DI DESA BUMIAGUNG KECAMATAN LALAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Putut Setya Adi t)Hatta Dahlan 2)Hilda Zulkifli2)r)Alumni Program Studi Pengelolaan Lingkungarr PPs Universitas Sriwijaya
')Program Studi Pengelolaan Lingkungan pPs Universitas Sriwijaya
Absttrak
Kabupaten Musi Banyuasin masih memiliki desa-desa yang belum dapatdijangkau oleh pelayanan air bersih. (tingkat jangkauan pencapaian masih rendah :
27%). Desa Bumi Agung berlokasi di Kecamatan Lalan dengan luas 1.257 hamerupakan desa perairan yang tergolong mempuuyai tingkat jangkauan pelayanan airbersih paling rendah (l9,2yo). Hal ini mendasari dibutuhkannya ,rpiya alternatifuntuk mengatasi kelangkaan air khususnya pada mrrsim kemara-u. Pemerintahkabupaten melalui program Penyediaan Sarana Air Bersih untuk MasyarakatBerpenghasilan Rendah pada tahun 2005 telah meluncurkan prograrn bantuanpengadaan tempat Penampungan Air Hujan (PAH). Penelitian ini bertujuan untukmelakukan evaluasi terhadap perencaJraan, proses dan implementasi programdimaksud pada masyarakat desa Bumi Agung.
Metoda yang digunakan adalah metoda survai kualitatif, dengan jumlahresponden 428 orang melalui sistem sensus, dengan kualifikasi responden :pemerintah daerah dan masyarakat. Tolok ukur penelitian adalah keierlibatanmasyarakat dalam hai perencanaan program, proses pelaksanaan, evaluasi jumlahgentong yang dihasilkan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dariprogrElm Penyediaan Sarana Air Bersih Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendahtelah dihasilkan 440 unit gentong: 428 unit untuk masyarakat, 12 unit untuk tempat-tempat umum. Perbaikan dilakukan terhadap gentong lama sebanyak 345 dari 428sehingga jangkauan pencapaian naik menjadi 60 %. Keterlibatan masyarakat positifdalam hal hontribusi incash (dana tunai) sebesar 4oh; dan inkind (bahan dan tenagatanpa upah) sebesar l6Yo; adanye transfer of skill & lorcwledge.' memperoleh gentongdengan fiPgti penampungan air pada musim hujan untuk cadangan musim kemarau.Keterlibatan masyarakat juga nampak pada rangkaian kegiatan mulai dari tahapperencanaan, proses pelaksanaan program sampai kepada implementasipelaksanaannya oleh masyarakat. Tim fasilitator hanya berfungsi memfasilitasiprogram.
The Program Evaluation on Cleon lYater Supply at Bumi Agung Village otf Lalan
Sub district in Musi Banyuasin Regency
ABSTRACT
Regency of Musi Banyuasin still has Tary villages that arc not able to be reached for
the-services of clean water. Lcvel of achievement is still low (27%). Bumi Agung
uittug. is located in Lalan subdistriqt covering an area about 1.257 Ha and it is an
."uript. of water-front village classified as the lowest area for the services qf qlean
*it"i 1tO,Z %). This .ur. ,"ir*, as a basis that is needed to have another alternative
*"V ff.'overcoming the lack of water especially in dry SeasQn' The regency
gor"*-.nt throughirleditrn Frqviding of Clean Water Programme for-Low -Earning
[o**.rnity in 2005 has launched an assisting programme to pr<lvide places for Rain
water Reslrvoir (pAH). This research is intended for doing the eraluation to the
plans, procqsses, and implementation of programrne that is intended to the
tommunity of Bumi Agung villa.ge. The method is qualitative survey with the
number oi respondent is 428 persons through census system, with the respondent
qualification; local government and community. The measuring rod of the lesearch is
involvement of cimmunity in programme plannings, implementing process'
evaluation number of large earthenware bowl of water that are produced by the
Comrnunity. The results of research showS that from The Programme Of Medium
Providing of Clean Water for Low Eaming Cpmmunity have been produced 440 units
of large ia*henware bowl qf water; 428 units for the community, 12 units for the
,orr1ign places. Repair was done to the old large earthenware bowl 9f 'water' They
are 345 from 42g, so that the achievement to be 60 0h.Lscal community involvement
is positive in contribution of incash ( cash money ) in the amount of 4Yo; and inkind
(rnaterial and power without payment ) in the amount of 16 Vo; there is transfer skills
and knowledgi; fq. getting the iarge earthenware bornl of water with the function for
collecting ani sarin[ watlr ir, rainy season as the stock in dry season' Involvement
qf som;unity also-gets in procedures of activities starting from planning stage,
p.ogru**.'S irnplerientation proaosses' and alsq to implernenting of programme
itr.if Uy the community. The Facilitators Team is only to facilitate the programme.
1. PENDAHULU.A.NAir meruPakan substansi Yang
sangat penting dan tidak daPat
digantikan oleh bahan lain. Air yang
dimaksud dalam hal ini adalah air
bersih yang digunakan manrisia setiap
hari.Cakupan air bersih Pedesaan
cli Kabupaten Musi BanYuasin baru
mencaBai 27o/o. Angka ini jauh dibavvah standar Yang ditetaPkan
Departemen Kesehatan yaitu minimal8096 penduduk perkotaan dan minimal60% penduduk pedesaan tetapi idealnya
harus 100% (Ltitjen PPM-PLP, 1995).
Menurut data Dinas Kesehatan
Kabupaten Musi BanYuasin, cakuPan
air bersih pedesaan tidak merata di
44
tIIT
ItT
tItIIfttIttItd
d
IIC
d
x
setiap desa. Cakupan air bersihpedesaan yang paling rendah diKabupaten Musi Banyuasin adalahBumi Agung yaitu l9,2oh (ProfilKesehatan Kab. Muba, 2005). Pada
musim kemarau desa Bumi Agungmengalami kesulitan mendapatkan airbersih karena sumur mulai kering, airhujan dalam bak penampunganberkurang dan air sungai surut,kurangnya jumlah dan ukuranpeftrmpungan air hujan sehingga sarauaair bersih yang ada bervanasitergantung dari kondisi ekonomimasyarakat. Salah satu cara untukmeningkatkan cakupan pemanfaatan airbersih terutama di daerah pedesaanyang berpenghasilan rendah diperlukanupaya penambahim jumlah sarana airbersih. Upaya tersebut sudahdilaksanakan di desa Bumi Agung yang
dilaksanakan pada tahun 2005 yaitupembuatan gentong sebagai penampung
air hujan. Penelitian ini bertujuan untukevaluasi program penyediaan air bersihdi desa Bumi Agung Kecamatan LalanKabupaten Musi Banyuasin.
2. METODOLOGI PENELITIANMetoda yang digunakan adalah
metoda survai kualitatif, dengan jumlahresponden 428 orang melalui sistemsensus, dengan kualifikasi responden :
pemerintah daerah dan masyarakat.
Tolok ukur penelitian adalah
keterlibatan masyarakat dalam halperencanaan progftlm, proses
pelaksanaan, evaluasi jumlah gentongyang dihasilkan masyarakat.
Jurnal Pengeloloon Lingkungon & SDA, 6(1) Maret ?@7,43-51
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Penelitianl. Perencanaan
Jumlah kebutuhan gentong desa
Bumi ,\gung pada tahun 2005 sebanyak1.426 unit, sementara jumlah gentongyang sudah ada sebanyak 428 unit.Oleh sebab itu rencana gentong yangakan dibangun pada tahun 2005
serranyak 428 unit sehingga jumlahgentong di desa Bumi Agung sebanyak956 unit atau cakupan sulrana air bersihmencapai 600lo.
2. PelaksanaanGentong yang dibuat
masyarakat desa Bumi Agung melaluiprogram penyedian sarana air bersihsebanyak 440 unit dengan perincian428 unit untuk masyarakat dan 12 unituntuk sarana umum. Waktu yangdiperhrkan untuk membuat 440 gentongmemerlukan waktu selama 180 hari.
3. PemeliharaanKerusakan yang tedadi selama
pemakaian diperbaiki oleh pemilikgentong bila mampu dan bila tidakmampu maka segera dilaporkan keBadan Pengelola (BP). Berdasarkanlaporan tersebut maka dengan biayadari kas BP, gentong yang rusaktersebut diperbaiki. Kondisi gentongyang buat di desa Bumi Agung sampai
dengan diadakan penelitian ini adabeberapa kerusakan diaataranya booorsebanyak 18 unit dan kran air patah
sebanyak 12 set, sedangkan perbaikangentong lama sebanyak 345 unit yaitu115 unit bocor dan220 unit patah kranair.
masyarakat desa Bumi Agungmengeluarkan biaYa sebesar RP.
30.000,- sudah dapat membrlat gentong.
Seluruh masalah diselesaikao secrua
bersama oleh masyarakat dalam forum
rembug desa. Selain itu juga bahan
yang diper'lukan dapat diperoleh di desa
Rumi Agung selain bahan bangunan.
Beberapa kekurangan dengan
sistem ini adalah diantaranya adalah
dalam satu tahun hanya beberapa desa
yang mendapat bantuan dan meskiPun
seluruh kegiatan dilakukan masyarakat
tetapi dana bantuan sudah ditetapkan
oleh pemerintah, oleh sebab itu yang
seharusnya cakupan penggunaan air
bersih sebesar IQAo/o, kegiatan yang
dilakukan di desa Bumi Agung hanYa
dapat mencaPai target cakuPan
penggunaan air bersih sebesar 60%.
Hambatan Yang dialamidiantaranya adalah desa Bumi Agung
merupakan desa di perairan dan jauh
dari pusat perbelanjaan terutama bahan
bangunan sehingga ongkos angkut
material dari Palembang cukup besar,
TFM dan konsultan harus kerja keras
mengingat pekerjaan TKM yang paling
sulit adalah membuat rencana teknis
dan pembukuan keuangan, koordinasi
dengan pejabat pembuat komitmen di
kabupaten memakan waktu Yang lamakarena jarak yang ju,rh sehingga
membuat anggaran konsultasi ke
kabupaten tinggi.
48
4. KESIMPT]LAI\I DAN SARAN
4.1. Kesimpulan1. Perencanaan
Perencanaan yang dibuatmasyarakat desa Bumi Agung biladilihat dari aspek fisik berupa ReucanaKerja lvlasyarakat (RKM) dan sarana
air bersih yang direncanakan yaitugerrtong. Pembuatan RKM dilakukanmelalui tahapan-tatrapan pertemuanrembug desa yang diawali denganidentifikasi keadaan umum desa,
identifikasi masalah, pembennrkanTKM, pemilihan opsi sarana air bersihyang sesuai dilah*an oleh masyarakatdidampingi TFM dan konsultan.Gentong yang direncanakanmempunyai nilai ekonomi yang berartibagi masyarakat desa Bumi Agungyaitu lebih murah bila dibandingdengan gentong dari fiberglass denganukuran yang sama dan mudah dibuatserta menggunakan sekam padi yangbanyak dan mudah diperoleh di desaBumi Agung. Dari segi kelembagaan,pembuatan perencanzuur dibuatmasyarakat desa Bumi Agungdikoordinir oleh TKM telah dapatmembuat perencanaan yang baik dandapat dikerjakan sesuai dengan jadwaldan target yang direncanakan.
2. PelaksanaanGentong yang dibuat
masyarakat desa Bumi Agung m.elaluiprogram penyediaan air bersihsebanyak 440 unit dari 428 unit yangdirencanakan, artinya dari segi fisikjumlah gentong yang dibuat melebihitarget yang direncanakan. Namunmeskipun lebih dari yang direncanakantetapi cakupan pealakaian air bersih
Jurnol Pengeloloon Lingkungan & SDA,6(1) Moret 2A07,43-51
beru mencapai 600/o dari 100% yangseharusnya dicapai. Hal ini disebabkankarena dana bantuan yang diberikanpemerintah hanya cukup untukmembuat 440 unit.
Pembuatan gentong di desaBumi Agung melalui programpenyediaan sarana air bersih diperlukanwaktu 180 hari sesuai dengan jadwalwaktu yang direncanakan dalam RKM.Teknologi sederhana yang diterapkanmenunjukkan telah terjadi alihteknologi karena sebelum ada kegiatanpembuatan gentong ini, masyarakatdesa Bumi Agung belum dapatmembuat gentong karena denganpelatihan-pelatihan yang dilakukan didesa Bumi Agung.
Dari segi biaya, masyarakatdesa Bumi Agung mendapatkangentong dengan biaya murah karenaadanya peraturan dari pemerintahkontribusi masyarakat sebesar 4%(incash) berupa dana tunai dari iuranmasyarakat, bahan lokal dan tenagasebesar 16Yo (inkinA darrbantuan BankDunia sebesar 80%. Oleh sebab ituhanya dengan mengeluarkan biayasebesar Rp. 30.000,- mendapatkan 1
unit gentong.3. Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana air bersiholeh badan pengelola mulai dariperbaikan gentong lama sebanyak 345unit dan gentong yang baru dibangunsebanyak 30 unit. Penambahan gentongsebanyak 15 unit dengan swadayaidengan adanya badan pengelola sangatberguna untuk pemeliharaan sarana dankemungkinan penambahan sarana airbersih.
49
4.2. Saran1. Bantuan dana dari Pemerintah
hendaknya jangan dibatasi tetaPi
sesuai dengan kebutuhan
masYarakat'2.' Masyarakat dengan swadaYa
membuat gentong agar cakuPan
pemakaian arr bersih di desa daPat
mencapai 100%.3. Badan pengelola harus tetaP
dipertahankan.4. Perlu dilakukan Pemeriksaan
kualitas air.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U.F, 1993, Transformas!Kesehatan Lingkungan diIndonesia dan ImPlikasinYadalsm Pembangunan Ketenaga-anny a, PAM-$KL, Bandung.
Adam, F, 2005, Pengentasan Kqn iskin-an melalui PemberdaYaanMasltarakat untuk Rehdbilitasi' Gempa, Jakarta.
Azwar, A, 1990, Pengantar llmuKesehatan Lingkungan, MutiaraSumber Wijaya, Jakarta.
Azwar, A, 2002, Pengantar EPidemio-/ogi , Aneka Tama, Jakarta.
B,A.PPENAS/LINDP, 20A6, Vem-bangun Kemitraan dalam
Memanfaatkan Telecenter untuk
Masyarakat P ede s aan, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1986,
Pehmjttk Pelalrsanaan Peng-
awasan Kualitas Air Tanah dan
Hujan, Ditjen PPM&PLP, .Iakarta
Departemen Kesehatan zu, 1990,Peraturan Menteri Kesehatdn lllNomor 41 6/Menkes/Per/ lX/] 990tentang SYarat'sYarat dan
Pengawasan Kuaiitas Air untukPenyeriiaan Air Bersih Pedesaan
dan Kota Kecil, DitjenPPM&PLP, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2001,Petunjuk Pelaksanaan ProYekWSUC 2, Ditjen PPM&PLP,Jakarta.
Departemen Kesehatan R[, 2Q01,
Petunjuk Opersional Desa, DitjenPPM&PLP, Jakarta.
Departemen Kesehatan zu, 2005,Materi Pelatihan InstrukturPerbaikqn dan PengawasanK.ualitas Air dan Linghingonuntuk Mendukung PendekatanPartisipatori, Ditjen PPM& PLP,