Top Banner

of 21

Air adalah kebutuhan esensi di dalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari dilingkungan

Mar 04, 2016

Download

Documents

Arman Maulana

Mengingat sangat urgennya air bagi kehidupan manusia, semakin meningkat jumlah penduduk, maka semakin meningkat pula jumlah kebutuhan terhadap air.Jadi kebutuhan hidup manusia terhadap air akan terus meningkat, baik kebutuhan dalam rumah tangga, untuk keperluan pabrik/industri, keperluan kantor, sekolah dan untuk pertanian juga meningkat.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangAir adalah kebutuhan esensi di dalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari dilingkungan rumah tangga, ternyata berbeda tiap tempat, tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap bangsa dan negara. Mengingat sangat urgennya air bagi kehidupan manusia, semakin meningkat jumlah penduduk, maka semakin meningkat pula jumlah kebutuhan terhadap air.Jadi kebutuhan hidup manusia terhadap air akan terus meningkat, baik kebutuhan dalam rumah tangga, untuk keperluan pabrik/industri, keperluan kantor, sekolah dan untuk pertanian juga meningkat. Di lain pihak, sumber air mulai terbatas yang bahkan cenderung berkurang yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bersumber dari kegiatan manusia, seperti penggundulan hutan, kerusakan alam, pengurangan kawasan resapan air, kepadatan gedung/rumah penduduk, kontur tanah dan pencemaran1. Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit, khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar atau tarif/ kualitas hidup masyarakat. Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat di Indonesia masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini belum dapat diatasi sepenuhnya2. Untuk menangani masalah penyediaan air bersih sekiranya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hadir sebagai solusi1. PDAM sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka adalah hal yang wajar jika sektor air bersih mendapatkan prioritas penanganan utama karena menyangkut kehidupan orang banyak. Penanganan akan pemenuhan kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada3. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka dalam rangka penyediaan kebutuhan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan. Pemerintah RI mencanangkan program peningkatan penyediaan air bersih pada daerah perkotaan (urban) dan daerah perdesaan (rural urban) melalui pipanisasi dan pemanfaatan sumber air yang ada secara optimal4. Di daerah perkotaan, sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok3. Kehadiran PDAM dimungkinkan melalui Undang-undang No. 5 tahun 1962 sebagai kesatuan usaha milik Pemda yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan umum di bidang air minum. PDAM dibutuhkan masyarakat perkotaan untuk mencukupi kebutuhan air bersih yang layak dikonsumsi. Karena air tanah di perkotaan pada umumnya telah tercemar. Penggunaan air tanah secara berlebihan telah menurunkan permukaan air tanah dan intrusi air laut, yang mengakibatkan menurunnya kualitas air tanah. Masyarakat sering mengeluh air yang disalurkan PDAM sering macet, keruh. Masyarakat di beberapa wilayah pelayanan akhirnya hanya menggunakan air PAM untuk mandi dan mencuci. Sedangkan untuk minum dan memasak mereka mengeluarkan uang ekstra untuk membeli AMDK (Air Minum Dalam Kemasan)3.Dalam dunia kesehatan khususnya kesehatan lingkungan, perhatian air dikaitkan sebagai faktor perpindahan/ penularan penyebab penyakit (agent). Air membawa penyebab penyakit dari kotoran (feses) penderita, kemudian sampai ke tubuh orang lain melalui makanan, susu dan minuman. Air juga berperan untuk membawa penyebab penyakit non mikrobial seperti bahan-bahan toxic yang dikandungnya. Penyakit-penyakit infeksi yang biasanya ditularkan melalui air adalah typus abdominalis, cholera, dysentri baciller dan lain-lain. Peracunan logam juga dapat terjadi melalui media air4.Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jayapura adalah Badan Usaha Milik Daerah yang menjalankan penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dan berkewajiban memberikan pelayanan dasar dalam bidang air bersih kepada masyarakat. Oleh karenanya PDAM dalam menjalankan tugas pelayanannya harus berorientasi kepada masyarakat, yaitu dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pelanggan berupa penyediaan air bersih yang berkecukupan dari segi kualitas, kuantitas maupun kontinuitasnya5.

1.2 Rumusan masalahBagaimana proses penyediaan air bersih oleh PDAM Jayapura

1.3 TujuanUntuk mengetahui bagaimana proses penyediaan air bersih oleh PDAM Jayapura1.4 Manfaat1. Sebagai bahan informasi bagi penulis2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya terutama yang meneliti masalah Penyediaan air bersih oleh PDAM Jayapura3. Sebagai informasi bagi Pemerintah Jayapura4. Sebagai informasi bagi masyarakat Jayapura

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi air bersih dan PDAM

2.1.1 Definisi air bersihAir bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum Permenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990)3. 2.1.2 Definisi PDAMPDAM adalah merupakan organisasi pengelola air pada daerah tingkat II yang melayani air melalui sistem perpipaan yang telah mengalami pengolahan dan distribusikan pada masyarakat yang berminat dan mampu membayar sambungan4.2.2 Persyaratan dalam penyediaan air bersihAda beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam sistem penyediaan air bersih. Persyaratan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Persyaratan kualitatif2. Persyaratan kuantitatif3. Persyaratan kontinuitas42.2.1 Persyaratan kualitatifPersyaratan kualitatif menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air bersih. Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik, kimia, biologis, dan radiologis4. Persyaratan kualitas menggambarkan mutu dari air baku air bersih. Dalam Modul Gambaran Umum Penyediaan dan Pengolahan Air Minum Edisi Maret 2003 hal. 4-5 dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai berikut :

1. Persyaratan fisikSecara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25oC 3oC.2. Persyaratan kimiawiAir bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH, total solid, zat organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam berat.3. Persyaratan bakteriologis Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E. coli atau fecal coli dalam air.4. Persyaratan radioaktifitasPersyaratan radioaktifitas mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma.2.2.2 Persyaratan Kuantitas (Debit)Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih. Kebutuhan air bersih masyarakat bervariasi, tergantung pada letak geografis, kebudayaan, tingkat ekonomi, dan skala perkotaan tempat tinggalnya.

2.2.3 Persyaratan KontinuitasAir baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per hari, atau setiap saat diperlukan, kebutuhan air tersedia. Akan tetapi kondisi ideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk menentukan tingkat kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas konsumen terhadap prioritas pemakaian air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12 jam per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan, yaitu pada pukul 06.00 18.00. Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari dua aspek. Pertama adalah kebutuhan konsumen. Sebagian besar konsumen memerlukan air untuk kehidupan dan pekerjaannya, dalam jumlah yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan pada waktu yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan reservoir pelayanan dan fasilitas energi yang siap setiap saat. Sistem jaringan perpipaan didesain untuk membawa suatu kecepatan aliran tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0,61,2 m/dt. Ukuran pipa harus tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam sistem harus tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan dimensi atau ukuran pipa yang diperlukan sesuai dengan tekanan minimum yang diperbolehkan agar kuantitas aliran terpenuhi 3. 2.3 Komponen Sistem Penyediaan Air Bersih2.3.1 Sumber/ asal air baku utamaDalam memilih sumber air baku air bersih, maka harus diperhatikan persyaratan utamanya yang meliputi kualitas, kuantitas, kontinuitas dan biaya yang murah dalam proses pengambilan sampai pada proses pengolahannya. Beberapa sumber air baku yang dapat digunakan untuk penyediaan air bersih dikelompokkan sebagai berikut :1) Air hujanAir hujan disebut juga dengan air angkasa. Beberapa sifat kualitas dari air hujan adalah sebagai berikut : Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat mineral Air hujan pada umumnya bersifat lebih bersih Dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara seperti NH, CO2 agresif, ataupun SO2. Adanya konsentrasi SO2 yang tinggi di udara yang bercampur dengan air hujan akan menyebabkan terjadinya hujan asam (acid rain) Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada besar kecilnya curah hujan. Sehingga air hujan tidak mencukupi untuk persediaan umum karena jumlahnya berfluktuasi. Begitu pula bila dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan tidak dapat diambil secara terus menerus karena tergantung pada musim. Pada musim kemarau kemungkinan air akan menurun karena tidak ada penambahan air hujan. 2) Air permukaanAir permukaan yang biasabya dimanfaatkan sebagai sumber atau bahan baku air bersih adalah : Air waduk (berasal dari air hujan) Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air) Air danau (berasal dari air hujan, air sungai atau mata air)Pada umumnya air permukaan telah terkontaminasi denga berbagai zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh masyarakat. Kontaminan atau zat pencemar ini berasal dari buangan domestik, buangan industri dan limbah pertanian. Zat-zat pencemar tersebut antara lain total suspended solid (TSS), yang berpengaruh pada kekeruhan, zat-zat organik sebagai KmnO4, logam berat dari limbah industri misalnya industri baterai yang menghasilkan Pb (timbal).Kontinuitas dan kuantitas dari air permukaan dapat dianggap tidak menimbulkan masalah yang besar untuk penyediaan air bersih yang memakai bahan baku air permukaan. 3) Air tanah Air tanah banyak mengandung garam dan mineral yang terlarut pada waktu air melalui lapisan-lapisan tanah. Secara praktis air tanah adalah bebas dari polutan karena berada dibawah permukaan tanah. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa air tanah dapat tercemar oleh zat-zat yang menggangu kesehatan seperti kandungan Fe, Mn, kesadahan yang terbawaoleh aliran permukaan tanah. Bila ditinjau dari kedalaman air tanah maka air tanah dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal mempunyai kualitas lebih rendah dibanding kualitas air tanah dalam. Hal ini disebabkan air tanah dangkal lebih mudah mendapat kontaminasi dari luar dan fungsi tanah sebagai penyaring lebih sedikit. Dari segi kuantitas, apabila air tanah dipakai sebagai sumber air baku air bersih adalah relatif cukup. Tetapi bila dilihat dari segi kontinuitasnya maka pengambilan air tanah harus dibatasi. Karena dikhawatirkan dengan pengambilan yang secara terus menerus akan menyebabkan penurunan muka air tanah. Karena air di alam merupakan rantai yang panjang menurut siklus hidrologi, maka bila terjadi penurunan muka air tanah kemungkinan kekosongannya akan diidi oleh air laut. Peristiwa ini biasa disebut intrusi air laut. Kondisi ini telah banyak dijumpai khususnya di daerah-daerah dekat pantai atau laut. 4) Mata airDari segi kualitas, mata air adalah sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan, sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Biasanya lokasi mata air merupakan daerah terbuka, sehingga mudah terkontaminasi oleh lingkungan sekitar. Contohnya banyak ditemui bakteri E. Coli pada air mata air. Dilihat dari segi kuantitasnya, jumlah dan kapasitas mata air sangat terbatas sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan sejumlah penduduk tertentu. Begitu pula bila mata air tersebut terus menerus kita ambil maka semakin lama akan habis dan terpaksa penduduk mencari sumber mata air yang baru 4.2.3.2 Sistem TransmisiSistem transmisi air bersih adalah sistem perpipaan dari bangunan pengambilan air baku ke bangunan pengolahan air bersih. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sistem transmisi :1) Type penggalian jaringan pipa transmisi yang meliputi sistem perpompaan, sistem gravitasi, dan sistem gabungan perpompaan dan gravitasi. Sistem pemompaan diterapkan pada kondisi dimana letak dari bangunan intake lebih rendah dari bangunan pengolahan. Sebaliknya sistem gravitasi diterapkan pada kondisi dimana elevasi letak bangunan penangkap air relatif tinggi atau sama dengan bangunan pengolahan air. Sistem gabungan diterapkan pada kondisi topografi bangunan intake ke bangunan pengolahan yang naik turun.2) Menentukan tempat bak pelepas tekan Bak pelepas tekan dibuat untuk menghindari tekanan yang tinggi, sehingga tidak akan merusak sistem perpipan yang ada. Bak ini dibuat ditempat dimana tekanan tertinggi mungkin terjadi atau pada sistem penguat (boaster pump) sepanjang jalur pipa transmisi.3) Menghitung panjang dan diameter pipa Panjang pipa dihitung berdasarkan jarak dari bangunan penangkap air ke bangunan pengolahan, sedangkan diameter sesuai dangan debit hari maksimum.4) Jalur pipa sebaiknya mengikuti jalan raya dan dipilih jalur yang tidak memerlukan banyak perlengkapan. Perlengkapan yang ada pada sistem transmisi perpipaan air bersih: Wash out : berfungsi untuk penggelontor sedimen atau endapan yang ada pada pipa Air Valve : berfungsi untuk mengurangi tekanan pada pipa sehingga pipa tidak pecah Blow Off Gate Valve : berfungsi untuk mengatur debit aliran Pompa2.3.3 Sistem Distribusi1) Definisi Sistem DistribusiSistem distribusi air bersih adalah pendistribusian atau pembagian air melalui sistem perpipaan dari bangunan pengolahan (reservoir) ke daerah pelayanan (konsumen). Dalam perencanaan sistem distribusi air bersih, beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain adalah : Daerah layanan dan jumlah penduduk yang akan dilayani daerah layanan ini meliputi wilayah IKK (Ibukota Kecamatan) atau wilayah Kabupaten/ kotamadya. Jumlah penduduk yang akan dilayani tergantung pada: Kebutuhan Kemauan/minat Kemampuan atau tingkat sosial ekonomi masyarakatSehingga dalam satu daerah layanan belum tentu semua penduduk terlayani Kebutuhan air Kebutuhan air adalah debit air yang harus disediakan untuk distribusi daerah pelayanan Letak topografi daerah layanan yang akan menentukan sistem jaringan dan pola aliran yang sesuai

Jenis sambungan sistemJenis sambungan dalam sistem distribusi air bersih dibedakan meliputi: Sambungan halaman : yaitu sambungan pipa distribusi dari pipa induk/ pipa utama ke tiap-tiap rumah atau halaman Sambungan rumah : yaitu sambungan pipa distribusi dari pipa induk/pipa utama ke masing-masing utilitas rumah tangga Hidran umum : merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal pada suatu daerah tertentu untuk melayani 100 orang dalam setiap hidran umum Terminal air: adalah distribusi air melalui pengiriman tangki-tangki air yang diberikan pada daerah-daerah kumuh, daerah terpencil atau daerah yang rawan air bersih. Kran umum : merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal pada kelompok masyarakat tertentu, yang mempunyai minat tetapi kurang mampu dalam membiayai penyambungan pipa ke masing-masing rumah. Biasanya 1 kran umum dipakai untuk melayani kurang lebih 20 orang6.2) Pipa DistribusiPipa distribusi adalah pipa yang membawa air ke konsumen yang terdiri dari: Pipa induk : yaitu pipa utama pembawa air yang membawa air ke konsumenSuplai air melalui pipa induk mempunyai dua macam sistem yaitu : Continuous systemDalam sistem ini air minum yang disuplai ke konsumen mengalir terus menerus selama 24 jam. Keuntungan sistem ini adalah konsumen setiap saat dapat memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di posisi pipa manapun. Sedang kerugiannya pemakaian air akan cenderung akan lebih boros dan bila terjadi sedikit kebocoran saja, maka jumlah air yang hilang akan sangat besar jumlahnya. Intermitten systemDalam sistem ini air bersih disuplai 2-4 jam pada pagi hari dan 2-4 jam pada sore hari. Kerugiannya adalah pelanggan air tidak bisa setiap saat mendapatkan air dan perlu menyediakan tempat penyimpanan air dan bila terjadi kebocoran maka air untuk fire fighter (pemadam kebakaran) akan sulit didapat. Dimensi pipa yang digunakan akan lebih besar karena kebutuhan air untuk 24 jam hanya disuplai dalam beberapa jam saja. Sedang keuntungannya adalah pemborosan air dapat dihindari dan juga sistem ini cocok untuk daerah dengan sumber air yang terbatas. Pipa cabang : yaitu pipa cabang dari pipa induk Pipa dinas : yaitu pipa pembawa air yang langsung melayani konsumen3.3) Tipe PengaliranTipe pengaliran sistem distribusi air bersih meliputi aliran gravitasi dan aliran secara perpompaan. Tipe pengaliran secara gravitasi diterapkan bila tekanan air pada titik terjadi yang diterima konsumen masih mencukupi. Jika kondisi ini tidak terpenuhi maka pengaliran harus menggunakan sistem perpompaan.4) Pola JaringanMacam pola jaringan sistem distribusi air bersih:a. Sistem cabangAdalah sistem pendistribusian air bersih yang bersifat terputus membentuk cabang-cabang sesuai dengan daerah pelayanan. Keuntungan: Tidak membutuhkan perhitungan dimensi pipa yang rumit karena debit dapat dibagi berdasarkan cabang-cabang pipa pelayanan. Untuk pengembangan daerah pelayanan lebih mudah karena hanya tinggal menambah sambungan pipa yang telah ada. Kerugian: Jika terjadi kebocoran atau kerusakan pengaliran pada seluruh daerah akan terhenti Pembagian debit tidak merata Operasional lebih sulit karena pipa yang satu dengan yang lain saling berhubunganb. Sistem LoopSistem loop adalah sistem perpipaan melingkar dimana ujung pipa yang satu bertemu dengan ujung pipa yang lain Kentungan: Debit terbagi rata karena perencanaan diameter berdasarkan pada jumlah kebutuhan total Jika terjadi kebocoran atau kerusakan atau perubahan diameter pipa maka hanya daerah tertentu yang tidak mendapat pengaliran, sedangkan untuk daerah yang tidak mengalami kerusakan aliran air tetap berfungsi. Pengoperasian jaringan lebih mudah Kerugian: Perhitungan dimensi perpipaan membutuhkan kecermatan agar debit yang masuk pada setiap pipa merata.5) Perlengkapan Sistem Distribusi Air Bersiha. ReservoirFungsi reservoir adalah untuk menampung air bersih yang telah diolah dan memberi tekanan. Jenis-jenis reservoir : Ground Reservoir Adalah bangunan penampungan air bersih di bawah permukaan tanah Elevated Reservoir Adalah bangunan penampungan air yang terletak di atas permukaan tanah dengan ketinggian tertentu sehingga tekanan air pada titik terjauh masih tercapai.b. Bahan pipaBahan pipa yang biasa digunakan untuk pipa induk adalah pipa galvanis, bahan pipa cabang adalah PVC sedangkan untuk pipa dinas dapat digunakan pipa dari jenis PVC atau galvanis.c. ValveBerfungsi untuk mengatur arah aliran air dalam pipa dan menghentikan air pada suatu daerah apabila terjadi kerusakan.d. Meter airBerfungsi untuk mengukur besar aliran air yang melalui suatu pipa.e. Flow restrictorBerfungsi untuk pembatas air baik untuk rumah maupun kran umum agar aliran merata.f. Assesoris perpipaanTerdapat beberapa assesoris perpipaan, antara lain : Sok, Flens, Water mul dan nipel, Penyambung gibault, Dop dan plug, Bend serta tee6) Deteksi KebocoranDalam perencanaan sistem distribusi air bersih tidak menutup kemungkinan terjadi kebocoran atau kehilangan air. Kehilangan air didefinisikan sebagai jumlah air yang hilang akibat : Pemasangan sambungan yang tidak tepat Terkena tekanan dari luar sehingga menyebabkan pipa retak atau pecah Penyambungan liarUpaya untuk mengurangi terjadinya kehilangan air yang lebih besar dalam perencanaan sistem distribusi air dilakukan pembagian wilayah atau zoning untuk memudahkan pengontrolan kebocoran pipa serta pemasangan meteran air 6.

2.4 Persyaratan Tekanan AirKonsumen memerlukan sambungan air dengan tekanan yang cukup, dalam arti dapat dilayani dengan jumlah air yang diinginkan setiap saat. Untuk menjaga tekanan akhir pipa di seluruh daerah layanan, pada titik awal distribusi diperlukan tekanan yang lebih tinggi untuk mengatasi kehilangan tekanan karena gesekan, yang tergantung kecepatan aliran, jenis pipa, diameter pipa, dan jarak jalur pipa tersebut. Dalam pendistribusian air, untuk dapat menjangkau seluruh area pelayanan dan untuk memaksimalkan tingkat pelayanan maka hal wajib untuk diperhatikan adalah sisa tekanan air. Sisa tekanan air tersebut paling rendah adalah 5mka (meter kolom air) atau 0,5 atm (satu atm = 10 m), dan paling tinggi adalah 22mka (setara dengan gedung 6 lantai).Menurut standar dari DPU, air yang dialirkan ke konsumen melalui pipa transmisi dan pipa distribusi, dirancang untuk dapat melayani konsumen hingga yang terjauh, dengan tekanan air minimum sebesar 10mka atau 1atm. Angka tekanan ini harus dijaga, idealnya merata pada setiap pipa distribusi. Jika tekanan terlalu tinggi akan menyebabkan pecahnya pipa, serta merusak alat-alat plambing (kloset, urinoir, faucet, lavatory, dll). Tekanan juga dijaga agar tidak terlalu rendah, karena jika tekanan terlalu rendah maka akan menyebabkan terjadinya kontaminasi air selama aliran dalam pipa distribusi3.

2.5 Sistem Pengaliran Air BersihUntuk mendistribusikan air minum kepada konsumen dengan kuantitas, kualitas dan tekanan yang cukup memerlukan sistem perpipaan yang baik, reservoir, pompa dan dan peralatan yang lain. Metode dari pendistribusian air tergantung pada kondisi topografi dari sumber air dan posisi para konsumen berada. Menurut Howard S Peavy et.al (1985, Bab 6 hal. 324-326) sistem pengaliran yang dipakai adalah sebagai berikut:a. Cara GravitasiCara pengaliran gravitasi digunakan apabila elevasi sumber air mempunyai perbedaan cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan, sehingga tekanan yang diperlukan dapat dipertahankan. Cara ini dianggap cukup ekonomis, karena hanya memanfaatkan beda ketinggian lokasi.b. Cara PemompaanPada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan yang diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke konsumen. Sistem ini digunakan jika elevasi antara sumber air atau instalasi pengolahan dan daerah pelayanan tidak dapat memberikan tekanan yang cukup.c. Cara GabunganPada cara gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan tekanan yang diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada kondisi darurat, misalnya saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya energi. Selama periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan dalam reservoir distribusi. Karena reservoir distribusi digunakan sebagai cadangan air selama periode pemakaian tinggi atau pemakaian puncak, maka pompa dapat dioperasikan pada kapasitas debit rata-rata3.

2.6 Instalasi Pengolahan AirSuatu Instalasi Pengolahan Air (IPA) dirancang untuk mengolah air dalam jumlah tertentu. IPA mengolah air untuk suatu flow rate (debit pengaliran) tertentu. Dalam Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk pengolahan air bersih diperlukan unit sebagai berikut:1. IntakeBeberapa lokasi intake pada sumber air yaitu intake sungai, intake danau dan waduk, dan intake air tanah. Jenis-jenis intake, yaitu intake tower, shore intake, intake crib, intake pipe atau conduit, infiltration gallery, sumur dangkal dan sumur dalam.2. AerasiAerasi digunakan untuk menyisihkan gas yang terlarut di air permukaan atau untuk menambah oksigen ke air untuk mengubah substansi yang di permukaan menjadi suatu oksida. Dalam keadaan teroksidasi, besi dan mangan terlarut di dalam air. Bentuk senyawa dengan larutan ion, keduanya terlarut dalam bilangan oksidasi +2, yaitu Fe+2 dan Mn+2. Ketika kontak dengan oksigen dan oksidator lain, besi dan mangan akan teroksidasi menjadi valensi yang lebih tinggi, bentuk ion kompleks baru yang tidak larut ke tingkat yang cukup besar. Oleh karena itu, besi dan mangan dihilangkan dengan pengendapan setelah aerasi. Ada empat tipe aerator yang sering digunakan, yaitu gravity aerator, spray aerator, air diffuser, dan mechanical aerator. Fungsi dari proses aerasi adalah menyisihkan metana (CH4), menyisihkan karbon dioksida (CO2), menyisihkan H2S, menyisihkan bau dan rasa, menyisihkan gas-gas lain.

3. KoagulasiPada proses koagulasi, koagulan dicampur dengan air baku selama beberapa saat hingga merata. Setelah pencampuran ini, akan terjadi destabilisasi koloid yang ada pada air baku. Koloid yang sudah kehilangan muatannya atau terdestabilisasi mengalami saling tarik menarik sehingga cenderung untuk membentuk gumpalan yang lebih besar. Faktor yang menentukan keberhasilan suatu proses koagulasi yaitu jenis koagulan yang digunakan, dosis pembubuhan koagulan, dan pengadukan dari bahan kimia. Pengadukan cepat dapat dilakukan dengan cara: pengadukan secara hidrolis (terjunan dan pengadukan dalam pipa) dan pengadukan secara mekanik.4. Flokulasi Flok-flok kecil yang sudah terbentuk di koagulator diperbesar disini. Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk flok yaitu kekeruhan pada air baku, tipe dari suspended solid, pH, alkalinitas, bahan koagulan yang dipakai, dan lamanya pengadukan. Beberapa tipe flokulator adalah channel floculator (buffle channel horizontal, buffle channel vertical, buffle channel vertical dengan diputar, melalui plat berlubang, dalam cone, dan dengan pulsator), pengadukan secara mekanik, pengadukan melalui media, pengadukan secara pneumatik (dengan udara).5. Sedimentasi Sedimentasi adalah pemisahan partikel secara gravitasi. Pengendapan kandungan zat padat di dalam air dapat digolongkan menjadi pengendapan diskrit (kelas 1), pengendapan flokulen (kelas 2), pengendapan zone, pengendapan kompresi/tertekan . Jenis bak pengendap adalah bak pengendap aliran batch dan bak pengendap dengan aliran kontinu. Uniformitas dan turbulensi aliran pada bidang pengendap sangat berpengaruh. Oleh sebab itu, bilangan Fraude yang menggambarkan tingkat uniformitas aliran dan turbulensi aliran yang digambarkan oleh bilangan Reynold harus memenuhi kriteria yaitu: bilangan Fraude Fr > 10-5 dan bilangan Reynold Re < 500.6. Filtrasi Proses filtrasi adalah mengalirkan air hasil sedimentasi atau air baku melalui media pasir. Proses yang terjadi selama penyaringan adalah pengayakan (straining), flokulasi antar butir, sedimentasi antar butir, dan proses biologis. Dilihat dari desain kecepatan, filtrasi dapat digolongkan menjadi saringan pasir cepat (filter bertekanan dan filter terbuka) dan saringan pasir lambat. Setelah filter digunakan beberapa saat, filter akan mengalami penyumbatan. Untuk itu perlu pembersihan, yang dapat dilakukan dengan pencucian dengan udara dan pencucian dengan air (pencucian permukaan filter dengan penyemprotan dan pencucian dengan backwash). Sedangkan tenaga untuk pencucian dapat dilakukan dengan cara pompa (memompa air yang ada di reservoir penampung ke dasar filter), mengalirkan air yang ada di reservoir atas (elevated tank) secara gravitasi ke dasar filter, dan mengalirkan air yang ada di filter sebelahnya ke filter yang sudah jenuh (interfilter). Hal yang dipertimbangkan dalam mendesain proses filtrasi adalah media filter dan hidrolika filtrasi.7. Desinfeksi Desinfeksi air minum bertujuan untuk membunuh bakteri patogen yang ada dalam air. Desinfektan air dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: pemanasan, penyinaran antara lain dengan sinar ultra violet, ion-ion logam antara lain dengan copper dan silver, asam atau basa, senyawa-senyawa kimia, dan klorinasi (Sutrisno, 2010). Proses desinfeksi dengan klorinasi diawali dengan penyiapan larutan kaporit dengan konsentrasi tertentu serta penerapan dosis klor yang tepat. Metode pembubuhan dengan kaporit yang dapat diterapkan sederhana dan tidak membutuhkan tenaga listrik tetapi cukup tepat pembubuhannya secara kontinu adalah: metoda gravitasi dan metoda dosing proporsional.8. Reservoir Reservoir digunakan pada sistem distribusi untuk meratakan aliran, untuk mengatur tekanan, dan untuk keadaan darurat. Jenis pompa penyediaan air yang banyak digunakan adalah: jenis putar (pompa sentrifugal, pompa diffuser atau pompa turbin meliputi pompa turbin untuk sumur dan pompa submersibel untuk sumur dalam), pompa jenis langkah positif (pompa torak, pompa tangan, pompa khusus meliputi pompa vortex atau pompa kaskade, pompa gelembung udara atau air lift pump, pompa jet, dan pompa bilah). Efisiensi pompa umumnya antara 60 sampai 85%.7

2.7 Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas :a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan ,air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk imengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut;d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi,pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.(dari lamp2)

BAB IIIGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah PDAM Jayapura Tahun 1943-1944 Sistem penyediaan air minum dibangun oleh Angkatan Darat Amerika Serikat. Tahun 1945-1963 Pengelolaannya diambil alih Pemerintah Kerajaan Belanda (Resident Water Staat Dienst) atau RWD. Tahun 1964-1983 Dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayapura. Tanggal 20 Agustus 1983 Melalui Surat Keputusan Menteri PU No.128/KPTS /CK/1983 dilaksanakan pembentukan Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Jayapura. Tanggal 3 September 1984 Melalui Surat Keputusan Bupati KDH Tk II Jayapura Nomor : 188.4/97/1984 dilaksanakan pengalihan Pengelola Air Minum dari DPU Kabupaten Jayapura kepada BPAM yang meliputi : Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, dengan jumlah 6.000 SR (sambungan rumah). Tanggal 20 Juni 1992, Status BPAM dialihkan menjadi PDAM Kabupaten Jayapura. Bulan Pebruari 2010 Penandatanganan MOU tentang Pengelolaan Bersama PDAM antara Kabupaten dan Kota Jayapura.

3.2 Motto, Visi dan misi PDAM Jayapuraa) Motto : Mengalir Sampai ke Hatib) Visi : Menjadi Perusahaan yang Sehat dengan Pelayanan Primac) Misi : 1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan kuantitas, kualitas dan kontinuitas pelayanan.2. Mewujudkan penambahan cakupan pelayanan yang disesuaikan dengan pertambahan penduduk Jayapura.3. Meminimalisasi tingkat kehilangan air.4. Meningkatkan kualitas, profesionalisme dan kesejahteraan pegawai. 5. Mewujudkan pengelolaan keuangan perusahaan yang akuntabel guna peningkatan pelayanan.6. Memberikan kontribusi yang optimal bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

3.3 Cara pendistribusian air oleh PDAM JayapuraAda 3 cara pendistribusian air oleh PDAM Jayapura :1. Cara 1 Desinfeksi

Intake ReservoirPelanggan2. Cara 2 Desinfeksi

Intake Pelanggan3. Cara 3 Desinfeksi

Intake Reservoir Reservoir Reservoir

Pelanggan Pelanggan Pelanggan

3.4 Sumber air dan jumlah intake di PDAM Jayapura1. Anafre: 22. APO/Bhayangkara: 13. Klofkamp/Ajen: 74.. Kali Kamp: 15. Entrop: 36 . Borgonji: 17. Kujabu: 18. Kamp. Wolker: 19. Korem: 110. Buper: 111. Post VII Atas: 112. Post VII Bawah: 113. Nanggubu: 1Jadi, jumlah intake dari 13 mata air di PDAM jayapura adalah berjumlah 22 intake

3.5 Potensi sumber air1. Sumber air danau sentaniPenyediaan air baku untuk periode sampai tahun 2040 direncanakan pengambilan sebesar 1.110 Ltr/ dt dari outlet danau sentani (Jaipuri) Intake dan transmisi (APBN/ BWS) Pembangunan IPA ( APBN / SATKER PKPAM) Lahan IPA ( APBD PEMKOT JPR )2. Sumber air kojabu IIPemenuhan kebutuhan air penduduk di kotaraja dan entrop maka direncanakan pembangunan intake di bawah intake kojabu yang disebut kojabu II Sumber air, Trans dan Res. ( APBD I PROV ) Penyiapan lahan reservoir ( APBD II PEMKOT ) Ded distribusi ( IUWASH ) Pembang distribusi ( APBN/SATKER PKPAM ) Pemb. SR ( PDAM JPR)3. Sumber air ormu

BAB IVPEMBAHASANSistem pengaliran air bersih di PDAM Jayapura mengunakan sistem gravitasi. Sistem pengaliran gravitasi digunakan apabila elevasi sumber air mempunyai perbedaan cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan, sehingga tekanan yang diperlukan dapat dipertahankan. Cara ini dianggap cukup ekonomis, karena hanya memanfaatkan beda ketinggian lokasi. Sumber air baku utama di PDAM Jayapura adalah dari mata air. Dari segi kualitas, mata air adalah sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan, sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Biasanya lokasi mata air merupakan daerah terbuka, sehingga mudah terkontaminasi oleh lingkungan sekitar. Contohnya banyak ditemui bakteri E. Coli pada air mata air. Dilihat dari segi kuantitasnya, jumlah dan kapasitas mata air sangat terbatas sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan sejumlah penduduk tertentu. Begitu pula bila mata air tersebut terus menerus kita ambil maka semakin lama akan habis dan terpaksa penduduk mencari sumber mata air yang baru.Mutu air di PDAM Jayapura berada di kelas dua. Dimana kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan ,air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;Intake di PDAM Jayapura berjumlah 22, dimana sumber air baku berasal langsung dari 13 mata air. Berdasarkan teori ada beberapa lokasi intake pada sumber air yaitu intake sungai, intake danau dan waduk, dan intake air tanah. Jenis-jenis intake, yaitu intake tower, shore intake, intake crib, intake pipe atau conduit, infiltration gallery, sumur dangkal dan sumur dalam. Sebelum air didistribusikan ke reservoir-reservoir di PDAM Jayapura terlebih dahulu dilakukan proses pengendapan dan filtrasi, setelah itu didistribusikan ke reservoar dan dilakukan desinfeksi, kemudian dari reservoar didistribusikan ke pelanggan.Reservoir digunakan pada sistem distribusi untuk meratakan aliran, untuk mengatur tekanan, dan untuk keadaan darurat. Setelah dari reservoir maka air dapat didistribusikan ke pelanggan.Pemeriksaan air yang dilakukan PDAM Jayapura setiap hari adalah parameter fisik yang dimana air yang diperiksa adalah air yang didistribusikan ke pelanggan. Pemeriksaan wajib dilakukan sebulan sekali jika jarak reservoirnya dekat dan tiga bulan sekali jika jarak reservoirnya jauh. Hal ini dikarenakan lokasi dari reservoir yang jauh dan sulit untuk ditempuh sehingga tidak memungkinkan petugas untuk setiap hari ke lokasi reservoirnya, selain itu petugas laboratorium hanya berjumlah satu orang, dan adanya kendala keterbatasan biaya terutama untuk pengadaan alat-alat dan reagen. Pemeriksaan wajib yaitu terdiri dari parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan (parameter mikrobiologi dan kimia an-organik) dan parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan (parameter fisik dan parameter kimiawi)Cara pendistribusian air di PDAM Jayapura menggunakan tiga cara yaitu cara pertama dari intake akan di saring agar partikel-partikel seperti daun, dahan pohan dan lainnya tersaring, selanjutnya air akan masuk ke reservoir di mana air akan didesinfeksi menggunakan chlorine dan selanjutnya dapat didistribusikan ke pelanggan. Cara kedua dari intake langsung didesinfeksi menggunakan chlorine lalu di saring seperti cara pertama dan dapat langsung di distribusikan ke pelanggan. Cara kedua ini dapat langsung dari intake ke pelanggan karena jaraknya yang dekat dari mata air dan perumahan pelanggan. Cara ketiga yaitu dari intake akan di saring agar partikel-partikel seperti daun, dahan pohan dan lainnya tersaring (sama seperti cara pertama), selanjutnya air akan masuk ke reservoir pertama di mana air akan didesinfeksi menggunakan chlorine dan dapat disalurkan ke reservoir kedua dan ketiga tanpa harus didesinfeksi lagi. Air dapat didistribusikan langsung dari reservoir pertama, reservoir kedua dan reservoir ketiga. Desinfeksi air bertujuan untuk membunuh bakteri patogen yang ada dalam air.

BAB IVKESIMPULAN

4.1 Sistem pengaliran air bersih di PDAM Jayapura mengunakan sistem gravitasi, Sumber air baku utama di PDAM Jayapura adalah dari mata air. Intake di PDAM Jayapura berjumlah 22, dimana sumber air baku berasal langsung dari 13 mata air. Sebelum air didistribusikan ke reservoir-reservoir di PDAM Jayapura terlebih dahulu dilakukan proses pengendapan dan filtrasi, setelah itu didistribusikan ke reservoar dan dilakukan desinfeksi, kemudian dari reservoar didistribusikan ke pelanggan. Mutu air di PDAM Jayapura berada di kelas dua. Pemeriksaan air yang dilakukan PDAM Jayapura setiap hari adalah parameter fisik yang sampel airnya diambil langsung dari pelanggan, sedangkan pemeriksaan wajib dilakukan sebulan sekali untuk reservoir yang dekat dan tiga bulan sekali untuk reservoir yang jauh.Cara pendistribusian air di PDAM Jayapura menggunakan tiga cara yaitu cara pertama dari intake, selanjutnya air akan masuk ke reservoir dan selanjutnya dapat didistribusikan ke pelanggan. Cara kedua yaitu dari intake langsung di distribusikan ke pelanggan. Cara ketiga yaitu dari intake selanjutnya air akan masuk ke reservoar pertama dan disalurkan ke reservoar kedua dan ketiga setelah itu didistribusikan ke pelanggan.

4.2 Saran - perlu adanya penambahan tenaga laboratorium di PDAM Jayapura sehingga memudahkan pemeriksaan air secara kualitas- kepada pemerintah perlu adanya penambahan dana yang digunakan untuk pengadaan alat-alat dan reagen - kepada masyarakat untuk menjaga sumber air dan lingkungan sekitar agar sumber air tetap terjaga dan tidak tercemar.