IBADAH PUASA A. PENDAHULUAN Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat memahai dan menghayati serta mengaalkan ibadah puasa serta amalan-amalan yang terkait dengan ibadah puasa tersebut sesuai engan tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rosulullah S.A.W. Serta dapat menjelaskan: 1) pengertian dan hakekat dari puasa; 2) ------- puasa yang dituntunjan oleh Nabi S.A.Wagar berkualitas; 3) dapat menjelaskan hikmah yang terkandung dari ibadah puasa dalam segala aspek B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Puasa Puasa berasal dari kata: (ARAB) (Shaama-yashuumu-shawaman-washiyaamaa) Artinya: menahan, mengekang (tidak makan, tidak minum dan sebagainya) Menurut istilah syara’, puasa ialah pengekangan yang khusus yaitu pengekangan/ penahan diri dari makan, minum serta jima’ (hubungan intim suami istri) dan yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IBADAH PUASA
A. PENDAHULUAN
Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat memahai dan menghayati
serta mengaalkan ibadah puasa serta amalan-amalan yang terkait dengan ibadah
puasa tersebut sesuai engan tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rosulullah S.A.W.
Serta dapat menjelaskan: 1) pengertian dan hakekat dari puasa; 2) ------- puasa
yang dituntunjan oleh Nabi S.A.Wagar berkualitas; 3) dapat menjelaskan hikmah
yang terkandung dari ibadah puasa dalam segala aspek
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Puasa
Puasa berasal dari kata:
(ARAB)
(Shaama-yashuumu-shawaman-washiyaamaa)
Artinya: menahan, mengekang (tidak makan, tidak minum dan sebagainya)
Menurut istilah syara’, puasa ialah pengekangan yang khusus yaitu
pengekangan/ penahan diri dari makan, minum serta jima’ (hubungan intim suami
istri) dan yang ------------- sesuai dengan yang dijelaskan -------- ------ -----hari
dimulai dari terbit fajar sampai dengan tenggelamnya matahari.
Termasuk ------- diri dari: berkata-kata kotor, cabul, omong kosong, marah
serta menahan kaki, tangan, mata dan telinga melakukan sesuatu yang dilarang
Allah/ sesuatu yang haram.
2. Dasar/ dalil tentang kewajiban puasa
a.
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”
(Q.S Al Baqarah: 183)
b. (ARAB)
“Dari Ibnu Umar R.a ia berkata: Rosulullah S.A.Wbersabda: Islam itu
dibangun atas lima dasar; 1. Bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah; 2. Mendirikan
sholat; 3. Melaksanakan zakat; 4. Haji ke Baitullah; 5. Puasa bulan
Romadhon” (HR Al Bukhori dan Muslim)
3. Pembagian berpuasa
Pada dasarnya puasa dibagi menjadi dua bagian yaitu puasa wajib dan puasa
sunah.
Macam-macam ppuasa wajib
3.1 Puasa romadhon (qs. Al Baqarah: 183)
3.2 Puasa qashar yaitu puasa yang dikerjakan dihari lain diluar bulan
romadhon.
(ARAB)
“…maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu
tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak
berpuasa itu) pada hari-hari yang lain….”
3.3 Puasa nadzar yaitu seseorang yang bernadzar untuk puasa, maka puasa
yang dinadzarkannya tersebut menjadi wajib baginya untuk
dilaksanakan.
Q.S. Al Hajj:29
“… dan agar mereka ------- nadzar-nadzar mereka….”
Bagi seseorang yang bernadzar kemudian meninggal, maka ahli waris
wajib membayar puasa yang dinadzarkannya tersebut.
3.4 Puasa Kifarat (pelanggaran hukum)
a. Tidak puasa bulan ramadhan tanpa udzur
b. Bersetubuh (jima’) ---- hari bulan Ramadhan
c. Membunuh tanpa sengaja :
QS. An Nisa: 92
“ doa tidak patut bagi seorang beriman membunuh seorang
beriman (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja).
Barang siapa membunuh seorang yang beriman karena tersalah
(hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya yang
beriman serta (membayar) tebusan yang diserahkan kepada (si
terbunuh itu), kecuali jika (keluarga terbunuh, membolehkan
pembayaran), jika dia (si pembunuh) dari hukum yang
memusuhimu padahal dia orang berima, maka (hendaklah si
pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Dan jika
dia (si pembunuh) dari hukum kafir yang ada perjanjian (damai)
antara mereka dengan ----, maka (hendaklah si pembunuh)
membayar tebusan yang di serahkan kepada keluarga (si terbunuh)
serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa
tidak mendapatkan (hamba sahaya), maka hendaklah dia (si
pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai tobat kepad
Allah dan Allah maha mengetahui, maha bijaksana.
3.5 Zhihar yaitu ------ istri dengan ibunya, sehingga isteri menjadi haram
---. Kecuali kalau dia membayar kafarot zhihar tersebut.
Q.S Al-Mujadalah: 3-4
“ orang – orang diantara kamu yang menzhihati isterinya (menganggap
isterinya sebagai ibunya, padahal ) isteri mereka itu bukanlah ibunya.
Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan
sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan
yang merupakan doa dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha pemurah,
Maha pemimpin (3)”.
“ maka barang siapa tidak dapat (memerdekakan hamba sahaya ),
maka dia wajib berpuasa dua puasa berturut-turut sebelum keduanya
---“(4)
4. Karena melaksanakan haji tamattu’, dan tidak mampu membayar dam,
maka sebagai gantinya puasa 20 hari, yaitu 3 hari puasa di amal suci
dibulan berhaji dan 7 hari sesudah tiba dirumah.
QS. Al Baqarah: 196
“ ... maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib
menyembelih) hadya yang mudah di dapat. Tetapi jika dia tidak
mendapatkannya, maka dia (berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan
tujuh (hari) setelah --- kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna.....”
5. Karena pelanggaran ketika ------
QS. Al Baqarah: 196
“.... jika ada diantara kamu yang sakit atau ada gangguan dikepalanya
(lalu dia berkumur), maka diwajibkan berfidyah, yaitu berpuasa,
bersedekah atau berkurban....”
6. Melanggar Sumpah
Orang yang melanggar sumpah, kafaratnya adalah membebaskan
budak, atau memberi makan/ pakaian 10 orang fakir miskin, kalau
tidak sanggup maka puasa 3 hari sebagai kafaratnya.
II. Puasa sunah
1) Puasa Senin –Kamis
Dari Aisyah ia berkata Nabi S.A.Wbersungguh-sungguh untuk berpuasa
pada hari Senin dan Kamis. (HR. At-Tirmidzi)
2) Puasa Bidl (puasa bulan bunder telor) yaitu tanggal 13, 14 dan 15 bulan
Qomariah.
Rosulullah S.A.Wbersabda:
“Dari Abu Dzar berkata Rosulullah S.A.W: Ya Abu Dzar apabila engkau
hendak puasa tiga hari setiap bulan maka puasalah tanggal 13, 14 dan 15
(bulan Qomariah).”
3) Puasa enam hari bulan Syawal.
“barang siapa yang berpuasa Romadhon, kemudian diikuti enam hari di
bulan Syawal adalah seperti puasa 1 tahun.”
Ibnu Mubarak memilih enam hari itu adalah permulaan bulan. Dikerjakan
secara terpisahpun boleh asal pada bilan Syawal tersebut.
4) Pusa pada hari Arafah bagi yang tidak berhaji.
Hadist Nabi S.A.W:
“Dari Abu Gatadah bahwa Nbi S.A.Wbersabda: “puasa pada hari Arafah,
sesungguhnya saya bermohon kepada Allah, agar dapat menghapus dosa
satu tahun sesudahnya dan satu tahun sebelumnya”(HR. At-Tirmidzi)”
5) Puasa-puasa ----- dan puasa Asyara
Diterima dari Ibnu Abbas Ra. katanya:
“tatkala Rosulullah S.A.Wberpuasa pada hari Asyura dan menitahkan
orang agar mempuasakannya, mereka berkata: Ya Rosulullah, ia adalah
suatu hari yang ----- oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka ujian Nabi,
jika datang tahun depan- insya Allah- kita berpuasa pada hari kesembilan.”
Kata Ibnu Abbas: Mka belum lagi datang tahun depan itu, Rosulullah
S.A.Wpun wafat.” (HR. Muslim dan Abu Daud)
Dari Ibnu Abbas R.a. katanya:
“Nabi S.A.W datang ke Madinah dan diikutinya orang-orang Yahudi
berpuasa pada hari Asyura, maka tanya Nabi: Ada apa ini? Ujar mereka,
Hari baik disaat --- Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israel dari
musuh mereka, hingga dipuasakan oleh Musa.” Maka sabda Nabi S.A.W.
“Saya lebih berhak terhadap Musa dari pada Kamu.” (Disepakati oleh
Bukhari dan Muslim).
6) Berpuasa sebagian besar dari bulan Sya’ban
Rosulullah S.A.W biasa berpuasa pasa sebagian besar dari bulan Sya’ban
kata Aisyah:
“tidak kelihatan oleh saya Rosulullah S.A.W melakukan puasa dalam
waktu sebulan penuh kecuali pada bulan Romadhon dan tidak satu
bulanpun yang hari-harinya lebih banyak dipuasakan Nabi dari pada bulan
Sya’ban. ” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
7) Puasa Daud, yaitu sehari berpuasa, sehari berbuka.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Amar katanya: Telah bersabda Rosulullah
S.A.W:
“Puasa yang lebih disukai oleh Allah adalah puasa Dawud.......Ia berpuasa
satu hari dan berbuka satu hari”
III. Hari-hari dilarang berpuasa
1) Hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha
“Dari Abu Hurairah: Sesungguhnya Rosulullah S.A.W melarang puasa
dua hari raya yaitu Hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha” (HR. Muslim)
Bersumber dari Abu Ubid, ---- Ibnu Azhar dia berkata: Aku pernah
menghadiri sholat hari raya bersama dengan Umar bin Al-Khaththab R.a.
selesai mengerjakan sholat Umar bin Al-Khaththab R.a. bekhutbah
dihadapan orang banyak:
“Dua hari ini adalah yang Rosulullah S.A.W, orang dialrang melakukan
puasa yaitu hari ---- setelah kamu lama berpuasa dan hari makanmu
setelah kamu menunaikan ibadah haji.” (HR. Muslim)
“Dari Abu Said Al-Khudri, sesungguhnya Rosulullah S.A.W melarang
berpuasa dua hari yaitu Hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha” (HR.