1. PENDAHULUAN
Studi Perencanaan Wilayah dan Kota merupakan studi yang memiliki
ruang lingkup yang luas. Selain ruang lingkup yang luas, pembahasan
dalam ruang lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota merupakan
pembahasan yang selalu bersifat up to date. Hal tersebut
dikarenakan Perencanana Wilayah dan Kota memiliki output atau goal
di waktu mendatang yang erat kaitannya dengan kondisi yang lebih
awal. Adapun berbagai permasalahan yang dihadapi dalam suatu proses
perencanaan selalu membutuhkan penyelesaian yang ilmiah yang
didapatkan melalui suatu penelitian. Penelitian (research)
merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu
permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan
masalah. Adapun fungsi dari penelitian adalah untuk mencarikan
penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan
alternatif bagi segala kemungkinan yang dapat digunakan untuk
pemecahan masalah. Adapun penjelasan dan jawaban terhadap
permasalahan tersebut dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana
halnya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat pula
sangat konkret dan spesifik(Dharmanto, 2007).Pada dasarnya suatu
penelitian dapat dilakukan dengan baik apabila diikuti dengan
metode penelitian yang benar dan baik. Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu dengan ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional,empiris dan sistematis(Sugiyono, 2008). Adapun setelah
suatu penelitian dilakukan, data hasil dari penelitian harus
dianalisis. Adapun salah satu metode analisis adalah metode
analisis deskriptif.Analisis deskriptif merupakan salah satu
analisis yang kerap digunakan dalam studi Perencanaan Wilayah dan
Kota. Biasanya analisis deskriptif digunakan untuk membuat gambaran
umum hasil penelitian dan memberikan penjelasan yang bersifat
deskriptif dan rinci. Analisis deskriptif merupakan analisis yang
paling mendasar untuk menggambarkan keadaan datan secara umum.
Analisis deskripsi ini meliputi beberapa hal, yakni : distribusi
frekuensi, pengukuran tendensi sentral, dan pengukuran
variabilitas(Wiyono, 2001). Adapun yang dimaksud dengan distribusi
frekuensi adalah susunan data menurut dasar atau kategori tertentu
dalam suatu daftar yang disusun sistematis. Data yang diperoleh
dari suatu penelitian biasanya masih berupa data mentah yang acak
dan sulit dibaca. Sedangkan pengukuran tendensi sentral merupakan
analisis statistik yang secara khusus mendeskripsikan skor
representatif. Tendensi sentral menunjukkan tentang letak bagian
terbesar dari nilai dalam distribusi.mencakup gambaran frekuensi
data secara umum seperti modus, media, dan mean atau rata-rata
hitung(Wiyono, 2001). Adapun pengukuran varibilitas adalah
pengukuran penyimpangan nilai- nilai data dari pusatnya. Ukuran
variabilitas merupakan ukuran yang menyatakan nilai- nilai data
yang berbeda dengan nilai - nilai pusatnya. Ukuran variabilitas
disebut juga ukuran dispersi atau ukuran penyimpangan. Fungsi utama
pengukuran variabilitis adalah untuk menggambarkan variasi atau
penyimpangan data. Melalui pengukuran variabilitas dapat diketahui
homogenitas atau heterogenitas data. Dengan demikian, jelas bahwa
materi ini memiliki tingkat relevansi yang sangat tinggi, yakni
untuk mendeskripsikan variasi data secara keseluruhan(Wiyono,
2001)Serangkaian uraian di atas menunjukkan bahwa metode analisis
deskriptif merupakan salah satu metode analisis dalam statistik
yang memiliki peranan penting. Adapun khususnya di bidang PWK
metode analisis deskriptif memiliki peranan untuk membuat gambaran
umum hasil dari suatu studi kasus. Analisis deskriptif dapat
menjelaskan data secara detail dengan menunjukkan beragam
distribusi frekuensi, pengukuran tendensi dan pengukuran
variabilitas.
2. STUDI KASUSKabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah penduduk Kabupaten
Bantul adalah 955015 yang tersebar di 17 kecamatan dengan luas
total 508,58 Km2. Adapun dalam hal ini Kabupaten Bantul memiliki
kontribusi terhadap perkembangan dan pertumbuhan Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Salah satu aspek yang penting yang dapat
mendukung pertumbuhan dan perkembangan Kabupaten Bantul untuk
Kabupaten Bantu sendiri maupun untuk Provinsi DIY adalah kesehatan.
Daerah atau wilayah yang memiliki penduduk sehat memiliki potensi
untuk tumbuh dan berkembang, karena penduduknya dapat beraktivitas
dengan baik. Adapun dalam hal ini kesehatan penduduk Bantul dapat
ditunjang dengan keberadaan fasilitas kesehatan di Kabupaten Bantul
tersebut.Fasilitas Kesehatan merupakan hal yang vital dari suatu
wilayah. Fasilitas kesehatan merupakan sarana kesehatan yang
mendukung terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera. Suatu
wilayah yang baik harus mampu menyediakan sarana penunjang
kesehatan bagi masyarakatnya, karena setiap masyarakat berhak untuk
memperoleh hak dasar yaitu hak memperoleh pelayanan kesehatan yang
diatur dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 3 dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1992. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 telah menetapkan bidang
kesehatan merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh suatu
Kabupaten atau kota. Adapun pelayanan fasilitas kesehatan dapat
diidentifikasi melalui standar pelayanan minimal sarana kesehatan
sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
No. 534/KPTS/M/2011.Pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantul dapat
diidentifikasi dengan mengetahui bagaimana pelayanan kesehatan di
Kabupaten Bantul. Adapun pelayanan kesehatan tersebut disesuaikan
dengan standar pelayanan kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2011. Salah satu
fasilitas kesehatan yang dapat menggambarkan pelayanan kesehatan di
Kabupaten Bantul adalah pelayanan dari puskesmas dan puskesmas
pembantu di mana tiap 120.000 jiwa penduduk harus dilayani oleh
minimal 1 puskesmas dan tiap 30.000 jiwa penduduk harus dilayani
oleh minimal 1puskesmas pembantu(Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2011). Adapun dalam hal ini
analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui gambaran umum
pelayanan puskesmas dan puskesmas pembantu di Kabupaten Bantul
adalah dengan analisis deskriptif. Data yang diperlukan dalam
analisis deskriptif tersebut adalah sebagai berikut :Tabel 1Jumlah
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Kabupaten Bantul Menurut
Kecamatan
NoKecamatanJumlah PendudukJumlah PuskesmasJumlah Puskesmas
Pembantu
1Srandakan2893512
2Sanden2993913
3Kretek2982914
4Pundong3209713
5Bambanglipuro3792113
6Pandak4855822
NoKecamatanJumlah PendudukJumlah PuskesmasJumlah Puskesmas
Pembantu
7Bantul6134425
8Jetis5359223
9Imogiri5753425
10Dlingo3616526
11Pleret4531614
12Piyungan521625
13Banguntapan13158437
14Sewon11035524
15Kasihan11927122
16Pajangan3446713
17Sedayu4595225
Sumber : Badan Pusat Statistik Bantul, 2014
3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil dan pembahasan mengenai analisis
deskriptif menggunakan aplikasi SPSS adalah sebagai berikut : A.
Statistik DeskriptifStatistik deskriptif ini menganalisis tiga
variabel yaitu jumlah penduduk, jumlah puskesmas, dan jumlah
puskemas pembantu dibagi menjadi dua uji yaitu Uji Frequencies dan
Uji Descriptives.1. Uji FrequenciesTabel 2Statistics
Jumlah PendudukJumlah Puskesmas UmumJumlah Puskesmas
Pembantu
NValid171717
Missing000
Mean56177.351.653.88
Median45952.002.004.00
Mode28935a23
Std. Deviation32446.094.6061.453
Variance1.053E9.3682.110
Kurtosis1.204-.479-.354
Std. Error of Kurtosis1.0631.0631.063
Range10264925
Jumlah PendudukJumlah PuskesmasJumlah Puskemas Pembantu
Minimum2893512
Maximum13158437
Sum9550152866
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pembahasan:a. Jumlah data yang dianalisis (N) adalah 17
kecamatan. Semua data tersebut valid dan tidak ada data yang
missing atau data yang tidak diolah baik dari variabel data jumlah
penduduk, jumlah puskesmas dan jumlah puskemas pembantu
(ditunjukkan dengan jumlah Missing 0). b. Rata-rata data tersebut
(Mean) yaitu 56177.35 untuk jumah penduduk yang dibulatkan menjadi
56177 jiwa. Sedangkan rata-rata jumlah puskesmas di tiap kecamatan
adalah 1.65 yang dibulatkan menjadi 2 buah puskesmas. Adapun untuk
rata-rata jumlah puskesmas pembantu adalah 3.88 puskesmas, yang
dibulatkan menjadi 4 puskesmas.c. Median dari variabel data jumlah
penduduk adalah 45952 jiwa, sedangkan untuk jumlah puskesmas
mediannya adalah 2 puskemas umum. Adapun median puskesmas pembantu
adalah 4 puskemas pembantud. Modus pada variabel data jumlah
penduduk, adalah tidak ada . Hal tersebut dikarenakan dari ke 17
data yang ada semuanya memiliki nilai yang berbeda (tidak ada
kecamatan yang memiliki jumlah penduduk yang sama). Adapun modus
dari jumlah puskesmas umum adalah 2 puskesmas dan modus dari jumlah
puskemas pembantu 3 puskemas..e. Deviasi standar variabel data
jumlah penduduk, jumlah puskemas dan jumlah puskemas pembantu
secara keseluruhan datanya bervariasi dengan variabel data jumlah
penduduk yang paling bervariasi.f. Variansi dari keempat data
tersebut menunjukkan bahwa keempat variabel data tersebut
bervariasi. Adapun menurut variansinya, variabel data yang memiliki
variansi paling banyak adalah data jumlah penduduk.g. Nilai minimum
dari variabel data jumlah penduduk, jumlah puskemas dan puskesmas
pembantu berturut-turut adalah 28935 jiwa, 1 puskemas dan 2
puskemas pembantu.h. Nilai maksimum dari variabel data jumlah
penduduk, jumlah puskemas dan puskesmas pembantu berturut-turut
adalah 131854 jiwa, 3 puskesmas dan 7 puskesmas pembantu.i. Sum
dari variabel data jumlah penduduk, jumlah puskemas dan puskemas
pembantu berturut-turut adalah 955015 jiwa penduduk, 28 puskesmas
dan 66 puskesmas pembantu. Jadi di Kabupaten Bantul terdapat 955015
jiwa penduduk, 28 puskemas dan 66 puskesmas pembantu yang tersebar
di 17 kecamatan.
Tabel 3Jumlah Penduduk
FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent
Valid2893515.95.95.9
2982915.95.911.8
2993915.95.917.6
3209715.95.923.5
3446715.95.929.4
3616515.95.935.3
3792115.95.941.2
4531615.95.947.1
4595215.95.952.9
4855815.95.958.8
5215615.95.964.7
5359215.95.970.6
5753415.95.976.5
6134415.95.982.4
11035515.95.988.2
11927115.95.994.1
13158415.95.9100.0
Total17100.0100.0
Pembahasan :Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
frekuensi di tiap variabel data jumlah penduduk adalah 1. Hal
tersebut dikarenakan dari 17 data jumlah penduduk, semuanya
merupakan angka yang berbeda, sehingga masing-masing frekuensinya
1. Adapun yang dimaksud Percent di tabel di atas adalah bahwasanya
tiap satu data dari keseluruhan variabel data jumlah penduduk
memberikan kontribusi 5.9 persen terhadap keseluruhan data.
Sedangkan untuk persentase kumpulatis dari data jumlah penduduk
memiliki persentase 100%.
Tabel 4 Jumlah Puskesmas Umum
FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent
Valid1741.241.241.2
2952.952.994.1
315.95.9100.0
Total17100.0100.0
Pembahasan :Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
frekuensi di tiap variabel data jumlah puskesmas adalah 7, 9 dan 1.
Adapun arti dari frekuensi 7, 9 dan 1 adalah sebagai berikut :1.
Terdapat 7 kecamatan yang memiliki 1 puskemas di dalamnya2.
Terdapat 9 kecamatan yang memiliki 2 puskesmas di dalamnya3.
Terdapat 1 kecamatan yang memiliki 3 puskesmas di dalamnya.Hal
tersebut dikarenakan dari 17 data jumlah penduduk, semuanya
merupakan angka yang berbeda, sehingga masing-masing frekuensinya
1. Adapun yang dimaksud Percent di tabel di atas adalah bahwasanya
7 kecamatan yang memiliki 1 puskesmas di dalamnya memberikan
kontribusi 41,2% terhadap keseluruhan data. Sembilan kecamatan yang
terdiri dari 2 puskesmas di dalamnya memberikan kontribusi sebanyak
52,9% terhadap keseluruhan data, yakni 17 kecamatan. Selain itu,
Satu puskemas yang memiliki 3 puskesmas di dalamnya memberikan
kontribusis sebesar 5.9%. Sedangkan untuk persentase kumpulatis
dari data jumlah penduduk memiliki persentase 100%.
Tabel 5Jumlah Puskesmas Pembantu
FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent
Valid2317.617.617.6
3529.429.447.1
4317.617.664.7
5423.523.588.2
615.95.994.1
715.95.9100.0
Total17100.0100.0
Pembahasan :Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
frekuensi di tiap variabel data jumlah puskesmas pembantu adalah
1,3,4, dan 5. Adapun arti dari frekuensi 1, 3, 4 dan 5 adalah
sebagai berikut :1. Terdapat 3 kecamatan yang memiliki 2 puskemas
pembantu di dalamnya2. Terdapat 5 kecamatan yang memiliki 3
puskesmas pembantu di dalamnya3. Terdapat 3 kecamatan yang memiliki
4 puskemas pembantu di dalamnya4. Terdapat 4 kecamatan yang
memiliki 5 puskemas pembantu di dalamnya5. Terdapat 1 kecamatan
yang memiliki 6 puskemas pembantu di dalamnya6. Terdapat 1
kecamatan yang memiliki 7 puskemas pembantu di dalamnya4. Terdapat
1 kecamatan yang memiliki 3 puskesmas di dalamnya.Adapun yang
dimaksud Percent di tabel di atas adalah bahwasanya 3 kecamatan
yang memiliki 2 puskesmas di dalamnya memberikan kontribusi 17,6%
terhadap keseluruhan data. 5 kecamatan yang memiliki 3 puskesmas
pembantu di dalamnya memberikan kontribusi sebesar 29,4%. Adapun 3
kecamatan yang memiliki 4 puskemas pembantu di dalamnya memberikan
kontribusi sebesar 17,6%. Sedangkan 4 kecamatan yang memiliki 5
puskesmas pembantu memberikan kontribusi terhadap keseluruhan data
sebesar 23,5% dan tiap 1 kecamatan yang memiliki 7 puskesmas
pembantu dan 3 puskesmas pembantu memberikan kontribusi sebesar
5,9%. Sedangkan untuk persentase kumpulatis dari data jumlah
penduduk memiliki persentase 100%.Berikut ini merupakan salah satu
penyajian data yang berbentuk grafik.
Gambar 1Histogram Jumlah Penduduk di Kecamatan Bantul tahun
2013
Gambar 2Histogram Jumlah Puskemas di Kabupaten Bantul tahun
2013
Gambar 2Histogram Jumlah Puskemas Pembantu di Kabupaten Bantul
tahun 2013
2. Uji DeskriptifTabel 6 Descriptive Statistics
NRangeMinimumMaximumMeanStd. DeviationVariance
Jumlah Penduduk171026492893513158456177.3532446.0941.053E9
Jumlah Puskesmas Umum172131.65.606.368
Jumlah Puskesmas Pembantu175273.881.4532.110
Valid N (listwise)17
Pembahasan:Dari Uji Descriptive dapat diketahui bahwa setiap
variabel data (jumlah penduduk, jumlah puskesmas dan puskesmas
pembantu) mempunyai jumlah data sebanyak 17 buah yang juga
merupakan jumlah kecamatan yang ada di Kebupaten Bantul Nilai
minimum, maksimum, sum, mean, deviasi standar, dan variansi
mempunyai nilai yang sama seperti uji frequency.
3. Kesimpulan yang dapat diketahui dari proses analisisSesuai
dengan analisis yang dilakukan ketika praktikum, analisis deskripsi
mengenai jumlah penduduk, jumlah puskesmas dan puskesmas pembantu
dapat membantu dalam penentuan kurang atau tidaknya atau bahkan
lebihnya pelayanan puskesmas dan puskesmas pembantu di setiap
kecamatan di Kabupaten Bantul.Pembahasan :Apabila selisihnya 0
berarti pemenuhan puskesmas dan puskesmas pembantu sudah pas, dan
cukup. Adapun apabila angka menunjukkan bilangan positif berarti
terdapat kelebihan puskesmas maupun puskesmas pembantu di kecamatan
tersebut
KecamatanSelisih SNI Puskesmas UmumSelisih SNI Puskemas
Pembantu
Srandakan11
Sanden12
Kretek13
Pundong12
Bambanglipuro12
Pandak21
Bantul13
Jetis21
Imogiri23
Dlingo25
Pleret13
Piyungan23
Banguntapan23
Sewon10
Kasihan1-2
Pajangan12
Sedayu24
Sumber : Analisis Penulis, 2015
4. KESIMPULANSecara keseluruhan Kabupaten Bantul telah
mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan khsusunya puskesmas dan
puskesmas pembantu. Seluruh kecamatan di Kabupaten Bantul bahkan
memiliki puskemas umum yang melebihi dari standar minimal pelayanan
puskesmas (lebih dari kebutuhan puskesmas yang dihitung dengan
indikator SPM). Adapun untuk puskemas pembantu, kecamatan yang
belum mendapatkan pelayanan puskemas pembantu adalah Kecamatan
Kasihan.
5. DAFTAR PUSTAKABadan Pusat Statistik Bantul. (2014). BPS
Kabupaten Bantul.Dharmanto. (2007). No Ti. Semarang. Retrieved from
http://eprints.undip.ac.id/5613/1/METODE_PENELITIAN_-_dharminto.pdfSugiyono.
(2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.Wiyono, B. . (2001). Statistik Pendidikan.
Malang: Universitas Muhammadiyaah Malang.
6. PROSES AKUSISI DAN INPUT DATA SERTA TAHAPAN-TAHAPAN DALAM
SOFTWARE
LAMPIRANLangkah KerjaBerikut langkah kerja analisis deskriptif
yang dilakukan adalah sebagai berikut :Input data yang ingin di
analisis, agar lebih mudah, input data terlebih dahulu ke dalam
excel.
1.11
4.1Input data ke SPSS dengan cara Copy>Paste dari Excel ke
SPSS di Opsi Data View43.11Untuk Kecamatan, pada opsi Type di
variable view dipilih String dan pada opsi Label, tulis Kecamatan.
Untuk jumlah penduduk, jumlah puskesmas dan jumlah puskesmas
pembantu, pada opsi Type di variable view dipilih Numeric dan pada
opsi Label, tulis Jumlah Penduduk, Jumlah Puskesmas dan Jumlah
Pusksmas Pembantu3Buka aplikasi SPSS, dan pilih opsi di variable
view. Pada kolom Name, tulis variabel-variabel yang kita gunakan
yaitu Kecamatan, jumlah penduduk, jumlah puskesmas, dan jumlah
puskesmas pembantu. 2
Sesuai dengan data yang ada, pada range, lowest, pilih 0,49 dan
value 0 dan untul Highest, pilih 0,5 dan value diisi angka
1>Ok> simpan dengan nama SNi_pusum _Record8.187.27.1SNI
Puskesmas umum dibulatkan dan dibuat kelas dengan cara >
Transform >Recode to Different Variables> Pilih
SNI_Puskesmas_Umum> Old and New Values 7Setelah jumlah puskesas
umum sesuai standar SNI ditentukan , maka muncul tabel sebagai
berikut65.25.1Selanjutnya analisis mengenai standar pelayanan
puskesmas dan puskesmas pembantu terhadap jumlah penduduk
dilakukan. Pada menu Transform pilih Compute Variable > Pilih
jumlah penduduk di kolom Numeric Expression. Pilih operasi
pengurangan bagi (/) 120000 dan pada Target Value diketik
SNI_Puskesmas_Umum. Nb : 120.000 adalah standar pelayanan puskesmas
umum5
Lakukan hal yang sama terhadap data jumlah puskemas pembantu
dengan standar pelayanan minimal 30.000 jiwa
10.Hitung selisih eksisting puskesmas dengan SNI puskemas yang
sudah dihitung. Transform >Compute Variable> pilih
Puskemas_Umum>pilih opsi pengurangan> pilih
SNI_Pusum_record_Ok9
11.Selanjutnya Uj Deskriptif dengan uji Frequencies. Klik
Analyze > Descriptive > Frequencies
Pada box Frequencies pilih variabel yang akan dianalisis, yaitu
jumlah penduduk, jumlah puskesmas dan jumlah puskesmas
pembantu123.
Klik statistics dan analisis yang dibutuhkan dicentang
133.Pada opsi Charts, pilih Bar Charts (sesuai keinginan) dan
pada opsi Format pilih ascending values atau dancompare variables
kemudian pilih continue..
Output akan muncul165155Pada Box Descriptives pilih data
variabel yang akan dianalisis, yakni jumlah penduduk, jumlah
puskemas dan puskemas pembantu > OkcUji Descriptives. Klik
Analyze Decriptive Statistics > Descriptives1413.213.1133.
5