PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM DESA KARANGMOJO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2007/2008. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Islam Jurusan Tarbiyah Program Study Pendidikan Agama Islam Oleh : AHMAD MAHFUD N IM : 11406591 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2008 i
75
Embed
AHMAD MAHFUD - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3989/1/11406591...AHMAD MAHFUD NIM: 11406591 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH METODE BERNYANYI
TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB
SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM DESA KARANGMOJO
KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2007/2008.
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Jurusan Tarbiyah Program Study
Pendidikan Agama Islam
Oleh :
AHMAD MAHFUD NIM : 11406591
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA 2008
i
SUWARDI, M.Pd.DOSEN ATAIN SALATIGA
Salatiga, September 2008.
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 2 ( dua ) Eksemplar.
Hal : Naskah Skripsi
Saudara Ahmad Mahfud
Kepada
Yth : Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu 'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudara :
N a m a : Ahmad Mahfud
NIM : 11406591
Jurusan : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Judul : PENGARUH METODE BERNYANYITERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM DESA KARANGMOJO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2007/2008.
Dengan ini kami mohon agar skripsi Saudara tersebut di atas dapat
dimunaqosahkan.
Wssalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Pembimbing
SUWARDI, M. Pd.N I P :150295657
u
DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN)
Ahmad MAhfud 11406591Pendidikan Agama Islam ( PAI)PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM DESA KARANGMOJO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2007/2008
Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Program Studi Pendidikan Agama Islam ( PAI ) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga dan dinyatakan lulus, pada Hari / Tanggal : Sabtu / 20 September 2008 dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Saijana Strata Satu tahun akademik 2007 / 2008.
Salatiga, 20 September 2008.
Dewan Penguji
Suwardi, M.Pd.NIP: 150295657
DEKLARASI
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosyah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 12 September 2008
Peneliti
AHMAD MAHFUD N IM :11406591
IV
ABSTRAK
AHMAD MAHFUD ( NIM : 14406591 ) ” PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP PENGUASAAN KOS A KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM DESA KARANGMOJO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2007/2008
Kata kunci: Metode Bernyanyi, Penguasaan dan Kosa Kata dan .
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode bernyanyi terhadap penguasaan kosa kata bahasa arab pada siswa kelas V MI Miftahul Ulum Desa Karangmojo Kecamatan K lego Kabupaten Boyolali
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Miftahul Ulum Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali, dengan jumlah 30 siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen pengembangan ( developmental).
Setelah penulis mengumpulkan data, dalam menganalisa hasil penelitian penulis menggunakan metode analisis t Test
Hasil dari analisis data diketahui bahwa metode bernyanyi dalam penguasaan kosa kata ternyata hasilnya lebih baik daripada tidak menggunakan metode bernyanyi.
Dari analisis diperoleh nilai t sebesar 2.156 kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai treatment by subjects design ( Pola TS ) dengan taraf signifikansi 5 % sebesar 2.042 dengan derajat kebebasan ( d, b ) yaitu N - 1 sebesar 30 - 1 = 29, maka 2.156 > 2.042 dengan demikian t test ( t hitung ) ternyata lebih besar dari pada t tabel 5 %, karena terbukti bahwa t test lebih besar dari t tabel, maka perumusan hipotesis yang berbunyi ” Ada Pengaruh yang signifikan pengunaan Metode Bernyanyi Terhadap Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab siswa Kelas V Ml Miftahul Ulum Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008 ” ” diterima.
v
MOTTO
Sj IaaJIj (jjj tlllA \j U Iji Ijlai
Artinya : Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu........... ( At-
Tahrim : 6 )
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah - Nya penulis dapat menyelesaikan
penyususnan skripsi ini dengan lancar tanpa hambatan yang berarti..1
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengajukan judul ” Pengaruh
Metode Bernyanyi Terhadap Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Kelas V
MI Miftahul Ulum Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2007/2008”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, mendorong, dan memberikan sumbangan
yang berupa material maupun spiritual hingga terselesaikanya penyusunan skripsi
ini, terutama kepada yang terhormat:
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Saiatiga yang telah
memberikan izin penelitian ini.
2. Dr. Muh. Saerozi, M.Ag selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
3. Drs. Djoko Sutopo selaku ketua progran Ekstensi.
4. Suwardi, M.Pd, selaku pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan
arahan sampai terwujudnya skripsi ini.
5. Ayah dan ibu tercinta, yang selalu mendukung ananda baik dhohir ataupun
batin, semua dipertaruhkan demi kesuksesan ananda.
6. Kakak dan Adik yang tercinta, yang menemani dalam setiap langkah,
tapak demi tapak untuk menyongsong masa depan.
vii
7. Kekasih tercinta, yang selalu memberi semangat serta kasih sayang dan
selalu mendukung dalam setiap penulis melangkah untuk menuju
kesuksesan.
8. Untuk pembimbing beserta dewan yang selalu membantu dan memberi
arahan ataupun piiuah terhadap sang penulis.
9. Teman, Rekan, Sahabat dan semua yang telah membantu menyelesaikan
Semoga amal baik Bapak, Ibu, Saudara, serta semua pihak tersebut di atas
mendapat imbalan yang sesuai dari Allah SWT, Amien Yaa Robbal ‘Alamien.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan di sana - sini dalam bentuk apapun. Oleh karena itu
segala saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini selalu penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap juga semoga semoga skripsi ini meskipun
hanya sedikit bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Salatiga, 12 Agustus 2008.
Vlll
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................... iii
HALAMAN DEKLARASI......................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK............................................................. v
HALAMAN MOTTO................................................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR........................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN...................................................... 1
A. Latar belakang Masalah........................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................... 2
C. Tujuan Penelitian................................................. 3
D. Manfaat Hasil Penelitian...................................... 3
E. Hipotesis Penelitian.............................................. 5
F. Metode Penelitian................................................ 5
8. Data Responden............................................. 42
B. Penyajian Data Hasil Penelitian ......................... 43
BAB IV. ANALISIS DATA...................................................... 45
A. Nilai Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa
Arab Pree-Test..................................................... 45
B. Nilai Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa
Arab Post-Test......................................................
x
C. Pengujian Hipotesis............................................ 50
BAB V. PENUTUP.................................................................. 54
A. Kesimpulan.......................................................... 54
B. Saran.................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 56
RIWAYAT HIDUP PENULIS.................................................. 57
BA BI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk mempelajari dan memahami kandungan atau isi Al-Qur’an
langkah awal yang harus diperhatikan adalah memahami kosa kata bahasa
arab dan cara membaca yang tepat dan sesuai dengan kaidah-kaidah bacaan,
maka tindakan yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan
khususnya pendidikan Agama Islam adalah memberikan mata pelajaran
bahasa arab.
Kemudian dalam mempelajari bahasa arab di sekolah atau di lembaga
pendidikan Agama Islam masih banyak dijumpai kesulitan-kesulitan dalam
memberikan metode yang tepat, sehingga masih banyak anak didik yang
belum paham benar akan kosa kata maupun tata bahasa arab yang tepat dan
benar, yang mana hal ini juga mengakibatkan buruknya kualitas bacaan Al-
Qur’an bahkan banyak anak yang sudah sangat dewasa tetapi belum bisa
membaca Al-Qur’an.
Terkait dengan tema penelitian ini , penulis mengamati siswa kelas V
MI Mifahul Ulum Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali
sebagai lembaga Islam Formal juga masih banyak yang belum menguasai
kosa kata bahasa arab, sehingga hal ini juga menghambat pada pemahaman
materi lain yang berhbungan dengan materi keagamaan seperti Alqur’an
Hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Bahasa Arab.
1
2
Berbagai langkah sudah ditempuh oleh MI Miftahul Ulum Desa
Karangmojo Kecanatan Klego Kabupaten Boyolali dalam memecahkan
masalah ini sepeiti dari berbagai metode sampai menambah materi dan jam
pelajaran serta mengadakan even-even lain yang mengarah pada peningkatan
kualitas pelajaran, namun masih banyak hambatan dan kendala yang timbul.
Hubunganya dengan pengajaran bahasa arab di MI Miftahul Ulum
Karangmojo Klego Boyolali dan masalah yang timbul penulis merasa tertarik
untuk menggunakan metode bernyanyi dalam rangka untuk meningkatkan
penguasaan kosa kata bahasa arab selain sebagai penelitian. Dengan metode
ini siswa diharapkan dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan,
sehingga siswa akan mudah memahami pelajaranya.
Dari uraian dan latar belakang masalah tersebut penulis terdorong untuk
mengadakan penelitian di MI Mifahul Ulum Desa Karangmojo Kecamatan
Klego Kabupataen Boyolali dengan mengambil judul : PENGARUH
METODE BERNYANYI TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA
BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM DESA
KARANGMOJO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2007/2008.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang sebagaimana penulis kemukakan tersebut di atas
maka dapat penulis rumuskan pokok permasalahan dalam penulisan skripsi
ini. “ Apakah metode bernyanyi memiliki pengaruh terhadap penguasaan
kosa kata bahasa arab pada siswa kelas V Ml Miftahul Ulum Desa
Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali ?.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah, Untuk mengetahui pengaruh metode
bernyanyi terhadap penguasaan kosa kata bahasa arab pada siswa kelas V MI
Miftahul Ulum Desa Karangmojo Kaecamatan Klego Kabupaten Boyolali.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Dengan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat, baik dari segi teoritik maupun praktis.
1. Segi Teori
a. Dapat memberikan pandangan tentang efektifitas metode menyanyi
dan dapat meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa arab.
b. Dapat memberikan kontribusi bagi guru agar bisa mengefektifitaskan
metode bernyanyi terhadap penguasaan kosa kata bahasa arab.
2. Segi Praktek
a. Bagi Guru
Dapat memberikan tambahan wawasan tentang metode yang efektif
dalam proses pembelajaran.
4
b. Bagi Siswa
Dapat membantu siswa-siswi untuk lebih mudah memahami pelajaran,
khususnya mata pelajaran bahasa Arab dan dapat meningkatkan
prestasi belajarnya.*
c. Bagi Sekolah
Dapat menjadi bahan informasi kepada sekolah tentang penggunaan
metode ini sehingga dapat meningkatkan etos kerja guru-guru yang
lain
d. Bagi Departemen Agama
Dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang dikelola oleh Departemen Agama.
e. Bagi Masyarakat
Dapat dijadikan bahan pengetahuan bagi masyarakat bahwa metode
bernyanyi juga efektif sebagai metode mengajar bagi anak-anak di
rumah dan keluarga
f. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
keyakinan sehingga peneliti dapat meningkatkan mutu pengajaran
yang peneliti laksanakan di lembaga.
5
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah “ pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan
masih perlu dibuktikan kenyataannya
Dengan pengertian hipotesis tersebut di atas, maka dalam penelitian ini
penulis menyatakan hipotesis sebagai berikut: Ada pengaruh yang signifikan
penggunaan metode bernyanyi Terhadap Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab
Kelas V MI Miftahul Ulum Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2007/2008.
F. Metodologi Penelitian
1. Populasi adalah “ seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki “.1 2
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas V
MI Miftahul Ulum Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten
Boyolali yang beijumlah 30 siswa.
2. Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik yang sifatnya berdiri sendiri dan memiliki
dua nilai atau lebih, yang menjadi titik perhatian penelitian.3
Dalam penelitian ini ada dua variabel, yakni:
a. Variabel bebas
Variabel bebas yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah
penggunaan metode bernyanyi, yang selanjutnya diberi simbol (X).
1 Sutrisno Hadi. Statistik 2, Andi Offset, Yogyakarta. Cetakan Ke 15, 1994, him 2572 Ibid, him 220.J Tim Penyusun, Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian, STAIN Salatiga, Salatiga,
2008, him 11.
6
b. Variabel terikat
Adapun variabel terikat yang dimaksud pada penelitian ini adalah
penguasaan kosa kata bahasa a^ab, yang selanjutnya diberi simbol (Y)
3. Metode pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang penulis perlukan dalam penelitian
ini, maka penulis akan menggunakan metode sebagai berikut:
a. Pre-test dan Post-test
Pre-test peneliti gunakan untuk mengetahui nilai prestasi siswa siswa
sebelum menggunakan metode bernyanyi, sedangkan Post-test peneliti
gunakan untuk mengetahui nilai prestasi siswa setelah menggunakan
metode bernyanyi.
b. Dokumentasi.
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang tertulis,
seperti buku-buku, majalah, notulen, catatan harian, absen, jurnal dan
lain sebagainya.4 metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui hal-
hal yang tidak peneliti dapatkan dalam observasi maupun interview
seperti nilai rapor siswa, keadaan guru, keadaan siswa, struktur
organisasi dan lain-lain.
c. Observasi
Observasi merupakan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek
dengan menggunakan seluruh alat indera, jadi observasi bisa dilakukan
dengan pengamatan, penglihatan, pendengaran, perasaan dan ucapan.5
metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui letak geografis dan
keadaan fisik MI Miftahu! Ulum Karangmojo Klego Boyolali.
4 Ibid, 206.5 Ibid, 204.
7
d. Interview.
Interview sering juga disebut wawancara atau kuesioner lisan, adalah
sebuah dialog yang dilakukan oleh koresponden untuk mendapatkan
informasi.6 metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui hal-hal yang
tidak dapat peneliti dapatkan dalam observasi maupun dokumentasi
seperti informasi tentang metode yang pernah digunakan oleh salah
satu guru.
4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen pengembangan ( developmental ).
Alasan menggunakan metode eksperimen pengembangan, karena metode
eksperimen pengembangan dilakukan sebagai upaya untuk mengetes hasil
belajar yang pembelajaranya menggunakan metode bernyanyi dan
pembelajaran yang tidak menggunakan metode bernyanyi. Peneliti ingin
mengetahui pengaruh metode bernyanyi terhadap peningkatan penguasaan
kosa kata Bahasa Arab, karena peneliti melihat penguasaan kosa kata
Bahasa Arab siswa siswa kelas V MI Miftahul Ulum Desa Karangmojo
Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2007/2008 masih
dalam kategori rendah atau kurang.
5. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis
data untuk menguji kebenaran hipotesa yang diajukan oleh peneliti, dalam
6 Ibid 201.
8
analisis uji hipotesis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesa
yang diajukan oleh penulis, dalam analisis ini digunakan analisis korelasi
t - Test.7 Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
/ =D
\ZD2 -(JD )2
NN ( N - l )
Keterangan :
t = harga t untuk sampel berkorelasi
D = ( difference), perbedaan antara skor pre-test dengan sekor
post-tes untuk setuap individu.
D = rerata dari nilai perbedaan ( reratra dari D )
D2 = kuadrat dari D
N = banyaknya subyek penelitian.
Untuk membuat interprestasi ada atau tidak adanya pengaruh yang
signifikan antara dua variable tersebut. Apabila t hitung lebih besar
dari pada t table pada taraf signifikan 5 %, maka hipotesis diterima,
tetapi apabila t hitung lebih kecil dari pada t table pada taraf 5 % maka
hipotesis ditolak.
7 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta. Jakarta, 1990. him 509.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Metode Bernyanyi
Metode adalah “Cara yang memberikan jaminan tertinggi akan
tercapainya tujuan itu sebaik-baiknya 8
Bernyanyi adalah “ mengeluarkan suara bernada, berlagu (dengan lirik
atau tidak )."9
Dengan pengertian di atas maka dapat ditegaskan bahwa metode
bernyanyi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
mengeluarkan nada atau lagu, baik menggunakan lirik atau tidak.
Hubungannya dengan tema penelitian ini dan berkaitan dengan proses
pembelajaran, Islam adalah agama yang berdasar pada Al-Qur’an yang mana
dalam mempelajari Al-Qur’an dengan menggunakan metode bernyanyi atau
dengan menggunakan lagu memang banyak dianjurkan oleh para ulama.10
Selain itu seni merupakan salah satu kebutuhan fitrah manusia, seperti
Qosidah, Puisi, Bernyanyi dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT dalam QS Ar-Rum : 30.
(J j AJJ V 1$ (_>o <^131 Jdl I C jjlak U jW (jl 113 c i l ^312
f j 'j l i V <_)jAj 3I j 111 c*13l <Ull
8 Winamo Surahmad, Metodologi Pengajaran Nasional. Jemmars. Bandung. 1979, him44-45.
9 Ibid, him 620.10 Hasil wawancara dengan Guru Al-Qur’an Hadist Bapak M Tohar, Senin 16 Juni 2008.
9
10
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah rang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. ar-Rum : 30).
Seni juga merupakan salah satu bentuk refleksi dan manifestasi dari
kehidupan manusia, juga merupakan langkah positif terhadap kehidupan yang
lebih menghidupkan.
1. Tujuan Metode Bernyanyi
Yaitu agar peserta didik lebih cepat menghafal kosa kata (mufrodat)
bahasa arab dengan perasaan senang, gembira dan penuh semangat.
2. Kelebihan Metode Bernyanyi
a. Peserta didik lebih cepat menghafal kosa kata (mufrodat) bahasa arab
b. Peserta didik tidak mempunyai beban berat dalam menghafalkan
materi pelajaran bahasa arab
c. Peserta didik dengan perasan senang, riang dan gembira dalam
menghafalkan bahasa arab
d. Peserta didik dapat lebih berkonsentrasi pada materi pelajaran karena
menyenangkan
e. Peserta didik selalu menanti-nanti materi berikutnya apabila lagu suatu
materi telah selesai dan hafal
f. Sesuai dengan perkembangan anak, peserta didik mampu menyerap
atau menghafal kosa kata bahasa arab yang banyak dengan tidak jemu
g. Metode bernyanyi mudah dilaksanakan kapan saja dan dimana saja
II
h. Peserta didik yang mulanya tidak suka menyanyi, menjadi lebih suka
bernyanyi dengan materi bahasa arab yang digunakan
i. Peserta didik yang pada mulanya tidak suka atau takut dengan
pelajaran bahasa arab, menjadi suka dan tidak takut
j. Peserta didik lebih meningkat nilai akademiknya.
3. Kelemahan Metode Bernyanyi
a. Memerlukan ruang kelas atau tempat yang memadai (permanen) agar
tidak mengganggu ruangan yang lain
b. Tidak semua guru bahasa arab dapat menyanyi dengan suara lantang
tidak fals (sumbang)
c. Bila guru kurang pandai mengelola kelas, maka kelas menjadi ribut
atau ramai.11
Agar masalah jelas dan dapat kita pahami lebih dahulu istilah pendekatan
metode tehnik. Metode dan tehnik mempunyai hubungan yang erat, dari
itulah penulis mengemukakan asas-asas kesuksesan sebuah metodelogi
antara lain :
1. Hendaklah disesuaikan dengan watak, kemampuan otak, keadaan
sosial ekonomi murid.
2. Memperhatikan beberapa kaidah umum, seperti:
Berawal dari hal yang mudah, kepada hal-hal yang lebih sulit
Dari yang sederhana ke hal-hal yang rumit
' 1 Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Arab Bp. Sirojudin Munir 25 Juli 2008
12
3. Hendaklah dijadikan I'tibar adanya perbedaan-perbedaan pribadi
antara murid-murid dalam satu kelas. Murid-murid berbeda dalam
tingkatan kemampuan, kepribadian, akhlak, kecerdasan, watak dan
kecakapan.
4. Hendaklah murid dikondisikan bersikap aktif dalam semua jenjang
tingkatan pengajaran. Hal ini merupakan landasan pendidikan
modem, dimana kondisi di dalam kelas adalah kondisi pembelajaran
bukan pengajaran semata-mata
5. Mengembangkan sikap ingin tahu, ingin menyingkap dan ingin
mencipta
6. Menjadikan proses belajar itu seperti bermain.
7. Mengembangkan pengarahan yang sehat dan cara-cara demokratis
menghormati orang lain dan menjaga kemaslahatan umum
8. Hendaklah Metodologi itu menggunakan prinsip-prinsip (hukum)
pembelajaran.
B. Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab
3 Pengertian
Penguasaan adalah “pemahaman atau kesanggupan untuk
menggunakan (kepandaian, pengetahuan dan sebagainya).12 sedangkan
Kosa kata artinya “ perbendaharaan kata, vokabuler ‘\ 13
12 Ibid, him 468.13 Ibid, him 462
13
Bahasa berarti “ perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa
“14 sedangkan Arab adalah nama wilayah negara atau bangsa, maka
bahasa arab adalah perkataan-perkataan yang dipakai oleh bangsa arab.
Mata pelajaran bahasa arab merupakan suatu mata pelejaran yang<>
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan
membina kemampuan berbahasa Arab Fushha, baik produktif maupun
reseptif, serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa itu.
Kemampuan Bahasa Arab produktif yaitu kemampuan menggunakan
bahasa itu sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara
tertulis. Kemampuan berbahasa respetif yaitu kemampuan untuk
memahami pembicaraan orang lain dan kemampuan memahami bacaan.
Kemampuan berbahasa arab serta sikap positif terhdap Bahasa Arab
tersebut sangat penting, karena dapat membantu peserta didik dalam
memahami sumber ajaran Islam, yaitu al Qur'an dan Hadits, serta kitab-
kitab berbahasa arab yang berkenaan dengan Islam.
2 Fungsi dan Tujuan
Dalam konteks pendidikan, Bahasa Arab berfungsi sebagai alat
untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi, dan dalam
konteks sehari-hari, sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal,
bertukar informasi serta menikmati estetika bahasa dalam budaya arab.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
14 Ibid, him 462
14
a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tersebut,
dalam bentuk lisan dan tulis. Kemampuan berkomunikasi
mendengarkan (istima") berbicara {kalam), membaca (qir'ak) dan
menulis (Kitabah)«*
b) Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa
Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar,
khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran islam.
c) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa
dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian
peserta didik memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri
daLm keragaman budaya.
3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab meliputi:
1. Unsur Bahasa
a) Bentuk kata (sharfy)
1. ^
a)
b)
c)
d)
is* dan ^
o j m untuk J j**
15
2. <J*5
a. £ jL-ixJl <J*il 1 dengan pelaku
b. cs- 3 dengan pelaku J*-®
<•
c. V' dengan pelaku
3. Beberapa i yang populer
b) Pola Kalimat
Pola Kalimat yang mengandung fungsi:
1) Jc- ^ yang berupa J*-® j a IL
2) J*-® jA lia |xuil yang berupa * - } J
3 ) yang berupa j a LL ^ u>\ dan yang ^
4) ' - f® yang berupa benda, kata sifat d a n ,j j jW-
atau ‘—i
5) yang berupa kata sifat
c) Kosa kata
Kosa kata yang perlu dikuasai secara kumultif berjumlah 300 kta
dan ungkapan atau idiom yang komunikatif dan tinggi frekuensi
pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, baik
dilingkungan madrasah maupun di rumah.
16
2. Kegiatan Berbahasa
1) Bercakap, yang mengajarkan ketrampilan menggunakan Bahasa
Arab secara lisan untuk mengembangkan kemampuan
mengungkapkan berbagai fungsi komunikasi bahasa.
2) Menyimak yang melati^ peserta didik untuk memahami bahasa
arab lisan
3) Membaca yang mengajarkan keterampilan membaca untuk
mengembangkan kemampuan memahami isi wacana, di samping
sebagai bahan untuk memantapkan keterampilan bercakap.
4) Menulis untuk mengembangkan kemampuan menyusun kalimat-
kalimat yang benar dalam insya’ muwajjah (karangan terpimpin)
4 Standar Kompetensi Kajian
1. Mendengarkan
Peserta didik mampu menafsirkan berbagai nuansa makna
(interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks lisan yang
memiliki tujuan komunikatif, struktur teks, dan fitur-fitur linguistik
tertentu.
2. Berbicara
Peserta didik mampu mengunkapkan berbagai nuansa makna
(interpersonal, ideasional, tekstual) dalam teks lisan yang memiliki
tujuan komunikatif, struktur teks, dan fitur-fitur linguistik tertentu.
17
3. Membaca
Peserta didik mampu memahami berbagai nuansa makna
(interpersonal, ideasional, tekstual) dalam berbagai teks tertulis yang
memiliki tujuan komunikatif, struktur teks, dan fitur-fitur linguistik«•
tertentu.
4. Menulis
Peserta didik mampu mengungkapkan berbagai nuansa makna
(interpersonal, ideasional, tekstual) tertulis yang memiliki tujuan
komunikatif, struktur teks, dan fitur-fitur linguistik tertentu.
5 Prinsip-prinsip Pengajaran Bahasa asing ( Arab)15
Dalam pengajaran bahana perlu terlebih dahulu mengetahui
prinsip-prinsip pengajaran bahasa terlebih dahulu. Dalam hal ini
Muiyanio Sumardi mengemukakan bahwa dalam pelaksanaan
pengajaran seorang guru harus bisa membedakan antara approach,
metode dan teknik.
Approach adalah keyakinan, filsafat, atau asumsi dasar tentang
ilmu yang akan diajarkan. Dalam hal ini tentang bahasa misalnya
terdapat apa yang disebut aural- oral approach yaitu suatu pandangan
bahwa bahasqa adalah suatu yang didengar dan diucapkan, sedangkan
tulisan adalah perwujudan dari ucapan tersebut. Akibat pandangan itu
muncul kesimpulan bahwa menyimak dan bercakap-cakap harus
15 D. Hidayat. Et. al. Bahasa Arab 1 Untuk DII, Dirjen Bimbaga Islam dan Universitas Terbuka, 1995, him 26-27.
18
diajarkan terlebih dahulu daripada membaca dan menulis. Pandangan
demikin tentulah berbeda dengan pandangan approach lain.
Metode adalah rencana menyeluruh yang berhubungan dengan
penyajian bahan pelajaran secara teratur yang didasarkan atas suatui
approach. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyajian bahan
adalah sifat bahas aasing yang akan diajarkan, umur dan latar belakang
budaya murid, pengalaman dan tingkat kemahiran guru, target yang
ingin dicapai, waktu yang tersedia, pentingnya kedudukan bahasa
asing dalahi kurikulum, dan sebagainya.
Teknik adalah implementasi metode ui dalam kelas. Teknik
harus konsisten dengan metode yang dipilih dan harus sejalan dengan
approach. Teknik tergantung kepada guru, imajinasinya dan komposisi
kelas.
Adapun prinsip-prinsip pengajaran bahasa ( termasuk bahasa arab )
menurut Mulyanto, yaitu:
a. Seleksi
Yang dimaksud seleksi dalam hal ini adalah pemilihan bahan yang
akan diajarkan, karena tidak semua bahasa bisa diajarkan
sekaligus. Target yang akan dicapai, tingkat kemahiran murid, dan
lama program menentukan bahan yang akan diajarkan.
b. Gradasi
Gradasi yang dimaksud adalah pentahapan bahan yang akan
diberikan kepada murid. Tujuanya adalah menghindari kekacauan,
19
artinya bahan yang baru jangan sampai mengacaukan bahan yang
telah diberikan sebelumnya, sehingga satupun tidak dapat diingat.
Tujuan lainya adalah agar bahan yang diberikan sudah dicerna dan
diingat.
c. Presentasi
Adalah bagaimana cara penyajian bahan yang sudah diseleksi dan
dikelompokkan sehingga dapat dipahami oleh siswa. Cara
penyajian ini tergantung kepada teknik mengajar yang diminta oleh
suatu metode yang dipilih dan teknik mengajar yag dikuasai guru
serta kemampuanya berimajinasi.
d. Repetisi
Repetisi dalam hal ini adalah pengulangan bahan. Pengulangan
tidak hanya perlu untuk mencapai kemahiran, tetapi juga untuk
memlihara kemahiran itu.
6 Sasaran Pengajaran Bahasan Arab di MI Miftahul Ulum di MI
Karangmojo
Pengajaran Bahasa Arab di MI Miftakhul Ulum Karangmojo dimulai
dari kelas IV sampai kelas VI. Ruang lingkup pengajaran Bahasa Arab
di MI Miftakhul Ulum Karangmojo
Untuk mencukupi kemampuan berbahasa arab seperti tersebut di atas,
diperlukan kurikulum pengajaran dengan syarat yang meliputi:
1. Unsur-unsur bahasa
1.1. Bentuk Kata
1.1.1. Isim
20
- Bentuk mufrod (tunggal)
Mudzakar dan Mua'nnas
- Dhamir mufrod
- Isyarah untuk muffod
1.1.2. Fi'il
- Fi'il mudhori dengan pelaku mufrod
1.1.3. Huruf
- Beberapa huruf jar
Beberapa zaraf makan
1.2. Struktur Kalimat
Struktur kalimat yang mengandung jabatan kata :
1.2.1. Fa'il zahir muffod
1.2.2. Mafhul bih zahar mufrod
1.2.3. Mubtada zahir dan dhomir muffod
1.2.4. Khabar mubtrada dari benda, kata sifat dan jar majrur
atau zaraf makan
1.2.5. Na'at dari kata sifat
1.3. Muffadat
Muffadat yang perlu dikuasai secara komulatif berjumlah 400
kata dan ungkapan atau idiom yang komunikatif dan tinggi
21
frekuensinya dalam kehidupan sehari-hari murid di lingkungan
sekolah maupun di rumah.
2. Kegiatan Berbahasa
2.1. Bercakap, yang mengajarkan ketrampilan menggunakan
bahasa Arab secara lisan
2.2. Mendengar, yang melatih murid untuk memahami bahasa
Arab lisan.
2.3. Membaca, yang mengajarkan ketrampilan membaca untuk
mengembangkan kemampuan memahami wacana
2.4. Mengarang, yang mengajarkan menulis untuk
mengembangkan kemampuan menyusun kalimat yang
benar16
7 Ciri-ciri Khas Bahasa Arab
Setiap bahasa di dunia masing-masing mempunyai ciri-ciri
khusus yang membedakan antara satu dan lainnya. Ciri-ciri khas
bahasa arab tidak identik dengan kesulitan bahasa Arab, karena
banyak di antara ciri khas itu merupakan faktor kelebihan dan
kemudahan bahasa itu. Diantara kelebihannya adalah kaya
mufradat/bentuk. Dan diantara aspek kemudahannya adanya unsur
"qiyas analogi" dalam bidang tasrif.
Adapun ciri-ciri khas bahasa Arab dapat kita ketahui dalam
empat aspek yaitu:
a. Sistem ponetik (bunyi) meliputi:
1) Jumlah bunyi bahasa Arab yang 29 sampai 34
16 Kurikulum Bahasa Arab MI Miftakhul Ulum Karangmojo
22
2) Satu huruf satu bunyi
3) Huruf lokal dilambangkan dengan harokat (baris, syakal)
4) Satu huruf Arab pada umumnya mempunyai empat bentuk
5) Banyak huruf Arab yang berdekatan bunyi dengan lainnya
b. Sistem ponem ( struktur kalimat)
1) Tasrif atau perubahan ponem, struktur kata atau istiqaq
2) Perubahan bentuk lokal, qiyas atau tasrif lughawy (perubahan
pelaku)
3) Jumlah (mufrad, musanna dan jamak)
4) Jenis muzakar dan muannas
c. Sistem sintaktis
1) I'rab (perubahan akhir kata), rafa', nasab, jar dan jazem
2) Jabatan kata
3) Alamat i'rab (perubahan harokat)
d. Sistem semantik (makna kata)
1) Pengertian semantik dan perkembangannya
2) Macam-macam makna
(a) Textual atau functional atau lexical meaning (makna dalili)
(b) Contextual atau semantic meaning (makna balaghi)91'
17 Moh. Mansyur, et-al, Bahasa Arab I untuk D III. Dirjen Binbaga Islam dan Univ, 1996, him. 3-21
23
8 Problematika Pengajaran Bahasa Arab
Problematika pengajaran bahasa Arab yang dihadapi anak-
anak Indonesia jauh berbeda dengan problematika anak-anak Arab
(penutur asli sendiri). Murid-murid Arab datang kpertama kali ke
sekolah hanya untuk belajar membaca dan menulis. Sementara anak
bukan penutur asli, seperti anak Indonesia datang kesekolah untuk
belajar empat ketrampilan bahasa : menyimak, berbicara, membaca
dan menulis, karena ketrampilan bahasanya masih nol. Oleh karena itu
problematika mencakup masalah anak Indonesia lebih kompleks.
Problematik mencakup masalah linguistik, metodologis,
psikologis dan sosiologis.
a) Problema linguistik, meliputi:
1) Tata Bunyi
(a) Makhrajul huruf (tempat keluar bunyi huruf)
(b) Sifatul huruf
(c) Mad qasar (bunyi panjang dan bunyi pendek)
(d) Syiddah (konsonan rangkap) dan tanwin (vokal rangkap)
2) Tata Kata (morpologi)
(a) Istyqaq (mengambil / membentuk kata dari kata lain)
dengan syarat
(b) Tasrif
(c) Mufrad / tunggal - jamak
3) Struktur Kalimat (Sintaksis)
Dalam hal ini menuntut ketelitian I'rab dan alamatnya, karena
kalau salah I'rab atau harokat ada yang mengubah makna
secara prinsipil.
4) Tata (sistem) makna kata (semantik)
Problema simantik adalah masalah tentang makna kosa kata
yang meliputi:
(a) macam-macam makna kosa kata
(b) memilih makna kosa kata
(c) asas-asas mengajar kosa kata
b) Problema Metodologis
1) Pengetahuan tentang pendekatan (<approach, metode, teknik)
2) Pemahaman pengertian metode
24
25
3) Pengetahuan tentang macam-macam metode
4) Perlunya metode eklektik dan memvariasikan metode,
mengingat tidak ada metode yangtidak mempunyai kelemahan
dan tidak ada metode yang cocok untuk semua mata pelajaran
dan semua umur siswa.
c) Problema Psikologis
1) Aspek persamaan antara bahasa Arab dan Indonesia, antara lain
2) Aspek perbedaan antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia,
antara lain : (a) berlainan motivasi, (b) berbeda lingkungan, (c)
berbeda waktu
d) Problema Sosiologis
1) Adanya sementara asumsi, bahwa program pengajaran kadang-
kadang bertentangan dengan aspirasi masyarakat.
2) Adanya perbedaan antara hidup sosial Arab dengan Indonesia
disamping adanya persamaan
3) Adanya ejekan sosial bila orang menggunakan bahasa asing
(Arab)
26
4) Adanya ejekan sosial bila orang menggunakan bahasa asing
(Arab)"
C. Pengaruh Metode Bernyanyi terhadap Penguasaan Kosa Kata Bahasa
Arab
Bahasa dalam artian umum adalah lambang makna. Ucapan dalam
bentuk suara, tulisan, baik huruf maupun angka-angka merupakan lambang
yang lazim dipergunakan bahasa dalam arti khusus.18 19 Nyanyian, lukisan
dalam bentuk gambar dan tarian merupakan lambang lain yang mengandung
pengertian dan dan tidak terpisahkan dengan bahasa.
Dari pengertian-pengertian yang dapat terungkap di atas maka pengaruh
metode bernyanyi terhadap penguasaan kosa kata bahasa Arab dapat diketahui
kepastianya, dalam arti antara metode bernyanyi dengan penguasaan kosa kata
bahasa Arab juga sangat berpengaruh.
Kemampuan seseorang dalam mengungkapkan kesadaranya tentang Al-
Qur’an yang mana Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab, kepada orang lain
dalam bentuk bahasa yang komunikatif, akan memberikan pengaruh yang
positif dalam mengembangkan nilai-nilai budaya Al-qur’an, begitu pula
halnya dengan berbagai kebijakan dalam bidang lain. Teori-teori pengajaran
tumbuh dan berkembang berdasarkan lahirnya beberapa aliran psikologi
pendidikan.
18 Ibid, him. 27-4219 Tim Dep Agama, Pendidikan Agama Islam, Pusat Penertbitan Universitas Terbuka,
Edisi Kedua, 2004, him 12.13.
27
Ali Imron dalam bukunya Belajar dan Pembelajaran mengelompokkan
menjadi 4, yaitu:
1. Teori-teori pengajaran menurut pandangan psikologi Behavioristis.
2. Teori-teori pengajaran menurut pandangan psikologi Kognitif
3. Teori-teori pengajaran menurut pandangan psikologi Humanistis
4. Teori-teori pengajaran menurut pandangan psikologi Gestalt
Masing-masing kelompok itu dapat diuraikan pada pembahasan berikut:
1. Teori pengajaran menurut pandangan psikologi Behavioristik.
Belajar menurut psikologi behavioristik adalah suatu kontrol instrumental
yang berasal dari lingkungan. Belajar tidaknya seseorang bergantung
kepada faktor-faktor kondisional yang diberikan lingkungannya. Teori ini
dikenal dengan teori konditioning. Tokoh-tokoh psikologi behavioristik
mengenai belajar ini antara lain : Pavlov, Watson, Gutrie, dan Skinner.
Teori konditioning mula-mula dikembangkan oleh Pavlov, Ia melakukan
percobaan terhadap anjing. Teori Pavlov ini dapat dimodelkan sebagai
berikut:
Bel atau lampu + makanan -> air liur (berulang-ulang)
Bel atau lampu -* air liur
Teori konditioning ini kemudian dikembangkan oleh Gutrie, Gutrie
berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dapat diubah dari baik
menjadi jelek atau sebaliknya. Teori Gutrie berdasarkan atas model
penggantian stimulus satu ke stimulus yang lain.
Ada 3 metode pengubahan tingkah laku menurut teori ini, yaitu :
28
a. Metode respon bertentangan
Misalnya, jika anak jijik terhadap boneka, maka permainan anak
yang disukai tersebut diletakkan di dekat boneka. Ternyata
sebenarnya boneka tersebut tidak menjijikan dan lambat laun anak
tersebut tidak lagi jijik.
b. Metode membosankan
Misalnya, anak kecil suka mengisap rokok, la disuruh merokok terus
sampi bosan dan setelah bosan ia akan berhenti merokok dengan
sendirinya.
c. Metode mengubah lingkungan
Misalnya, jika anak bosan belajar, lingkungan belajarnya dapat
diubah-ubah sehingga ada suasana lain dan memungkinkan ia betah
belajar. Teori kondotioning ini lebih lanjut dikembangkan oieh
Watson. Setelah mengadakan eksperimen, Watson menyimpulkan
bahwa ada perubahan tingkah laku dan atau diri seseorang dapat
dilakukan melalui latihan atau membiasakan mereaksi atas stimulus-
stimulus yang dialami.
Pengembangan teori ini dilakukan oleh Skinner yang di kenal
dengan teori Operant Conditioning. Teori ini sering disebut dengan
teori penguatan yang dikondisi, yang dikondisi adalah responnya.
Penguatan ini dapat berbentuk reward dan reinforcement. Ada enam
konsep operant conditioning ini, yaitu :
1) Penguatan positif dan negatif
29
2) Shopping, ialah proses pembentukan tingkah laku yang makin
mendekati tingkah laku yang diharapkan.
3) Pendekatan suksetif ialah proses pembentukan tingkah laku
yang menggunakan penguatan pada saat tepat hingga
responpun sesuai dengan yang diharapkan.
4) Excention, ialah proses penghasilan kegiatan sebagai akibat
dari ditiadakannya penguasaan.
5) Clainning of Respon, ialah respon dan stimulasi yang
berangkaian.
6) Jadwal penguatan, ialah variasi pemberian penguatan
Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan dengan moncoba-coba {trial
and error). Mencoba ini dilakukan manakala tidak menemukan atau tidak,
bagaiman herus memberikan respon atas sesuatu. Beberapa hukum belajar
dikemukakan Thorndike, yaitu:
a. Hukum kesiapan {low o f rediness), yang mengatakan bahwa belajar
akan berhasil, jika siswa yang belajar itu telah memiliki kesiapan
untuk melakukan aktifitas-aktifias dalam belajarnya.
b. Hukum latihan, {low oe excercise), yang menyatakan bahwa belajar
memerlukan atau ulangan-ulangan. Maka hubungan stimulus dan
respon semakin kuat.
c. Hukum akibat (low o f effect), yaitu mengetahui hasil yang
menyatakan bahwa siswa akan lebih giat belajar apabila mengetahui
dan mendapatkan hasil yang baik, menyenangkan dan memuaskan.
30
2. Teori-teori menurut pandangan psikologi kognitif
Menurut psikologi kognitif, balajar dipandang sebagai suatu usaha untuk
mengerti tentang sesuatu yang dilakukan secara aktif oleh pembelajar.
Para psikologi kognitif berkeyakinan, bahwa pengetahuan yang dipunyai
sebelumnya, sangat menentukan terhadap hasil belajar yang berhasil
dipelajari, diingat dan yang mudah dilupakan. Menurut psikologi belajar
kognitif, reinforcement sangat penting dalam belajar, alasannya berbeda
dengan psikologi behavioristik. Bila menurut psikologi behavioristik
reinforcement berfungsi sebagai pemerkuat tingkah laku atau respon maka
menurut psikologi kognitif berfungsi sebagai sumber umpan balik,
mengurangi keragu-raguan hingga mengarah kepada pengertian.
3. Teori menurut pandangan psikologi Humanistik.
Tokoh psykologi Humanistik adalah Carl Rogers, seorang ahli psiko
terapi. Ia mengemukakan bahwa siswa yang belajar hendaknya, tidak
dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas, sehingga dapat mengambil
keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas ketulusannya.
Psikologi Humanistik berkeyakinan bahwa anak termasuk makhluk yang
unik, beragam, berbeda antara satu dengan yang lain. Keragaman yang
ada pada diri anak hendaknya dikukuhkan. Jadi tugas guru memantapkan
visi yang telah ada pada diri anak.
Rogers mengemukakan prinsip-prinsip belajar Humanistik, sebagai
berikut:
31
a. Hasrat untuk belajar
b. Belajar bermakna
c. Belajar tanpa hukuman
d. Belajar dengan inisiatif sendiri
e. Belajar dengan perubahan
4. Teori menurut pandangan psikologi Gestalt.
Tokoh psikologi Gestalt ini adalah Kohler, Koffka dan hubungan stimulasi
respon yang sederhana tanpa adanya ulangan ide atau proses berfikir.
Menurut teori Gestalt, setiap pengalaman itu senantiasa berstruktur.
Setiap respon yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu stimulasi
tertuju pada suatu yang bersifat kompleks.
Adapun hukum-hukum belajar menurut teori Gestslt, yaitu :
a. Hukum kesamaan (low of similarity)
Sesuatu yang sama cenderung membentuk suatu kesatuan.
b. Hukum penuh makna (law of pragnanz)
Pengamatan terhadap suatu obyek cenderung dikaitkan dengan
makna obyek tersebut bagi seseorang.
c. Hukum kedekatan (law of proximit)
Sesuatu yang berdekatan cenderung membentuk suatu kesatuan.
d. Hukum ketutupan (low of closur)
Hal-hal yang tertutup membentuk suatu kesatuan
e. Hukum kontinyuitas (low o f good continuation)
Hal-hal yang merupakan kontinuitas membentuk suatu kesatuan20
20 Ali Imron Belajar dan Pembelajaran, Pustaka Jaya, Jakarta, 1996, him. 3 - 1 4
32
Implikasi ini dalam proses belajar yang telah, bahwa proses belajar akan
lebih baik jika kebutuhan siswa, sebagaimana tingkatan tersebut sudah dapat
terpenuhi. Jika tidak dapat terpenuhi, maka perhatian dan motivasi belajar
tidak berkembang dengan baik.A
Beberapa teori tentang belajar yang telah diuraikan di atas, bukanlah
untuk menunjukan suatu pertentangan, tetapi untuk dijadikan sebagai acuan
guna menjunjung keberhasilan proses belajar mengajar. Pada hakekatnya
proses belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respons yang
melibatka aspek kognisi, menghasilkan perubahan tingkah laku yang
diharapkan terwujud, perlu adanya pengontrol berupa reward dan
reinforcement. Disamping itu, guna mencapai keberhasilan seoptimal
mungkin sangat perlu dilakukan suatu tindakan manajemen pengajaran.
Dari pengalaman yang ada, membuktikan bahwa prinsip-prinsip
pembelajaran ini membawa faedah yang sangat besar di dalam dunia
pendidikan, begitu pula dalam pengajaran bahasa.
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran tersebut yaitu :
1. Prinsip efek atau pengaruh (law o f effect)
Disebut juga prinisp kenikmatan dan kesakitan atau ganjaran dan balasan
(siksaan)
Misalnya:
a. Memberi pujian jika menjawab betul
b. Menegur jika tidak memperhatikan pelajaran
33
2. Prinsip latihan {law o f exercise)
Prinsip ini mempunyai dua sisi, digunakan dan tidak digunakan {law o f use
and disuse). Prinsip ini dapat diterapkan dalam pengajaran beberapa
cabang bahasa arab.<»
3. Prinsip Kesiapan {law o f readiness)
Prinsip ini disandarkan pada 2 hal:
a. Senang dengan pekeijaan itu
b. Mempunyai kemampuan untuk melakukannya
Penerapannya misal : memberikan kesemaptan untuk mendengarkan
jawaban dari siswa yang memang sudah siap menjawab pertanyaan yang
dilontarkan. Kalau tidak diberi kesempatan (bagi siswa yang sudah siap)
hal ini akan menggelisahkan, sebagaimana melontarkan pertanyaan kepada
siswa yang belum mempunyai kesiapan21
21 Ibid, him. 8-12
BAB UI
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Miftahul Ulum Karangmojo Klego Boyolali
A1. Sejarah Singkat
Pada tahun 50 an di Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten
Boyolali banyak anak-anak usia sekolah tidak dapat menikmati bangku
sekolah, hal ini karena Sekolah Rakyat atau Sekolah Dasar belum banyak
terdapat di daerah tersebut..
Untuk mengantisipasi keadaan, dan untuk menyiapkan generasi
penerus yang Islami dan ilmiyah, beberapa tokoh Islam di desa
Karangmojo mengadakan penampungan terhadap anak-anak khususnya
yang beragama Islam untuk di beri pelajaran, sebagaimana layaknya anak-
anak sekolah.
Semula proses belajar mengajar berjalan seadanya, sarana dan
prasarana yang digunakan pun juga sederhana dan seadanya yang penting
proses pembelajaran beijalan.
Pada 1977 setelah proses pembelajaran berjalan cukup lama maka
berdasarkan atas inisiatif para pengelola sekolah tersebut resmi didirikan
dengan nama Madrasah Ibtidaiyah. Peresmian tersebut mer.f
pengakuan secara resmi dari Departemen Agama Kabupaten Bo)
yang di kuatkan dengan Piagam Pengakuan Wajib Belajar Nomor :
Lk/3.c/92/Pgm/M1/1978 Kemudian di kuatkan dengan Piagam Madrasah
34
35
yang di keluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Propinsi Jawa Tengah,
tanggal 26 Januari 1991 dengan Piagam Nomor :
Wk/5.b/602/PGM/MI/1991.
Perkembangn pendidikan Madrasah Ibtidaiyah cukup pesat dan
maju seiring dengan Perkembangan Pendidikan di bawah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan lewat jalur Sekolah Dasar. Pada tanggal 1
September 1997, dengan resmi keberadaan Madrasah Ibtidaiyah oleh tim
Akreditasi Kabupaten Boyolali di nyatakan statusnya menjadi disamakan,
dergan Nomor : Mk.31/5.b/PP.01/503/1998.
2. Letak Geografis
MI Miftahul Ulum Karangmojo Klego Boyolali terletak di Desa
Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyoalali jelasnya dengan
letak:
a. Sebelah Utara : Perumahan penduduk
b. Sebelah Barat : Perumahan penduduk
c. Sebelah Selatan : Persawahan
d. Sebelah Timur : Jalan Kampung
3. Sarana dan Prasarana
MI Miftahul Ulum Karangmojo Klego Boyolali mempunyai sarana
prasarana yang cukup baik, berupa gedung, sarana belajar kelas dan
sarana-sarana lainya. Untuk lebih jelasnya dapat penulis uraikan dalam
tabel berikut:
36
TABEL
Sarana dan Prasarana MI Miftahul Ulum
Karangmojo Klego Boyolali
Jenis Jumlah Keadaan
No Sarana
1 Ruang Kelas 6 Baik
2 Ruang Kepala 1 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 WC / Kamar Mandi 1 Baik
5 Perpustakaan 1 Baik
6 UKS 1 Baik
7 Meja Siswa 30 Baik
8 Kursi Siswa 60 Baik
9 Meja Guru 9 Baik
10 Kursi Guru 9 Baik
11 Komputer 1 Baik
4. Keadaan Guru dan Kar>awan
MI Miftahul Ulum Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten
Boyolali, tahun 2007/2008 dikelola oleh 10 guru.
37
TABEL
Keadaan Guru Dan Karyawan MI Miftahul Ulum
Karangmojo Klego Boyolali
No Nama Pendidikan Jabatan
i Sirjudin Munir SI Kepala
2 M Tohar D2 Guru Kls VI
3 Rohmatin D2 Guru Kls V
4 Patonah D2 Guru Kls IV
5 Susanti D2 Guru Kls III
6 Siti Istiqomah D2 Guru Kls II
7 Siti Saparyanti D2 Guru Bhs Inggris
8 Farida NR D2 Guru IPA
9 M Hafidh D2 Guru Kls I
10 Ahmad Mahfud D2 Guru Bhs Arab
3. Keadaan Siswa
MI Miftahul Ulum Karangmojo Klego Boyolali pada tahun ajaran
2007/2008 mempunyai siswa cukup, karena siswa yang dimiliki
beijumlah kurang dari seratu siswa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
38
TABEL
Keadaan Siswa MI Miftahul UI u m
Karangmojo Klego Boyolali
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I 17 17 34
II 14 14 28
III 9 18 27
IV 15 15 30
V 10 20 30
VI 12 17 29
Jumlah 77 101 178
6. Struktur Organisasi
MI Miftahul Ulum Karangmojo Klego Boyolali dikelola oleh orang-
orang yang cukup berkompeten hal ini terbukti semua pengelola dan staf
serta guru pengajarnya rata-rata berpendidikan Diploma dan Sarjana,
untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
39
STRUKTUR ORGANISASI
MI MIFTAHUL ULUM KARANGMOJO KLEGO BOYOLALI
TAHUN 2007/2008
7. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses Belajar Mengajar di MI Miftahul Ulum Karangmojo Klego
Boyolali tahun 2007/2008 dilaksanakan Setiap hari Senin sampai Sabtu
mulai jam 07.00 sampai dengan jam 12.50 WIB.
a. Kurikulum
MI Miftahul Ulum Karangmojo Klego Boyolali tahun 2007/2008
dalam proses pembelajaranya mengunakan kurikulum 94 yang
disempurnakan atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang di
40
padukan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sebagaimana kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah lain,
b. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran yang diterapkan di MI Miftahul Ulum Karangmojo
Klego Boyolali tahun 2007/2008, terdiri dari:
1) Mata Pelajaran Umum, meliputi:
a) Bahasa Indonesia
b) Matematika
c) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
d) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
e) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
f) Pendidikan Kewargaan
g) Kertangkes
2) Mata Pelajaran Agama, meliputi:
a) Alqur’an Hadist
b) Aqidah-Akhlaq
c) Bahasa Arab
d) Fiqih
e) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
3) Muatan Lokal
a) Bahasa Inggris
b) Bahasa Jawa
c) Baca Tulis Al-Qur’an (BTA)
41
4) Ekstra
a) Kepramukaan
b) Qirotil Qur'an
c) Olah raga
d) Kesenian
42
8. Data Responden
Berikut adalah data responden yang telah penulis tetapkan sebagai
sampel dalam penelitian ini. Adapun nama-nama responden tersebut
adalah sebagai berikut:
Tabel Responden
Siswa Kelas V MI Miftahul Ulum
Karangmojo Klego Boyolali
No Responden L /P1 A L2 B L3 C L4 D L5 E L6 F L7 G L8 H P9 I P10 J P11 K P12 L P13 M P14 N P15 0 L16 P L17 Q P18 R P19 S L20 T P21 U L22 V P23 W P24 X P25 Y P26 Z P27 AS L28 ED L29 FR L30 TT L
43
B. Penyajian Data Hasil Penelitian
1. Data nilai Mata Pelajaran Bahasa Arab Pre-test
Berikut adalah data nilai prestasi mata pelajara bahasa arab siswa
kelas V MI Miftahul Ulum Karangmojo K'.ago Boyolali yang diambili*
dari nilai pre-test.
TABEL
Perolehan nilai Pre-test
No Nama Nilai1 A 652 B 563 C 554 D 615 E 596 F 667 G 578 H 659 I 6510 J 7011 K 8412 L 5313 M 7014 N 7515 O 6516 P 7017 Q 5018 R 6219 s 7420 T 7221 U 6922 V 6023 w 6324 X 6525 Y 7026 Z 5127 AS 6828 ED 5829 FR 7530 TT 70
44
Berikut adalah data nilai prestasi mata pelajara bahasa arab siswa
kelas V MI MiRahul Ulum Karangmojo Klego Boyolali yang diambil
dari nilai post-test.
TABEL
Perolehan nilai Post-test
2. Data nilai Mata pelajaran Bahasa Arab Post - test
No Nama Nilai1 A 602 B 593 C 654 D 625 E 706 F 607 G 658 H 699 I 6710 J 8011 K 6412 L 6013 M 7614 N 5915 0 6016 P 8517 Q 6418 R 7019 s 8020 T 7421 U 7922 V 5823 w 8024 X 6125 Y 7226 Z 8827 AS 7028 ED 5729 FR 6930 TT 70
ANALISIS DATA
BAB IV
Hasil perolehan nilai yang penulis peroleh dari hasil pre-test dapat penulis
gambarkan sebagai berikut:
Tabel
Perolehan niali pre-test
A. Nilai Prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Arab pre-test