Top Banner
Agitasi Oleh: dr. Irma, SpKJ SMF Psikiatri RSUD Kota Tangerang
26

Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Nov 28, 2015

Download

Documents

khayan

agitasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Agitasi

Oleh: dr. Irma, SpKJSMF Psikiatri RSUD Kota Tangerang

Page 2: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Agitasi• Peningkatan aktivitas verbal/motorik

secara ekstrim. Orang yang mengalami mungkin merasa gelisah, bersemangat, tegang, bingung, atau sedang marah.

• Bentuk: – iritabilitas,– tidak kooperatif, – postur mengancam– hingga menyerang.

Page 3: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Agitasi (cont.)• Penyebab : kondisi psikiatrik vs non

psikiatrik (sering kondisi medis lainnya)• Penting: agitasi yang berlangsung lama,

disertai dengan perubahan kesadaran delirium

• Dapat di: IGD, ICU, ruang rawat biasa, dst

Page 4: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

PrevalensiData di Amerika:

– Tahun 2010 20% s/d 50% pasien IGD berisiko agitasi

– Penelitian oleh Emergency Nurse Association (2010) > separuh perawat IGD psikiatri mengalami ancaman kekerasan fisik dan verbal

– 10% tindak kekerasan dlm pemeriksaan– Kondisi psikiatri paling sering skizofrenia

(27%) & gangguan bipolar

Page 5: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Penyebab Medis• Rawat inap lama di RS (biasanya pd pasien

geriatri)• Hipertiroid• Infeksi• Penyakit medis kronik (ginjal, jantung, paru)• Tes medis yang menggunakan kontras (alergi)• Trauma• Obat-obatan• Keracunan• Defisiensi vit B6• Dst

Page 6: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Penyebab Psikiatrik• Demensia• Gangguan mental dan perilaku akibat zat

psikoaktif (intoksikasi atau putus zat)• Skizofrenia• Depresi• Gangguan Bipolar• Gangguan Cemas• dst

Page 7: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Dampak • Tindak kekerasan 8 pasien menyerang staf medis per tahun per fasilitas pelayanan di USA

• Perilaku destruktif• Distress personal• Risiko cidera fisik berat pasien, keluarga,

psn lain dalam perawatan, tenaga kesehatan

Page 8: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

• Agitasi EMERGENCY• Perlu intervensi cepat & efektif• Penting menemukan penyebab secepatnya• Penanganan agitasi yang tidak efektif:

– membahayakan pasien, keluarga, orang lain & tenaga kesehatan.

– Biaya pengobatan meningkat– pengeluaran tambahan akibat cedera &

hilangnya produktivitas

Page 9: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

KALAU ADA PASIEN AGITASI APA YANG HARUS DILAKUKAN???

Page 10: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Tahap Prediksi - Evaluasi Pasien• Pengamatan terhadap pasien• Perhatikan baik-baik ucapan verbal dan interaksi non-

verbal pasien• Assesment ada/tidak kondisi delirium sering

terlewat/tidak terdiagnosis baik salah dx/ sebagai psikotik

• Assesment ada/tidak kondisi organik lainnya terutama riwayat trauma kepala, ggn perkembangan, demensia sering cetuskan agitasi pada perubahan lingkungan

• Assesment riwayat penggunaan zat

*Psychiatric Evaluation of the Agitated Patient: Consensus Statement of American Association for Emergency Psychiatry Project BETA Evaluation Workgroup (2012)

Page 11: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Tahap Prediksi - Assessment Delirium• Faktor risiko predisposisi delirium:

– usia di atas 60 tahun, – hendaya kognitif/demensia, – depresi– hendaya penglihatan atau pendengaran– hendaya/disabilitas fungsional – penyakit kronik berat– riwayat delirium sebelumnya

*SOP Penanganan Delirium, Departemen Psikiatri FKUI/RSCM, 2013

Page 12: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Tahap Prediksi - Assessment Delirium• Pemeriksaan fisik (status generalis, status neurologis)

lengkap. • Pemeriksaan status mental fokus pada atensi,

orientasi dan kesiagaan• Pemeriksaan laboratorium/penunjang lain bila mana

diperlukan• Lakukan pemeriksaan serial/beberapa kali dengan

memperhitungkan variasi diurnal dan info dari berbagai sumber (keluarga, perawat, dll) sifat delirium fluktuatif

• Atasi kondisi medis yang diduga mencetuskan delirium. *SOP Penanganan Delirium, Departemen Psikiatri FKUI/RSCM, 2013

Page 13: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Tahap Prediksi Assessment Faktor Risiko Agitasi Non Delirium

• Riwayat penggunaan zat/ riwayat pengobatan• Keteraturan minum obat buruk• Riwayat perilaku agresif sebelumnya• Terdapatnya gejala positif skizofrenia (waham,

halusinasi, dst) dan gejala mania (misal: mood irritabel)

• Ancaman verbal

*Nice Guideline: Quick Reference Guide – Violence, 2005

Page 14: Agitasi Dan Gaduh Gelisah
Page 15: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Tahap Prediksi - Assement Faktor Risiko Agitasi (Cont.)

Penting: (prodormal: 30-60 menit , eskalasi gejala)

*Nice Guideline: Quick Reference Guide – Violence, 2005

Page 16: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Tatalaksana Agitasi

• Prinsip: harus cepat• Tujuan:

– mencegah keberbahayaan– mencegah perilaku yg mengganggu– mengurangi beratnya gejala– cepat mencapai fungsi terbaik kembali– membentuk aliansi terapetik dengan pasien & keluarga– formulasi rencana terapi jangka pendek & jangka

panjang.

*Consensus Statement on the Use of Intramuscular Aripriprazole for the Rapid Control of Agitation in Bipolar Mania and Schizophrenia (2013)

Page 17: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Tatalaksana Agitasi Akut Secara Umum

• Penting mengurangi stimulasi & mencoba menenangkan secara verbal (de-eskalasi verbal)

• Pilihan terakhir: restrain, seklusi, & mengontrol perilaku dengan obat (rapid tranquillization)

• Tegakkan causa segera setelah agitasi mereda

*Consensus Statement on the Use of Intramuscular Aripriprazole for the Rapid Control of Agitation in Bipolar Mania and Schizophrenia (2013)

*The Psychopharmacology of Agitation: Consensus Statement of American Association for Emergency Psychiatry Project BETA Psychopharmacology Workgroup (2012)

Page 18: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

Intervensi Non-Farmakologis pada Delirium

• Komunikasi singkat dan jelas (satu instruksi/pertanyaan dalam satu waktu) de-eskalasi verbal

• Fasilitasi re-orientasi dengan menyediakan akses ke jendela, jam, kalender, tanda lokasi

• Libatkan keluarga untuk menjaga pasien dan bawakan benda yang familiar

• Hindari over/under stimulasi (cahaya, suara, suhu)• Hindari perpindahan ruang terlalu sering, bila terjadi

lakukan re-orientasi• Koreksi hendaya sensorik (penglihatan, pendengaran)• Pastikan kebutuhan dasar terpenuhi (makan, minum,

eliminasi)*SOP Penanganan Delirium, Departemen Psikiatri FKUI/RSCM, 2013

Page 19: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

De-Eskalasi Verbal• De-eskalasi verbal merupakan teknik pertama

dalam meredakan agitasi sebelum lainnya (RT, seklusi, restraint,dst).

• Juga merupakan teknik yang digunakan pada intervensi non farmakologis agitasi karena delirium.

• Tetap lakukan de-eskalasi verbal selama melakukan teknik lain (RT, seklusi, restraint, dst)

• Staf harus sangat memperhatikan penggunaan bahasa verbal dan non-verbal.

*Nice Guideline: Quick Reference Guide – Violence, 2005

*SOP Penanganan Delirium, Departemen Psikiatri FKUI/RSCM, 2013

Page 20: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

De-Eskalasi Verbal• Tujuan : BUKAN menenangkan pasien, namun bantu

pasien untuk menenangkan dirinya sendiri• Saat melakukan de-eskalasi verbal, jangan pernah

merasa atau menunjukan rasa takut pada pasien akan meningkatkan kemungkinan agitasi pada pasien.

*Verbal De-escalation of the Agitated Patient: Consensus Statement of American Association for Emergency Psychiatry Project BETA De-escalation Workgroup (2012)

Page 21: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

De-Eskalasi Verbal• Bentuk : verbal loop klinisi mendengarkan pasien beri respon validasi empatik menyatakan keinginan klinisi (misal: “Akan saya beri obat ya...”, “Ayo duduk dulu..”, dst) ulang siklus kembali ke awal (mendengarkan pasien) sampai pasien cukup tenang

• Waktu: biasanya sukses < 5 menit

*Verbal De-escalation of the Agitated Patient: Consensus Statement of American Association for Emergency Psychiatry Project BETA De-escalation Workgroup (2012)

Page 22: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

De-Eskalasi Verbal (Cont.)• 10 hal penting dalam de-eskalasi:

– Hormati ruang pribadi pasien dan klinisi • Minimum jarak 2 lengan• Bila pasien memiliki gejala paranoid, jarak lebih diperlebar lagi• Pertahankan kontak mata secukupnya• Buat “escape route” baik untuk terapis maupun pasien

– Jangan provokatif : terutama gesture• Gunakan suara yang monoton bila mana mungkin• Wajah dan gesture tenang tidak menyilangkan kaki atau

lengan, telapak terbuka

*Verbal De-escalation of the Agitated Patient: Consensus Statement of American Association for Emergency Psychiatry Project BETA De-escalation Workgroup (2012)

Page 23: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

De-Eskalasi Verbal (Cont.)• 10 hal penting dalam de-eskalasi: (Cont.)

– Bentuk kontak verbal : • Hanya satu orang klinisi yang bicara dengan pasien, jangan

berganti-ganti (sebaiknya yang pertama kontak dengan pasien)• Jangan salah mengucapkan nama pasien• Katakan dengan jelas mengenai diri pemeriksa

– Gunakan kalimat singkat dan ulang sampai dimengerti– Identifikasi harapan dan perasaan pasien

• Pertama perhatikan apa yang pasien lakukan kemudian beri respon empatik dan tanyakan apa yang dapat kita lakukan untuknya

*Verbal De-escalation of the Agitated Patient: Consensus Statement of American Association for Emergency Psychiatry Project BETA De-escalation Workgroup (2012)

Page 24: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

De-Eskalasi Verbal (Cont.)• 10 hal penting dalam de-eskalasi( Cont.)

– Dengarkan apa yang pasien katakan (mendengar aktif)– Senantiasa mengiyakan ataupun mengiyakan

keberatan/keluhan pasien– Buat batasan dan aturan yang jelas

• Bila pasien sangat mengancam katakan dengan jelas bilamana pemeriksa /staf lain merasa terancam dengan perilaku pasien

• Katakan bahwa perilakunya tidak diperkenankan dengan cara yang halus terangkan konsekuensi perilakunya

*Verbal De-escalation of the Agitated Patient: Consensus Statement of American Association for Emergency Psychiatry Project BETA De-escalation Workgroup (2012)

Page 25: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

De-Eskalasi Verbal (Cont.)• 10 hal penting dalam de-eskalasi( Cont.)

– Berikan pilihan dan motivasi termasuk untuk terapi obat

• Tanyakan pada pasien alternatif lain yang dapat ia lakukan selain perilaku agitatif

• Bila perlu terapis yang memberi saran perilaku pada pasien

– Terangkan pada pasien langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah pasien tenang, terangkan pula hal-hal yang telah dilakukan sebelumnya dan mengapa perlu dilakukan.

*Verbal De-escalation of the Agitated Patient: Consensus Statement of American Association for Emergency Psychiatry Project BETA De-escalation Workgroup (2012)

Page 26: Agitasi Dan Gaduh Gelisah

TERIMA KASIH