Top Banner
Jurusan Tadris Matematika B Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang 1436 H/2015 M Ujian Akhir Semester ADMINISTRASI PENDIDIKAN oleh: ANNISA PRIHARTINI 412.291 Dosen Pembimbing: Sermal, S.Ag, M.Pd
41

ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

Feb 28, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

Jurusan Tadris Matematika BFakultas Tarbiyah dan KeguruanInstitut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang1436 H/2015 M

Ujian Akhir Semester

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

oleh:

ANNISA PRIHARTINI412.291

Dosen Pembimbing:Sermal, S.Ag, M.Pd

Page 2: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK I KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Page 3: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Pengertian Administrasi dan Administrasi Pendidikan

B. Tujuan dan Manfaat Administrasi Pendidikan

Administrasi: Keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasari atas rasionalitastertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.1

Administrasi Pendidikan: Ilmu pengetahuan yang membahas pendidikan dari sudut pandang proseskerjasama antar manusia dalam mengembangkan potensi peserta didik melalui perubahan sikap dalampembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, secara efektif dan efisien.2

1. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), hlm.62. Ib.Id, hlm. 10

C. Hubungan Administrasi dan Manajemen1. Penerapan tidak dapat dipisahkan, hanya kegiatannya yang dibedakan.2. Administrasi bersifat konsep (menetapkan tujuan dan kebijaksanaan), manajemen bersifat subkonsep

(pelaksanaan).3. Administrasi lebih luas daripada manajemen.

Tujuan (secara umum)1. Produktivitas2. Kualitas3. Efektivitas4. Efisiensi

Tujuan (menurut Sergiovanni-Carver/1975)1. Efektivitas Produksi2. Efisiensi3. Kemampuan menyesuaikan diri4. Kepuasan kerja

Page 4: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK II PERKEMBANGAN TEORI ADMINISTRASI

Page 5: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Teori Organisasi Tradisional

B. Teori Organisasi Modern

Menurut teori organisasi tradisional, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem tertutup. semuavariabel diperhatikan, dan dikendalikan oleh pihak manajemen.Teori ini mengabaikan faktor manusia. Nasib para pegawai tidak diperhatikan. Manusia dikorbankanuntuk kepentingan produksi. Akibatnya buruh makin banyak absen dan kualitas yang dihasilkan makin merosot.

Prinsip-prinsip organisasi tradisional1. Prinsip kesatuan perintah2. Prinsip kekecualian3. Rentang pengawasan4. Prinsip skalar5. Departementasi

Sifat-sifat teori modern1. Organisasi dipandang memiliki: input, output, arus, balik dan lingkungan.2. Kedinamisan3. Multi level multi dimensional4. Multi disipliner5. Deskriptif6. Multi variabel7. Adaptif

3

3. Marno, Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Islam, (Bandung: Pt. Rafika Aditama, 2008), hlm.19-20

Page 6: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK III RUANG LINGKUP DAN FUNGSI ADMINISTRASI

PENDIDIKAN

Page 7: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Ruang Lingkup Administrasi

B. Fungsi Administrasi Pendidikan

1. Bidang administrasi material; ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan, dll.2. Bidang administrasi personal; administrasi ersonal guru, pegawai sekolah, dll.3. Bidang administrasi kurikulum; peaksanaan dan pembinaan kurikulum, silabus, dll.

Dalam buku “Pedoman Umum Menyelenggarakan Aministrasi Sekolah Menengah (1984)”4. Administrasi program pengajaran5. Administrasi siswa6. Administrasi kepegawaian7. Administrasi keuangan8. Administrasi perlengkapan9. Administrasi surat-menyurat10.Administrasi perpustakaan11.Administrasi pembinaan kesiswaan12.Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat

1. Planning (Perencanaa)2. Organizing (Pengorganisasian)3. Actuation (Penggerakan)4. Controlling (Pengawasan)

Page 8: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK IVKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Page 9: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

Kepemimpinan: Proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan (Ralp M. Stogdill).

Kepemimpinan (secara umum): Kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapatmempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang ataukelompok agar berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan Pendidikan: Kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehinggatujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

A. Pengertian Kepemimpinan

B. Teori dan Sumber Kepemimpinan

1. Teori GenetisSeseorang akan menjadi pemimpin karena mempunyai bakat/pembawaan untuk menjadi pemimpin.

2. Teori SosialSeseorang akan menjadi pemimpin jika lingkungan/waktu/keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin.

3. Teori EkologisUntuk mejadi seorang pemimpin perlu bakat (genetis) dan bakat perlu dibina agar berkembang (sosial).

4. Teori SituasiSetiap orang bisa menjadi pemimpin tetapi dalam situasi tertentu saja.

4

4. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op.Cit, hlm.125-1265. Ib.Id, hlm. 129-130

5

Page 10: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

D. Kepemimpinan Pendidikan

C. Tipe Kepemimpinan1. Tipe Otoriter

Kekuasaan berada di tangan atasan/penguasa dan bawahan harus tunduk pada kekuasaannya.2. Tipe Laissez-faire

Pemimpin membiarkan bawahan berbuat sekehendaknya, tanpa memberikan kontrol dan koreksi.3. Tipe Demokratis

Bukan diktator, pemimpin selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja produktif.4. Tipe Pseudo-demokratis

Terlihat demokratis, padahal sebenarnya otokratis.

6

6. Ngalim Purwanto, dkk, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Mutiara, 1983), hlm. 47

7

7. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op.Cit, hlm. 127

Siapakah yang disebut pemimpin pendidikan?

Formal-leader

Informal-leader

Menduduki posisi dalam struktur organisasi pendidikan,seperti: Kepala sekolah, Kepala Dinas Pendidikan, dsb.

Tidak menduduki posisi pemimpin, namun memiliki kemampuanmempengaruhi, memberi teladan dan mendorong ke arah

perbaikan kualitas kerja petugas pendidikan.

Page 11: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

Fungsi Kepemimpinan Pendidikan:1. Membantu terciptanya suasana persaudarann dan kerjasama2. Membantu kelompok untuk mengorganisir diri3. Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja4. Bertanggungjawab mengambil keputusan5. Bertanggungjawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi.

Tugas Kepemimpinan Pendidikan:6. Mendefinisikan misi dan perana organisasi7. Pengejawantahan tujuan organisasi8. Mempertahankan keutuhan organisasi9. Mengendalikan konflik internal yang terjadi dalam organisasi.

Skill Kepemimpinan Pendidikan (menurut Kazt):10.Relation Skill (hubungan dengan bawahan)11.Technical Skill (penerapan ilmu dalam operasional kepemimpinan)12.Conceptual Skill (kemampuan dalam merumuskan sesuatu)

Page 12: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK VTUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH

Page 13: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Kepala Sekolah sebagai Organisasi

1. Kepsek bertanggungjawab terhadap kelacaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran disekolahnya.2. Kepsek mampu mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya penigkatan kompetensi guru.3. Kepsek bertanggungjawab melaksanakan fungsi administrasi di sekolahnya.

B. Kepala Sekolah sebagai Edukator

Sasaran Utama

Hal pokok yang perlu diperhatikan

Sasaran

Sasaran Lain

Guru

Staf

Siswa

Organisasi Orangtua siswaOrganisasi Siswa

Organisasi Para Guru

Pelaksanaan

8

8. Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 122-128

Page 14: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

C. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Sebagai edukator, Kepsek harus mampu menanamkan, memajukan dan meningkatkan:1. Mental; sikap batin dan watak menusia2. Moral; ajaran baik buruk3. Fisik; kondisi jasmani, kesehatan, penampilan lahiriah4. Artistik; kepekaan terhadap seni/keindahan.

Kapsek bekerjasama dengan:1. Petugas ekstra sekolah; petugas supervisi dari kantor-kantor Jawatan Pendidikan yang bekerjasama

dengan sekolah, dan2. Petugas intra sekolah; pembantu kepsek, ketua jurusan, para penasehat, librarian, konselor, dll.

Page 15: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK VITUGAS DAN TANGGUNGJAWAB GURU

Page 16: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Guru sebagai Administrator Pendidikan

B. Guru sebagai Edukator dan Konselor

Tugas guru sebagai administrator pendidikan:1. Menyelidiki buku-buku sumber bagi siswa2. Merencanakan dan merumuskan tujuan kegiatan ekstrakurikuler3. Menetapkan dan menyusun tata tertib sekolah4. Menetapkan syarat penerimaan murid baru5. Menetapkan syarat kenaikan kelas6. Menetapkan daftar pengawas murid7. Menilai kemajuan program sekolah8. Memikirkan usaha memajukan kesejahteraan guru9. Merencanakan dan membantu ketatausahaan10.Mengusahakan dan memimpin rapat guru

Guru sebagai edukator bertugas:1. Membantu siswa memahami tujuan yang hendak dicapai dalam PBM2. Membantu siswa memahami dan mengerti akan dirinya sendiri3. Membantu siswa menemukan kelebihan dan kekurangannya dalam PBM4. Membantu siswa melakukan penyesuaian diri dalam belajar5. Membantu siswa menemukan penyebab kesulitan belajar6. Membantu siswa menerima bahan pelajaran sesuai kemampuannya7. Membantu siswa mengembangkan pelajaran sesuai bakat dan minatnya8. Membantu siswa merencanakan penggunaan waktu senggang.

Page 17: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

Guru sebagai konselor bertugas:1. Menerangkan kepada siswa tentang tujuan belajar dan hubungannya dengan kehidupan2. Mengusahakan adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif4. Memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan belajarnya5. Memberikan tugas-tugas sesuai kemampuan siswa6. Meminta siswa membuat catatan hasil belajarnya.

C. Guru sebagai SupervisorGuru sebagai supervisorbertugas:1. Mengembangkan kurikulum, menetapkan standar, melaksanakan unit pelajaran2. Mengorganisasi pengajaran, mengelola murid, staf, ruang belajar3. Pengadaan staf4. Menyediakan fasilitas5. Penyediaan bahan-bahan6. Pelayanan murid7. Hubungan masyarakat8. Menyusun penataran9. Pemberian orientasi nggota staf10.Penilaian pengajaran.

Page 18: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK VIIADMINISTRASI TATA USAHA

Page 19: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Arti dan Fungsi Tata UsahaTata usaha (etimologis): Kegiatan memberi bantuan dalam mengelola informasi, manusia, harta kearah suatu tujuan tertentu yang terhimpun dalam organisasi.

Tata usaha (KBBI): Penyelenggaraan tulis-menulis (keuangan, dsb) di perusahaan, negara, dsb.

Tata usaha (menurut the Liang Gie): Segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengelola,mengadakan, mengirim, dan menyimpan keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja.

Fungsi1. Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi.2. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan organisasi untuk mengambill keputusan3. Membantu kelancaran perkembangan organisasi

B. Ciri-ciri Tata Usaha

1. Bersifat pelayanan2. Bersifat menyeluruh3. Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi

C. Ruang Lingkup Tata Usaha

Administrasi tata usaha meliputi pencatatan segala sesuatu yang terjadi dalam suatu organisasi, dalam halini sekolah, untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan.

Page 20: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK VIIIADMINISTRASI KETENAGAAN/PERSONALIA

Page 21: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Inventarisasi Ketenagaan

B. Rekrutmen Ketenagaan

C. Penempatan Ketenagaan

Inventarisasi ketenagaan: pencatatan atau pendaftaran jumlah/identitas personil yang ada.Proses perekaman data umum kepegawaian:1. Biodata pegawai2. Sejarah kepangkatan3. Sejarah jabatan4. Sejarah pendidikan formal5. Sejarah pendidikan penjenjangan

6. Sejarah pendidikan substansial7. Keahlian berbahasa asing8. Penggunaan fasilitas perusahaan9. Sejarah kunjungan ke luar negeri10.Daftar keluarga

Prinsip-prinsip rekrutmen ketenagaan:1. Adanya keterpaduan antara rencana SDM dengan rekrutmen2. Rekrutmen personil sekolah negeri harus sesuai UU kepegawaian3. Keberhasilan rekrutmen ditentukan oleh kesesuaian antara kebutuhan

personil dan orang yang diterima4. Mengevaluasi pelamar5. Pengambilan keputusan6. penempatan

Hal-hal yang perlu diperhatikan:1. Latar belakang pendidikan2. Pengalaman kerja3. Kemungkinan pengembangan4. Sikap dan sifat

9

9. Ary Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 29

Page 22: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

D. Pemanfaatan dan Pembinaan Ketenagaan

E. Kode Etik Tenaga Kependidikan

Pemanfaatan1. Masa orientasi kerja2. Latihan pra jabatan3. Kewajiban dan hak pegawai4. Menilai pelaksanaan kerja personil5. Kenaikan pangkat personil6. Cuti pegawai negeri sipil7. Pemindahan8. Pemberhentian dan pensiun

Pembinaan9. Sistem karier (karier terbuka dan karier tertutup)10.Sistem prestasi kerja

1. Guru berbakti untuk membimbing anak didik2. Guru memiliki kejujuran profesional3. Guru mengkomunikasikan informasi tentang anak didik4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat6. Guru memelihara hubungan dengan sesama guru7. Guru memelihara organisasi profesi guru8. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah

Page 23: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK IXADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH

Page 24: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Perencanaan Keuangan Sekolah

B. Pengelolaan Keuangan Sekolah

C. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah

Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belajar Sekolah (RAPBS):1. Penetapan tujuan2. Penjabaran tujuan3. Penentuan SDM4. Jumlah staf dan kemampuan5. Gedung dan fasilitas fisik

Proses pengelolaan keuangan di sekolah:1. Perencanaan anggaran2. Strategi mencari sumber dana sekolah3. Pengawasan dan evaluasi anggaran4. pertanggungjawaban

Kepsek wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan, yang dilakukan setiap triwulan atau persemester karena dana yang digunakan akan di pertanggungjawabkan kepada sumber dana. Ketidak-jelasan LPJ keuangan sekolah akan menimbulkan anggapan negativ terhadap kepala sekolah.

Page 25: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK XADMINISTRASI KESISWAAN

Page 26: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Penerimaan Siswa1. Analisis Kebutuhan Siswa

a. Merencanakan jumlah siswa yang akan diterimab Menyusun program kegiatan kesiswaan

2. Rekruitmen Siswaa. Pembentukan panitia penerimaan siswa barub. Pembuatan dan pemasangan pengumuman

3. Seleksi Siswaa. Tes/ujianb. Penelusuran bakat kemampuanc. Berdasarkan nilai

B. Penempatan dan Pengelompokkan SiswaMenurut William A Jeager1. Fungsi Integrasi

Pengelompokkan berdasarkan kesamaan yang dimiliki siswa, seperti jenis kelamin, umur.2. Fungsi Perbedaan

Pengelompokkan didasarkan kepada perbedaan siswa, seperti minat, bakat, kemampuan.

Menurut Hendyat Soetopo2. Friendship Grouping (berdasarkan kesukaan memilih teman)3. Achievement Grouping (berdasrkan prestasi siswa)4. Aptitude Grouping (berdasarkan kemampuan dan bakat siswa)5. Attention/Interest Grouping (berdasarkan minat siswa)6. Intelegensi Grouping (berdasarkan hasil tes intelengensi siswa)

Page 27: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

C. Pembinaan dan Pelayanan SiswaPembinaan1. Orientasi untuk siswa baru

a. Perkenalanb. Penjelasan tata tertib sekolahc. Penjelasan tentang fasilitas sekolah

2. Peraturan kehadiran siswa3. Pembinaan disiplin siswa

PelayananSekolah adalah untuk anak dan remaja, dan peranan pendidikan hendaknya didesain untuk mereka.Jika mereka hendak menerima perhatian sepenuhnya pada setiap tingkat perkembangan mereka.Sekolah harus menyediakan program pelayanan siswa selengkap mungkin.

Page 28: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK XIADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA

PENDIDIKAN

Page 29: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana

Sarana: alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.Prasarana: alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.

Administrasi Sarana dan prasarana pendidikan: seluruh proses kegiatan yang direncanakan dandiusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan sehingga PBM semakin efektif dan efisien.

B. Pengadaan Sarana dan Prasarana1. Pengadaan tanah2. Pengadaan bangunan3. Pengadaan perabot4. Pengadaan alat transportasi5. Pengadaan sarana pendidikan, alat-alat kantor, dan ATK

C. Pemeliharaan Sarana dan PrasaranaPada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap sarana dan prasarana itu senantiasa siappakai dalam PBM. Aktivitas, kreativitas, dan rasa tanggungjawab dan rasa “handarbeni” kunci darikeberhasilan kegiatan pemeliharaan.

Page 30: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

E. Penghapusan Sarana dan Prasarana

Pelaksanaan penghapusan dilakukan oleh “Panitia Penelitian/Penghapusan Barang Inventaris”.

Syarat-syarat penghapusana. Rusak beratb. Butuh biaya besar untuk memperbaikic. Kegunanaan tidak seimbang dengan biaya pemeliharaand. Tidak mutakhire. Hilang akibat susutf. Musnah karena bencana alamg. Kelebihan persediaanh. Hilang dicurii. Mati

Jenis-jenis penghapusanj. Menjualnya melalui Kantor Lelang Negarak. Pemusnahan.

D. Inventarisasi Sarana dan Prasarana

1. Klasifikasi dan Kode barang inventaris2. Pelaksanaan inventarisasi

Page 31: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK XIIADMINISTRASI KURIKULUM

Page 32: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Pengertian Administrasi Kurikulum

B. Kegiatan Administrasi Kurikulum

Administrasi Kurikulum: seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengajadan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap situasi belajar mengajar secaraefektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Secara operasional, kegiatan administrasi kurikulum meliputi:1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru

a. Pembagian tugas gurub. Tugas guru dalam jadwal pelajaranc. Tugas guru dalam kegiatan PBM

2. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didika. Mengikuti tata tertib jadwal pelajaranb. Mengikuti secara konsisten dan konsekuen jadwal pelajaranc. Mengunjungi perpustakaand. Mengikuti kegiatan kelompok belajare. Mengikuti les privat

3. Kegiatan yang berhubungan dengan lembaga pendidikan

10

10. Ary Gunawan, Op.Cit, hlm. 80

Page 33: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

C. Pelaksanaan Kurikulum

Tahap Perencanaan

Tahap Pengorganisasian dan Koordinasi

Tahap Pelaksanaan

Tahap Evaluasi dan Pengendalian

Guru perlu memahami: (a) menjabarkan GBPP menjadi AMP, (b) menyusun Prota,(c) menyusun Proca, (d) PSP, dan (e) RP.

Kepsek wajib: (a) mengatur penyusunan kalender akademik, (b) jadwal pelajaran,(c) tugas dan kewajiban guru, dan (d) program kegiatan sekolah.

PBM sudah berjalan, guru dan Kepsek bersama-sama membuka diriterhadap kritik/masukan yang membangun demi kemajuan dan meningkatkan mutu pembelajaran.

Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki prosespembelajaran selanjutnya.

1

2

3

4

Page 34: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK XIIIADMINISTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT

Page 35: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Pengertian Humas Pendidikan

B. Komponen-komponen Humas

Humas (Edward L. Berney): Membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memilikiniat baik.

Administrasi Humas Pendidikan: seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secarasengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkansimpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya demi membantu tercapainyatujuan pendidikan yang telah ditetapkan.11

11. Ib.Id, hlm.186

1. Sumber berita (sender)2. Pesan3. Channel/media4. Penerima berita (receiver)5. Tujuan

C. Jenis-jenis Humas1. Formal/tidak formalnya komunikasi

a. Komunikasi formalb. Komunikasi informal

2. Arah komunikasia. Komunikasi ke atasb. Komunikasi ke bawahc. Komunikasi mendatar

3. Hubungan dengan organisasia. Komunikasi internalb. Komunikasi eksternal

Page 36: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

D. Tujuan Kerjasama Sekolah dan Masyarakat

E. Prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat

F. Penyelengaaraan Humas Pendidikan

1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan sekolah2. Meningkatkan pemahaman sekolah tentang keadaan masyarakat3. Menggalang usaha orangtua dalam memenuhi kebutuhan siswa4. Menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai peranan pendidikan terhadap pembangunan5. Membangun kepercayaan masyarakat untuk membantu sekolah6. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tanggungjawab sekolah7. Mengusahakan dukungan dan bantuan dari masyarakat8. Saling membantu dan mengisi9. Sekolah dapat memperoleh bantuan keuangan, dll10.Sekolah dan orangtua bekerjasama mencegah perbuatan yang melanggar norma.

1. Prinsip prioritas2. Prinsip kesederhanaan3. Prinsip sensitivitas4. Prinsip kejujuran5. Prinsip ketepatan

Segi Proses1. Perencanaan program2. Pengorganisasian

Segi Kegiatan1. Tatap muka2. Laporan kepada orangtua3. Publikasi sekolah

Page 37: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK XIVADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS

Page 38: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Pengertian Administrasi Layanan Khusus

B. Jenis-jenis Layanan Khusus

1. Layanan Bimbingan dan Konseling2. Layanan Perpustakaan3. Layanan Kantin/Kafetaria4. Layanan Kesehatan5. Layanan Transportasi Sekolah6. Layanan Asrama

Administrasi Layanan Khusus: suatu usaha yang secara tidak langsung berkenaan dengan PBM dikelas, akan tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah diberikan kepada siswa agar mereka lebih optimalmengikuti kegiatan PBM di kelas.Walaupun layanan khusus ini tidak secara langsug berkaitan dengan kegiatan PBM, akan tetapi haltersebut sangat mempengaruhi dan sangat menunjang terhadap keberhasilan anak didik dalam belajardi sekolah.

12

12. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op.Cit, hlm. 215-222

Page 39: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

TOPIK XVOTONOMI PENDIDIKAN

Page 40: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Latar Belakang Otonomi Pendidikan

B. Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management)

C. Pendidikan Berbasis Masyarakat (Community Based Education)

Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar tehadap kemajuan bangsa dan merupakan saranayang efektif untuk membangun watak bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan berbagaiperubahan, salah satu yang menonjol yaitu lahirnya UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah. UU tersebutakhirnya akan berpengaruh terhadap sistem pengelolaan pendidikan yang dilakukan secara otonomi.

Otonomi Pendidikan adalah terungkap pada hak dan kewajiban warga negara, orangtua, masyarakat,dan pemerintah. (UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20/ 2003)

13

13. Hasbullah, Otonomi Daerah, (Jakarta: Rajawali Pers), hlm. 24

MBS: Sistem manajemen yang bertumpu pada situasi dan kondisi serta kebutuhan sekolah setempat

Tujuan MBS1. Peningkatan Efisiensi2. Peningkatan Mutu3. Peningkatan Pemerataan Pendidikan

CBE mengindikasikan kepemilikan masyarakat terhadap pendidikan, dimana masyarakat ikut aktif dalampengambilan keputusan dan kebijakan mengenai pendidikan.

Faktor yang melatarbelakangi lahirnya CBE1. Keterbatasan sekolah reguler2. Keragaman budaya3. Keterbatasan anggaran biaya pemerintah

14

14. Mulyasa, Manajemen Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 48

Page 41: ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN

Demikian Resume seluruh Topik Bahasandalam Mata Kuliah Administrasi/Manajemen Pendidikan

TERIMA KASIH