administrasi kebijakan kerjaBAB IPENDAHULUAN1.1Latar
BelakangPembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan
kesehatan yang berkesinambungan yang meliputi kehidupan masyarakat,
bangsa dan Negara. Untuk melaksanankan tugas dan mewujudkan tujuan
nasional yang termasuk dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
Pembangunan di sector kesehatan merupakan salah satu bagian penting
dalam kehidupan. Dalam Undang Undang No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan digariskan bahwa pembangunan kesehatan terwujud untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal , sebagai salah satu
unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional (Depkes, RI :
1999)Dalam melakukan pembangunan nasional terutama pembangunan di
bidang kesehatan, salah satu aspek yang mempunyai perana penting
adalah program pelayanan kesehatan di puskesmas yang merupakan
upaya kesehatan bagi masyarakat dan meningkatkan kwalitas hidup
masyarakat. Sumber dayaPuskesmas yang berkwalitas yaitu sumber daya
manusia sehat, cerdas dan produktif terbukti sangat menentukan
kemajuan dan keberhasilan pembanguna suatu bangsa. Untuk mencapai
hasil pembangunan yang optimal, maka setiap proses pembangunan
harus berorientasi atau berwawasan kesehatan.Salah satu yang
menjadi tolak ukur pembangunan kesehatan yang berorientasi atau
berwawasan kesehatan salah satunya adalah menurunkan angka kematian
bayi dan balita atau meminimalisir angka kesakitan yang terjadi
pada bayi dan balita serta ibu hamil. Untuk itu banyak sekali
kegiatan ataupun cara yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya
gizi buruk yang dapat menyebabkan kematian pada bayi dan balita,
dengan adanya penyuluhan tentang gizi dan meningakatkan keluarga
akan sadar gizi ( KADARZI).Masalah gizi terjadi di setiap siklus
kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak,
dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan
merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada
periode ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan walaupun
kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.Sekitar 30 juta
wanita usia subur menderita kurang energi kronis (KEK), yang bila
hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan BBLR. Setiap tahun,
diperkirakan sekitar 350 ribu bayi BBLR ( 2500 gram), sebagai salah
satu penyebab utama tingginya angka gizi kurang dan kematian
balita. Pada tahun 2005 terdapat sekitar 5 juta balita gizi kurang;
1,7 juta diantaranya menderita gizi buruk. Pada usia sekolah,
sekitar 11 juta anak tergolong pendek sebagai akibat dari gizi
kurang pada masa balita.Anemia Gizi Besi (AGB) diderita oleh 8,1
juta anak balita, 10 juta anak usia sekolah, 3,5 juta remaja putri
dan 2 juta ibu hamil. Sekitar 3,4 juta anak usia sekolah menderita
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).Sementara masalah gizi
kurang dan gizi buruk masih tinggi, ada kecenderungan peningkatan
masalah gizi lebih sejak beberapa tahun terakhir. Hasil pemetaan
gizi lebih di wilayah perkotaan di Indonesia menunjukkan bahwa
sekitar 12 % penduduk dewasa menderita gizi lebih.Masalah gizi
adalah gangguan kesehatan seseorang atau masyarakat yang disebabkan
oleh tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhannya akan zat gizi yang
diperoleh dari makanan. Masalah gizi yang dalam bahasa Inggris
disebut malnutrition, dibagi dalam dua kelompok yaitu masalah
gizi-kurang (under nutrition) dan masalah gizi-lebih (over
nutrition), baik berupa masalah gizi-makro ataupun
gizi-mikro.Gangguan kesehatan akibat masalah gizi-makro dapat
berbentuk status gizi buruk, gizi kurang, atau gizi lebih. Sedang
gangguan kesehatan akibat masalah gizi mikro hanya dikenal sebutan
dalam bentuk gizi kurang zat gizi mikro tertentu, seperti kurang
zat besi, kurang zat yodium, dan kurang vitamin A.Pedoman
Pengelolaan Program Gizi di Puskesmas Swakelola 11 Ilirdibuat
dengan tujuan memberikan penjelasan padapelaksana gizi di tingkat
puskesmasagar dapat dijadikan pedoman dalam mengelolaprogram gizi
di puskesmasdan juga sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksana
dalam mengelola program gizi. Metode yang digunakan adalah
menjabarkanpedoman Pengelolaan Program Gizi di wilayah kerja
Puskesmas 11 Ilir Palembang,Menjadi pedoman Pengelolaan Program
Gizi Puskesmas.1.2Rumusan Masalah.Belum tercapainya cakupan
pemberian 90 tablet Fe yang rata - rata( 51,93% ) dari target (90%)
dari tahun 2007 sampai tahun 2009 di Puskesmas Swakelola 11
Ilir.1.3Pertanyaan Penelitian1.Factor apa yang dapat mempengaruhi
terjadinya masalah pemberian tablet Fe pada ibu hamil yang belum
mencapai target.2.Bagaimana puskesmas menilaiatau menanggapi
masalah yang ada di wilayah kerja puskesmas swakelola 11 Ilir?3.Apa
saja indikator yang sulit di capai?1.4Tujuan Penelitian1.4.1Tujuan
UmumMeningkatkan pengetahuan Kadarzi terutama pada ibu hamil akan
kebutuhan Fe pada masa Pra kehamilan dan pasca melahirkan di
Wilayah Kerja Puskesmas Swakelola 11 Ilir yaitu 9 Ilir dan 11 Ilir
palembang.1.4.2Tujuan Khusus1.Teridentifikasinya masalah program
upaya perbaikan gizi masyarakat di puskesmas swakelola 11 Ilir
Palembang.2.Diketahuinya prioritas masalah program upaya perbaikan
gizi masyarakat di puskesmas swakelola 11 Ilir3.Diketahinya tujuan
atas prioritas masalah program upaya perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas swakelola 11 Ilir.4.Diketahuinya identifikasi penyebab
masalah program upaya perbaikan gizi masyarakat di puskesmas
swakelola 11 Ilir.5.Diketahuinya alternatif pemecahan masalah
program upaya perbaikan gizi masyarakat dipuskesmas swakelola 11
Ilir6.Diketahuinya penyebab masalah terpilih program upaya
perbaikan gizi masyarakat di puskesmas swakelola 11
Ilir7.Tersusunnya rencana oprasional ( RO ) pemecahan masalah dari
program upaya perbaikan gizi masyarakat dipuskesmas swakelola 11
Ilir8.tersusunnya kerangka acuan kegiatan pemecahaan masalah dari
program upaya perbaikan gizi masyarakat di puskesmas swakelola 11
Ilir1.5Ruang LingkupAdapun ruang lingkup selama pratikum
administrasi dan kebijakan kesehatan(AKK ) di puskesmas 11 ilir
palembang yaitu :a)Lingkup LokasiLokasi pratikum administrasi dan
kebijakan kesehatan(AKK ) penulis di
tempatkandiPuskesmasSwakelola11 ilir palembangb)Lingkup
MateriMateri yang akan dibahas pada laporan ini yaitu tentang
organisasi dan manajemen yang diharapkan dengan kenyataan yang ada
serta analisa pencapaian kenerja sehingga diperoleh pemecahan
maslahyang adapada puskesmas 11 ilir palembangc)Lingkup
WaktuPratikum administrasi dan kebijakan kesehatan(AKK ) di
puskesmas 11 ilir palembang selama 6 hari yaitu dimulai pada
tanggal 06 juli 12 Juli2010 dengan jadual sebagai
berikut:NOKegiatanHari ke-16 juli 2010Hari ke-27 juli 2010Hari
ke-38 juli 2010Hari ke-49 juli 2010Hari ke-512 juli 2010
1Orientasi tempat praktikum
2Pengumpulan data
3Pengolahan Bahan
4Bimbingan
5Menyusun Laporan
6
1.6Manfaat Penelitian1.6.1Bagi mahasiswa1.6.1.1Mendapat
pengalaman berkerja di didang administrasi dan kebijakan
kesehatan1.6.1.2Mendapatkan bahan untuk penyusunan laporan1.6.2Bagi
institusi tempat pratikum1.6.2.1Menciptakan kerjasama yang saling
menguntungkan dan bermanfaat antara institusi tempat pratikum
dengan sekolah tinggi ilmu kesehatan ( STIK ) Bina Husada
Palembang.1.6.2.2Menjalin tali silturrahmi antara mahasisa sekolah
tinggi ilmu kesehatan ( STIK ) Bina Husada Palembangdengan petugas
atau pegawai puskesmas 11 ilir palembang1.6.3Bagi program
studi1.6.3.1Memperkenalkan program studi kesehatan masyarakat ke
institusi institusi tempat pratikum1.6.3.2Terbinanya kerjasama
dengan institusi tempat pratikum dalam pembangunan kesehatan
masyarakat.Laporan pratikum dapat menjadi salah satu audit internal
kualitas pengajaranBAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 PUSKESMASPuskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :1. Pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.2. Pusat pemberdayaan
keluarga dan masyarakat.3. Pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan
upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang
terdiri dari :1. Perencanaan tingkat Puskesmas2. Lokakarya Mini
Puskesmas3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya
termasuk alat, obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan
manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi
manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu pelayanan
( antara lain melalui penerapan quality assurance
).Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen
Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan
menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik
oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapain
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta
potensi setempat.Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan. mempunyai peran cukup besar dalam upaya
mencapai pembangunan
kesehatan.Beberapadefinisiataupengertianberikut ini
merupakanopinipribadi, hasil olahan spesifik dalam lingkuppelayanan
kesehatan masyarakat, berdasarkan tinjauan berbagai sumber
kepustakaan maupun pengalaman bersama timkerjasamainstitusi
kesehatan.1. Puskesmas(Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit
fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan upaya
penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus penyakit di
wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi.2. Puskesmas
Keliling(Puskel) adalah program pelayanan kesehatan terpadu keluar
gedung puskesmas yang menjangkau daerah terpencil, tempat tinggal
masyarakat yang sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan
terdekat.3. Manajemen Puskesmasadalah suatu rangkaian yang
sistematik dan terpadu yang meliputi unsure-unsur perencanaan (P1),
penggerakkan pelaksanaan (P2), Pengawasan Pengendalian dan
Penilaian (P3) dalam rangka meningkatkan fungsi pelayanan
Puskesmas.4. Pelayananadalah usaha, upaya atau kegiatan-kegiatan
yang direncanakan dan dilaksanakan sesuai profesi keahlian
masing-masing.5. Pengabdianadalah pelaksanaan kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagi wujud aktualisasi (pengembangan kemampuan diri)
dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.6.
Promotifadalah upaya untuk memperkenalkan (sosialisasi) dan
mengarahkan opini, persepsi, sikap dan tindakan masyarakat dalam
menunjang pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).7.
Preventifadalah usaha untuk melakukan pencegahan terhadap risiko
penularan penyakit dan penyebaran penyakit yang berpotensi menular
atau menimbulkan wabah penyakit.8. Kuratifadalah upaya dalam
pengobatan dan penanganan penyakit yang telah diduga dan
didiagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang.9.
Administrasiadalah suatu kegiatan pelayanan ketatausahaan, seperti:
pencatatan, pelaporan dan pengarsipan hasil kegiatan, yang
berkenaan dengan penyelenggaraan kebijakan program untuk mencapai
tujuan organisasi.10.Evaluasiadalah sebuah kegiatan penilaian,
pengawasan dan pengamatan yang dilakukan secara berkelanjutan
melalui rapat pertemuan untuk menentukan hasil program pelayanan
kesehatan dan penetapan kebijakan program
selanjutnya.11.Koordinasiadalah kegaiatan mengatur pelayanan
kesehatan, dan menggalang kerjasama tim, secara horizontal, lintas
program (dalam unsur pelayanan) maupun vertikal, lintas sektoral,
(dengan institusi lainnya) sehingga program, peraturan dan
penentuan tindakan yang akan dilaksanakan bisa saling mendukung
pencapaian target pelayanan.2.2 ORGANISASI2.2.1 Definisi
OrganisasiOrganisasi adalah sekelompok orang yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mancapai yujuan yang
telah ditetapkan.2.2.2 Jenis Organisasi1. Berdasarkan jumlah orang
yang memegang kekuasaan semua kekuasaan dan tugas pekerjaan
bersumber pada satu orang.2. Berdasarkan Lalu Lintas
KekuasaanDimana bentuk Organisasi ini meliputi, organisasi lini
atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan
organisasi langsung kepada pejabat yang memimpin unit unit dala
organisasi, bentuk lini dan staff yaitu pucuk pimpinan dibantu oleh
staff pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan
dalam menjalankan roda organisasi, bentuk fungsional yaitu bentuk
organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi fungsi yang
dipimpin oleh seorang ahli di bidangnya, dengan hubungan kerja
lebih bersifat horizontal.3. Berdasarkan sifat hubungan
personalYaitu organisasi formal yang diatur secara resmi misalnya
organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hokum, organisasi
informal adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat
pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby.4. Berdasarkan
TujuanOrganisasi ini dapat dibedakan menjadi organisasi yang
tujuannya mecari keuntungan atau organisasi sosial.5. Berdasarkan
kehidupan dalam bermasyarakatYaitu organisasi pendidikan,
organisasi kesehatan, dan organisasi pertanian.6. Berdasarkan
fungsi dan tujuan yang dilayaniYaitu organisasi produksi misalnya
organisasi produk makanan, organisasi orientasi dan politik
misalnyaserikat pekerja, organisasi pemelihara misalnya organisasi
pedul lingkungan dan lain -lain.7. Berdasarkan pihak yang memakai
manfaatOrientasi ini meliputi organisasi yang kemanfaatannya
terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti kooperasi, organisasi
yang kemanfaatanya dinikmati oleh pelanggan, misalnya Bank,
organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan
perusahaan, organisasi yang kemanfaatanya dinikmati oleh masyarakat
umum, misalnya organisasi yang bergerak dalam pelayanan kesehatan,
contonya Rumah Sakit atau puskesmas.2.2.3 Tata Kerja
Puskesmas1.Dengan kantor kecamatan harus berkoordinasi.Melalui
pertemuan berkala dengan melakukan perencanaan, penggerakan
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalia serta penilaian dan fungsi
fasilitasi.2.Bertanggung jawab terhadap Dinas Kabupaten /
KotaTeknis administrative puskesmas bertanggung jawab kepada Dinkes
kabupaten / kota.3.Bermitra dengan sarana yankes tingkat pertama
lainnya.a.Sebagai Mitra Pelayanan Kesehatan yang dikelola lembaga /
swasta, menjalin kerjasama, penyelenggaraan rujukan dan pemantauan
kegiatan pelayanan kesehatan tersebut.b.Terhadap upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat ( posyandu, dll) sebagai Pembina,
melaksanakanbimbingan teknis, pemberdayaa dan rujukan sesuai
kebutuhan.4.Menjalin kerjasama yang erat dengan fasilitas
rujukanKerjasama dan rujukan dengan berbagai penyelenggara upaya
pelayanan kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat,
termasuk Dinkes Kabupaten / Kota.5.Puskesmas dengan lintas sektoral
dapat berkoordinasi dalam mewujudkan suatu tujuan.Dengan harapan
penyelenggaraan lintas sektor terkait, sedangkan pembangunan yang
diselenggarakan lintas sektor lain berdampak positif terhadap
kesehatan.6.Dengan masyarakat bermitra dengan BPP ( Organisasi yang
menghimpun tokoh masyarakat yang peduli terhadap
kesehatan)a.Puskesmas memerlukan dukungan aktif masyarakat sebagai
objek dan subjek pembangunan.b.Dukungan aktif dapat diwujudkan
melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas, yang menghimpun
berbagai potensi masyarakat.2.3 Manajemen2.3.1 pengertianManajemen
PuskesmasPuskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.Pengertian
manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun dalam materi ini
hanyaakan disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :1.H. Koontz
& O,Donnel dalam bukunya Principles of Management mengemukan
sebagai berikut : manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu
tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain
(Management involves getting things done thought and with
people).2.Mary Parker Folllett mendefinisikan manajemen sebagai
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.3.George R.
Terry dalam bukunyaPrinciples of Management menyampaikan
pendapatnya : manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan
atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan
pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Management
is a distinct process consisting of planning, organizing,
actuating, and controlling, utilizing in each both science and art,
and followed in order to accomplish predetermined
objectives)4.James A.F. Stoner dalam bukunya Management (1982)
mengemukakan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan yang telah ditetapkanBerdasarkan beberapa pengertian
manajemen di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen memiliki
beberapa ciri antara lain :-Manajemen diarahkan untuk mencapai
tujuan-Manajemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan-Tersedia sumber
daya;manusia, material dan sumber lain-Mendayagunakan atau
menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien dan
efektif-Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut
(manajer)-Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau
keahlian yang harus dimiliki oleh manajer.2.3.2 Manajemen Tingkat
Puskesmas1. Upaya Kesehatan Wajib1.Promosi Kesehatan
(promkes)2.Kesehatan Lingkungan (kesling)3.Kesehatan Ibu dan Anak /
Keluarga Berencara (KIA/KB)4.Perbaikan Gizi5.Pencegahan Penyakit
Menular (P2M)6.Pengobatan2. Upaya Kesehatan Pengembangan1.Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS)2.Kesehatan Mata3.Perawatan Kesehatan
Masyarakat (perkesmas)4.Kesehatan Jiwa5.Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS)6.Kesehatan Lanjut Usia (lansia)7.Pengobatan
Tradisional (batra)8.Poliklinik Infeksi Menular Seksual
(IMS)9.Polilinik Rumatan Methadone10.PoliklinikVoluntary
Counselling and Testing(VCT)3. Upaya Kesehatan
Penunjang1.Laboratorium2.Gudang
Obat3.Apotik4.Loket5.Logistik6.ASKES2.3.3 Fungsi ManajemenManajemen
merupakan suatu proses menggunakan sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan melalui fungsi Planning dan decision making,
organizing, leading dan controlling (Wibowo, 2007:1). Manjemen
dikatakan debagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pemimpin dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan
semua sumber daya organisasi yang tersedia.Oleh Daft.L.Richard
(2006:7) menjelaskan empat fungsi manajemen yang berkaitan dengan
menentukan tujuan kinerja orgasisasi di masa depan
adalaha)Perencanaan (Planning)Menentukan tujuan utnuk kinerja
organisasi di masa depan, serta memutuskan tugas dan penggunaan
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.Kurangnya
perencanaan, atau perencanaan yang buruk akan menghancurkan kinerja
organisasi.b)Pengorganisasian (Organizing)Dilakukan setelah
perencanaan dan mencerminkanusaha untuk mencapainya.
Pengorganisasian meliputi penentuan dan pengelompokan tugas ke
dalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber
daya.c)Kepemimpinan (leading)Kepemimpinan merupakan fungsi
manajemen yang semakin penting, merupakan pengguna pengaruh untuk
memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan
organisasi. Memimpin berarti menciptakan budaya dan nilai bersama,
mengkomunikasikan tujuan di seluruh organisasi dan memberikan
masukan. Pemimpin melihat pemberian motivasi kepada seluruh
departemen, divisi dan individu yang bekerja langsung dengan
manajer.d)Pengendalian (controlling)Mengawasi aktifitas, menentukan
apakah organisasi dapat memenuhi target tujuan dan melakukan
koreksio bila diperlukan. Manajer harus memastikan bahwa organisasi
bergerak menuju tujuannya.2.3.4 Rencana KegiatanDalam melaksanakan
kegiatan pokok, terdapat target program yang telah ditetapkan.
Untuk dapat mencapai target, maka dilaksanakan kegiatan berupa
pelayanan:Di dalam gedungDi luar gedung: Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat (PKM) / Peran Serta Masyarakat (PSM), UKS / UKGS,
perkesmas, pusling, PJB, grading hotel dan restoran Kedudukan
puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten adalah merupakan unit
pelaksana teknis dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas. Dalam urutan tingkat pelayanan kesehatan,
puskesmas merupakan fasilitas pelayanan tingkat pertama. Tata kerja
puskesmas adalah bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten /kota Palembang.2.3.5 Perencanaan Tingkat PuskesmasSetiap
program yang dilaksanakan mengacu pada manajemen puskesmas, yaitu:
Perencanaan (P1); Pergerakan dan Pelaksanaan (P2); Pengawasan,
Pengendalian, dan Penilaian (P3).1.Perencanaan diwujudkan dalam
bentuk pembentukan Plan of Action (POA) / RPK yang dimulai dari
pengumpulan data, mengolah data, menganalisa data, kemudian
menyusun rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan
yang dilaksanakan oleh semua pemegang program bersama
koordinatornya.2.Pergerakan Pelaksanaan diwujudkan dalam
pelaksanaan Lokakarya Mini Puskesmas yang dilaksanakan setiap tahun
untuk penggalangan kerja sama tim, pembagian tugas program, dan
pembagian wilayah binaan. Dilanjutkan dengan melaksanakan lokakarya
bulanan untuk membahas hasil kegiatan program dalam bulan yang
berlangsung apakah sudah sesuai dengan rencana program yang telah
dibuat.3.Pengawasan Pengendalian dan Penilaian diwujudkan dalam
pembuatan Stratifikasi Puskesmas.Tiga Prinsip (3P) tersebut kami
uraikan kembali dalam pola pengalaman pelayanan pengabdian selama
bertugas keliling Puskesmas.1. PERENCANAAN : P1Rencana Usulan
Kegiatan (R.U.K) :oRUK sama denganplan of action(POA) atau rencana
kerja yang biasanya disusun menjelang pergantian tahun anggaran
kegiatanbaruoRencana Kerja dan Anggaran (RKA):oRKA, merupakann
pengembangan dari RUK setelah ada perbaikan tata cara pembuatan
anggaran kegiatan dalam setiap unitSatuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD).Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) :oSetelah disusun rencana
kegiatan itu kemudian dibuatkan strategi pelaksanaan secara
terpaduoDokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) :oDPA merupakan
kelanjutan dari RKA yang telah disetujui sebagai pedoman
pelaksanaan penggunaan anggaran kegiatan2. PENGATURAN :
P2Penggerakan : Mini Lokakarya Lintas ProgramMini
Lokakarya(MinLok)ini dilaksanakan puskesmas setiap sebulan sekali,
untuk mengevaluasi hasil kegiatan pelayananPelaksanaan : Mini
Lokakarya Linta SektoralMinlokini dilaksanakan puskesmas setiap
tiga bulan sekali dengan melibatkan instansi terkait seperti
dinkes, diknas, kecamatan, kelurahan, dan lainnya, sesuai porsi
kegiatan puskesmas.3. PENILAIAN : P3Pengawasan :MonitoringKegiatan
pelayanan harus terus diawasi pelaksanaannya agar mencapai target
yang telah ditetapkanPengendalian :ControllingPelayanan yang sudah
optimal tetap perlu dikendalikan arahnya agar tidak menyimpang dari
tujuan kegitanPenilaian :EvaluationSetiap hasil kegiatan harus
dievaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban institusiterhadap
publikdan pemerintah daerah.2.3.6 Mini Lokakarya PuskesmasDalam
rangka membina petugas puskesmas untuk berkerja sama dalam tim
sehingga dapat melaksanakan fungsi puskesmas dengan baik ,telah
dikembangkanmini lokakarya puskesmas.Mini lokakarya puskesmas
merupakan suatu pertemuan antara petugas puskesmas dan petugas
puskesmas dengan sektor terkait ( lintas sektoral ) untuk
meningkatkan kerja sama tim ,memantau cakupan pelayanan puskes
serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat
meningkatkan fungsi puskesmas.Mini lokakarya puskesmas dalam
manajemen puskesmas diadakan dalam aula puskesmas .dengan tujuan
untuk meningkatkan fungsi puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
puskesmas mberkerja sama dalam tim dan membina kerjasama lintas
program dan lintas sektoral ,sedangkan manfaat diadakannya
lokaharya mini puskesmas ini adalah untuk mengepaluasi kegiatan
yang telah dilakukan pada bulan lalu dan untuk merencanakan
kegiatan yang akan dilakukan1.Penggalangan atau peningkatan
kerjasama dalam tim.Lokakarya yangpada dasarnya dilaksanakan
setahun sekali dilingkungan puskesmas sendiri dalam rangka
meningkatakan kerjasama antar petugas puskesmas untuk meningkatkan
fungsi puskesmas2.Lokakarya bulanan puskesmasSebagai tindak lanjut
lokakarya penggalangatau peningkatan kerjasama tim setiap awal
bulan berikutnya diadakan pertemuan antar tenaga puskesmas untuk
membandingkan rencana kerja bulan yng lalu dengan hasil kegiatan
serta cakupan daerah binaan .jika ada masalah dibahas dan
dipecahkan bersama serta kemudian menyusun rencana kerja bulan
berikutnya bagi setiap tenaga3.penggalangan atau peningkatan
kerjasama lintas sektoralDalam rangka peningkatan peran serta
masyarakat dan dukungan sektor sektor yang dilaksanakan dalam satu
pertemua setahun sekali .sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan
rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan mengembangkan peran
serta masyarakat dalam bidng kesehatan .2.3.7 Evaluasi
KegiatanEvaluasiEvaluasi adalah Suatu proses untuk mengukur
keterkaitan, efektivitas, efisiensi dan dampak suatu program,
dilakukan dengan Tujuan Memperbaiki rancangan,Menentukan suatu
bentuk kegiatan yang tepat, Memperoleh masukan untuk digunakan
dalam PROSES perencanaan yang akan datang dan Mengukur keberhasilan
suatu program.Demikian ringkasanPedoman Pengelolaan Program Gizi di
Puskesmasdibuat dengan tujuan memberikan penjelasan padapelaksana
gizi di tingkat puskesmasagar dapat dijadikan pedoman dalam
mengelolaprogram gizi di puskesmasdan juga sebagai bentuk
pertanggung jawaban pelaksana dalam mengelola program gizi.
Pertanggung jawaban yang dimaksud disini adalah pertanggung jawaban
masyarakat (Akuntabilitas public) bahwa petugas telah melaksanakan
kegiatan (program) sesuai dengan standar operasional prosedur
program atau juga telah sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai
pelaksana program gizi puskesmas, bila diminta pertanggung jawaban
oleh pihak-pihak yang berkepentingan.Penilaian Kinerja
PuskesmasPenilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas. Pelaksanaan
penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrument mawas
diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan
verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (
khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan )
atas perhitungan seluruh Puskesmas.Berdasarkan hasil verifikasi,
dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan
Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan
kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya
dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih
mendalam dan terfokus.Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja
Puskesmas1.Tujuana.Tujuan UmumTercapainya tingkat kinerja Puskesmas
yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan kabupaten / kota.b.Tujuan Khusus1)
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.2)
Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan
urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.3) Mendapatkan
informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.Manfaat Penilaian
Kinerja Puskesmas :a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian
(prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus
dicapai.b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)c. Puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi
suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
dating berdasarkan prioritasnya.d. Dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber daya Puskesmas dan
urgensi pembinaan Puskesmas.Ruang Kingkup Penilaian Kinerja
PuskesmasRuang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian
pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen
Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya
kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat
kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam
rangka penerapan ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan
melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada
kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat
2010.2.4Standar Pelayanan MinimalStandar Pelayanan Gizi1.Cakupan
balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali pertahun 90%2.Cakupan ibu
hamil mendapat 90 tablet fe 90%3.Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin 100%4.Balita gizi
buruk mendapat perawatan 100%2.5 Teori Tentang Masalah Gizi2.5.1
Pengantar Ilmu GiziMasalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah
masalah gizi kurang dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status
gizi merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu
adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal
tersebut.Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah.
Adapun tujuan program pangan dan gizi yang dikembangkan untuk
mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah :1.Meningkatkan ketersediaan
komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup, kualitas memadai
dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan
penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan.2.Meningkatkan
penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan pangan
tingkat rumah tangga.3.Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai
keadaan gizi yg baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan
gizi lebih.4.Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya
perbaikan status gizi untuk mencapai hidup sehat.2.5.2 Sejarah Gizi
SeimbangPada tahun 1992 diselenggarakan konggres gizi internasional
di Roma. Konggres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk
menghasilkan kualitas SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi
untuk semua negara menyusun PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang).
Sebenarnya di Indonesia, pada tahun 1950 pernah diperkenalkan
pedoman 4 sehat 5 sempurna, yang kemudian setelah adanya konggres
gizi internasional di Roma dikembangkan PUGS pada tahun 1995.Slogan
4 sehat 5 sempurna merupakan bentuk implementasi PUGS dan terdapat
13 pesan dalam PUGS.2.5.3 Pengertian Gizi SeimbangGizi Seimbang
adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang
beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang
cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002).
Menu seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan
jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier,
2001)Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam
piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan
istilah TRI GUNA MAKANAN.oPertama, sumber zat tenaga yaitu
padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan
di dasar kerucut.oKedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan
buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut.oKetiga, sumber zat
pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan,
digambarkan bagian atas kerucut.2.5.4 Faktor yang Mempengaruhi
Penyusunan Gizi Seimbang1.Ekonomi (terjangkau dengan keuangan
keluarga)2.Sosial budaya (tidak bertentangan)3.Kondisi
kesehatan4.Umur5.Berat badan6.Aktivitas7.Kebiasaan makan (like or
dislike).8.Ketersediaan pangan setempat.2.5.5 13 Pesan Umum Gizi
Seimbang1. Makanlah aneka ragam makanan.2. Makanlah makanan untuk
memenuhi kecukupan energi.3. Makanlah makanan sumber karbohidrat,
setengah dari kebutuhan energi.4. Batasi konsumsi lemak dan minyak
sampai seperempat dari kecukupan energi.5. Gunakan garam
beryodium.6. Makanlah makanan sumber zat besi.7. Berikan ASI saja
pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.8.
Biasakan makan pagi.9. Minumlah air bersih, aman yang cukup
jumlahnya.10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.11. Hindari
minuman yang beralkohol.12. Makanlah makanan yang aman bagi
kesehatan.13. Bacalah label pada makanan yang
dikemas.2.5.6GIZI.Istilah-istilah yang sering dijumpai dalam Ilmu
Gizi MasyarakatoZat gizi adalah : zat-zat yang terkandung dalam
tubuh kita yang diperlukan oleh tubuhoBahan Makanan : Asupan yang
diberikan bagi tubuh dan melengkapi kebutuhan tubuhoBahan Pangan :
bahan-bahan yang dikonsumsi dan berguna bagi tubuh
manusia.Kebutuhan : Saat-saat dimana asupan yang diperlukanoleh
tubuh meningkat karena keadaan-keadaan tertentu. Misalnya :
penyakit ginjal, dan lain-lainKecukupan : Batas maksimal yang
dibutuhkan oleh tubuh agar fungsi tubuh dapat berjalan
optimal2.5.6.1Secara garis besar zat gizi ada 6 macam yang
dikelompokkan dalam 2
golongan:Makro:1.Karbohidrat2.Protein3.LemakMikro:1.Mineral2.VitaminAir2.5.74
masalah gizi utama yang sering terjadi di Indonsia :1. KEP ( Kurang
Energi Protein ).KEP dibagi menjadi 3:Kwasiorkor :Penyakit KEP yang
dominan disebabkan kurangnya protein dalam waktu yang
lamaTanda-tanda:- Edema di seluruh tubuh, terutama punggung kaki-
Wajahnya bulat. Sembab atau moon face- Perut buncit (asites)-
Rambut merah, kusam dan mudah dicabut- Terdapat bercak-bercak merah
dan hitam Marasmus :Penyakit KEP yang dominan disebabkan karena
kurangnya energy dalam waktu yang lama.Tanda-tanda:- Tampak sangat
kurus- Wajah cekung- Perut cekung- Tulang iga kelihatan- Otot
pantat Nampak kendur- Terjadi atropi otot-otot tungkai dan lengan-
Anak apatis cengeng dan rewel Marasmic KwasiorkorTanda-tanda:-
Tulang iga kelihatan- Perut buncitPenyebab dari penyakit KEP diatas
adalah karena kurangnya konsumsi karbohidrat dan lemak dalam waktu
yang lama.Akibat yang ditimbulkan karena terjadinya KEP :1.Pada
ibu: ini disebabkan karena kemungkinan sang ibu pada waktu remaja
si ibu juga mengalami kurang gizi dan kemudian ditambaha lagi pada
waktu kehamilan mengalami masalah yang sama, maka yang besar
kemungkinan akan mengalami kegagalan tumbuh kembang janin dan
kemungkinan akan kelahiran BBLR atau kelahiran dalam keadaaan
cacat.2.Pada anak: Akan terjadi gagal tumbuh kembang atau terjadi
atropi atau gizi burukPencegahan KEPMakan makanan yang bervariasi
dan cukup mengandung kalori dan protein termasuk makanan pokok
seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makanan yang
mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan
atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa atau
mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan
kalori, terutama pada anak-anak atau remaja yang tidak terlalu suka
makan.Hanya memberikan ASI kepada bayi sampai usia 6 bulan
mengurangi resiko mereka terkena muntah dan mencret (muntaber) dan
menyediakan cukup gizi berimbang. Jika ibu tidak bias atau tidak
mau memberikan ASI, sangat penting bagi bayi untuk mendapatkan susu
formula untuk bayi yang dibuat dengan air bersih yang aman susu
sapi normal tidaklah cukup. Sejak 6 bulan, sebaiknya tetap
diberikan Asi tapi juga berikan 3-6 sendok makan variasu makanan
termasuk yang mengandung protein.Remaja dan anak2 yang sedang sakit
sebaiknya tetap diberikan makanan dan minuman yang cukup.Kurang
gizi juga dapat dicegah secara bertahap dengan mencegah cacingan,
infeksi, muntaber melalui sanitasi yang baik dan perawatan
kesehatan, terutama mencegah cacingan.2. KVAKVA merupakan salah
satu penyakit yang menjadi salah satu masalah gizi, KVA adalah
penyakit dimana si penderita mengalami kekurangan vitamin A.Umumnya
penyakit kekurangan vitamin A mengganggu sistem penglihatan atau
mata, maka sebelum membahas tentang penyakit kekurangan vitamin A.
maka perlu diketahui tentang tanda-tanda sebuah mata sehat, yaitu
:Selaput bening benar-benar jernih dan putihMata hitam letaknya di
tengah dan berwarna beningOrang-orangan mata benar-benar hitam,
jernih dan ada reflek cahaya, dan pupil mengecil bila menerima
cahaya.kelopak mata dapat dibuka dan ditutupbulu mata tumbuh
teratur ke arah luarTidak ada sekret pada mataTidak ada benjolan
atau buntilan-buntilan pada mata.PenyebabTidak makan makanan yang
kaya akan kandungan vitamin A, hal ini juga dapat diperburuk oleh
infeksi, terutama campak.Gejala dan Akibat Kekurangan vitamin A
merupakan penyebab utama kebutaan dan masalah2 mata xeropthalmia
dan juga mengurangi ketahanan terhadap infeksi
lainnya.PencegahanMakan makanan yang mengandung vitamin A -
misalnya daun2 hijau, tomat, wortel, mangga, ikan, hati, telur,
jeruk, papaya, labu, kentang dan red palm oil (sorry can not found
it)3.Kekurangan Zat Besi (FE)PenyebabTidak cukup mengkonsumsi
makanan tinggi zat besi, juga perempuan yang terlalu sering hamil
dan memliki anak, malaria, cacing tambang dan menstruasi
meningkatkan resiko kekurangan zat besi.Gejala dan AkibatKekurangan
zat besi adalah hal yang umum terjadi di dunia dan berbahaya
terutama untuk perempuan hamil - meningkatkan resiko pendarahan dan
kematian saat melahirkan. Kekurangan zat besi dilaporkan sebagai
penyebab utama dari 20% kematian ibu dan menyumbang hingga 50%
factor penyebab kematian ibu. Kekurangan zat besi juga mempengaruhi
perkembangan otak dan psikologi anak-anak, dan membuat orang
menjadi malas dan lebih mudah terkena infeksi.PencegahanMakan
makanan yang mengandung zat besi makanan yang kaya (zat besi)
misalnya daging, ikan, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan,
kacang tanah, tahu dan tempe. Makanan2 ini juga sangat penting
untuk ibu hamil dan anak sejak usia 6 bulan. Strategi penting
lainnya untuk memerangi kekurangan zat besi adalah dengan mencegah
dan mengobati malaria- terutama pada saat hamil, pendidikan
mengenai KB, menganjurkan untuk menjaga jarak dan mengurangi
kehamilan dan pencegahan terhadap cacing di usus dan keteraturan
pengobatan untuk cacingan.4.Kekurangan YodiumPenyebabTidak
mengkonsumsi makanan yang kaya akan yodium dalam jumlah yang
cukup.Gejala dan AkibatKekurangan yodium pada perempuan hamil dapat
menyebabkan kelahiran mati dan meningkatkan resiko keguguran dan
bayi lahir dengan berat badan rendah dan pada tingkat kekurangan
yang parah dapat menyebabkan cacat permanent dan bayi lahir dengan
tingkat intelegensi dan kemampuan gerak yang rendah dari
biasanya/harusnya. Kekurangan iodium juga menimbulkan kelelahan dan
pembesaran kelenjar tiroid gondok.PencegahanMakan makanan yang kaya
akan kandungan yodium alami seperti ikan, makanan laut dan ganggang
laut dan tanaman yang tumbuh didaerah dengan tanah yang mengandung
yodium, garam beryodium dan suplemen yang mengandung yodium.BAB
IIIGAMBARAN INSTANSI TEMPAT PRAKTIKUM3.1 Gambaran Umum3.1.1 Sejarah
puskesmas Swakelola 11 Ilir PalembangPuskesmas 11 Ilir didirikan
pada tahun 1983 sebagai Puskesmas Pembantu 11 Ilir dari Puskesmas
Induk Boom Baru. Sejak tahun 1996 Puskesmas Pembantu 11 Ilir
berubah menjadi Puskesmas Induk 11 Ilir Palembang dan Mempunyai
satu Puskesmas Pembantu yang berada di Kelurahan 9 Ilir. Sejak 16
Mei 2008 meningkat menjadi puskesmas Swakelola 11 Ilir
Palembang.Puskesmas 11 Ilir sejak pertama kali diresmikan menjadi
puskesmas induk telah mengalami beberapa kali pergantian pimpinan
puskesmas, yaitu:1.Tahun 1996 sampai juni 1998 dipimpin oleh dr.
Farida Akbar2.Juni 1998 sampai November 1998 dipimpin oleh dr.
Linda Tedja3.Desember 1998 sampai juni 2005 dipimpin oleh dr. Emma
Novita4.Juni 2005 sampai maret 2006 dipimpin oleh dr. Desty
Aryani5.Maret 2006 sampai sekarang dipimpin oleh dr. HJ. MAH.
Rosyidah NamawiPenghargaan yang pernah diterima Puskesmas 11 Ilir
:1.Sekolah Dasar Indriasana, sebagai juara UKS tingkat kota
Palembang tahun 20012.Lomba Balita Kelompok Umur 2 5 tahun, sebagai
juara tingkat kota Palembang tahun 2002.3.Susilawati sebagai
Paramedis Teladan Juara 2 Tingkat Kota Palembang tahun
2002.3.1.2Wilayah Kerja, Geografis, Demografi3.1.2.1 Wilayah
KerjaBerdasarkan surat keputusan Walikota Palembang Wilayah kerja
Puskesmas Swakelola 11 Ilir meliputi dua Kelurahan,
yaitu:1.Keluraha 9 IlirLuas Wilayah 270 Ha dengan jumlah penduduk
17.529 Jiwa.2.Kelurahan 11 IlirLuas Wilayah 20 Ha dengan jumlah
penduduk 2.823 jiwa3.1.2.2GeografiPuskesmas Swakelola 11 Ilir
terletak di jalan Slamet Riyadi no. 455 Palembang. Puskesmas
Swakwlola 11 Ilir relative mudah dicapai masyarakat dalam wilayah
kerja maupun masyarakat diluar wilayah kerja kerena dapat dilalui
kendaraan umum maupun pribadi, baik dari kalangan ekonomi yang
kurang mampu sampai menengah keatas. Geografi wilayah kerja
puskesmas Swakelola 11 Ilir terdiri dari daerah daratan dan
sebagian kecil pinggiran sungai.3.1.2.3DemografiData jumlah
penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Swakelola 11 Ilir Palembang
sampai akhir tahun 2009 adalah 21.352 jiwa.Tabel 1. Demografi
wilayah Kerja Puskesmas Swakelola 11 Ilir PalembangNOData9 Ilir11
IlirJumlah
1Luas Wilayah270 Ha20 Ha290 Ha
2Jumlah RT351752
3Jumlah KK35838494432
4Jumlah KK Gakin9202171137
5Kader401959
6Jumlah Posiandu11516
7Toga---
8Jumlah Penduduk17529382321352
9Jumlah Laki Laki8814215810972
10Jumlah Perempuan8996171010706
11Bayi( 0-1 Th )33573408
12Baduta ( 0 2 Th)40392495
13Batita ( 0- 3 Th )5811851036
14Balita ( 0 -5 Th)15503381888
15Remaja33967404136
16Bumil36479443
17Bulin34976425
18PUS28426783520
19WUS476710545821
20Lansia11022401342
Tabel 2.FASILITAS (Sarana Pendidikan dalam Wilayah Puskesmas
Swakelola 11 Ilir )NoNama SekolahJumlah
1TK8
2SD Nengri0
3SD Swasta3
4SLTP / MTS Negri0
5SLTP / MTS Swasta3
6SLTA /MA Negri0
7SLTA /MA Swasta3
8Perguruan Tinggi1
Total18
Tabel 3. Sarana Kesehatan (Sarana kesehatan dalam wilayah
puskesmasswakelolah 11 Ilir)NODISKRIPSIJUMLAH
II.SARANA KESEHATAN
1Jumlah RS1
2Jumlah Puskesmas Pembantu1
3Jumlah Posyandu Balita14
4Jumlah Posyandu Lnsia2
5Jumlah Bidan praktek swasta ( BPS )4
6Jumlah Klinik 24 jam-
7Jumlah klinik KB4
8Jumlah Balai Pengobatan-
9Jumlah Praktek dr umum15
10Jumlah Praktek dr gigi-
11Jumlah dr bersama-
12Jumlah LaboraturiumKesehatan-
13Jumlah Apotek4
14Jumlah optik-
15Jumlah Panti jompo-
16Jumlah Pijat-
17Jumlah toko obat-
18Jumlah Toga binaan-
19Jumlah Kader Posyandua.Yang dilatihb. Yang Aktif3259
20Jumlah Dukun Bayia. yang terlatihb. yang aktif--
21Julah Toko masyarakat yang aktif-
3.2Gambaran Khusus Puskesmas Swakelola 11 Ilir
Palembang3.2.1Visi, Misi, dan Motto PuskesmasVisiTercapainya
kelurahan 9 Ilir Sehat Tahun 2010 bertumpu pada Pelayanan Prima dan
Pemberdayaan MasyarakatMisioMeningkatkan disiplin kerja, tertib
administrasi dan profesionalitas di Puskesmas Swakelola 11
IliroMeningkatkan sarana dan prasarana yang bermutu
primaoMemberikan pelayanan kesehatan yang optimaloKemitraan pada
semua pihakMottooBerikan pelayanan dengan salam, sapa,
senyum3.2.2Struktur Organisasi Puskesmas Swakelola 11 Ilir
(terlampir)3.2.3Tupoksi PuskesmasTugas Pokok
Puskesmas1.Melaksanakan pembinaan teknis kesehata lingkungan kepada
masyarakat umum, kader kesehatan lingkungan.2.Membantu masyarakat
dalam pengolahan pembangunan sarana sanitasi dasar.3.Melaksanakan
pengawasan kwalitas kesehatan lingkungan, air bersih, penyehatan
makanan minuman, tempat-tempat umum, dan lingkungan
pemukiman.4.Membuat perencanaan program kesehatan lingkungan dan
tingkat kelurahan.5.Mengevaluasi pelaksanaan program di lingkungan
kelurahan dan pembuatan laporan.Fungsi Puskesmas1.Sebagai pusat
pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.2.Membina
peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.3.Memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya.3.2.4Sumber Daya Puskesmas (terlampir)3.2.5Upaya
Kesehatan PuskesmasUpaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya
yang telah ditetapkan berdasarkan Komitmen Nasional, Regional, dan
Global, serta mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.Adapun upaya kesehatan wajib yang
dilaksanakan di puskesmas swakelola kenten dikenal dengan program
kesehatandasar (Basic Six).Program tersebut adalah:1. Promosi
Kesehatan (Promkes)Penyuluhan Kesehatan MasyarakatSosialisasi
Program KesehatanPerawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)2.
Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :Surveilens EpidemiologiPelacakan
Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA, Diare, IMS
(Infeksi Menular Seksual), Rabies3. Program Pengobatan :Rawat Jalan
Poli UmumRawat Jalan Poli GigiUnit Rawat Inap : Keperawatan,
KebidananUnit Gawat Darurat (UGD)Puskesmas Keliling (Puskel)4.
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal
Care), KB (Keluarga Berencana),Persalinan, Rujukan Bumil Resti,
KemitraanDukun5. Upaya Peningkatan GiziPenimbangan, Pelacakan Gizi
Buruk, Penyuluhan Gizi6.Kesehatan LingkunganPengawasan SPAL
(saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban
keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi pemerintahSurvey
Jentik Nyamuk7. Pencatatan dan Pelaporan :Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)Adapun Program
Tambahan/Penunjang Puskesmas :Program penunjang ini biasanya
dilaksanakan sebagaikegiatan tambahan,sesuai kemampuan sumber daya
manusia dan material puskesmas dalam melakukan pelayanan1. Masalah
Gizi keluarga (Gizi buruk & Gizi lebih) bagi bayi, balita, anak
sekolah, dan orang dewasa.2. Kesehatan Jiwa : pendataan kasus,
rujukan kasus.3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : pemeriksaan,
penjaringan.4. Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat,
pelatihan dokter kecil.5. Kesehatan Olahraga : senam kesegaran
jasmani2.510 Penyakit Terbesar1.Ispa6. Asma2.Rematik7.
Tonsilitis3.Gastritis8. Stomatitis4.Diare9. Anorexia5.Penyakit Lain
Pada Saluran Pernapasan10. Disentri3.3Gambaran Khusus Program3.3.1
Input (5M Program)Kegiatan yang dilakukan antara lain:Pencegahan
dan penanggulangan Program Gizi terutama gizi ibu
hamil.Pengendalian terhadap cakupan pemberian 90 tablet Fe pada ibu
hamil.Penyuluhan tentang KadarziSumber daya yang digunakan untuk
melakukan kegiatan tersebutyaitu:a. Man (Manusia)Jumlah tenaga yang
tersedia diprogram Gizi khususnyatenaga penyuluh berjumlah 1 orang
yang memiliki tingkat pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
dan Diploma Tiga Keperawatan (Akper).b. Money (Sumber Daya
Keuangan)Dalam melaksakan program Pelayanan Gizi di Puskesmas
swakelola 11 Ilir, menggunakan dana yang berasal dari APBD Kota
Palembang yang tercermin dalam dana rutin dan dana pembangunan,
Retribusi Kesehatan, Dana Jasa Medis ASKES, Jamkesmas, dan
Jamsoskes.c. Material (Sarana)Dalam melakukan kegiatan Program
Pelayanan Gizi di Puskesmas swakelola 11 Ilir mempunyai ruangan
khusus.d. Method ( Metode)Dengan melakukan penyuluhan di posyandu
kasih Ibu di Kelurahan 9 Ilir tentang pengetahuan gizi atau
Kadarzi.e. Machine (alat)Dalam melakukan penyuluhan program gizi di
tunjang oleh peralatan yang memadai untuk melakukan pengamatan
kasus (Surveilans) dalam wilayah kerja puskesmas.3.3.2
ProsesManajemen POACE yang dilakukan pada unit ini fungsi
manajemennya (POACE) tidak diterpakan secara menyeluruh, unit ini
hanya mengacu pada POA / rencana pelaksanaan kegiatan, sedangkan
Controling dan Evaluasi tidak ada1. PlanningPerencanaan pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan pihak puskesmas khususnya pada program gizi
sebagai berikut :1.Pengamatan (Surveilens) baik pasif maupun
aktif2.Penyuluhan tentang kadarzi dan pemberian tablet Fe.2.
OrganizingTenaga pengelola program ini terdiri dari tim pengelola
program Gizi.3. ActuatingAdapun rincian dan lokasi pelaksanaan pada
program Gizi adalah sebagai berikut :1.Mengetahu penderita Fe dan
tindak lanjut pengobatan2.Informasi dan desiminasi pembekalan
penyuluhan Kadarzi terutama Pada masa pra kehamilan dan pada masa
pasca melahirkan, praktik penyuluhan setiap petugas.3.Mengetahui
cara memutuskan mata rantai penularan.3.3.3 OutputTable 4Target dan
Cakupan Program Gizi Tahun 2007, 2008, 2009NoKEGIATANTARGET
SPMCakupan (%)
Tahun2007Tahun2008Tahun2009
1Cakupan balita mendapat kapsul VIT A 2 kali per tahun6-11
bulan12-59 bulan90%93,65%94,15%92,81%
2Cakupan Ibu hamil mendapat tablet FEFE
1FE390%51,78%51,59%52,44%
3Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM dari
keluarga miskin100%100%100%100%
4Balita gizi buruk mendapat perawatan 100%100%100%100%100%
5Cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif selama 6
bulan90%85.96%86,78%87,08%
BAB IVMASALAH DAN PEMECAHANNYA4.1Identifikasi MasalahBerdasarkan
data yang di peroleh dari hasil pengamatan dan data sekunder
program Pelayanan . Gizi diketahui terdapat tiga masalah utama yang
dianggap penting, masalah tersebut, adalah :1.Cakupan Bayi dan
Balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali pertahun sudah mencapai
Target akan tetapi adanya penurunan dari tahun 2007 -
2009.2.Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe yang belum mencapai
Target.3.Cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan yang
belum mencapai Target.Masalah ini diketahui dari data penilaian
kinerja puskesmas Swakelola 11 Ilir dari tahun 2007-2009. tingginya
jumlah penderita penyakit yang disebabkan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat dan upaya-upaya apa saja yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadi penyakit akibat Gizi.4.2.
Prioritas MasalahDari hasil identifikasi masalah kemudian dibuat
skala priorotas dalam bentuk tabel dengan menggunakan Metode Pair
Comparison dan Metode Skoring, sehingga dapat suatu prioritas
masalah.Tabel5Metode Pair ComparisonAspek UrgensiAspek
SeriousnesAspek Growth
A:B = BA:C = CB:C = BA:B = BA:C =CB:C = BA:B = BA:C = AB:C =
B
A = 0B = 2C = 1A =0B = 2C =1A = 1B = 2C = 0
Tabel6Rekapitulasi Metode Pair
ComparisonMasalahUrgensiSeriousnesGrowthTotalTingkat
A0011III
B2226I
C1102II
Tabel7Metoda SkoringMasalahKepentinganDukunganResiko bila tak
ditanganiKemudahanTotalTingkat
A11215III
B333312I
C22127II
Keterangan Metode Skoring :1 = Nilai rendah2 = Nilai sedang3 =
Nilai tinggiBerdasarkan hasil penetapanprioritas masalah, maka
prioritas masalah yang dipilih adalahmasih rendahnyatingkatibu
hamil mendapat tablet Fe dengan skor tertinggi.4.3. Perumusan
TujuanBerdasarkan prioritas masalah dengan menggunakan metoda
diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan
keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan program gizi, serta
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat mengenai
giziterutama ibu hamil.4.4. Identifikasi Penyebab
MasalahIdentifikasi Penyebab Masalah dapat dilihat melalui
pendekatan sistem pelaksanaan program gizi dengan menggunakan
Metoda Fish Bone/diagram tulang ikan, sebagai berikut:Dari penyebab
masalah yang ada maka dipilih beberapa penybab masalah yang paling
dominan melatar belakangi masalah Fe tersebut :1. Kurangnya
kesadaran dari masyarakat untuk mengikuti kegiatan gizi2. Kurangnya
promosi3. Kurangnya petunjuk mengenai pentingya gizi pada masa pra
kehamilan dan pada masa Pasca melahirkan4.5. Alternatif Pemecahan
MasalahSetelah diketahui penyebab masalah, maka dapat diuraikan
beberapa alternative pemecahan masalah, antara lain :Tabel 9
Alternatif Pemecahan MasalahMasalahPenyebab MasalahPemecahan
Masalah
Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe yang belum mencapai
TargetKurangnya kesadaran dari masyarakat untuk mengikuti kegiatan
giziMemberikan penyuluhan kepada masyrakat tentang pentingnya gizi
untuk memantau tumbuh kembang janin dalam kandungan
Kurangnya promosiMempromosikan masalah gizi
Kurangnya petunjuk mengenai pentingya giziMembuat poster,
leaflet mengenai program gizi
4.6. Pemecahan Masalah TerpilihDari beberapa alternatif
pemecahan masalah yang ada, dilakukan pemilihan prioritas pemecahan
masalah dengan menggunakan tehnik solution priority pengambilan
keputusan. Adapun kriteria yang digunakan adalah sebgai berikut
:1.Efektivitas pemecahan masalahM= Magnitude (besarnya masalah)I=
Importancy (pentingnya pemecahan masalah)V= Vunerability (kecepatan
maslah teratasi)2.Efesiensi pemecahanC= cost (biaya yang dibutuhkan
untuk mengatasi masalah)Tabel 10 Tehnik Solution Priority
Pengambilan KeputusanNoInventarisasi Pemecahan
MasalahEfektivitasEfesiensiJumlahMIV/C
MIVC
1Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya gizi
untuk memantau tumbuh kembang anak33236
2Mempromosikan masalah gizi21323
3Membuat poster, leaflet mengenai program gizi12112
Dari hasil penentuan prioritas pemecahan masalah, maka pemecahan
masalah yang terpilih adalah Memberikan penyuluhan kepada
masyarakat terutama ibu hamil tentang pentingnya gizi besi (Fe).4.7
penyusunan Rencana Operasional dan Jadwal Waktu (terlampir)4.8
Kerangka Acuan Kegiatan / TORKerangka Acuan Kegiatan Penyuluhan ke
masyarakat.KERANGKA ACUANKEGIATAN PENYULUHAN FE PADA IBU
HAMILDIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SWAKELOLA 11 ILIR PALEMBANGI.
Pendahuluan.Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah
masalah gizi kurang dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status
gizi merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu
adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal
tersebut.Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah.
Adapun tujuan program pangan dan gizi yang dikembangkan untuk
mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah :1.Meningkatkan ketersediaan
komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup, kualitas memadai
dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan
penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan.2.Meningkatkan
penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan pangan
tingkat rumah tangga.3.Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai
keadaan gizi yg baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan
gizi lebih.4.Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya
perbaikan status gizi untuk mencapai hidup sehat.Faktor yang
Mempengaruhi Penyusunan Gizi.1.Ekonomi (terjangkau dengan keuangan
keluarga)2.Sosial budaya (tidak bertentangan)3.Kondisi
kesehatan4.Umur5.Berat badan6.Aktivitas7.Kebiasaan makan (like or
dislike).8.Ketersediaan pangan setempat.PenyebabTidak cukup
mengkonsumsi makanan tinggi zat besi, juga perempuan yang terlalu
sering hamil dan memliki anak, malaria, cacing tambang dan
menstruasi meningkatkan resiko kekurangan zat besi.Gejala dan
Akibat.Kekurangan zat besi adalah hal yang umum terjadi di dunia
dan berbahaya terutama untuk perempuan hamil - meningkatkan resiko
pendarahan dan kematian saat melahirkan. Kekurangan zat besi
dilaporkan sebagai penyebab utama dari 20% kematian ibu dan
menyumbang hingga 50% factor penyebab kematian ibu. Kekurangan zat
besi juga mempengaruhi perkembangan otak dan psikologi anak-anak,
dan membuat orang menjadi malas dan lebih mudah terkena
infeksi.PencegahanMakan makanan yang mengandung zat besi makanan
yang kaya (zat besi) misalnya daging, ikan, telur, sayuran hijau,
kacang-kacangan, kacang tanah, tahu dan tempe. Makanan2 ini juga
sangat penting untuk ibu hamil dan anak sejak usia 6 bulan
Strategi penting lainnya untuk memerangi kekurangan zat besi
adalah dengan mencegah dan mengobati malaria- terutama pada saat
hamil, pendidikan mengenai KB, menganjurkan untuk menjaga jarak dan
mengurangi kehamilan dan pencegahan terhadap cacing di usus dan
keteraturan pengobatan untuk cacingan.Untuk meningkatkan
pengetahuan, kesadaran dan perilaku masyarakat khususnya ibu pra
hamil dan pasca hamil akan pentingnya pemberian tablet Fe, maka
kami bersama pihak Puskesmas Swakelola 11 Ilir Palembang akan
melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu menyusui
tentang pentingnya pemberian tablet Fe.II. Tujuana. Tujuan umum
:Meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil dan ibu
menyusui akan pentingnya asupan ( konsumsi) atau pemberian tablet
Fe.b. Tujuan khusus :Kegiatan penyuluhan ini mempunyai tujuan
khusus,yakni:1.Meningkatkan pengetahuan ibu hamil akan pentingnya
zat besi pada masa kehamilan.2.Meningkatkan pengetahuan iby hamil
akan pentingnya pemilihan bahan makanan dan mengkonsumsi makanan
yang mengandungzat besi makanan yang kaya (zat besi).III.
SasaranSasaran kegiatan penyuluahan adalah ibu hamil dan ibu yang
mempunyai balita di wilayah kerja Puskesmas Swakelola 11 Ilir
Palembang.IV. PelaksanaanPelaksaaan kegiatan penyuluhan kepada
masyarakat di Puskesmas Swakelola 11 Ilir Palembangadalah Pimpinan
Puskesmas sebagai Penanggung jawab kegiatan dan Petugas Gizi.V.
Jenis KegiatanJenis kegiatan adalah penyuluhan tentang pemberian
tablet Fe pada ibu hamil dan ibu menyusui.VI. Waktu dan TempatWaktu
kegiatan penyuluhan kepada masyarakat di Puskesmas Swaklelola 11
Ilir yaitu :a. Penyuluhan di Posyandu Kasih Ibu Kelurahan 9
IlirVII. Metode dan alatMetode yang dipergunakan dalam penyuluhan
kepada masyarakat di Puskesmas Swakelola 11 Ilir adalah ceramah dan
tanya jawab. Sedangkan alat yang digunakan dalam kegiatan
penyuluhan ini adalah leaflet, poster dan lembar balik.VIII.
PembiayaanPembiayaan yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan
kepada masyarakat ini berasal dari dana operasinal Puskesmas
Swakelola 11 Ilir tahun 2010.VII. PenutupDemikianlah Kerangka Acuan
kegiatan penyuluhan pemberian tablet Fe pada masyarakat di
Puskesmas Swakelola 11 Ilirtahun 2010. Kerangka Acuan ini dibuat
sebagai acuan dalam pelaksaan kegiatan penyuluhan
tersebut.Palembang,BAB VPEMBAHASAN5.1. Identifikasi
MasalahBerdasarkan data yang di peroleh dari hasil pengamatan dan
data sekunder program Gizi diketahui terdapat tiga masalah utama
yang dianggap penting, masalah tersebut, adalah :1.Cakupan Bayi dan
Balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali pertahun sudah mencapai
Target akan tetapi adanya penurunan dari tahun 2007 -
2009.2.Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe yang belum mencapai
Target.3.Cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan yang
belum mencapai Target.Masalah ini diketahui dari data penilaian
kinerja puskesmas Swakelola 11 Ilir dari tahun 2007-2009. Tingginya
jumlah penderita penyakit disebabkan karena kurangnya
pengetahuanKurangnya kesadaran dari masyarakat untuk mengikuti
kegiatan gizi, Kurangnya promosi, Kurangnya petunjuk mengenai
pentingya gizi pada masa pra kehamilan dan pada masa Pasca
melahirkan5.2Prioritas masalahDari beberapa masalah yang ditemukan,
di lakukan prioritas masalah dengan menggunakan kriteria pair
comparison atau PAHO5.3Perumusan TujuanTujuan yang ingin dicapai
dengan mengangkat masalah pamberian Tablet Fe Pada Ibu agar ada
peningkatan target di wilayah kerja Puskesmas Swakelola 11 Ilir
Palembang.5.4Identifikasi Penyebab MasalahDari banyaknya penyebab
masalah yang ada hanya dipilih satu yang dianggap berperan dominan
dalam menelatarbelakangi terjadinya masalah tersebut, yaituCakupan
ibu hamil mendapat 90 tablet Fe yang belum mencapai
Target.5.5Pemecahan Masalah TerpilihDari hasil penemuan prioritas
pemecahan masalah, maka pemecahan masalah terpilih adalah Melakukan
Penyuluhan Ke Masyarakat terutama Ibu HamilBAB
VIPENUTUP6.1SimpulanDariberbagai masalah yang ada pada program gizi
yang meliputibalita mendapat kapsul vitamin A 2 kali pertahun,ibu
hamil mendapat 90 tablet Fe,pemberian makanan pendamping ASI pada
bayi BGM dari keluarga miskin,Balita gizi buruk mendapat perawatan.
Teridentifikasinya masalah program upaya perbaikan gizi masyarakat
di puskesmas swakelola 11 Ilir Palembang.Dapat diketahuinya
prioritas masalah program upaya perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas swakelola 11 Ilir adalah pemberian tablet Fe pada ibu
hamilmendapat 90 tablet Fe yang belum mencapai Target.Tujuan atas
prioritas masalah program upaya perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas swakelola 11 Ilir adalah meningkatkan pengetahuan, sikap
dan prilaku ibu hamil dalam mengurangi resiko akibat kekurangan zat
besi pada masa melahirkan.Diketahuinya identifikasi penyebab
masalah program upaya perbaikan gizi masyarakat di puskesmas
swakelola 11 Ilir antara lain adalah kurangnya kesadaran dari
masyarakat untuk mengikuti kegiatan gizi,kurangnya promosi dari
puskesmas akan pentingnya pemberian table Fe, dan kurangnya
petunjuk mengenai pentingya gizi pada masa pra kehamilan dan pada
masa Pasca melahirkan.Alternatif pemecahan masalah program upaya
perbaikan gizi masyarakat dipuskesmas swakelola 11 Ilir Palembang
adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
gizi untuk mamantau tumbuh kembang pertumbuhan janin dalam
kandungan, mempromosikan masalah terkait tentang zat besi
(Fe).6.2SaranDari permasalahan yang ada diPuskesmas Swakelola 11
IlirPalembangterutama Gizimaka saran yang dapat di berikan adalah
:1.Perlu lebih meningkatkan frekuensi kegiatan penyuluhan
masyarakat terutama ibuhamil terhadap konsumsi bahan makanan yang
mengandung zat besi dan penggunaan tablet Fe2.Memasang poster dan
menyebarkan leaflet tentangbagai mana mengetahui gejala akibat
kekurangan Fe dan bagaimana cara pengobatannya.3.Mengusulkan kepada
pimpinan puskesmas atau ke dinas kesehatan kota palembang untuk
pengadaan saranaprasarana penunjang promosi gizi.DAFTAR
PUSTAKADepartemen Kesehatan ( 1998 ) Administrasi Pusat Kesehatan
Masyarakat Depkes, JakartaDepartemen Kesehatan ( 2006 ) Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Depkes, JakartaDepartemen
Kesehatan ( 2006 ) Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/ Kota Depkes, JakartaLembaga Administrasi Negara RI (
2003 ), Etika Organisasi Pemerintah LAN RI, JakartaMalayu SP
Hasibuan ( 2008 ) , Manajemen Sumber Daya Manusia Bumi Aksara,
JakartaA.A. Gde Manunjaya, (1999)Manajemen Kesehatan,EGC
JakartaArifin Abdurahman(1973),Kerangka Pokok-pokok Manajemen
Umum,JakartaAlmatsier, S.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2001.Auliana, R.Gizi Dan Pengolahan Pangan. Mitra
Gama Widya, Jakarta, 1999.Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat.Buku
Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta, 2002.Anwar Prabu
Mangkunegara,DR ,2003 ; Perencanaan dan Pengembangan sumber daya
manusia,Refika Aditama,,BandungH.S.R.Tilaar,Prof,DR , 1997 ;
Pengmabangan sumber daya manusia dalam Era Globalisasi,Gransindo ,
JakartaMalayu Hasibuan,Drs ,2008 ; Manajemen Sumber Daya
Manusia,Bumi Aksara , JakartaMoehji, S.Ilmu Gizi. Jilid I.Bhatara
Karya Pustaka, Jakarta, 1982.Supariasa, I.Penilaian Status Gizi.
EGC, Jakarta, 2002.