Top Banner
“ADAPTASI DAN EVOLUSI” D I S U S U N OLEH : NAMA : ERLINA FAU SEM/ KLS : IV/1 MATA KULIAH : EKOLOGI HEWAN DOSEN PENGAMPU : MEGAWATI TELAUMBANUA S.Pd SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) – NIAS SELATAN 2013/ 2014 Lina
40

Adaptasi Dan Evolusi

Feb 07, 2016

Download

Documents

Erlina Fau

Makalah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Adaptasi Dan Evolusi

“ADAPTASI DAN EVOLUSI”

DISUSUN

OLEH :

NAMA : ERLINA FAUSEM/ KLS : IV/1MATA KULIAH : EKOLOGI HEWAN DOSEN PENGAMPU : MEGAWATI TELAUMBANUA S.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) – NIAS SELATAN

2013/ 2014

Lina

Page 2: Adaptasi Dan Evolusi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan

anugerah-Nya kami kelompok I dapat menyelesaikan makalah ini walaupun penuh

kekurangan. Adapun makalah yang penulis susun, yaitu dengan judul “EVOLUSI

DAN ADAPTASI” pada mata kuliah Ekologi Hewan I Program Studi Pendidikan

Biologi. Tugas makalah ini merupakan tugas yang dibebankan kepada setiap

kelompok yang terdiri dari beberapa mahasiswa, sesuai dengan silabus

pembelajaran Pendidikan Biologi dalam memenuhi persyaratan kelulusan mata

kuliah.

Penyusun menyadari dan merasakan betapa besarnya manfaat mata kuliah

Ekologi Hewan bidang studi Pendidikan Biologi ini, karena dengan mata kuliah ini

penyusun dapat mengetahui bagaimana Hubungan antara evolusi dan adaptasi

Untuk itu kami dalam kelas diberi tugas oleh dosen pengampu mata kuliah untuk

membuat makalah sebagai bahan penambah wawasan kami tentang Evolusi dan

Adaptasi.

Penyusun juga menyadari ada banyak kelemahan dan kekurangan dalam

pembuatan tugas makalah ini, baik berupa materi dan pembahasannya karena

keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu penyusun sangat

menharapkan kritik dan saran yang membangun kritik dan saran yang membangun

dari saudara/i maupun dari dosen pengasuh mata kuliah Ekologi Hewan agar

pembuatan tugas-tugas atau makalah dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

Lina

Page 3: Adaptasi Dan Evolusi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini dibuat berdasarkan kondisi serta keadaan

dalam kehidupan sekitar. Dimana telah kita ketahui bahwa

zaman modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah

mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan

tetapi, pada tahap pembelajarannya manusia selalu

mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu

yang ditelitinya, dalam ini adalah meneliti asal usul

kehidupan yang menjadi permasalahan dari sejak berabad-abad

tahun yang lalu sampai sekarang. Karena pada umumnya

biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan

mahluk hidup yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, melalu

makalah ini penulis ingin menjelaskan dan menyampaikan

beberapa pendapat para ahli mengenai  evolusi dan adaptasi

itu sendiri. Dan dalam kehidupan kita tak pernah terlepas

dari orang lain, yang mana kita membutuhkan mereka sebagai

pelengkap dalam hidup kita, akan tetapi sebelum kita

mengenal siapa mereka dan bagaimana mereka kita harus bisa

beradaptasi dengan mereka terlebih dahulu. Individu

merupakan organisme tunggal, tanpa bantuan dari orang lain

kita tidak bisa hidup sempurna. Jika diperhatikan hewan-

hewan yang ada di sekitar kita, kita akan melihat bahwa

setiap hewan diciptakan Tuhan dengan unik. Baik mamalia

besar seperti gajah, kerbau, kuda, hingga serangga kecil

seperti lebah, kupu-kupu dan belalang diberi tuhan

kemampuan dan bentuk tubuh yang paling sesuai dengan tempat

dan cara hidupnya. Adaptasi merupakan bentuk penyuasaian

yang dilakukan makhluk hidup agar bisa betahan hidup dalam

lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru, bukan hanya

pada manusia saja tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan,

Lina

Page 4: Adaptasi Dan Evolusi

mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana

mereka berada, demi mempertahankankelangsungan hidup atau

dalam mempertahankan hidupnya.

Salah satu penyebab kepunahan makhluk hidup adalah

ketidakmampuan makhluk hidup untuk beradaptasi dengan

lingkungan. Misalnya, ketika memindahkan seekor ikan yang

diambil dari habitat aslinya ke dalam kolam ikan buatan

sendiri. Beberapa hari kemudian ikan yang dipelihara mati.

Kematian ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak mampu

beradaptasi dengan lingkungan barunya. Maka jelaslah bahwa

makhluk hidup yang tidak beradaptasi dengan lingkungannya

akan mengalami kepunahan. Setiap jenis organisme mempunyai

dan memerlukan lingkungan untuk hidup di tempat tertentu.

Lingkungan atau tempat suatu makhluk hidup biasanya disebut

dengan habitat.

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk

menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Bagi makhluk

hidup yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,

ia dapat hidup lebih lama dan individu sejenisnya

(populasi) cenderung bertambah banyak. Tetapi bagi makhluk

hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap

lingkungan akan punah. Ada bermacam-macamadaptasi makhluk

hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi,

adaptasifisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar teori adaptasi?

2. Apa pengertian dari adaptasi?

3. Apa pengertian dari evolusi?

4. Bagaimanakah pendapat menurut para ahli tentang

evolusi?

5. Hubungan evolusi dengan adaptasi?

Lina

Page 5: Adaptasi Dan Evolusi

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dengan

jelas masalah teori evolusi, adaptasi dan bagaimana asal

usul kehidupan mulai terciptanya kita, sehingga kita

menjadi mahluk yang berbeda dan memilki perubahan dalam

kehidupan ini. Selain itu, makalah ini juga di harapkan

dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas bagaimana

penjelasan evolusi kehidupan kita, sebagai mahluk.

Lina

Page 6: Adaptasi Dan Evolusi

BAB II

ADAPTASI DAN EVOLUSI

A. ADAPTASI

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk dapat

menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat hidupnya agar

tetap hidup (survive) dan berkembang biak di lingkungan

alaminya. (1Teguh, 2010)

Organisme yang mampu berdaptasi terhadap lingannya

mampu untuk :

a. Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan)

b. Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti

temperatur, cahaya dan panas

c. Mempertahankan hidup dari musuh alaminya dan

bereproduksi serta

d. Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

(2Mickeyball, 2012)

Adapun adaptasi ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis,

yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi

tingkah laku.

Berdasarkan cara makhluk hidup beradaptasi dengan

lingkungannya,.

1. Adaptasi morfologi

Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian makhluk hidup

melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung

sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi

morfologi mudah diamati, dan biasanya disebabkan karena

adanya perbedaan jenis makanan dan habitat.

a. Adaptasi morfologi terhadap jenis makanan

Terjadinya adaptasi morfologi ini dikarenakan

adanya perbedaan jenis makanan, serta cara mengambil

dan memperoleh makanan. Beberapa contoh adaptasi

Lina

Page 7: Adaptasi Dan Evolusi

morfologi terhadap jenis makanan adalah sebagai

berikut :

1) Bentuk paruh dan kaki pada burung

Beberapa bentuk adaptasi paruh burung sebagai

berikut.

a) Paruh bebek berbentuk seperti sudu atau dayung.

Dengan bentuk paruh yang demikian, bebek tersebut

mudah mencari makanana ditempat berlumpur.

b) Paruh burung pipit berbentuk pendek dan kuat untuk

makan makanan yang berupa biji-bijian.

c) Paruh burung elang berbentuk runcing dan agak

panjang, berfungsi untuk mengoyak daging.

d) Paruh ayam berbentuk kecil dan runcing untuk

mematuk biji-bijian maupun hewan kecil, misalnya

serangga dan cacing.

e) Paruh burung kolibri berbentuk kecil, runcing, dan

panjang untuk mengnhisap madu.

f) Paruh burung pelikan berukuran besar dan memiliki

struktur menyerupai kantong pada paruh bagian bawah

untunk memerangkap makanannya yang berupa ikan.

g) Paruh burung pelatuk kuat dann runcing untuk

memahat kayu pohon dan menangkap serangga.

Bentuk paruh burung sesuai dengan bentuk kaki burung.

Penyesuaian bentuk kaki ini untuk mendukung cara

burung memperoleh makanan. Bentuk kaki beberapa burung

sebagai berikut.

a) Kaki bebek mempunyai selaput renang yang terletak

pada celah jari kakinya. Kaki berselaput untuk

berjalan di lumpur yang merupakan habitatnya.

b)  Kaki burung pipit mempunyai jari-jari yang

panjang dan terletak dalam satu bidang datar,

berfungsi untuk hinggap pada ranting-ranting pohon.

Lina

Page 8: Adaptasi Dan Evolusi

c)  Kaki burung elang berbentuk pendek dan bercakar

tajam untuk mencengkram mangsanya.

d)  Kaki burung kakatua mempunyai dua jari yang

mengarah ke depan dan dua jari yang mengarah ke

belakang. Kaki seperti ini sesuai untuk memanjat.

e)  Kaki ayam bentuknya panjang dan tegak untuk

berjalan di darat dan untuk mangais makanan di

tanah.

f)  Kaki burung pelatuk mempunyai dua jari ke depan

dan dua jari ke belakang yang digunakan untuk

memanjat.

2) Bentuk mulut pada serangga

Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara

tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya

adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan

jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang

dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi

empat, yaitu mulut penghisap, mulut penusuk, mulut

penjilat, dan mulut penyerap.

a)  Mulut Penghisap. Mulut pengisap pada serangga

bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan

dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut

pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan

mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.

b)  Mulut penusuk dan penghisap. Mulut penusuk dan

penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang

tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki

mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk

menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia

kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya

berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai

pengisap.

Lina

Page 9: Adaptasi Dan Evolusi

c)  Mulut penjilat. Mulut penjilat pada serangga

memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan

berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari

bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat

adalah lebah.

d)  Mulut penyerap. Mulut penyerap pada serangga

memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang

mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk

menyerap makanan terutama yang berbentuk

cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap

adalah lalat.

3) Tipe gigi mamalia

Tipe gigi mamalia berhubungan dengan jenis

makanannya. Berdasarkan tipe giginya, mamalia terbagi

menjadi beberapa golongan sebagai berikut.

a) Mamalia pemakan rumput (herbivora) dan pememah biak

(ruminansia), yaitu mamalia yang mengunyah kembali

makanan yang telah ditelannya. Misalnya sapi,

kerbau, kuda, dan kambing. Hewan-hewan ini memiliki

gigi seri berbentuk kapak yang berfungsi untuk

menjepit dan memotong makanan. Gigi geraham

berbentuk lebar dan datar dengan rahang bergerak

menyamping agar makanan tergiling secara mekanik.

b) Mamalia pemakan daging (karnivora), memiliki gigi

seri yang tajam dan gigi taring yang kuat, besar,

dan runcing. Sementara itu, gigi gerahamnya

bergerigi tajam sehingga mampu mengunyah daging

yang keras dan liat. Misalnya harimau, singa,

anjing, dan kucing.

c). Mamalia pengerat (rodentia), tidak memiliki gigi

taring, dan hanya memiliki gigi seri dan gigi

geraham. Gigi serinya besar dan berfungsi untuk

Lina

Page 10: Adaptasi Dan Evolusi

mengerat makanannya. Misalnya kelinci, tikus, dan

tupai.

b. Adaptasi morfologi terhadap jenis habitat

Adaptasi hewan dan tumbuhan berdasarkan habitatnya

akan diuraikan sebagai berikut.

1)  Ikan

Ikan mempunyai habitat di air, baik air laut maupun

air tawar. Air mempunyai sifat menekan ke segala

arah sehingga ikan membutuhkan bentuk tubuh yang

memudahkannya bergerak di air.

2)  Unta

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan

gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya

disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir.

Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat

penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki

punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang

menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum

air dalam waktu yang lama.

3)  Beruang Kutub

Beruang kutub hidup di daerah kutub yang dingin.

Hewan yang hidup di daerah dingin mempunyai bentuk

kaki yang besar dan lebar untuk berjalan di salju.

Bulunya tebal dan telinganya kecil untuk mengurangi

kehilangan panas.

4)  Tumbuhan xerofit

Tumbuhan xerofit yaitu tumbuhan yang hidup di

habitat kering atau kekurangan air seperti kaktus

dan kurma. Tumbuhan ini melakukan adaptasi dengan

cara seperti berikut.

Lina

Page 11: Adaptasi Dan Evolusi

a) Daun sempit dan kecil, atau bahkan ada yang

tidak berdaun untuk menghindari kehilangan banyak

air.

b) Daun termodifikasi menjadi sisik atau bulu untuk

melindungi diri.

c) Stomata sedikit, untuk menghindari penguapan

berlebih.

d) Tubuh atau daunnya dilapisi zat seperti lilin

untuk mencegah kehilangan banyak air.

e) Akarnya panjang untuk mencari sumber air.

f) Merupakan tumbuhan sukulen (mampu menyimpan air

dibatang).

5)  Tumbuhan hidrofit

Tumbuhan hidrofit yaitu tumbuhan yang hidup di

habitat banyak air, misalnya teratai, enceng

gondok, dll. Tumbuhan ini melakukan adaptasi dengan

cara seperti berikut ini.

a)  Akarnya lebat (untuk memperberat) agar

posisinya stabil di air.

b)  Berdaun lebar untuk menahan gaya berat akar

kebawah.

c)  Stomata banyak dan terletak dipermukaan atas

daun untuk memudahkan penguapan.

d)  Lapisan lilinnya tipis untuk memudahkan

terjadinya penguapan dan mengurangi kelebihan

air.

e)  Batang dan akarnya memiliki rongga-rongga

udara agar dapat terapung diatas air.

6)  Tumbuhan higrofit

Tumbuhan higrofit yaitu tumbuhan yang hidup di

habitat lembab, misalnya lumut, paku-pakuan, dan

keladi. Tumbuhan ini melakukan adaptasi dengan cara

sebagai berikut.

Lina

Page 12: Adaptasi Dan Evolusi

a)  Berdaun tipis dan lebar untuk memudahkan

penguapan dan kelebihan air.

b)  Pada ujung daun terdapat hidatoda

2. Adaptasi fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah upaya penyesuaian fungsi

alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Biasanya adaptasi fisiologi melibatkan zat-zat kimia

tertentu untuk membantu proses metabolisme tubuh.

Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua

makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.

a) Adaptasi fisiologi pada hewan dan manusia

1) Herbivora seperti sapi dapat mencerna rumput

atau daun yang banyak mengandung serat

(selulosa) dengan bantuan enzim selulase. Enzim

tersebut dihasilkan oleh mikroorganismeyang

terdapat di rumen.

2) Hewan penghisap darah seperti nyamuk mempunyai

zat antikoagulan atau anti pembekuan darah. Zat

ini berguna untuk menjaga agar darah yang

dihisap tetap cair dan tidak membeku.

3) Pada manusia, jumlah eritrosit berbeda-beda

tergantung tempat tinggalnya. Pada manusia yang

tinggal di dataran tinggi atau pegunungan

mempunyai jumlah eritrosit yang lebuh banyak

dibandingkan dengan manusia yang tinggal di

dataran rendah. Hal ini karena kadar oksigen di

pegunungan lebih sedikit sehingga dibutuhkan Hb.

(haemoglobin) yang lebih banyak. Apabila Hb.

yang dibutuhkan banyak, maka

jumlah eritrosit juga akan meningkat.

b) Adaptasi fisiologi pada tumbuhan

Lina

Page 13: Adaptasi Dan Evolusi

1) Tumbuhan tertentu mengeluarkan bau yang khas

untuk menarik serangga. Serangga dapat membantu

proses penyerbukan , contohnya pada bunga mawar.

2) Tumbuhan mengeluarkan nektar pada bunga untuk

menarik serangga. Contohnya kembang sepatu.

3) Pada tanaman tertentu misalnya cemara dan sukun,

mengeluarkan metabolit

sekunder berupaalelopati yang mampu menghambat

pertumbuhan tanaman lain disekitarnya.

3. Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri

terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku

supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Adaptasi tingkah laku lebih mudah diamati daripada

adaptasi fisiologi. Adaptasi tingkah laku ini biasanya

berhubungan erat dengan makanan, udara dingin, dan

sistem pertahanan pada beberapa hewan. Adaptsai

tingkah laku beberapa jenis hewan sebagai berikut.

a) Rayap akan memakan kembali kulitnya ketika

melakukan pergantian kulit (molting). Hal ini

merupakan bentuk adaptasi tingkah laku rayap untuk

memperoleh enzim pencerna selulosapada kayu. Enzim

pencerna tersebut dihasilkan oleh flagellata

(sejenis mikroorganisme) yang hidup dalam saluran

pencernaan rayap. Oleh sebab itu, rayap akan memakan

kembali kulit dan bagian ususnya yang mengelupas.

Selain itu, rayap yang baru menetas akan menjilati

dubur induknya agar flagellata dalam saluran

pencernaan induknya dapat masuk dalam saluran

pencernaannya.

b) Kerbau suka berkubang atau mandi lumpur untuk

mengurangi pengaruh panas dalam tubuhnya.

Lina

Page 14: Adaptasi Dan Evolusi

c) Penguin hidup di daerah kutub yang udaranya sangat

dingin . penguin hidup secara berkelompok untuk

menghadapi udara yang sangat dingin. Dengan hidup

berkelompok, udara di sekelilingnya akan terasa

lebih hangat.

d) Beberapa burung bermigrasi ke daerah yang lebih

hangat pada musim dingin. Selain itu juga mencari

daerah yang banyak terdapat makanannya. Apabila

musim dingin didaerah asalnya telah selesai, maka

burung-burung tersebut akan kembali ke daerah

asalnya.

e) Pada sayap kupu-kupu tertentu, terdapat dua pola

mata yang sama seperti mata burung hantu. Saat ada

pemangsa, sayapnya akan direntangkan. Pemangsa kupu-

kupu akan ketakutan, dan kupu-kupu tersebut dapat

menyelamatkan diri.

f) Bunglon. Ketika berada di pohon yang berwarna

coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat.

Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna

hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan

warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk

penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya.

g) Kalajengking. Kalajengking melindungi dirinya dari

musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini

mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya.

Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat

racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh

adalah, kelabang, lebah, dan ular.

h) Cumi-Cumi. Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya

dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke

dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang

menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat

Lina

Page 15: Adaptasi Dan Evolusi

berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya

tersebut.

i) Siput. Siput memiliki pelindung tubuh yang keras

dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini

melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan

tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura,

dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan

untuk melindungi diri dari musuhnya.

j) Cicak. Untuk melindungi diri dari serangan musuh,

cicak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus ini

dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian

musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri.

k) Ikan paus. Paus adalah mamalia yang hidup di air.

Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di

air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal

paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air.

Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang

lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air

untuk menghirup oksigen. 

B. EVOLUSI

1. Menurut Ilmu Sejarah Evolusi adalah perkembangan

ekonomi, social dan politik tanpa adanya paksaaan

dari waktu kewaktu secara sedikit demi sedikit dalam

jangka waktu yang lama.

2. Menurut Ilmu IPA, evolusi adalah perkembangan makhluk

hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih

kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan

memakan waktu yang lama.

Contoh : Dari binatang atau hewan kera menjadi

manusia , ikan menjadi reptile, dan lain sebagainya.

kalian pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat

siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut,

Lina

Page 16: Adaptasi Dan Evolusi

paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa

karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan

air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu

paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga

paru-parunya penuh dengan udara. (3Jumrida, 2011)

JENIS-JENIS EVOLUSI DIALAM

1. Evolusi Kosmik adalah evolusi yang terjadi pada

lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup.

2. Evolusi Organik adalah evolusi yang terjadi pada

lingkungan biotik pada makhluk hidup dari generasi ke

generasi.

Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini.

Banyak teori yang telah dikemukakan para ahli, tetapi

tampaknya belum satupun teori yang dapat menjawab semua

fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk

hidup.

Sejak abad ke-6 sebelum masehi, para ahli sudah mencoba

mengemukakan pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis

makhluk hidup yang ada didunia, misalnya :

1. Anaximander (500 SM)

Anaximander mempercayai bahwa manusia berevolusi dari

makhluk akuatik mirip ikan yang pindah ke darat.

2. Empedocles (495-435 SM)

Empedocles Adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa

kehidupan muncul dari Lumpur dan tumbuhan kemudian berubah

menjadi hewan. Menurut Empedocles, makhluk-makhluk pertama

memiliki bentuk seperti monster. Bentuk makhluk-makhluk ini

berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling

baik yang mampu bertahan hidup. Pemikiran Empedocles ini

adalah bentuk dari seleksi alam yang merupakan mekanisme

penting dalam evolusi.

3. Erasmus Darwin

Lina

Page 17: Adaptasi Dan Evolusi

Dengan bukunya “Zoomonia” yang intinya menyatakan

kehidupan itu berawal dari asal mula yang sama dan respons

fungsional akan diwariskan kepada keturunannya.

4. Thomas Robert Malthus

Dengan bukunya “Essay on the principle of population as

it Affect the future Improvement of man kind “, yang

intinya menyatakan tidak adanya keseimbangan antara

penduduk dan bahan makanan. Selanjutnya muncullah kata-kata

yang digunakan oleh Darwin yaitu perjuangan untuk hidup

(Struggle for Life).

5. Charles Lyell

Dalam bukunya “Principle of Geologi”, menyatakan bahwa

bumi mengalami perubahan terus-menerus karena pengaruh

alam.

6.Georges Cuvier (1769-1832)

Menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk

hidup yang berbeda. Teori ini disebut juga katastropisme.

(4Fitri, 2013)

PENCETUS TEORI EVOLUSI

1. Aristoteles (384 – 322 SM)

Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari

Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa

evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya

metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya

dari bentuk sederhana kebentuk yang lebih kompleks.

2. Anaximander (500 SM)

Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal

dari Yunani. Ia berpendapa bahwa manusia berawal dari

makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi.

3. Empedoclas (495 – 435 SM)

Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia

mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal

dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan

Lina

Page 18: Adaptasi Dan Evolusi

berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan

dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudia berkembang

menjadi sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam

seperti sekarang ini.

4. Erasmus Darwin (1731 – 1802 SM)

Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert

Darwin, seorang tokoh evolusi berkebangsaan Inggris.

Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian

fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia

menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori

evolusi dari Lamarck.

5. Count De Buffon (1707 – 1788)

Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi

karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi

penimbunan variasi.

6. Sir Charles Lyell (1797 – 1875)

Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari

Skotlandia dengan bukunya yang terkenal berjudul Principles

of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyellberpendapat

bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap

dalam jangka waktu yang lama.

7. Lamarck

Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli

biologi kebangsaan Perancis, memiliki suatu gagasan dan

menuliskannya dalam bukunya berjudul “Philoshopic”. Dalam

bukunya tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut :

a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-

sifat yang diwariskan    melalui proses adaptasi

lingkungan.

b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada

keturunannya.

c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh

membesar, sedangkan organ yang tidak digunakan akan

Lina

Page 19: Adaptasi Dan Evolusi

mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan

menghilang.

Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah.

Menurut Lamarck, pada awalnya jerapah memiliki leher

pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi,

maka jerapah berusaha untuk dapat menjangkaunya. Karena

terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher jerapah

menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya

akan lebih panjang lagi.

Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek

dari Charles Darwin) yang mengatakan bahwa populasi

jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan

ada yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut

berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari persaingan

tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan

tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada

keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan

perlahan- lahan mengalami kepunahan.

8. Charles Robert Darwin 

Bapak Teori Evolusi lahir di daerah Inggris bagian

barat. Teori Evolusi Darwin tidak muncul begitu saja, namun

berdasarkan hasil perjalanannya dengan kapal Beagle ke

kepulauan Galapagos dan studi terhadap berbagai disiplin

ilmu.

a. Pelayaran Darwin ke Kepulauan Galapagos

Saat berlayar dari Inggris menggunakan kapal HMS

Beagle, Darwin berusia 22 tahun (bulan Desember 1831).

Tujuan utama pelayaran tersebut adalah untuk memetakan

pesisir pantai Amerika Selatan yang masih belum jelas.

Pada saat awak kapal sibuk memetakan pesisir pantai,

Darwin turun ke pantai, mengamati, dan mengoleksi

ratusan spesimen fauna dan flora Amerika Selatan yang

beraneka ragam dan endemik. Selain itu, saat kapal

Lina

Page 20: Adaptasi Dan Evolusi

mengelilingi benua Amerika, Darwin mengamati berbagai

adaptasi tumbuhan dan hewan yang menempati hutan

Brazil, bentangan padang rumput di Argentina, daratan

terpencil Tierra del Fuego dekat Argentina dan

pegunungan Andes. Setelah mencatat flora dan fauna di

berbagai wilayah Amerika Selatan, Darwin menyimpulkan

bahwa flora dan fauna di Amerika Selatan mempunyai

karakteristik khusus yang sangat berbeda dengan flora

dan fauna di Eropa. Darwin juga mengatakan bahwa flora

dan fauna di daerah beriklim sedang mempunyai hubungan

yang lebih dekat dengan spesies yang hidup di wilayah

tropis benua tersebut, dibandingkan spesies di daerah

beriklim sedang di Eropa.Fauna yang paling

membingungkan Darwin ditemukan diKepulauan Galapagos,

yaitu kepulauan yang berada di sebelah barat pesisir

Amerika Selatan. Pada umumnya, spesies fauna di

Galapagos tidak ditemukan hidup di tempat lain,

meskipun ada kesamaan dengan hewan di Amerika Selatan.

Setelah mengadakan pengamatan, diantaranya Darwin

menemukan 14 jenis burung finch di Galapagos. Meskipun

jenisjenis tersebut agak mirip, namun terlihat sebagai

spesies yang berbeda, yang menunjukkan hubungan dengan

burung Finch yang ada di Amerika Selatan.

Perbedaan utama burung finch, yaitu pada bentuk dan

ukuran paruhnya yang merupakan adaptasi terhadap

makanan tertentu. Kelompok pertama burung Finch yang

hidup di tanah (Geospiza magnirostris) mempunyai paruh

yang besar yang teradaptasi untuk memecahkan biji,

kelompok kedua finch (Camarhynchus pallidus) yang

menggunakan suatu duri kaktus atau ranting kecil

sebagai alat untuk mengorek semut atau serangga

lainnya, dan kelompok ketiga adalah kelompok kecil

Lina

Page 21: Adaptasi Dan Evolusi

finch (Camarhynchus parvulus) yang menggunakan

paruhnya untuk menangkap serangga. (5Memet, 2013)

b. Teori Evolusi Darwin

Charles Darwin mengemukakan teori evolusinya

secara lengkap dalam buku yang berjudul On The Origin

of Species by Means of Natural Selection (Asal mula

spesies yang terjadi melalui seleksi alam) yang

diterbitkan pada 24 November 1859. Dalam buku ini

dikemukakan dua teori pokok, yaitu:

1) Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies-

spesies yang hidup di masa silam.

2) Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Dua teori

utama Darwin merupakan hasil pengamatan Darwin sebagai

berikut:

Pengamatan ke-1, setiap spesies mempunyai potensial

fertilisasi yang besar sehingga ukuran populasinya

akan meningkat secara eksponensial bila setiap

individu yang dilahirkan berhasil melakukan percobaan.

Pengamatan ke-2, ukuran populasi cenderung menjadi

stabil kecuali fluktuasi musiman.

Pengamatan ke-3, sumber daya alam terbatas.

Pengamatan ke-4, individu-individu populasi sangat

bervariasi dalam hal ciri-ciri tubuh, namun tidak ada

dua individu yang benar-benar sama.

Pengamatan ke-5, kebanyakan variasi diwariskan pada

keturunannya. Setelah Darwin menyelesaikan

perjalanannya dan kembali ke Inggris, ia banyak

mempelajari geologi, terutama tentang fosil. Buku yang

berpengaruh besar terhadap Darwin

adalah Principles of Geology (Prinsip-Prinsip Geologi)

karangan Charles Lyell. Setelah mempelajari buku

tersebut, Darwin berkesimpulan bahwa:

Lina

Page 22: Adaptasi Dan Evolusi

1) deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda

dengan fosil pada batuan yang lebih tua.

2) perbedaan itu disebabkan adanya perubahan secara

perlahan-lahan. Darwin juga mempelajari buku mengenai

hubungan ekonomi dan penduduk dunia di antaranya buku

karangan Thomas R. Malthus (1766-1834) yang

berjudul An Essay on The Principle of Population,

dimana Malthus berpendapat bahwa kenaikan jumlah

penduduk cenderung lebih cepat daripada kenaikan

produksi pangan. Oleh karena itu, timbul masalah bagi

manusia dalam menyelamatkan diri dari bahaya

kelaparan. (6Memet, 2013)

PERBANDINGAN TEORI EVOLUSI LAMARCK, WEISMANN, DAN DARWIN

a. Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Darwin

Teori Evolusi Lamarck berisi dua gagasan utama, yaitu:

1.Gagasan use and disuse (digunakan dan tidak digunakan)

Bagian tubuh yang digunakan secara intensif untuk

menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi

besar dan kuat. Sementara itu, bagian tubuh yang

jarang digunakan akan mengalami kemunduran.

2.Sifat atau ciri-ciri dari lingkungan dapat diwariskan

kepada keturunannya.

Contoh teori ini adalah evolusi pada jerapah berleher

panjang. Menurut Lamarck, nenek moyang jerapah

sebenarnya berleher pendek. Jerapah yang berleher

pendek menjulurkan lehernya untuk mencapai makanannya

pada daun-daun cabang pohon yang tinggi. Oleh karena

itu, leher jerapah menjadi panjang. Sifat leher

jerapah yang panjang tersebut akan diwariskan pada

keturunannya. Dengan demikian, semua jerapah berleher

panjang. Sebaliknya, menurut Darwin, evolusi terjadi

melalui seleksi alam dengan adanya adaptasi makhluk

Lina

Page 23: Adaptasi Dan Evolusi

hidup. Darwin berpendapat bahwa nenek moyang jerapah

terdiri atas jerapah yang berleher panjang dan jerapah

berleher pendek. Karena makanan jerapah adalah daun-

daunan di pohon yang tinggi, maka hanya jerapah

berleher panjang yang dapat menjangkaunya. Jerapah

berleher pendek tidak dapat menjangkau daun-daun di

pohon yang tinggi tersebut sehingga kekurangan makanan

dan akhirnya mati.

b. Teori Darwin Vs Teori Weismann

Sebenarnya, Weismann tidak menentang pandangan Darwin,

tetapi lebih menjelaskan pandangan Darwin mengenai seleksi

alam. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh karena

pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada

keturunannya. Evolusi menyangkut bagaimana pewarisan gengen

melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah gejala

seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika. Sifat leher

panjang atau pendek jerapah dikendalikan oleh gen. Gen

untuk leher panjang bersifat dominan. Sedangkan, gen untuk

leher pendek adalah resesif. Karena jerapah berleher pendek

tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan, maka jerapah ini

akan punah.

c. Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Weismann

Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi

terhadap lingkungannya melalui perubahan pada organ

tubuhnya. Kemudian, sifat atau fungsi organ tersebut

diwariskan kepada keturunannya. Menurut Lamarck, nenek

moyang menjangan tidak bertanduk. Namun, dikarenakan sering

mengadu kepala, maka tanduk tumbuh di kepala menjangan.

Teori Lamarck ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat

bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan

tidak diwariskan pada keturunannya. Weismann membuktikan

teorinya dengan mengawinkan dua ekor tikus yang masing-

masing ekornya telah dipotong. Kemudian, anak-anak yang

Lina

Page 24: Adaptasi Dan Evolusi

sudah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan dengan

sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang berekor.

Percobaan ini dilakukan hingga 21 generasi tikus dan

hasilnya tetap sama. (7Memet, 2013)

BUKTI – BUKTI YANG MEMPENGARUHI ADANYA EVOLUSI

a. Bukti fosil ( Palaentologi).

Fosil merupakan sisa dari organisme makhluk hidup dari

masa lampau yang telah membatu atau telah awet melalui

proses alam, fosil diemukan pada lapisan-lapisan

tertentu dari permukaan bumi, dimana melalui setiap

lapisan tersebut dapat diketahui umur dan asal dari

fosil tersebut.

Tiga tipe fosil, antara lain:

1) Anatomi seluruh tubuh makhluk hidup yang sudah mati.

2) Sisa dari bagian tubuh makhluk hidup yang keras

seperti tanduk, rambut dan cangkang.

3) Pembatuan dari bagian tubuh tumbuhan dan hewan.

Fosil merupakan catatan penting untuk mengungkapakan

sejarah kehidupan makhluk hidup diatas permukaan bumi

pada mas yang lampau. Dari fosil dapat diketahui

perkiraan bentuk tubuh, cara hidup, habitat dan hal

lainnya dari makhluk hidup, baik dari nenek moyang

makhluk hidup yang adan sekarang maupun dari makhluk

hidup yang telah mengalami kepunahan.

Fosil merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan

dalam membuktikan teori evolusi.

b. Bukti anatomi perbandingan.

Anatomi makhluk hidup merupakan bagian tubuh dari

makhluk hidup dan fungsinya. Dalam teori evolusi anatomi

perbandingan yang digunakan diutamakan pada anattomi

Lina

Page 25: Adaptasi Dan Evolusi

yang fungsional dari makhluk hidup, yang dapat dibedakan

menjadi:

1) Anatomi homolog.

Anatomi homolog merupakan penelitian tentang kaitan

antara persamaan bentuk dasar tubuh makhluk hidup

dengan perbedaan fungsinya, seperti jari tangan dengan

bentuk dasar sayap kelelawar ataupun sirip pada paus.

2) Anatomi Analog.

Anatomi analog merupakan penelitian tentang persamaan

fungsi bagian tubuh makhluk hidup namun memiliki

bentuk yang berbeda.

c. Bukti Embriologi perbandingan.

Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang

embrio atau bakal makhluk hidup. Melalui perbandingan

embrio makhluk hidup dapat diketahui tentang proses

evolusinya. Salah satunya adalah perbandingan embrio

antara hewan vertebrata yang menunjukkan persamaan/

keseragaman yang mencolok.

Van Boer ( 1976-1876) menyatakan bahwa :

1) Sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat khusus.

2) Perkembangan evolusi dimulai dari hal yang paling

umum sekali , kurang umum dan akhirnya ke sifat-sifat

yang khusus.

3) Hewan yang satu memisah secara progresif dari hewan

yang lainnya.

d. Bukti Biokimia perbandingan.

Studi biokimia terhadap beracam-macam organisme telah

mengungkapakna hemologi biokimia, kenyataannya persamaan

biokimia organisme hidup merupakan salah satu ciri dari

kehidupan. Enzim sitokrom terdapat hampir setiap makhluk

hidup. Terdapat gen untuk sitokrom c yang mengandung

begitu banyak informasi genetika yang sama pada banyak

Lina

Page 26: Adaptasi Dan Evolusi

organisme tidak akan dapat dijelaskan tanpa menggunakan

teori evolusi.

Dari segi homolog biokimia derajat persamaan struktur

sebanding dengan dekatnya hubungan kekerabatan.

e. Bukti penyebaran geografi.

Alfred Wallace mengemukakan bahwa wilayah benua di dunia

dapat dibagi menjadi enam wilayah terpisah dari wilayah

utama bedasarkan populasi hewannya.

Keanekaragaman terbanyak terdapat di wilayah tropik,

yaitu: Ethiopia ( Afrika Tropik) dan oriental ( Asia

Tropis dan pulau-pulau dekat lepas pantai). Bukti fosil

menunjukkan bahwa diwilayah ini kebanyakan dari tanaman

dan vertebrata secara dominan telah mengalami perubahan

atau evolusi. Penyebaran hewan dan tumbuhan di pulau-

pulau lepas samudera telah menunjang teori evolusi.

(8Jumrida, 2011)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVOLUSI

1. Faktor dari dalam/ faktor gen.

a. Mutasi Gen.

Molekul DNA merupakan zat yang sangat stabil. Perubahan

dasar yang terjadi pada nukleotida disebut mutasi. Ada

sejumlah faktor yang dapat menyebabkan mutasi antara lai:

radiasi. Secra ilmiah sukar sekali untuk membuktikan

sudah berapa kali suatu gen telah mengalami mutasi.

Meskipun mutasi itu kecil peranannya dalam evolusi namun

melalui mutasi dapat dibuktikan fakta baru yang disusun

melalui berbagai kombinasi sebagai bahan baku dalam

seleksi alam yang menghasilkan suatu proses evolusi.

b. Rekombinasi gen.

Rekombinasi gen adalah penggabungan beberapa gen induk

jantan dan betina ketika pembuahan ovum oleh sperma yang

Lina

Page 27: Adaptasi Dan Evolusi

menyebabkan adanya susunan pasangan gen yang berbeda dari

induknya. Akibatnya adalah lahirnya varian spesies baru.

c. Perkawinan Tak Acak

Pada kenyataannya, tidak ada perkawinan yang benar-

benar acak. Perkawinan umumnya dipengaruhi faktor

pilihan. Misalnya : burung merak betina lebih memilih

merek jantan dengan bulu ekor yang besar dan indah, dan

manusia cenderung mengembangkan hewan atau tumbuhan yang

mengguntungkan sehingga akan terjadi kepunahan pada

suatu spesies.

d. Migrasi

Suatu spesies dapat terasing dari spesies-spesies

sesamanya & hidup didaratan yang berbeda karena

dipisahkan oleh suatu larutan, misalnya apa yang terjadi

pada sejenis kumbang (Xylocopa nobilis) yang hidup

dipulau sangihe. Bila Xylocopa nobilis dari pulau

sangihe bermigrasi kedaerah manado dan terjadi

perkawinan antara xylocopa dari pulau sangihe dengan

Xylocopa dari manado, maka akan terjadi perubahan gen

pada generasi berikutnya, Sehingga dapat diartikan bahwa

migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme

dari suatu bioma kebioma yang lain (Bioma adalah

sekelompok hewan atau tumbuhan yang tinggal disuatu

lokasi geografis tertentu). (9Fitri, 2013)

2. Faktor dari luar / lingkungan.

a. Seleksi alam.

Faktor-faktor seleksi alam ini antara lain:

Suatu variasi makhluk hidup yang cocok dengan keadaan

lingkungannya mempunyai kemungkinan besar untuk dapat

bertahan hidup

b. Peran Isolasi dalam pembentukan spesies baru.

Lina

Page 28: Adaptasi Dan Evolusi

Melalui isolasi dapat ditetapkan bahwa perbedaan

genetik organisme-organisme yang hidup disekitar kita

telah mengalami peristiwa evolusi menuju pembentukan

suatu spesies baru. Makin sempurna dan lama suatu

proses isolasi maka akan terjadi perbedaan genetika

dalam kromosom yang semakin besar antar populasi-

populasi tersebut. Sehingga dalam populasi tersebut

tidak akan ada penyebaran dari populasi lain.

(10Jumrida, 2011)

Terbentuknya spesies baru dapat disebabkan oleh :

- Isolasi geografi, populasi/ spesies tidak mampu

melakukan interhibridasi (perkawinan) karena

dipisahkan oleh faktor geografi/ keadaan alam.

- Isolasi reproduksi, populasi/ spesies yang terdapat

pada daerah yang sama tidak mampu melakukan

interhibridasi (perkawinan). Isolasi reproduksi

dapat dibedakan menjadi isolasi prazigot dan

poszigot

1.Isolasi prazigot

Adalah isolasi yang menyebabkan dua spesies tidak

dapat kawin

a) Isolasi Ekologi, apabila dua spesies simpatik

yang terdapat disuatu daerah masing-masing menempati

habitan yang berbeda.

Contoh : katak pohon kawin didanau yang tidak

permanen (kubangan) sedangkan katak banten kawin

didanau atau badan air permanen yang lebih besar.

b) Isolasi Musim, terjadi bila dua spesies simpatik

masing-masing memiliki pemasakan kelamin yang

berbeda.

Contoh : masa kawin lalat buah drosophila

pseudoobscura pada sore hari sedangkan masa kawin

Drosophila pseumilis pada sore hari.

Lina

Page 29: Adaptasi Dan Evolusi

c) Isolasi Tingkah Laku, terjadi bila dua spesies

simpatik mempunyai bentuk morfologi alat kelamin

yang berbeda pada kawin.

Contoh : pada berbagai jenis ikan ternyata kelakuan

meminang ikan betina oleh ikan jantan berbeda,

sebagi contoh diambil perbandingan sebagai berikut :

1. Membuat sarang dengan dua lubang untuk masuk dan

keluar, sarang digantungkan pada tumbuhan air.

2. Pada sarang hanya ada satu lubang ialah tempat

masuk saja, sarang dibuat pada dasar kolam.

d) Isolasi Mekanik, terjadi apabila dua spesies

simpatik terdapat sel gamet jantan yang tidak

mempunyai viabilitas pada saluran kelamin betina.

(viabilitas adalah kemampuan spermatozoa untuk

bertahan hidup setelah dikeluarkan oleh organ

reproduksi jantung)

Contoh :tanaman sage hitam memiliki bunga kecil yang

hanya dapat diserbukan oleh lebah kecil. Berbeda

dengan tanaman sage putih yang memiliki struktur

bunga yang besar yang hanya dapat diserbukan oleh

lebah besar.

e) Isolasi Gamet, menghalangi terjadinya pembuahan

akibat susunan kimiawi dan melekul yang berbeda

antara dua sel gamet. 

Contoh :pada ikan, telur ikan yang dikeluarkan di

air tidak akan dibuahi oleh sperma dari spesies lain

karena selaput sel telurnya mengandung protein

tertentu yang hanya dapat mengikat melekul sel 

sprema dari spesies yang sama.

2.Isolasi Poszigot

Isolasi poszigot terjadi jika isolasi paszigot

gagal. Isolasi ini menghalangi berkembangnya zigot

Lina

Page 30: Adaptasi Dan Evolusi

atau jika zigot telah terbentuk akan menjadi

organisme mandul.

1.Hibrid

Embrio yang terbentuk dari dua spesies yang berbeda

akan gugur, disebabkan gen-gen dari kedua induk yang

berbeda tidak dapat bekerja sama mendorong mekanisme

membentuk embrio normal. 

2.Hibrid Mandul

Hibrid mamdul terjadi jika induk memiliki jumlah

kromosom yang berbeda, sehingga sinapsis/pasangan

kromosom homolog dalam meiosis tidak terjadi.

3.Hibrid Pecah

Kadang-kadang hibrid berkembang subur dan dapat

menghasilkan generasi F2 dari persilangan antara dua

hibrid atau hibrid dengan galur induk. Filial-filial

(F2) yang dihasilkan tersebut dinamakan hybrid

pecah. (11Fitri, 2013)

C. HUBUNGAN ADAPTASI DENGAN EVOLUSI

Bukti dari teori evolusi adalah adaptasi yang

dilakukan oleh setiap makhluk hidup, dimana adaptasi/

penyesuain diri dengan lingkungan memerlukan suatu usaha

evolusi dalam waktu yang lama sehingga makhluk hidup

tersebut dapat tetap eksis di atas bumi ini.

Lina

Page 31: Adaptasi Dan Evolusi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2

poin penting yaitu evolusi genetik, dimana berfokus pada

umpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi

biologi yang berfokus pada perilaku dari organisme

selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha

menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan

balik lingkungan, tetapi juga proses kognitif dan level

gerak yang terus-menerus.

2. Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi

tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.

Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya

mampu untuk:

a. memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).

b. mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti

temperatur, cahaya dan panas.

c. mempertahankan hidup dari musuh alaminya.

bereproduksi.

d. merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

3. Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:

Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk

tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas.

Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai

makanannya.

Lina

Page 32: Adaptasi Dan Evolusi

Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi

alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang

dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim

selulase oleh hewan memamah biak.

Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan

tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali

menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.

4. Evolusi adalah perubahan pada sifat – sifat terwariskan

suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi

berikutnya.

5. Hubungan adaptsi dengan evolusi adalah penyesuaian diri

dengan lingkungan memerlukan suatu usaha evolusi dalam

waktu yang lama sehingga makhluk hidup tersebut dapat

tetap eksis diatas bumi ini.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis kepada pembaca adalah

agar pembaca dapat mengetahui tentang adaptasi dan evolusi

suatu organisme. Dan juga penulis dalam menuliskan makalah

ini tidak mendekati kesempurnaan sehingga penulis

membutuhkan kritik yang membangung dari pembaca.

Lina