“ADAPTASI DAN EVOLUSI” D I S U S U N OLEH : NAMA : ERLINA FAU SEM/ KLS : IV/1 MATA KULIAH : EKOLOGI HEWAN DOSEN PENGAMPU : MEGAWATI TELAUMBANUA S.Pd SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) – NIAS SELATAN 2013/ 2014 Lina
“ADAPTASI DAN EVOLUSI”
DISUSUN
OLEH :
NAMA : ERLINA FAUSEM/ KLS : IV/1MATA KULIAH : EKOLOGI HEWAN DOSEN PENGAMPU : MEGAWATI TELAUMBANUA S.Pd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) – NIAS SELATAN
2013/ 2014
Lina
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
anugerah-Nya kami kelompok I dapat menyelesaikan makalah ini walaupun penuh
kekurangan. Adapun makalah yang penulis susun, yaitu dengan judul “EVOLUSI
DAN ADAPTASI” pada mata kuliah Ekologi Hewan I Program Studi Pendidikan
Biologi. Tugas makalah ini merupakan tugas yang dibebankan kepada setiap
kelompok yang terdiri dari beberapa mahasiswa, sesuai dengan silabus
pembelajaran Pendidikan Biologi dalam memenuhi persyaratan kelulusan mata
kuliah.
Penyusun menyadari dan merasakan betapa besarnya manfaat mata kuliah
Ekologi Hewan bidang studi Pendidikan Biologi ini, karena dengan mata kuliah ini
penyusun dapat mengetahui bagaimana Hubungan antara evolusi dan adaptasi
Untuk itu kami dalam kelas diberi tugas oleh dosen pengampu mata kuliah untuk
membuat makalah sebagai bahan penambah wawasan kami tentang Evolusi dan
Adaptasi.
Penyusun juga menyadari ada banyak kelemahan dan kekurangan dalam
pembuatan tugas makalah ini, baik berupa materi dan pembahasannya karena
keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu penyusun sangat
menharapkan kritik dan saran yang membangun kritik dan saran yang membangun
dari saudara/i maupun dari dosen pengasuh mata kuliah Ekologi Hewan agar
pembuatan tugas-tugas atau makalah dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Lina
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat berdasarkan kondisi serta keadaan
dalam kehidupan sekitar. Dimana telah kita ketahui bahwa
zaman modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah
mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan
tetapi, pada tahap pembelajarannya manusia selalu
mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu
yang ditelitinya, dalam ini adalah meneliti asal usul
kehidupan yang menjadi permasalahan dari sejak berabad-abad
tahun yang lalu sampai sekarang. Karena pada umumnya
biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan
mahluk hidup yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, melalu
makalah ini penulis ingin menjelaskan dan menyampaikan
beberapa pendapat para ahli mengenai evolusi dan adaptasi
itu sendiri. Dan dalam kehidupan kita tak pernah terlepas
dari orang lain, yang mana kita membutuhkan mereka sebagai
pelengkap dalam hidup kita, akan tetapi sebelum kita
mengenal siapa mereka dan bagaimana mereka kita harus bisa
beradaptasi dengan mereka terlebih dahulu. Individu
merupakan organisme tunggal, tanpa bantuan dari orang lain
kita tidak bisa hidup sempurna. Jika diperhatikan hewan-
hewan yang ada di sekitar kita, kita akan melihat bahwa
setiap hewan diciptakan Tuhan dengan unik. Baik mamalia
besar seperti gajah, kerbau, kuda, hingga serangga kecil
seperti lebah, kupu-kupu dan belalang diberi tuhan
kemampuan dan bentuk tubuh yang paling sesuai dengan tempat
dan cara hidupnya. Adaptasi merupakan bentuk penyuasaian
yang dilakukan makhluk hidup agar bisa betahan hidup dalam
lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru, bukan hanya
pada manusia saja tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan,
Lina
mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana
mereka berada, demi mempertahankankelangsungan hidup atau
dalam mempertahankan hidupnya.
Salah satu penyebab kepunahan makhluk hidup adalah
ketidakmampuan makhluk hidup untuk beradaptasi dengan
lingkungan. Misalnya, ketika memindahkan seekor ikan yang
diambil dari habitat aslinya ke dalam kolam ikan buatan
sendiri. Beberapa hari kemudian ikan yang dipelihara mati.
Kematian ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungan barunya. Maka jelaslah bahwa
makhluk hidup yang tidak beradaptasi dengan lingkungannya
akan mengalami kepunahan. Setiap jenis organisme mempunyai
dan memerlukan lingkungan untuk hidup di tempat tertentu.
Lingkungan atau tempat suatu makhluk hidup biasanya disebut
dengan habitat.
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Bagi makhluk
hidup yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,
ia dapat hidup lebih lama dan individu sejenisnya
(populasi) cenderung bertambah banyak. Tetapi bagi makhluk
hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan akan punah. Ada bermacam-macamadaptasi makhluk
hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi,
adaptasifisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar teori adaptasi?
2. Apa pengertian dari adaptasi?
3. Apa pengertian dari evolusi?
4. Bagaimanakah pendapat menurut para ahli tentang
evolusi?
5. Hubungan evolusi dengan adaptasi?
Lina
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dengan
jelas masalah teori evolusi, adaptasi dan bagaimana asal
usul kehidupan mulai terciptanya kita, sehingga kita
menjadi mahluk yang berbeda dan memilki perubahan dalam
kehidupan ini. Selain itu, makalah ini juga di harapkan
dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas bagaimana
penjelasan evolusi kehidupan kita, sebagai mahluk.
Lina
BAB II
ADAPTASI DAN EVOLUSI
A. ADAPTASI
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat hidupnya agar
tetap hidup (survive) dan berkembang biak di lingkungan
alaminya. (1Teguh, 2010)
Organisme yang mampu berdaptasi terhadap lingannya
mampu untuk :
a. Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan)
b. Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti
temperatur, cahaya dan panas
c. Mempertahankan hidup dari musuh alaminya dan
bereproduksi serta
d. Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
(2Mickeyball, 2012)
Adapun adaptasi ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi
tingkah laku.
Berdasarkan cara makhluk hidup beradaptasi dengan
lingkungannya,.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian makhluk hidup
melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung
sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi
morfologi mudah diamati, dan biasanya disebabkan karena
adanya perbedaan jenis makanan dan habitat.
a. Adaptasi morfologi terhadap jenis makanan
Terjadinya adaptasi morfologi ini dikarenakan
adanya perbedaan jenis makanan, serta cara mengambil
dan memperoleh makanan. Beberapa contoh adaptasi
Lina
morfologi terhadap jenis makanan adalah sebagai
berikut :
1) Bentuk paruh dan kaki pada burung
Beberapa bentuk adaptasi paruh burung sebagai
berikut.
a) Paruh bebek berbentuk seperti sudu atau dayung.
Dengan bentuk paruh yang demikian, bebek tersebut
mudah mencari makanana ditempat berlumpur.
b) Paruh burung pipit berbentuk pendek dan kuat untuk
makan makanan yang berupa biji-bijian.
c) Paruh burung elang berbentuk runcing dan agak
panjang, berfungsi untuk mengoyak daging.
d) Paruh ayam berbentuk kecil dan runcing untuk
mematuk biji-bijian maupun hewan kecil, misalnya
serangga dan cacing.
e) Paruh burung kolibri berbentuk kecil, runcing, dan
panjang untuk mengnhisap madu.
f) Paruh burung pelikan berukuran besar dan memiliki
struktur menyerupai kantong pada paruh bagian bawah
untunk memerangkap makanannya yang berupa ikan.
g) Paruh burung pelatuk kuat dann runcing untuk
memahat kayu pohon dan menangkap serangga.
Bentuk paruh burung sesuai dengan bentuk kaki burung.
Penyesuaian bentuk kaki ini untuk mendukung cara
burung memperoleh makanan. Bentuk kaki beberapa burung
sebagai berikut.
a) Kaki bebek mempunyai selaput renang yang terletak
pada celah jari kakinya. Kaki berselaput untuk
berjalan di lumpur yang merupakan habitatnya.
b) Kaki burung pipit mempunyai jari-jari yang
panjang dan terletak dalam satu bidang datar,
berfungsi untuk hinggap pada ranting-ranting pohon.
Lina
c) Kaki burung elang berbentuk pendek dan bercakar
tajam untuk mencengkram mangsanya.
d) Kaki burung kakatua mempunyai dua jari yang
mengarah ke depan dan dua jari yang mengarah ke
belakang. Kaki seperti ini sesuai untuk memanjat.
e) Kaki ayam bentuknya panjang dan tegak untuk
berjalan di darat dan untuk mangais makanan di
tanah.
f) Kaki burung pelatuk mempunyai dua jari ke depan
dan dua jari ke belakang yang digunakan untuk
memanjat.
2) Bentuk mulut pada serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara
tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya
adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan
jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang
dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi
empat, yaitu mulut penghisap, mulut penusuk, mulut
penjilat, dan mulut penyerap.
a) Mulut Penghisap. Mulut pengisap pada serangga
bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan
dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut
pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan
mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
b) Mulut penusuk dan penghisap. Mulut penusuk dan
penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang
tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki
mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk
menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia
kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya
berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai
pengisap.
Lina
c) Mulut penjilat. Mulut penjilat pada serangga
memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan
berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari
bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat
adalah lebah.
d) Mulut penyerap. Mulut penyerap pada serangga
memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang
mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk
menyerap makanan terutama yang berbentuk
cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap
adalah lalat.
3) Tipe gigi mamalia
Tipe gigi mamalia berhubungan dengan jenis
makanannya. Berdasarkan tipe giginya, mamalia terbagi
menjadi beberapa golongan sebagai berikut.
a) Mamalia pemakan rumput (herbivora) dan pememah biak
(ruminansia), yaitu mamalia yang mengunyah kembali
makanan yang telah ditelannya. Misalnya sapi,
kerbau, kuda, dan kambing. Hewan-hewan ini memiliki
gigi seri berbentuk kapak yang berfungsi untuk
menjepit dan memotong makanan. Gigi geraham
berbentuk lebar dan datar dengan rahang bergerak
menyamping agar makanan tergiling secara mekanik.
b) Mamalia pemakan daging (karnivora), memiliki gigi
seri yang tajam dan gigi taring yang kuat, besar,
dan runcing. Sementara itu, gigi gerahamnya
bergerigi tajam sehingga mampu mengunyah daging
yang keras dan liat. Misalnya harimau, singa,
anjing, dan kucing.
c). Mamalia pengerat (rodentia), tidak memiliki gigi
taring, dan hanya memiliki gigi seri dan gigi
geraham. Gigi serinya besar dan berfungsi untuk
Lina
mengerat makanannya. Misalnya kelinci, tikus, dan
tupai.
b. Adaptasi morfologi terhadap jenis habitat
Adaptasi hewan dan tumbuhan berdasarkan habitatnya
akan diuraikan sebagai berikut.
1) Ikan
Ikan mempunyai habitat di air, baik air laut maupun
air tawar. Air mempunyai sifat menekan ke segala
arah sehingga ikan membutuhkan bentuk tubuh yang
memudahkannya bergerak di air.
2) Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan
gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya
disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir.
Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat
penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki
punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang
menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum
air dalam waktu yang lama.
3) Beruang Kutub
Beruang kutub hidup di daerah kutub yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah dingin mempunyai bentuk
kaki yang besar dan lebar untuk berjalan di salju.
Bulunya tebal dan telinganya kecil untuk mengurangi
kehilangan panas.
4) Tumbuhan xerofit
Tumbuhan xerofit yaitu tumbuhan yang hidup di
habitat kering atau kekurangan air seperti kaktus
dan kurma. Tumbuhan ini melakukan adaptasi dengan
cara seperti berikut.
Lina
a) Daun sempit dan kecil, atau bahkan ada yang
tidak berdaun untuk menghindari kehilangan banyak
air.
b) Daun termodifikasi menjadi sisik atau bulu untuk
melindungi diri.
c) Stomata sedikit, untuk menghindari penguapan
berlebih.
d) Tubuh atau daunnya dilapisi zat seperti lilin
untuk mencegah kehilangan banyak air.
e) Akarnya panjang untuk mencari sumber air.
f) Merupakan tumbuhan sukulen (mampu menyimpan air
dibatang).
5) Tumbuhan hidrofit
Tumbuhan hidrofit yaitu tumbuhan yang hidup di
habitat banyak air, misalnya teratai, enceng
gondok, dll. Tumbuhan ini melakukan adaptasi dengan
cara seperti berikut ini.
a) Akarnya lebat (untuk memperberat) agar
posisinya stabil di air.
b) Berdaun lebar untuk menahan gaya berat akar
kebawah.
c) Stomata banyak dan terletak dipermukaan atas
daun untuk memudahkan penguapan.
d) Lapisan lilinnya tipis untuk memudahkan
terjadinya penguapan dan mengurangi kelebihan
air.
e) Batang dan akarnya memiliki rongga-rongga
udara agar dapat terapung diatas air.
6) Tumbuhan higrofit
Tumbuhan higrofit yaitu tumbuhan yang hidup di
habitat lembab, misalnya lumut, paku-pakuan, dan
keladi. Tumbuhan ini melakukan adaptasi dengan cara
sebagai berikut.
Lina
a) Berdaun tipis dan lebar untuk memudahkan
penguapan dan kelebihan air.
b) Pada ujung daun terdapat hidatoda
2. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah upaya penyesuaian fungsi
alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Biasanya adaptasi fisiologi melibatkan zat-zat kimia
tertentu untuk membantu proses metabolisme tubuh.
Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua
makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.
a) Adaptasi fisiologi pada hewan dan manusia
1) Herbivora seperti sapi dapat mencerna rumput
atau daun yang banyak mengandung serat
(selulosa) dengan bantuan enzim selulase. Enzim
tersebut dihasilkan oleh mikroorganismeyang
terdapat di rumen.
2) Hewan penghisap darah seperti nyamuk mempunyai
zat antikoagulan atau anti pembekuan darah. Zat
ini berguna untuk menjaga agar darah yang
dihisap tetap cair dan tidak membeku.
3) Pada manusia, jumlah eritrosit berbeda-beda
tergantung tempat tinggalnya. Pada manusia yang
tinggal di dataran tinggi atau pegunungan
mempunyai jumlah eritrosit yang lebuh banyak
dibandingkan dengan manusia yang tinggal di
dataran rendah. Hal ini karena kadar oksigen di
pegunungan lebih sedikit sehingga dibutuhkan Hb.
(haemoglobin) yang lebih banyak. Apabila Hb.
yang dibutuhkan banyak, maka
jumlah eritrosit juga akan meningkat.
b) Adaptasi fisiologi pada tumbuhan
Lina
1) Tumbuhan tertentu mengeluarkan bau yang khas
untuk menarik serangga. Serangga dapat membantu
proses penyerbukan , contohnya pada bunga mawar.
2) Tumbuhan mengeluarkan nektar pada bunga untuk
menarik serangga. Contohnya kembang sepatu.
3) Pada tanaman tertentu misalnya cemara dan sukun,
mengeluarkan metabolit
sekunder berupaalelopati yang mampu menghambat
pertumbuhan tanaman lain disekitarnya.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri
terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku
supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Adaptasi tingkah laku lebih mudah diamati daripada
adaptasi fisiologi. Adaptasi tingkah laku ini biasanya
berhubungan erat dengan makanan, udara dingin, dan
sistem pertahanan pada beberapa hewan. Adaptsai
tingkah laku beberapa jenis hewan sebagai berikut.
a) Rayap akan memakan kembali kulitnya ketika
melakukan pergantian kulit (molting). Hal ini
merupakan bentuk adaptasi tingkah laku rayap untuk
memperoleh enzim pencerna selulosapada kayu. Enzim
pencerna tersebut dihasilkan oleh flagellata
(sejenis mikroorganisme) yang hidup dalam saluran
pencernaan rayap. Oleh sebab itu, rayap akan memakan
kembali kulit dan bagian ususnya yang mengelupas.
Selain itu, rayap yang baru menetas akan menjilati
dubur induknya agar flagellata dalam saluran
pencernaan induknya dapat masuk dalam saluran
pencernaannya.
b) Kerbau suka berkubang atau mandi lumpur untuk
mengurangi pengaruh panas dalam tubuhnya.
Lina
c) Penguin hidup di daerah kutub yang udaranya sangat
dingin . penguin hidup secara berkelompok untuk
menghadapi udara yang sangat dingin. Dengan hidup
berkelompok, udara di sekelilingnya akan terasa
lebih hangat.
d) Beberapa burung bermigrasi ke daerah yang lebih
hangat pada musim dingin. Selain itu juga mencari
daerah yang banyak terdapat makanannya. Apabila
musim dingin didaerah asalnya telah selesai, maka
burung-burung tersebut akan kembali ke daerah
asalnya.
e) Pada sayap kupu-kupu tertentu, terdapat dua pola
mata yang sama seperti mata burung hantu. Saat ada
pemangsa, sayapnya akan direntangkan. Pemangsa kupu-
kupu akan ketakutan, dan kupu-kupu tersebut dapat
menyelamatkan diri.
f) Bunglon. Ketika berada di pohon yang berwarna
coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat.
Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna
hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan
warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk
penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya.
g) Kalajengking. Kalajengking melindungi dirinya dari
musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini
mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya.
Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat
racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh
adalah, kelabang, lebah, dan ular.
h) Cumi-Cumi. Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya
dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke
dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang
menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat
Lina
berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya
tersebut.
i) Siput. Siput memiliki pelindung tubuh yang keras
dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini
melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan
tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura,
dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan
untuk melindungi diri dari musuhnya.
j) Cicak. Untuk melindungi diri dari serangan musuh,
cicak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus ini
dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian
musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri.
k) Ikan paus. Paus adalah mamalia yang hidup di air.
Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di
air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal
paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air.
Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang
lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air
untuk menghirup oksigen.
B. EVOLUSI
1. Menurut Ilmu Sejarah Evolusi adalah perkembangan
ekonomi, social dan politik tanpa adanya paksaaan
dari waktu kewaktu secara sedikit demi sedikit dalam
jangka waktu yang lama.
2. Menurut Ilmu IPA, evolusi adalah perkembangan makhluk
hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih
kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan
memakan waktu yang lama.
Contoh : Dari binatang atau hewan kera menjadi
manusia , ikan menjadi reptile, dan lain sebagainya.
kalian pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat
siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut,
Lina
paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa
karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan
air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu
paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga
paru-parunya penuh dengan udara. (3Jumrida, 2011)
JENIS-JENIS EVOLUSI DIALAM
1. Evolusi Kosmik adalah evolusi yang terjadi pada
lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup.
2. Evolusi Organik adalah evolusi yang terjadi pada
lingkungan biotik pada makhluk hidup dari generasi ke
generasi.
Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini.
Banyak teori yang telah dikemukakan para ahli, tetapi
tampaknya belum satupun teori yang dapat menjawab semua
fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk
hidup.
Sejak abad ke-6 sebelum masehi, para ahli sudah mencoba
mengemukakan pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis
makhluk hidup yang ada didunia, misalnya :
1. Anaximander (500 SM)
Anaximander mempercayai bahwa manusia berevolusi dari
makhluk akuatik mirip ikan yang pindah ke darat.
2. Empedocles (495-435 SM)
Empedocles Adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa
kehidupan muncul dari Lumpur dan tumbuhan kemudian berubah
menjadi hewan. Menurut Empedocles, makhluk-makhluk pertama
memiliki bentuk seperti monster. Bentuk makhluk-makhluk ini
berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling
baik yang mampu bertahan hidup. Pemikiran Empedocles ini
adalah bentuk dari seleksi alam yang merupakan mekanisme
penting dalam evolusi.
3. Erasmus Darwin
Lina
Dengan bukunya “Zoomonia” yang intinya menyatakan
kehidupan itu berawal dari asal mula yang sama dan respons
fungsional akan diwariskan kepada keturunannya.
4. Thomas Robert Malthus
Dengan bukunya “Essay on the principle of population as
it Affect the future Improvement of man kind “, yang
intinya menyatakan tidak adanya keseimbangan antara
penduduk dan bahan makanan. Selanjutnya muncullah kata-kata
yang digunakan oleh Darwin yaitu perjuangan untuk hidup
(Struggle for Life).
5. Charles Lyell
Dalam bukunya “Principle of Geologi”, menyatakan bahwa
bumi mengalami perubahan terus-menerus karena pengaruh
alam.
6.Georges Cuvier (1769-1832)
Menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk
hidup yang berbeda. Teori ini disebut juga katastropisme.
(4Fitri, 2013)
PENCETUS TEORI EVOLUSI
1. Aristoteles (384 – 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari
Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa
evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya
metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya
dari bentuk sederhana kebentuk yang lebih kompleks.
2. Anaximander (500 SM)
Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal
dari Yunani. Ia berpendapa bahwa manusia berawal dari
makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi.
3. Empedoclas (495 – 435 SM)
Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia
mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal
dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan
Lina
berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan
dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudia berkembang
menjadi sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam
seperti sekarang ini.
4. Erasmus Darwin (1731 – 1802 SM)
Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert
Darwin, seorang tokoh evolusi berkebangsaan Inggris.
Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian
fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia
menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori
evolusi dari Lamarck.
5. Count De Buffon (1707 – 1788)
Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi
karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi
penimbunan variasi.
6. Sir Charles Lyell (1797 – 1875)
Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari
Skotlandia dengan bukunya yang terkenal berjudul Principles
of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyellberpendapat
bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap
dalam jangka waktu yang lama.
7. Lamarck
Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli
biologi kebangsaan Perancis, memiliki suatu gagasan dan
menuliskannya dalam bukunya berjudul “Philoshopic”. Dalam
bukunya tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut :
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-
sifat yang diwariskan melalui proses adaptasi
lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada
keturunannya.
c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh
membesar, sedangkan organ yang tidak digunakan akan
Lina
mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan
menghilang.
Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah.
Menurut Lamarck, pada awalnya jerapah memiliki leher
pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi,
maka jerapah berusaha untuk dapat menjangkaunya. Karena
terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher jerapah
menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya
akan lebih panjang lagi.
Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek
dari Charles Darwin) yang mengatakan bahwa populasi
jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan
ada yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut
berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari persaingan
tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan
tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada
keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan
perlahan- lahan mengalami kepunahan.
8. Charles Robert Darwin
Bapak Teori Evolusi lahir di daerah Inggris bagian
barat. Teori Evolusi Darwin tidak muncul begitu saja, namun
berdasarkan hasil perjalanannya dengan kapal Beagle ke
kepulauan Galapagos dan studi terhadap berbagai disiplin
ilmu.
a. Pelayaran Darwin ke Kepulauan Galapagos
Saat berlayar dari Inggris menggunakan kapal HMS
Beagle, Darwin berusia 22 tahun (bulan Desember 1831).
Tujuan utama pelayaran tersebut adalah untuk memetakan
pesisir pantai Amerika Selatan yang masih belum jelas.
Pada saat awak kapal sibuk memetakan pesisir pantai,
Darwin turun ke pantai, mengamati, dan mengoleksi
ratusan spesimen fauna dan flora Amerika Selatan yang
beraneka ragam dan endemik. Selain itu, saat kapal
Lina
mengelilingi benua Amerika, Darwin mengamati berbagai
adaptasi tumbuhan dan hewan yang menempati hutan
Brazil, bentangan padang rumput di Argentina, daratan
terpencil Tierra del Fuego dekat Argentina dan
pegunungan Andes. Setelah mencatat flora dan fauna di
berbagai wilayah Amerika Selatan, Darwin menyimpulkan
bahwa flora dan fauna di Amerika Selatan mempunyai
karakteristik khusus yang sangat berbeda dengan flora
dan fauna di Eropa. Darwin juga mengatakan bahwa flora
dan fauna di daerah beriklim sedang mempunyai hubungan
yang lebih dekat dengan spesies yang hidup di wilayah
tropis benua tersebut, dibandingkan spesies di daerah
beriklim sedang di Eropa.Fauna yang paling
membingungkan Darwin ditemukan diKepulauan Galapagos,
yaitu kepulauan yang berada di sebelah barat pesisir
Amerika Selatan. Pada umumnya, spesies fauna di
Galapagos tidak ditemukan hidup di tempat lain,
meskipun ada kesamaan dengan hewan di Amerika Selatan.
Setelah mengadakan pengamatan, diantaranya Darwin
menemukan 14 jenis burung finch di Galapagos. Meskipun
jenisjenis tersebut agak mirip, namun terlihat sebagai
spesies yang berbeda, yang menunjukkan hubungan dengan
burung Finch yang ada di Amerika Selatan.
Perbedaan utama burung finch, yaitu pada bentuk dan
ukuran paruhnya yang merupakan adaptasi terhadap
makanan tertentu. Kelompok pertama burung Finch yang
hidup di tanah (Geospiza magnirostris) mempunyai paruh
yang besar yang teradaptasi untuk memecahkan biji,
kelompok kedua finch (Camarhynchus pallidus) yang
menggunakan suatu duri kaktus atau ranting kecil
sebagai alat untuk mengorek semut atau serangga
lainnya, dan kelompok ketiga adalah kelompok kecil
Lina
finch (Camarhynchus parvulus) yang menggunakan
paruhnya untuk menangkap serangga. (5Memet, 2013)
b. Teori Evolusi Darwin
Charles Darwin mengemukakan teori evolusinya
secara lengkap dalam buku yang berjudul On The Origin
of Species by Means of Natural Selection (Asal mula
spesies yang terjadi melalui seleksi alam) yang
diterbitkan pada 24 November 1859. Dalam buku ini
dikemukakan dua teori pokok, yaitu:
1) Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies-
spesies yang hidup di masa silam.
2) Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Dua teori
utama Darwin merupakan hasil pengamatan Darwin sebagai
berikut:
Pengamatan ke-1, setiap spesies mempunyai potensial
fertilisasi yang besar sehingga ukuran populasinya
akan meningkat secara eksponensial bila setiap
individu yang dilahirkan berhasil melakukan percobaan.
Pengamatan ke-2, ukuran populasi cenderung menjadi
stabil kecuali fluktuasi musiman.
Pengamatan ke-3, sumber daya alam terbatas.
Pengamatan ke-4, individu-individu populasi sangat
bervariasi dalam hal ciri-ciri tubuh, namun tidak ada
dua individu yang benar-benar sama.
Pengamatan ke-5, kebanyakan variasi diwariskan pada
keturunannya. Setelah Darwin menyelesaikan
perjalanannya dan kembali ke Inggris, ia banyak
mempelajari geologi, terutama tentang fosil. Buku yang
berpengaruh besar terhadap Darwin
adalah Principles of Geology (Prinsip-Prinsip Geologi)
karangan Charles Lyell. Setelah mempelajari buku
tersebut, Darwin berkesimpulan bahwa:
Lina
1) deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda
dengan fosil pada batuan yang lebih tua.
2) perbedaan itu disebabkan adanya perubahan secara
perlahan-lahan. Darwin juga mempelajari buku mengenai
hubungan ekonomi dan penduduk dunia di antaranya buku
karangan Thomas R. Malthus (1766-1834) yang
berjudul An Essay on The Principle of Population,
dimana Malthus berpendapat bahwa kenaikan jumlah
penduduk cenderung lebih cepat daripada kenaikan
produksi pangan. Oleh karena itu, timbul masalah bagi
manusia dalam menyelamatkan diri dari bahaya
kelaparan. (6Memet, 2013)
PERBANDINGAN TEORI EVOLUSI LAMARCK, WEISMANN, DAN DARWIN
a. Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Darwin
Teori Evolusi Lamarck berisi dua gagasan utama, yaitu:
1.Gagasan use and disuse (digunakan dan tidak digunakan)
Bagian tubuh yang digunakan secara intensif untuk
menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi
besar dan kuat. Sementara itu, bagian tubuh yang
jarang digunakan akan mengalami kemunduran.
2.Sifat atau ciri-ciri dari lingkungan dapat diwariskan
kepada keturunannya.
Contoh teori ini adalah evolusi pada jerapah berleher
panjang. Menurut Lamarck, nenek moyang jerapah
sebenarnya berleher pendek. Jerapah yang berleher
pendek menjulurkan lehernya untuk mencapai makanannya
pada daun-daun cabang pohon yang tinggi. Oleh karena
itu, leher jerapah menjadi panjang. Sifat leher
jerapah yang panjang tersebut akan diwariskan pada
keturunannya. Dengan demikian, semua jerapah berleher
panjang. Sebaliknya, menurut Darwin, evolusi terjadi
melalui seleksi alam dengan adanya adaptasi makhluk
Lina
hidup. Darwin berpendapat bahwa nenek moyang jerapah
terdiri atas jerapah yang berleher panjang dan jerapah
berleher pendek. Karena makanan jerapah adalah daun-
daunan di pohon yang tinggi, maka hanya jerapah
berleher panjang yang dapat menjangkaunya. Jerapah
berleher pendek tidak dapat menjangkau daun-daun di
pohon yang tinggi tersebut sehingga kekurangan makanan
dan akhirnya mati.
b. Teori Darwin Vs Teori Weismann
Sebenarnya, Weismann tidak menentang pandangan Darwin,
tetapi lebih menjelaskan pandangan Darwin mengenai seleksi
alam. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada
keturunannya. Evolusi menyangkut bagaimana pewarisan gengen
melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah gejala
seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika. Sifat leher
panjang atau pendek jerapah dikendalikan oleh gen. Gen
untuk leher panjang bersifat dominan. Sedangkan, gen untuk
leher pendek adalah resesif. Karena jerapah berleher pendek
tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan, maka jerapah ini
akan punah.
c. Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Weismann
Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi
terhadap lingkungannya melalui perubahan pada organ
tubuhnya. Kemudian, sifat atau fungsi organ tersebut
diwariskan kepada keturunannya. Menurut Lamarck, nenek
moyang menjangan tidak bertanduk. Namun, dikarenakan sering
mengadu kepala, maka tanduk tumbuh di kepala menjangan.
Teori Lamarck ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat
bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan
tidak diwariskan pada keturunannya. Weismann membuktikan
teorinya dengan mengawinkan dua ekor tikus yang masing-
masing ekornya telah dipotong. Kemudian, anak-anak yang
Lina
sudah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan dengan
sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang berekor.
Percobaan ini dilakukan hingga 21 generasi tikus dan
hasilnya tetap sama. (7Memet, 2013)
BUKTI – BUKTI YANG MEMPENGARUHI ADANYA EVOLUSI
a. Bukti fosil ( Palaentologi).
Fosil merupakan sisa dari organisme makhluk hidup dari
masa lampau yang telah membatu atau telah awet melalui
proses alam, fosil diemukan pada lapisan-lapisan
tertentu dari permukaan bumi, dimana melalui setiap
lapisan tersebut dapat diketahui umur dan asal dari
fosil tersebut.
Tiga tipe fosil, antara lain:
1) Anatomi seluruh tubuh makhluk hidup yang sudah mati.
2) Sisa dari bagian tubuh makhluk hidup yang keras
seperti tanduk, rambut dan cangkang.
3) Pembatuan dari bagian tubuh tumbuhan dan hewan.
Fosil merupakan catatan penting untuk mengungkapakan
sejarah kehidupan makhluk hidup diatas permukaan bumi
pada mas yang lampau. Dari fosil dapat diketahui
perkiraan bentuk tubuh, cara hidup, habitat dan hal
lainnya dari makhluk hidup, baik dari nenek moyang
makhluk hidup yang adan sekarang maupun dari makhluk
hidup yang telah mengalami kepunahan.
Fosil merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan
dalam membuktikan teori evolusi.
b. Bukti anatomi perbandingan.
Anatomi makhluk hidup merupakan bagian tubuh dari
makhluk hidup dan fungsinya. Dalam teori evolusi anatomi
perbandingan yang digunakan diutamakan pada anattomi
Lina
yang fungsional dari makhluk hidup, yang dapat dibedakan
menjadi:
1) Anatomi homolog.
Anatomi homolog merupakan penelitian tentang kaitan
antara persamaan bentuk dasar tubuh makhluk hidup
dengan perbedaan fungsinya, seperti jari tangan dengan
bentuk dasar sayap kelelawar ataupun sirip pada paus.
2) Anatomi Analog.
Anatomi analog merupakan penelitian tentang persamaan
fungsi bagian tubuh makhluk hidup namun memiliki
bentuk yang berbeda.
c. Bukti Embriologi perbandingan.
Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
embrio atau bakal makhluk hidup. Melalui perbandingan
embrio makhluk hidup dapat diketahui tentang proses
evolusinya. Salah satunya adalah perbandingan embrio
antara hewan vertebrata yang menunjukkan persamaan/
keseragaman yang mencolok.
Van Boer ( 1976-1876) menyatakan bahwa :
1) Sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat khusus.
2) Perkembangan evolusi dimulai dari hal yang paling
umum sekali , kurang umum dan akhirnya ke sifat-sifat
yang khusus.
3) Hewan yang satu memisah secara progresif dari hewan
yang lainnya.
d. Bukti Biokimia perbandingan.
Studi biokimia terhadap beracam-macam organisme telah
mengungkapakna hemologi biokimia, kenyataannya persamaan
biokimia organisme hidup merupakan salah satu ciri dari
kehidupan. Enzim sitokrom terdapat hampir setiap makhluk
hidup. Terdapat gen untuk sitokrom c yang mengandung
begitu banyak informasi genetika yang sama pada banyak
Lina
organisme tidak akan dapat dijelaskan tanpa menggunakan
teori evolusi.
Dari segi homolog biokimia derajat persamaan struktur
sebanding dengan dekatnya hubungan kekerabatan.
e. Bukti penyebaran geografi.
Alfred Wallace mengemukakan bahwa wilayah benua di dunia
dapat dibagi menjadi enam wilayah terpisah dari wilayah
utama bedasarkan populasi hewannya.
Keanekaragaman terbanyak terdapat di wilayah tropik,
yaitu: Ethiopia ( Afrika Tropik) dan oriental ( Asia
Tropis dan pulau-pulau dekat lepas pantai). Bukti fosil
menunjukkan bahwa diwilayah ini kebanyakan dari tanaman
dan vertebrata secara dominan telah mengalami perubahan
atau evolusi. Penyebaran hewan dan tumbuhan di pulau-
pulau lepas samudera telah menunjang teori evolusi.
(8Jumrida, 2011)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVOLUSI
1. Faktor dari dalam/ faktor gen.
a. Mutasi Gen.
Molekul DNA merupakan zat yang sangat stabil. Perubahan
dasar yang terjadi pada nukleotida disebut mutasi. Ada
sejumlah faktor yang dapat menyebabkan mutasi antara lai:
radiasi. Secra ilmiah sukar sekali untuk membuktikan
sudah berapa kali suatu gen telah mengalami mutasi.
Meskipun mutasi itu kecil peranannya dalam evolusi namun
melalui mutasi dapat dibuktikan fakta baru yang disusun
melalui berbagai kombinasi sebagai bahan baku dalam
seleksi alam yang menghasilkan suatu proses evolusi.
b. Rekombinasi gen.
Rekombinasi gen adalah penggabungan beberapa gen induk
jantan dan betina ketika pembuahan ovum oleh sperma yang
Lina
menyebabkan adanya susunan pasangan gen yang berbeda dari
induknya. Akibatnya adalah lahirnya varian spesies baru.
c. Perkawinan Tak Acak
Pada kenyataannya, tidak ada perkawinan yang benar-
benar acak. Perkawinan umumnya dipengaruhi faktor
pilihan. Misalnya : burung merak betina lebih memilih
merek jantan dengan bulu ekor yang besar dan indah, dan
manusia cenderung mengembangkan hewan atau tumbuhan yang
mengguntungkan sehingga akan terjadi kepunahan pada
suatu spesies.
d. Migrasi
Suatu spesies dapat terasing dari spesies-spesies
sesamanya & hidup didaratan yang berbeda karena
dipisahkan oleh suatu larutan, misalnya apa yang terjadi
pada sejenis kumbang (Xylocopa nobilis) yang hidup
dipulau sangihe. Bila Xylocopa nobilis dari pulau
sangihe bermigrasi kedaerah manado dan terjadi
perkawinan antara xylocopa dari pulau sangihe dengan
Xylocopa dari manado, maka akan terjadi perubahan gen
pada generasi berikutnya, Sehingga dapat diartikan bahwa
migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme
dari suatu bioma kebioma yang lain (Bioma adalah
sekelompok hewan atau tumbuhan yang tinggal disuatu
lokasi geografis tertentu). (9Fitri, 2013)
2. Faktor dari luar / lingkungan.
a. Seleksi alam.
Faktor-faktor seleksi alam ini antara lain:
Suatu variasi makhluk hidup yang cocok dengan keadaan
lingkungannya mempunyai kemungkinan besar untuk dapat
bertahan hidup
b. Peran Isolasi dalam pembentukan spesies baru.
Lina
Melalui isolasi dapat ditetapkan bahwa perbedaan
genetik organisme-organisme yang hidup disekitar kita
telah mengalami peristiwa evolusi menuju pembentukan
suatu spesies baru. Makin sempurna dan lama suatu
proses isolasi maka akan terjadi perbedaan genetika
dalam kromosom yang semakin besar antar populasi-
populasi tersebut. Sehingga dalam populasi tersebut
tidak akan ada penyebaran dari populasi lain.
(10Jumrida, 2011)
Terbentuknya spesies baru dapat disebabkan oleh :
- Isolasi geografi, populasi/ spesies tidak mampu
melakukan interhibridasi (perkawinan) karena
dipisahkan oleh faktor geografi/ keadaan alam.
- Isolasi reproduksi, populasi/ spesies yang terdapat
pada daerah yang sama tidak mampu melakukan
interhibridasi (perkawinan). Isolasi reproduksi
dapat dibedakan menjadi isolasi prazigot dan
poszigot
1.Isolasi prazigot
Adalah isolasi yang menyebabkan dua spesies tidak
dapat kawin
a) Isolasi Ekologi, apabila dua spesies simpatik
yang terdapat disuatu daerah masing-masing menempati
habitan yang berbeda.
Contoh : katak pohon kawin didanau yang tidak
permanen (kubangan) sedangkan katak banten kawin
didanau atau badan air permanen yang lebih besar.
b) Isolasi Musim, terjadi bila dua spesies simpatik
masing-masing memiliki pemasakan kelamin yang
berbeda.
Contoh : masa kawin lalat buah drosophila
pseudoobscura pada sore hari sedangkan masa kawin
Drosophila pseumilis pada sore hari.
Lina
c) Isolasi Tingkah Laku, terjadi bila dua spesies
simpatik mempunyai bentuk morfologi alat kelamin
yang berbeda pada kawin.
Contoh : pada berbagai jenis ikan ternyata kelakuan
meminang ikan betina oleh ikan jantan berbeda,
sebagi contoh diambil perbandingan sebagai berikut :
1. Membuat sarang dengan dua lubang untuk masuk dan
keluar, sarang digantungkan pada tumbuhan air.
2. Pada sarang hanya ada satu lubang ialah tempat
masuk saja, sarang dibuat pada dasar kolam.
d) Isolasi Mekanik, terjadi apabila dua spesies
simpatik terdapat sel gamet jantan yang tidak
mempunyai viabilitas pada saluran kelamin betina.
(viabilitas adalah kemampuan spermatozoa untuk
bertahan hidup setelah dikeluarkan oleh organ
reproduksi jantung)
Contoh :tanaman sage hitam memiliki bunga kecil yang
hanya dapat diserbukan oleh lebah kecil. Berbeda
dengan tanaman sage putih yang memiliki struktur
bunga yang besar yang hanya dapat diserbukan oleh
lebah besar.
e) Isolasi Gamet, menghalangi terjadinya pembuahan
akibat susunan kimiawi dan melekul yang berbeda
antara dua sel gamet.
Contoh :pada ikan, telur ikan yang dikeluarkan di
air tidak akan dibuahi oleh sperma dari spesies lain
karena selaput sel telurnya mengandung protein
tertentu yang hanya dapat mengikat melekul sel
sprema dari spesies yang sama.
2.Isolasi Poszigot
Isolasi poszigot terjadi jika isolasi paszigot
gagal. Isolasi ini menghalangi berkembangnya zigot
Lina
atau jika zigot telah terbentuk akan menjadi
organisme mandul.
1.Hibrid
Embrio yang terbentuk dari dua spesies yang berbeda
akan gugur, disebabkan gen-gen dari kedua induk yang
berbeda tidak dapat bekerja sama mendorong mekanisme
membentuk embrio normal.
2.Hibrid Mandul
Hibrid mamdul terjadi jika induk memiliki jumlah
kromosom yang berbeda, sehingga sinapsis/pasangan
kromosom homolog dalam meiosis tidak terjadi.
3.Hibrid Pecah
Kadang-kadang hibrid berkembang subur dan dapat
menghasilkan generasi F2 dari persilangan antara dua
hibrid atau hibrid dengan galur induk. Filial-filial
(F2) yang dihasilkan tersebut dinamakan hybrid
pecah. (11Fitri, 2013)
C. HUBUNGAN ADAPTASI DENGAN EVOLUSI
Bukti dari teori evolusi adalah adaptasi yang
dilakukan oleh setiap makhluk hidup, dimana adaptasi/
penyesuain diri dengan lingkungan memerlukan suatu usaha
evolusi dalam waktu yang lama sehingga makhluk hidup
tersebut dapat tetap eksis di atas bumi ini.
Lina
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2
poin penting yaitu evolusi genetik, dimana berfokus pada
umpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi
biologi yang berfokus pada perilaku dari organisme
selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha
menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan
balik lingkungan, tetapi juga proses kognitif dan level
gerak yang terus-menerus.
2. Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi
tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.
Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya
mampu untuk:
a. memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
b. mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti
temperatur, cahaya dan panas.
c. mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
bereproduksi.
d. merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
3. Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:
Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk
tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas.
Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai
makanannya.
Lina
Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi
alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang
dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim
selulase oleh hewan memamah biak.
Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan
tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali
menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.
4. Evolusi adalah perubahan pada sifat – sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
5. Hubungan adaptsi dengan evolusi adalah penyesuaian diri
dengan lingkungan memerlukan suatu usaha evolusi dalam
waktu yang lama sehingga makhluk hidup tersebut dapat
tetap eksis diatas bumi ini.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis kepada pembaca adalah
agar pembaca dapat mengetahui tentang adaptasi dan evolusi
suatu organisme. Dan juga penulis dalam menuliskan makalah
ini tidak mendekati kesempurnaan sehingga penulis
membutuhkan kritik yang membangung dari pembaca.
Lina
DAFTAR PUSTAKA
1. http://teguhs-atu.blogspot.com/2010/01/v-
behaviorurldefaultvml-o.html
2. http://mickeybal.wordpress.com/2012/12/18/126/
3. http://jumridahusni.blogspot.com/2011/07/adaptasi-dan-
evolusi.html
4. http://makalahbest.blogspot.com/2013/06/makalah-teori-
evolusi.html
5. http://memet32.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-
teori-evolusi-dalam.html
Lina