Top Banner

of 45

Ada Yang Baru Ni Aaan

Jul 07, 2018

Download

Documents

bayu_k93
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    1/45

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Penelitian

    Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik dengan

     jumlah kejadian yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit ini ditandai

    dengan tingginya kadar glukosa di dalam darah (hiperglikemia) akibat adanya

    kerusakan insulin, kerja insulin atau keduanya ( American Diabetes Melitus

     Association (ADA), 2013). e!ara garis besar DM terdiri dari 3 tipe yaitu DM tipe

    1 atau DM ju"enile yang sering terjadi pada anak#anak, DM tipe 2 dan DM

    gestasional. ekitar $0% pasien DM merupakan DM tipe 2 yang angka

    kejadiannya erat dengan obesitas, akti"itas &isik yang kurang dan diet yang tidak 

    sehat (World Health Organization (') , 2013).

    Menurut data dari ( International Diabetes Federation (*D+), 2012) lebih dari

    31 juta orang di dunia menderita penyakit DM. -erdasarkan data tersebut ,3%

    dari populasi di dunia telah mengidap penyakit DM ( International working grou

    on the diabetic !oot (*'/D+), 2012). elain itu, ' memperkirakan pada tahun

    2030 jumlah pasien DM akan semakin meningkat hingga men!apai 3 juta orang

    dan menjadi penyebab kematian yang menempati urutan ke# di dunia.

    *ndonesia sendiri menduduki peringkat ke # pasien DM teranyak di dunia

    dengan jumlah pasien men!apai angka juta orang pada rentan usia sekitar 20#$

    tahun(*D+ tlas,2012). ngka ini diperkirakan akan terus meningkat men!apai

    21.2.000 pasien DM di *ndonesia pada tahun 2030. elain itu DM menduduki

    1

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    2/45

    2

     peringkat ke enam penyebab kematian terbesar di *ndonesia ("he centers !or 

    disease control and re#ention(4D4), 2012).

    Pasien DM memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi serius. danya

     peningkatan gulla darah yang berlangsung lama dapat menyebabkan beberapa

    komplikasi baik komplikasi mikro"askuler maupun komplikasi makro"askuler.

    5omplikasi mikro"askuler merupakan komplikasi yang menyerang pembuluh

    darah ke!il yang dapat menyebabkan retinopati, ne&ropati dan neuropati (',

    2013). Menurut data dari  Diabeti !oot $lcer,  DM merupakan penyebab utama

    kasus kebutaan pada indi"idu yang berusia 20#$ tahun di merika. elain itu,

     pada tahun 200 DM menyebabkan % kasus baru gagal ginjal dan sekitar 20#0

    % pasien DM sering berakhir dengan tindakan hemodialisa dengan biaya

     pera6atan yang mahal. dapun neuropati merupakan komplikasi terbanyak yang

    dialami oleh pasien DM , sekitar 0#0 % pasien DM mengalami gejala berupa

     panas, nyeri, atau kesemutan yang merupakan tanda umum dari neuropati

    (4ahyono, 200)

    Pasien DM juga berisiko mengalami komplikasi makro"askular seperti

    serangan jantung dan stroke (', 2013). Pasien DM akan berisiko 2# kali

     beresiko terkena serangan jantung dan stroke( Diabetic Foot $lcer, 2010). -ahkan

    DM merupakan &aktor yang menempati urutan kedua penyebab stroke setelah

    hipertensi ('aluyo, 200$)

    Pasien DM juga beresiko tinggi untuk mengalami ulkus diabetikum. 7lkus

    diabetikum erat kaitannya dengan adanya ganguan aliran darah dan terjadi

    neuropati pada ekstermitas bagian ba6ah. etiap tahunnya terdapat kurang lebih

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    3/45

    3

     juta orang pasien DM yang memiliki ulkus kaki diabetikum (*'/D+, 2012). Di

    merika, amputasi pada ekstermitas bagian ba6ah 10 kali lebih sering terjadi pada

     pasien DM dibandingkan pada pasien non# DM (', 2010). ekitar %

    amputasi yang terjadi pada pasien DM dia6ali dengan ulkus diabetikum(D+4,

    2010).

    5omplikasi DM tersebut memberikan dampak negati& bagi kehidupan pasien

     baik se!ara &isik, psikologis, sosial maupun ekonomi. Dampak psikologis yang

    dirasakan pasien DM biasanya berupa rasa !emas atau depresi yang berhubungan

    erat dengan penurunan kemampuan dalam mera6at diri, kontrol metabolik yang

     buruk dan peningkatan komplikasi DM (+isher et al , 2002). elain itu pasien DM

     juga akan merasa hidupnya lebih sulit, putus asa, dan juga ditemukan adanya

    ganguan interaksi sosial baik itu pada keluarga ataupun pada penyedia pelayanan

    kesehatan ( %olonsk& et al, 200). Pasien DM yang telah mengalami komplikasi

    DM seperti ulkus diabetikum, serangan jantung, stroke dan gagal ginjal

    membutuhkan pera6atan yang lebih lama sehingga akan memerlukan biaya

     pera6atan yang lebih besar (4ahyono, 200)

    kibat banyaknya dampak negati& yang dialami oleh pasien DM maka pasien

    DM perlu mengambil peran akti& dengan melakukan pengolaan terhadap DM yang

    dideritanya untuk meminimalisir terjadinya komplikasi. Menurut konsensus

    P8958:* ( Perkumpulan 8ndrokrinologi *ndonesia) (2011) ada empat pilar dalam

     pengelompokan penyakit DM yaitu peren!anaan makanan (diet DM), edukasi,

    latihan jasmani(e'ercise), dan inter"ensi &armakologi yang bisa terdiri atas

     pemberian obat#obat hipoglikemik oral dan pemberian insulin. Proses seseorang

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    4/45

    4

    dalam melakukan pengelolan terhadap penyakit yang bersi&at kronis untuk 

    mengurangi e&ek buruk yang ditimbulkan  sel!management merupakan landasan

    dalam melakukan pera6atan DM (arkar, 200). el!management   itu sendiri

    dapat digambarkan sebagai kemampuan klien atau pasien DM mengetahui kondisi

    kesehatannya, melakukan keputusan untuk memilih pengobatan yang sesuai

    dengan kebutuhan klien, melakukan kegiantan yang dapat meningkatkan

    kesehatan , dan mengurangi dampak penyakit terhadap &isik, emosi dan hubungan

    interpersonal dengan memonitor tanda dan gejala penyakit (mall6ood, 200$).

     :orris,el al   (2001) menemukan bah6a pasien DM tipe 2 yang melakukan  sel! 

    management  menunjukkan hasil positi& terhadap kadar glukosa darah. elain itu

     penerapan  sel!management  yang lebih baik dapat menurunkan resiko terjadinya

    komplikasi, mengurangi kejadian hospitalisasi dan angka kematian akibat DM

    (Mayberry et al , 2012)

    Meskipun sel!management memiliki dampak positi& bagi pasien DM tipe 2

    tapi masih banyak pasien DM tipe 2 yang kesulitan dalam menerapkan perilaku

     sel!management   dipengaruhi oleh  sel!e!!icac&,  roblem sol#ing dan dukungan

    lingkungan sosial(5ing, et al , 2010). +aktor dukungan sosial itu sendiri terdiri dari

    dukungan sosial &ormal dan dukungan sosial in&ormal (mall6ood, 200$). alah

    satu bentuk dukungan sosial in&ormal yaitu dukungan yang di dapatkan dari

    anggota keluarga (mall6ood,200$). asil penelitian yang dilakukan klima

    (2012) menyebutkan bah6a kurangnya dukungan keluarga menjadi salah satu

    &aktor yang berhubungan dengan kegaaglan pasien DM tipe 2 dalam menjalankan

     sel!management . Meskipun demikian peneliti Mayberry (2012) menyebutkan

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    5/45

    5

     bah6a keluarga dapat memiliki e&ek negati& maupun positi& terhadap perilaku sel!

    management  pasien DM tipe 2.

    -erdasarkan data jumlah pasien yang diperoleh dari Dinas 5esehatan 5ota

    ;ambi

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    6/45

    6

    -erdasarkan data yang diperoleh dari medical record  Puskesmas impang *>

    ipin, angka kejadian di Puskesmas impang *> ipin terus mengalami

     peningkatan, hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut ini=

    Tabel 1.&

    Data Kunjungan Paien Diabete !elitu Ti"e II

    Di Pukema #im"ang I+ #i"in Jambi

    N

    /

    Tahun Baru Lama

    1 2012 1$$ 2

    2 2013 22 $0

    3 201 20 12

    umber= 9egister Puskesmas impang *> ipin (201)

    -erdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bah6a pada tahun 2012 terdapat

    1$$ pasien baru diabetes melitus tipe ** dan 2 pasien lama diabetes melitus tipe

    **. Pada tahun 2013 terdapat sebanyak pasien baru 22 diabetes melitus tipe ** dan

     pasien lama sebanyak 3 diabetes melitus tipe **. Pada tahun 201 terdapat

    sebanyak pasien baru 20 diabetes melitus tipe ** dan pasien lama sebanyak 12

    diabetes melitus tipe **.

    lasan dilakukan penelitian ini di Puskesmas impang *> ipin adalah

     belum maksimalnya penatalaksanaan diabetes melitus di Puskesmas impang *>

    ipin 5ota ;ambi dimana dalam mengatasi penyakit diabetes melitus hanya

    dilakukan dengan terapi &armakologi saja. -erdasarkan sur"ey a6al yang

    dilakukan peneliti pada +ebruari 201 diperoleh hasil bah6a di Puskesmas

    impang *> ipin 5ota ;ambi tidak ada kegiatan sel!management*

    -erdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan melakukan penelitian

    tentang @ubungan Dukungan 5eluarga Dengan Perilaku el!management   Pada

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    7/45

    7

    Pasien Diabetes Melitus ipin 5ota ;ambi

    ipin 5ota ;ambi ipin 5ota ;ambi ipin 5ota ;ambi ipin 5ota ;ambi ipin 5ota ;ambi tahun 201.

    D. !an3aat Penelitian

    1. Bagi Pukema #im"ang I+ #i"in K%ta Jambi

    asil penelitian ini menjadi in&ormasi penting bagi pera6at maupun pihak 

    Puskesmas impang *> ipin 5ota ;ambi dalam mengembangkan program,

    inter"ensi maupun kebijakan untuk meningkatkan dukungan atau peran serta

    keluarga dalam memperbaiki perilaku sel!management  pada pasien Diabetes

    Melitus.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    8/45

    8

    &. Bagi Ilmu Ke"era4atan

    *n&ormasi yang didapat dalam penelitian ini dapat dijadikan masukan yang

     berman&aat dan sebagai pengetahuan mengenai dukungan keluarga dalam

     penerapan  sel!mangement   pada pasien Diabetes Melitus tipe ** sehingga

    dapat menjadi tambahan re&erensi yang mendukung dalam proses

     pembelajaran khususnya bagi mahasis6a P*5 * ;M-*.

    ). Bagi Penelitian #elanjutn5a

    Penelitian ini dapat menjadi data atau pun in&ormasi bagi pengembanagan

    ilmu pengetahuan kepera6atan khususnya mengenai dukungan keluarga

    dalam penerapan  sel!magagement   pada pasien Diabetes Melitus tipe **.

    elain itu, penelitian ini bisa dijadikan data a6al untuk penelitian lebih lanjut.

    E. 0uang Lingku" Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

    dukungan keluarga dengan perilaku  sel! +management   pada pasien Diabetes

    Melitus tipe ** di Puskesmas impang *> ipin 5ota ;ambi. Penelitian ini

    dilakukan di Puskesmas impang 8mpat sipin karena di Puskesmas tersebut

     jumlah kunjungan diabetes melitus tipe ** tertinggi kedua dari jumlah Puskesmas

    di 5ota ;ambi. Penelitian ini dilakukan pada seluruh penderita dianetes melitus

    tipe ** yang tinggal bersama keluarganya. Penelitian menggunakan pendekatan

    cross secional   yaitu data yang menyangkut "ariabel bebas atau resiko dan

    "ariabel terkait atau "ariabel akibat akan dikumpulkan dalam 6aktu bersamaan.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    9/45

    9

    Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan pril 201. Proses pengumpulan

    data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penelitian.

    BAB II

    TINJAUAN PU#TAKA

    A. Diabete !elitu

    1. Pengertian Diabetes Melitus (DM)

    Menurut  Amarican Diabetes Association (D) tahun 2010, Diabetes

    Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik 

    hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau

    kedua#duanya. edangkan menurut World Health Oganization (201) DM

    merupakan salah satu penyakit kronis yang terjadi akibat pankreas tidak 

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    10/45

    10

    menghasilkan !ukup insulin atau dapat terjadi karena tubuh tidak dapat

    se!ara e&ekti& menggunakan insulin.

    Diabetes melitus adalah ganguan metabolisme yang se!ara genetis dan

    klinis termasuk heterogen dengan meni&estasi berupa hilangnya toleransi

    karbohidrat. ;ika telah berkembang penuh se!ara klinis, maka diabetes

    melitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerotik 

    dan penyakit "askular mikroangiopati, dan neuropati (Pri!e . yl"ia B

    Corraine M. 'ilson,200)

    Diabetes tipe ** yaitu diabetes yang tidak tergantung insulin diabetes tipe

    ** terjadi akibat penurunan sensiti"itas terhadap insulin (yaitu disebut

    resistensi insulin) atau penurunan jumlah produksi insulin (melter,2002).

    2. 8tiologi

    Menurut Pri!e, yli"a (200) penyebab terjadinya diabetes melitus

     berma!am# ma!am . Pada diabetes melitus tipe 1 merupakan penyakit

    autoimun yang disebabakan oleh &aktor genetik dan in&eksi "irus. Pada

    diabetes melitus dalam bentuk yang lebih berat sel# sel beta telah dirusak 

    semuanya. danya kaitan tipe# tipe histokompatibilitas (human leukoc&te

    antigen(HA) )  spesi&ik. bat#obatan tertentu yang diketahui dapat

    menyebabkan penyakit autoimun lain juga dapat memulai proses autoimun

     pada penderita diabetes tipe 1.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    11/45

    11

    Penyebab diabetes tipe ** penyakitnya mempunyai pola &amilial yang kuat,

    indeks pada kembar monoigot sebesar 100%, pada saudara kandung 0%

    dan 33% pada anak !u!u. 9asio diabetes pada anak adalah 1=1 dan sekitar 

    $0% memba6a carier . danya kelaianan sekresi insulin, serta kerja insulin.

    danya pengabungan abnormal antara kompleks reseptor insulin dengan

    sistem transport glukosa . ebagian besar 0% mengalami obesitas yang

    menyebabkan kegagalan toleransi glukosa(Pri!e, yl"ia , 200).

    Menurut melter (200), mekanisme yang tepat yang menyebabkan

    resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe ** masih

     belum diketahui. +aktor genetik diperkirakan memengang peranan dalam

     proses terjadinya reseistensi insulin. elain itu terdapat pula &aktor#&aktor 

    tertentu yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe **. +aktor E 

    &aktor ini adalah =

    1. 7sia (resistensi insulin !enderung meningkat pada usia diatas

    tahun).

    2. besitas.

    3. 9i6ayat keluarga.

    . 9as dan etis.

    3. 5lasi&ikasi Diabetes Melitus

    Menurut konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus tipe 2, perkeni 2011

    klasi&ikasi Diabetes Melitus antara lain =

    a. Diabetes tipe *

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    12/45

    12

    Destruksi sel beta, umumnya menjurus kede&inisi insulin absolut= utoimun,

    *diopatik.

     b. Diabetes tipe **

    -er"ariasi, mulai yang dominal resistensi insulin disertai de&enisi

    de&isiensi insulin relati& sampai yang dominan yang sampai de&ek sekresi

    insulin disertai resistensi insulin.

    !.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    13/45

    13

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    14/45

    14

    /olongan ini mempunyai e&ek menurunkan resistensi insulin

    dengan meningkatkan jumlah protein pengangkut glukosa,

    sehingga meningkatkan ambilan glukosa di peri&er.

    d) Penghambat glukonegenesis

    bat ini mempunyai e&ek utama mengurangi produksi glukosa

    hati (glukoneogenesis), di samping juga memperbaiki ambilan

    glukosa peri&er.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    15/45

    15

    Penggunaan insulin dalam bentuk suntikan biasanya digunakan

    apabila konsumsi tidak menimbulkan e&ek yang diinginkan lagi

    karena insulin dalam bentuk tablet ataupun oral struktur kimianya

    dapat rusak oleh proses pen!ernaan. Penggunaan insulin dapat dengan

     suit ke!il 1 !! atau menggunakan insulin en* -erdasarkan lama

    kerjanya insulin P8958:* membagi insulin menjadi jenis yaitu =

    a) *nsulin kerja !epat ( -aid acting insulin)

    *nsulin kerja !epat ini akan menunjukkan e&eknya pada 1 menit

    setelah penggunaanya. Pun!ak e&ek insulin ini di!apai dalam

    6aktu 1 jam dan pengaruh obat akan berakhir dalam 3# jam

     b) *nsulin kerja pendek (hort acting insulin)

    *nsulin kerja ini kerjanya !epat tapi berakhirnya e&ek insulin ini

     juga !epat. *nsulin akan mulai bekerja setelah disuntikan 30 menit

    sampai 1 jam, pun!aknya pad 3# jam setelah disuntikkan. 8&ek 

    obat berakhir setelah #10 jam

    !) *nsulin kerja menegah ( Intermediate acting insulin)

    *nsulin ini bekerja mulai 2 jam setelah disuntikan. 8&ek obat

    men!apai pun!ak #2 jam dan berakhir setelah 2 jam

    d) *nsulin kerja panjang ( ong acting insulin)

    Pun!ak dari e&ek insulin tipe ini timbul lebih dari 22 jam dan

     pengaruh obat akan berlangsung lebih dari 2 jam

    e) *nsulin !ampuran tetap, kerja pendek dan menengah ( %remi'ed 

    insulin)

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    16/45

    16

    *nsulin !ampuran adalah insulin yang terdiri dari 2 jenis insulin

    yaitu shortacting insulin dan intermediate acting . *nsulin tipe ini

    mulai bekerja 30 menit#1 jam. 8&ek pun!aknya ter!apai dalam dua

    &ase yaitu 3 jam dan #12 jam setelah suntik dan berakhir setelah

    2 jam.

     b. Penatalaksanaan kepera6atan

    1. *nter"ensi kepera6atan

    a) 8dukasi

    Menurut P8958:* (2011) edukasi merupakan salah satu pilar 

    dalam penatalaksanaan DM yang dapat meningkatkan

    keberhasilan perubahan perilaku dan upaya peningkatan moti"asi.

    Pengetahuan yang dapat diperoleh oleh pasien DM tipe 2 yaitu

    mengenai manajemen diet, latihan &isik, inter"ensi &armakologis

    dan pemeriksaan gula darah se!ara mandiri. Pemeriksaan gula

    darah se!ara mandiri dapat dilakukan jika telah mendapakan

     pelatihan sebelumnya.

     b)

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    17/45

    17

    yaitu keteraturan makanan dalam hal jad6al, jenis dan jumlah

    makanan yang dikonsumsi terutama pada pasien DM yang

    menggunakan (obat hipoglikemik oral) dan insulin.

    !) Catihan jasmani

    Catihan jasmani penting dilakukan pasien DM tipe 2

    mengingat kegiatan yang berkaitan dengan latihan &isik dapat

    memperbaiki status berat badan dan peningkatan sensiti"itas

    insulin sehingga akan dapatmemperbaiki kendali glukosa darah.

    Catihan jasmani yang direkomendasikan bagi pasien DM

    sebaiknya yang bersi&at aerobik seperti jalan kaki, bersepeda

    santai, jogging dan berenang. :amun, dalam pelaksanaan latihan

     jasmani ini perlu juga memperhatikan umur, status kesehatan dan

    komplikasi yang sedang dialami pasien DM itu sendiri

    . 5omplikasi

    Menurut melter (200), ada tiga komplikasi akut pada diabetes

    melitus yang penting dan berhubungan dengangangguan keseimbangan

    kadar glukosa darah jangka pendek. 5etiga komplikasi tersebut adalah =

    a. ipoglikemia (reaksi insulin)

    5eadaan ini dapat terjadi akibat pemberian insulin atau prepat

    oral yang berlebihan, konsumsi makanan yang terlalu sedikit atau

    karena akti&itas &isik yang berat. ipoglikemia dapat terjadi setiap

    saat pada siang atau malam hari.

     b. 5etoasidosis diabetik 

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    18/45

    18

    5etoasidosis diabetik atau 5D adalah keadaan ga6at darurat

    akibat hiperglekemia dimana banyak asam terbentuk dalam darah.

    5etoasidodid diabetik terjadi akibat sel otot tidak mampu lagi

    membentuk energi sehingga dlam keadaan darurat ini tubuh akan

    meme!ahkan lemak, dan terbentuklah asam yang bersi&at ra!un

    dalam peredaran darah yang disebut keton.

    !. 5oma iperosmolar nonketitik 

    iper smolar :on 5etotik (:5) atau  Diabetic

     H&erosmolar s&ndrome (D) merupakan keadaan bagi pasien.

    5adar glukosa darah penderita D bisa sampai diatas 00 mgGdl.

    /lukosa ini akan menarik air ke luar sel, selanjutnya ke luar tubuh

    melalui ken!ing yang akan mengakibatkan kekuranagan !airan

    tubuh atau dehidrasi.

    /ejalanya mirip dengan ketoasodosis. -edanya pada D

    tidak dijumpai napas yang !epat dan dalam (napas kussmaul ) serta

     berbau keton. Penderita diabetes yang terkena komplikasi D

    akan tampak sangat haus, banyak ken!ing, lemah, kaki dan

    tungkainya kram, bingung, nadi berdenyut !epat, kejang, sampai

    koma.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    19/45

    19

    Tabel &.1

    K%m"likai jangka "anjang dari diabete melitu

    rganG jaringan yang

    terkena

    Hang terjadi 5omplikasi

    Pembuluh darah Plak aterosklerotik terbentuk 

    dan menyumbat arteri

     berukuran besar atau sedang

    di jantung, otak, tungkai dan

     penis. Dinding pembuludarah ke!il mengalami

    kerusakan sehingga

     pembuluh tidak dapat

    mentrans&er oksigen se!ara

    normal dan mengalami

    kebo!oran.

    irkulasi yang jelek 

    menyebabkan penyumbatan

    luka yang jelek dan bisa

    menyebabkan penyakit

     jantung, strok, ganguankaki dan tangan, impoten

    dan in&eksi.

    Mata

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    20/45

    20

     berulang.

    Darah /anguan &ungsi sel darah

     putih

    Mudah terkena in&eksi,

    terutama in&eksi saluran

    kemih dan kulit.

    ;aringan ikat /lukosa tidak dimetabolismese!ara normal sehinga

     jaringan menebal atau

     berkontraksi.

    indroma tero6ongankarpal kontraktur 

    dupuytren.

    umber = melter, 2002

    B.  SELF-MANAGEMET  D! 

    1. Pengertian sel!management DM

    De&inisi el!management itu sendiri terdiri dari dua yaitu  sel!

    management sebagai proses ( Diabetes sel!management education) atau

    DM8 dan sel& management sebagai outcome ( Diabetes sel!management 

    beha#ior ) atau DM-. DM8 merupakan proses pemberian in&ormasi atau

     pendidikan kepada pasien DM dan keluarga dalam meningkatkan

     pengetahuan mengenai pengelolaan penyakit DM (:orris, 2002). edangkan

    DM- merupakan keterampilan seseorang yang menderita penyakit kronis

    untuk mengelola penyakitnya (mall6ood, 200$). Maka dari de&inisi diatas

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    21/45

    21

    dapat disimpulkan bah6a  sel!management merupakan kemampuan pasien

    DM dalam melakukan pengelolaan penyakitnya sehingga dapat

    meminimalisir dampak negati& dari DM.

    2. 5omponen perilaku sel!management

    Menurut !hmitt (2013) perilaku  sel!management  pada pasien DM

    tipe2 meliputi =

    a. Pemantauan glukosa darah se!ara mandiri

    Pemantauan glukosa darah se!ara mandiri bertujuan untuk 

    mengumpulkan in&ormasi terhadap kadar glukosa darah pada 6aktu yang

     berbeda. Pemantauan glukosa darah se!ara mandiri telah terbukti e&ekti& 

     pada pasien DM tipe 2 untuk memberikan in&ormasi tentang kadar 

    glukosa yang bertujuan untuk menge"aluasi ataupun menyesuaikan kadar 

    insulin yang dibutuhkan. Dengan penggunaan insulin yang sesuai maka

    hal tersebut dapat meningkatkan kontrol glikemik pasien DM tipe 2.

    Peningkatan kontrol glikemik akan berdampak pada penurunan nilai

    b1! sekitar 1% dan penurunan nilai b1! ini dapat mengurangi 3%

    resiko terjadinya komplikasi khususnya komplikasi mikro"askular 

    ('els!hen, 200).

     b. Mengikuti pola makan yang sehat

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    22/45

    22

    Pola makan yang sehat atau manajemen diet merupakan bagian

    mendasar dari manajemen pada pasien diabetes. -ahkan manajemen diet

    merupakan komponen inti dari perilaku  sel!management diabetes dan

    memiliki man&aat bagi pasien DM tipe 2 yaitu men!egah komplikasi dan

    meningkatkan status kesehatan (rsand et al , 2012). Menurut  American

     Association Diabetes (2010) asupan lemak jenuh yang harus dikonsumsi

     pada pasien DM tipe 2 yaitu I% dari total kalori. Pasien DM tipe 2 juga

    harus mengurangi asupan lemak yang banyak mengandung CDC dan

    meningkatkan asupan lemak DC. edangkan untuk makanan yang

    mengandung karbohidrat pasien DM dianjurkan mengkonsumsi

    karbohidrat sebesar #% dari asupan total. Makanan karbohidrat yang

    dikonsumsi pun harus mengandung serat tinggi. Penggunaan pemanis

    alternati& masih dapat digunakan sebagai pengganti gula, asalkan tidak 

    melebihi batas konsumsi harian ( Acceted Dail& Intake) (P8958:*,

    2011).

    !. Meningkatkan kegiatan jasmani

    Catihan &isik berperan sebagai  gl&cemic control yaitu mengatur dan

    mengendalikan kadar gula darah. elain itu latihan &isik juga dapat

    meningkatkan sensiti"itas insulin dan mengurangi kebutuhan insulin baik 

    dalam bentuk suntik maupun oral. asil penelitian menunjukkan bah6a

     pasien DM yang melakukan akti"itas &isik se!ara teratur dapat

    mengurangi kadar b1! sebanyak 0,% (:elson et al, 2002). Pasien

    DM sangat dianjurkan melakukan latihan &isik 3 kali dalam seminggu

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    23/45

    23

    atau 10 menit dalam seminggu (jika tidak ada kontarindikasi). ;enis

    latihan &isik yang dianjurkan adalah aerobik dengan intensitas sedang (0#

    0% dari nadi maksimum).

    d. Peman&aatan pelayanan kesehatan

    Diabetes merupakan penyakit kronis sehingga membutuhkan

     pera6atan kesehatan yang teratur untuk meminimalisir penyulit yang

    timbul akibat DM. salah satu tindakan yang dapat meminimalisir penyulit

    tersebut adalah pasien DM dalam meman&aatkan pelayanan kesehatan

    untuk melakukan kontrol terhadap penyakitnya. Pasien DM yang

    memiliki angka kunjungan yang rendah ke pelayanan kesehatan memiliki

    komplikasi yang lebih buruk dibandingkan dengan yang teratur ke

     pelayanan kesehatan. Peman&aatan pelayanan kesehatan berpengaruh

     pada tingkat pengetahuan pasien DM, sehingga semakin tinggi tingkat

     pengetahuan yang dimiliki pasien DM maka tingkat kepatuhan dalam

     penalaksanaan  sel!management semakin baik pula sehingga resiko

    komplikasi DM dapat dikurangi (5im, 200).

    3. Pengukuran sel!management DM

    el!management merupakan landasan dalam melakukan pera6atan

    DM. Penelitian sebelumnya telah banyak menunjukkan bah6a  sel!

    management memiliki e&ek positi& terhadap penyakit DM. elain itu,

     penerapan  sel!management dapat meminimalisir terjadinya komplikasi

    akibat penyakit DM (arkar, 200).

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    24/45

    24

    Meskipun sel!management  banyak memberikan dampak positi& bagi

     pasien DM tapi mayoritas pasien DM merasa kesulitan untuk menerapkan

     perilaku  sel!management , maka dari itu hal tersebut perlu dia6asi dan di

    e"aluasi untuk memastikan seberapa besar penerapan  sel!management  pada

     pasien DM. !hmitt et al (2013) mengembangkan suatu skala pengukuran

     perilaku  sel!management dengan nama ."he diabetes sel!management 

    /uestionnaire (DM0)1 dimana skala ini menunjukkan "aliditas isi untuk 

     pengukuran perilaku sel!management DM tipe 2. Cebih lanjut !hmitt et al 

    merekomendasikan penggunaan skala ini untuk mengukur perilaku  sel!

    management pada pasien DM tipe 2.

    DMJ mengukur perilaku  sel!management yang telah dilakukan

     pasien DM tipe 2 pada minggu terakhir. DMJ terdiri dari 1 item berisi

     pertanyaan positi& $ item dan pertanyaan negati& item dengan alternati& 

     ja6aban 3Ksering dilakukanL 2Kkadang#kadang dilakukanL 1Kjarang

    dilakukanL 0Ktidak pernah dilakukan.

    . +aktor#&aktor yang memengaruhi perilaku sel!management DM

    +aktor#&aktor yang memengaruhi perilaku sel!management DM dapat

    dibagi menjadi dua yaitu dari &aktor indi"idu dan &aktor non indi"idu.

    a. +aktor indi"idu

    1) el!e!!icac&

    alah satu kun!i sukses yang dapat memengaruhi keberhasilan

     perilaku selmanagement pada pasien DM yaitu  sel!e!!icac&

    (-andura dalam /ao et al , 2013). el!e!!icac& sendiri merupakan

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    25/45

    25

    keper!ayaan diri dalam kemampuan yang dimiliki untuk menerapkan

     perilaku kesehatan termasuk dalam hal ini perilaku sel!management .

    Pada penelitian yang dilakukan arkar (200) di dapatkan data

     bah6a  sel!e!!icac&  berpengaruh terhadap empat domain perilaku

     sel!management yaitu diet, latihan &isik, pemeriksaan gula darah dan

     pera6atan kaki.

    2)  %roblem ol#ing

     %roblem ol#ing merupakan proses seseorang menerjemahkan

    teknik untuk manajemen diri menjadi perilaku dalam  sel!

    management . 8&ekti&itas  sel!management tidak hanya bergantung

     pada keterampilan se!ara teknis pasien DM dalam melakukan  sel!

    management tapi juga keterampilan dalam meme!ahkan masalah

    karena roblem sol#ing erat kaitannya dengan kepatuhan pasien DM

    dalam menerapkan perilaku sel!management (-rings, 2003).

    3)

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    26/45

    26

    non&isik. 5emudian pengalaman dan lingkungan tersebut diketahui

    dalam bentuk pengetahuan yang selanjutnya akan dipersepsikan dan

    diyakini sehingga menimbulkan kesadaran, moti"asi dan niat dalam

     bertindak. Pada akhirnya ter6ujudlah niat tersebut dalam bentuk 

     perilaku. Penderita diabetes yang mempunyai pengetahuan yang

    !ukup, dapat timbul suatu kesadaran pada dirinya sehingga

    menyebabkan orang tersebut berperilaku sesuai dengan pengetahuan

    yang dimilikinya.

    ) 5emampuan ekonomi

    Diabetes merupakan salah satu penyakit kronik, sehingga

    membutuhkan pera6atan yang berkelanjutan untuk mengontrol

     penyakit tersebut. Penelitian yang dilakukan 9odrigue (2013)

    menyebutkan bah6a pasien DM yang mempunyai kemampuan

    ekonomi di ba6ah rata#rata memiliki tingkat kunjungan yang rendah

    ke pelayanan kesehatan sehingga tindakan pera6atan diri seperti

     pemantauan gula darah, penggunaan obat#obatan maupun proses

     penyampaian in&ormasi yang berkaitan dengan sel!management juga

    rendah.

     b. +aktor non indi"idu

    +aktor non indi"idu yang dapat mempengaruhi perilaku  sel!

    management yaitu dukungan lingkungan sosial. Dukungan sosial pada

    diabetes terbagi menjadi dua yaitu dukungan sosial &ormal dan dukungan

    sosial in&ormal. Dukungan sosial &ormal bisa di dapatkan oleh pasien

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    27/45

    27

    DM dari pera6at ataupun petugas kesehatan lainnya sedangkan

    dukungan sosial in&ormal bisa didapatkan dari teman, rekan kerja

    maupun keluarga yang menjadi orang terdekat pasien DM (mall6ood,

    200$).

    1) Dukungan petugas kesehatan

    Dukungan petugas kesehatan merupakan dukungan yang dapat

    diperoleh pasien DM dari tenaga pro&esional seperti pera6at, dokter 

    maupun ahli gii. asil penelitian yang dilakukan !hiot et al 

    (2011) menunjukkan bah6a pasien DM yang teratur mengunjungi

     petugas kesehatan memiliki masalah psikososial lebih sedikit dan

    memiliki penilaian yang lebih positi& terhadap pera6atan yang

    dilakukan. al tersebut dikarenakan, semakin meningkatnya

    kunjungan pasien DM ke tenaga kesehatan maka dapat meningkatkan

    edukasi yang diberikan ke pasien DM. 8dukasi dapat meningkatkan

     pemahaman pasien DM akan pentingnya dalam melakukan

     pera6atan khususnya penerapan perilaku sel!management .

    2) Dukungan teman dekat

    el!management merupakan bagian terpenting dari pera6atan

    diabetes untuk mengurangi komplikasi.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    28/45

    28

    nonpro&essional dan non# !amil& yang diberikan oleh seseorang yang

    memiliki kedekatan ataupun keakraban yang erat dengan pasien.

    asil penelitian yang dilakukan +isher et al (2012) mengungkapkan

     bah6a dukungan teman dapat meningkatkan kepatuhan pasien DM

    dalam menerapkan perilaku  sel!management khususnya pada

    domain kontrol metabolik dan meningkatkan kualitas hidup pasien

    DM. elain itu, teman dekat dapat menjadi suatu strategi untuk 

    mempromosikan tindakan yang berkaitan dalam pengelolaan DM .

    . K%ne" Dukungan Keluarga

    1. Pengertian

    Manusia memerlukan perasaan stabil terhadap haraga diri, maupun

     perasaan bah6a mereka dihargai oleh orang lain. Manusia juga

    membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada saat

    kebutuhan ini terpenuhi, seseorang merasa per!aya diri dan berguna.

    eseorang yang berati adalah seorang indi"idu atau kelompok yang memiliki

     peran penting dalam perkembangan harga diri selama tahap kehidupan

    tertentu. Hang termasuk orang yang berarti adalah orang tua, saudara

    kandung, teman sebaya, guru, dan sebagainya. Pada berbagai tahap

     perkembangan terhadap satu atau beberapa orang yang berati (Potter B Perry,

    200).

    Dukungan keluarga dapat diangap sebagai sesuatu keadaan yang

     berman&aat bagi indi"idu yang diperoleh dari orang lain yang dapat

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    29/45

    29

    diper!aya. Dari keadaaan tersebut indi"idu akan mengetahui bah6a orang

    lain memperhatikan, menghargai, dan men!intai (uhita, 200).

    Dukungan keluarga adalah perasaan positi&, menyukai, keper!ayaan,

    dan perhatian dari orang yang dalam kehidupan indi"idu yang bersangkutan

     berupa pengakuan, keper!ayaan seseorang dan bantuan langsung dalam

     bentuk tertentu (:i"en, 2000).

    Menurut ara&ino (2002), dukungan keluarga adalah bentuk 

     pertolongan yang dapat berupa materi, emosi, dan in&ormasi yang diberikan

    oleh orang#orang yang memiliki arti (suami) atau orang yang di!intai yang

    terikat hubungan pernikahan oleh indi"idu yang bersangkutan. -antuan atau

     pertolongan ini diberikan dengan tujuan indi"idu yang mengalami masalah

    merasa diperhatikan, mendapat dukungan, dihargai dan di!intai.

    &. Bentuk Dukungan

    Menurut +riedmen (200), menyatakan bentuk#bentuk dukungan sosial

    sebagai berikut=

    1. -antuan osial 8mosional (ocial 2motion Aid )

    -antuan sosial emosional merupakan pernyataan tentang !inta,

     perhatian, penghargaan, simpati dan menjadi bagian dari kelompok yang

     ber&ungsi untuk memperbaiki perasaan negati& yang khususnya

    disebabakan oleh stres.

    2. Penghargaan

    7ntuk dukungan ini berupa penghargaan positi& pada indi"idu,

     pemberian semangat, persetujuan pada pendapat indi"idu, perbandingan

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    30/45

    30

    yang positi& dengan indi"idu lain. -entuk dukungan ini membantu

    indi"idu dalam membangun harga diri dan kemampuan diri.

    3. -antuan in&ormasi(in!ormation Aid)

    -entuk in&ormasi dukungan adalah komunikasi tentang opini atau

    kenyataan yang rele"an tentang kesulitan#kesulitan pada saat ini,

    misalnya nasehat dan in&ormasi#in&ormasi yang dapat menjadikan

    indi"idu lebih mampu untuk mengatasi sesuatu.

    . 5eintiman

    Dukungan sosial lebih banyak diperoleh dari keintiman dari pada

    aspek#aspek lain dalam interaksi sosial, adanya keintiman dan penerimaan

    dukungan sosial yang baik, selama menjalani kehidupan dapat membuat

    indi"idu lebih berarti bagi lingkungan.

    . -antuan instrumental (instrumental Aid)

    -antuan instrumental merupakan tindakan atau materi yang diberikan

    oleh orang lain yang memungkinkan pemenuhan tanggung ja6ab yang

    dapat membantu untuk mengatur situasi yang menekan.

    ). Pentingn5a Dukungan Keluarga

    Dukungan keluarga memiliki peranan penting untuk men!egah dari

    an!aman kesehatan mental. *ndi"idu yang memiliki dukungan sosial yang

    lebih ke!il, lebih memungkinkan mengalami konsekuensi psikis yang negati&.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    31/45

    31

    5euntungan indi"idu yang memperoleh dukungan sosial yang lebih tinggi

    akan menjadi indi"idu lebih optimis dalam menghadapi kehidupan saat ini

    maupun masa yang akan datang, serta tingkat ke!emasan yang lebih rendah,

    mempertinggi interpesolan skill (uhita, 200).

    (. #umber Dukungan

    Menurut +riedman (200) bentuk dukungan sosial bersumber dari

    orang#orang yang memiliki yang memiliki hubungan berarti bagi indi"idu

    seperti=

    1) uami

    uami yang merupakan hubungan perka6inan merupakan hubungan

    akrab yang diikuti oleh minat yang sama, kepentingan yang sama, saling

    membagi perasaan, saling mendukung, dan menyelesaikan permasalah

     bersama. ubungan dalam perka6inan akan menjadikan suatu

    keharmonisan keluarga, yaitu kebahagiaan dalam hidup karena !inta kasih

    suami istri yang didasarkan kerelaan dan keserasihan hidup bersama.

    umber dukungan pun dapat berasal dari keluarga.

    2) 5eluarga

    5eluarga merupakan sumber dukungan sosial karena dalam hubungan

    ter!ipta hubungan yang saling memper!ayai. *ndi"idu sebagai anggota

    keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat

     ber!erita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan#keluhan

     bila mana indi"idu sedang mengalami permaslahan.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    32/45

    32

    3)

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    33/45

    33

    D. Kerangka Te%ri

    Bagan &.1

    Kerangka te%ri

    Perilaku Self-

    mangement  D! 7

    1. Pemantauan

    gluk%a darah

    e2ara mandiri

    &. !engikuti "%la

    makan 5ang

    ehat

    ). !eningkatkan

    kegiatan

     jamani

    4. Peman3aatan

    "ela5anan

    keehatan

    +aktor yang mempengaruhi

     perilaku sel!management  =

    1. +aktor indi"idu

    a. el! e!!icac&

    b* %roblem sol#ing 

    c*

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    34/45

    34

    #umber7 Dim%di3ikai dari #2hmit et al 8&'1)9 dan :ridman8&''69.

    BAB III

    !ET/DE PENELITIAN

    A. Kerangka Te%ri

    -erdasarkan kerangka teori pada bab ** yang di kemukakan oleh +riedman

    (200) dukungan sosial keluarga merupakan dukungan yang bersumber dari

    anggota keluarga yang memberikan kenyamanan kepada indi"idu baik &isik 

    maupun psikis. Dukungan sosial keluarga meliputi dimensi yaitu dimensi

    dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan

    in&ormasi dan dukungan jaringan. Dan perilaku  sel!management   menurut

    !himitt et al ,(2013) merupakan kemampuan yang dimiliki oleh pasien DM

    dalam mengelola penyakitnya yang meliputi pemantaun gula darah, latihan &isik,

    manajemen diet dan peman&aatan pelayanan kesehatan.

    Bagan ).1

    Kerangka k%ne"

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    35/45

    35

    +ariabel inde"enden +ariabel de"enden

    B. De3inii %"erai%nal

    -erdaasarkan kerangka konsep dan "ariabel penelitian, maka di lakukan

     pembatasan pambatasan sebagai berikiut=

    Tabel ).1

    De3inii /"erai%nal

    +ariabel De3inii %"erai%nal Alat ukur ara ukur Hail ukur #kala

    ukur

    Dukungan

    keluarga

    Perpesi pasien DM

    tipe ** terhadap

    dukungan yang

    diberikan oleh

    anggota keluarganya

    dalam menjalankan

     perilaku  sel!

    management   DM

    yang meliputi pemeriksaan gula

    darah ,pengontrolan

    makanan,latihan &isik 

    dan penggunaan

     pelayanan kesehatan

    5uesioner 'a6an!ara 1. 5urang

     baik

     jika

    ImeanG

    median

    2. -aik,

     jika

    meanG

    median

    rdinal

    Dukungan keluarga

    # Bantuan #%ial

    em%i%nal8socia

    l emotion Aid)

    # Penghargaan

    $ Bantuan

    in3%rmai8infor 

    masi Aid)

    $ Keintiman

    $ Bantuan

    intrumen8instr umental Aid)

    #

    Perilaku Self-mangement  D! 7

    1. Pemantauan gluk%a

    darah e2ara mandiri

    &. !engikuti "%la makan

    5ang ehat

    ). !eningkatkan kegiatan

     jamani

    (. Peman3aatan "ela5anan

    keehatan

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    36/45

    36

    Perilaku  sel!

    management 

    5egiatan yang

    dilakukan pasien DM

    tipe ** dalam

    mengelola

     penyakitnya meliputi

     pemeriksaan gula

    darah,pengontrolan

    makanan,latihan &isik 

    dan penggunaan

     pelayana kesehatan.

    5uesioner 'a6an!ara 3. 5urang

     baik

     jika

    ImeanG

    median. -aik,

     jika

    meanG

    median

    rdinal

    . Hi"%tei Penelitian

    ipotesis merupakan ja6aban sementara penelitian yang kebenarannya akan

    dibuktikan dalam penelitian (:otoatmodjo, 2010). dapun hipotesis dalam

     penelitian ini adalah =

    0 K

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    37/45

    37

    Penelitian di lakukan di 6ilayah kerja puskesmas impang 8mpat ipin 5ota

    ;ambi. Pengumpulan data di lakukan pada tanggal 12 apri 201 sGd 12 mei 201.

    :. P%"ulai dan am"el

    1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien DM tipe ** yang menjalani

    ra6at jalan di Puskesmas impang 8mpat ipin 5ota ;ambi . dapun populasi

     pasien DM tipe ** dalam tahun 201 sebanyak 12 orang.

    2. ampel Penelitianampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan subjek yang diteliti dan di

     pandang me6akili populasi target. 4ara pemilihan sampel penelitian ini

    menggunakan  robabilit& samling dengan teknik pengambilan sampel

    random samling yaitu dengan memilih sampel dengan sistem a!ak (Dahlan,

    2010).

    gar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasi yang telah

    di tetapkan maka sebelum melakukan pengambilan sampel, peneliti

    menentukan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi (:otoatmodjo, 2010).

    dapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu =

    1. Pasien DM tipe 2 yang tinggal serumah dengan indi"idu yang memiliki

    hubungan darah atau hubungan perka6inan dengannya

    edangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu =

    2. 5lien yang mengalami penurunan status kesehatan se!ara drastis selama

     penelitian berlangsung

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    38/45

    38

    Penghitungan besar sampel yang digunakan pada penelitian ini

    sebagai berikut=

    n K N

    2

     1#aG2 O P O (1#P) O :  d2 (:#1) N2 1#aG2 O P O (1#P)

    K 1,$2 O 0, O 0, O 12

    0,12 (12) 1,$2 O 0, O 0,2

    K 100 orang

    n K jumlah sampel yang dibutuhkan

     : K ;umlah populasi 12

    N2 1#aG2 K derajat keper!ayaan 1,$P K Populasi DM 0%K0, sehingga (1#P)K 0,

    d K presisi (0,1)

    7ntuk menghindari sampel drop out, sampel ditambah 10% (100 10)

    dengan demikian jumlah sampel yang dibutukan sebanyak 110 orang yang

    menderita penyakit DM tipe **. Pengambilan data dilakukan se!ara  %urosi#e

    amling  terhadap penderita DM tipe **.

    dapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu=a. Penderita DM tipe **.

     b. -ersedia menjadi responden dalam penelitian.

    !. -isa berbahasa indonesia dengan baik dan benar.d. Hang tinggal menetap di 6ilayah kerja Puskesmas tersebut.

    e. Penderita yang tinggal bersama keluarganya.

    ;. Alat Pengum"ulan Datalat pengumpulan data ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari tiga

     bagian yaitu karakteristik demogra&i responden, kuesioner yang terkait dukungan

    keluarga dan perilaku sel!management*1. 5uesioner karakteristik responden

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    39/45

    39

    5uesioner karakteristik responden terdiri dari alamat, umur, jenis

    kelamin, pendidikan, penghasilan, lama menderita DM, komplikasi DM yang

    di alami, dan keluarga yang tinggal serumah dengan pasien DM tipe **.2. 5uesioner dukungan keluarga

    5uesioner yang digunakan untuk mengukur persepsi pasien DM tipe 2

    terhadap dukungan yang diberikan keluarga yaitu menggunakan instrumen

    yang di modi&ikasi dari "he Diabetes ocial uort 0uestionnaireFamil&

    3ersion (DJ# Famil&) dikembangkan oleh /re!a B -earman (2002).

    ;umlah total pertanyaan dukungan keluarga item dengan alternati& ja6aban

    #1K tidak mendukungL 0KnetralL 1Ksedikit mendukungL 2KmendukungL

    3Ksangat mendukung. Pada kuesioner penulis ini tidak se!ara tegas

    menuliskan bah6a setiap item ini dikembangkan oleh teori ara&ino (1$$).

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    40/45

    40

    5uesioner yang digunakan untuk mengukur perilaku sel!management 

     pada pasien DM tipe 2 merupakan modi&ikasi dari "he Diabetes el!

     Management 0uestionnaire (DMJ) yang dikembangkan oleh !hmitt et al 

    (2013). ;umlah total pertanyaan perilaku  sel!management 1 item dengan

     jumlah pertanyaan positi& item (item 1,2,3,,,,$,1) dan pertanyaan

    negati& item (item ,,10,11,12,13,1,1). Pada penelitian ini, instrumen

    dilakukan modi&ikasi pada alternati& ja6aban instrumen. lternati& ja6aban

     pada instrumen asli menggunakan alternati& ja6aban 3K Alies to me #er&

    muchL 2K Alies to me to a considerable degreeL 1K Alies to me to some

    degreeL 0K Does not al& to me dalam penelitian ini alternati& ja6aban

    tersebut diganti menjadi nilai 3Ksering dilakukanL 2Kkadang#kadang

    dilakukanL 1Kjarang dilakukanL 0Ktidak pernah dilakukan. al tersebut

    dikarenakan agar alternati& ja6aban pada kuesioner mudah dipahami oleh

    responden. Penilaian pernyataan positi& yaitu 3Ksering dilakukanL 2Kkadang#

    kadang dilakukanL 1Kjarang dilakukanL 0Ktidak pernah dilakukan. edangkan

     penilaian pada pernyataan negati& yaitu 3K tidak pernah dilakukanL 2K ;arang

    dilakukanL 1Kkadang#kadang dilakukanL 0Ksering dilakukan. dapun aspek 

     perilaku  sel!management menurut konsep !hmitt ada aspek yaitu

     pengontrolan gula darah, manajemen diet, akti"itas &isik dan peman&aatan

     pelayanan kesehatan.

    H. Pr%e "engum"ulan data

    1.

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    41/45

    41

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    42/45

    42

    I. Pengel%lahan dan teknik analia data

    1. Pengolahan data

    Data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner akan diolah dan

    didistribusikan sesuai dengan "ariabel penelitian, dengan langkah langkah

    sebagai berikut=

    a* 2ditingDilakukan editing data untuk memastikan bah6a data yang

    diperoleh adalah bersih yaitu data tersebut telah terisi, konsisten, rele"an

    dan dapat diba!a dengan baik, hal ini dikerjakan dengan meneliti tiap

    lembar kuesioner pada 6aktu setelah selesai pengumpulan data. pabila

    terdapat kejanggalan maka dilakukan 6a6an!ara kembali kepada

    responden untuk melengkapi data.

    b* 4oding Pada setiap nomor &ormulir dilakukan !oding untuk keperluan

    analisa statistik dengan komputer dalam kotak yang telah tersedia pada

    lembar kuesioner. 4oding dilakukan oleh peneliti sendiri, dimana

    sebelumnya telah dibuat buku kode terlebih dahulu sehingga

    kemungkinan kesalahan koding dapat dihindarkan.

    c* 2ntr& data5egiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam

    master tabel atau database komputer. Data dimasukkan setelah proses

    !oding dikerjakan. Pada setiap pertanyaan dimasukkan sesuai dengan

    kode yang telah dibuat sebelumnya pada kuesioner.

    d* 4leaning

    Membersihkan data untuk menghindari data untuk kesalahan

    setelah dilakukan entry data kedalam komputer. 7ntuk memastikan

     bah6a semua data yang sudah dientry siap untuk dianalisis, sehingga

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    43/45

    43

    apabila ada kesalahan pada saat memasukkan data dapat segera diperbaiki

    atau digunakan sebelum dilakukan analisis data.

    2. nalisa Dataa. nalisa uni"ariat

    nalisa ini bertujuaan untuk mempermudah interprestaisi data

    kedalam bentuk tabel dan uraian dalam bentuk teks, untuk mendapatkam

    gambaran tentang distribusi &rekuensi dari semua "ariabel baik "ariabel

    ondependen maupun "ariabel dependen.

     b. nalisis -i"ariat7ntuk membuktikan adanya hubungan yang bermakna atau tidak 

    antara "ariabel independen dan "ariabel dependen maka dilakukan analisa

     bi"ariat dengan menggunakan uji statistik chi s/uare dan untuk melihat

    hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan %

    (0,%), sehingga apabila hasil perhitungan menunjukkan p#"alue I alpha

    (0,0%), artinya se!ara statistik terdapat hubungan yang bermakna

    diantara kedua "ariabel yang diuji tersebut (astono, 2000).

    J. Etika "enelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengidenti&ikasi hubungan dukungan

    keluarga dengan perilaku  sel!management  pada pasien DM tipe 2. ebelum

    melakukan penelitian, peneliti melakukan pertimbangan etika penelitian yang

    telah ada karena penelitian ini langsung berhubungan dengan pasien sebagai

    sampel penelitian sehingga peneliti perlu menerapkan prinsip#prinsip etik dalam

    melakukan penelitian. Menurut Polit dan be!k (200) prinsip etika yang perlu

    diterapkan yaitu =

    1.  -esect !or Human Dignit&

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    44/45

    44

    Peneliti memberikan penjelasan terkait tujuan, kegunaan penelitian,

    hak dan ke6ajiban responden dan in&ormasi lainnya yang dibutuhkan oleh

    !alon responden sebelum meminta kesediaan pasien menjadi responden.

    Peneliti juga memberikan kebebasan kepada pasien DM tipe 2 untuk 

    menentukan apakah bersedia menjadi responden atau tidak dalam penelitian

    in, tanpa adanya paksaan atau pengaruh dari peneliti. 5etika responden

    menyatakan bersedia, peneliti meminta in!ormed consent kepada responden

    dengan penandatanganan lembar persetujuan.

    5* 6ene!icence dan 7onMalale!icencePenelitian ini tidak memberikan perlakuan atau inter"ensi tertentu

    kepada responden sehingga resikonya sangat minimal. dapun penelitian ini

    memberikan keuntungan bagi responden yaitu penelitian ini menjadi data

     pendukung dalam memberdayakan keluarga untuk membantu penderita DM

    tipe 2 dalam melakukan pengontrolan DM tipe 2 dan komplikasinya yaitu

    dengan memaksimalkan dukungan keluarga kepada penderita DM tipe 2 dan

    meningkatkan penerapan perilaku  sel!management* /una mengurangi

    ketidaknyamanan responden dalam mengisi kuesioner, peneliti

    meman&aatkan 6aktu tunggu pasien.

    3. 4on!identialit&Peneliti menjaga kerahasiaan responden dengan !ara peneliti tidak 

    men!antumkan nama responden (anon&mit&) melainkan menggantinya

    dengan memberikan kode pada setiap kuesioner. Peneliti menjamin data

    yang dikumpulkan hanya digunakan untuk keperluan penelitian atau

    keilmuan saja dan hanya bisa di akses oleh kalangan terbatas (pembimbing,

  • 8/18/2019 Ada Yang Baru Ni Aaan

    45/45

    45

     penguji, pihak rumah sakit, dan pihak lain yang dibenarkan oleh aturan yang

     berlaku).