Top Banner
1. Pendahuluan Biosekuritia dalah praktek manajemen mencegah masuknya penyakit ke peternakan Meliputi langkah-langkah bioeksklusi dan biokontaimen Sistem pencegahan pemasukan, perkembangan dan penyebaran pathogen dalam suatu kelompok ternak Konsep yang mudah dimengerti tetapi sulit dijual kepada peternak Merupakan asuransi perlindungan penghasilan Biosekuriti bagus semua pihak menang (ternak,peternak,masyaraka t,industri&Negara) 6. Prinsip-Prinsip Analisa Resiko 1. Analisa resiko meliputi Menilai,Mengelolah dan Memonitor resiko (3M) 2. Menilai resiko berarti identifikasi,menilai (frekuensi,konskuensi) dan merengking resiko 3. Mengelola resiko 4 OPSI 4. Monitoring resiko : meninjau resiko dan efektifitas langkah- langkah pengendalian resiko (mereview dan efikasi) Prinsip-Prinsip Analisa Resiko (Menilai Resiko RESIK O KEMUNG KINAN (A)(1- 5) KONSE KUENS I (B) (1-5) ANGKA RESIKO (A+B)/ AXB 12. Investigasi Kejadian Penyakit Penyidikan kejadian penyakit untuk menentukan apakah telah terjadi pelanggaran biosekuriti Harus berusaha memetakan penyakit berkaitan dengan waktu,tempat dan karakteristik hewan untuk menentukan dengan pasti dimana,kapan dan bagaimana pelanggaran biosekuriti terjadi Catatan peternak baik penyidikan sederhana , cepat dan akurat 13.Sistem Jaminan Mutu Sistem jaminan mutu menjamin mutu tetapi mudah dilupakan Mengurangi keterlibatan pemerintah dalam pengendalian penyakit tanggung jawab dialihkan ke peternak 2. Sifat Dasar Patogen Biosekur (aman biologis) terhadap AI,ND aman penyakit unggas lain Patogen tidak dapat dilihat,menyebar tanpa diketahui dan tanpa disaksikan Dapat ditularkan oleh manusia, hewan dan benda (tidak hanya unggas terinfeksi) Menimbulkan penyakit bervariasi tergantung lingkungan, manajemen, hospes (sebagian dapat dikendalikan) Akibatnya dapat serius tetapi tersembunyi dan tidak nampak 7. Rencana Manajemen Resiko 1. Memutuskan cara pengendalian yang tepat untuk resiko tertentu yang harus meliputi pertimbangan biaya 2. Membuat Check list yang tepat a) Sebutkan apa,kapan,dimana, siapa bagaimana dan berapa a) Jawabannya salah satu berikut ini selesai,belum selesai, sebagian selesai, 3. Resiko dapat berubah rencana manajemen juga berubah Re si ko Lang kah Peng enda lian Biay a Tgl/ Wkt Frek .Aud it Pena nggu ng Jawa b 14. Surveilans dan Sistem Kewaspadaan Ada banyak alasan mengapa peternak tidak melaporkan kejadian penyakit Industri peternakan tidak akan berhasil tanpa system surveilans yang baik 15. Promosi Rencana Biosekuriti Sangat sulit meyakinkan peternak untuk membuat dan mengimplementasikan Biosekuriti Butuh waktu dan ketekunan Rasa puas diri hingga saatnya muncul wabah Setelah ada wabah/melihat peternak lain 3.Dekontaminasi dan desinfeksi Biosekuriti sangat tergantung dari dekontaminasi dan penggunaan desinfektan Bebarapa virus stabil pada benda mati (VND) ditularkan melalui orang, pakaian dan peralatan Air sabun efektif sebagai dekontaminasi dan 8. Prinsip Biosekuriti BIRDDS Bild (bangun)barier fisik dan prosedur pencegahan Increase (tingkatkan) resistensi flok(vaksinasi,nutrisi kendalikan parasit &,stress) Reduce (kurangi) multiplikasi pathogen (hygiene,sanitasi,all in .
5

Aciar Training

Jul 24, 2015

Download

Documents

Muaz Ihsan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Aciar Training

1. Pendahuluan

Biosekuritia dalah praktek manajemen mencegah masuknya penyakit ke peternakan

Meliputi langkah-langkah bioeksklusi dan biokontaimen

Sistem pencegahan pemasukan, perkembangan dan penyebaran pathogen dalam suatu kelompok ternak

Konsep yang mudah dimengerti tetapi sulit dijual kepada peternak

Merupakan asuransi perlindungan penghasilan

Biosekuriti bagus semua pihak menang (ternak,peternak,masyarakat,industri&Negara)

6. Prinsip-Prinsip Analisa Resiko

1.Analisa resiko meliputi Menilai,Mengelolah dan Memonitor resiko (3M)

2.Menilai resiko berarti identifikasi,menilai (frekuensi,konskuensi) dan merengking resiko

3.Mengelola resiko 4 OPSI 4.Monitoring resiko : meninjau resiko dan

efektifitas langkah-langkah pengendalian resiko (mereview dan efikasi)

Prinsip-Prinsip Analisa Resiko(Menilai Resiko

RESIKO KEMUNGKINAN (A)(1-5)

KONSEKUENSI (B) (1-5)

ANGKA RESIKO(A+B)/AXB

12. Investigasi Kejadian Penyakit

Penyidikan kejadian penyakit untuk menentukan apakah telah terjadi pelanggaran biosekuriti

Harus berusaha memetakan penyakit berkaitan dengan waktu,tempat dan karakteristik hewan untuk menentukan dengan pasti dimana,kapan dan bagaimana pelanggaran biosekuriti terjadi

Catatan peternak baik penyidikan sederhana , cepat dan akurat

13.Sistem Jaminan Mutu Sistem jaminan mutu menjamin mutu

tetapi mudah dilupakan Mengurangi keterlibatan pemerintah dalam

pengendalian penyakit tanggung jawab dialihkan ke peternak

2. Sifat Dasar Patogen

Biosekur (aman biologis) terhadap AI,ND aman penyakit unggas lain

Patogen tidak dapat dilihat,menyebar tanpa diketahui dan tanpa disaksikan

Dapat ditularkan oleh manusia, hewan dan benda (tidak hanya unggas terinfeksi)

Menimbulkan penyakit bervariasi tergantung lingkungan, manajemen, hospes (sebagian dapat dikendalikan)

Akibatnya dapat serius tetapi tersembunyi dan tidak nampak

7. Rencana Manajemen Resiko

1. Memutuskan cara pengendalian yang tepat untuk resiko tertentu yang harus meliputi pertimbangan biaya

2.Membuat Check list yang tepat a) Sebutkan apa,kapan,dimana, siapa

bagaimana dan berapa a) Jawabannya salah satu berikut ini

selesai,belum selesai, sebagian selesai,

3. Resiko dapat berubah rencana manajemen juga berubah

Resiko

Langkah Pengendalian

Biaya Tgl/Wkt Frek.Audit

Penanggung Jawab

14. Surveilans dan Sistem Kewaspadaan

Ada banyak alasan mengapa peternak tidak melaporkan kejadian penyakit

Industri peternakan tidak akan berhasil tanpa system surveilans yang baik

15. Promosi Rencana Biosekuriti

Sangat sulit meyakinkan peternak untuk membuat dan mengimplementasikan Biosekuriti

Butuh waktu dan ketekunan Rasa puas diri hingga saatnya muncul

wabah Setelah ada wabah/melihat peternak lain

3.Dekontaminasi dan desinfeksi

Biosekuriti sangat tergantung dari dekontaminasi dan penggunaan desinfektan

Bebarapa virus stabil pada benda mati (VND) ditularkan melalui orang, pakaian dan peralatan

Air sabun efektif sebagai dekontaminasi dan desinfeksi

Proses alamiah sesuai perjalanan waktu,dehidrasi,suhu hangat ,SMH sangat membantu dekontaminasi

Disinfektan kimia yang mahal tidak diperlukan

Desinfeksi dan dekontaminasi unggas hidup musnahkan-bakar-kubur

8. Prinsip Biosekuriti BIRDDS

Bild (bangun)barier fisik dan prosedur pencegahan

Increase (tingkatkan) resistensi flok(vaksinasi,nutrisi kendalikan parasit &,stress)

Reduce (kurangi) multiplikasi pathogen (hygiene,sanitasi,all in all out)

Detect (deteksi) awal penyakit ( Surveilans dan monitoring)

Dimensions (dimensi) ambil peluang (waktu,jarak,gravitasi)

Select (pilih) penggantian stock

9.Resiko Biosekuriti Peternakan UnggasMudah diingat OBH/Manusia.hewan dan benda (organic dan anorganik)

.

4. Manfaat Biosekuriti

Menguntungkan semua pihak Meningkatkan produksi, produktifitas,

kesrawan, nilai pasar (peternakan/tanah) Mengurangi sumber (efisien),

obat,antibiotic, anthelmintik, resistensi, kerugian, kegagalan,penularan ke manusia

Berhak kompensasi wabah, pinjaman, kepercayaan,

5. Cost Effective Biosekuriti Sebagian besar langkah biosekuriti gratis

atau sangat murah Ingatan penyakit menurun biosekuriti

menurun Biosekuriti bagus persepsi biosekuriti

menurun seiring berlalunya waktu

10. Pengendalian Resiko Biosekuriti Peternakan Pada Unggas PATIO

Implementasikan yang paling rendah biayanya tapi efektif

Informasi biaya,ongkos efikasi Susun rencana yang mudah dan

sederhana

11.Rencana Biosekuriti Peternakan Unggas

Rencana tertulis, ceklist tertulis Pikir matang tentang biaya implementasi Rencana sesuai situasi normal dan saat

resiko meningkat Sederhana tidak sulit untuk

dibuat,dilaksanakan dan dirawat

9.Resiko Biosekuriti Peternakan UnggasMudah diingat OBH/Manusia.hewan dan

benda (organic dan anorganik)

Page 2: Aciar Training
Page 3: Aciar Training

Tabel 7 Opsi biaya rendah untuk pengendalian biosekuriti

Pengendalian Resiko

Biosekuriti

Opsi standar

Opsibiaya rendah

Tabel 8 Template Renacana Manajemen Resiko Biosekuriti

Resiko termasuk sumber & Rute

Langkah pengendalian

Biaya implementasi

Tgfl/waktu dilaksanakan

Frekuensi audit

Penanggung jawab

Tabel 9. Checklist Perencana & Auditor

Resiko Penjelasan Resiko

Pengendalian

OBH

9.Rencana Biosekuriti Pet. Unggas (60)

Rencana dan checklist tertulis Pikir matang biaya implementasinya Sesuai dengan situasi resiko normal &

meningkat Sederhana tidak sulit dibuat,dilaksanakan

dan dirawat

1.Pendahuluan definisi, keuntungan2.Profil peternakan3.Daftar Resiko diranking frek,konsek4.Uraian pengendalian (siapa, kapan,

dimana, frek monit)5.Pengendalian ditingkatkan6.Ongkos setiap resiko7.Ceklist,SOP,Catatan,8.Aksi jika terdeteksi kematian tiba-tiba9.Skedul monitoring penyakit Praktis = langkah2 dapat dijalankan Efektif = Cost = apakah cukup keuntungan u biayai Competent = ada staf u implementasikan Sustainable = bisa berkelanjutan

5. Cost Effective Biosekuriti (60)

Sebagian besar langkah biosekuriti gratis atau sangat murah

Ingatan penyakit menurun biosekuriti menurun

Biosekuriti bagus persepsi biosekuriti menurun seiring berlalunya waktu

1. Resiko berbagai sumber dan cara introduksi patogen

2. Kemungkinan munculnya di peternakan3. Konsekuensi biaya jika dilaksanakan4. Ongkos pengendalian u mengurangi resiko5. Tingkatan resiko yang dikurangi dengan

pengendalian Sharing pengalaman (pribadi, orang lain,

ahli,literatur) Membentuk kelompok, (peternak,

masyarakat, assosiasi) Asuransi perlindungan asset Nilai asset yang dilindungi sebagai premi Level keseganan terhadap resiko

14.Surveilans dan kewaspadaan dini (30) Mengapa peternak tidak melaporkan kejadian

penyakit Industri peternakan tidak akan berhasil tanpa

sistem surveilans yang baikManfaat : Lokalisir kejadian penyakit seb. menyebar Peternak lain dpt meningkatkan

kewaspadaan Menjalankan biosekuriti pada tingkat berbeda Konsekuensi negatif melaporkan penyakit :

- Dikarantina/dimusnahkan- Tidak ada mau beli- Dianggap tidak berhasil/malu- Disalahkan oleh orang lain/takut

Yang mendorong- Kewajiban (pemilik,drh,lab.,pemerintah)- Subsidi (penyidikan,diagnosa penyakit)- Kompensasi pemusnahan- Hubungan baik otoritas dg peternak- Tidak dihargai tetangga- Kontak darurat yang free (alamat)

Opsi kerjasama :- Tahu dan sadar lapor- Kelompok diskusi- Wajib lapor- Kompensasi pelapor- Persayaratan lalu lintas

Aktifitas 3 Biosekuriti Personal (60) Topik : Standard biosekuriti yang tinggi 1. 3 tim (ember,air,sikat,detergent,alas plastik,

kantong plastik dan botol spray.) APD (goegles, gloves, masker, coverall dan boot)

2. Buat garis demarkasi/garis karantina hipotetik dan tentukan area kotor dan bersih

3. Setiap tim melatih anggotanya pakai APD disisi bersih sisi kotor bersih (lepas APD dulu)

4. Telpon 1 org di area kotor bgm reaksinya5. Masukkan hp dalam kantong plastik coba

berkomunikasi bisa juga camera dan video semprot desinfektans

Pertanyaan : Sebutkan kesalahan umum diperbuat Apa tip dan triknya ? Apa ada cara lain yang dapat disarankan ? Apa relevansi permainan ini dg dunia nyata ? Bgm jika pakai boot karet, bukan plastik ? Apa yang anda lakukan jika secara tidak

sengaja terkontaminasi disisi bersih ?Peralatan : Ember,sikat,botol spray,detergent,plastik drop

sheet 1mx1m,plastik goegles,hp,kantong plastik tertutup,kantong plastik disposal besar,coverall, gloves,masker,boot plastik.

Kecepatan racun/desinfektans menyerap

Mata = 12 kali Pangkalpaha = 11 kali Hidung = 6 kali Telinga = 5,4 kali Dahi =4,2 kali Tengkorakkepala = 3,7 kali Perut dan kaki = 2 kali Telapak tangan = 1,3 kali Lengan = 1 kali

Gejala keracunan : Mengantuk , Pusing, Napas pendek Sakit, Kulit gatal, bintik, bisul

Alata Pelindung Diri (APD) Pelindung badan (Coverall) Pelindung dada (Celemek/aproon) Pelindung kaki (boot) Ppelindung kepala (head cover ) Pelindung mata (goegles) Pelindung hidung/mulut (masker) Pelindung tangan (gloves)

Pembacaan label Tanda peringatan dan bahan aktif Klaim penggunaan Nama dan alamat perusahaan Petunjukumum dan batasn penggunaan Penyimpanan dan pembuangan Pencehagan dan referensi ke MSDS No batch dan tanggal pembuatan Nama produk & petunjuk penggunaan Masa tenggan, Pernyataan perlindungan Petunjuk keamanan dan berat bersih Pertolongan pertama,Informasi darurat Tanggal kedaluarsa, Nomor penerimaan Syarat penjualan

Kalibrasi Alat

Cek alat telah berfungsi baik baru kalibrasi Alat semprot diisi air sampai penuh Ukur luas area yang vakan disemprot Misalnya :

2x5 m = 10 m2

Semprot luas area yang telah diukur caramundur membelakangi arah angin

Catat waktu yang digunakan untuk luas 10 m2

Isi ulang penuh ukur vol di ditambahkan Catat waktu yang digunakan Vol. disemprot untuk 10 m2 dalam waktu X =

volume air yang ditamnbahkan. Dosis Virkon : 1 % /0.3 liter/m2

3.Dekontaminasi dan desinfeksi Biosekuriti sangat tergantung dari

dekontaminasi dan penggunaan desinfektan Bebarapa virus stabil pada benda mati (VND)

ditularkan melalui orang,pakaian dan peralatan Air sabun efektif sebagai dekontaminasi dan

desinfeksi Proses alamiah sesuai perjalanan waktu,

dehidrasi, suhu hangat ,SMH sangat membantu dekontaminasi

Disinfektan kimia yang mahal tidak diperlukan Desinfeksi dan dekontaminasi unggas hidup

musnahkan-bakar-kubur

Patogen sebagian besar tetap hidup pada hospes sembuh /mati

Hospes mati patogen mati Patogen diekresikan lewat hidung,mulut,mata

anus lingkungan sebagai sumber infeksi Tetap hidup tergantung RH,SMH,Suhu,pH Tahan pada gelap,lembab,dingin Detergen dan desinfektan merusak dan

membunuh patogen merusak protein dan enzimPendekatan 2 fase ( fisikkhemis)Foot bath : waktu kontak, lumpur,menghindar,alas sepatu,insek,roden,burung ?Kesan positif : Bioasekuriti

Dekontaminasi : kombinasi proses fisikdan kimia membunuh dan menghilangkan patogen

(Lemak, minyak, kotoran organik) Sabun dan detergen menghancurkan kotoran

mengemulsi lemak dan minyak Sabun terbuat dari lemak dan KOH/NaOH

dapat dinaktifkan dengan air sada (Ca/Mg) Detergen bahan kimia sintetik Detergent dan sabun waktu kontak 10 menit Desinfektan = menghancurkan, menghambat,

menetralisir patogen Desinfektans efektif : hipoklorit, alkalis,

glutaraldehid Chlorine (Na/Ca) 2 – 3 % atau 1 bag chlorine

+ 3 bagian air untuk10 menit Jangan menambahkan air langsung ke bahan

Alasan Dekontaminasi AI Kontagius pada unggas,cepat menular Stabil tapi inaktif pH 2,5 Masa inkubasi beberapa jam – 3 hari Dieksresikan selam 30 hari pasca infeksi Tetap hidup di air dan tinja 32 hari pH 7- 8 Beberapa hari di karkas 23 hari di kulkas Telur permukaan,KT,albumen Penetrasi kedalam kulit telur Lalat penyebar mekanik Unggas air reservoar