ANALISIS PEMILIHAN LOKASI PABRIK PUPUK DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS-GOAL PROGRAMMING (AHP-GP) SKRIPSI TEKNIK INDUSTRI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik ACHMAD FANANI NIM. 115060700111087 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2017
77
Embed
Achmad Fanani 115060700111087 - Universitas Brawijayarepository.ub.ac.id/3220/1/Achmad Fanani.pdf · 2020. 4. 20. · 24.560,8km, maka dengan mendirikan pabrik di Jatirejo dan Pariaman
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PEMILIHAN LOKASI PABRIK PUPUK DENGAN
PENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS-GOAL
PROGRAMMING (AHP-GP)
SKRIPSI
TEKNIK INDUSTRI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
ACHMAD FANANI
NIM. 115060700111087
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Pemilihan Lokasi
Pabrik Pupuk Dengan Pendekatan Analytic Hierarchy Process Goal Progamming
(AHP-GP) dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai bagian dari proses memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S-1) pada Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Setelah
melewati berbagai tahapan, skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan, semangat,
motivasi, dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis sepatutnya menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat kekuatan dan kesabaran tanpa henti dari
awal penulis memasuki dunia perkuliahan sampai dengan penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
2. Bapak Ishartdita Pambudi Tama, ST., MT., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik
Industri Universitas Brawijaya.
3. Bapak Arif Rahman ST., MT. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri Universitas
Brawijaya.
4. Ibu Ceria Farela Mada Tantrika ST., MT. selaku Dosen Pembimbing I atas kesabaran
dalam membimbing penulis, memberikan arahan, masukan, motivasi, serta ilmu yang
sangat berharga bagi penulis hingga terselesaikannya perkuliahan dan skripsi pada
Universitas Brawijaya.
5. Bapak Ihwan Hamdala ST., MT. selaku Dosen Pembimbing II atas kesabaran dalam
membimbing penulis, memberikan arahan, masukan, motivasi, serta ilmu yang sangat
berharga bagi penulis hingga terselesaikannya perkuliahan dan skripsi pada
Universitas Brawijaya.
6. Ibu Ratih Ardia Sari ST., MT. selaku dosen penasehat akademik atas kesabaran dalam
membimbing penulis dan arahan selama melaksanakan perkuliahan di Teknik Industri
Universitas Brawijaya.
7. Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan Jurusan Teknik Industri Universitas
Brawijaya yang telah membagi ilmu akademik maupun non-akademik dan berbagai
pengalaman hidup selama dalam dunia perkuliahan.
8. Almarhum Bapak Atim selaku ayah dari penulis yang telah membantu baik dalam hal
materil maupun motivasi untuk menyelesaikan perkuliahan.
ii
9. Ibu Sofiyah selaku ibu yang telah memberikan dukungan berupa doa yang tidak
pernah putus, kesabaran, serta kasih sayang sehingga penulis dapat terus termotivasi
untuk menyelesaikan skripsi.
10. Seluruh pihak jajaran direksi PT. Suwarni Agro Mandiri yang sangat baik dan sabar
selama penulis melakukan observasi langsung di PT. Suwarni Agro Mandiri, serta
seluruh rekan-rekan PT. Suwarni Agro Mandiri atas bantuan informasi yang diberikan
kepada penulis.
11. Rekan-rekan pengurus HMTI-FTUB periode 2014-2015 selaku sahabat dekat yang
selalu ada memberi dukungan, motivasi, kesabaran, serta seluruh kebaikan yang
diberikan untuk penulis.
12. Alfian Nurdiansyah, Desfri Holifah, Dwi Wahyu dan M. Ali Syaifullah selaku sahabat
dekat yang selalu memberikan motivasi maupun dorongan untuk menyelesaikan
skripsi.
13. Keluarga Besar Mahasiswa Teknik Industri Universitas Brawijaya atas pengalaman
dan pembinaan yang telah diberikan kepada penulis.
14. Seluruh pihak untuk bantuannya yang tidak dapat disebut satu-persatu dan yang
sangat berperan dalam penyusunan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini mungkin belum
sempruna karena keterbatasan ilmu dari penulis dan kendala-kendala yang terjadi selama
pengerjaan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan tulisan di waktu yang akan dating. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat
dan dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan yang lebih lanjut.
Malang, Agustus 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................... xi
RINGKASAN .................................................................................................................. xiii
SUMMARY ........................................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................. 5
1.4 Batasan Masalah ................................................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5
Gambar 4.6 Hasil Pengolahan Goal Progamming Dengan Bantuan Software LINGO .. 51
x
Halaman ini sengaja dikosongkan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
Lampiran 1 Kuisioner Pembobotan Kriteria dan Alternatif Lokasi ................................ 57
Lampiran 2 Skrip LINGO Model Goal Progamming ..................................................... 61
Lampiran 3 Output LINGO Model Goal Progamming ................................................. 62
xii
Halaman ini sengaja dikosongkan
xiii
RINGKASAN
Achmad Fanani, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Agustus 2017, Analisis Pemilihan Lokasi Pabrik Baru Dengan Pendekatan Analytic Hierarchy Process-Goal Progamming (AHP-GP), Dosen Pembimbing: Ceria Farela Mada Tantrika dan Ihwan Hamdala
PT. Suwarni Agro Mandiri (PT. SAM) merupakan sebuah perusahaan industri fertilizer yang memproduksi pupuk berdasarkan pesanan. Produksi PT. SAM cenderung meningkat setiap bulannya, hal ini menandakan bahwa permintaan konsumen semakin meningkat. Kapasitas produksi saat ini dianggap masih kurang untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Maka dari itu perusahaan berencana membuka pabrik baru untuk menambah kapasitas produksinya. Namun perusahaan menemui kendala dalam menentukan lokasi pabrik barunya. Adanya batasan yang dimiliki perusahaan menjadikan analisis dalam pemilihan lokasi perlu dilakukan agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang optimal dengan keterbatasan yang dimiliki. Dalam hal ini perusahaan mempertimbangkan akses transportasi, harga tanah, upah tenaga kerja, lokasi pasar, keamanan, dan lingkungan.
Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Goal Progamming (GP). AHP digunakan untuk menentukan bobot kriteria dan juga bobot lokasi terhadap masing-masing kriteria yang akan menjadi input dalam pengolahan GP. Setelah itu dilakukan pengolahan GP dengan memasukkan hasil pembobotan AHP untuk menentukan lokasi yang optimal berdasarkan batasan dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah memaksimalkan penilaian alternatif lokasi berdasarkan kriteria-kriteria yang dipertimbangkan oleh perusahaan dalam pemilihan lokasi.
Hasil penelitian ini untuk mengetahui lokasi terbaik yang dapat dipilih oleh PT. SAM dengan mempertimbangkan enam kriteria yaitu akses transportasi, harga tanah, upah tenaga kerja, lokasi pasar, keamanan, dan lingkungan. Dari pengolahan AHP dan GP diperoleh hasil 2 lokasi terbaik yaitu Jatirejo dan Pariaman dengan penyimpangan sebesar 0,082954. Terpilihnya Jatirejo dan Pariaman, maka perusahaan perlu memindahkan lokasi pabriknya saat ini dari Puri ke Jatirejo dan mendirikan pabrik baru di Pariaman. Jatirejo akan melayani permintaan pasar di Pulau Jawa dan Kalimantan yang mencakup PT. SHJ, PT. LPM, PT. FI, dan Koperasi KTJ dengan total jarak ditempuh 8.020km. Sedangkan lokasi Pariaman akan melayani permintaan pasar di Pulau Sumatera yang mencakup PT. BAP, PT. SHP, PT. BPP, IWI Mandiri, dan KUD RM dengan total jarak tempuh 5.417km. Total jarak tempuh dari lokasi terpilih Jatirejo dan Pariaman ke pasar-pasarnya sebesar 13.437km. Total jarak tempuh saat ini yaitu jarak dari Puri ke seluruh pasar sebesar 24.560,8km, maka dengan mendirikan pabrik di Jatirejo dan Pariaman akan dapat mengurangi jarak tempuh sebesar 11.123,8km atau sebesar 45%. Kata Kunci: Pupuk, Pemilihan lokasi, Analytic Hierarchy Process (AHP), Goal Progamming (GP).
xiv
Halaman ini sengaja dikosongkan
xv
SUMMARY
Achmad Fanani, Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya, August 2017, Analysis of selection new plant location with Analytic Hierarchy Process-Goal Progamming (AHP-GP) Approach, Academic Supervisors: Ceria Farela Mada Tantrika and Ihwan Hamdala
PT. Suwarni Agro Mandiri (SAM) is one of company which produces fertilizer based on the orders. Amount of production tends to increase in every month at PT Suwarni Agro Mandiri
decides to build new plant for increasing its production capacity. Some limitations of the company become obstacle to select the location, therefore the company needs analysis to decide the most optimal location of a new plant. Transportation access, land price, wages of labour, market location, security, and environment have to be considered by the company in this analysis.
This research used Analytic Hierarchy Process (AHP) and Goal Progamming (GP), Analytic Hierarchy Process (AHP) was used to decide weighting criteria and location in each criteria, and then it would became an input at Goal Progamming (GP) process. Goal Progamming (GP) was processed by inputing the result of weighting in Analytic Hierarchy Process (AHP) to decide the optimal location, therefore cbe achieved. Optimize the alternative assessment based on the considered criteria was one
This research aims for knowing the best location which can be selected by PT SAM
while considering six criterias there are transportation access, land price, wages of labour, market location, security, and environment. From AHP and GP approach Jatirejo and Pariaman are two best location, the deviation value is 0,082954. When they are chosen, therefore the company may move the current plant from Puri to Jatirejo and build a new plant in Pariaman. Jatirejo will serve market demand from Java and Borneo which includes PT. SHJ, PT. LPM, PT. FI and koperasi KTJ with 8020 km in total distance. And Pariaman will provide market demand from Sumatera which includes PT. BAP, PT. SHP, PT. BPP, IWI Mandiri and KUD RM with 5.417km in total distance. The sum of distance from Jatirejo and Pariaman to their market is 13.437km. The current total distance from Puri to all market places is 24.560,8 km, therefore while building plant in Jatirejo and Pariaman will less the distance by 11.123,8km or 45%. Keywords: Fertilizer, selection of new plant location, Analytic Hierarchy Process (AHP), Goal Progamming (GP).
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang dari penelitian yang dilakukan, identifikasi
masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, manfaat penelitian yang dilakukan,
batasan dan asumsi penelitian.
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sektor industri di Indonesia semakin pesat seiring dengan
berkembangnya pasar global. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pertumbuhan
produksi industri pengolahan/manufaktur besar dan sedang (IBS) pada tahun 2015 naik
4,57% dibanding tahun 2014 dan diprediksi meningkat di tahun berikutnya. Berbagai jenis
industri berusaha mencapai posisi puncak dalam dunia perekonomian, tidak terkecuali
pada industri pembuatan pupuk. Industri pembuatan pupuk terbagi menjadi 2, yaitu
industri pembuatan pupuk organik dan industri pembuatan pupuk anorganik. Pupuk
anorganik memiliki beberapa varian seperti NPK, Urea, Fosfat, ZA, K2SO4, dll.
PT Suwarni Agro Mandiri merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang
industri fertilizer. Perusahaan ini memproduksi pupuk anorganik untuk area pertanian yang
berproduksi berdasarkan pesanan (make to order). PT Suwarni Agro Mandiri
menghasilkan beberapa macam pupuk yakni, NPK 15-15-15, NPK 15-15-6-4, NPK 13-6-
27-2, P20, P23, P25, VK, SKO dan FOSUL. Jenis pupuk tersebut ditentukan berdasarkan
komposisi material yang berbeda-beda. Dalam proses pembuatan pupuk di PT Suwarni
Agro Mandiri, terdapat empat proses utama yaitu proses granulasi, pengeringan,
pendinginan dan screening. Seluruh produk diproduksi dengan urutan proses dan alat yang
sama terkecuali namun pada jenis SKO dan VK proses pembuatan dilakukan berulang dan
memasuki mesin screening secara berulang. Perusahaan ini memiliki 4 lini produksi
dengan 6 karyawan di setiap lini dan shiftnya.
Pabrik pupuk PT. Suwarni Agro Mandiri berlokasi di kecamatan Puri, Mojokerto.
Pabrik ini memiliki luas total 3.890m2 dengan luas area produksi 1045m
2. Seluruh hasil
produksi akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari 9 perusahaan yang tersebar di
seluruh daerah di Indonesia seperti PT. Surya Hutani jaya, PT. Bumi Andalas Permai, PT.
Laras Prima Makmur,dll. Selain itu PT. Suwarni Agro Mandiri juga memenuhi permintaan
1
2
dari 2 perusahaan asing yang terdapat di Selandia Baru dan Jepang. Produksi pupuk PT.
Suwarni Agro Mandiri dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Produksi Pupuk PT. Suwarni Agro Mandiri Bulan Januari-Juni 2015
Sumber: PT. Suwarni Agro Mandiri (2015)
Pada gambar 1.1 dapat dilihat bahwa produksi pupuk di PT. Suwarni Agro Mandiri
cenderung meningkat setiap bulannya. Pada bulan Januari 2015 produksi pupuk sebesar
934.656 Kg dan pada bulan Juni 2015 mencapai 1.490.191 Kg. Produksi perusahaan ini
berdasarkan pesanan (make to order), maka dapat dikatakan bahwa permintaan pupuk
terhadap perusahaan ini semakin meningkat. Selain itu, berdasarkan data Asosiasi
Produsen Pupuk Indonesia (APPI) diketahui bahwa pada tahun 2010 jumlah konsumsi
nasional pupuk anorganik sebesar 9.775.202 ton dan meningkat pada tahun-tahun
berikutnya hingga mencapai puncaknya sebesar 11.179.373 ton pada tahun 2014.
Pertumbuhan konsumsi pupuk anorganik dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2 Pertumbuhan Konsumsi Pupuk Anorganik Tahun 2010-2015
Sumber: Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (2015)
3
Semakin meningkatnya konsumsi pupuk di Indonesia mendorong perusahaan untuk
meningkatkan kapasitas produksinya. Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kapasitas produksinya adalah dengan menambah kapasitas mesin atau
dengan mendirikan plant/pabrik baru. Dalam pendirian pabrik baru hal pertama yang harus
dilakukan perusahaan yaitu menentukan dimana lokasi pabrik tersebut akan didirikan.
Teori lokasi merupakan ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber
yang langka serta hubungan atau pengaruhnya suatu lokasi terhadap berbagai macam
kegiatan usaha baik secara ekonomi atau sosial (Ariyanti, 2013). Pemilihan lokasi pabrik
tidak ditentukan secara acak, namun dengan mekanisme dan pola yang dapat dipahami.
Analisis teori lokasi dapat dikembangkan untuk melihat potensi dan daya tarik yang
dimiliki lokasi tersebut.
Pemilihan lokasi yang optimal menjadi sebuah strategi penting untuk diperhatikan
bagi sebuah perusahaan. Lokasi dapat mempengaruhi keberlangsungan sebuah perusahaan
karena pemilihan lokasi yang tepat mampu memberikan biaya per unit dari proses produksi
dan distribusi yang rendah, sedangkan harga dan jumlah penjualan produk akan mampu
menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Dengan kata lain
pemilihan lokasi yang ideal mampu memberikan efisiensi yang maksimum. Menurut
Wignjosoebroto (2009) Berbagai kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
lokasi antara lain lokasi pasar, lokasi sumber bahan baku, transportasi, sumber energi,
iklim, buruh dan tingkat upahnya, undang-undang dan sistem perpajakan, sikap masyarakat
setempat, serta air dan limbah industri. Selain kesembilan kriteria diatas, Handoko (2000)
menyebutkan bahwa harga tanah, dominasi masyarakat, tingkat pajak, kebutuhan ekspansi,
cuaca atau iklim, keamanan, kedekatan dengan pabrik-pabrik dan gudang-gudang lain
perusahaan maupun para pesaing, serta peraturan-peraturan tenaga kerja (labor laws) dan
relokasi merupakan kriteria yang juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi.
PT Suwarni Agro Mandiri saat ini mampu memproduksi 5-6 ton pupuk setiap hari di
tiap lininya. Perusahaan menganggap kapasitas tersebut masih kurang untuk dapat
memenuhi permintaan konsumen. Maka dari itu perusahaan berencana membuka pabrik
baru untuk menambah kapasitas produksinya agar dapat memenuhi permintaan konsumen.
Namun perusahaan menemui kendala dalam menentukan lokasi pabrik barunya.
Perusahaan belum pernah melakukan analisis secara spesifik tentang beberapa alternatif
lokasi yang akan dijadikan tempat pabrik barunya. Selain itu adanya batasan yang dimiliki
perusahaan menjadikan analisis dalam pemilihan lokasi perlu dilakukan agar perusahaan
dapat menentukan 2 lokasi yang optimal dengan keterbatasan yang dimiliki. Perusahaan
4
ingin mengetahui lokasi optimal jika ditambahkan 1 pabrik baru dan untuk mengevaluasi
lokasi saat ini sudah termasuk lokasi yang optimal atau belum. Dalam hal ini perusahaan
mempertimbangkan akses transportasi, harga tanah, upah tenaga kerja, lokasi pasar,
keamanan, dan lingkungan seperti yang diungkapkan oleh Wignjosoebroto (2009) dan
Handoko (2000), namun perusahaan tidak mempertimbangkan kriteri lokasi bahan baku
karena perusahaan menganggap supplier saat ini mampu memberikan pelayanan yang
sama dengan harga yang tidak jauh berbeda dimanapun lokasinya. Beberapa lokasi yang
menjadi alternatif lokasi pabrik baru adalah daerah Jatirejo-Mojokerto, Puri-Mojokerto,
Jabung-Kabupaten Malang, dan Pariaman-Padang.
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan lokasi pabrik,
baik dengan metode kuantitatif maupun kualitatif (Wignjosoebroto, 2009). Dalam
penelitian ini menggunakan metode analytic hierarchy process-goal programming (AHP-
GP) atau dapat disebut sebagai multi criteria goal programming. Metode analytic
hierarchy process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan dimana peralatan
utamanya adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi
manusia, dalam hal ini adalah orang yang memahami permasalahan perusahaan. Dalam
penelitian ini metode AHP digunakan untuk pembobotan sejumlah kriteria yang menjadi
pertimbangan perusahaan untuk menentukan alternatif lokasi pabrik baru. Selanjutnya
digunakan metode goal progamming untuk menganalisis dan memberikan solusi atas
sejumlah tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Dalam hal ini, tujuan yang ingin dicapai
perusahaan merupakan penilaian terhadap kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan
perusahaan dalam penentuan lokasi pabrik baru. Metode goal progamming (GP)
merupakan pemrograman linear yang digunakan untuk memperolah berbagai tujuan
tertentu secara simultan (Charnes dan Copper, 1960). Selain itu metode goal progamming
juga dapat menangani masalah alokasi optimal atau kombinasi optimum dari beberapa
masalah yang bertolak belakang sehingga keputusan yang diambil merupakan hasil yang
memuaskan dari berbagai alternatif yang ditawarkan (Armindo, 2006).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang sebelumnya, dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan yang ada, yaitu :
1. PT. Suwarni Agro Mandiri menganggap kapasitas produksi saat ini masih kurang
untuk bisa memenuhi permintaan konsumen, sehingga perlu didirikan pabrik baru.
5
2. Adanya beberapa lokasi yang menjadi alternatif dalam pemilihan lokasi pabrik baru
PT Suwarni Agro Mandiri yang dalam pemilihannya perlu mempertimbangkan kriteria
seperti: harga tanah, upah tenaga kerja, akses transportasi, lokasi pasar, keamanan, dan
lingkungan.
3. Adanya keterbatasan yang dimiliki PT.Suwarni Agro Mandiri terkait dengan modal
pendirian pabrik baru.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah
yang dapat disusun adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil pembobotan kriteria dan alternatif lokasi yang telah dilakukan oleh
pihak perusahaan dengan menggunakan metode AHP?
2. Lokasi manakah yang optimal dari empat lokasi alternatif jika dipertimbangkan
melalui enam kriteria dalam penentuan lokasi (akses transportasi, harga tanah, upah
tenaga kerja, lokasi pasar, keamanan dan lingkungan)?
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lokasi terbatas pada empat alternatif yaitu Jatirejo-Mojokerto, Puri-Mojokerto,
Jabung-Kabupaten Malang, dan Pariaman-Padang.
2. Kriteria yang dipertimbangkan terbatas enam kriteria yang menjadi prioritas
perusahaan dan tidak mempertimbangkan kriteria supplier atau lokasi bahan baku.
3. Modal perusahaan yang diperhitungkan terbatas pada modal yang digunakan untuk
pembebasan lahan.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan besar bobot kriteria dan bobot lokasi dengan menggunakan metode AHP.
2. Menentukan lokasi yang optimal dengan mempertimbangkan enam kriteria dalam
penentuan lokasi (akses transportasi, harga tanah, upah tenaga kerja, lokasi pasar,
keamanan, dan lingkungan).
6
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat membantu PT Suwarni Agro Mandiri dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan lokasi pabrik baru.
2. Dapat mengurangi dampak kerugian perusahaan yang diakibatkan kesalahan dalam
pemilihan lokasi pabrik baru
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang landasan teori atau referensi yang digunakan dan diuraikan
secara ringkas. Landasan teori ini digunakan sebagai dasar kajian untuk pendukung dalam
penyelesaian permasalahan yang akan diteliti selanjutnya.
2.1 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang berkenaan dengan metode pemilihan lokasi dapat
dijadikan sebagai referensi penelitian ini dan juga dapat digunakan untuk mengetahui
posisi dan perbedaan penelitian yang dilakukan saat ini. Perbedaan penelitian terdahulu
dengan saat ini dapat dilihat pada Tabel 2.1, sedangkan deskripsi penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan metode pemilihan lokasi pabrik baru adalah sebagai berikut:
1. Chang (2015) melakukan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah
pemilihan lokasi fasilitas menggunakan pendekatan pengambilan keputusan multi-
pilihan goal programming di Taiwan Power Company. Perusahaan ini memutuskan
ingin membuat pembangkit listrik dengan tenaga angin di lokasi yang baru.
Perusahaan telah menentukan empat lokasi alternatif untuk dibangun pembangkit
listrik yang baru. Alternatif yang terpilih adalah alternatif kota yang terbaik untuk
dibangun sebuah lokasi pabrik baru dimana ketiga alternatif tadi harus memenuhi
kriteria pemilihan berupa jarak dengan lingkungan warga, penerimaan warga sekitar
terhadap kebisingan yang ditimbulkan dan value satisfaction turbine installation.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan
pengambilan keputusan multi-pilihan dengan menggunakan pengambilan keputusan
dari berbagai pilihan yang diajukan oleh peneliti yang nantinya sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Selanjutnya dilakukan perhitungan goal programming terhadap
tiga tujuan pemilihan lokasi baru perusahaan yang harus dipenuhi dengan
menggunakan software LINDO. Terakhir, didapatkan hasil alternatif lokasi untuk
dilakukan pembangunan pembangkit listrik baru yang sesuai dengan kriteria dan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
7
8
2. Baran (2015) mengadakan penelitian terhadap perusahaan manufaktur X di Ankara,
Turki, untuk melihat pola pemenuhan permintaan bahan baku. Permasalahan yang
muncul adalah dalam satu jenis bahan baku yang digunakan perusahaan, pada
kenyataannya harus dipenuhi kebutuhannya oleh empat supplier. Digunakan AHP
untuk mengetahui kriteria yang sesuai dengan proses bisnis perusahaan, sehingga
dapat ditentukan bobot penilaian supplier. Selanjutnya peneliti membuat formulasi
goal programming untuk menentukan jumlah optimal pemesanan, dengan
memperhatikan kualitas, pengiriman, jarak, harga, dan kapasitas supplier. Dari
pengolahan data diketahui urutan peringkat supplier adalah supplier B (0,30), supplier
A (0,26), supplier C (0,25), dan supplier D (0,19). Kemudian dilakukan simulasi
menggunakan LINDO untuk lima skenario, yang mampu menghasilkan biaya
2.106.000 dibandingkan kondisi saat ini yang menggunakan biaya 2.126.000.
3. Guna (2011) melakukan penelitian untuk menentukan lokasi warehouse baru PT. Coca
Cola Amatil Indonesia. Perusahaan telah menentukan empat lokasi alternatif yang
akan dijadikan lokasi warehouse baru dengan mempertimbangkan enam kriteria.
Penentukan lokasi warehouse baru mengunakan multi criteria decision making dengan
model analytic hierarchy process (AHP) – goal programming (GP) untuk menentukan
2 alternatif lokasi. kemudian digunakan simulasi monte carlo untuk membangkitkan
permintaan dengan bilangan acak mengikuti distribusi data permintaan yang ada. Di
akhir, peneliti melakukan proses simulasi rute pengiriman produk berdasarkan 2
alternatif lokasi yang terpilih oleh AHP-GP untuk mendapatkan lokasi yang tepat
dengan rute pengiriman yang efisien. Hasil yang didapatkan dalam hal ini adalah
lokasi Mengwi terpilih sebagai kandidat dengan rute pengiriman yang efisien, dimana
hasil yang diperoleh total jarak pengiriman dari lokasi Mengwi 19,4% lebih rendah
dibandingkan kandidat lokasi Tabanan. Tabel 2.1 merupakan perbandingan penelitian
terdahulu dengan penelitian yang dilakukan.
Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu
Karakteristik
Penelitian
Peneliti
Chang (2015) Baran (2015) Guna (2011) Penelitian ini
Objek
Penelitian
Taiwan Power
Company
Perusahaan
Manufaktur X
Turki
PT. CCAI PT. SAM
Parameter yang
Diamati
Pemilihan
lokasi
pembangkit
listrik baru
Pemilihan
supplier baru
Pemilihan lokasi
warehouse baru
Pemilihan
lokasi pabrik
baru
9
Karakteristik
Penelitian
Peneliti
Chang (2015) Baran (2015) Guna (2011) Penelitian ini
Metode yang
Digunakan
RC Model dan
Goal
Programming
AHP dan Goal
Programming
AHP-GP dan
simulasi rute
pengiriman
AHP dan Goal
Programming
Analisis Hasil
Penelitian
Alternatif
lokasi
pembangkit
listrik baru
yang sesuai
dengan 3
kriteria dan
tujuan
Alternatif
supplier baru dan
jumlah
pemesanan yang
optimal
Alternatif lokasi
warehouse baru yang
sesuai dengan 6
kriteria dengan rute
pengiriman yang
effisien
Alternatif
lokasi pabrik
baru sesuai
dengan 6
kriteria dan
tujuan
2.2 Kriteria Dalam Pemilihan Lokasi
Terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi dimana
sebaiknya pabrik didirikan. Menurut Wignjosoebroto (2009) faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain:
1. Lokasi pasar (market location)
Pasar atau market merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam proses
penentuan lokasi pabrik. Tergantung pada macam produk yang dihasilkan, pasar ini
bisa secara luas tersebar atau terpusatkan. Sebagai contoh apabila suatu pasar
ditetapkan untuk terpusatkan pada lokasi tertentu, maka pabrik yang akan didirikan
haruslah ditetapkan berdekatan dengan lokasi pasar tersebut, sedangkan apabila pasar
yang kita suplai ternyata tersebar dibeberapa lokasi tertentu, maka kita dapat
menempatkan pasar di titik beratnya. Mengenai lokasi pasar dimana produk akan
didistribusikan dapat dibedakan dalam empat macam, yaitu internasional, nasional,
regional, dan lokal.
2. Lokasi sumber bahan baku (raw material location)
Lokasi dari bahan baku untuk diproduksi sangat pula berpengaruh didalam
menentukan lokasi pabrik yang akan didirikan. Beberapa industri karena sifat dan
keadaan dari proses manufakturnya memaksa untuk menempatkan pabriknya
berdekatan dengan sumber bahan baku. Sebagai contoh untuk pabrik baja secara
tradisional akan meletakkan lokasi pabriknya berdekatan dengan sumber batu bara,
karena industri ini akan banyak menggunakan energi batu bara sebagai bahan baku
untuk proses pembakaran.
3. Alat angkutan (transportation)
Masalah tersedianya tidaknya fasilitas transportasi adalah sangat menentukan didalam
proses pemilihan media transportasi yang tepat. Beberapa pertimbangan harus
10
dilakukan seperti jenis fasilitas transportasi yang ada pada daerah asal maupun tujuan,
relatif biaya dari masing-masing media transportasi, derajat kepentingan dari
pengiriman barang, dan kondisi khusus yang diharapkan dalam proses pengiriman.
4. Sumber energi (power)
Hampir dapat dipastikan bahwa semua industri akan memerlukan listrik untuk
berbagai macam kebutuhan dalam proses produksinya. Secara umum sebagian
perusahaan akan senang untuk membeli energi ini (dari perusahan listrik) daripada
harus membuat instalasi pembangkit listrik sendiri.
5. Iklim (climate)
Iklim atau cuaca secara nyata akan banyak mempengaruhi efektivitas, efisiensi, dan