PTM 2012 Otomotif (28)
BAB I
PENDAHULUANA. Latar BelakangPerkembangan ilmu dan teknologi pada
era sekarang sangatlah pesat daripeningkatan kemampuan,
keterampilan dan profesionalisme sumber dayamanusia. Berbagai usaha
peningkatan telah dilakukan pada semua bidang termasuk dalam bidang
otomotif. Perkembangan teknologi pada bidang otomotifberperan cukup
besar terhadap kemajuan bidang-bidang lainnya. Untuk itu
perluadanya tenaga- tenaga ahli dalam bidang ini, apalagi
menghadapi serbuan negara-negara produsen otomotif dengan pemasaran
produk mereka memasuki era pasarbebas.Pada masa era globalisasi ini
kenyamanan pada mobil sangatlah diperlukan. Industri berlomba-lomba
menciptakan inovasi baru untuk menambah kenyamanan mobil yang
mereka produksi salah satunya dengan pengaturan suhu, kelembaban
udara, dan kebersihan didalam ruangan. Sistem AC dipergunakan
untukmempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabanya dengan
cara sebagai berikut :
1. Pada saat suhu ruangan tinggi AC akan menyerap panas dari
lingkungansehingga suhu di ruangan itu akan turun dan sebaliknya
saat suhu ruanganrendah AC akan melepaskan panas ke udara sehingga
suhu akan naik2. Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara
berkurang sehingga kelembaban udara di pertahankan pada tingkat
yang nyaman. Prinsip dasarAC adalah proses penyerapan dan pelepasan
panas dengan menggunakansuatu zat yang mudah menyerap
(refrigerant). Kondisi refrigerant dipengaruhi oleh pengatur dan
tekanan yang diberikan kepadanya.
Sistem pendingin atau refrigeren merupakan proses pelepasan
kalor dari suatu substansi dengan cara penurunan temperatur dan
pemindahan panas ke substansilainnya.
Manusia selalu berusaha untuk membuat keadaan disekelilingnya
menjadi lebihbaik dan penghidupan yang lebih nyaman seiring dengan
perkembanganteknologi, pola pikir, dan kebutuhan hidup. Manusia
senantiasa mengiginkan halbaru, demi efisiensi dan hidup yang lebih
praktis. Hal tersebut dapat dilakukandengan berbagai cara antara
lain dengan memaksimalkan fungsi peralatan yangada yaitu dengan
memodifikasi alat tersebut untuk menghasilkan fungsi gandaselain
fungsi utamanya. Yang mana disini dilakukan untuk memanfaatkan
panasyang terbuang dari kondensor, yang digunakan untuk memanaskan
dan mendinginkan ruangan.B. Pembatasan MasalahPada kegiatan
observasi ini, penulis membatasi pada masalah kebocoran zat
refrigerant (dichloro difluoromethane).C. Tujuan ObservasiTujuan
dalam observasi ini antara lain:
1. Mahasiswa mengetahui cara kerja dari sistem AC Mobil.2.
Mahasiswa mengetahui secara langsung mengenai komponen pada AC
Mobil.3. Mahasiswa menjadi mengerti dampak positif dan negative
penggunaan AC Mobil.4. Memaksimalkan pembelajaran dengan pengalaman
permasalahan AC Mobil langsung melalui observasi ke Bengkel AC
Mobil.BAB II
TINJAUAN UMUM BENGKELA. Profil Bengkel
Lemans AC merupakan bengkel yang bergerak di bidang jasa, yakni
melayani service AC dan melayani penjualan spare part kendaraan.
Bengkel Le Mans AC ini didirikan pada tahun 1984 di Ahmad Yani No
185 kartasura oleh Bapak Eko Wijaya yang sekarang dikelola oleh
anaknya Edi Wijaya.
Awal perintisan usahanya dimulai dengan membuka servis AC
ruangan dan AC mobil, pada saat itu beliau belum mempunyai
karyawan, jadi seluruh kegiatan perbaikannya ditangani langsung
oleh beliau sendiri.
Setelah berjalan beberapa tahun beliau mulai mempekerjakan 1
karyawan, karena pada saat itu jumlah mobil mulai meningkat, dan
hingga sekarang beliau menambah usahanya dengan melayani penjualan
spare part kendaraan di samping bengkel servisnya dengan menambah
karyawan mnjadi 7 orang, 3 orang bekerja di bagian servis AC dan 4
orang bekerja di bagian penjualan spare part kendaraan.
Pelanggan bengkel ini secara umum berasal dari daerah kartasura
dan sekitarnya ditambah dengan pelanggan dari daerah sragen dan
klaten.B. Lokasi Bengkel
Lokasi Le Mans AC bertempat di Ahmad Yani No 185, Kartasura.
Denahnya dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar Denah lokasi Lemans
C. Struktur Organisasi Bengkel
Struktur Organisasi dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar Struktur Organisasi
Adapun tugas dari masing-masing personel dalam struktur
organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan
Pimpinan merupakan pemilik, sekaligus orang yang bertanggung
jawab atas segala kegiatan yang terjadi dibengkel dan ketersediaan
sparepart.
2. Administrasi
Staf administrasi merupakan orang yang bertanggung jawab
mengelola keuangan dan mobil yang akan diservis.
3. Karyawan
Karyawan bertugas dalam melaksanakan proses pengecekan dan
perbaikan berdasarkan dari keluhan customer. Mulai dari pengecekan
komponen, perbaikan kerusakan sampai proses penggantian
komponen.
D. Tata Tertib Bengkel
Le Mans AC memberlakukan 7 hari kerja dalam seminggu, yaitu
dimulai dari hari Senin sampai hari Minggu. Adapun tata tertib di
Le Mans AC adalah sebagai berikut :
1. Hari Senin sampai Sabtu karyawan masuk mulai jam 09.00 s/d
17.00 dan waktu istirahat pada pukul 12.00 s/d 13.00 WIB.
2. Hari Minggu karyawan masuk jam 09.00 s/d 15.00, tetapi tidak
semua karyawan masuk.
3. Saat bekerja karyawan diwajibkan untuk memperhatikan
keselamatan kerja dan berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan
agar terhindar dari kecelakaan kerja.
4. Setelah selesai bekerja semua karyawan diwajibkan untuk
membersihkan tempat kerja masing-masing.
5. Jika tidak masuk maka karyawan diwajibkan untuk ijin terlebih
dahulu.
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Pelaksanaan Observasi
1. Waktu dan Tempat Observasi
a. Waktu ObservasiJumat, 19 Desember 2014.b. Tempat
ObservasiBengkel AC dan Variasi Le Mans Jl Ahmad Yani No.185,
Kartosuro, Sukoharjo, Surakarta, Jawa Tengah. 2. Daftar
Mahasiswa
Adapun daftar Mahasiswa yang melaksanakan observasi sebagai
berikut :
NoNamaNIMProdi/ Semester
1.Arga Hartantyadhi P.K2512019PTM 2012/ 5
2.Adhi Satria LaksanaK2512007PTM 2012/ 5
3.Adam Prasetyo W.K2512005PTM 2012/ 5
4.Abdul LathifK2512003PTM 2012/ 5
B. Metode Pengumpulan Data1. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung
tentang proses pengerjaan yang dilakukan, serta melakukan
pengamatan tentang berbagai alat dan bahan apa saja yang
dibutuhkan. Media yang digunakan dalam metode observasi ini yaitu,
kamera untuk mengambil gambar proses pengerjaan.2. Metode
Interview
Yaitu melakukan pengambilan data dengan cara menggali informasi
mengenai bengkel, pekerjaan yang sedang dikerjakan, dan lain-lain
melalui wawancara dan Tanya jawab dengan pihak bengkel.3. Metode
Dokumentasi
Yaitu melakukan pengambilan data dengan cara mengambil gambar
saat melakukan perbaikan dan perawatan dengan menggunakan Kamera
Digital atau Handphone.4. Metode LiteraturYaitu melakukan
pengambilan data dengan cara mencari informasi melalui
literatur-literatur yang berhubungan dengan materi yang
bersangkutan, manual book, media internet, dan lain-lain.BAB
IVKAJIAN TEORIA. Cara Kerja AC MobilPada AC Mobil, siklus
pendinginan dengan cara sebagai berikut :
Siklus Pendinginan AC Mobila. Refrigerant dengan suhu dan
tekanan tinggi disimpan didalam receiver tank.
b. Cairan refrigerant dari receiver tankdialirkan menuju
expansion valve (kaptup ekspansi), pada katup ekspansi cairan
refrigerant dikabutkan menuju evaporator.
c. Pada evaporator suhu dan tekanan refrigeran rendah. Suhunya
berkisar 4o C dan tekanannya diantara 30 45 psi.Kemudian
dihembuskan oleh blower menuju ruangan mobil.
d. Ketika kabut refrigerant sudah digunakan untuk menyerap panas
dari warm objeck maka refrigeran berubah menjadi gas. Gas
refrigerant di hisap oleh kompresor.
e. Pada kompresor gas refrigerant ditekan dengan tekananyang
tinggi antara 150-200 psi serta suhu yang tinggi antara 40o C
menuju kondensor.
f. Gas refrigerant dengan suhu dan tekanan yang tinggi masuk ke
kondensor. Di dalam kondensor refrigerant melepas panas, sehingga
gas refrigerant berubah menjadi embun-embun.
g. Embun-embun refrigerant dari kondensor terkumpul di dalam
receiver tank, di dalam receiver tankembun-embun refrigeran
terkumpul menjadi cairan refrigerant di bagian dasar receiver tank.
Terdapat pipa yang penghubung dari dasar untuk mengalirkan cairan
refrigerant menuju katup ekspansi. Kemudian diproses kembali pada
katup ekspansi untuk dikabutkan.
Receiver Tank.B. Komponen AC MobilBerikut ini adalah macam macam
komponen dalam sistem AC Mobil:1. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant untuk
disalurkan pada kondensor. Prinsip kerja kompresor yaitu menghisap
gas refrigerant dari evaporator yang mempunyai tekanan rendah
(suction) kemudian dikompresi atau ditekan dengan tekanan tinggi
(discharge) menuju kondensor. Jenis kompresor yang banyak digunakan
dalam sistem AC adalah jenis vane. Pada komponen kompresor vane
terdapat vane dan poros. Poros yang digunakan sebagai sumbu dari
vane terbuat dari carbon brustle, sehingga tidak merusak vane
ketika sedang berputar.
Gambar Kompresor Vane
Gambar Kompresor Tipe Vane
Gambar Lilitan pada Kompresor
2. KondensorKondensor berfungsi untuk mendinginkan gas
refrigerant yang memiliki tekanan tinggi dan suhu tinggi untuk
dirubah menjadi embun-embunrefrigerant.
Gambar Kondensor Mobil
Kondensor di pasang didepan kendaraan, terletak tepat di depan
radiator mobil hal ini bertujuan agar kondensor mendapat
pendinginan melalui aliran udara ketika mobil berjalan.Selain
pendinginan melalui aliran udara pada bagian belakang radiator
terdapat fan yang digunakan untuk menyerap panas dari radiator
maupun dari kondensor.
Gambar Letak Kondensor Pada Mobil.
Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat refrigerant,
karena kondensasi yang dilakukan oleh kondensor. Perubahan bentuk
itu dari gas menjadi cair berupa embun-embun refrigerant.
3. ReceiverReceiver adalah komponen yang digunakan untuk
menyimpan cairan Refrigerant dan juga berfungsi memisahkan
refrigerant dari bentuk embun dan cairan. Di dalam receiver
terdapat dua komponen yaitu dryer dan filter. Dryer berfungsi
menyerap dan menyaring air dari embun-embun hasil kondensasi untuk
dikumpulkan dibagian dasar dari receiver. Sedangkan filter
digunakan untuk menyaring kotoran dari refrigerant, filter tersebut
terletak sebelum refrigerant tersebut terkumpul di bagian
dasar.
Gambar ReceiverDi dalam receiver terdapat pipa penghubung dari
bagian dasar tempat terkumpulnya cairan refrigerant menuju katup
ekspansi. Pipa tersebut berfungsi mengalirkan cairan refrigerant
tanpa adanya gelembung-gelembung udara. Untuk melihat apakah cairan
refrigerant tidak mengandung gelembung udara bisa di lihat pada
bagian atas receiver berupa sight glass.
Gambar Sight Glass ReceiverGambar Komponen Receiver Beberapa
komponen seperti Sigh glass dapat dipasang diatas Reciever atau
dipasang pada liquid tube diantara Reciever dan Expansion.4. Katup
Ekspansi
Expansion valveberfungsimenurunkan tekanan dan mengatur jumlah
aliran refrigerant yang akan dikabutkan sebelum masuk keevaporator.
Akibat dari pengaturan aliran refrigerant ini, maka suhu ruangan
dapat diturunkan berdasarkan beban panas yang ada pada
evaporator.
Gambar Katup Ekspansi
Katup ekspansi dapat diketahui terdapat dua saluran. Pertama
merupakan saluran tekanan tinggi (discharge) dari receiver. Kedua
merupakan saluran tekanan rendah (suction) sebelum masuk ke
evaporator. Refrigerant dengan tekanan tinggi dari receiver masuk
ke dalam katup ekspansi. Di dalam katup ekspansi refrigerant dari
tekanan tinggi diturunkan tekanannya dengan cara dikabutkan setelah
melewati saluran sempit.
5. Evaporator
Bentuk dan konstruksi evaporator tidak berbeda dari kondensor,
tapi fungsi kedua-duanya berlainan.Pada kondensor panas refrigerant
harus dikeluarkan, agar terjadi perubahan bentuk refrigerant dari
gas menjadi embun. Prinsip ini berlaku sebaliknya pada evaporator,
hasil pengkabutan refrigerant dengan tekanan rendah dari katup
ekspansi dirubah kembali menjadi gas. Maka fungsi dari evaporator
yaitu menyerap panas. Agar penyerapan panas ini dapat berlangsung
dengan sempurna, pipa-pipa evaporator juga diperluas permukaannya
dengan memberi kisi-kisi (elemen) dan kipas listrik (blower),
supaya udara dingin pada evaporator dapat dihembus ke dalam
ruangan. Selanjutnya refrigerant tersebut menyerap panas dari udara
yang kemudian dilewatkan melalui fin-fin pendingin pada evaporator,
sehingga kondisi udara menjadi dingin.
Gambar Evaporator
Pada rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk
keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang
lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran-kotoran yang
menempel pada kisi-kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun
bersama air. Konstruksi evaporator sangat sederhana, tetapi
evaporator sangat penting dalam system AC mobil
6. Extra FanEkstra Fan berfungsi untuk memberikan pendinginan
tambahan kepada Refrigerant di dalam kondensor, dengan jalan
menghembuskan udara dari luar atau menghisap udara yang ada
disekeliling kondensor. Letak dari ekstra fan tersebut di dekat
radiator mobil.
Gambar Extra Fan
7. Kopling Magnetik
Magnetic Clutch digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan
hubungan kompresor ke mesin. Komponen utamanya adalah stator, rotor
dan pressure plate.
Gambar Kopling Magnetik
8. Pressure SwitchPressure Switch berfungsi memutus dan
menghubungkan aliran listrik yang menuju ke kompresor yang bekerja
berdasarkan tekanan refrigerant. Pressure Switch dipasangkan pada
pipa yang berisi cairan diantara receiver dan ekspansion valve.
Pressure Switch mampu mendeteksi ketidak normalan tekanan didalam
sirkulasi dan kalau hal tersebut terjadi, maka magnetic clutch akan
memutuskan aliran listrik yang yang menuju ke kopling magnetik jika
terjadi tekanan terlalu tinggi maupun tekanan terlalu rendah,
sehingga kompresorberhenti bekerja.
R-134a: 28 448 psi
R-12: 29,4 378 psi
Gambar Pressure Switch
9. Blower
Blower berfungsi untuk menghembuskan udara dingin disekeliling
evaporator ke dalam ruangan, sehingga udara diruangan menjadi
sejuk. Blower terdiri dari Motor dan Fan. Umumnya yang digunakan
adalah motor tipe Ferrit dan Fan tipe sirocco.
Gambar Blower
10. Pipa Refrigerant
Pipa Refrigerant AC terbuat dari karet (pipa elastis) dan pipa
logam yang tahan terhadap tekanan dan temeratur tinggi serta tahan
terhadap getaran. Bagian dalam pipa terbuat dari tembaga dan
alumunium yang diproses dengan baik sehingga lebih tahan terhadap
unsur kimia dalam refrigerant. Pipa karet dibuat berlapis-lapis
agar lebi kuat menahan kebocoran dan reaksi unsur kimia.
Gambar Pipa Refrigerant
Gambar Flaring
11. Thermostat RelayThermostat bergungsi untuk mendeteksi
temperature Evaporator. Bila temperature ditentukan oleh Thermostat
(dingin), maka Thermostat akan memutuskan aliran listrik yang
menuju Kopling Magnetic, dan kompresor akan berhenti bekerja.
Sebaliknya bila temperature Evaporator diatas batas yang ditentukan
oleh Thermostat (hangat) maka Thermostat akan kembali memberikan
aliran listrik kepada Kopling Magnetic dan Kompresor akan bekerja
kembali.
Gambar Termostat Relay
12. RefrigeranRefrigeran adalah bahan pendingin berupa fluida
yang digunakan untuk menyerap panas melalui perubahan phasa cair ke
gas (menguap) dan membuang panas melalui perubahan phasa gas ke
cair (mengembun). Refrigeran yang baik harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau dalam semua
keadaan.
b. Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri, juga bila
bercampur dengan udara, minyak pelumas dan sebagainya.
c. Tidak korosif terhadap logam yang banyak dipakai pada sistem
refrigerasi dan air conditiioning.
d. Dapat bercampur dengan minyak pelumas kompresor, tetapi tidak
mempengaruhi atau merusak minyak pelumas tersebut.
e. Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak boleh terurai
setiap kali di mampatkan, diembunkan dan diuapkan.
f. Mempunyai titik didih yang rendah. Harus lebih rendah
daripada suhu evaporator yang direncanakan.
g. Mempunyai tekanan kondensasi yang rendah. Tekanan kondensasi
yang tinggi memerlukan kompresor yang besar dan kuat, juga pipanya
harus kuat dan kemungkinan bocor besar.
h. Mempunyai tekanan penguapan yang sedikit lebih tinggi dari 1
atmosfir. Apabila terjadi kebocoran, udara luar tidak dapat masuk
ke dalam sistem.
i. Mempunyai kalor latyen uap yang besar, agar jumlah panas yang
diambil oleh evaporatordari ruangan jadi besar.
j. Apabila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alat-alat
yang sederhana.
k. Harganya murah.
R-12 adalah refrigeran yang paling banyak dipakai untuk AC
mobil.R-12 akan tetap stabil pada suhu kerja rendah, maupun pada
suhu kerja tinggi, tidak bereaksi dan tidak korosif terhadap logam
yang banyak dipakai pada sistem refrigerasi dan airconditioning,
seperti: alumunium, tembaga, kuningan, seng, timah dan lain-lain.
Jikabercampur dengan air pada suhu tinggi dapat menjadi korosif
karena ada asam halogen yangterbentuk. Apabila kita memakai sistem
dengan R-12, janganlah sampai ada air yangtertinggal di dalam
sistem.
Kebaikan R-12 yang dapat bercampur dengan minyak pelumas dalam
semua keadaan tidaksaja mempermudah mengalirkan minyak pelumas
kembali ke kompresor, tetapi juga dapatmenaikkan efisiensi dan
kapasitas dari sistem. Evaporator dan kondensor akan bebas
dariminyak pelumas yang dapat mengurangi kemampuan perpindahan
panas dari kedua alattersebut. R-12 apabila bercampur dengan api
yang sedang terbakar atau pemanas listrik yangsedang bekerja, dapat
membentuk suatu gas yang sangat beracun. Kebocoran dapat
dicaridengan halide detector, electronic detektor, air sabun dan
lain-lain.
Gambar Jenis Refrigeran 12
13. Minyak Pelumas
Minyak pelumas dalam sistem pendingin merupakan bagian yang
penting untuk melumasi dan melindungi bagian-bagian yang bergerak
dari kompresor. Kompresor mesin pendingin harus terus-menerus
mendapat pelumasan. Jika cara pelumasannya kurang sempurna,
bagian-bagian yang bergerak dari kompresor akan cepat aus dan
rusak. Gunanya minyak pelumas dalam sistem pendingin adalah untuk
:
a. Mengurangi gesekan dari bagian-bagian yang bergerak.
b. Mengurangi terjadinya panas pada bus dan bantalan.
c. Membentuk lapisan penyekat antara torak dan dinding
silender
d. Membantu mendinginkan kumparan motor listrik di dalam
kompresor hermetik.
Di dalam kompresor minyak pelumas selalu berhubungan, bahkan
bercampur dengan refrigeran dan mengalir bersama-sama ke semua
bagian dari sistem. Minyak pelumas harus tetap stabil pada suhu dan
tekanan yang tinggi dari kompresor, juga harus tetap dapat
memberikan pelumasan dan melindungi bagian-bagian yang bergerak
agar tidak aus dan rusak. Pada suhu rendah minyak pelumas harus
tidak menimbulkan kotoran atau endapan yang dapat menyebabkan katup
ekspansi menjadi buntu. Minyak pelumas yang ikut terbawa oleh
refrigeran harus dapat dikembalikan ke kompresor dengan perencanaan
dari sistem, terutama evaporator yang baik. Minyak pelumas dapat
dibagi dalam tiga jenis yaitu yang berasal dari hewan, tumbuhan dan
mineral.
Minyak pelumas yang berasal dari hewan dan tumbuhan adalah
minyak pelumas yang tetap (fixed oil), karena tidak dapat
dimurnikan tanpa diuraikan. Minyak tersebut tidak stabil, mudah
membentuk asam dan endapan, sehingga tidak dapat dipakai untuk
mesin pendingin. Minyak pelumas untuk mesin pendingin dibuat dari
mineral yang baik dari golongan napthene.
Minyak mineral harus dibersihkan melalui proses penyulingan
minyak, untuk diambil kandungan lilin, air, belerang dan lain-lain
kotorannya. Umumnya minyak pelumas diberi bahan tambahan untuk
menghindarkan terjadinya endapan atau busa. Minyak pelumas harus
mempunyai pour point (suhu terendah dimana minyak masih dapat
mengalir) yang rendah, agar pada suhu rendah lilinnya tidak memisah
lalu membeku. Lilin yang membeku dapan membuat buntu alat kontrol
refrigeran seperti katup ekspansi. Syarat-syarat minyak pelumas
untuk mesin pendingin adalah :
a. Tidak mengandung air, lilin, asam dan lain-lain kotoran.
b. Mempunyai pour point yang rendah yaitu -250F sampai dengan
-400F (-32C sampai dengan -400C). Agar pemakaian pada sistem dengan
suhu rendah, lilinnya tidak memisah dan membeku.
c. Mempunyai dielektrik (tidak menghantar listrik) yang kuat,
minimum 25 kilo volt.
d. Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak mudah bereaksi
denga refrigeran atau benda lain yang dipakai pada sistem
pendingin.
e. Tidak berbusa, karena jika berbusa minyak pelumas dapat
membawa refrigeran cair masuk ke kompresor, dapat merusak katup
kompresor.
f. Mempunyai kekentalan (viscosity) pada 1000F (37,80C) antara
150 300 SUV (SayboltUniversal Viscosity) dan untuk kompresor AC
mobil 500 SUV. C. Dampak Positif Dan Negatif Penggunaan Ac
Mobil
1. Dampak Positif AC Mobil
Dari sisi positive, AC adalah salah satu alat dari hasil
kemajuan teknologi yang berfungsi sebagai pendingin ruangan dan
bahkan saat ini AC sudah dapat di temui di berbagai kendaraan, AC
juga membuat kita nyaman dan bisa membuat susana menjadi lebih
sejuk atau dingin tanpa harus kita menunggu hujan, Bebas penyakit
(karena memang disaring dengan filter) dan AC sampai saat ini
berkembang lebih baik, sebagai contoh AC pada saat ini tidak saja
digunakan untuk pendingin ruangan,tetapi juga bisa membuat hangat
ruangan juga.
2. Dampak Negatif AC MobilDari sisi negative nya, AC memiliki
dampak yang cukup merugikan.Sebagai contohnya penggunaan AC yang
terlalu sering dan banyak,maka dampak AC bisa membuat pemanasan
global,yang berdampak buruk untuk lingkungan,.Juga mempunyai
kerugian untuk si pemakai AC bisa membuat kulit dan rambut menjadi
kering jika digunakan secara berlebihan atau terlalu sering.
BAB VPEMBAHASAN
Berdasarkan observasi yang kelompok kami lakukan, setelah
mewawancarai pemilik bengkel, kerusakan yang paling sering dialami
oleh konsumen di bengkel AC Le Mans adalah kebocoran zat
refrigerant (Freon).Bagian-bagian yang sering mengalami kebocoran
yaitu :
1. Pada Sil sambungan selang, terutama di bagian selang yang
mengalirkan udara panas.
Gambar sambungan selang pada AC Mobil
Menurut pemilik bengkel, solusi untuk permasalahan ini adalah
dengan mengganti sil selang AC dengan yang baru.2. Evaporator yang
mengalami korosi yang menyebabkan kebocoran.
Gambar Evaporator yang mengalami kebocoranUntuk solusi yang
ditawarakan pada kasus korosi ini ada 2 opsi :
1. Mengelas evaporator yang mengalami kebocoran. Tetapi dengan
metode ini tidak tahan lama, karena korosi yang dialami oleh
evaporator bisa dipastikan akan menyebar ke bagian yang lain.
Sehingga harus berulang kali melakukan pengelasan.
2. Mengganti evaporator dengan yang baru. Kelebihannya adalah
kerusakannya teratasi dan masalah selesai. Tetapi untuk membeli
unit evaporator yang baru, dibutuhkan biaya yang lumayan mahal,
yaitu Rp. 500.000 untuk mobil keluaran tahun lawas, seperti isuzu
panther dan Toyota Kijang LGX. Sedangkan untuk mobil keluaran
terbaru seperti Toyota Avanza dan Suzuki Ertiga harganya Rp.
700.000.
Pada saat kelompok kami ingin menyudahi observasi, sebuah mobil
Isuzu Panther datang dengan permasalahan suhu AC kurang dingin,
kemudian teknisi dari bengkel tersebut segera memeriksa keluhan
pelanggan tersebut.
Gambar pemeriksaan terhadap mobil Isuzu Panther
Selanjutnya, untuk mengatasi keluhan pelanggan tadi, teknisi
segera memeriksa tekanan refrigerant pada evaporator dan pada
kondensor. Tanpa kelompok kami mengetahui penyebeb kerusakan,
teknisi menawarkan kepada pelanggan untuk mengganti oli pada
kompresor dan melakukan pengisian Freon. Tetapi kami tidak bisa
menjamin AC nya akan bisa dingin sekali pak, namun akan kami
maksimalkan perbaikan ini kata teknisi yang memperbaiki mobil
tersebut. Dan mohon maaf, penggantian ini tidak bergaransi,
sehingga nanti apabila sudah diganti olinya tetapi tetap tidak
dingin, tidak ada refund. Tetapi tetap akan kami maksimalkan supaya
AC mobil anda bisa kembali dingin seperti semula Kata pelayan
bengkel tersebut. Akhirnya pelanggan tersebut setuju, selanjutnya
kami mengakhiri observasi.
Sebelumnya, di awal pembicaraan pemilik bengkel mengatakan bahwa
untuk system AC mobil keluaran lama lebih awet daripada system AC
mobil keluaran terbaru. Untuk AC mobil lama bisa bertahan 5 tahun
tanpa kerusakan, sedangkan untuk system AC mobil keluaran terbaru
hanya bertahan sampai 2 tahun pemakaian normal. Sebabnya karena ada
penurunan kualitas system AC mobil untuk menghemat biaya
produksi.
Demikian pembahasan kami dalam observasi di bengkel AC Le Mans,
banyak pengalaman yang kami dapatkan dalam observasi tersebut.
Semoga pengalaman kami yang tertulis dalam pembahasan kali ini
dapat bermanfaat bagi kelompok penulis dan bagi pembaca
sekalian.
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melaksanakan observasi selama di bengkel AC mobil Le
Mans, Kartosuro, Jawa Tengah diambil kesimpulan bahwa:
1. Perkembangan dalam dunia otomotif terutama mengenai AC Mobil
telah berkembang dengan sangat pesat, ditandai dengan munculnya
teknologi- teknologi yang semakin mempermudah proses perbaikan AC
Mobil dan produk produknya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung aplikasi dari
teori perkuliahan sehingga mahasiswa lebih mudah memahami materi
yang disampaikan dosen tentang sistem pendinginan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui hal-hal baru ketika observasi di
lapangan.
4. Bengkel AC mobil Le Mans telah memenuhi standar yang baik
dalam menangani perbaikan AC kendaraan.
B. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran dalam rangka untuk perbaikan
ke depan mengenai observasi perbaikan AC Mobil:
a. Sebaiknya melakukan pengawasan yang ketat kepada para pekerja
agar para pekerja mempunyai tanggung jawab tugas yang baik.
b. Sebaiknya melakukan evaluasi mengenai kegiatan produksi
secara
umum agar lebih efektif dan efisien.
b. Sebaiknya menerapkan sistem target agar proses perbaikan
berjalan lebih cepat.
c. Sebaiknya menggunakan sistem informasi yang terintegrasi agar
memudahkan manajemen, pengawasan, dan mempermudah klien dalam
melihat perkembangan perbaikan mobilnya.