KALIBRASIKalibrasi adalah kegiatan yang dalam kondisi tertentu,
pada tahap pertama, menetapkan hubungan antara nilai besaran dan
ketidakpastian pengukuran yang diberikan oleh standar pengukuran
dan penunjukan terkait dengan ketidakpastian pengukurannya, dan
pada tahap kedua, menggunakan informasi ini untuk menetapkan sebuah
hubungan untuk memperoleh hasil pengukuran berdasarkan suatu
penunjukan.Kalibrasi diperlukan untuk memastikan kesetaraan hasil
pengukuran yang dilakukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Kesetaraan hasil pengukuran oleh berbagai pihak ini merupakan
pra-syarat sehingga pengakuan terhadap hasil-hasil penilaian
kesesuaian dapat diterima dengan baik.VIBRASIFilosifi
kalibrasiSetiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik
sampai terbukti melalui kalibrasi dan atau pengujian bahwa
instrumen ukur tersebut memang baik.Definisi KalibrasiMenurut
ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology
(VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran,
atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam
kondisi tertentu.Dengan kata lain:Kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan
bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang
mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional
untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.Tujuan Kalibrasi Mencapai ketertelusuran pengukuran.
Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang
lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional),
melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus. Menentukan
deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan
suatu instrument ukur. Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan
standar Nasional maupun Internasional.Manfaat Kalibrasi Menjaga
kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di
berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang
dimiliki. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga
benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur.Prinsip Dasar
Kalibrasi Obyek Ukur (Unit Under Test) Standar Ukur(Alat standar
kalibrasi, Prosedur/Metrode standar (Mengacu ke standar kalibrasi
internasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri oleh
laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi)) Operator / Teknisi (
Dipersyaratkan operator/teknisi yg mempunyai kemampuan teknis
kalibrasi (bersertifikat)) Lingkungan yg dikondisikan (Suhu dan
kelembaban selalu dikontrol, Gangguan faktor lingkungan luar selalu
diminimalkan & sumber ketidakpastian pengukuran)Hasil Kalibrasi
antara lain: Nilai Obyek Ukur Nilai Koreksi/Penyimpangan Nilai
Ketidakpastian Pengukuran(Besarnya kesalahan yang mungkin terjadi
dalam pengukuran, dievaluasi setelah ada hasil pekerjaan yang
diukur & analisis ketidakpastian yang benar dengan
memperhitungkan semua sumber ketidakpastian yang ada di dalam
metode perbandingan yang digunakan serta besarnya kesalahan yang
mungkin terjadi dalam pengukuran) Sifat metrologi lain seperti
faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.Persyaratan Kalibrasi Standar
acuan yang mampu telusur ke standar Nasional / Internasional Metoda
kalibrasi yang diakui secara Nasional / Internasional Personil
kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan sertifikasi dari
laboratorium yang terakreditasi Ruangan / tempat kalibrasi yang
terkondisi, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, aliran udara,
dan kedap getaran Alat yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi
baik / tidak rusakSistem manajemen kualitas memerlukan sistem
pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal,
periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO
9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang
efektif.Kalibrasi diperlukan untuk: Perangkat baru Suatu perangkat
setiap waktu tertentu Suatu perangkat setiap waktu penggunaan
tertentu (jam operasi) Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan
atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi Ketika hasil
pengamatan dipertanyakanKalibrasi, pada umumnya, merupakan proses
untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat
pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan
dalam akurasi tertentu. Contohnya, termometer dapat dikalibrasi
sehingga kesalahan indikasi atau koreksi dapat ditentukan dan
disesuaikan (melalui konstanta kalibrasi), sehingga termometer
tersebut menunjukan temperatur yang sebenarnya dalam celcius pada
titik-titik tertentu di skala.Di beberapa negara, termasuk
Indonesia, memiliki lembaga metrologi nasional (National metrology
institute). Di Indonesia terdapat Pusat Penelitian Kalibrasi
Instrumentasi dan Metrologi (Puslit KIM LIPI) yang memiliki standar
pengukuran tertinggi (dalam SI dan satuan-satuan turunannya) yang
akan digunakan sebagai acuan bagi perangkat yang dikalibrasi.
Puslit KIM LIPI juga mendukung infrastuktur metrologi di suatu
negara (dan, seringkali, negara lain) dengan membangun rantai
pengukuran dari standar tingkat tinggi/internasional dengan
perangkat yang digunakan.Hasil kalibrasi harus disertai pernyataan
"traceable uncertainity" untuk menentukan tingkat kepercayaan yang
di evaluasi dengan seksama dengan analisis
ketidakpastian.VIBRATIONPengertian VibrasiVibrasi / Getaran adalah
gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu.Getaran
berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang
berhubungandengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa
dan elastisitas mampubergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur
rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai derajat tertentu
dan rancangannya biasanya memerlukanpertimbangan sifat
osilasinya.Ada dua kelompok getaran yang umum yaitu :(1).Getaran
Bebas.Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena
bekerjanya gaya yangada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan
jika ada gaya luas yang bekerja. Sistemyang bergetar bebas akan
bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yangmerupakan
sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa
dankekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas
dapat mengalamigetaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa
rangsangan luar.
(2).Getaran Paksa.Getaran paksa adalah getaran yang terjadi
karena rangsangangayaluar,jika rangsangan tersebut berosilasi maka
sistem dipaksa untuk bergetar padafrekuensi rangsangan. Jika
frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensinatural
sistem, maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi besar
yangberbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur besar
seperti jembatan, gedungataupun sayap pesawat terbang, merupakan
kejadian menakutkan yang disebabkanoleh resonansi. Jadi perhitungan
frekuensi natural merupakan hal yang utama.
Vibrasi atau getaran mempunyai tiga parameter yang dapat
dijadikan sebagai tolak ukur yaitu :a. Amplitudo Amplitudo adalah
ukuran atau besarnya sinyal vibrasi yang dihasilkan.makin tinggi
amplitudo yang ditunjukkan menunjukkan makin besar ganguan yang
terjadi.besarnya amplitudo tergantung pada tipe mesin yang ada.b.
Frekuensi Frekuensi adalah banyaknya periode getaran yang terjadi
dalam satu putaran waktu.Besarnya frekuensi yang timbul saat
terjadinya vibrasi dapat mengindikasikan jenis jenis ganguan yang
terjadi.Frekuensi biasanya ditunjukkan dalam bentuk Cycle Per Menit
(CPM) yang biasanya disebut dengan instilah Hertz(Hz). c. Phase
VibrasiPhase adalah penggambaran akhir dari pada karakteristik
suatu getaran atau vibrasi yang terjadi pada suatu mesin.Phase
adalah perpindahan atau perobahan posisi pada bagian bagian yang
bergetar secara relatif untuk menentukan titik referensi atau titik
awal pada bagian lain yang bergetar.Ini adalah posting pertama
sayasemoga bermanfaat dan silahkan comment dan berkunjung
lagi.terima kasihAbout these ads Vibration Tester untuk
menganalisis...Sebelum kita tahu VIBRATION TESTER kita harus tahu
dulu pengertian dari vibrasi itu sendiri,Secara umumVibrasi bisa
kita artikan sebagai getaran , namun secara luas pengertiannya
cukup banyak namun bila kita kaitkan dengan getaran mesin
atauMechanical Vibration dapat juga diartikan sebagai gerakan
bolak-balik dari komponen mekanik dari suatu mesin sebagai reaksi
dari adanya gaya dalam(gaya yang dihasilkan oleh mesin tersebut)
maupun gaya luar (gaya yang berasal dari luar atau sekitar mesin).
Kalo kita melihat studiKasus yang paling dominan dalam getaran
permesinan adalah getaran yang disebabkan oleh gaya eksitasi
getaran yang berasal dari mesin tersebut, yang menyangkut
diantaranya:Kondisi yang tak seimbang (unbalance) baik yang statis
maupun dinamis pada mesin tersebut.Crash atau Cacat yang terjadi
pada elemen-elemen rotasi (bearing rusak, impeller macet,
dll).Ketidaksempurnaan bagian/fungsi mesin tersebut.Mesin yang
ideal tidak akan bergetar karena energi yang diterimanya digunakan
sepenuhnya untuk fungsi mesin itu sendiri. Dalam praktek mesin yang
dirancang dengan baik, getarannya relatif rendah namun untuk jangka
pemakaian yang lama akan terjadi kenaikan level getaran karena hal
berikut:Keausan pada elemen mesin.Proses pemantapan pondasi(base
plate)sedemikian rupa sehingga terjadi deformasi dan mengakibatkan
misalignment pada poros.Perubahan perilaku dinamik pada mesin
sehingga terjadi prubahan frekuensi .Analisis ciri mekanik
memungkinkan pemanfaatan sinyal getaran untuk mengetahui kondisi
mesin tersebut tanpa membongkar atau menghentikan suatu mesin,
sehingga dapat dimanfaatkan untuk analisis lebih lanjut dalam
perbaikan pada kerusakan yang terjadi. Dengan melakukan pengamatan
analisis getaran secara berkala, maka sesuatu yang tidak normal
pada suatu mesin dapat dideteksi sebelum kerusakan yang lebih besar
terjadi.Perangkat Analisis Sinyal GetaranSensor
Vibration/GetaranVibration sensor / Sensor getaran ini memegang
peranan penting dalam kegiatan pemantauan sinyal getaran karena
terletak di sisi depan (front end) dari suatu proses pemantauan
getaran mesin. Secara konseptual, sensor getaran berfungsi untuk
mengubah besar sinyal getaran fisik menjadi sinyal getaran analog
dalam besaran listrik dan pada umumnya berbentuk tegangan listrik.
Pemakaian sensor getaran ini memungkinkan sinyal getaran tersebut
diolah secara elektrik sehingga memudahkan dalam proses manipulasi
sinyal, diantaranya:Pembesaran sinyal getaranPenyaringan sinyal
getaran dari sinyal pengganggu.Penguraian sinyal, dan
lainnya.Sensor getaran dipilih sesuai dengan jenis sinyal getaran
yang akan dipantau. Karena itu, sensor getaran dapat dibedakan
menjadi:Sensor penyimpangan getaran (displacement transducer)Sensor
kecepatan getaran (velocity tranducer)Sensor percepatam getaran
(accelerometer).Pemilihan sensor getaran untuk keperluan pemantauan
sinyal getaran didasarkan atas pertimbangan berikut:Jenis sinyal
getaranRentang frekuensi pengukuranUkuran dan berat objek
getaran.Sensitivitas sensorBerdasarkancarakerjanya sensor dapat
dibedakan menjadi:Sensor aktif, yaknisensor yang langsung
menghasilkan tegangan listrik tanpa perlu catu daya (power supply)
dari luar, misalnya Velocity Transducer.Sensor pasif yakni sensor
yang memerlukan catu daya dari luar agar dapat berkerja.Catu daya
yang digunakan pada umumnya dikemas dalam bentuk alat yang
dinamaiConditioningAmflifier.DinamicSignalAnalizer (DSA)Penerapan
analisis getaran mesin telah dibuat mudah dengan adanya instrument
yang disebut Dynamic Signal Analyzer (DSA). Getaran mesin merupakan
kombinasi kompleks dari sinyal yang berasal dari berbagai sumber
getaran mesin didalam mesin. Dengan DSA, getaran tersebut dapat
diuraikan atas komponen-komponennya, misalnya rotor yang tidak
balance, bantalan yang cacat dan meshing dari roda gigi,
masing-masing pada frekuensi yang unik. Dengan menampilkan
amplitudo getaran sebagai fungsi frekuensi(spektrum getaran) maka,
DSA memungkinkan identifikasi sumber getaran. DSA juga dapat
memperlihatkan simpanagn getaran sebagai fungsi waktu, suatu format
yang sangat berguna untuk mengamati getaran implusive.Perangkat
analisis yang umum digunakan untuk keperluan pemantauan sinyal
getaranadalah DSA atau penganalisis sinyal dinamik yang berkerja
dengan konsep digital.DiantaranyaVibration tester tipe
TV260.Vibration testertipeTV220Vibration testerModel-8100 Vibration
CalibratorVibration testerModel-7200A Portable BalancerVibration
testerModel-7135 Portable BalancerVibration testerPortable Balancer
Model-7102aVibration testerDigital Monitor Model-2590BVibration
testerVibroswitch Model-1500a Vibration MonitorDan beberapa model
lainnyaKeuntungan utama peralatan digital ini adalah:Fleksibilitas
dalam pengolahan dataWaktu pengolahan relatif cepat (order
milisecond)Mudah di simpan dan bisa di bawa kemana mana
(portable)Secara konseptual prinsip kerja penganalisis ini adalah
sebagai berikut:Anti aliasing filter, pada tahap ini sinyal analog
dimasukan dalam low pass filter (LPF) untuk mencegah terjadinya
kesalahan aliasing atau pelipatan frekuensiKonversi sinyal analog
untuk menjadi digital, ADC(Analog to Digital Converter).Koreksi
data digital dengan fungsi jendela, proses window ini dimasukkan
untuk mencegah semaksimal mungkin kebocoran spektrum, karena hal
ini mempengaruhi ketelitian frekuensi dan amplitudonya.Konversi
data domain waktu ke domain frekuensi, proses ini dilakukan dengan
menggunakan algoritma transformasi faurier cepat, FFT (Fast fourier
Transform).DSA dapat dibedakan menjadi:DSA, portable, umumnya
jumlah kanal ada 2 buah sehingga disamping untuk pemantauan getaran
mesin dapat juga untuk mengukur fungsi respon frekuensi (FRF). DSA
jenis ini menggunakan catu daya baterai atau adaptor untuk sumber
listriknya sehingga sangat praktis untuk keperluan dilapangan.DSA
Benchop, DSA tipe ini bisa terdiri atas satu kanal, dua kanal, atau
empat kanal. Catu daya berasal dari jala-jala listrik sehingga
tidak fleksibel untuk pemakaian dilapangan. Kemampuan pengolahan
data lebih lanjut, lebih kompleks dari DSA Portable.DSA type ini
umumnya dilengkapi juga dengan generator pembangkit sinyal.DSA
berbasis komputer, DSA type ini memiliki perangkat, yaitu:
-Mainframe, bagian ini berfungsi untuk akurisasi sinyal getaran dan
pengolahan data awal. -Komputer, bagian ini berfungsi untuk
pengolahan data lanjutan serta penayangan data.Parameter
GetaranVibrasi atau getaran mempunyai tiga parameter penting yang
dapat dijadikan sebagai tolak ukur yaitu :Amplitudo (seberapa
besar)Frekuensi (berapa kali permenit atau perdetik)Phase (yang
menggambarkan bagaimana benda itu bergetar)a.AmplitudoAmplitudo
adalah ukuran atau besarnya sinyal vibrasi yang dihasilkan.
Amplitudo dari sinyal vibrasi mengidentifikasikan besarnya gangguan
yang terjadi. Makin tinggi amplitudo yang ditunjukkan,menandakan
makin besar gangguan yangterjadi,besarnya amplitudonya bergantung
pada tipe mesin yang ada. Pada mesin yang masih bagus dan
baru,tingkat vibrasinya biasanya bersifat
relative.b.FrekuensiFrekuensi adalah banyaknya periode getaran yang
terjadi dalam satu putaran waktu. Besarnya frekuensi yang timbul
pada saat terjadinya vibrasi dapat mengidentifikasikan jenis-jenis
gangguan yang terjadi.Gangguan yang terjadi pada mesin sering
menghasilkan frekuensi yang jelas atau menghasilkan contoh
frekuensi yang dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan.Dengan
diketahuinya frekuensi pada saat mesin mengalami vibrasi, maka
penelitian atau pengamatan secara akurat dapat dilakukan untuk
mengetahui penyebab atau sumber dari permasalahan. Frekuensi
biasanya ditunjukkan dalam bentuk Cycle per menit (CPM), yang
biasanya disebut istilah Hertz (dimanaHz = CPM). Biasanya singkatan
yang digunakan untuk Hertz adalah Hz.
c.Phase Vibrasi (Vibration Phase)Phase adalah penggambaran akhir
dari pada karekteristik suatu getaran atau vibrasi yang terjadi
pada suatu mesin. Phase adalah perpindahan atau perubahan posisi
dari pada bagian bagian yang bergetar secara relative untuk
menentukan titik referensi atau titik awal pada bagian yang lain
yang bergetar.Type-Type Pengukuran VibrasiAda tiga dasar yang
menjadi parameter dalam melakukan pengukuran vibrasi yaitu
:DisplacementVelocityAccelerationDisplacement (Simpangan
Getaran)Displacement adalah ukuran dari pada jumlah gerakan dari
pada massa suatu benda, dimana hal ini menunjukkan sejauh manabenda
bergerak maju mundur (bolak-balik) pada saat mengalami vibrasi.
Displacement adalah perubahaan tempat atau posisi dari pada suatu
objek atau benda meju suatu titik pusat (dalam hal ini massa benda
berada dalam posisi netral). Besarnya gaya daripada Displacement
dapat diketahui dari amplitude yang dihasilkan. Makin tinggi
amplitude yang ditunjukkan,makin keras atau tinggipulavibrasi yang
dihasilkan. Displacement atau perpindahan dari suatu benda dapat
dijukkan dalam satuaan mil (dimanamil = 0,001 inc) atau dalam
micron (dimana 1 micron = 0,001 mm)Displacement biasanya sangat
berguna pada batas frekuensi kurang dari 600 CPM (10 Hz). Frekuensi
ini harus digunakan selama terjadi displacement untuk mengefaluasi
gejala vibrasi. Pada keadaan biasa, dimana vibrasi pada 1 x RPM
adalah 2 millis (25,4 micron PK)tapi hal ini belum memberikan
komfirmasi yang cukup untuk menentukan apakah vibrasi pada
tingkatan 2 mil,hal ini merupakan kondisi yang baik atau buruk,
sebagai contoh, vibrasi 2 mils PK-PK pada 3600 CPM adalah lebih
berbahaya dibandingkan dengan vibrasi 2 mils PK PK pada 300
CPM.Velocity (kecepatan getaran)Velocity addalah jumlah waktu yang
dibutuhkan pada saat terjadi displacement (dalam hal kecepatan).
Velocity adalah satu indikator yang paling baik untuk mengetahui
masalah vibrasi (contohnya unbalance, misaligment, mecanical
loosess, dan kerusakan bearing atau bearing defect) pada mesin
berkecepatan sedang. Velocity adalah ukuran kecepatan suatu benda
pada saat bergerak atau bergetar selama berisolasi. Kecepatan suatu
benda adalah nol pada batas yang lebih tinggi atau lebih
rendah,dimulai pada saat berhenti pada suatu titik sebelum berubah
arah dan mulai untuk bergerak kearah berlawanan. Velocity dapat
ditunjukkan dalam suatu inch per second (in/sec) atau milimeter per
secon (mm/sec)Velocity disisi lain tidak sepenuhnya mempunyai
frekuensi yang bergantung pada batas sekitar 600 sampai 120000 CPM
(10 sampai 2000 Hz) dan pada dasarnya hanya merupakan satu pilihan
ketika batas frekuensi berada pada 300 sampai 300000 CPM (5 sampai
500 Hz).Acceleration(percepatan getaran)Acceleration adalah jumlah
waktu yang diperlukan pada saat terjadi velocity. Acceleration
adalah parameter yang sangat penting dalam analisis mesin-mesin
yang berputar (rotation equipment)dan sangat berguna sekali dalam
mendeteksi kerusakan bearing dan masalah pada gearbox berkecepatan
tinggi lebih cepat dan lebih awal. Acceleration diartikan sebagai
perubahan dari velocity yang di ukur dalam satuan gravitasi. Pada
posisi permukaan laut 1,0g = 32,2 ft/sec2yang ekuivalen dengan
386,087 in/sec atau 9806,65 mm/sec, harga yang digunakan untuk
menyatakan akselerasi dari gravitasi (percepatan grafitasi)dalam
satuan Inggris dan Metric (dimana in/sec/sec biasanya ditunjukkan
sebagai in sec2Pengambilan data menggunakan sensor getaranSensor
getaran dipasang pada bagian-bagian mesin yang cukup kaku untuk
menghindari efek resonansi lokal bagian tersebut. Pengambilan
data-data dengan alat sensor tersebut haruslah terlebih dahulu
mengetahui bagianmanadari mesin tersebut yang paling tepat untuk
pengukuran vibrasi. Tempat yang paling tepat tersebut adalah pada
bearing caps (rumah bearing). Pengambilan data vibrasi dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan cara axial dan cara radial.
Pengambilan data secara axial adalah menempatkan alat sensor pada
arah aksial atau searah dengan poros. Problemsemacam misalignment
dan bent shaft biasanya dapat diketahui dengan cara ini.Cara radial
sendiri terbagi menjadi 2 cara, yaitu:a.HorizontalPengecekan secara
horizontal dengan cara meletakkan alat sensor secara horizontalpada
bearing cap. Dari pengukuran ini dapat diketahui amplitudo yang
paling tinggi.b.VertikalPengambilan data secara vertikal adalah
dengan menempatkan alat sensor pada posisi vertikal atau berbanding
90odengan arah horizontal pada bearing cap. Pengambilan data secara
vertikal ini akan meunjukan amplitudo yang lebih rendah
dibandingkan pengambilan data secara horizontal.Keterangan: A.
Axial, B. Vertical, C. Horizontal, D.
Shaft(http://awan05.blogspot.com/2009/12/analisa-vibrasi.html?showComment=1307670547292#c7357796681005109657)
PT.PJB UPHB MUARA KARANGDirektur utama PJB.UPHBAgus pranoto
COMBUSTION INSPECTION (10-18 februari 2014) Line Tubing Gas Line
Tubing Liquid Fuel Line Tubing Purging Line Tubing Air
AutomazingGTG 1.3 GE MS90001E 14 STAGE
Combustion Liner Jumlah 14Bull Horn 28Nozzle 14Retainer
Arm28Cross Fire Tube 14Floating Seal 28Transition Piece14Flow
Slevee14
DESKRIPSI SIKLUS PLTG
Energi udara danEnergiEnergi Energi bahan bakar Gas Mekanik
Lstrik
BAHAN BAKAR
COMBUSTER
COMPRESSORGAS TURBINGENERATOR
STUCK
FLOW DIAGRAM PLTG EXHAUSTHRSGST TURBIN GENERATORFUEL
COMBUSTION
AIR COMPRESSORTURBIN GENERATORGAS TURBIN
Combustion inspection merupakan salah satu jenis pemeliharaan
(maintenance) yang dilakukan terhadap turbin gas uap. Combustion
Inspection dilakukan untuk membuat turbin gas kembali beroperasi
optimal stelah delapan ribu (8000) jam beroperasi, dalam combustion
inspection komponen yang diganti dan diperiksa adalah
komponen-komonen yang berkaitan dengan sistem pembakaran yaitu
combustion liner, cross fire tube, transition piece, dan fuel
nozzle Cross fire tube , retainer arm (diganti) Jumlah cross fire
tube 28 pcs Penyangga transition piece : bull horn Tidak ada
batasan kerenggangan clearance antara cross fire tube dan retainer
arm Cara menginspeksinya atau menganalisa dengan cara visual
lansung baik cross fire tube atau combustion liner jika ada crack
tidak kasat mata baru menggunakan ndt yaitu pt (penetrant test)
Kapasitas seluruh unit pltgu 500 mw (megawatt)
Generator di GT 1.3 dengan merk BRUSH berpendingin udara yang
lainnya hidrogen GT 1 dan 2
SPESIFIKASI GENERATOR (BRUSH)
output 142000 KVAturbogenerator type /lamda den3000BDAX 9-35SERH
S11500921563010machineAm.s7129continousratingP.E.0,8IEC
60034-3specphase3/5015o Ctempphal N/Astarup to 1000mamplitudeE V I
181water at 35oCcollantFXC.AMP1690class F RinsulinDA2012class S +
Rinsulin.IP55protection phasAtmen 15900 kgT1,T2,T3squence
BRUSHPRISMIC RIO EARTH FAULT AERIALPART NO. 96150370MADE IN
EUROPE
GAS TUBIN DIVISION
press14,7 psi abuse107,860 KW
PJB BERKERJALAH DENGAN 5S/5R1. SEIKO/RINGKAS2. SEITON/RAPIH3.
SEISO/RESIK4. SEIKETSU/RAWAT5. SHITSUKE/RAJIN
BOROSCOPE Untuk melihat kondisi didalam compressor (camera) .
untuk melihat kondisi sudu didalam casing
XLproplus EVEREST VIT
Exsitansi intake air (udara) masuk ke turbinproses turbin
berputar bercampur dengan gas diberi teganganlalu dikirim ketrafo
didistribusi ke masyarakat.
MAINTENANCE PADA NOZZLE
Part pada nozzle Swire Outter tipe Inner tipe O ringDari 14
nozzle yang bocor no:1,6,11,7,4,8,10,9,5,13,3.
Jumlah yang bocor ada 11.
CLEANING NOZZLE
menggunakan ALKALINE CLEANER EON
CHEMICAL SOLUTIONcairan untuk membersihkan part NOZZLE dari
corrosive (karat) dengan cara diren dam pada bak cleaning selama
kurang lebih 18 jam.Cairan cemical pencampuran dengan air mempunyai
perbandingan yaitu1:21 drigen cemical 2 drigen air
Setelah nozzle direndam oleh cleaner (cemical solution) selama
18 jam kemudian nozzle disikat dibersikan dari kerak yang tersisa
lalu dibilas dengan air, lalu dikeringkan dan disemprot dengan
angin supaya benar benar kering. Nozzle apabila tidak pas
dimasukkan kedalam housing harus diganti
Vibrasi penyebab uatam kerusakan setelah suhu (panas).ignitior 2
flame detector
Retainer arm sebagai penyangga cross fire tube harus bebas pada
pegangan flow slevee, jika sesak atau serat pada bagian flow slevee
haris diluruskan (visual) dan (manual) diketuk atau dipukul
menggunakan palu.
INSPEKSI COMBUSTION LINER
Pengecekan secara visual dan pengukuran ketebalan menggunakan
sigmat dan jika visual tidak terlihat inspeksi juga dapat dengan
metode NTD UT/PT. akan tetapi lebih sering menggunakan PT
(penetrant test) lebih mudah dan efisien. LINER ZONE dan COOLING
HOLE - yang diinspeksi diperikasa liner zone sendiri ialah lubang
masuknya cross fire tube yang mudah terkikis.
Ket: Semua baut yang dilepas diberi pelumas seperti gresee
tetapi bukan ada tersendiri yaitu LOCTITE / HEAVY DUTY/
anti-seize
tujuannya pada saat baut dipasasang tidak berkarat didalam dan
pada saat pembongkaran berikutnya mudah.
-cross fire tube rusak apbila getaran yang terjadi pada housing
combustion chamber sangat besar yang dimana apabila terjadi
kerusakan akan mengubah kestabilan/kerataan dalam
perapiannya.sehingga api yang yang berproses melalui cross fire
tube akan loss dan mengenai komponen-komponen lainnya yang berada
pada combustion chamber. -pemasangan cross fire tube yang salah
akan mengakibatkan proses pembakaran tidak sempurna-cross fire tube
tidak terkunci oleh retainer arm (bebas) memiliki ruang bebas-cross
fire tube sebagai pengatur sirkulasi api agar bisa rata ke seluruh
chamber.
pengetesan nozzle dengan cara ditest dengan air bertekanan
tinggi TEST SPRAYuntuk mengetahui adanya kebocoran atau tidak pada
part part nozzle. ditest melalui 3 hole saluran-saluran pipa gas
(line gas)-saluran pipa udara (line automazing)saluran pipa bahan
bakar/solar (line HSD/ high speed diesel)
daftar yang diinspeksisemua part dibagian combustion chamber
dipoeriksa semua dan rata rata dig anti (repair)
siklus service CI (combustion inspection) setiap 8000 jam
beroprasiHGPI (hot gas path inspection) setiap 8000 jam beroprasiCI
(combustion inspection) setiap 8000 jam beroprasiHGPI (hot gas path
inspection) setiap 8000 jam beroprasi
MAJER (overhaul terbesar) setiap 32000 jam beroprasi
HRSG ( heat recovery system gas)combine cycle (gabungan)
inget yang panjang lurus namanya floating seal nox itu bagian
dari retainer arm.
dah semua neh yang ada dibuku brohhh apalagi yg gw kerjain.