Top Banner
ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN SEBAGAI DAYA TARIK WELLNESS TOURISM DI KAWASAN PARIWISATA UBUD Penelitian ini bertujuan untuk membahas terjadinya komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism di Kawasan Pariwisata Ubud. Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa jawaban terhadap rumusan rumusan masalah yaitu: 1) Bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Wisata Ubud, 2) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism, 3) implikasi dari komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Penentuan informan dilakukan secara snoball sampling dengan jenis data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan skunder yang selanjutnya diolah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism yang terjadi di Kawasan Pariwisata Ubud terdiri dari beberapa bentuk yaitu komersialisasi, profanisasi dan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk dan pemasaran atau promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan komodifikasi ini meliputi faktor ekonomi, tren pariwisata dunia, keterbukaan masyarakat Ubud terhadap inovasi dan Ubud sebagai daerah tujuan wisata populer. Selanjutnya implikasi yang ditimbulkan dari adanya perkembangan komodifikasi pengetahuan tradisional ini meliputi implikasi terhadap berkembangnya pariwisata kesehatan, implikasi terhadap perkembangan ekonomi yang meliputi peningkatan lapangan pekerjaan dan meningkatnya pendapatan pelaku wisata. Implikasi terhadap sosial budaya terdiri dari perubahan tren konsumsi masyarakat terhadap wellness product dan revitalisasi terhadap pengetahuan tradisional. Kata Kunci : Komodifikasi, Pengetahuan tradisional, Wisata Kesehatan
21

ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

Feb 28, 2018

Download

Documents

vandiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

ABSTRAK

KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG

KESEHATAN SEBAGAI DAYA TARIK WELLNESS TOURISM DI KAWASAN

PARIWISATA UBUD

Penelitian ini bertujuan untuk membahas terjadinya komodifikasi pengetahuan

tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism di Kawasan

Pariwisata Ubud. Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa jawaban terhadap rumusan

rumusan masalah yaitu: 1) Bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam

bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Wisata Ubud, 2)

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya komodifikasi pengetahuan tradisional dalam

bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism, 3) implikasi dari komodifikasi

pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di

Kawasan Pariwisata Ubud.

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Penentuan

informan dilakukan secara snoball sampling dengan jenis data kualitatif. Sumber data

yang digunakan adalah data primer dan skunder yang selanjutnya diolah menggunakan

metode deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan komodifikasi pengetahuan

tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism yang terjadi di

Kawasan Pariwisata Ubud terdiri dari beberapa bentuk yaitu komersialisasi, profanisasi

dan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat,

pengkemasan produk dan pemasaran atau promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi

terjadinya perkembangan komodifikasi ini meliputi faktor ekonomi, tren pariwisata

dunia, keterbukaan masyarakat Ubud terhadap inovasi dan Ubud sebagai daerah tujuan

wisata populer. Selanjutnya implikasi yang ditimbulkan dari adanya perkembangan

komodifikasi pengetahuan tradisional ini meliputi implikasi terhadap berkembangnya

pariwisata kesehatan, implikasi terhadap perkembangan ekonomi yang meliputi

peningkatan lapangan pekerjaan dan meningkatnya pendapatan pelaku wisata. Implikasi

terhadap sosial budaya terdiri dari perubahan tren konsumsi masyarakat terhadap

wellness product dan revitalisasi terhadap pengetahuan tradisional.

Kata Kunci : Komodifikasi, Pengetahuan tradisional, Wisata Kesehatan

Page 2: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

ABSTRACT

COMMODIFICATION TRADITIONAL KNOWLEDGE IN THE FIELD OF

HEALTH AS A WELLNESS TOURISM ATTRACTION IN THE UBUD

TOURISM REGION

This research are discusses about commodification of traditional knowledge in

the health as a wellness tourism attraction in the Tourism Region of Ubud, which

described in some answers of the formulation from the problems are: 1) The forms of

commodification of traditional knowledge in the health as a tourism wellnes attraction in

the tourist area of Ubud, 2) the factors which caused the commoditization of traditional

knowledge in the health as a tourism wellness attraction, 3) the implications of the

commodification of traditional knowledge in the health as a tourism wellnes attraction in

Ubud Tourism Region.

The methods used to analyze the data in this research is descriptive qualitative

method with qualitative data. Source of data used primary and secondary data wich

obtained through multiple the data collection techniques as well as in-depth interviews,

observation, documentation studies and literature studies. The determination of

informants through snowball sampling.

The results showed that the development of the commodification of traditional

knowledge in health as wellness tourism attraction that occurred in Ubud Tourism

Region is composed of several forms of commercialization, profanisation (desecration)

and modernization. Form of commercialization characterized by the arrangement of the

place, packaging of wellness products and marketing or promotion. The influence

factor to the development of this commodification include economic factors, the trend of

world tourism, community openness to innovation and the region of Ubud as a popular

tourist destination. Furthermore, the implications arised from the development of the

commoditization of traditional knowledge include implications for the development of

wellness tourism, the implications for economic growth include increasing employment

and rising incomes for the tourism actors. While the social and cultural implications are

the changing trends of consumption of wellness products by the local people and the

revitalization of traditional knowledge.

Keywords: Commodification, Traditional Knowledge, Wellness Tourism

Page 3: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

RINGKASAN TESIS

Kawasan Pariwisata Ubud merupakan salah satu kawasan pariwisata di Bali

yang sejak lama telah dikenal sebagai kawasan pariwisata budaya. Pada awal

perkembangannya, Ubud lebih dikenal karena wisata budaya khususnya seni lukis.

Bahkan seni lukis masih terus berkembang sampai saat ini dengan variasi dan tema yang

semakin banyak. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan pariwisata dunia yang

diikuti dengan munculnya beragam tren pariwisata baru turut mendorong

berkembangnya bentuk-bentuk pariwisata baru salah satunya yang terjadi di Ubud adalah

berkembanya wellness tourism. Dari sekian banyak produk wellness tourism yang ada di

Ubud Spa dan yoga memiliki perkembangan yang paling pesat, bahkan keduanya sering

digabung menjadi paket wellness yang saling melengkapi. Perubahan tren pariwisata ini

juga telah mendorong terjadinya komodifikasi pengetahuan tardisional kususnya

dibidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism. Terjadinya komodifikasi ini juga

telah mendorong ditampilkannya kembali beragam pengetahuan tradisional yang

semakin menghilang dari kehidupan masyarakat walaupun dengan tampilan yang lebih

modern dan bersifat komersial.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini dibahas

tentang komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik

wellness tourism dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang di formulasikan sebagai

berikut: (1) Bagaimana bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam

bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Wisata Ubud?, (2)

Mengapa terjadi komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai

daya tarik wellnes tourism di Kawasan Wisata Ubud?, (3) Bagaimana implikasi dari

komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik

wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

memberikan kajian terhadap komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang

kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism di Kawasan Pariwisata Ubud Kabupaten

Gianyar serta menjelaskan bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam

bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism, faktor penyebab terjadinya

komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik

wellnes tourism dan implikasi komodifikasi pengetahuan tradisional sebagai daya tarik

wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik

pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi dokumen. Data dianalisis

dengan menggunakan teori komodifikasi, teori invention of tradition dan teori pariwisata

Page 4: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

alternatif. Teori komodifikasi digunakan untuk menganalisis bentuk-bentuk komodifikasi

pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism.

Teori invention of tradition digunakan untuk menganalisi faktor prnyebab terjadinya

komodifikasi dan teori pariwisata alternative digunakan untuk menganalisis implikasi

perkembangan komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai

daya tarik wellness tourism.

Bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan

dibahsa dalam tiga bagian yaitu komersialisasi, profanisasi/desakralisasi dan

modernisasi. Komersialisasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan terjadi

dengan tujuan bisnis dan orientasi untuk meraih keuntungan, sehingga mendorong

pergeseran fungsi pengetahuan tradisional dari fungsi sosial menjadi fungsi ekonomi.

Sebelum dikembangkan dan dikemas sebagai produk wisata, beragam pengetahuan

tradisional dalam bidang kesehatan dipelajari kemudian di gunakan oleh para pelaku

(praktisi kesehatan tradisional) untuk menolong orang-orang disekitar atas dasar prinsip

matetulung (saling menolong) dengan tujuan kemanusiaan serta digunakan juga untuk

menjaga kesehatan diri (self healty prevention). Tetapi setelah berubah menjadi produk

yang komersial, fungsi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan yang

sebelumnya digunakan untuk menolong sesama atas dasar menyama braya

(persaudaraan) kini beralih menjadi prinsip yang berdasarkan profit oriented

(berorientasi keuntungan) secara ekonomi. Guna meningkatkan kesan komersial

penataan juga dilakukan terhadap berbagai unsur dalam kegiatan wellness tourism seperti

penataan tempat yang dibuat dengan visualisasi sangat menarik bagi konsumen,

pengkemasan produk yang dibuat sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar dan kegiatan

promosi untuk meningkatkan penjualan wellness product.

Bentuk profanisasi atau desakralisasi berupa pergeseran dari nilai sakral

menjadi nilai profan yang turut mempengaruhi praktik pengetahuan tradisional dalam

bidang kesehatan yang dulunya selalu dihubungkan dengan kegiatan spiritual serta

dipandang tenget (keramat) kini telah mengalami pergeseran kearah aktivitas yang

bernilai bisnis. Pada masa yang lalu keahlian yang dimiliki praktisi dipersepsikan

sebagai anugerah dari leluhur atau kekuatan adikodrati lainnya sehingga dikenal istilah

balian kapican (bersumber dari anugerah) atau katakson (memiliki kekuatan

supranatural). Selain itu mereka juga diwajibkan untuk melakukan praktik ritual serta

mengikuti berbagai pantangan. Tetapi dengan adanya komodifikasi, perinsip ini telah

berubah bahkan pengetahuan tradsional dapat dipelajari oleh siapa saja yang

berkeinginan melalui berbagai sumber tanpa harus mengikuti praktik-praktik ritual dan

pantangan tertentu.

Selanjutnya modernisasi pengetahuan tradisional berupa perubahan bentuk

kearah yang lebih modern dan dapat diterima oleh konsumen. Para praktisi semakin

Page 5: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

kreatif dalam mengembangakan berbagai produk wellness serta mengkombinasikan

pengetahuan tradsional yang ada dengan beragam pengetahuan modern serta

menggunakana berbagai peralatan modern yang dapat membantu dalam menciptakan

wellness product yang menarik bagi para konsumen.

Komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya

tarik wellness tourism dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi, tren pariwisata dunia,

keterbukaan masyarakat terhadap inovasi dan Ubud sebagai daerah tujuan wisata

populer. Manfaat ekonomi yang ditawarkan oleh perkembangan wellness tourism telah

mendorong masyarakat utamanya praktisi untuk mengkemas menjadi produk wisata

yang dapat mendatangkan manfaat secara ekonomi. Perkembangan komodifikasi ini juga

didorong oleh perkembangan tren pariwisata dunia ke arah wellness tourism sehingga

Kawasan Pariwisata Ubud yang merupakan salah satu pusat pariwisata Bali turut

mendapat pengaruh dalam perkembangan pariwisata jenis ini. Berkembangnya

komodifikasi yang terjadi begitu pesat juga didukung oleh sikap masyarakat Ubud yang

selalu terbuka dalam menerima berbagai perkembangan dan inovasi. Komodifikasi

pengetahuan tradisional dipandang masyarakat sebagai sesuatu yang memberikan

manfaat yang positif sehingga secara terbuka mereka dapat menerimanya. Disamping itu,

berkembangnya wellness tourism yang terjadi dengan sangat pesat juga dipengaruhi oleh

citra Kawasan Pariwisata Ubud yang sejak lama telah menjadi kawasan pariwisata

favorit bagi wisatawan domestik maupun dari manca negara.

Komodifikasi pengetahuan tradisional memberikan implikasi terhadap

perkembangan dan eksistensi pariwisata. Saat ini Ubud telah berkembang lebih jauh

tidak hanya sebagai kawasan yang menawarkan eksotisme kebudayaan tetapi juga

menjadi tujuan utama wisata kesehatan atau wellness tourism. Bahkan nama Ubud kian

melambung di kancah internasional sebagai pusat pariwisata kesehatan di Bali yang

ditandai dengan beragam penghargaan yang diraih terutama pada bidang Spa. Hal ini

tidak lepas dari potensi yang dimiliki Ubud dalam bidang wisata kesehatan sehingga

masyarakat dapat mengembangkan wellness product dengan sangat variatif. Implikasi

juga terjadi terhadap perkembangan ekonomi, dimana manfaat dari adanya

perkembangan komodifikasi ini tidak hanya dirasakan oleh para praktisi, melainkan oleh

masyarakat lain seperti pemasok barang-barang kebutuhan wellness tourism. Bahkan

perkembangan ini juga mampu membuka peluang kerja dan usaha bagi masyarakat

sehingga saat ini banyak sekali masyarakat Ubud yang mengembangkan usaha di bidang

wellness tourism. Kemudian implikasi lain dari perkembangan komodifikasi

pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan terjadi pada bidang sosial budaya. Dari

aspek sosial perkembangan komodifikasi ini telah mempengaruhi pola konsumsi

masyarakat lokal terhadap wellness product, dimana sebelum terjadi komodifikasi

masyarakat sangat enggan memanfaatkan pengetahuan tradisional dalam kehidupan

Page 6: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

sehari-hari, bahkan konsumennya cenderung berasal dari masyarakat kelas ekonomi

rendah. Sedangkan, setelah menjadi kemasan pariwisata masyarakat justru semakin

tertarik untuk menggunakan pengetahuan tradisional hasil kemasan ini dan bahkan

konsumennya cenderung berasal dari masyarakat dengan ekonomi kelas atas. Sedangkan

dari aspek budaya, perkembangan komodifikasi ini mampu menjadi langkah dalam

merevitalisasi kembali budaya masyarakat vterutama di bidang pengetahuan tradisional

yang sebelumnya mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Dengan terjadinya komodifikasi,

kebudayaan yang sebelumnya kurang diminati dapat dikemas lebih menarik dan sesuai

dengan perkembangan masyarakat modern.

Page 7: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

DAFTAR ISI

Judul ................................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................... xiv

Daftar Gambar .................................................................................................. xvii

Daftar Tabel ...................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 9

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 10

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI

DAN MODEL PENELITIAN .......................................................... 12

2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 12

2.2 Konsep ............................................................................................. 17

2.3 Landasan Teori .................................................................................. 24

2.4 Model Penelitian ............................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 35

3.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................... 35

3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................... 37

3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 40

3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................... 42

3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................... 43

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................... 44

4.1 Kondisi Geografis Kawasan Pariwisata Ubud .................................. 44

4.1.1 Perkembangan Pariwisata di Kawasan

Pariwisata Ubud ........................................................................ 47

Page 8: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

4.2 Daya Tarik Pariwisata di Kawasan Pariwisata Ubud ........................ 55

4.3 Perkembangan Wellness Tourism di Kawasan

Pariwisata Ubud ................................................................................. 56

BAB V BENTUK-BENTUK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN

TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN

SEBAGAI DAYA TARIK WELLNESS TOURISM

DI KAWASAN PARIWISATA UBUD ........................................... 61

5.1 Komersialisasi ................................................................................... 61

5.1.1 Penataan Tempat ...................................................................... 67

5.1.2 Pengkemasan Produk ............................................................... 71

5.1.3 Promosi ................................................................................... 73

5.2 Profanisasi ......................................................................................... 83

5.3 Modernisasi ....................................................................................... 89

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN KOMODIFIKASI PENGETAHUAN

TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN

SEBAGAI DAYA TARIK WELLNESS TOURISM .................... 94

6.1 Faktor Ekonomi ................................................................................. 94

6.2 Tren Pariwisata Dunia ....................................................................... 96

6.3 Keterbukaan Masyarakat Terhadap Inovasi .................................... 100

6.4 Ubud Sebagai Daerah Tujuan Wisata Populer .................................. 106

BAB VII IMPLIKASI KOMODIFIKASI PENGETAHUAN

TRADISIONAL SEBAGAI DAYA TARIK WELLNES

TOURISM DI KAWASAN PARIWISATA UBUD ................... 109

7.1 Implikasi terhadap Perkembangan Pariwisata ................................... 109

7.2 Implikasi terhadap Ekonomi .............................................................. 115

7.2.1 Peningkatan Lapangan Pekerjaan ............................................. 116

7.2.2 Meningkatnya Pendapatan Pelaku Usaha Wellness ............... 119

Page 9: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

7.3 Implikasi Sosial Budaya ................................................................... 123

7.3.1 Perubahan Tren Konsumsi Masyarakat Lokal Terhadap

Produk Wellness Tourism ...................................................... 124

7.3.2 Revitalisasi Pengetahuan Tradisional ....................................... 126

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 133

8.1 Simpulan ............................................................................................ 133

8.2 Saran .................................................................................................. 137

Page 10: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

DAFTAR GAMBAR

2.1 Model Penelitian ......................................................................................... 34

3.1 Peta Kabupaten Gianyar ............................................................................. 38

4.1 Lukisan Karya Rudlof Bonet dan Walter Spies ......................................... 50

5.1 Tampilan Tempat Pada Pusat Wellness ...................................................... 68

5.2 Produk Spa .................................................................................................. 72

5.3 Bagian Informasi Pada Pusat Wellness ....................................................... 76

5.4 Promosi Wellness Product Melalui Media Cetak ...................................... 78

Page 11: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

DAFTAR TABEL

5.1 Perbandingan Praktik Pengetahuan Tradisional dalam Bidang

Kesehatan Sebelum dan Sesudah Mengalami Proses

Komersialisasi ............................................................................................ 82

5.2 Perbandingan Praktik Pengetahuan Tradisional dalam Bidang

Kesehatan Sebelum dan Sesudah Mengalami Proses

Profanisasi .................................................................................................. 88

5.3 Perbandingan Praktik Pengetahuan Tradisional dalam Bidang

Kesehatan Sebelum dan Sesudah Mengalami Proses

Modernisasi ................................................................................................ 93

Page 12: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kawasan Pariwisata Ubud merupakan salah satu kawasan pariwisata yang

sejak lama telah dikenal sebagai pusat pariwisata budaya di Bali. Beranekaragam

kesenian dan tradisi yang masih terpelihara di dalam masyarakatnya membuat daerah ini

begitu kaya dengan sumber daya budaya. Kekayaan sumber daya budaya ini juga

membuat Ubud dinobatkan sebagai pusat kegiatan pariwisata budaya di Bali yang sangat

populer baik di kalangan wisatawan nusantara maupun mancanegara. Berkat

kebudayaan, Ubud juga mendapat beberapa sebutan seperti “Kota Seni” dan “Desa

Tradisional” di Bali.

Pada awal perkembangan pariwisatanya, Ubud sangat terkenal melalui

kebudayaan terutama seni lukisnya. Kemahiran masyarakat Ubud di dalam seni imajinasi

juga telah mampu menarik minat para pelukis asing untuk datang bahkan sudah dimulai

sejak tahun 1920-an. Neka (1992, dalam Pastika 2009:1-4) menjelaskan bahwa pelukis-

pelukis asing yang pernah tinggal beberapa waktu atau menetap di Bali khususnya di

Ubud beberapa di antaranya yaitu Walters Spies, Rudolf Bonnet, Arie Smit dan Antonio

Blanco. Pelukis-pelukis barat tersebut memiliki peran yang cukup besar dalam

perkembangan seni lukis di Bali khususnya Ubud.

Pelukis Walters Spies menetap di Desa Ubud mulai tahun 1927 dan kemudian

disusul oleh Rudolf Bonnet pada tahun 1929. Kedua seniman itu membangun studionya

di Ubud atas bantuan Tjokorda Gde Agung Sukawati seorang bangsawan dari Puri Ubud,

Page 13: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

yang selanjutnya membentuk organisasi Pita Maha. Walters Spies dan Rudolf Bonnet

banyak bergaul dengan seniman lokal dan sering bertukar gagasan dengan beberapa

pelukis di Ubud seperti Wayan Togog (1893-1956), I Made Griya (1897-1934), Ida

Bagus Kembeng (1897-1952), Tjokorda Oka Gambir (1893-1972), Ida Bagus Anom

(1898-1972), I Gusti Nyoman Lempad (1862-1978), Anak Agung Gede Sobrat (1909-

1992) dan Anak Agung Gede Meregeg (1907). Selanjutnya kedua seniman barat ini

memperkenalkan gaya lukisan mereka dengan tema yang lebih luas contohnya

menggunakan fenomena kehidupan sehari-hari sebagai objek dalam lukisan.

Perkembangan seni lukis inilah yang mendorong pesatnya perkembangan pariwisata

budaya di Ubud yang bahkan masih terkenal sampai saat ini.

Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan pariwisata dan perubahan tren

perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan juga turut berpengaruh terhadap

perkembangan berbagai produk pariwisata di Ubud. Belakangan ini Ubud tidak hanya

dikenal sebagai kawasan pariwisata budaya, tetapi Ubud justru muncul sebagai salah satu

pusat pariwisata yang saat ini tengah berkembang pesat yaitu wellness tourism. Saat ini

hampir setiap sudut di Kawasan Pariwisata Ubud dapat dijumpai pusat-pusat wellness

tourism.

Menurut Kaspar (dalam Utama, 2011:2), Wellness tourism pada konsep bisnis

pariwisata adalah sub bagian dari health tourism sederajat dengan bisnis pariwisata

lainnya. Health tourism dikategorikan menjadi illness prevention tourism dan

spa/convalescence tourism. Health and wellness tourism termasuk pada illness

prevention tourism yang di dalamnya dikategorikan menjadi jasa kesehatan dan jasa

kebugaran. Sedangkan menurut Barre (2005, dalam Utama 2011:2) wellness dapat

Page 14: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

digambarkan sebagai sebuah proses dimana individu membuat pilihan dan terlibat

dalam kegiatan dengan cara mempromosikan mengarahkan gaya hidup yang sehat, yang

pada gilirannya berdampak positif bagi kesehatan individu itu sendiri.

Dari sekian banyak produk wellness tourism yang ada di Ubud, spa dan yoga

menjadi produk yang muncul dengan perkembangan yang paling pesat. Bahkan kedua

jenis kegiatan wellness tourism ini banyak yang menampilkan hasil kemasan

(komodifikasi) pengetahuan tradisional (PT). Adanya unsur-unsur pengetahuan

tradisional inilah yang menyebakan nama Ubud semakin populer dalam kegiatan

wellness tourism dunia. Menurut The Jakarta Post (dalam Darmawijaya 2011:2) Bali

sebagai destinasi wisata health and wellness telah memiliki nama yang populer sebagai

salah satu destinasi wellness khususnya di bidang spa dan telah meraih predikat The Best

Destination spa in Asia pada Asia spa and Wellness Festival Gold Award di Bangkok

dan The Best spa di dunia oleh Berlin Based Fitness Magazine Sense spa dan Annual

International Tourism Bourse (ITB), Berlin pada tahun 2009.

Selain itu Bali juga memiliki potensi yang sangat besar atas kedua aset

wellness tourism yaitu (1) Existing assets for health and wellness tourism di antaranya

natural asset, indigenous healing tradition, medical service,nature, serta spiritual

tradition dan (2) Use of existing assets di antaranya leisure and recreation, medical or

therapeutis hotel and clinic spa, medical or surgical clinic or hospital, medical wellness

centre or spa, holistic retreat, hotel dan resort spa (Utama, 2011: 2-4)

Lebih lanjut Widjaya (2010:3) juga mengemukakan, salah satu produk utama

wellness yaitu spa di Bali tumbuh dengan jumlah melebihi 160% dalam waktu 8 tahun.

Terhitung sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2011 teridentifikasi ada sekitar 410 spa

Page 15: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

yang beroperasi dan tersebar di pusat-pusat aktivitas wisata. Di antara beberapa kawasan

wisata tersebut, Ubud berperan dan berkontribusi secara aktif sebagai host dalam

meyediakan sarana spa dengan jumlah sekitar 97 usaha sejenis.

Peningkatan tren wellness tourism khususnya spa juga mendorong terjadinya

inovasi berbagai produk terutama di bidang kesehatan yang lebih tepatnya adalah

terjadinya komodifikasi terhadap aset lokal terutama pengetahuan tradisional masyarakat

di bidang kesehatan dan pengobatan tradisional di antaranya pijat, urut dan ramuan

tradisional lainnya. Pada bisnis spa teknik pijat, urut dan produk pendukungnya seperti

ginger dan herbal tonic hampir sebagian besar merupakan hasil komodifikasi dari

pengetahuan kesehatan tradisional yang dikemas menjadi bentuk modern. Sementara

pengetahuan untuk pijat dan urut tradisional dikemas menjadi Bali massage atau

traditional massage. Pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan berupa barang

yang sudah dikomodifikasi seperti boreh atau cenana menjadi Balinese lulur, Balinese

spa oil dan Balinese traditional scrub. Loloh dan ramuan lainnya telah dikemas menjadi

Balinese herbal tonic, ginger dan sebagainya. Begitu juga dalam kegiatan yoga yang

banyak dikombinasikan dengan spa dan sering disebut dengan kegiatan healing dimana

kegiatan spa dipadukan dengan yoga atau teknik meditasi kuno. Teknik-teknik yoga

klasik seperti meditasi juga banyak dikombinasikan dengan teknik-teknik modern dan

teknik yoga dari berbagai daerah atau negara seperti India dan Tibet sehingga menjadi

kemasan dengan berbagai sebutan yang inovatif dan cocok untuk produk wisata.

Pesatnya perkembangan wellness tourism di Ubud juga tidak lepas dari

adanya tren perkembangan wisata global. Belakangan ini wellness tourism semakin

berkembang pesat hampir di seluruh dunia. Menurut Smith dan Puczk ó (2009, dalam

Page 16: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

Utama 2011:4) Perkembangan health and wellness tourism tidak dapat diragukan lagi.

Pada tingkat global dan regional untuk health and wellness tourism (medical service,

leisure and recreation spa, medical surgical clinic, medical wellness centers atau spa)

menyebar hampir merata di beberapa kawasan seperti Eropa, Amerika, Asia, dan

Australia serta Selandia Baru. Sementara pada sisi yang lain, kebutuhan atau permintaan

akan destinasi yang alami dan mampu menjadi tempat untuk melakukan “healing” atau

penyembuhan justru menjadi tren yang merata hampir di semua kawasan dunia.

Sementara Ubud yang memiliki aset alam, budaya dan pengetahuan

tradisional masyarakat di bidang kesehatan turut berkembang dengan begitu pesatnya

menjadi pusat wellness tourism. Selain itu terkenalnya Kawasan Pariwisata Ubud

sebagai kawasan wellness tourism juga tidak terlepas dari adanya peran dari salah satu

praktisi pengobatan tradisional (balian) yang namanya saat ini telah mendunia yaitu

Ketut Liyer. Ia sangat terkenal sebagai guru spiritual sekaligus penyembuh (healer)

dengan menggunakan teknik-teknik dan pengetahuan pengobatan tradisional. Selain itu

Ketut Liyer juga memiliki kemampuan meramal dengan membaca garis tangan

(palming). Pada tahun 2006 ia pernah sukses meramal salah seorang penulis asal

Amerika Serikat yaitu Elizabeth Gilbert. Berawal dari kesuksesannya inilah akhirnya

nama Ketut Liyer mulai dikenal dan akhirnya menjadi sebuah produksi film Hollywood

tentang pencarian makna cinta berjudul “Eat Pray Love” yang mengambil lokasi di

Kawasan Pariwisata Ubud. Film tersebut turut melibatkan Ketut Liyer sebagai bagian

dari pemeran film yang digambarkan sebagai tokoh spiritual Bali yang membantu

memberikan perasaan damai kepada tokoh utama yang diperankan oleh Julia Robert.

Berkat film ini nama Ketut Liyer sangat terkenal di dunia internasional sehingga banyak

Page 17: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

sekali wisatawan dari berbagai latar belakang yang penasaran dan datang ketempatnya

untuk datang berobat atau minta diramal. Bahkan beberapa dari mereka datang untuk

memuaskan rasa penasaran maupun ingin sekedar mencoba jenis wisata ini.

Adanya kegiatan pariwisata dan dampak yang dibawa oleh film “Eat Pray

Love” telah mendorong kearifan lokal untuk bangkit kembali. Tidak hanya Ketut Liyer,

saat ini semakin banyak muncul daya tarik wisata dalam bidang kesehatan yang

menggunakan pengetahuan tradisional sebagai daya tariknya. Bahkan dalam kegiatan

wellness tourism saat ini tidak hanya menampilkan pengetahuan spiritual dan

supranatural, tetapi mencakup pengetahuan tradisional yang lain di antaranya teknik-

teknik pengobatan tradisional seperti yang banyak di tampilkan dalam produk spa dan

yoga.

Fenomena di atas memberikan gambaran bahwa perubahan tren wisata ke

arah wisata kesehatan membantu mendorong perkembangan wellness tourism terutama

di Kawasan Pariwisata Ubud. Perkembangan ini juga telah mendorong terjadinya

komodifikasi pengetahuan tradisional yang sebelumnya dianggap kurang bermanfaat

bagi masyarakat seperti boreh dan loloh menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi.

Menjadikan pengetahuan tradisional sebagai daya tarik wisata seperti yang dilakukan

Ketut Liyer akan mampu membantu kelestarian pengetahuan tradisional itu sendiri.

Semakin banyaknya wisatawan yang datang untuk melakukan kegiatan wisata alternatif

terutama yang terkait dengan pengatahuan tradisional akan mampu memotivasi

masyarakat untuk menjaga kearifan lokal yang mereka miliki. Melalui sentuhan

pariwisata, pengetahuan tradisional akan mampu memberikan keuntungan secara

ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, karena tren wisata seperti ini bersifat pariwisata

Page 18: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

alternatif maka akan mampu mendorong kepariwisataan Bali ke arah berkelanjuatan baik

secara sosial budaya, lingkungan dan ekonomi.

Walaupun secara umum Bali menerapkan konsep pariwisata budaya tetapi

secara konseptual pariwisata budaya bertumpu pada potensi budaya sebagai sumber yang

sangat potensial bagi kehidupan masyarakat. Bahkan msyarakat menciptakannya dengan

tujuan agar mendapatkan manfaat untuk kelangsungan hidup mereka. Dengan demikian

(Mantra, 1991: 4) menjelaskan bahwa budaya sebagai modal dasar mempunyai

pengertian dan fungsi normatif dan operasional. Konsep pariwisata budaya diharapkan

antara budaya dan ekonomi pariwisata dapat saling mengisi dan menikmati keuntungan.

Industri pariwisata tidak hanya diartikan dari sisi ekonomi saja, namun memiliki

implikasi yang lebih luas dan mencakup keuntungan sosial budaya begitu juga

sebaliknya. Sejalan dengan itu, Mantra (1991:4) menekankan bahwa dalam memuat

program pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan diharapkan mampu

meningkatkan keseimbangan karakter. Terkait dengan ini, munculnya wellness tourism

yang mengusung kembali kekayaan tradisional dalam bentuk kemasan baru dan

dikomodifikasi sedemikian rupa akan mampu di dalam menyeimbangkan kelestarian

budaya dengan ekonomi.

Meskipun munculnya model pariwisata seperti ini sering dikaitkan dengan

berbagai bentuk komodifikasi terhadap kebudayaan yang cenderung diorientasikan

memberikan implikasi negatif terutama jika dihubungkan dengan perubahan nilai

autentisitas dari budaya itu sendiri. Adanya komodifikasi selalu dianggap mengarah pada

komersialisasi budaya serta terjadinya produksi massal terhadap kebudayaan akibatnya

nilai yang terkandung dalam suatu budaya tidak lagi dianggap unik. Terlebih lagi Ubud

Page 19: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

yang selama ini menjadi sentra pariwisata Budaya di Bali. Terjadinya komodifikasi ini

tentu akan melahirkan bentuk-bnetuk baru dari kebudayaan itu sendiri. Apalagi budaya

tersebut memang sengaja dikemas untuk kepentingan ekonomi.

Adanya kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat selama ini tentang

dampak terjadinya komodifikasi kebudayaan memang beralasan. Karena adanya

komodifikasi terutama untuk kepentingan pariwisata telah banyak mempengaruhi nilai

autentisitas kebudayaan masyarakat. Tetapi jika dicermati lebih dalam, mungkin akan

berbeda halnya dengan komodifikasi terhadap pengetahuan tradisional yang juga

merupakan bagian dari budaya masyarakat dan selama ini mulai dipandang kuno serta

ditinggalkan masyarakat. Dengan adanya kpmodifikasi justru mampu menggali kembali

kebudayaan-kebudayaan masyarakat yang selama ini mungkin sempat hilang. Apalagi

pengetahuan tradisional di bidang kesehatan yang sudah luput dari perhatian masyarakat

akibat dari perkembangan jaman. Maka dengan adanya komodifikasi sepertinya akan

mampu mengembalikan kembali kebudayaan-kebudayaan yang sempat menghilang.

Berdasarkan atas hal tersebut maka sangatlah perlu untuk digali kembali dan

diperkenalkan kepada masyarakat terutama para generasi penerus kebudayaan agar hal-

hal semacam ini tidak hilang secara total. Dengan demikian adanya komodifikasi

pengetahuan tradisional khususnya untuk wellnes tourism sebenarnya memberikan

harapan agar segala bentuk kekayaan intelektual ini tidak hilang digerus perubahan,

melainkan tetap bertahan dalam bentuk yang inovatif dan menyesuaikan dengan jaman.

Maka dalam hal ini dibutuhkan kajian yang komperhensif untuk dapat menjelaskan

keterkaitan antara komodifikasi dengan kelestarian budaya yag selama ini selalu

dipandang berbanding terbalik.

Page 20: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam kajian ini akan

difokuskan pada semakin berkembangnya fenomena komodifikasi pengetahuan

tradisional di bidang kesehatan sebagai daya tarik wisata di Kawasan Pariwisata Ubud.

Permasalahan tersebut akan dibahas secara komperhensif dengan menjawab sejumlah

pertanyaan penelitian yang diformulasikan sebagai berikut.

1. Bagaimana bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang

kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud?

2. Mengapa terjadi komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan

sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud?

3. Bagaimana implikasi dari komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang

kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud?

1.3 Tujuan

Berdasarkan atas rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

dapat dibedakan menjadi tujuan umum dan khusus sebagai berikut:

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan kajian terhadap

komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik

wellness tourism di Kawasan Pariwisata Ubud Kabupaten Gianyar.

1.3.2 Tujuan Khusus

Page 21: ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menjelaskan bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan

sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud.

2. Menjelaskan penyebab terjadinya komodifikasi pengetahuan tradisional dalam

bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud

3. Menjelaskan implikasi komodifikasi pengetahuan tradisional sebagai daya tarik

wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud.

1.4 Manfaat

1. Manfaat akademis penelitian ini yaitu dapat digunakan sebagai media dalam

mempelajari, mengaplikasikan konsep pariwisata dan menambah khasanah ilmu

pariwisata warisan budaya dan wisata alternatif sehingga mampu dijadikan sebagai

bahan refrensi dalam penelitian lain yang memiliki tema maupun lokasi yang sama.

2. Manfaat praktis penelitian ini yaitu dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi

masyarakat, para pelaku pariwisata dan penyusun kebijakan di bidang pariwisata,

khususnya wellness tourism, serta pihak yang berkompeten di bidang pelestarian

warisan budaya, khususnya yang berkaitan dengan pengetahuan tradisional dalam

bidang kesehatan.