ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN SEBAGAI DAYA TARIK WELLNESS TOURISM DI KAWASAN PARIWISATA UBUD Penelitian ini bertujuan untuk membahas terjadinya komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism di Kawasan Pariwisata Ubud. Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa jawaban terhadap rumusan rumusan masalah yaitu: 1) Bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Wisata Ubud, 2) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism, 3) implikasi dari komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Penentuan informan dilakukan secara snoball sampling dengan jenis data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan skunder yang selanjutnya diolah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism yang terjadi di Kawasan Pariwisata Ubud terdiri dari beberapa bentuk yaitu komersialisasi, profanisasi dan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk dan pemasaran atau promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan komodifikasi ini meliputi faktor ekonomi, tren pariwisata dunia, keterbukaan masyarakat Ubud terhadap inovasi dan Ubud sebagai daerah tujuan wisata populer. Selanjutnya implikasi yang ditimbulkan dari adanya perkembangan komodifikasi pengetahuan tradisional ini meliputi implikasi terhadap berkembangnya pariwisata kesehatan, implikasi terhadap perkembangan ekonomi yang meliputi peningkatan lapangan pekerjaan dan meningkatnya pendapatan pelaku wisata. Implikasi terhadap sosial budaya terdiri dari perubahan tren konsumsi masyarakat terhadap wellness product dan revitalisasi terhadap pengetahuan tradisional. Kata Kunci : Komodifikasi, Pengetahuan tradisional, Wisata Kesehatan
21
Embed
ABSTRAK KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN ... · PDF filedan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat, pengkemasan produk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ABSTRAK
KOMODIFIKASI PENGETAHUAN TRADISIONAL DALAM BIDANG
KESEHATAN SEBAGAI DAYA TARIK WELLNESS TOURISM DI KAWASAN
PARIWISATA UBUD
Penelitian ini bertujuan untuk membahas terjadinya komodifikasi pengetahuan
tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism di Kawasan
Pariwisata Ubud. Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa jawaban terhadap rumusan
rumusan masalah yaitu: 1) Bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam
bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Wisata Ubud, 2)
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya komodifikasi pengetahuan tradisional dalam
bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism, 3) implikasi dari komodifikasi
pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di
Kawasan Pariwisata Ubud.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Penentuan
informan dilakukan secara snoball sampling dengan jenis data kualitatif. Sumber data
yang digunakan adalah data primer dan skunder yang selanjutnya diolah menggunakan
metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan komodifikasi pengetahuan
tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism yang terjadi di
Kawasan Pariwisata Ubud terdiri dari beberapa bentuk yaitu komersialisasi, profanisasi
dan modernisasi. Bentuk komersialisasi ditandai dengan adanya penataan tempat,
pengkemasan produk dan pemasaran atau promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya perkembangan komodifikasi ini meliputi faktor ekonomi, tren pariwisata
dunia, keterbukaan masyarakat Ubud terhadap inovasi dan Ubud sebagai daerah tujuan
wisata populer. Selanjutnya implikasi yang ditimbulkan dari adanya perkembangan
komodifikasi pengetahuan tradisional ini meliputi implikasi terhadap berkembangnya
pariwisata kesehatan, implikasi terhadap perkembangan ekonomi yang meliputi
peningkatan lapangan pekerjaan dan meningkatnya pendapatan pelaku wisata. Implikasi
terhadap sosial budaya terdiri dari perubahan tren konsumsi masyarakat terhadap
wellness product dan revitalisasi terhadap pengetahuan tradisional.
Kata Kunci : Komodifikasi, Pengetahuan tradisional, Wisata Kesehatan
ABSTRACT
COMMODIFICATION TRADITIONAL KNOWLEDGE IN THE FIELD OF
HEALTH AS A WELLNESS TOURISM ATTRACTION IN THE UBUD
TOURISM REGION
This research are discusses about commodification of traditional knowledge in
the health as a wellness tourism attraction in the Tourism Region of Ubud, which
described in some answers of the formulation from the problems are: 1) The forms of
commodification of traditional knowledge in the health as a tourism wellnes attraction in
the tourist area of Ubud, 2) the factors which caused the commoditization of traditional
knowledge in the health as a tourism wellness attraction, 3) the implications of the
commodification of traditional knowledge in the health as a tourism wellnes attraction in
Ubud Tourism Region.
The methods used to analyze the data in this research is descriptive qualitative
method with qualitative data. Source of data used primary and secondary data wich
obtained through multiple the data collection techniques as well as in-depth interviews,
observation, documentation studies and literature studies. The determination of
informants through snowball sampling.
The results showed that the development of the commodification of traditional
knowledge in health as wellness tourism attraction that occurred in Ubud Tourism
Region is composed of several forms of commercialization, profanisation (desecration)
and modernization. Form of commercialization characterized by the arrangement of the
place, packaging of wellness products and marketing or promotion. The influence
factor to the development of this commodification include economic factors, the trend of
world tourism, community openness to innovation and the region of Ubud as a popular
tourist destination. Furthermore, the implications arised from the development of the
commoditization of traditional knowledge include implications for the development of
wellness tourism, the implications for economic growth include increasing employment
and rising incomes for the tourism actors. While the social and cultural implications are
the changing trends of consumption of wellness products by the local people and the
revitalization of traditional knowledge.
Keywords: Commodification, Traditional Knowledge, Wellness Tourism
RINGKASAN TESIS
Kawasan Pariwisata Ubud merupakan salah satu kawasan pariwisata di Bali
yang sejak lama telah dikenal sebagai kawasan pariwisata budaya. Pada awal
perkembangannya, Ubud lebih dikenal karena wisata budaya khususnya seni lukis.
Bahkan seni lukis masih terus berkembang sampai saat ini dengan variasi dan tema yang
semakin banyak. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan pariwisata dunia yang
diikuti dengan munculnya beragam tren pariwisata baru turut mendorong
berkembangnya bentuk-bentuk pariwisata baru salah satunya yang terjadi di Ubud adalah
berkembanya wellness tourism. Dari sekian banyak produk wellness tourism yang ada di
Ubud Spa dan yoga memiliki perkembangan yang paling pesat, bahkan keduanya sering
digabung menjadi paket wellness yang saling melengkapi. Perubahan tren pariwisata ini
juga telah mendorong terjadinya komodifikasi pengetahuan tardisional kususnya
dibidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism. Terjadinya komodifikasi ini juga
telah mendorong ditampilkannya kembali beragam pengetahuan tradisional yang
semakin menghilang dari kehidupan masyarakat walaupun dengan tampilan yang lebih
modern dan bersifat komersial.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini dibahas
tentang komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik
wellness tourism dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang di formulasikan sebagai
berikut: (1) Bagaimana bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam
bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism di Kawasan Wisata Ubud?, (2)
Mengapa terjadi komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai
daya tarik wellnes tourism di Kawasan Wisata Ubud?, (3) Bagaimana implikasi dari
komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik
wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberikan kajian terhadap komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang
kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism di Kawasan Pariwisata Ubud Kabupaten
Gianyar serta menjelaskan bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam
bidang kesehatan sebagai daya tarik wellnes tourism, faktor penyebab terjadinya
komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik
wellnes tourism dan implikasi komodifikasi pengetahuan tradisional sebagai daya tarik
wellnes tourism di Kawasan Pariwisata Ubud.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi dokumen. Data dianalisis
dengan menggunakan teori komodifikasi, teori invention of tradition dan teori pariwisata
alternatif. Teori komodifikasi digunakan untuk menganalisis bentuk-bentuk komodifikasi
pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya tarik wellness tourism.
Teori invention of tradition digunakan untuk menganalisi faktor prnyebab terjadinya
komodifikasi dan teori pariwisata alternative digunakan untuk menganalisis implikasi
perkembangan komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai
daya tarik wellness tourism.
Bentuk-bentuk komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan
dibahsa dalam tiga bagian yaitu komersialisasi, profanisasi/desakralisasi dan
modernisasi. Komersialisasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan terjadi
dengan tujuan bisnis dan orientasi untuk meraih keuntungan, sehingga mendorong
pergeseran fungsi pengetahuan tradisional dari fungsi sosial menjadi fungsi ekonomi.
Sebelum dikembangkan dan dikemas sebagai produk wisata, beragam pengetahuan
tradisional dalam bidang kesehatan dipelajari kemudian di gunakan oleh para pelaku
(praktisi kesehatan tradisional) untuk menolong orang-orang disekitar atas dasar prinsip
matetulung (saling menolong) dengan tujuan kemanusiaan serta digunakan juga untuk
menjaga kesehatan diri (self healty prevention). Tetapi setelah berubah menjadi produk
yang komersial, fungsi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan yang
sebelumnya digunakan untuk menolong sesama atas dasar menyama braya
(persaudaraan) kini beralih menjadi prinsip yang berdasarkan profit oriented
(berorientasi keuntungan) secara ekonomi. Guna meningkatkan kesan komersial
penataan juga dilakukan terhadap berbagai unsur dalam kegiatan wellness tourism seperti
penataan tempat yang dibuat dengan visualisasi sangat menarik bagi konsumen,
pengkemasan produk yang dibuat sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar dan kegiatan
promosi untuk meningkatkan penjualan wellness product.
Bentuk profanisasi atau desakralisasi berupa pergeseran dari nilai sakral
menjadi nilai profan yang turut mempengaruhi praktik pengetahuan tradisional dalam
bidang kesehatan yang dulunya selalu dihubungkan dengan kegiatan spiritual serta
dipandang tenget (keramat) kini telah mengalami pergeseran kearah aktivitas yang
bernilai bisnis. Pada masa yang lalu keahlian yang dimiliki praktisi dipersepsikan
sebagai anugerah dari leluhur atau kekuatan adikodrati lainnya sehingga dikenal istilah
balian kapican (bersumber dari anugerah) atau katakson (memiliki kekuatan
supranatural). Selain itu mereka juga diwajibkan untuk melakukan praktik ritual serta
mengikuti berbagai pantangan. Tetapi dengan adanya komodifikasi, perinsip ini telah
berubah bahkan pengetahuan tradsional dapat dipelajari oleh siapa saja yang
berkeinginan melalui berbagai sumber tanpa harus mengikuti praktik-praktik ritual dan
pantangan tertentu.
Selanjutnya modernisasi pengetahuan tradisional berupa perubahan bentuk
kearah yang lebih modern dan dapat diterima oleh konsumen. Para praktisi semakin
kreatif dalam mengembangakan berbagai produk wellness serta mengkombinasikan
pengetahuan tradsional yang ada dengan beragam pengetahuan modern serta
menggunakana berbagai peralatan modern yang dapat membantu dalam menciptakan
wellness product yang menarik bagi para konsumen.
Komodifikasi pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan sebagai daya
tarik wellness tourism dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi, tren pariwisata dunia,
keterbukaan masyarakat terhadap inovasi dan Ubud sebagai daerah tujuan wisata
populer. Manfaat ekonomi yang ditawarkan oleh perkembangan wellness tourism telah
mendorong masyarakat utamanya praktisi untuk mengkemas menjadi produk wisata
yang dapat mendatangkan manfaat secara ekonomi. Perkembangan komodifikasi ini juga
didorong oleh perkembangan tren pariwisata dunia ke arah wellness tourism sehingga
Kawasan Pariwisata Ubud yang merupakan salah satu pusat pariwisata Bali turut
mendapat pengaruh dalam perkembangan pariwisata jenis ini. Berkembangnya
komodifikasi yang terjadi begitu pesat juga didukung oleh sikap masyarakat Ubud yang
selalu terbuka dalam menerima berbagai perkembangan dan inovasi. Komodifikasi
pengetahuan tradisional dipandang masyarakat sebagai sesuatu yang memberikan
manfaat yang positif sehingga secara terbuka mereka dapat menerimanya. Disamping itu,
berkembangnya wellness tourism yang terjadi dengan sangat pesat juga dipengaruhi oleh
citra Kawasan Pariwisata Ubud yang sejak lama telah menjadi kawasan pariwisata
favorit bagi wisatawan domestik maupun dari manca negara.
Komodifikasi pengetahuan tradisional memberikan implikasi terhadap
perkembangan dan eksistensi pariwisata. Saat ini Ubud telah berkembang lebih jauh
tidak hanya sebagai kawasan yang menawarkan eksotisme kebudayaan tetapi juga
menjadi tujuan utama wisata kesehatan atau wellness tourism. Bahkan nama Ubud kian
melambung di kancah internasional sebagai pusat pariwisata kesehatan di Bali yang
ditandai dengan beragam penghargaan yang diraih terutama pada bidang Spa. Hal ini
tidak lepas dari potensi yang dimiliki Ubud dalam bidang wisata kesehatan sehingga
masyarakat dapat mengembangkan wellness product dengan sangat variatif. Implikasi
juga terjadi terhadap perkembangan ekonomi, dimana manfaat dari adanya
perkembangan komodifikasi ini tidak hanya dirasakan oleh para praktisi, melainkan oleh
masyarakat lain seperti pemasok barang-barang kebutuhan wellness tourism. Bahkan
perkembangan ini juga mampu membuka peluang kerja dan usaha bagi masyarakat
sehingga saat ini banyak sekali masyarakat Ubud yang mengembangkan usaha di bidang
wellness tourism. Kemudian implikasi lain dari perkembangan komodifikasi
pengetahuan tradisional dalam bidang kesehatan terjadi pada bidang sosial budaya. Dari
aspek sosial perkembangan komodifikasi ini telah mempengaruhi pola konsumsi
masyarakat lokal terhadap wellness product, dimana sebelum terjadi komodifikasi
masyarakat sangat enggan memanfaatkan pengetahuan tradisional dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan konsumennya cenderung berasal dari masyarakat kelas ekonomi
rendah. Sedangkan, setelah menjadi kemasan pariwisata masyarakat justru semakin
tertarik untuk menggunakan pengetahuan tradisional hasil kemasan ini dan bahkan
konsumennya cenderung berasal dari masyarakat dengan ekonomi kelas atas. Sedangkan
dari aspek budaya, perkembangan komodifikasi ini mampu menjadi langkah dalam
merevitalisasi kembali budaya masyarakat vterutama di bidang pengetahuan tradisional
yang sebelumnya mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Dengan terjadinya komodifikasi,
kebudayaan yang sebelumnya kurang diminati dapat dikemas lebih menarik dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat modern.
DAFTAR ISI
Judul ................................................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................... xiv
Daftar Gambar .................................................................................................. xvii
Daftar Tabel ...................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 9
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 10