i ABSTRAK KAJIAN PERILAKU PERJALANAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN APLIKASINYA PADA UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN TRANSPORTASI Oleh Melawaty Agustien NIM : 35011002 (Program Studi Doktor Teknik Sipil) Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana mengembangkan model perilaku perjalanan yang dapat merepresentasikan hubungan antara pilihan jadwal waktu aktivitas dan moda dengan besarnya alokasi waktu aktivitas yang dilakukan serta menggunakan model untuk mengkaji perilaku perjalanan pada sekelompok individu dengan waktu bekerja tetap di lokasi studi Kota Palembang. Keunggulan model yang dikembangkan dibandingkan dengan model-model permintaan perjalanan sebelumnya adalah secara eksplisit memperhatikan bagaimana pengaruh keputusan melakukan aktivitas terhadap pilihan jadwal aktivitas dan moda. Beberapa model sebelumnya memadukan kombinasi pilihan alokasi waktu aktivitas, pilihan moda dan jadwal waktu aktivitas dalam satu kesatuan pilihan sehingga tidak dapat di analisis bagaimana pengaruh keputusan melakukan aktivitas terhadap karakteristik perjalanan yang dilakukan. Besarnya alokasi waktu aktivitas yang dibutuhkan akan mempengaruhi pilihan kapan dan dengan moda apa perjalanan dilakukan, karena pilihan tersebut akan mempengaruhi waktu perjalanan yang berdampak pada alokasi waktu aktivitas. Uji signifikansi dan validasi model menunjukan bahwa model yang dihasilkan dapat digunakan untuk memahami pola aktivitas dan perjalanan pada kelompok individu pekerja di lokasi studi, dimana waktu perjalanan masih merupakan kendala dan mempengaruhi pola perjalanan harian. Upaya untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan mengembangkan model pilihan jadwal waktu aktivitas dan moda menggunakan model pilihan multinomial logit dengan penambahan fungsi utilitas alokasi waktu aktivitas. Alternatif yang dipertimbangkan dalam model adalah kombinasi jadwal waktu aktivitas dan moda. Alternatif jadwal waktu aktivitas terdiri dari periode waktu dari rumah ke kantor (T 1 ), periode waktu istirahat kerja (T 2 ) dan periode waktu setelah pulang ke rumah (T 3 ). Untuk alternatif pemilihan moda terdiri dari mobil pribadi (M 1 ), motor pribadi (M 2 )dan angkutan umum (M 3 ). Besarnya alokasi waktu aktivitas, dipengaruhi oleh ketersediaan waktu luang pada tiga periode yang diamati dan dipengaruhi juga oleh faktor sosial ekonomi pelaku perjalanan seperti jenis pekerjaan, jumlah anak usia sekolah, kepemilikan mobil dan sifat aktivitas yang dilakukan. Meningkatnya alokasi waktu untuk aktivitas
4
Embed
ABSTRAK KAJIAN PERILAKU PERJALANAN BERDASARKAN … · yang bersifat hiburan dan rutin akan meningkatkan nilai utilitas alternatif pilihan jadwal waktu aktivitas dan moda. Individu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ABSTRAK
KAJIAN PERILAKU PERJALANAN
BERDASARKAN AKTIVITAS
DAN APLIKASINYA PADA UPAYA
PENINGKATAN PELAYANAN TRANSPORTASI
Oleh
Melawaty Agustien
NIM : 35011002
(Program Studi Doktor Teknik Sipil)
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana mengembangkan
model perilaku perjalanan yang dapat merepresentasikan hubungan antara pilihan
jadwal waktu aktivitas dan moda dengan besarnya alokasi waktu aktivitas yang
dilakukan serta menggunakan model untuk mengkaji perilaku perjalanan pada
sekelompok individu dengan waktu bekerja tetap di lokasi studi Kota Palembang.
Keunggulan model yang dikembangkan dibandingkan dengan model-model
permintaan perjalanan sebelumnya adalah secara eksplisit memperhatikan
bagaimana pengaruh keputusan melakukan aktivitas terhadap pilihan jadwal
aktivitas dan moda. Beberapa model sebelumnya memadukan kombinasi pilihan
alokasi waktu aktivitas, pilihan moda dan jadwal waktu aktivitas dalam satu
kesatuan pilihan sehingga tidak dapat di analisis bagaimana pengaruh keputusan
melakukan aktivitas terhadap karakteristik perjalanan yang dilakukan. Besarnya
alokasi waktu aktivitas yang dibutuhkan akan mempengaruhi pilihan kapan dan
dengan moda apa perjalanan dilakukan, karena pilihan tersebut akan
mempengaruhi waktu perjalanan yang berdampak pada alokasi waktu aktivitas.
Uji signifikansi dan validasi model menunjukan bahwa model yang dihasilkan
dapat digunakan untuk memahami pola aktivitas dan perjalanan pada kelompok
individu pekerja di lokasi studi, dimana waktu perjalanan masih merupakan
kendala dan mempengaruhi pola perjalanan harian.
Upaya untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan mengembangkan
model pilihan jadwal waktu aktivitas dan moda menggunakan model pilihan
multinomial logit dengan penambahan fungsi utilitas alokasi waktu aktivitas.
Alternatif yang dipertimbangkan dalam model adalah kombinasi jadwal waktu
aktivitas dan moda. Alternatif jadwal waktu aktivitas terdiri dari periode waktu
dari rumah ke kantor (T1), periode waktu istirahat kerja (T2) dan periode
waktu setelah pulang ke rumah (T3). Untuk alternatif pemilihan moda terdiri dari
mobil pribadi (M1), motor pribadi (M2)dan angkutan umum (M3).
Besarnya alokasi waktu aktivitas, dipengaruhi oleh ketersediaan waktu luang pada
tiga periode yang diamati dan dipengaruhi juga oleh faktor sosial ekonomi pelaku
perjalanan seperti jenis pekerjaan, jumlah anak usia sekolah, kepemilikan mobil
dan sifat aktivitas yang dilakukan. Meningkatnya alokasi waktu untuk aktivitas
ii
bersifat hiburan, akan meningkatkan nilai manfaat terhadap aktivitas tersebut.
Hasil pengembangan model pilihan multinomial logit menunjukan karakteristik
pilihan jadwal waktu aktivitas dan moda pada individu pekerja dipengaruhi oleh
waktu dan biaya perjalanan, kondisi sosial ekonomi pelaku perjalanan serta sifat
aktivitas yang dilakukan. Bertambahnya alokasi waktu untuk melakukan aktivitas
yang bersifat hiburan dan rutin akan meningkatkan nilai utilitas alternatif pilihan
jadwal waktu aktivitas dan moda. Individu pekerja cenderung melakukan aktivitas
selain bekerja pada waktu T1 dan T3 dengan menggunakan moda pribadi baik
motor maupun mobil. Adanya kemungkinan perubahan moda pribadi ke angkutan
umum jika terjadi penurunan waktu dan biaya perjalanan terdapat pada periode
waktu T1 dan T2 . Namun demikian peningkatan pengguna angkutan umum masih
relatif rendah di bandingkan dengan peningkatan perjalanan menggunakan moda
pribadi baik mobil maupun motor. Perubahan moda pribadi ke angkutan umum
pada waktu T2 lebih cenderung dilakukan oleh pengguna mobil dari pada motor
pribadi.
Salah satu implementasi model pada upaya peningkatan pelayanan transportasi
terkait dengan peningkatan pelayanan angkutan umum adalah model dapat
menunjukan jika pelayanan angkutan umum diperbaiki sedemikian rupa sehingga
mengurangi total waktu perjalanan sekitar 10 sampai 30 menit maka akan
memberi dampak yang cukup signifikan terhadap penggunaan angkutan umum
untuk melakukan aktivitas selain bekerja. Bentuk pengurangan waktu perjalanan
yang dapat diimplementasikan pada daerah kajian, yaitu Kota Palembang, adalah
pengurangan waktu tunggu dengan memberikan sistem informasi dan
pengembangan moda angkutan umum yang lebih baik, untuk kasus Kota
Palembang adalah peningkatan jumlah koridor Trans Musi dan pembangunan
LRT. Hasil model juga menunjukan bahwa aktivitas selain bekerja akan menjadi
lebih maksimal jika komponen waktu perjalanan dapat dihilangkan atau dibuat
seminimal mungkin. Hal ini sangat terlihat pada bentuk pemilihan aktivitas pada
segmen waktu bekerja, T2 yang merupakan periode waktu luang yang paling
singkat dibandingkan periode waktu T1 dan T3. Bentuk implementasi dari hasil ini
adalah antara lain dengan menerapkan kawasan padat campuran pada daerah
perkantoran. Hasil model ini menguatkan pula bahwa kebijakan menyatukan
semua jenis aktivitas dalam satu lokasi, secara tidak langsung dapat memperbaiki
pelayanan transportasi perkotaan secara umum.
Walaupun masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya, namun hasil
penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada upaya pemahaman perilaku
perjalanan serta peningkatan pelayanan transportasi khususnya di lokasi studi
Kota Palembang. Pengembangan penelitian dapat dilakukan lebih detail untuk
memahami dinamika perilaku perjalanan harian dari berbagai aktivitas selain
bekerja yang dilakukan oleh kelompok individu yang sama atau kelompok
individu lainnya.
Kata kunci : pekerja, aktivitas selain bekerja, alokasi waktu, pilihan jadwal
aktivitas, pilihan moda, multinomial logit
iii
ABSTRACT
INVESTIGATING ACTIVITY BASED TRAVEL BEHAVIOUR
AND APPLICATIONS IN ORDER TO IMPROVE
TRANSPORT SERVICE
By
Melawaty Agustien
NIM. 35011002
(Doctoral Study Program in Civil Engineering)
This research is conducted to answer questions on how to develop travel behavior
model that can represent the relationship between the decision of activity timing
and mode choice based on activity time allocation related travel and use the
model to analyse travel behaviour of fixed time workers in the study location
Palembang City. The advantage of this model compared with the previous travel
demand models is the model explicitly considers about how the decision to
conduct the activity influences activity timing and mode choice. Where some
previous models make a unity of combinations of activity time allocation choice,
mode and activity timing choice of non work activity so it can not be analyzed
how the activities influence the travel.Activity time allocation will affect the
activity timing and mode choices, because the choices would affect the travel time
which influence activity time allocation. The model can then be used to analyze
urban community activity and travel pattern in study location where travel time is
still a constraint and affects daily travel patterns.
The effort to answer the research questions is conducted through developing
activity timing and mode choice multinomial logit model by adding the utility
function of time allocation for the activities. There are nine alternatives being
considered in the model in which the alternatives are the combination of three
activity time schedule and three modes alternatives. The alternatives of activity
time schedule are the time period from home to office or home-work period (T1),
break time periode o r work-based period (T2) and after arriving at home o r
post home period (T3). The modes alternative are private cars (M1), private
motorcycles (M2), and public transport (M3).
The amount of time allocation not only influenced by open periode on the third
periode observed but also but also by social economy factor such as proffesion,
number of school age, vehicle ownership and entertainment as one of the activity
type. Increasing of time allocation to do entertainment and routine activities will
increase the utility value of the activities. The result of multinomial logit model
show the activity timing and mode choice are influenced by travel time, travel
cost, socio economics condition of travelers and activuty type related to the travel.
The increasing of time allocation of entertainment and routine wil incrcease the
utiliy of activity timing and mode choice alternatives. Travel behavior
iv
characteristics based on multinomial logit choice model developed show that
private mode such as private car and private motorcycle tend to choose on T1 and
T3 periods. It is possible for fixed time workers to use public transport instead of
private mode whenever there is a decrease in travel time and costs in T1 and T2
periods. However, the increasing of public transport choise is still relatively low
in comparison with the increase in travel by private modes of both cars and
motorcycles. Public transport mode in T2 periode is tend to choose by private car
users.
One of the implementation of the model in an effort to increase the transportation
services related to the improvement of public transport services is a model can
show if public transport services be improved in a way that reduces the total
travel time of about 10 to 30 minutes then it will give a significant impact on the
use of public transport to do non work activities. Reduction in travel time that can
be implemented in the study area, the city of Palembang, is the reduction in
waiting time by providing information systems and the development of public
transport better, for the case of Palembang is an increase in the number of Trans
Musi corridors and LRT construction. The model results also showed that non
work activities will be maximal if the travel time components can be eliminated or
kept to a minimum. This is particularly noticeable in the activity choice on the
segment working time, T2 which is a shortest period of spare time compare with T1
and T3 periods. Form of implementation of the outcome, among others, by
applying a mixed land use in the office area. The model results also conclusively
that the policy of uniting some activities in one location, can indirectly improve
the urban transport service in general.
Although there are limitations in the implementation, the research result is
expected to contribute to the effort of improving transport service particularly at
the location of the study, Palembang city. The development of the research can be
conducted to investigate dynamic daily travel behaviour and activities for similar
individual groups for various non work activities as well as to the other individual
groups.
Keywords: workers, non-working activities, time allocation, activity timing